THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
BEREKONOMI DAN INVESTASI DALAM BINGKAI SYARIAH (Studi terhadap Esai “Emasku Pencerah Mimpiku”) Muthoifin Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta email:
[email protected]
Abstrak Aktivitas masyarakat dalam berekonomi dan berinvestasi sesuai syariah akhir-akhir ini menjadi bagian dari gaya hidup yang berimplikasi pada nilai-nilai mulia. Hal ini dikarena masyarakat sadar bahwa gerakan berekonomi syariah berimplikasi positif bagi si pelaku itu sendiri dan masyarakat sekitarnya. Begitu juga berekonomi dalam berinvestasi emas dalam bingkai syariah, yang diyakini mampu membuat hidup lebih berkualitas dan berkah. Untuk itu fokus permasalahan ini adalah bagaimana konsep berekonomi dan investasi emas dalam bingkai syariah? Penelitian yang digunakan adalah kualitatif research, dengan pendekatan normatif dan fenomenologi, teknik análisis mengunakan content analysis dan deskriptif. Hasil penelitian adalah dalam pandangan syariah, kegiatan berekonomi sangat dianjurkan dalam Islam asalkan sesuai dengan kaidah yang benar menurut syariat. Begitu juga berekonomi dengan cara berinvestasi, baik berupa surat berharga, uang, maupun barang (emas). investasi dengan produk emas, ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, keduanya merupakan sumber ekonomi yang saling menguntungkan, karena eksistensi dari investasi emas ditemukan beberapa keuntungan, diantaranya: 1, nilai emas cenderung stabil, bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun. 2, emas dianggap tidak terpengaruh inflasi (zero inflation effect). 3, investasi emas bisa menjadi alternative, terlebih dalam kondisi tidak stabil. 4, emas bisa sebagai alat untuk lindung nilai (hedging). 5, harga emas dipatok dalam US dollar, jadi bila terjadi peningkatan nilai dollar, otomatis pelakunya memperoleh dua keuntungan langsung, yaitu dari kenaikan dollar dan kenaikan harga emas itu sendiri. 6. Emas bisa dijadikan perencanaan pendidikan dan lainnya. Kata kunci: Berekonomi, investasi, emas, syariah.
Kerja tidak lagi dipandang sebagai ibadah yang mesti mengikuti ketentuan halal dan haram. Akan tetapi, kerja hanya dipandang sebagai cara untuk memperoleh penghasilan yang sebanyak-banyaknya. Akibatnya, prinsip-prinsip syariah dikesampingkan, bahkan dibuang sejauhjauhnya demi apa yang dinamakan target “materi” yang harus dicapai dan issu profesionalisme.2 Padahal, yang namanya nafkah halal dan baik merupakan kunci diterima atau
1. PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat yang serba materialistik dan kapitalistik ini, rasarasanya sangatlah sulit bagi seorang untuk mendapatkan penghasilan yang halal dan baik. Masalahnya, hampir semua bisnis dan pekerjaan telah tercemar dengan praktekpraktek yang diharamkan oleh syariah, mulai dari praktek riba sampai masalah korupsi. Belum lagi ditambah praktek suap, manipulasi, ghibah, memata-matai, dan lain sebagainya, sehingga telah menjadi semacam budaya kerja yang sulit untuk dihindari.1
Rasul. Jakarta: Insan Cendikia Media Utama. 2007, hlm. 121. 2 Ahmad Zain An Najah. Jual Beli Terlarang. Jakarta: Puskafi (Pusat Kajian Fiqih dan Ilmu-ilmu Keislaman). 2014, hlm. 107.
1
Syamsuddin Ramadhan al-Nawiy. Agar Bekerja Menuai Berkah: Bekerja di Bawah Naungan Sunnah
1179
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
tidaknya suatu ibadah.3 Betapa banyak orang menjalankan ibadah kepada Allah Swt, namun dengan akad, transaksi, serta pembiayaan yang haram. Mereka juga terus berdo’a memohon kepada Allah Swt dengan berbagai macam permintaan dan harapan, sementara makanan yang mereka makan, pakaian yang mereka kenakan berasal dari penghasilan yang tidak halal. Lantas, bagaimana mungkin do’anya bisa terkabulkan?. Perlu intropeksi diri, apakah apa yang sudah kerjakan oleh pelaku bisnis dan berekonomi sudah sesuai dengan prinsipprinsip syariah yang bersumberkan kaidah al-Qur’an dan Sunnah?. Kalau memang belum, perlu dibudayakan berekonomi (bermuamalah) sesuai syariah, agar semua pelaku ekonomi benar-benar mendapatkan penghasilan yang halal, serta memperoleh kehidupan yang penuh keberkahan dan kebahagiaan yang hakiki.4 Begitu juga berekonomi dengan cara investasi emas, yang akhir-akhir ini marak, bahkan menjadi bagian dari gaya hidup. Untuk itu fokus permasalahan ini adalah, bagaimana konsep berekonomi dan investasi emas dalam bingkai syariah?
