PENGARUH MARKETING MIX DAN KEMAMPUAN FINANSIAL TERHADAP MINAT INVESTASI REKSADANA SYARIAH (Studi Pada UIN Jakarta dan TAZKIA Bogor) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
NUR AISYAH AZIZAH NIM : 1111046100128
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
ABSTRAK
Nur Aisyah Azizah. 1111046100128. Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah (Studi pada UIN Jakarta dan Tazkia Bogor). Skripsi, Perbankan Syariah, Prodi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015. Reksadana Syariah merupakan produk investasi syariah yang sudah ada sejak tahun 1997, namun jumlah investor yang berinvestasi pada produk pasar modal termasuk efek syariah hanya sekitar 0,1% dari populasi penduduk Indonesia yang sebagian besarnya beragama Islam. Marketing mix dan kemampuan pengelolaan keuangan memiliki peran dalam mendorong minat seseorang untuk berinvestasi. Dalam penelitian ini akan diketahui pengaruh antara Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah (Studi pada UIN Jakarta dan Tazkia Bogor) dengan teknik analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner tertutup dengan mahasiswa UIN Jakarta dan Tazkia Bogor, dan data sekunder berupa laporan statistik pasar modal tahun 2003-2014 dan dokumen-dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, variabel marketing mix memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah dengan nilai beta dalam uji t sebesar 0,465 atau sebesar 46,5%. Kedua, variabel kemampuan finansial tidak memiliki pengaruh signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,29 > 0,1. Ketiga, variabel marketing mix dan kemampuan finansial secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap minat investasi reksadana syariah dengan prosentase pengaruh sebesar 38,7%, dan sisanya 61,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kata Kunci: Minat Investasi, Reksadana Syariah, Marketing Mix, Kemampuan Finansial. Pembimbing: Dr. Syahrul Adam, M.Ag dan Aini Masruroh, SE.I, MM
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam nikmatnya, terutama nikmat sehat wal’afiat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah (Studi pada UIN Jakarta dan STEI Tazkia)”. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kepada zaman yang terang benderang. Skripsi ini merupakan hasil dari perjuangan penulis guna memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Fakultas Syariah dan Hukum, Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses penulisan skripsi ini, penulis tidaklah terlepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Bapak Abdurrauf, Lc, M.A., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat. 3. Bapak Dr. Syahrul Adam, M.Ag. dan Ibu Aini Masruroh, SE.I, MM. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu luang, bimbingan dan motivasi serta doa kepada penulis selama penyusunan skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikan Bapak dan Ibu. 4. Bapak Dr. Hendra Kholid, M.A. dan bapak M. Mujiburrahman, M.A selaku dosen penguji dalam sidang munaqasyah yang telah memberikan saran dan kritik, mengoreksi, membantu dan membimbing penulis untuk melengkapi skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikan Bapak. 5. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan STEI Tazkia Bogor yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian serta bersedia memberikan berbagai macam data yang diperlukan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Pimpinan dan staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menyediakan fasilitas perpustakaan. 7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan berbagai bekal ilmu yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan. 8. Kedua orang tuaku tercinta, Agus Harmanto dan Elvi Rosini yang telah memberikan segala dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tak pernah putus untuk anak-anaknya. iv
9. Kakak dan adik, ayu Zahra, Azimah, dan Azkiya yang selalu memberikan support dan doanya, serta adik tersayang Adzira yang selalu menghibur saat mengalami kebosanan selama penulisan skripsi. 10. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan penulis di kampus, khususnya PS-D 2011, Leonita Indriastuti S.E.Sy, Ika Yulita S.E.Sy, M. Wahyu Syahputra S.E.Sy, dan teman sepermainan yang selalu memberikan semangat dan waktunya dalam menemani penulis menyelesaikan skripsi ini. 11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah dilakukan. Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat serta dapat menjadi amal ibadah bagi penulis. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat untuk kita semua. Amin.
Jakarta, 16 September 2015
PENULIS
v
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERNYATAAN
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Masalah
7
C. Pembatasan Masalah
8
D. Perumusan Masalah
8
E.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
9
F.
Kerangka Pemikiran
BAB II
10
G. Variabel Penelitian
11
H. Hipotesis Penelitian
12
I.
13
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
15
A. Landasan Teori
15
1.
Investasi
15
2.
Reksadana Syariah
16
a.
Gambaran Umum Reksadana Syariah
16
b.
Pandangan Syariah Tentang Reksadana
19
vi
c. 3.
4.
5.
BAB III
Jenis-Jenis Reksadana
22
Minat Investasi
24
a.
Pengertian Minat
24
b.
Faktor yang Mempengaruhi Minat
25
c.
Unsur Minat
26
Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
27
a.
Product (Produk)
29
b.
Price (Harga)
30
c.
Place (Tempat/Lokasi)
32
d.
Promotion (Promosi)
32
Kemampuan Finansial
34
a.
Pengertian Kemampuan
34
b.
Pengertian Finansial
34
B. Review Studi Terdahulu
38
METODE PENELITIAN
43
A. Objek dan Lokasi Penelitian
43
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
43
C. Jenis dan Sumber Data
44
D. Teknik Pengumpulan Data
45
E.
Variabel Penelitian
45
F.
Populasi dan Sampel
47
G. Metode Pengukuran
49
H. Teknik Pengolahan Data
50
I.
Teknik Analisis Data
51
1.
Uji Validitas dan Reliabilitas
51
2.
Uji Asumsi Klasik
52
a.
53
Uji Normalitas vii
3.
BAB IV
b.
Uji Multikolinearitas
53
c.
Uji Heteroskedastisitas
53
d.
Uji Autokorelasi
54
Uji Analisis Regresi
55
a.
Uji F (Simultan)
55
b.
Uji t (Parsial)
55
c.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
56
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
58
A. Deskripsi Objek Penelitian
58
1.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
59
2.
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia
60
B. Deskripsi Hasil Penelitian 1.
Karakteristik Responden
62
2.
Kuantitatif Analisis
73
a.
Uji Validitas
73
b.
Uji Reliabilitas
75
3.
4. BAB V
62
Analisis Data
75
a.
Uji Asumsi Klasik
75
b.
Analisis Regresi Linear Berganda
79
c.
Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan
82
Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian
83
PENUTUP
87
A. Kesimpulan
87
B. Rekomendasi
89
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1
Perbandingan Jumlah dan NAB Reksadana
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
46
Tabel 3.2
Pembagian Sampel Responden
49
Tabel 3.3
Pembobotan Skala Likert
50
Tabel 3.4
Koefisien Determinasi
57
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
62
Tabel 4.2
Usia Responden
63
Tabel 4.3
Universitas Responden
63
Tabel 4.4
Penghasilan Perbulan Responden
64
Tabel 4.5
Pengeluaran Konsumsi Perbulan
65
Tabel 4.6
Pengeluaran Sosial Perbulan
66
Tabel 4.7
Pengeluaran Tabungan Perbulan
66
Tabel 4.8
Pengeluaran Investasi Perbulan
67
Tabel 4.9
Hasil Skor Kuesioner
68
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Instrumen
73
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
75
Tabel 4.12
Uji Multikolinearitas
76
Tabel 4.13
Uji Autokorelasi
78
Tabel 4.14
Uji Simultan
79
Tabel 4.15
Uji Parsial
80
Tabel 4.16
Uji Koefisien Determinasi
80
Tabel 4.17
Regresi Variabel Marketing Mix
84
ix
2
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Perkembangan Reksadana Syariah di Indonesia
2
Gambar 4.1 Normal Probability Plot
76
Gambar 4.2 Scatterplot
77
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Angket Penelitian
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Reksadana Syariah hingga saat ini terus mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah produk dan dana yang dikelola manajer investasi. Sejak diluncurkan reksadana syariah pertama kalinya, yaitu reksadana Danareksa Syariah 25 juni 1997, perkembangan instrumen syariah terus mengalami perkembangan walaupun lambat namun pasti. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai dengan akhir tahun 2014 terdapat 74 Reksadana Syariah yang aktif. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah Reksadana Syariah mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2013 sebanyak 65 Reksadana Syariah. Selanjutnya, dari sisi proporsi jumlah Reksadana Syariah mencapai 8,31% dari total Reksadana Aktif yang berjumlah 894 Reksadana. Pada periode yang sama, yaitu akhir tahun 2014 total Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana syariah mencapai Rp 11,158 triliun, meningkat dari NAB akhir tahun 2013 sebesar Rp 9,43 triliun. Selanjutnya, proporsi NAB Reksadana Syariah mencapai 4,65% dari total NAB Reksadana Aktif sebesar Rp 241,46 triliun.1
1
Direktorat Pasar Modal Syariah-Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Pasar Modal Syariah”, diakses pada 2 November 2014 dari www.ojk.go.id.
1
2
Berikut ini gambar perkembangan reksadana syariah dan perbandingannya dengan reksadana konvensional. Gambar 1.1 Perkembangan Reksadana Syariah di Indonesia
S umber : www.ojk.go.id
Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah dan NAB Reksadana Syariah dan Konvensional
Sumber : www.ojk.go.id
3
Dibentuknya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal diharapkan dapat memenuhi tingkat kebutuhan masyarakat khususnya untuk mendorong, mengarahkan dan mengendalikan berbagai kegiatan pembangunan di bidang ekonomi. Pasar modal memiliki peran strategis yaitu sebagai lembaga pembiayaan bagi dunia usaha dan sebagai wahana investasi bagi masyarakat termasuk investor kecil maupun menengah. Seiring dengan peran pasar modal tersebut maka seringkali terdapat suatu persepsi yang muncul dalam benak masyarakat umum, khususnya bagi calon investor, bahwa untuk dapat berinvestasi di pasar modal memerlukan modal yang cukup besar dan keahlian khusus untuk menganalisis pergerakan harga saham termasuk instrumen pasar modal lainnya. Oleh karena itu, untuk menghilangkan persepsi yang sedemikan rupa, maka UUPM (Undang-Undang Pasar Modal) telah mengintrodusir suatu lembaga investasi baru yang dikenal dengan nama reksadana.2 Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27, reksadana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 20/DSNMUI/IV/2001, reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik 2
Setiyono, “Eksistensi Reksa Dana Syariah Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Islam”, diakses pada 2 Oktober 2014 dari http://www.m2sconsulting.com/index.php/ publikasi/artikelhukum/7-eksistensi-reksa-dana-syariah.
4
dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahibul maal/rabb almaal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahibul maal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil shahibul maal dengan pengguna investasi.3 Perkembangan produk syariah di pasar modal di Indonesia dalam beberapa
tahun
terakhir
memang
cukup
menggembirakan.
Namun,
pengembangan produk syariah tersebut juga mengalami beberapa hambatan. Berdasarkan hasil studi tentang investasi syariah di Indonesia oleh tim studi BAPEPAM-LK menunjukkan terdapat beberapa hambatan dalam pengembangan pasar modal berbasis syariah di Indonesia, diantaranya adalah:4 Pertama, tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang pasar modal syariah, kedua, ketersediaan informasi tentang pasar modal syariah, ketiga, minat pemodal atas efek syariah, keempat, kerangka peraturan tentang penerbitan efek syariah, kelima, pola pengawasan (dari sisi syariah) oleh lembaga terkait, keenam, pra-proses (persiapan) penerbitan efek syariah, dan ketujuh, kelembagaan atau institusi yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal syariah di Indonesia. Kegiatan pemasaran produk investasi syariah berupa sosialisasi, edukasi dan promosi dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara bursa, bekerjasama dengan OJK, KSEI, KPEI, dan perusahaan-perusahaan sekuritas dengan melakukan Sekolah Pasar Modal, Seminar Reksadana, dan sebagainya, di 3
Dewan Syariah Nasional MUI, Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.20/DSNMUI/IV/ 2001, (Jakarta: DSN MUI, 2001) 4 Tim Studi Tentang Investasi Syariah Di Pasar Modal Indonesia, Studi tentang Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2004)
5
BEI dan universitas-universitas, telah berhasil menjaring 88.397 investor baru di tahun 2014. Hal ini diumumkan oleh Ibu Ir. Nurhaida, MBA di acara Launching Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal (GeNTa Pasar Modal) yang diadakan tanggal 12 November 2014 di Istora Senayan Jakarta yang menghadirkan sekitar 5066 investor muda yang berasal dari 27 perguruan tinggi yang berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung.5 Kemudian untuk memperkenalkan teori dan praktik di pasar modal kepada kalangan akademisi, BEI bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi dan Anggota Bursa mendirikan Galeri Investasi BEI yang juga berfungsi sebagai tempat bagi para mahasiswa untuk melakukan penelitian, dan mempraktikkan kegiatan pasar modal. Sampai dengan Desember 2014, jumlah Galeri Investasi BEI telah mencapai 116 Galeri Investasi. 6 Dari 116 Galeri Investasi, 14 diantaranya berada di Perguruan Tinggi Agama Islam yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah dan STEI Tazkia merupakan Perguruan Tinggi Agama Islam di wilayah JABOTABEK yang memiliki fasilitas Galeri Investasi BEI. Apakah masyarakat akan langsung tertarik untuk berinvestasi? Tentu saja masyarakat memiliki berbagai faktor untuk membuat keputusan, salah satunya ialah kemampuan finansial yang dimiliki. Pendapatan atau finansial dapat 5
Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal 12 November 2014. Press Release No: 024/BEI.SPR/12-2014, ”Melewati Tahun Politik 2014, BEI Ciptakan Beberapa Inisiatif Baru dan Catat Sejumlah Rekor 30-Des-2014”, diakses pada 2 Maret 2015 dari http://www.idx.co.id/Home/NewsAndAnnouncement/PressRelease/ ReadPressRelease/tabid/191/ItemID/b90c721e-57ca-4d92-a8b1-52d413f5980b/language/idID/Default.aspx 6
6
mencakup beberapa aspek, misalnya ilmu keuangan dan aset lainnya, pengelolaan atau manajemen aset, dan bagaimana menghitung dan mengatur risiko proyeknya. Cardak dan Wilkins mengukur pendapatan dari berapa banyak individu yang menjadi sumber pendapatan dalam suatu rumah tangga (labor income earner/s satu atau multiple earners). Ditemukan bahwa semakin banyak yang berpenghasilan dalam rumah tangga maka akan semakin besar pendapatan yang diperoleh,
alhasil
mengurangi
risiko
pendapatan
rumah
tangga
serta
meningkatkan alokasi dana yang dapat diinvestasikan.7 Indonesia dengan jumlah populasi penduduk sekitar 248 juta jiwa di mana 85%-nya beragama Islam dan memiliki potensi yang cukup besar sebagai investor terhadap Efek syariah di pasar modal. Namun, berdasarkan data statistik, investor di pasar modal yang berinvestasi di pasar modal termasuk Efek syariah masih sangat kecil yaitu hanya 0,1% dari populasi penduduk.8 Pertumbuhan
yang
terbilang
lambat
ini
dikarenakan
banyaknya
masyarakat Indonesia yang masih „banking minded’, yang sering dibicarakan dalam berbagai buku yang membahas tentang investasi. Kemudian hal ini juga menyangkut persoalan yang diungkapkan oleh Sudin Haron9 yang menyebutkan bahwa faktor agama bukanlah pertimbangan utama dalam pemilihan bank, dan 7
Buly A.Cardak dan Roger Wilkins, “The Determinants of Household Risky Asset Holdings: Background Risk and Other Factors”, (Melbourne Institute Working Paper Series Working Paper No. 2/08) 8 Tim Kajian Minat Investor terhadap Efek Syariah di Pasar Modal, Kajian Minat Investor terhadap Efek Syariah di Pasar Modal, (Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2011) 9 Sudin H., Norafifah, A. and Planisek, L.,”Bank Patronage Factors of Muslim and nonMuslim Customers”, (The International Journal of Bank Marketing, Vol. 12 No. 1)
7
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara responden muslim dan nonmuslim dalam penetapan kriteria-kriteria utama dalam pemilihan bank. Padahal produk syariah sudah banyak di pasaran, termasuk reksadana syariah yang sudah ada sejak tahun 1997, namun dari yang bisa dilihat hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum mau atau berminat mencoba produk investasi yang satu ini, bahkan masih banyak pula yang belum mengetahui keeksis-an produk ini.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis bermaksud melakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor independen (Marketing Mix, dan Kemampuan Finansial) berpengaruh terhadap variabel dependen Minat Investasi Reksadana Syariah. Penelitian ini mengambil judul: “PENGARUH MARKETING MIX DAN KEMAMPUAN FINANSIAL TERHADAP MINAT INVESTASI REKSADANA SYARIAH (Studi pada UIN Jakarta dan Tazkia Bogor)”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka di identifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Masih kurangnya minat masyarakat untuk berinvestasi pada efek syariah, khususnya reksadana syariah 2. Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan produk reksadana syariah
8
3. Masih banyaknya anggapan bahwa berinvestasi di pasar modal itu mahal dan sulit
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan penulis sebelumnya, topik yang dibahas dalam skripsi ini adalah pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap minat investasi. Penelitian ini hanya dibatasi pada dua buah faktor yang mempengaruhi minat beli atau minat seseorang untuk berinvestasi, yaitu marketing mix (produk, harga, tempat/lokasi, dan promosi) dan kemampuan finansial seseorang. Penulis memilih Perguruan Tinggi Agama Islam yang memiliki Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di JABOTABEK sebagai lokasi pencarian responden, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan STEI Tazkia Bogor. Populasi yang diambil adalah mahasiswa/i ekonomi perguruan tinggi tersebut.