UAD, Yogyakarta
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif (teologis). Sedangkan teknik analsis datanya menggunakan content analysis, sebagaimana ungkapan Suryabrata6 bahwa conten analysis adalah menganalisis data sesuai dengan kandungan isinya. Dengan ini data-data yang penulis kumpulkankan adalah bersifat deskriptif dan data tekstual yang bersifat fenomenal, maka dalam mengelola data-data tersebut digunakan analisis ini. Dengan analisis ini akan dilakukan analisis data secara ilmiah dan menyeluruh, yaitu dengan cara: a) komparatif, b) deskriptif, dan c) induktif. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Islam telah menggariskan sejumlah aturan yang harus diperhatikan bagi seseorang yang hendak berekonomi, berbisnis, dan berinvestasi. Aturan ini ditetapkan agar seseorang mendapatkan keberkahan dan keutamaan tatkala sedang berbisnis. Diantara aturan berbisnis dalam konsep syariah adalah sebagai berikut: Pertama. Amanah dalam bekerja. Seseorang harus memperhatikan dan memenuhi semua transaksi yang berhubungan dengan pekerjaannya, mulai dari waktu, tempat, jenis pekerjaan, kompensasi, dan lain sebagainya. Sebab, bekerja adalah akad (janji) yang disertai dengan sejumlah konsekuensi. Jika seseorang harus masuk dan mulai kerja jam 07.30 pagi, maka ia harus datang lebih awal atau tepat pada waktunya. Keterlambatan tanpa adanya udzur syar’I dianggap telah melanggar tansaksi, hal ini dianggap tidak amanah. Kedua. Tidak berlaku curang. Seseorang tidak boleh berlaku curang ketika diserahi suatu usaha tertentu. Larangan ini bersifat umum, mencakup orang yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta. Salah satu bentuk kecurangan adalah membuat laporan palsu, proposal yang dimark-up, mengeruk keuntungan pribadi dengan mengatas-
2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kualitatif. Dikatakan kualitatif, karena studi ini lebih menekankan pada mendeskripsikan data-data yang ada. Karena fokusnya pada deskriptif, maka penelitian ini juga bersifat alamiah dan induktif. Sebagaimana diungkapkan Bodgan dan Biklen, bahwa penelitian kualitatif memiliki lima karakteristik khusus, yaitu: (a) naturalistik, (b) deskriptif, (c) perhatian pada proses, (d) induktif, dan (e) perhatian pada makna.5 3 Ahmad Zain An Najah. Halal dan Haram dalam Transaksi Keuangan. Jakarta: Puskafi (Pusat Kajian Fiqih dan Ilmu-ilmu Keislaman). 2011, hlm. 140 4 Syarifuddin. Konsep Ekonomi dalam al-Qur’an. Manado: STAIN Manado Press. 2014, hlm. 115. 5.Robert C. Bodgan dan Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods, London: Allyn and Bacon, 1998, hlm. 4-5.
6.Sumardi Suryabrata, Metode Jakarta: Rajawali Press, 1998, hlm. 94.