D. Perumusan Masalah Melalui pembatasan masalah diatas, maka untuk mempermudah skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh faktor marketing mix terhadap minat investasi reksadana syariah? 2. Bagaimana pengaruh faktor kemampuan finansial terhadap minat investasi reksadana syariah?
9
3. Sejauh mana faktor marketing mix dan faktor kemampuan finansial secara bersama-sama dapat mempengaruhi minat investasi reksadana syariah?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk: a. Mengidentifikasi dan menganalisis minat investasi mahasiswa/i PTAI yang memiliki galeri investasi BEI dengan menggunakan pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial individu terhadap produk reksadana syariah. b. Menjelaskan seberapa besar pengaruh dari marketing mix dan kemampuan finansial terhadap minat investasi di reksadana syariah. 2. Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini diharapkan akan berguna: a. Bagi Akademisi Menambah pengetahuan keilmuan ekonomi Islam dan memberikan informasi yang berguna mengenai ketertarikan masyarakat terhadap investasi reksadana syariah berdasarkan marketing mix dan kemampuan finansial. b. Bagi Praktisi Dapat memberikan masukan positif yang membangun bagi semua pihak, khususnya Perusahaan Sekuritas dan Manajer Investasi (MI) dalam
10
upaya meningkatkan jumlah investor dan jumlah dana kelolaan dengan memperhatikan strategi pemasaran dan tren minat di masyarakat. c. Bagi Masyarakat Menambah pengetahuan tentang perkembangan investasi pasar modal syariah khususnya reksadana syariah. Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan kepada masyarakat agar tidak ragu menyisihkan dananya untuk berinvestasi di pasar modal.
F. Kerangka Pemikiran Reksadana syariah hingga saat ini masih terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini tentunya bukan tanpa alasan, sebagai salah satu produk investasi syariah yang sedang berkembang, reksadana syariah terus meningkatkan strategi pemasarannya untuk menambah jumlah investor dan jumlah dana kelolaannya. Akan tetapi, sekuritas dan manajer investasi juga harus memperhatikan minat investasi masyarakat akan produk ini. Minat investasi bisa dilihat dari bauran pemasaran (marketing mix) dan kemampuan finansial masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi rasio keduanya, maka semakin besar minat investasi yang akan mengarahkan masyarakat untuk berinvestasi.
11
Marketing Mix
Product (Produk) Price (Harga) Place (Lokasi) Promotion (Promosi)
Pendapatan Pengeluaran a. Konsumsi b. Sosial c. Tabungan d. Investasi
Kemampuan Finansial
Minat Investasi Reksadana Syariah
Terdapat pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen
Uji Validistas dan Reabilitas
Uji Statistika
Hasil Penelitian: Terdapat pengaruh antara Marketing Mix, dan Kemampuan Finansial Terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah (Studi pada UIN Jakarta dan Tazkia Bogor)
G. Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel dependen
: Minat Investasi Reksadana Syariah (Y)
2. Variabel Independen : Marketing Mix (X1), Kemampuan Finansial (X2)
12
H. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori yang telah ada serta beberapa literature review terdahulu, maka penulis merumuskan hipotesis pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap minat investasi reksadana syariah sebagai berikut: Hipotesis 1 Ho
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Marketing Mix terhadap minat investasi reksadana syariah.
Ha
: Terdapat pengaruh signifikan antara Marketing Mix terhadap minat investasi reksadana syariah.
Hipotesis 2 Ho
:
Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Kemampuan Finansial terhadap minat investasi reksadana syariah.
Ha
: Terdapat pengaruh signifikan antara Kemampuan Finansial terhadap minat investasi reksadana syariah.
Hipotesis 3 Ho
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Marketing Mix dan Kemampuan Finansial secara bersama-sama terhadap minat investasi reksadana syariah.
Ha
: Terdapat pengaruh signifikan antara Marketing Mix dan Kemampuan Finansial secara bersama-sama terhadap minat investasi reksadana syariah.
13
I. Sistematika Penulisan Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan, serta untuk mempermudah analisa materi pada skripsi ini, maka penulis menjelaskan garis besarnya dalam sistematika penulisan. Skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi didalam sub bab dan setiap sub bab mempunyai pembatasan masing-masing yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran penulis, hipotesis dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Menyajikan landasan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, khususnya mengenai variabel-variabel yang terkait di dalam penelitian yang diperoleh dari: buku, jurnal, dan penelitian sebelumnya yang terkait dengan reksadana syariah, minat investasi, marketing mix, dan kemampuan finansial.
BAB III
METODE PENELITIAN Dalam bab ini, penulis menguraikan lebih rinci mengenai variabel dalam penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, pengumpulan dan
pengolahan data, serta teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
14
BAB IV
HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisi uraian secara rinci mengenai semua temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian dan mendeskripsikan hasil yang diperoleh secara teoritik dan statistik berdasarkan pada analisa kuantitatif dengan menggunakan software SPSS v.20.0.
BAB V
PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran rekomendasi. Kesimpulan permasalahan yang dihasilkan dari pembahasan yang telah dilakukan serta saran rekomendasi terhadap permasalahan yang diteliti.
Demikianlah, penjelasan diatas mengenai pendahuluan, yang meliputi: latar belakang, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka pemikiran, variabel dan hipotesis penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori 1. Investasi Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan harta. Selain daripada itu, tujuan investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat sekarang ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentukbentuk kekayaan lain, seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu supaya menghasilkan pendapatan. Dua hal yang menjadi landasan dalam ekonomi Islam yaitu AlQuran dan Hadist.1 Berdasarkan
pengertian
investasi
tersebut,
maka
penulis
menyimpulkan bahwa investasi merupakan kegiatan meletakkan sejumlah dana di masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
1
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.
29-30.
15
16
2. Reksadana Syariah a. Gambaran Umum Reksadana Syariah Reksadana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis dalam sebuah pasar modal. Hal ini dikarenakan Reksadana, termasuk yang dikenal di Indonesia baik yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) maupun Reksadana berbentuk perseroan dikelola oleh Manajer Investasi yang mewakili para investor yang berpartisipasi dalam Reksadana.2 Secara umum, Reksadana dapat diartikan sebagai suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.3 Dalam pengertian ini terkandung tiga unsur penting. Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh Manajer Investasi. Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi tersebut merupakan milik bersama dari para pemodal, dan Manajer Investasi adalah pihak
2
Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Pasar Modal: Reksa Dana & Peran serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal, (Jakarta : Kencana, 2006), h. 7. 3 Arys Ilyas, Seluk-Beluk Reksa Dana, BAPEPAM, Capital Market Society (CMS), (Jakarta: Majalah Uang dan Efek, 1997), h. 1.
17
yang dipercayakan untuk mengelola atau menginvestasikan dana tersebut dalam reksadana.4 Secara bahasa, reksadana tersusun dari dua konsep, yaitu reksa yang berarti jaga atau pelihara dan konsep dana yang berarti himpunan uang. Dengan demikian secara bahasa reksadana berarti kumpulan uang yang dipelihara. Reksadana (mutual fund) adalah wahana yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat (pemodal) untuk kemudian diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI). Portofolio efek tersebut bisa berupa saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau kombinasi dari beberapa di antaranya. 5 Dengan demikian, sebuah reksadana merupakan hubungan trilateral karena melibatkan beberapa pihak yang terkait sebuah kontrak atau trust deed secara legal.Mereka adalah pemilik modal, manajer investasi, dan bank kustodian.6 Panduan bagi masyarkat muslim untuk berinvestasi pada produk Reksadana Syariah sudah diberikan melalui fatwa DSN-MUI No.20 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.7
4
Gunawan Widjaja, Pasar Modal, h.7. Latindra,“Artikel Reksa Dana Syariah”, Artikel diakses pada 2 Oktober 2014 dari http://ilatindra.blogspot.com/2013/06/artikel-reksa-dana-syariah.html 6 Muhammad Firdaus, dkk, Investasi Halal di Reksadana Syariah, (Jakarta: Renaisance, 2005), h.14. 7 DSN MUI, “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syari'ah Dewan Syari’ah Nasional MUI,” diaksespada 8 November 2014 dari http://www.dsnmui.or.id/index.php?mact= 5
18
Pemilik dana (investor) yang menginginkan investasi halal akan mengamanahkan dananya dengan akad wakalah kepada Manajer Investasi. Reksadana merupakan jalan keluar bagi para pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relatif kecil dan kemampuan menanggung resiko yang sedikit. Reksadana memiliki andil yang amat besar dalam perekonomian nasional karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Disisi lain, reksadana memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa
keamanan
dan
keuntungan
materi
yang
meningkatkan
kesejahteraan material.8 Pembeda reksadana syariah dan reksadana konvensional adalah reksadana syariah memiliki kebijaksanaan investasi yang berbasis instrumen investasi pada portfolio yang dikategorikan halal. Dikatakan halal, jika perusahaan yang menerbitkan instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Tidak melakukan riba atau membungakan uang. Saham, obligasi dan sekuritas lainnya yang dikeluarkan bukan perusahaan yang usahanya berhubungan
News,cntnt01,detail,0&cntnt01articleid=21&cntnt01origid=59&cntnt01detailtemplate=Fatwa&cnt nt01returnid=61. 8 MUI, “Reksadana Syariah”, Lokakarya Alim Ulama tentang Reksadana Syariah, yang diselenggarkan oleh Majelis Ulama Indonesia bekerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia tanggal 24-25 Rabiul Awal 1417 H. 29-30 Juli 1997 M. Jakarta, diakses pada November 2014 dari http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/11/19.-Reksadana-Syariah.pdf, h.341.
19
dengan produksi atau penjualan minuman keras, produk mengandung babi, bisnis hiburan berbau maksiat, perjudian, pornografi, dan sebagainya. Disamping itu, dalam pengelolaan dana reksadana ini tidak mengizinkan penggunaan strategi investasi yang menjurus ke arah spekulasi. Selanjutnya, hasil keuntungan investasi tersebut dibagihasilkan diantara para investor dan manajer investasi sesuai dengan proporsi modal yang dimiliki. Produk investasi ini bisa menjadi alternatif yang baik untuk menggantikan produk perbankan yang pada saat ini dirasakan memberikan hasil yang relatif kecil. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa reksadana syariah ialah produk investasi dimana pemodal menitipkan dananya kepada manajer investasi untuk selanjutnya diinvestasikan ke dalam portofolio efek yang dikategorikan halal, dan manajer investasilah yang mengelola dana tersebut dimana kegiatan operasionalnya harus sesuai syariah.
b. Pandangan Syariah Tentang Reksadana Pada prinsipnya setiap sesuatu dalam muamalat adalah dibolehkan selama tidak bertentangan dengan syariah, mengikuti kaidah fiqih yang dipegang oleh mazhab Hambali dan para fuqaha lainnya yaitu,
20
“Prinsip dasar dalam transaksi dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah boleh diadakan, selama tidak dilarang oleh Syariah atau bertentangan dengan nash Syariah.”9 Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman agar memenuhi akad yang mereka lakukan seperti yang disebut, dalam Al Qur’an surat al Maidah ayat 1:
“Hai orang-orang yang beriman, penuhillah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) yang tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukumhukum yang dikehendaki-Nya”. Syarat-syarat yang berlaku dalam sebuah akad, adalah syaratsyarat yang ditentukan sendiri kaum muslimin, selama tidak melanggar ajaran Islam. Dalam reksadana konvensional berisi akad muamalah yang dibolehkan
dalam
Islam,
yaitu
jual
beli
dan
bagi
hasil
(mudharabah/musyarakah). Dan disana terdapat banyak maslahat, seperti
9
h. 199.
Wahbah Zuhaili, Al Fiqh al Islamy wa Adillatuh, Juz IV (Damaskus: Dar al-Fikr, 1996)
21
memajukan perekonomian, saling memberi keuntungan diantara para pelakunya, meminimalkan resiko dalam pasar modal dan sebagainya. Namun didalamnya juga ada hal-hal yang bertentangan dengan syariah, baik dalam segi akad, operasi, investasi, transaksi dan pembagian keuntungannya. Syariah dapat menerima usaha semacam reksadana sepanjang hal yang tidak bertentangan dengan syariah.10 Prinsip dalam berakad harus mengikuti hukum yang telah digariskan oleh Allah SWT yang disebutkan dalam Al-Qur'an surat an Nisaa ayat 29 yang berbunyi:
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.” Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, penulis berkesimpulan bahwa selama suatu kegiatan muamalah tidak bertentangan dengan prinsip syariah baik dalam segi akad, operasi, investasi, transaksi dan pembagian keuntungannya, kegiatan tersebut boleh dilakukan. Maka kegiatan 10
MUI, “Reksadana Syariah”, h. 342.