1180
Penelitian,
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
namakan instansi atau tempat kerjanya, korupsi, kolusi, manipulasi, dan lain sebagainya. Karena Islam telah mengancam dengan ancaman yang sangat keras bagi para pelaku penghianatan dan kecurangan.7 Ketiga. Tidak merampas hak orang lain. Pada dasarnya, harta dan darah seseorang adalah terjaga. Seseorang tidak diperbolehkan merampas harta maupun kehormatan orang lain. Jika seseorang berprofesi dalam suatu pekerjaan yang berakibat pada terampasnya harta atau kehormatan saudaranya yang lain, maka ia telah berbuat suatu kedzaliman. Hal ini sangat dilarang dalam Islam. Keempat. Tidak menipu, berdusta, bersumpah palsu, mengambil suap, dan menghibah. Biasanya untuk meyakinkan atasan, klien, dan rekan bisnisnya, seorang karyawan tidak jarang melakukan sumpah palsu, berdusta, menipu, menyuap, menghibah, dan lainnya. Hal ini ia lakukan untuk menutupi kesalahan-kesalahan yang ia perbuat, atau untuk meraih tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Padahal kesemuanya itu termasuk perbuatan melawan syariah.8 Kelima. Tidak mengeksploitasi kecantikan dan ketampanan. Pada dasarnya Islam telah melarang seseorang mempekerjakan orang lain untuk dieksploitasi kecantikan dan ketampanannya. Seorang mesti diperkerjakan berdasarkan kemampuan kerjanya, karena akhir-akhir ini banyak sekali profesi yang mengeksploitasi kecantikan dan ketampanan seseorang. Seperti, pramugari, bintang iklan, pramusaji, dan lain sebagainya. Bukan berarti profesi ini dilarang. Akan tetapi dalam bisnis syariah harus memahami dan melaksanakan kaidah-kaidah dalam profesi yang Islami. Misalkan seorang pramugari harus berpakaian sopan, normatif, dan sesuai budaya luhur bangsa, terlebih ia mau mengenakan jilbab.
UAD, Yogyakarta
Untuk itu, perlu diketahui bahwa bisnis dalam pengertian ekonomi syariah, harus memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam konsep dan aturan ajaran Islam.9 Sebagaimana dirumuskan pada tabel dibawah ini: Tabel. 2. Etika Berekonomi dan Investasi Sesuai Syariah No Berekonomi dan Bekerja Sesuai Prinsip Syariah 1 Amanah dalam bekerja dan berinvestasi. 2 Tidak berlaku curang. 3 Tidak merampas hak orang lain. 4 Tidak menipu, berdusta, bersumpah palsu, mengambil suap, dan menghibah. 5 Tidak mengeksploitasi kecantikan dan ketampanan. Begitu juga Islam melarang berbagai transaksi dalam berekonomi (jual beli). Diantara bentuk transaksi jual beli yang dilarang adalah sebagai berikut: 1). Dilarang karena barangnya tidak berharga, 2). Di dalamnya terdapat gharar (spekulatif), 3). Barangnya tidak dimiliki (milik orang lain), 4). Mengandung riba, 5). Mengandung penipuan dan manipulasi, 6). Membahayakan orang lain, 7). Mengakibatkan perbuatan haram, 9). Sebab-sebab yang mengganggu dalam aktifitas ibadah.10 Memang kemajuan ekonomi syariah, merupakan hasil yang harus dicapai oleh rangkaian proses dan kegiatan berekonomi secara Islami. Karena studi mengenai ekonomi syariah sudah jelas telah meneguhkan berbagai gagasan dan dasardasar tentang berekonomi sebagai sistem ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi ummat. Dimana implikasi dan pancaran dari nilai-nilai Islam itu sendiri tidak lain kecuali untuk kebahagiaan dan keberkahan itu sendiri.
7
9
.Ahmad Zain. Halal dan Haram dalam Transaksi hlm. 110 8 Ramli S. Modal Ventura Syariah: Diskursus Pemikiran Hukum Ekonomi Syariah. Manado: STAIN Manado Press. 2014, hlm. 95.
Syamsuddin Ramadhan. Agar Bekerja Menuai Berkah, hlm. 12. 10 .Ahmad Zain An Najah. Jual Beli Terlarang. Jakarta: Puskafi (Pusat Kajian Fiqih dan Ilmu-ilmu Keislaman). 2014, hlm. 177.