22
reksadana syariah boleh dilakukan selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
c. Jenis-Jenis Reksa Dana Jenis-jenis reksadana ditinjau dari portofolio investasinya, terdapat 4 (empat) jenis reksadana yaitu: (1) Reksadana Pasar Uang (money market funds) Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek yang bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. 11 (2) Reksadana Pendapatan Tetap (fixed income funds) Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya kedalam efek yang bersifat hutang. Efek yang bersifat hutang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, obligasi syariah, SWBI, dan instrumen lainnya. Salah satu keuntungan yang diperoleh dari jenis reksadana ini adalah hasil investasi yang lebih besar dari pada reksadana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan keuntungan yang stabil. Jenis
11
Gunawan Widjaja, Pasar Modal, h.8.
23
reksadana ini cocok untuk tujuan investasi jangka menengah panjang (>3 tahun) dengan resiko menengah.12 (3) Reksadana Saham (equity funds) Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktiva dalam bentuk efek yang bersifat ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis reksadana sebelumnya, namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.13 (4) Reksadana Campuran (discretionary funds) Reksadana jenis ini melakukan investasi dalam efek yang bersifat ekuitas dan efek yang bersifat utang dengan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa ada empat jenis reksadana, yakni: reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran. Pemilihan jenis portofolio yang tepat sesuai dengan tingkat risiko yang diinginkan tentunya akan lebih memberikan kenyaman bagi investor itu sendiri dan bagi manajer investasi.
12 13
Muhammad Firdaus, dkk, Investasi Halal di Reksadana Syariah, h. 42. Gunawan Widjaja, Pasar Modal, h.8.
24
3. Minat Investasi a. Pengertian Minat Minat sebagai aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku seseorang untuk melakukan aktifitas yang menyebabakan seseorang merasa tertarik kepada sesuatu. Dalam kamus Bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai niat atau kehendak. Menurut Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan) dari Fishbein dan Ajzen, yaitu :14 “Perilaku
manusia
dipengaruhi
oleh
kehendak/niat/minat.
Minat
merupakan keinginan individu untuk melakukan perilaku tertentu sebelum perilaku tersebut dilaksanakan. Adanya niat/minat untuk melakukan suatu tindakan akan menentukan apakah kegiatan tersebut akhirnya akan dilakukan”. Crow and Crow berpendapat bahwa minat erat hubungannya dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda atau bisa juga sebagai pengalaman efektif yang dipengaruhi oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab kegiatan dan sebab partisipasi dalam kegiatan itu. Selain itu Crow and Crow mengemukakan juga bahwa minat erat hubungannya dengan dorongan (drive), motif, dan reaksi emosional.15
14
Fishbein & Ajzen, Belief, Attitude, Intention, dan Behavior:An Introductionto Theory and Research, (Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company, 1975), h.97. 15 Lester Donald Crow and Alice Von Bauer Crow, Educational psychology (American Book Co., 1948)
25
Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwasannya minat investasi adalah keinginan dan daya gerak yang mendorong seseorang untuk berinvestasi. Minat investasi menjadi sebab seseorang untuk melakukan investasi.
b. Faktor yang Mempengaruhi Minat Beberapa faktor yang bisa muncul antara niat atau minat pembelian dan keputusan pembelian antara lain adalah sebagai berikut:16 (1) Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mempengaruhi pilihan konsumen tergantung pada kekuatan sikap orang lain terhadap keputusan pembelian dan pada motivasi konsumen untuk memenuhi keinginan orang lain. (2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi, konsumen membentuk suatu niat membeli atas dasar faktor-faktor pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat yang diharapkan dari suatu produk. Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa sikap orang lain dan situasi yang tidak terantisipasi akan mempengaruhi minat seseorang dalam melakukan suatu kegiatan, termasuk dalam kegiatan berinvestasi.
16
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Keenam (Jakarta: Intermedia, 1995) h.276.
26
c. Unsur Minat Di dalam minat terkandung unsur motif dan perhatian. Adapun unsur-unsur tersebut mengandung hal-hal di bawah ini:17 (1) Awareness (Kesadaran) Receiver atau penerima pesan dengan sadar menerima rangsangan berupa pesan yang dikirim oleh komunikator yaitu perusahaan yang menawarkan produknya melalui media cetak atau elektronik. (2) Interest (Minat) Bagaimana agar penerima pesan (calon pembeli) berminat dan ingin tahu lebih jauh. Kesadaran akan meningkat sebagai perhatian dan timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci. Untuk itu membujuk mereka agar mau mengikuti pesan yang disampaikan. (3) Desire (Keinginan) Menggerakkan dan membangkitkan keinginan untuk memiliki atau menikmati produk. (4) Action (Tindakan) Membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan pembelian. Bujukan yang diberikan berupa harapan agar calon pembeli segera mungkin melihat-lihat historis keuangan. Dalam hal ini diharapkan adanya tindakan pembelian.
17
Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: Andi, 2001), h.95
27
Minat beli menurut Durianto dkk. adalah niat untuk membeli, yaitu merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu. Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen dimasa mendatang.18 Dapat dikatakan bahwa minat beli atau berinvestasi merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merencanakan pembelian sejumlah produk investasi tertentu. dimulai dari kesadaran akan suatu produk, kemudian mulai tertarik untuk tahu lebih lanjut, lalu menjadi sebuah keinginan dan diakhiri dengan tindakan pembelian. Minat investasi ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang. 4. Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Pengertian Marketing Mix secara bahasa adalah Bauran Pemasaran, sedangkan menurut istilah marketing mix adalah strategi pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara 18
Darmadi Durianto, dkk., Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), h.104.
28
bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Menurut Kotler, “Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market”19 yang kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju. Ada
beberapa
tahapan
formula
marketing
mix.
Hermawan
mengawalinya dengan 4A (assortment, affordable, available, announcement), kemudian 4B (best, bargaining, buffer-stocking, bombarding), selanjutnya 4P (product, price, place, promotion), 4V (variety, value, venue, voice), dan 4C (consumer solution, cost, convenience, communication).20 Menurut Stanton, bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegitan promosi dan sistem distribusi. 21 McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four P‟s: product, price, place, and promotion. Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:22
19
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 1997), h. 92. Muhammad Firdaus dan Ahmad Muhajidin, Islam dan Ekonomi Dasar & Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), h.22. 21 William Stanton,Prinsip Pemasaran,Cetakan Ketujuh,(Jakarta: Erlangga, 1996), h.45. 22 Jerome McCarthy “4P” dalam Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga (Prentice Hall), 1992), h.92. 20
29
a. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk seringkali didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, dan returns. Dalam perspektif syariah, memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan hidup manusia. Islam juga mengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan keberadaan produk tersebut, dan melarang jual beli produk yang belum jelas (gharar). Rasulullah mengharamkan jual beli gharar (yang tidak jelas produknya).23 Barang yang dijual harus terang dan jelas kualitasnya, pernyataan tegas disebutkan dalam Al Quran surat Al Muthaffifiin ayat 1-3:
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”.
23
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, h.23.
30
Uraian diatas jelas mengatakan bahwa hukum menjual produk cacat dan disembunyikan adalah haram. Artinya, produk meliputi barang dan jasa yang ditawarkan pada calon pembeli haruslah yang berkualitas sesuai dengan yang dijanjikan. Persyaratan mutlak yang juga harus ada dalam sebuah produk adalah harus memenuhi kriteria halal. An-Nahl ayat 116 menyebutkan:
”Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebutsebut oleh lidahmu secara Dusta „Ini halal dan ini haram‟, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orangorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah Tiadalah beruntung”.
b. Price (harga),
24
yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk
membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, dan retail price. Namun harga bukan hanya sejumlah uang yang dibayarkan atas barang atau jasa, ia juga meliputi nilai lain yang “diberikan” konsumen dalam proses transaksi. Karenanya, harga sesungguhnya yang dibayarkan
24
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, h.24.
31
konsumen juga meliputi biaya nonmoneter seperti waktu, usaha, risiko psikologis, atau ketidaknyamanan fisik yang mungkin saja dialami. Kotler mengatakan harga adalah satu-satunya elemen dalam marketing mix yang menghasilkan pendapatan sedangkan elemen lain hanya menghasilkan biaya. Dalam konsep Islam, penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, yakni bergantung pada kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran. Dan pertemuan antara permintaan dan penawaran itu harus berlangsung secara sukarela („an taradhiin). Ini bermakna tidak ada yang menganiaya dan didzalimi.25 Praktik yang dilarang dalam islam adalah ikhtikar, yakni mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi, atau istilah ekonominya monopoly‟s rent-seeking. Dalam praktik fiqih muamalat, pricing mengambil posisi tengah, tidak melebih-lebihkan, tidak pula merendah-rendahkan.Ini berarti pricing mestinya proporsional. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat al-Furqaan ayat 67:
25
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, h.24.
32
“Dan orang-orang yang saleh apabila membelanjakan hartanya, mereka
tidak
berlebih-lebihan,
tidak
pula
kikir,
dan
adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
c. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, dan transport. Tempat juga meliputi keputusan penting berkaitan dengan dimana, kapan, dan bagaimana pelanggan akan mengakses tawaran, seringkali disebut sebagai jalur distribusi. Tujuan dari fungsi distribusi adalah mempercepat sampainya barang di tangan konsumen atau pasar pada saat yang tepat. Kebijakan distribusi setidaknya harus memenuhi tiga kriteria. Pertama, yaitu ketepatan dan kecepatan waktu tiba di tangan konsumen. Kedua, keamanan yang terjaga dari kerusakan, dan yang ketiga sarana kompetisi dalam memberikan kecepatan dan ketepatan memenuhi kebutuhan konsumen.26
d. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales
26
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, h. 26.
33
force, public relation, dan direct marketing. Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran:27 (1) Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. (2) Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa. (3) Public relations dan publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan. (4) Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. (5) Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain. Pada prinsipnya, dalam Islam mempromosikan suatu barang diperbolehkan, hanya saja dalam berpromosi harus mengedepankan faktor kejujuran dan menjauhi penipuan. Di samping itu, metode yang dipakai
27
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h.604.
34
dalam promosi tidak bertentangan dengan syariah Islam. 4P adalah marketing mix yang paling mendasar yang harus dipahami.28 Bagi perusahaan syariah, untuk komponen tawaran (offer), produk dan harga haruslah didasari dengan nilai kejujuran dan keadilan, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. kualitas produk yang diberikan harus sesuai dengan yang ditawarkan. Jadi, sangat dilarang bila perusahaan menyembunyikan kecacatan dari produk-produk yang mereka tawarkan. Sedangkan dalam menentukan harga, perusahaan haruslah mengutamakan nilai keadilan. Jika kualitas produknya bagus, harganya tentu bisa tinggi, begitu pula sebaliknya.29 Penulis menyimpulkan bahwa marketing mix yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi semuanya harus berjalan sesuai dengan prinsip syariah dan dilakukan dengan jujur sehingga tidak ada yang menganiaya atau yang didzalimi.
5. Kemampuan Finansial a. Pengertian Kemampuan Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah
28
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, h.28. Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, cet. III (Bandung: Mizan Media Utama, 2006), h. 178. 29
35
penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. 30 Pada dasarnya kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor, yaitu:31 1. Kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir, menalar dan memecahkan masalah. 2. Kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis berkesimpulan bahwa kemampuan adalah kapasitas melakukan suatu pekerjaan yang dimiliki oleh individu, dan terdiri dari dua jenis kemampuan yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
b. Pengertian Finansial Finansial atau penghasilan menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2004 adalah “Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun”. 30
“Kemampuan”, diakses pada 8 Desember 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Kemampuan 31 Stephen P. Robbins dan Tim Judge, Organizational Behavior,(Pearson/Prentice Hall, 2007), h.57.
36
Dalam pengertian umum, pendapatan adalah hasil pencaharian usaha. Budiono 32 mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Selanjutnya, pendapatan juga dapat di definisikan sebagai jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), pendapatan terdiri dari upah, atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tujangan sosial atau asuransi pengangguran.33 Menurut penulis, pendapatan bagi pelajar atau mahasiswa bisa pula didapat dalam bentuk uang saku atau uang jajan. Uang Saku adalah uang yang dibawa untuk keperluan sewaktu-waktu. Uang Jajan adalah uang diberikan (disediakan) untuk dibelanjakan sewaktu-waktu (biasanya untuk anak-anak yang belum punya penghasilan dan jumlah tidak terlalu besar.34 Pendapatan bisa dibagi atas 4 macam pengeluaran yaitu Consumption,
Social,
perbandingan
secara
Saving,
and
berturut-turut
Investation. adalah
Misal
sebagai
70:10:10:10.
Apabila
pendapatan 1.000.000 maka dapat dibagi menjadi 700.000 untuk 32
Budiono, Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2, Edisi 4, (Yogyakarta: BPFE, 1992), h. 180. 33 Samuelson dan Nordhaus, Makro Ekonomi Edisi Keempatbelas, Penerjemah Haris Munandar dkk, (Jakarta : Erlangga, 1996), h.36. 34 Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 1512-1513.
37
konsumsi, 100.000 untuk sosial (termasuk sumbangan-sumbangan, infaq), 100.000 tabungan, dan 100.000 untuk investasi. Semakin besar pendapatan maka porsi konsumsi semakin kecil sehingga porsi yang lain bisa lebih besar.35 Berdasarkan penjelasan diatas, penulis berkesimpulan bahwa finansial atau pendapatan adalah jumlah uang yang diterima seseorang dalam suatu periode tertentu. Bagi pelajar dan mahasiswa, pendapatan bisa pula diperoleh dari uang saku atau uang jajan. Kemudian pengeluaran diklasifikasi menjadi empat macam, yaitu pengeluaran untuk konsumsi, sosial, tabungan, dan investasi. Menurut Hailwood, financial literacy akan mempengaruhi bagaimana orang menabung, meminjam, berinvestasi dan mengelola keuangan lebih jauh, kecakapan finansial disini juga lebih menekankan pada kemampuan untuk memahami konsep dasar dari ilmu ekonomi dan keuangan, hingga bagaimana menerapkannya secara tepat. 36 Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan seseorang mengenai investasi seringkali menjadi faktor penentu
di balik keputusan
investasinya.
35
Bussiness Lounge, “Financial Literacy (Kecerdasan Finansial)”, diakses pada 8 Desember 2014 dari http://businesslounge.co/2013/04/01/financial-literacy-kecerdasan-finansial/ 36 Doug Widdowson and Kim Hailwood, “Financial Literacy and Its Role in Promoting a Sound Financial System”, (Reserve Bank of New Zealand: Bulletin, Vol. 70, No. 2, 2007), h. 37.
38
Kecerdasan finansial dibutuhkan agar seseorang tidak terjebak dalam dua kutub permasalahan keuangan; kekurangan uang atau kelebihan uang.37 Penelitian yang dilakukan oleh Hogarth dkk, menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki tingkat melek keuangan (financial literacy) yang lebih tinggi cenderung lebih baik dalam mengelola keuangan, termasuk dalam berinvestasi pada berbagai jenis produk finansial.38 Jadi, kemampuan finansial ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah atau mengelola keuangannya, baik yang didapat dari gaji ataupun uang saku, yang berarti menunjuk pada economic situation dimana keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu.39 Keadaan ekonomi yang dimaksud adalah jumlah pendapatan yang dihasilkannya setiap periodenya. B. Review Studi Terdahulu40 Nama Penulis/ NIM/ Fakultas/ Universitas/ No Substansi Letak Perbedaan Judul Skripsi, Jurnal/Tahun 1 Ahmad Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Perbedaan terdapat Lapananrang/ pengaruh inflasi, PDRB, dan tingkat upah terhadap pada variabel 37
Iman Supriyono, Cerdas Finansial: Di Rumah, Di Kantor, Dan Di Masjid, (Jakarta: Pustaka Progressif, 2004), h. 9. 38 Hogarth dkk,“Financial Knowledge, Experience And Learning Preferences: Preliminary Results From A New Survey On Financial Literacy”,(Consumer Interests Annual 48, 2002) 39 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 234. 40 Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi (Jakarta: Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2012), h.93.
39
106084003584/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis/ UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi di Provinsi Banten/ 2013
2
3
investasi di Provinsi Banten. Data yang digunakan adalah data time series (2008-2012) yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Untuk menganalisis, penulis menggunakan metode regresi linier berganda pada program Eviews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di Provinsi Banten karena hasil uji t-statistik menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0.8878 yang lebih besar dari α = 5%. Sementara, variabel independen lainnya yaitu PDRB dan tingkat upah berpengaruh signifikan positif dengan nilai t-statistiknya sebesar 0.00337 dan 0.0329. Hasil penelitian menunjukkan R2 sebesar 80%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Firly Basuni Ahadi/ Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis 108081000127/ pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian Fakultas Ekonomi produk reksadana PT.Kresna Graha Sekurindo Tbk. dan Bisnis/ UIN (studi kasus pada Pojok Bursa PT.Kresna Graha Syarif Hidayatullah Sekurindo Tbk.). 85 nasabah dari 5 Pojok Bursa PT. Jakarta/ Pengaruh Kresna Graha Sekurindo Tbk menjadi sampel dalam Bauran Promosi penelitian ini dengan teknik convenience sampling. terhadap Keputusan Berdasarkan penelitian ini, uji F menunjukkan Pembelian Produk hitung simultan variabel periklanan/advertising (P), Reksadana promosi penjualan (PP), dan personal selling (PS) PT.Kresna Graha berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan Sekurindo (Studi pembelian (KP). Dengan kata lain dapat disimpulkan Kasus pada Pojok bahwa semakin baik bauran promosi yang dilakukan, Bursa PT.Kresna maka semakin baik pula keputusan pembelian yang Graha Sekurindo dilakukan oleh konsumen. Tbk)/ 2013 Norma Yulianti dan Penelitian ini memfokuskan pada pengetahuan Meliza Silvy/ keuangan dan pengalaman sebagai ukuran literasi yang Journal of Business mempengaruhi sikap dan perilaku perencanaan investasi and Banking keuangan keluarga di Surabaya. Penelitian ini Volume 3, No. menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 1,pages 57 – 68/ responden sebanyak 380 orang. Pengambilan sampel STIE Perbanas dengan cara purposive sampling berdasarkan
bebasnya. Penulis menggunakan marketing mix (bauran pemasaran). Kemudian juga menggunakan kemampuan finansial sebagai variabel bebasnya.
Perbedaan terletak pada varabel bebas yang diteliti. Penulis menggunakan keempat aspek yang termasuk dalam bauran pemasaran.
Perbedaan penelitian ini dengan penulis terdapat pada variabel bebasnya, dimana penulis akan melihat pengaruh kemampuan finansial
40
Surabaya/ Sikap Pengelola Keuangan Dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga Di Surabaya/ Mei 2013
4
5
pendapatan keluarga yang memiliki penghasilan minimal Rp 2.000.000 per bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan berpengaruh terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga, sikap pengelola keuangan memoderasi dan memperkuat pengaruh pengetahuan keuangan dan tidak memoderasi pengaruh pengalaman keuangan terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga. Selvia/ Fakultas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ekonomi dan variabel persepsi, motivasi dan minat mahasiswi Bina Bisnis/ Bina Nusantara terhadap keputusan investasi di pasar modal. Nusantara/ Analisa Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan Pengaruh Persepsi, kuisioner kepada mahasiswi Universitas Bina Motivasi Nusantara. Sampel yang digunakan sebanyak 150 Dan Minat responden. Mahasiswi Bina Hasil dari analisis ini adalah variabel persepsi Nusantara Terhadap berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Keputusan Variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap Investasi Di Bidang keputusan investasi. Variabel minat berpengaruh secara Pasar Modal/ 2013 signifikan terhadap keputusan investasi. Nilai pernyataan paling tinggi adalah bahwa responden akan melakukan analisis terhadap suatu jenis investasi sebelum mengambil keputusan berinvestasi di pasar modal. Aniqotur Rosyidah/ Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini 062411044/ adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat Fakultas Syariah/ beli nasabah untuk membeli reksdana di Bank Syari‟ah IAIN Walisongo Mandiri Cabang Semarang. Semarang/ Analisis Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor Faktor-Faktor Yang budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor Mempengaruhi psikologi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan Minat Beli Nasabah terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Terhadap Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang. Sedangkan faktor Reksadana Syari’ah kebutuhan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan (Studi Pada Bank terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank
yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola keuangannya dan melihat pengaruhnya terhadap minat investasinya di reksadana syariah. Perbedaan penelitian ini dengan penulis terdapat pada variabel bebas yang digunakan peneliti, yaitu minat investasi, penulis menjadikannya variabel terikat. Kemudian penulis memusatkan pada produk investasi reksadana syariah.
Perbedaan terletak pada variabel bebas yang diteliti dalam mendeteksi minat. Variabel yang digunakan penulis dalam melihat faktor-faktor yang mempengaruhi minat ialah dari segi marketing mix
41
6
7
Syari’ah Mandiri Cabang Semarang)/ 2011 Irwinda N.T. Andi Lolo/ A211 07 697/ Fakultas Ekonomi/ Universitas Hasanuddin Makassar/ Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Yang Menabung Pada PT.Bank Mandiri(Persero)Tb k., Cabang Makassar Kartini/ 2011
Kusmawati/ Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius)Vol. 1 No. 2/ STIE MUSI Palembang/ Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal Dengan Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai Variabel
Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan dan kemampuan P value 0,004 < 0,005. finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh marketing mix yang terdiri dari (Produk, Promosi, Tempat, Proses, dan Bukti Fisik) terhadap keputusan konsumen yang menabung pada PT. Bank Mandiri(Persero)Tbk.,Cabang Makassar Kartini dan melihat variabel mana yang dominan terhadap keputusan konsumen yang menabung. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang nasabah reguler Bank Mandiri yang dijumpai pada saat melakukan transaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,3% variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa F-hitung>F-tabel dengan nilai 22,374 > 2,31 yang berarti variabel X (Produk, promosi, tempat, proses, dan bukti fisik) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Melalui analisi uji t, masing-masing variabel X memiliki nilai t-hitung>ttabel, dimana yang dominan adalah variabel Proses (X4) yaitu sebesar 0,246 (24,6%). Penelitian ini membahas beberapa hal yang diduga mempengaruhi keinginan seseorang untuk berinvestasi di pasar modal, yaitu usia, motivasi untuk menunjukkan eksistensi diri, dan pemahaman seseoran akan cara berinvestasi di pasar modal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya faktor usia yang berpengaruh, dan itupun hanya terhadap hubungan antara motivasi pemenuhan kebutuhan sosial dengan minat wanita berinvestasi di pasar modal. Hipotesis pengaruh variabel pemahaman tentang investasi terhadap hubungan antara semua variabel motivasi dengan minat berinvestasi di pasar modal ditolak. Pengetahuan investasi sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kerugian saat berinvestasi di pasar modal dan dalam usaha untuk memperoleh return
Perbedaan penelitian ini dengan penulis ialah pada variabel terikatnya, penulis menggunakan minat investasi pada produk reksadana syariah sebagai variabel terikat.
Perbedaan penelitian ini dengan penulis terdapat pada variabel bebas yang digunakan, dan penulis memfokuskan variabel terikat minat investasi hanya pada produk reksadana syariah.
42
8
Moderat/ Mei 2011
yang maksimal dari investasi yang dilakukan.
Lilis Yuliati/ Jurnal Walisongo, Volume 19, Nomor 1/Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Sukuk/ Mei 2011
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis interrelasi antara faktor-faktor resiko dengan atribut produk yang mempengaruhi minat publik terhadap investasi Sukuk Islam SR001 dan untuk mengetahui daya tarik Sukuk Bank Islam SR001 menurut para investor. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei, sementara responden adalah investor sukuk SR001 sejumlah 100 orang. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa resiko investasi dan produk Islami berkait positif dengan keinginan publik untuk melakukan investasi. Didapatkan kontribusi atau pengaruh variabel independen (Risiko Investasi dan Atribut Produk Islami) terhadap variabel dependent (Minat Berinvestasi) adalah sebesar 49,4% sedangkan 50,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil temuan dilapangan diketahui bahwa selain model yang diteliti, ternyata faktor pengetahuan investor terhadap instrumen investasi sangat mempengaruhi terhadap minat investasi. Faktor lain adalah pengenalan investor terhadap lembaga investasi pasar modal (perusahaan sekuritas). Dan terakhir adalah faktor promosi dan iklan dalam dunia investasi di pasar modal.
Perbedaan terdapat pada variabel yang diteliti dan pada objek penelitiannya. Dimana penulis akan meneliti faktor yang ditemukan dilapangan oleh Lilis Yuliati selain model yang diteliti, yaitu faktor marketing mix yang didalamnya terdapat 4P (product, price, place, promotion) dalam pengaruhnya terhadap minat investasi pada produk reksadana syariah.
Demikianlah, penjelasan mengenai investasi, reksadana syariah, minat investasi, marketing mix (produk, harga, lokasi, dan promosi), dan kemampuan finansial. Serta penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian mengenai pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap minat investasi reksadana syariah dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat Tangerang Selatan dan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia Bogor, Jl.Ir. H. Djuanda No.78 Sentul City, Bogor. Tempat penelitian ini dipilih karena merupakan Perguruan Tinggi Agama Islam di JABOTABEK yang memiliki Galeri Investasi BEI. Penelitian dilaksanakan pada bulan 24 Agustus 2015 hingga 9 September 2015.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metodologi kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian dalam angka dan melalui analisis data dengan menggunakan statistik atau permodelan matematis.1 Penelitian Deskriptif menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. 2 Tujuan Penelitian deskriptif adalah menggambarkan karakteristik atau
1
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elek Media Komutindo, 2004), h. 34 2 Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2008), h. 211.
43
44
perilaku suatu populasi dengan cara yang sistematis dan akurat. Biasanya, penelitian deskriptif tidak didesain untuk menguji hipotesis, tetapi lebih pada upaya menyediakan informasi seputar karakter fisik, sosial, perilaku, ekonomi, atau psikologi dari sekelompok orang.3
C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Menurut Sugiyono 4 , sumber primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jadi data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya melalui pengisian kuesioner. Dalam hal ini data primer berasal dari responden, respondennya ialah mahasiswa/i dari Perguruan Tinggi Agama Islam yang memiliki fasilitas Galeri Investasi BEI yang berlokasi di JABOTABEK, yaitu UIN Syarif Hidayatullah dan STEI Tazkia. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data tersebut didapatkan dengan cara mempelajari buku, dokumen, majalah, dan internet yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan dengan Reksadana Syariah,
3
Seta Basri, “Metode Penelitian”, diakses pada 15 November http://setabasri01.blogspot. com /2012/04/metode-penelitian.html 4 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Jakarta: Alfabeta, 1999)
2014 dari
45
Marketing Mix, Kemampuan Finansial, dan Minat Investasi untuk melengkapi data yang dibutuhkan. D. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara kuesioner atau angket, yaitu dengan menyebarkan kuesioner pada responden secara langsung maupun melalui perantara, responden diminta memberikan jawaban berupa kuesioner tertutup. 5 Kuesioner adalah suatu daftar pernyataan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden (orang-orang yang menjawab).6 Alternatif jawaban menggunakan skala Likert 1-5 untuk memberikan skornya. E. Variabel Penelitian Untuk melihat minat masyarakat akan produk reksadana syariah, penulis akan mengidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi minat. Variabel yang digunakan merupakan variabel yang diadopsi dari model yang dipakai oleh Irwinda dan Firly Basuni, yaitu faktor bauran pemasaran atau marketing mix sebagai variabel yang mempengaruhi atau variabel bebas (independen), dan model yang digunakan Norma dan Ahmad Lapananrang yaitu variabel pengetahuan investasi, pengelolaan keuangan, atau tingkat upah, yang juga sebagai variabel yang mempengaruhi. Kemudian model yang dipakai Lilis 5
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2010), h.72. Sambas Ali dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, (Bandung : CV.Pustaka Setia, 2009), h. 25. 6
46
Yulianti dan Aniqotur Rosyidah yaitu variabel minat beli atau investasi sebagai variabel yang dipengaruhi atau variabel terikat (dependen). Operasional variabel penelitian merupakan batasan pendefinisian dari serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian, dengan maksud menghindari kemungkinan adanya makna ganda, sekaligus mendefinisikan variabel-variabel sampai dengan kemungkinan pengukuran dan cara pengukuran.7 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Operasional Variabel Penelitian No
Variabel
1 Marketing Mix (X1)
Jerome McCarthy. Philip Kotler & Garry Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1 dan 2 (Jakarta Erlangga, 2008)
2 Kemampuan Finansial (X2)
7
Sub Variabel Produk
Indikator
Skala
Keragaman Produk Kualitas Fitur Brand Fitur Jaminan Keuntungan
Ordinal
Harga
Daftar Harga Potongan Harga Waktu Pembayaran
Ordinal
Promosi
Periklanan Promosi Penjualan Penjualan Personal Hubungan Masyarakat
Ordinal
Distribusi
Lokasi Pembelian Transportasi Penghasilan Perbulan
Ordinal
Konsumsi Perbulan
Ordinal
Penghasilan Pengeluaran Konsumsi
Ordinal
Abdul Hamid, Teori Belajar dana Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.33.
47
Bussiness Lounge http://businesslounge.co.id/2 013/04/01/financial-literacykecerdasan-finansial/ Samuelson dan Nordhaus, Makro Ekonomi Edisi Keempat belas, Penerjemah Haris Munandar dkk, (Jakarta : Erlangga, 1996), h.36.
3 Minat Investasi (Y)
Sosial Tabungan Investasi
Zakat, Infak, Sedekah Tabungan Perbulan Investasi Perbulan
Ordinal Ordinal Ordinal
Pengenalan Masalah Pencarian Informasi
Identifikasi Kebutuhan
Ordinal
Dari Sumber Pribadi : Keluarga, Teman, Tetangga Dari Sumber Komersial: Iklan Dan Wiraniaga Membandingkan Dengan Produk Lain Ketertarikan Awareness (Kesadaran) Interest (Minat) Desire (Keinginan) Action (Tindakan)
Ordinal
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Jakarta : Erlangga, 2009), h.235. Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Yogyakarta: Andi, 2005) h. 95.