1181
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
Sehingga untuk mengoptimalisasi peran ekonomi Islam dalam kerangka berekonomi yang sehat, maka kehadiran dan peranserta pemerintah sangat diharapakan. Pemerintah memang harus secara visioner mendukung dan mengimplementasikan nilai-nilai berekonomi Islami dalam segala sektor, baik pada sektor keuangan, pembiayaan, perbankan, asuransi, pegadaian, bisnis, dan lain sebagainya. Betapa banyak orang Muslim di Indonesia yang taat beribadah kepada Allah Swt, malaksanakan puasa, menunaikan zakat, namun masih banyak menjalankan praktek pembiayaan yang mengandung unsur ribawi, dimana dalam konsepsi ekonomi Islam bahwa yang namaya riba itu mutlak haram hukumnya. Terlebih sekarang sudah banyak bermunculan Bank-bank syariah, Pegadaian Syariah, Asuransi Syariah, Hotel Syariah, serta bisnis-bisnis dan produk lain yang sudah berlabel syariah. Jadi tidak ada alasan untuk tidak memakai, jasa keuangan dan bisnis yang sudah mendapatkan sertifikasi halal dari instansi yang berwenang. Begitu juga dengan berinvestasi emas, perlu strategi agar aktifitas ini tetap mendapat predikat halal dan sesuai syariah. Investasi Emas Dalam berinvestasi, setiap orang pasti mempunyai maksud dan harapan dari apa yang diinvestasikan itu, baik maksud untuk menabung, menjaga keamanan suatu produk, atau menaikkan nilai dari harta yang diinvestasikan, sebagaimana yang ada dalam esai yang berjudul “Emasku Pencerah Mimpiku”. Dalam esai itu disebutkan bahwa setiap orang pasti menginginkan masa depan yang cerah, masa depan yang penuh dengan impian dan harapan, karena setiap orang ingin hidupnya bahagia, bahagia yang selalu dinaungi rasa kedamaian dan kenyamanan, kenyamanan yang mencerahkan secerah kilauan emas yang terus-menerus menaburkan senyum keindahan. Keindahan yang tidak sekedar indah, tetapi keindahan yang mampu membawa keberkahan, karena keberkahan
UAD, Yogyakarta
adalah dambaan setiap orang. Untuk mewujudkan semua itu tidaklah mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seseorang harus cermat dan pintar dalam mengambil keputusan, tepat memilih dan memilah. Nah untuk menjawab pilihan itu, perencanaan (planing) adalah jawaban paling tepat, perencanaan dalam berinvestasi, karena dengan investasi seseorang bisa mewujudkan impian itu. Dengan investasai akan membuatnya tersenyum, membuatnya tercerahkan secerah mentari pagi. Memang investasi adalah sarana paling “ampuh” bagi seseorang yang ingin menggapai impian, ingin segala tuntutan hidupnya terpenuhi. Orang yang cerdas tentu memilih investasi yang menguntungkan, investasi yang aman, nyaman, tahan resiko serta halalan tayyiba. Nah, untuk menjawab investasi yang tepat, jawabannya adalah berinvestasi emas, karena invesatsi emas banyak sekali manfaatnya. Selain harganya yang cenderung terus naik, emas juga bisa dipakai sebagai alat untuk mencegah inflasi yang selalu “menghantui” setiap tahunnya. Inflasi merupakan penyebab utama turunnya mata uang di negeri ini. Hal ini bisa kita lihat, semua barang mulai dari kebutuhan pokok (sembako), kendaraan bermotor, rumah, tanah, jasa dan lainnya ikut terpengaruh dampak “hantu” inflasi. Semuanya seakan menjadi mahal, namun jika kita amati secara mendalam, ternyata bukan barang tersebut yang menjadi mahal, melainkan uanglah yang membuat nilainya turun. Inflasi memang harus di atasi dengan mencari solusinya, dan ternyata solusi yang paling “ampuh” untuk mempertahankan nilai mata uang tersebut adalah dengan menyimpannya dalam bentuk emas. Emas merupakan investasi yang paling tepat untuk mempertahankan nilai mata uang, karena sifatnya zero inflation (anti inflasi). Hal ini bisa kita buktikan, harga emas selalu berbanding lurus dengan laju inflasi. Semakin gila inflasi itu, maka semakin gila pula kenaikan harga emas tersebut. Investasi emas merupakan cara cerdas
1182
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
bagi orang yang berfikir besar. Emas bisa menjadi “senjata ampuh” untuk menyikapi problem keuangan masa depan. Problem perumahan, problem pendidikan dan segala problem pembiayaan, investasi emas tetap bisa menjadi solusi-alternatif untuk menyelesaikannya. Selain solutif, investasi emas tetap memiliki banyak sekali keunggulan dan kelebihan. Apapun bentuk dan jenisnya, baik itu emas batangan, perhiasan, koin emas, dinar emas, reksa dana emas, saham pertambangan emas, exchange trader fund emas, bahkan emas berjangka, semuanya adalah investasi yang sangat mencerahkan, secerah impian orang yang menginginkan masa depannya cerah. Kehebatan Investasi Emas Emas dan investasi ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, keduanya saling menguntungkan, saling memberi dan mengisi, terutama bagi yang mau menginvestasikanya. Berikut ini di antara “kehebatan” investasi emas: 1. Nilai emas cenderung stabil, bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun dan sangat jarang harga emas turun. 2. Emas dianggap tidak terpengaruh oleh inflasi (zero inflation effect). 3. Investasi emas bisa menjadi alternative, terlebih dalam kondisi tidak stabil. 4. Emas bisa sebagai alat untuk lindung nilai (hedging). 5. Harga emas dipatok dalam US dollar, jadi bila terjadi peningkatan nilai dollar, kita bisa memperoleh dua keuntungan langsung, yaitu dari kenaikan dollar dan kenaikan harga emas itu sendiri. 6. Emas bisa dijadikan perencanaan pendidikan bagi si buah hati dalam menggapai mimpinya. 7. Emas juga bisa menjadi perencanaan segala kebutuhan hidup, baik pembelian tanah, rumah, motor, mobil, biaya rumah sakit dan lain sebagainya, karena investasi emas sifatnya tetap utuh, menguntungkan dan tidak “basi”.