Evaluasi Alternatif Minat
Ordinal Ordinal
F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak diduga, dimana satuan-satuan ini disebut unit analisa. 8 Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini adalah kalangan
8
Djarwanto. Ps dan Pangestu Subagyo, “Statistik Induktif”, dalam Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM., Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013), h.147.
48
akademisi yaitu mahasiswa/i dari Perguruan Tinggi Islam yang memiliki fasilitas galeri investasi. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.9 Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan pertama adalah Cluster Sampling (Area Sampling), yaitu menentukan sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas. 10 Teknik ini ialah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dari 116 Perguruan Tinggi yang memiliki Galeri Investasi, 14 diantaranya merupakan Perguruan Tinggi Islam. Area yang dipilih ialah JABOTABEK dan didapatkan dua perguruan tinggi yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan STEI Tazkia Bogor. Karena STEI Tazkia merupakan sekolah khusus Ekonomi Islam, maka yang dianggap populasi dari UIN Syarif Hidayatullah ialah mahasiswa ekonomi tanpa memperhatikan tingkat semester. Perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin ialah sebagai berikut:11
9
𝑛=
𝑁 1+𝑁𝑑 2
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.120. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, h.124. 11 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2005), 10
h. 65.
49
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 90% atau sig. = 0,1 diketahui N = 4330 ; d = 0,1 𝑛=
4330 4330 4330 = = = 97,74 = 98 ≈ 100 2 1 + 4330. 0,1 1 + 43,3 44,3 Berdasarkan perhitungan diatas dengan jumlah populasi sebesar
4.330 mahasiswa ekonomi, maka ukuran sampel yang diperoleh sebesar 100 orang (pembulatan dari 98). Teknik sampel yang akan digunakan ialah proportionate stratified random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel bila populasi mempunyai anggota atau unsur heterogen dan berstrata proporsional dan pengambilan sampel dilakukan secara random. Tabel 3.2 Pembagian Sampel Responden
PTAI 12
UIN Tazkia13 Jumlah
Mahasiswa Ekonomi 2983 1500 4330
Sampel 67 33 100
Sumber : akademik UIN Jakarta dan Tazkia Bogor , diolah, 2015
G. Metode Pengukuran Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan pengukuran data ordinal dengan skor tertentu berdasarkan skala likert.
12
Akademik UIN, “Rekapitulasi Jumlah Mahasiswa Semua Program Per 03 November 2014” diakses pada 19 Mei 2015 dari www.akademik.uinjkt.ac.id 13 Joko, dalam “Mahasiswa STEI Tazkia di wisuda”, diakses pada 19 Mei 2015 dari http://bogor. antaranews.com/berita/10199/233-mahasiswa-stei-tazkia-diwisuda
50
Dimana skor terendah diberi nilai 1 (satu) untuk jawaban negatif dan skor tertinggi diberi nilai 5 (lima) untuk jawaban positif, adapun urutan jawaban yang akan dicantumkan dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.3 Pembobotan Skala Likert No
Keterangan
Skor Nilai
1
Sangat Setuju
5
2
Setuju
4
3
Cukup Setuju
3
4
Tidak Setuju
2
5
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Sugiyono 14
H. Teknik Pengolahan Data Menurut Hasan,15 pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumusrumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. 16 Teknik pengolahan data dilakukan menggunakan aplikasi komputer IBM SPSS 20.0.
14 15
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), h. 86. Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
h.24. 16
h.128.
Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 2001),
51
I. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik. Sedangkan teknik yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Regresi berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.17 Model regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu: Y = 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝑒 Dimana: Y
: Minat Investasi Reksadana Syariah
α
: konstanta (intercept)
βi
: slope
X₁
: Marketing Mix
X₂
: Kemampuan Finansial
e
: Besaran nilai residu (standar eror)
1. Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh 17
Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h.142.
52
kuesioner tersebut.18 Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom d(f) = n – k dengan alpha 0,1. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas pada bagian corrected item total correlation. b. Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 19 Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Menurut Nunnaly dalam Ghozali, suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Koefisien Cronbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian keandalan (realiability test) dari suatu skala yang dibuat. Cara ini untuk menghitung korelasi skala yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada, dengan angka koefiesien yang dapat diterima yaitu diatas 0,6. 2. Uji Asumsi Klasik Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi yang disyaratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari multikolinearitas serta heterokedastisitas. 18
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), h. 45. 19 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, h.59.
53
a. Uji Normalitas Uji
normalitas
digunakan
untuk menguji apakah variabel
penganggu (e) memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah uji untuk melihat apakah terdapat hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi.20 Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Salah satu cara untuk melihat apakah terdapat multikolinearitas pada model regresi yaitu dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Jika nilai VIF masing-masing variabel bebas memiliki nilai lebih besar dari 10 maka model regresi memiliki multikolinearitas sehingga menjadi tidak valid. Selain dilihat dari nilai VIF, multikolinearitas juga dapat dilihat dari nilai tolerance-nya. Suatu variabel jika memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 maka variabel tersebut memiliki masalah multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan 20
J.Supranto, Ekonometri, cet.2, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 13.
54
yang lain. Jika variabel residual tersebut tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah heteroskedastisitas.21 Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t -1. 22 Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Cara untuk melihat apakah terdapat autokorelasi atau tidak yaitu dengan DW test atau uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
21
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), h. 105. 22 Singgih Santoso, Analisis SPSS pada Statistik Parametrik, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012), h. 241.
55
2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. 3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung pada banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.
3. Uji Analisis Regresi a. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen (X1, dan X2) secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
23
Nilai F hitung hasil regresi
dibandingkan dengan nilai F pada tabel. Jika F hitung > F tabel maka berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial, dan sebaliknya jika F hitung < F tabel maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial. Hal tersebut juga berlaku untuk Uji t.
b. Uji t (Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, dan X2) secara parsial berpengaruh signifikan
23
Wahid Sulaiman, Analisis-Analisis Regresi menggunakan SPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2004), h. 86.
56
terhadap variabel dependen (Y). Sama seperti Uji F, untuk mengujinya yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Selain itu, pengujian juga dapat dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,1 (α=10%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria: -
Jika nilai signifikan > 0,1 maka Ho diterima dan Ha belum cukup bukti. Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
-
Jika nilai signifikan ≤ 0,1 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi (R²) Analisis koefisien determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, dan X2) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Cara menetukan Koefisien Determinasi dengan melihat Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square dapat bernilai negatif, sehingga jika nilainya negatif, maka nilai tersebut dianggap 0, atau variabel bebas sama sekali tidak mampu menjelaskan varians dari variabel terikatnya. Dasar pengambilan keputusan:
57
Tabel 3.4 Koefisien Determinasi < 0,10
Buruk Ketepatannya
0,11-0,30
Rendah Ketepatannya
0,31-0,50
Cukup Ketepatannya
> 0,50
Tinggi Ketepatannya
Jika perhitungannya semakin mendekati nilai 100% maka model tersebut semakin baik, karena perubahan pada variabel-variabel independen yang dimaksud memang benar-benar memberikan pengaruh atau kontribusi terhadap perubahan yang terjadi pada variabel dependen.
Demikianlah, penjelasan diatas mengenai metode penelitian yang terdiri dari penjelasan objek dan lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, populasi dan sampel yang digunakan, metode pengukuran, dan teknik analisis data dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji analisis regresi.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah1 Pada 1 Juni 2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merayakan "golden anniversary". Selama setengah abad, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang menyumbangkan programprogram peningkatan kesejahteraan sosial. Selama setengah abad itu pula, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia. Secara singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dibagi ke dalam beberapa periode, yaitu periode perintisan, periode fakultas IAIN al-Jami’ah, periode IAIN Syarif Hidayatullah, dan periode UIN Syarif Hidayatullah. Dengan keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Hamzah Haz, pada 8 Juni 2002 bersamaan 1
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta www.uinjkt.ac.id, diakses pada 15
Mei 2015.
58
59
dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB). Sebagai bentuk reintegrasi ilmu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun akademik 2002/2003 menetapkan nama-nama fakultas sebagai berikut: (1)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(2)
Fakultas Adab dan Humaniora
(3)
Fakultas Ushuluddin
(4)
Fakultas Syariah dan Hukum
(5)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
(6)
Fakultas Dirasat Islamiyah
(7)
Fakultas Psikologi
(8)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(9)
Fakultas Sains dan Teknologi
(10) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (11) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (12) Sekolah Pascasarjana Dengan demikian, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu universitas Islam di Jakarta yang sudah berdiri lebih dari setengah abad atau lebih tepatnya 58 tahun dengan beberapa periode penggantian nama sehingga menjadi UIN Syarif Hidayatullah, kini memiliki
60
12 (dua belas) fakultas yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat 15412 dengan nomer telepon (021) 7401925, email
[email protected], dan website www.uinjkt.ac.id. 2. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia2 a. Nilai – Nilai STEI Tazkia Secara kelembagaaan, prinsip kepemimpinan ini diterjemahkan dalam nilai-niai lembaga (corporate values) STEI Tazkia,yaitu: T - Tauhid A- Amanah Z - Zero Defect and Quality Oriented K- Knowledge-based and Competence I- Innovation A- Achievement through Teamwork Nilai – nilai di atas disosialisasikan melalui spanduk dan acara rutin Apel Pagi setiap hari Senin (Apel Khusus Staf) dan setiap hari Selasa (Apel Khusus Staf dan Mahasiswa)
b. Sasaran dan Strategi Pencapaian Sasaran Mutu STEI Tazkia 2011-2015
2
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam www.new.tazkia.ac.id, diakses pada 19 Mei 2015.
61
(1) Meningkatnya minat calon mahasiswa potensial untuk melanjutkan studi di STEI Tazkia yang setiap tahunnya naik 50% dari pencapaian tahun sebelumnya (2) Tersedianya kurikulum yang direvisi 1 kali dalam 2 tahun (3) Terjalinnya hubungan kerjasama
c. Program Studi (1) Bisnis Manajemen Islam (S1) (2) Akuntansi Islam (S1) (3) Iekonomi Islam (S1) (4) Muamalat (S1) (5) Manajemen Keuangan Mikro Syariah (D3) (6) Magister Ekonomi Syariah (S2) Dengan demikian, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia yang beralamat di Jl.Ir. H. Djuanda No.78 Sentul City, Bogor 16810 dan Jl.Raya Darmaga KM.7 Bogor 16680 dengan nomer telepon 021-87962291-93 / 02518421076, dan website www.new.tazkia.ac.id ini kini memiliki 6 (enam) program studi berbasis Ekonomi Islam.
62
B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden a. Jenis Kelamin Adapun data mengenai jenis kelamin responden mahasiswa/i UIN Jakarta dan STEI Tazkia Bogor adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden S Gender u Frequency Percent m Laki-Laki 37 37.0 b Perempuan 63 63.0 Valid e Total 100 100.0 r :Data primer yang diolah, 2015
Valid Percent 37.0 63.0
Cumulative Percent 37.0 100.0
100.0
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, dapat diketahui tentang jenis kelamin responden mahasiswa/i UIN Jakarta dan STEI Tazkia Bogor yang diambil sebagai responden, yang menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan, yaitu sebanyak 63 orang, sedangkan sisanya adalah responden laki-laki sebanyak 37 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari mahasiswa/i UIN Jakarta dan STEI Tazkia Bogor yang diambil sebagai responden adalah perempuan.
b. Usia Adapun data mengenai umur responden mahasiswa/i UIN Jakarta dan STEI Tazkia Bogor adalah sebagai berikut:
63
Tabel 4.2 Usia Responden
Valid
17 18 19 20 21 22 23 Total
Frequency 1 9 9 7 20 45 9
Usia Percent 1.0 9.0 9.0 7.0 20.0 45.0 9.0
100
100.0
Valid Percent Cumulative Percent 1.0 1.0 9.0 10.0 9.0 19.0 7.0 26.0 20.0 46.0 45.0 91.0 9.0 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada tabel ini memperlihatkan bahwa mahasiswa/i UIN Jakarta dan STEI Tazkia Bogor yang diambil sebagai responden memberikan informasi bahwa responden berusia 17 tahun sebanyak 1 orang, 18 tahun sebanyak 9 orang, 19 tahun sebanyak 9 orang, 20 tahun sebanyak 7 orang, 21 tahun sebanyak 20 orang, 22 tahun sebanyak 45 orang, dan yang berusia 23 tahun sebanyak 9 orang. c. Universitas Adapun data mengenai jumlah responden mahasiswa/i UIN Jakarta dan STEI Tazkia Bogor adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Universitas Responden Universitas
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Valid STEI Tazkia Bogor Total
Frequency 67 33
Percent 67.0 33.0
Valid Percent 67.0 33.0
100
100.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Cumulative Percent 67.0 100.0
64
Berdasarkan keterangan pada tabel ini memperlihatkan bahwa mahasiswa/i UIN Jakarta yang diambil sebagai responden sebanyak 67 orang, sedangkan mahasiswa/i STEI Tazkia Bogor sebanyak 33 orang.
d. Penghasilan Perbulan Adapun
data
mengenai
penghasilan
perbulan
responden
mahasiswa/i UIN Jakarta dan STEI Tazkia Bogor adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Penghasilan Perbulan Responden Pendapatan perbulan Frequency Percent
S u m b eValid r :
<1.000.000 1.100.000 - 2.000.000 2.100.000 - 3.000.000 3.100.000 - 5.000.000 > 5.000.000 Total
Valid Percent
50 37 5 3 5
50.0 37.0 5.0 3.0 5.0
50.0 37.0 5.0 3.0 5.0
100
100.0
100.0
Cumulative Percent 50.0 87.0 92.0 95.0 100.0
Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada tabel ini memperlihatkan bahwa pendapatan atau uang saku mahasiswa/i UIN Jakarta dan STEI Tazkia Bogor yang diambil sebagai responden senilai Rp <1.000.000 sebanyak 50 orang atau sebanyak 50% dari keseluruhan responden, kemudian pendapatan sekitar Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000 sebanyak 37 orang, Rp 2.000.000 hingga Rp 3.000.000 sebanyak 5 orang, Rp 3.000.000 hingga Rp 5.000.000 sebanyak 3 orang, dan penghasilan Rp >5.000.000 sebanyak 5 orang. Dapat disimpulkan penghasilan rata-rata mahasiswa/i
65
UIN Jakarta dan Tazkia adalah berkisar antara Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000.
e. Pengeluaran Konsumsi Perbulan Tabel 4.5 Pengeluaran Konsumsi Perbulan Pengeluaran konsumsi * Pendapatan perbulan Crosstabulation Count
<10% dari pendapatan 10-25% dari pendapatan Pengeluaran 25-50% dari pendapatan konsumsi 50-70% dari pendapatan >70% dari pendapatan Total
Pendapatan perbulan <1.000.000 1.100.000 - 2.100.000 - 3.100.000 - > 5.000.000 Total 2.000.000 3.000.000 5.000.000 2 2 0 0 0 4 4 1 0 0 2 7 15 11 1 2 2 31 14 12 3 1 1 31 15 11 1 0 0 27 50 37 5 3 5 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 15 dari 50 responden yang memiiki pendapatan Rp <1.000.000 menggunakan lebih dari 70% pendapatan mereka untuk kebutuhan konsumsi. 12 dari 37 responden yang memiliki pendapatan Rp 1.100.000–Rp 2.000.000 menggunakan 50% hingga 70% pendapatan mereka untuk konsumsi. Kemudian 4 dari 5 responden berpendapatan Rp >5.000.000 hanya menggunakan 10% hingga 50% dari pendapatan mereka untuk pengeluaran konsumsi. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar pendapatan yang dimiliki, maka semakin kecil porsi dana yang dikeluarkan untuk konsumsi.