No 1
2 3
4 5
6
7
UAD, Yogyakarta
Beberapa Eksistensi Nilai Emas Nilai emas cenderung stabil, bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun Emas dianggap tidak terpengaruh oleh inflasi (zero inflation effect). Investasi emas bisa menjadi alternative, terlebih dalam kondisi tidak stabil. Emas bisa sebagai alat untuk lindung nilai (hedging). Harga emas dipatok dalam US dollar, jadi bila terjadi peningkatan nilai dollar, kita bisa memperoleh dua keuntungan langsung, yaitu dari kenaikan dollar dan kenaikan harga emas itu sendiri. Emas bisa dijadikan perencanaan pendidikan bagi si buah hati dalam menggapai mimpinya. Emas juga bisa menjadi perencanaan segala kebutuhan hidup, baik pembelian tanah, rumah, motor, mobil, biaya rumah sakit dan lain sebagainya
Selain memiliki banyak fungsi dan kehebatan sebagaimana tersebut di atas, ternyata yang lebih menarik dari investasi emas adalah berhubungan dengan ibadah haji. Hal ini bisa kita amati, ongkos naik haji selalu mengalami kenaikan. Sebagai gambaran, untuk satu orang saja pada tahun 1990-an kurang dari 10 juta, tetapi sekarang tahun 2013 sudah mancapai hampir 30-an juta. Sebagai alternatif, kita dapat mempersiapkan ongkos naik haji dengan emas. Misalnya pada tahun 1997-an, diperlukan 150-180 gram emas untuk biaya ibadah haji. Akan tetapi sekarang, hanya dengan investasi emas sebanyak 80-100 gram, kita sudah biasa beragkat haji. Inilah “uniknya” dari investasi emas. Keunikan lainnya, emas juga bisa digunakan sebagai perhiasan, koleksi, mahar (mas kawin) dan alat transaksi (dinar emas). Mengenai dinar emas, barang ini selain sebagai alat transaksi jual-beli dalam masyrakat Islam, ia juga memiliki fungsi
Tabel. 2. Eksistensi Investasi Emas
1183
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
seperti logam mulia “emas” karena bahannya terbuat dari emas. Lebih daripada itu, ia juga berfungsi sebagai penetapan hukum dan syi’ar Islam, yaitu alat ukur untuk menetapkan besarnya zakat. Hal ini sebagaimana sabda Rasul: “Tidak ada kewajiban zakat atas harta emas yang belum sampai 20 dinar..”11 Apabila telah sampai 20 dinar, maka zakatnya adalah setengah dinar. Demikian juga perak tidak diambil zakatnya sebelum sampai 200 dirham yang dalam hal ini zakatnya adalah 5 dirham.” (H.R. Bukhari-Muslim).
UAD, Yogyakarta
dibanding keduanya, karena emas sifatnya liquid. Berbeda dengan properti yang terkadang membutuhkan waktu bertahuntahun untuk menjualnya, emas bisa ditukar uang hari itu juga. Sebagai orang yang berjiwa besar, marilah kita wujudkan “mimpi indah” ini dengan berinvestasi emas. Apapun bentuk dan jenisnya, karena emas adalah investasi “hebat” untuk masa depan yang hebat. Emas untuk segala perencanaan hidup, yang akan membuat pemiliknya tersenyum manis, semanis mimpi di surga, karena emasku pencerah mimpiku.
Melihat uraian di atas, tampak jelas bahwa dinar selain berfungsi religiusitas, ia juga punya nilai bisnis-ekonomis, karena material dinar terbuat dari emas. Oleh karena itu, ia secara tidak langsung mempunyai fungsi investasi yang sangat mencerahkan sebagaimana logam mulia. Memang harga dinar tidak selamanya naikfluktuatif terhadap mata uang-namun secara jangka panjang harga dinar selalu mempunyai kecenderungan meningkat dan terus meningkat.