66
f. Pengeluaran Sosial Perbulan Tabel 4.6 Pengeluaran Sosial Perbulan Pengeluaran Sosial * Pendapatan perbulan Crosstabulation Count <1.000.000 <10% dari pendapatan Pengeluaran 10-25% dari pendapatan Sosial 25-50% dari pendapatan 50-70% dari pendapatan Total
30 12 6 2 50
Pendapatan perbulan 1.100.000 - 2.100.000 - 3.100.000 - > 5.000.000 Total 2.000.000 3.000.000 5.000.000 16 3 2 2 53 17 1 0 3 33 3 1 1 0 11 1 0 0 0 3 37 5 3 5 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 30 dari 50 responden yang memiiki pendapatan Rp <1.000.000 menggunakan kurang dari 10% pendapatan mereka untuk kegiatan sosial. Kemudian 17 dari 37 responden yang memiliki pendapatan Rp 1.100.000–Rp 2.000.000 dan 3 dari 5 responden berpendapatan Rp >5.000.000 menggunakan 10%-25% pendapatan mereka untuk kegiatan sosial. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar pendapatan yang dimiliki, maka semakin besar porsi dana yang dikeluarkan untuk kegiatan sosial.
g. Pengeluaran Tabungan Perbulan Tabel 4.7 Pengeluaran Tabungan Perbulan Pengeluaran Tabungan * Pendapatan perbulan Crosstabulation Count Pendapatan perbulan <1.000.000 1.100.000 - 2.100.000 - 3.100.000 - > 5.000.000 Total 2.000.000 3.000.000 5.000.000 <10% dari pendapatan 20 11 2 0 1 34 16 15 2 1 2 36 Pengeluaran 10-25% dari pendapatan Tabungan 25-50% dari pendapatan 7 8 0 1 2 18 50-70% dari pendapatan 5 2 1 1 0 9
67
>70% dari pendapatan Total
2 50
1 37
0 5
0 3
0 5
3 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 20 dari 50 responden yang memiiki pendapatan Rp <1.000.000 menyisihkan kurang dari 10% pendapatan mereka untuk ditabung. Kemudian 15 dari 37 responden yang memiliki pendapatan Rp 1.100.000–Rp 2.000.000 menggunakan 10%25% pendapatan mereka untuk ditabung. Dan 2 dari 5 responden berpendapatan Rp >5.000.000 menggunakan 25%-50% dari pendapatan mereka untuk ditabung. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar pendapatan yang dimiliki, maka semakin besar porsi dana yang disisihkan untuk ditabung. h. Pengeluaran Investasi Perbulan Tabel 4.8 Pengeluaran Investasi Perbulan Pengeluaran Investasi * Pendapatan perbulan Crosstabulation Count Pendapatan perbulan <1.000.000 1.100.000 - 2.100.000 - 3.100.000 - > 5.000.000 Total 2.000.000 3.000.000 5.000.000 <10% dari pendapatan 35 24 4 1 1 65 10-25% dari pendapatan 13 9 1 2 1 26 Pengeluaran Investasi 25-50% dari pendapatan 1 4 0 0 3 8 >70% dari pendapatan 1 0 0 0 0 1 Total 50 37 5 3 5 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 35 dari 50 responden yang memiiki pendapatan Rp <1.000.000 dan 24 dari 37 responden yang memiliki pendapatan Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000 menyisihkan kurang dari 10% pendapatan mereka untuk diinvestasikan. Namun, 3 dari 5
68
responden berpendapatan Rp >5.000.000 menggunakan 25%-50% dari pendapatan mereka untuk investasi. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar pendapatan yang dimiliki, maka semakin besar porsi dana untuk berinvestasi. Tabel 4.9 Hasil Skor Kuesioner Item Pertanyaan
Total SS
Pertanyaan 1
18
18%
49
49%
27
27%
6
6%
0
0%
Pertanyaan 2
14
14%
40
40%
33
33%
13
13%
0
0%
Pertanyaan 3
15
15%
50
50%
25
25%
10
10%
0
0%
Pertanyaan 4
6
6%
45
45%
40
40%
9
9%
0
0%
Pertanyaan 5
7
7%
47
47%
36
36%
10
10%
0
0%
Pertanyaan 1
10
10%
48
48%
35
35%
7
7%
0
0%
Pertanyaan 2
12
12%
44
44%
33
33%
10
10%
1
1%
Pertanyaan 3
3
3%
35
35%
52
52%
10
10%
0
0%
Pertanyaan 4
3
3%
32
32%
58
58%
7
7%
0
0%
Pertanyaan 5
6
6%
38
38%
42
42%
14
14%
0
0%
Pertanyaan 1
8
8%
26
26%
27
27%
35
35%
4
4%
Pertanyaan 2
6
6%
19
19%
26
26%
43
43%
6
6%
Pertanyaan 3
1
1%
21
21%
27
27%
46
46%
5
5%
Pertanyaan 4
13
13%
24
24%
33
33%
26
26%
4
4%
Pertanyaan 5
10
10%
36
36%
38
38%
16
16%
0
0%
Pertanyaan 6
8
8%
30
30%
43
43%
18
18%
1
1%
Pertanyaan 1
8
8%
39
39%
40
40%
12
12%
1
1%
Pertanyaan 2
6
6%
28
28%
52
52%
13
13%
1
1%
Pertanyaan 3
2
2%
22
22%
52
52%
23
23%
2
2%
Pertanyaan 1
19
19%
32
32%
35
35%
14
14%
0
0%
Pertanyaan 2
14
14%
27
27%
36
36%
23
23%
0
0%
Pertanyaan 3
4
4%
8
8%
16
16%
47
47%
25
25%
Pertanyaan 4
4
4%
8
8%
16
16%
49
49%
23
23%
Minat (Y_2)
Pertanyaan 1
32
32%
33
33%
31
31%
4
4%
0
0%
Pertanyaan 2
23
23%
44
44%
33
33%
4
4%
0
0%
Keinginan (Y_3)
Pertanyaan 1
15
15%
41
41%
38
38%
5
5%
1
1%
Pertanyaan 2
6
6%
29
29%
55
55%
9
9%
1
1%
Variabel
Produk (X1_a)
Harga (X1_b)
Promosi (X1_c)
Lokasi (X1_d)
Kesadaran (Y_1)
%
Total S
%
Total CS
%
Total TS
%
Total STS
%
69
Tindakan (Y_4)
Pertanyaan 3
13
13%
42
42%
42
42%
3
3%
0
0%
Pertanyaan 4
15
15%
43
43%
35
35%
7
7%
0
0%
Pertanyaan 1
2
2%
4
4%
15
15%
49
49%
30
30%
Pertanyaan 2
3
3%
5
5%
18
18%
49
49%
25
25%
Pertanyaan 3
7
7%
13
13%
35
35%
32
32%
13
13%
Pertanyaan 4
5
5%
19
19%
40
40%
29
29%
7
7%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
(1) Produk Data pada tabel menunjukkan bahwa 49% responden menyatakan setuju bahwa mereka tahu produk investasi pasar modal syariah dan tidak ada responden yang sama sekali tidak tahu produk investasi pasar modal syariah. Kemudian 40% responden menyatakan setuju bahwa mereka tahu produk investasi reksadana syariah dan tidak ada responden yang tidak tahu sama sekali mengenai produk reksadana syariah. Lalu pada pertanyaan 3 mengenai reksadana syariah memiliki jenis yang beragam (saham, obligasi, dll), 50% menyatakan setuju bahwa mereka tahu mengenai keberagaman produk reksadana syariah. Pada pertanyaan 4, 45% menyatakan setuju bahwasannya reksadana syariah mempunyai reputasi yang baik. Dan terakhir, 47% responden setuju bahwa reksadana syariah menawarkan fitur-fitur yang menarik. (2) Harga Pada tabel diatas, 48% responden menyatakan setuju bahwasannya reksadana syariah memberikan keuntungan yang menarik dan kompetitif. Kemudian 44% menyatakan setuju bahwa harga portofolio
70
reksadana syariah terjangkau. Lalu 52% responden menyatakan cukup setuju atau netral terhadap potongan biaya untuk biaya-biaya administrasi dengan ketentuan minimal transaksi pada reksadana syariah. 58% menyatakan cukup setuju pada kebebasan menambah atau mengurangi saldo portofolio reksadana syariah. Dan terakhir 42% responden menyatakan cukup setuju dan 38%-nya menyatakan setuju pada pernyataan bahwasannya mereka tidak keberatan dengan biaya administrasi yang ditetapkan pada reksadana syariah. (3) Promosi Data pada tabel diatas menunjukkan 35% responden tidak setuju bahwa mereka pernah melihat iklan Reksadana Syariah di koran/majalah, 43% juga tidak setuju bahwa mereka pernah melihat iklan Reksadana Syariah di televisi, 46% responden juga tidak setuju bahwa mereka pernah melihat iklan Reksadana Syariah pada reklame/baliho di jalan raya. 33% responden menyatakan cukup setuju bahwasannya iklan tentang Reksadana Syariah membantu mereka mengenal produk yang ditawarkan. Kemudian 38% menyatakan cukup setuju 24%-nya menyatakan setuju bahwa Reksadana Syariah mengikutsertakan produknya pada pameran-pameran keuangan. Dan terakhir, 43% responden menyatakan cukup setuju atau netral dan 36%-nya
menyatakan
setuju
pada
banyaknya
ditawarkan untuk produk Reksadana Syariah.
promosi
yang
71
(4) Lokasi Data tabel menyatakan 40% responden cukup setuju atau netral dan 39%-nya menyatakan setuju bahwasannya portofolio Reksadana Syariah bisa dibeli dimana saja (online, bank, sekuritas), 52% juga netral dan 28%-nya setuju pada top up dan tarik tunai saldo Reksadana Syariah bisa dilakukan kapan saja. 52% responden menyatakan cukup setuju dan 22%-nya menyatakan setuju bahwasannya lokasi kantor penerbit, penjual, dan manajer investasi Reksadana Syariah mudah dijangkau. (5) Kesadaran 35% responden menyatakan cukup setuju atau netral dan 32%-nya menyatakan setuju bahwa mereka sudah mencari informasi mengenai investasi dalam dunia pasar modal, 36% menyatakan cukup setuju dan 27%-nya menyatakan setuju bahwa mereka sudah mencari informasi mengenai reksadana syariah. 47% responden menyatakan tidak setuju bahwa mereka sudah berinvestasi di pasar modal ataupun pasar uang, dan 49% juga menyatakan tidak setuju bahwa mereka sudah mencoba beberapa produk investasi pasar modal ataupun pasar uang. (6) Minat Dari data pada tabel, 33% setuju dan 32% sangat setuju bahwa mereka berminat untuk mencoba produk investasi syariah. Kemudian 44% responden menyatakan setuju bahwa mereka berminat untuk mencoba
72
Reksadana Syariah, sehingga 66% responden lainnya masih belum berminat pada reksadana syariah. (7) Keinginan 41% responden menyatakan setuju bahwasannya reksadana syariah lebih menguntungkan dibanding reksadana konvensional. Kemudian 55% meyatakan cukup setuju dan 29%-nya menyatakan setuju bahwa reksadana syariah sudah berjalan sesuai prinsip syariah. Lalu 42% menyatakan cukup setuju dan setuju bahwa reksadana syariah merupakan produk investasi yang menarik (murah, mudah, aman). Dan terakhir, 43% responden setuju bahwa investor pemula akan sangat cocok memulai investasinya pada produk reksadana syariah. (8) Tindakan Dari data pada tabel, 49% responden menyatakan tidak setuju bahwa mereka telah berinvestasi pada reksadana dan reksadana syariah. Kemudian 35% responden cukup setuju bahwasannya mereka akan berinvestasi pada reksadana pada 3/6 bulan mendatang, dan 40% juga cukup setuju untuk berinvestasi pada reksadana pada 3/6 bulan mendatang.
73
2. Kuantitatif Analisis a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS 20.0. Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df dapat dihitung 100-2 atau df = 98 dengan alpha 0,1 didapat r tabel 0,1654, jika r hitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel
Item Pertanyaan
Corrected Item Total Correlation
r tabel
Keterangan
Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Produk (X1_a)
Harga (X1_b)
Promosi
Pertanyaan 1
0.644
0.1654
Valid
Pertanyaan 2
0.620
0.1654
Valid
Pertanyaan 3
0.721
0.1654
Valid
Pertanyaan 4
0.610
0.1654
Valid
Pertanyaan 5
0.556
0.1654
Valid
Pertanyaan 1
0.560
0.1654
Valid
Pertanyaan 2
0.488
0.1654
Valid
Pertanyaan 3
0.595
0.1654
Valid
Pertanyaan 4
0.691
0.1654
Valid
Pertanyaan 5
0.405
0.1654
Valid
Pertanyaan 1
0.720
0.1654
Valid
74
(X1_c)
Lokasi (X1_d)
Kesadaran (Y_1)
Minat (Y_2)
Keinginan (Y_3)
Tindakan (Y_4)
Pertanyaan 2
0.640
0.1654
Valid
Pertanyaan 3
0.555
0.1654
Valid
Pertanyaan 4
0.546
0.1654
Valid
Pertanyaan 5
0.518
0.1654
Valid
Pertanyaan 6
0.560
0.1654
Valid
Pertanyaan 1
0.694
0.1654
Valid
Pertanyaan 2
0.718
0.1654
Valid
Pertanyaan 3
0.567 Minat Investasi
0.1654
Valid
Pertanyaan 1
0.437
0.1654
Valid
Pertanyaan 2
0.467
0.1654
Valid
Pertanyaan 3
0.506
0.1654
Valid
Pertanyaan 4
0.557
0.1654
Valid
Pertanyaan 1
0.759
0.1654
Valid
Pertanyaan 2
0.759
0.1654
Valid
Pertanyaan 1
0.496
0.1654
Valid
Pertanyaan 2
0.363
0.1654
Valid
Pertanyaan 3
0.669
0.1654
Valid
Pertanyaan 4
0.479
0.1654
Valid
Pertanyaan 1
0.625
0.1654
Valid
Pertanyaan 2
0.649
0.1654
Valid
Pertanyaan 3
0.638
0.1654
Valid
Pertanyaan 4
0.562
0.1654
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item pertanyaan memiliki r hitung > r tabel (0,1654) dan bernilai positif. Dengan demikian butir-butir pertanyaan yang digunakan peneliti dinyatakan valid dan bisa digunakan.
75
b. Uji Reliabilitas Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel
Reliability Coefficient
Cronbach's Alpha
Keterangan
X1_a
5 Item Pertanyaan
0.831
Reliabel
X1_b
5 Item Pertanyaan
0.778
Reliabel
X1_c
6 Item Pertanyaan
0.822
Reliabel
X1_d
3 Item Pertanyaan
0.808
Reliabel
Y_1
4 Item Pertanyaan
0.705
Reliabel
Y_2
2 Item Pertanyaan
0.863
Reliabel
Y_3
4 Item Pertanyaan
0.712
Reliabel
Y_4
4 Item Pertanyaan
0.804
Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masingmasing variabel memiliki Cronbach’s Alpha > 0,60. Dengan demikian variabel (marketing mixdan minat investasi reksadana syariah) dapat dikatakan reliabel. 3. Analisis Data a. Uji Asumsi Klasik (1) Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
76
Gambar 4.1 Normal Probability Plot
Sumber Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan grafik normal P-P Plot penyebaran data mengikuti garis normal (garis lurus) dan mendekati garis fit line. Dengan demikian, residual data berdistribusi normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. (2) Uji Multikolinearitas Uji Multikolieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak. Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas a
Model
(Constant)
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 10.948
4.195
Marketing Mix .465 Kemampuan Finansial .247 a. Dependent Variable: Minat Investasi
.062 .236
1
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
.608 .084
t
Sig.
2.610
.010
7.554 1.049
.000 .297
Collinearity Statistics Tolerance VIF .955 1.047 .955 1.047
77
Dari
hasil
pengujian
multikolinieritas
yang
dilakukan,
diketahui bahwa nilai variance inflation factor (VIF) senilai 1.047, yaitu lebih kecil dari 10. Jika dilihat dari nilai tolerance nya, nilainya sebesar 0,955 > 0,10. Oleh karena itu, dari nilai VIF dan nilai tolerance tersebut dapat dikatakan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas di dalam model regresi ini. (3) Uji Heteroskedastisitas Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji Heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 4.2 Scatterplot
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Pada uji heteroskedastisitas melalui uji scatter plot terlihat bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik
78
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. (4) Uji Autokorelasi Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah antara pengganggu masing-masing bebas saling berhubungan. Adapun hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Uji Autokorelasi b
Model Summary
Change Statistics DurbinAdjusted Std. Error R of the R Square F df1 df2 Sig. F Watson Square Estimate Change Change Change a 1 .632 .399 .387 5.454 .399 32.187 2 97 .000 1.779 a. Predictors: (Constant), Kemampuan Finansial, Marketing Mix b. Dependent Variable: Minat Investasi Model
R
R Square
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Pada tabel tersebut nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1.779 dengan jumlah data 100 (n=100), dan jumlah variabel (k) sebanyak 3. Berdasarkan data-data itu didapatkan nilai dw yaitu sebesar 1,779. du sebesar 1,72 dan dl 1,61. Dilihat dari tabel klasifikasi nilai DW maka nilai DW berada diantara du dan 4-du (4-du < DW > du),dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi autokolerasi.
79
b. Analisis Regresi Linier Berganda (1) Uji F (Simultan) Sebelum membahas secara parsial pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, terlebih dahulu dilakukan pengujian secara simultan. Uji simultan ini, bertujuan untuk menguji atau mengkonfimasi hipotesis yang menjelaskan “marketing mix dan kemampuan finansial berpengaruh signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah”. Tabel 4.14 Uji Simultan a
Model Regression 1
ANOVA Sum of Squares df Mean Square 1914.621 2 957.310
Residual
2885.019
97
Total
4799.640
99
F Sig. b 32.187 .000
29.742
a. Dependent Variable: Minat Investasi b. Predictors: (Constant), Kemampuan Finansial, Marketing Mix
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Pada Uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 32,187. Dengan df1= 2 dan df2= 97. Sedangkan pada F tabel di dapat nilai sebesar 2,358. Dengan demikian F hitung 32,187 > F tabel 2,358. Dengan signifikansi 0,000 < 0,1 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen (marketing mix dan kemampuan finansial) secara bersamasama dapat menerangkan variabel dependennya (minat investasi reksadana syariah)
80
(2) Uji t (Parsial) Uji
parsial
ini
memiliki
tujuan
untuk
menguji
atau
mengkonfirmasi hipotesis secara individual. Tabel 4.15 Uji Parsial a
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model
(Constant)
10.948
4.195
Marketing Mix .465 Kemampuan Finansial .247 a. Dependent Variable: Minat Investasi
.062 .236
1
.608 .084
t
Sig.
2.610
.010
7.554 1.049
.000 .297
Collinearity Statistics Tolerance VIF .955 1.047 .955 1.047
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Dengan df= 97 didapatkan t tabel = 1,661, maka didapatkan hasil, yaitu Marketing Mix dengan sig. 0,000 < 0,1 dan t hitung > t tabel 7,554 > 1,661 menunjukkan bahwa Marketing Mix memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Investasi. Kemudian variabel Kemampuan Finansial dengan sig. 0,297 > 0,1 dan t hitung < t tabel 1,049 < 1,661 menunjukkan bahwa Kemampuan Finansial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Investasi. (3) Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Change Statistics DurbinAdjusted Std. Error R of the R Square F df1 df2 Sig. F Watson Square Estimate Change Change Change a 1 .632 .399 .387 5.454 .399 32.187 2 97 .000 1.779 a. Predictors: (Constant), Kemampuan Finansial, Marketing Mix b. Dependent Variable: Minat Investasi Model
R
R Square
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
81
Hasil diatas didapatkan koefisien determinasi Adjusted R Square (Adj R2) 0,3874 atau 38,7%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap variabel dependen Minat Investasi sebesar 38,7% dan sisanya sebesar 61,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan uji analisa yang dilakukan sebelumnya, maka di dapatkan hasil pada model regresi berganda sebagai berikut: Minat Investasi (Y) = 10,948 + 0,465 X1 + 0,247 X2 + e Persamaan di atas menunjukkan bahwa: 1. Marketing Mix memiliki hubungan searah (positif) dengan Minat Investasi. Jadi, jika marketing mix naik satu kesatuan maka minat investasi akan naik juga sebesar 0,465 dan begitu pula sebaliknya. Hal ini menyatakan bahwa semakin baik suatu marketing mix (bauran pemasaran) yang diberikan oleh sekuritas dan manajer investasi, maka akan meningkatkan minat investasi di masyarakat. 2. Kemampuan Finansial memiliki hubungan searah (positif) dengan Minat Investasi. Jadi, jika kemampuan finansial masyarakat naik satu kesatuan maka minat investasi akan naik juga sebesar 0,247 dan begitu pula sebaliknya. Hal ini menyatakan bahwa semakin
82
baik kemampuan finansial yang dimiliki masyarakat maka akan meningkatkan minat investasinya.
c. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0 diperoleh hasil sebagai berikut.
1) Pengaruh Marketing Mix terhadap Minat Investasi Pada tabel coefficients uji t (parsial) dapat diketahui bahwasanya nilai sig. marketing mix (X1) adalah sebesar 0,000 < 0,1 maka dapat disimpulkan bahwasanya Ho ditolak dan Ha diterima, artinya marketing mix memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah. Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel marketing mix menunjukkan angka sebesar 0,465, yang berarti besaran koefisien variabel marketing mix berpengaruh terhadap minat investasi adalah sebesar 46,5%. 2) Pengaruh Kemampuan Finansial terhadap Minat Investasi Pada tabel coefficients dapat diketahui bahwasanya nilai sig. kemampuan finansial (X2) adalah sebesar 0,297 > 0,1 maka dapat disimpulkan bahwasanya Ha ditolak dan Ho belum cukup bukti untuk diterima, yang artinya secara parsial kemampuan finansial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah.
83
3) Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah Hasil pada tabel uji F (simultan) menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 secara bersama-sama memiliki pengaruh positif signifikan dengan nilai F hitung 32,187 > F tabel 2,358. Dengan signifikansi 0,000 < 0,1, maka dapat disimpulkan bahwasanya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel independen (marketing mix dan kemampuan finansial) secara bersama-sama dapat menerangkan variabel dependennya (minat investasi reksadana syariah).
4. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian Berdasarkan data hasil penelitian pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap minat investasi reksadana syariah, didapatkan hasil sebagai berikut: a. Variabel marketing mix secara parsial menunjukkan nilai koefisien beta sebesar 0,465, yang berarti marketing mix memiliki pengaruh positif terhadap minat investasi reksadana syariah sebesar 46,5%. Hasil ini sesuai dengan asumsi penulis bahwasannya marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan lokasi memiliki pengaruh terhadap minat berinvestasi seseorang. Jika dilihat berdasarkan masingmasing instrumen yang tergabung dalam marketing mix, lokasi memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan produk, harga, dan promosi
84
yang ditunjukkan dengan skor beta lokasi sebesar 0,868 atau sebesar 86,8%. Instrumen produk dalam marketing mix memiliki pengaruh sebesar 16,5%, harga memiliki pengaruh sebesar 54,5%, dan promosi memiliki pengaruh sebesar 50,3%. Hal ini mengidentifikasikan bahwa Marketing Mix merupakan salah satu alat ukur untuk melihat tren minat investasi di masyarakat. Tabel 4.17 Regresi Variabel Marketing Mix Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
1
Std. Error
13.057
3.942
.165 .545 .503 .868
.230 .273 .142 .319
Total_Produk Total_Harga Total_Promosi Total_Lokasi
Standardized Coefficients Beta .075 .213 .307 .257
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Irwinda tahun 2011 yang menyatakan bahwa marketing mix secara parsial berpengaruh positif terhadap minat investasi. Dan penelitian Firly tahun 2013 yang menyatakan bauran promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian reksadana. b. Variabel kemampuan finansial secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat investasi. Hasil ini tidak sesuai dengan asumsi penulis bahwasannya kemampuan finansial akan mempengaruhi dorongan minat seseorang untuk berinvestasi. Jika dilihat dari hasil data responden, seseorang dengan pendapatan lebih tinggi akan mengurangi pengeluaran
85
konsumsinya, dan menambah porsi pengeluarannya untuk ditabung, berinvestasi, dan dalam kegiatan sosialnya. Namun ternyata hal ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada minat seseorang untuk berinvestasi pada reksadana syariah secara parsial. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Ahmad Lapananrang tahun 2013 yang menyatakan bahwa tingkat upah berpengaruh positif terhadap investasi. Hal ini dikarenakan data yang digunakan adalah data statistik tingkat upah masyarakat Banten, sedangkan penulis menggunakan data responden dengan asumsi uang saku perbulan mahasiswa atau upah perbulan bila ada yang sudah bekerja. Kemudian juga bertentangan dengan penelitian Norma dan Meliza tahun 2011 yang menyatakan bahwa pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku investasi. Hal ini dikarenakan responden yang digunakan Norma adalah masyarakat Surabaya dengan klasifikasi pendapatan keluarga yang lebih dari Rp 2.000.000, sedangkan data responden penulis yang menunjukkan mayoritas mahasiswa memiliki pendapatan kurang dari Rp 1.000.000. Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis terdapat pada background sosial dan ekonomi yang berbeda dengan kedua penelitian sebelumnya, dorongan untuk berinvestasi seseorang yang sudah bekerja dengan mahasiswa juga berbeda, sehingga terjadi perbedaan hasil pengaruh kemampuan finansial terhadap minat untuk berinvestasi. Sampel
86
responden yang digunakan juga tidak memperhatikan tingkat semester mahasiswa, hasil kemungkinan akan berbeda jika sampel ditujukan hanya untuk mahasiswa tingkat semester akhir dengan asumsi pengetahuan akan produk reksadana syariah dan kemampuan finansial lebih banyak. Dalam penelitian ini faktor kemampuan finansial belum bisa membuktikan pengaruhnya terhadap minat investasi. c. Variabel Marketing Mix dan Kemampuan Finansial secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah dengan prosentase pengaruh sebesar 38,7% sedangkan sisanya sebesar 61,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Demikian penjelasan di atas mengenai hasil penelitian penulis mengenai pengaruh marketing mix yang terdiri dari produk, harga, tempat atau lokasi, dan promosi, dan pengaruh kemampuan finansial terhadap minat investasi reksadana syariah yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner di UIN Jakarta dan Tazkia Bogor yang memiliki fasilitas Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Variabel Marketing Mix berpengaruh signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah. Berdasarkan hasil uji t (parsial), variabel marketing mix memiliki nilai beta sebesar 0,465 atau 46,5% dan memiliki signifikansi sebesar 0,000 < 0,1, sehingga variabel marketing mix memiliki pengaruh signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah. Instrumen dalam variabel Marketing mix yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan lokasi, memperlihatkan bahwa instrumen lokasi memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan instrumen lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwasanya apabila marketing mix ditingkatkan, maka minat untuk berinvestasi pada reksadana syariah juga akan meningkat. 2. Variabel Kemampuan Finansial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat investasi reksadana syariah. Jika dilihat berdasarkan tabel coefficient, kemampuan finansial memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,297 > 0,1 dan t hitung sebesar 1,049 < t tabel sebesar 1,661. Jika t hitung < t tabel maka Ha diterima Ho belum cukup bukti untuk diterima, yang artinya kemampuan finansial belum bisa membuktikan pengaruhnya terhadap minat investasi reksadana syariah secara parsial. Jika dilihat dari hasil data responden, seseorang dengan pendapatan lebih tinggi akan mengurangi 87
88
pengeluaran konsumsinya, dan menambah porsi pengeluarannya untuk ditabung, berinvestasi, dan dalam kegiatan sosialnya. Namun ternyata hal ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada minat seseorang untuk berinvestasi pada reksadana syariah. 3. Berdasarkan uji regresi linear berganda, variabel Marketing Mix dan Kemampuan Finansial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah dengan nilai uji F sebesar 32,187, sedangkan F tabel sebesar 2,358. Dengan demikian F hitung 32,187 > F tabel 2,358, dan signifikansi 0,000 < 0,1, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama dapat menerangkan variabel dependennya. Besarnya Adjusted R Square (Adj R2) adalah 0,387 atau 38,7%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap variabel dependen Minat Investasi Reksadana Syariah sebesar 38,7% dan sisanya sebesar 61,3% dipengaruhi oleh variabel lain.
89
B. Rekomendasi Penelitian mengenai Minat Investasi Reksadana Syariah di masa yang akan datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas dengan mempertimbangkan keterbatasan dan rekomendasi sebagai berikut : 1. Bagi pihak Perusahaan Sekuritas dan Manajer Investasi (MI), dalam upaya meningkatkan jumlah investor dan jumlah dana kelolaan, diharapkan dapat lebih memperhatikan strategi pemasaran produk investasi dan melihat tren minat di masyarakat. 2. Populasi yang digunakan adalah Perguruan Tinggi Agama Islam yang memiliki galeri investasi BEI dan berlokasi di JABOTABEK. Untuk penelitian selanjutnya, bisa dilakukan dengan menambah cakupan jumlah sampel dan jumlah item yang dipertanyakan, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih akurat menjelaskan gambaran kondisi yang sesungguhnya. 3. Penelitian ini hanya menggunakan 2 variabel independen yaitu Marketing Mix (Bauran
Pemasaran),
dan
Kemampuan
Finansial.