4. SIMPULAN Aktivitas masyarakat dalam berekonomi dan berinvestasi sesuai syariah akhir-akhir ini menjadi bagian dari gaya hidup yang berimplikasi pada nilai-nilai mulia. Hal ini dikarena masyarakat sadar bahwa gerakan berekonomi syariah berimplikasi positif bagi si pelaku itu sendiri dan masyarakat sekitarnya. Begitu juga berekonomi dalam berinvestasi emas dalam bingkai syariah, yang diyakini mampu membuat hidup lebih berkualitas dan berkah. Dalam pandangan syariah, kegiatan berekonomi sangat dianjurkan dalam Islam asalkan sesuai dengan kaidah yang benar menurut syariat. Begitu juga berekonomi dengan cara berinvestasi, baik berupa surat berharga, uang, maupun barang (emas). investasi dengan produk emas, ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, keduanya merupakan sumber ekonomi yang saling menguntungkan, karena eksistensi dari investasi emas ditemukan beberapa keuntungan, diantaranya: 1, nilai emas cenderung stabil, bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun. 2, emas dianggap tidak terpengaruh inflasi (zero inflation effect). 3, investasi emas bisa menjadi alternative, terlebih dalam kondisi tidak stabil. 4, emas bisa sebagai alat untuk lindung nilai (hedging). 5, harga emas dipatok dalam US dollar, jadi bila terjadi peningkatan nilai dollar, otomatis pelakunya memperoleh dua keuntungan langsung, yaitu dari kenaikan
Begitu juga dengan emas, meskipun ada kekurangannya, ia tetap mempunyai banyak kelebihan sebagaimana gambaran di atas. Baiklah, agar lebih obyektif, berikut kami uraikan kekurangan daripada emas, akan tetapi kekurangan ini hanya bersifat “teknis” semata, di antaranya pada faktor penyimpanan (storage) dan perawatan (handling). Menyimpan emas dalam jumlah banyak relatif beresiko dan mahal. Selain itu, apabila penyimpanan kurang baik, walau dibungkus protective cover, memungkinkan terjadinya oksidasi dan perubahan warna. Khususnya emas dalam bentuk koin, kalau jatuh, bisa rusak, sulit untuk di-treatment ulang dan hal ini bisa mengurangi harga. Sekali lagi, hal ini hanyalah masalah teknis saja. Tentang saham atau properti, memang kedua-duanya bisa dijadikan pilihan untuk investasi jangka panjang. Akan tetapi jika kita cermati, ternyata emas tetap unggul 11
.Tim Fatwa Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Panduan Zakat Praktis. Jakarta: Pustaka Media Dakwah. 2015, hlm. 128.
1184
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
dollar dan kenaikan harga emas itu sendiri. 6. Emas bisa dijadikan perencanaan pendidikan dan lainnya. Ucapan Terima Kasih Penelitian ini terlaksana atas dukungan dari Perum Pegadaian Korwil Jawa-Tengah pada acara Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam rangka Hari Ulang Tahun Pegadaian yang ke-112. Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Panitai dan Perum Pegadaian Semarang yang telah memenangkan karya ilmiah ini sebagai juara II se- Jawa Tengah. 5. DAFTAR PUSTAKA An-Najah, Ahmad Zain. Jual Beli Terlarang. Jakarta: Puskafi (Pusat Kajian Fiqih dan Ilmu-ilmu Keislaman). 2014. An-Najah. Halal dan Haram dalam Transaksi Keuangan. Jakarta: Puskafi (Pusat Kajian Fiqih dan Ilmu-ilmu Keislaman). 2011. Al-Nawiy, Syamsuddin Ramadhan. Agar Bekerja Menuai Berkah: Bekerja di Bawah Naungan Sunnah Rasul. Jakarta: Insan Cendikia Media Utama. 2007. Robert C. Bodgan dan Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods, London: Allyn and Bacon, 1998. S. Ramli. Modal Ventura Syariah: Diskursus Pemikiran Hukum Ekonomi Syariah. Manado: STAIN Manado Press. 2014. Suryabrata, Sumardi. Metode Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 1998. Syarifuddin. Konsep Ekonomi dalam alQur’an. Manado: STAIN Manado Press. 2014. Tim Fatwa Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Panduan Zakat Praktis. Jakarta: Pustaka Media Dakwah. 2015.
1185
UAD, Yogyakarta