Untuk
penelitian
selanjutnya, bisa menambahkan beberapa variabel lain sebagai faktor yang dapat mempengaruhi minat investasi. 4. Selain kuesioner juga bisa menggunakan data lain seperti wawancara ke perusahaan atau institusi lain yang bersangkutan yang dapat membantu informasi tambahan terhadap penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Al-Hadits.
Ali, Sambas dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung : CV.Pustaka Setia, 2009.
Budiono. Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2, Edisi 4. Yogyakarta: BPFE, 1992. Dewan Syari’ah Nasional MUI. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN) No.20/DSNMUI/IV/2001. Jakarta: DSN MUI, 2001.
Durianto, Darmadi, dkk. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003. Djarwanto, dan Pangestu Subagyo, “Statistik Induktif”, dalam Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM., Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013: h.147.
Fakultas Syariah dan Hukum. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta, 2012.
Firdaus, Muhammad dan Ahmad Muhajidin. Islam dan Ekonomi Dasar & Strategi Pemasaran Syariah. Jakarta: Renaisan, 2005.
Firdaus, Muhammad. Investasi Halal di Reksadana Syariah.. Jakarta: Renaisance, 2005.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005.
__________. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.
Hamid, Abdul. Teori Belajar dana Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Jerome
McCarthy “4P” dalam Philip Kotler, Jakarta: Erlangga (Prentice Hall), 1992: h.92.
Manajemen
Pemasaran.
Jogiyanto. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2008.
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing, cet. III. Bandung: Mizan Media Utama, 2006.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Keenam. Jakarta: Intermedia, 1995.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo, 1997.
__________. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga (Prentice Hall), 1992.
Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2005.
Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.
Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.
Samuelson dan Nordhaus. Makro Ekonomi Edisi Keempat belas. Penerjemah Haris Munandar dkk. Jakarta : Erlangga, 1996.
Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elek Media Komutindo, 2004.
__________. Analisis SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2012. Stanton, William. Prinsip Pemasaran, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Erlangga, 1996.
Sudjana, Nana. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru, 2001.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta, 1999.
__________. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2011.
__________. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2003.
__________. Ekonometri,cet.2. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Sulaiman, Wahid. Analisis-Analisis Regresi menggunakan SPSS. Yogyakarta: ANDI, 2004.
Sunyoto, Danang. Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.
Supriyono, Iman. Cerdas Finansial: Di Rumah, Di Kantor, Dan Di Masjid. Jakarta: Pustaka Progressif, 2004.
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2010.
__________. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi, 2001.
Widjaja, Gunawan dan Almira Prajna Ramaniya. Pasar Modal: Reksa Dana & Peran serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal,. Jakarta : Kencana, 2006.
Zuhaili, Wahbah. Al Fiqh al Islamy wa Adillatuh, Juz IV. Damaskus: Dar al-Fikr, 1996.
Jurnal dan Skripsi : Ahadi, Firly Basuni. “Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk Reksadana PT.Kresna Graha Sekurindo (Studi Kasus pada Pojok Bursa PT.Kresna Graha Sekurindo Tbk.” Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Cardak, Buly A. dan Roger Wilkins. “The Determinants of Household Risky Asset Holdings: Background Risk and Other Factors”. Melbourne Institute Working Paper Series Working Paper No. 2, 2008.
Crow, Lester Donald and Alice Von Bauer Crow. Educational psychology. American Book Co., 1948.
Fishbein dan Ajzen, Belief. Attitude, Intention, dan Behavior: An Introduction to Theory and Research. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company, 1975. Haron, Sudin, dkk. ”Bank Patronage Factors of Muslim and non-Muslim Customers”. The International Journal of Bank Marketing, Vol. 12 No. 1, 1994.
Hogarth dkk. “Financial Knowledge, Experience And Learning Preferences: Preliminary Results From A New Survey On Financial Literacy”. Consumer Interests Annual 48, 2002. Ilyas, Arys. Seluk-Beluk Reksa Dana, BAPEPAM, Capital Market Society (CMS). Jakarta: Majalah Uang dan Efek, 1997. Kusmawati. “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal Dengan Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai Variabel Moderat.” Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius) Vol. 1 No. 2. STIE MUSI Palembang, 2011. Lapananrang, Ahmad. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi di Provinsi Banten.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Lolo, Irwinda N.T. Andi. “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Yang Menabung Pada PT.Bank Mandiri(Persero) Tbk., Cabang Makassar Kartini.” Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makassar, 2011.
Robbins, Stephen P. dan Tim Judge. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson/Prentice Hall, 2007. Rosyidah, Aniqotur. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Nasabah Terhadap Reksadana Syari’ah (Studi Pada Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang).” Fakultas Syariah. IAIN Walisongo Semarang, 2011. Selvia. “Analisa Pengaruh Persepsi, Motivasi Dan Minat Mahasiswi Bina Nusantara Terhadap Keputusan Investasi Di Bidang Pasar Modal.” Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Bina Nusantara, 2013.
Tim Kajian Minat Investor terhadap Efek Syariah di Pasar Modal. Kajian Minat Investor terhadap Efek Syariah di Pasar Modal. Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2011.
Tim Studi Tentang Investasi Syariah Di Pasar Modal Indonesia. Studi tentang Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2004. Widdowson, Doug and Kim Hailwood. “Financial Literacy and Its Role in Promoting a Sound Financial System”. Reserve Bank of New Zealand: Bulletin, Vol. 70, No. 2, 2007. Yulianti, Norma dan Meliza Silvy. “Sikap Pengelola Keuangan Dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga Di Surabaya.” Journal of Business and Banking Volume 3, No. 1, pages 57 – 68. STIE Perbanas Surabaya, 2013. Yuliati, Lilis. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Sukuk.” Jurnal Walisongo Volume 19 Nomor 1, 2011.
Lain-Lain : Akademik UIN. “Rekapitulasi Jumlah Mahasiswa Semua Program Per 03 November 2014”. Diakses pada 19 Mei 2015 dari www.akademik.uinjkt.ac.id. Basri, Seta. “Metode Penelitian”. Artikel diakses pada 15 November 2014 dari http://setabasri01.blogspot. com /2012/04/metode-penelitian.htm. Bussiness Lounge. “Financial Literacy (Kecerdasan Finansial)”. Artikel diakses pada 8 Desember 2014 dari http://businesslounge.co/2013/04/01/financial-literacykecerdasan-finansial/ Carlz185fr. “Teori Uang Saku”. Artikel diakses pada 2 Agustus 2015 dari https://carlz185fr. wordpress.com/2013/04/23/teori-uang-saku/
Departemen Pendidikan Nasional. 2008: 1512-1513.
Direktorat Pasar Modal Syariah-Otoritas Jasa Keuangan. “Statistik Pasar Modal Syariah”. Artikel diakses pada 2 November 2014 dari www.ojk.go.id. DSN MUI. “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syari'ah Dewan Syari’ah Nasional MUI”. Artikel diakses pada 8 November 2014 dari http://www.dsnmui.or.id/index.php?mact=News,cntnt01,detail,0&cntnt01artic leid=21&cntnt01origid=59&cntnt01detailtemplate=Fatwa&cntnt01returnid=6 1.
Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal 12 November 2014. Joko, dalam “Mahasiswa STEI Tazkia di wisuda”, diakses pada 19 Mei 2015 dari http://bogor.antaranews.com/berita/10199/233-mahasiswa-stei-tazkiadiwisuda. Latindra. “Artikel Reksa Dana Syariah”. Artikel diakses pada 2 Oktober 2014 dari http://ilatindra.blogspot.com/2013/06/artikel-reksa-dana-syariah.html. MUI. “Reksadana Syariah”. Dalam Lokakarya Alim Ulama tentang Reksadana Syariah, yang diselenggarkan oleh Majelis Ulama Indonesia bekerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia tanggal 24-25 Rabiul Awal 1417 H. bertepatan dengan 29-30 Juli 1997 M. di Jakarta, diakses pada November http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/11/19.-Reksadana2014 dari Syariah.pdf. Press Release No: 024/BEI.SPR/12-2014. ”Melewati Tahun Politik 2014, BEI Ciptakan Beberapa Inisiatif Baru dan Catat Sejumlah Rekor 30-Des-2014”. Artikel diakses pada 2 Maret 2015 dari http://www.idx.co.id/Home/ NewsAndAnnouncement/PressRelease/ReadPressRelease/tabid/191/ItemID/b 90c721e-57ca-4d92-a8b1-52d413f5980b/language/id-ID/Default.aspx
Setiyono. “Eksistensi Reksa Dana Syariah Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Islam”. Artikel diakses pada 2 Oktober 2014 dari http://www.m2sconsulting.com/index.php/publikasi/artikelhukum/7-eksistensi-reksa-danasyariah. Wikipedia. “Kemampuan”. Artikel diakses http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan
pada 8 Desember
2014 dari
LAMPIRAN Angket Penelitian Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finansial Terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah Studi pada UIN Jakarta dan Tazkia Bogor) Assalamualaikum wr. wb. Saya Nur Aisyah Azizah mahasiswi S1 Jurusan Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi dengan melihat pengaruh komponen Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap Minat Investasi pada produk Reksadana Syariah. mohon bantuan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini. Terimakasih atas partisipasinya. Wassalamualaikum wr. wb. No. Responden
I.
Karakteristik Responden* 1.
Nama
:
2.
Usia
:
3.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki/Perempuan
4.
Universitas
: UIN Jakarta/Tazkia Bogor
5.
Jurusan
:
*Data akan dijaga kerahasiaannya
II.
Petunjuk Pengisian Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan lengkap. Dengan alternative jawaban sebagai berikut: SS S CS TS STS
: Sangat Setuju : Setuju : Cukup Setuju : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
III. Pertanyaan A. Marketing Mix Produk No
Pertanyaan/Pernyataan
1.
Saya tahu produk investasi pasar modal syariah
2.
Saya tahu produk investasi Reksadana Syariah Saya tahu Reksadana Syariah memiliki jenis yang beragam Reksadana Syariah terkenal mempunyai reputasi yang baik Reksadana Syariah menawarkan fitur-fitur yang menarik
3. 4. 5.
SS
S
CS
TS
STS
SS
S
CS
TS
STS
SS
S
TS
STS
Harga No 6. 7. 8. 9. 10.
Pertanyaan/Pernyataan Reksadana Syariah memberikan keuntungan yang menarik dan kompetitif Harga portofolio Reksadana Syariah terjangkau Reksadana Syariah memberikan beberapa potongan biaya untuk biaya-biaya administrasi dengan ketentuan minimal transaksi Saya bebas untuk menambah atau mengurangi saldo portofolio Reksadana Syariah saya Saya tidak keberatan dengan biaya administrasi yang ditetapkan pada Reksadana Syariah Promosi
No 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pertanyaan/Pernyataan Saya pernah melihat iklan Reksadana Syariah di koran/majalah Saya pernah melihat iklan Reksadana Syariah di televisi Saya pernah melihat iklan Reksadana Syariah pada reklame/baliho di jalan raya Iklan tentang Reksadana Syariah membantu saya mengenal produk yang ditawarkan Reksadana Syariah mengikutsertakan produknya pada pameran-pameran keuangan Banyak promosi yang ditawarkan untuk produk Reksadana Syariah
CS
Tempat/Distribusi No 17. 18. 19.
B.
Pertanyaan/Pernyataan
SS
S
CS
Portofolio Reksadana Syariah bisa dibeli dimana saja (online, bank, sekuritas) Top up dan tarik tunai saldo Reksadana Syariah bisa dilakukan kapan saja Lokasi kantor penerbit, penjual, dan manajer investasi Reksadana Syariah mudah dijangkau
Kemampuan Finansial Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
1.
Penghasilan Perbulan *Bisa didapat dari upah ataupun uang saku < 1.000.000 1.100.000 – 2.000.000 2.100.000 – 3.000.000 3.100.000 – 5.000.000 > 5.000.000
2.
Pengeluaran Perbulan i. Konsumsi > 70% dari pendapatan 50 - 70% dari pendapatan 25 - 50% dari pendapatan 10 – 25% dari pendapatan < 10% dari pendapatan
TS
STS
ii. Sosial (zakat, infaq, shodaqoh) > 70% dari pendapatan 50 – 70% dari pendapatan 25 – 50% dari pendapatan 10 – 25% dari pendapatan < 10% dari pendapatan iii. Tabungan > 70% dari pendapatan 50 - 70% dari pendapatan 25 – 50% dari pendapatan 10 - 25% dari pendapatan < 10% dari pendapatan iv. Investasi > 70% dari pendapatan 50 – 70% dari pendapatan 25 – 50% dari pendapatan 10 – 25% dari pendapatan < 10% dari pendapatan C.
Minat Investasi Awareness No 1. 2. 3. 4.
Pertanyaan/Pernyataan
SS
S
CS
TS
STS
SS
S
CS
TS
STS
saya sudah mencari informasi mengenai investasi dalam dunia pasar modal Saya sudah mencari informasi mengenai Reksadana Syariah Saya sudah berinvestasi di pasar modal ataupun pasar uang Saya sudah mencoba beberapa produk investasi pasar modal ataupun pasar uang Interest
No
Pertanyaan/Pernyataan
5.
Saya berminat untuk mencoba produk investasi syariah
6.
Saya berminat Syariah
untuk
mencoba
Reksadana
Desire No 7.
8.
9.
10.
Pertanyaan/Pernyataan Menurut saya Reksadana Syariah lebih menguntungkan dibanding reksadana konvensional
SS
S
CS
TS
STS
SS
S
CS
TS
STS
Menurut saya Reksadana Syariah sudah berjalan sesuai prinsip syariah Menurut saya Reksadana Syariah merupakan produk investasi yang menarik (murah, mudah, aman) Menurut saya, investor pemula akan sangat cocok memulai investasinya pada produk Reksadana Syariah Action
No
Pertanyaan/Pernyataan
11.
Saya telah berinvestasi pada reksadana
12.
Saya telah berinvestasi pada reksadana syariah Saya akan berinvestasi pada reksadana pada 3/6 bulan mendatang Saya akan berinvestasi pada reksadana syariah pada 3/6 bulan mendatang
13. 14.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
:
Nur Aisyah Azizah
NIM
:
1111046100128
Tempat/Tanggal Lahir
:
Jakarta, 24 September 1993
Program Studi
:
Muamalat (Ekonomi Islam)
Konsentrasi
:
Perbankan Syariah
Alamat Rumah
:
Cipondoh Makmur Blok C.XX No. 10, Tangerang
Alamat Domisili
:
Cipondoh Makmur Blok C.5 No.25, Tangerang
No. Telp
:
-
No. Hp
:
08979310977
Nama Ayah
:
Agus Harmanto
Nama Ibu
:
Elvi Rosini
Alamat Orang Tua
:
Cipondoh Makmur Blok C.5 No.25, Tangerang
No. Telp. Orang Tua
:
-
No. Hp. Orang Tua
:
085718561977