BENTUK SIMBOL VERBAL BUDAYA POPULER DALAM CERPEN KOMPAS MINGGU Bangkit Adi Swasono STKIP PGRI Trenggalek E-mail:
[email protected] Jl. Supriyadi No. 22 KP.66319 Trenggalek Abstrak: Penelitian Bentuk Simbol Verbal Budaya Populer dalam Cerpen Kompas Minggu bertujuan untuk memproleh gambaran tentang bentuk simbol budaya populer yang berupa kata, frasa, dan kalimat. Berdasarkan kajian hermeneutika bentuk, makna, dan fungsi simbol tersebut dikategorikan menjadi tiga, yaitu (1) simbol konvensional ialah simbol natural; (2) simbol aksidental ialah simbol sosial; dan (3) simbol universal ialah simbol esensial. Analisisnya terbagi menjadi menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap semantik, (2) tahap reflektif, dan (3) tahap eksistensial.Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa simbol budaya populer dalam kumpulan cerpen Kompas memiliki bentuk yang berupa kata, frasa, dan kalimat. Bentuk, makna, dan fungsi simbol yang berupa kata, frasa dan kalimat dapat diklasifikasi menjadi tiga macam, yaitu (1) bentuk konvensional; (2) bentuk aksidental; dan (3) bentuk universal. Kata Kunci: simbol, budaya populer, bentuk, hermeneutika Abstract: The Symbol Verbal of Popular Culture in Kompas Short Story Collection of “Kompas Minggu” used is to get description. The form of a symbol of popular culture in the form of words, phrases, and sentences the function symbols of popular culture in the form of words, phrases, and sentences. Based on the study of hermeneutics forms, meanings and symbols fungsi are categorized into three, namely (1) the conventional symbol is a symbol of natural; (2) symbol accidental symbol is social; and (3) the universal symbol is an essential symbol. The analysis was divided into into three stages, namely (1) the stage of semantics, (2) the reflective stage, and (3) the existential stage. Results of analysis in this study show that the symbol of popular culture in a collection of short stories Compass has a shape in the form of words, phrases, and sentences. The forms, meanings and symbols fungsi of symbols that form of words, phrases, and sentences can be classified into three types, namely (1) the conventional form that includes; (2) symbol accidental; and (3) the universal symbol. Keywords: symbol, popular culture, shape, hermeneutics
nilai budaya dalam konteks dan proses
PENDAHULUAN Cerpen merupakan sebuah karya
dialektika budaya.
yang dihasilkan oleh seseorang, yaitu
Konvensi budaya berkaitan dengan
suatu bagian dari sekelompok masyarakat
sifat-sifat manusia pada umumnya dan adat
dan realitasnya berhubungan dengan kons-
istiadat yang dimiliki masyarakat di mana
truksi budaya (Damono, 1984).
Hal ini
sastra populer tersebut dihasilkan. Sifat-
menujukkan bahwa cerpen berkaitan erat
sifat manusia dikaitkan dengan bentuk
dengannilai-nilai
karena
fisik dan daerah asal mereka merupakan
keberadaan dan kedudukannyamerepre-
salah satu cara untuk menampilkan tokoh
sentasikan sistem simbol yang berisi nilai-
dalam karya. Agar cerita lebih dekat
budaya
107
108 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
dengan pembaca, penggabaran karakter
tentang butir-butir yang tercakup dalam
menggunakan simbol-simbol budaya yang
metode penelitian ini.
ada dalam masyarakat. Berbagai media
Dalam
meneliti
bentuk
simbol
sastra anak kini sedang tumbuh diberbagai
budaya populer dalam cerpen Kompas
media cetak dengan berbagai teknik dan
Minggu menggunakan jenis penelitian
strategi pemasaran dengan demikian anak
kualitatif
akanberkembang
memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan
lebih
mengesankan
karena
penelitian
sesuai per-kembangan dan popularitas
penelitian
budaya.Teori
dalam
bertujuan untuk mengungkap berbagai
penelitian ini dikaji dengan pendekatan
informasi kualitatif dengan pendeskripsian
hermeneutika.
yang teliti dan penuh nuansa untuk
simbol
budaya
ini.
Penelitian
kualitatif
kualitatif
Hermeneutika dalam penelitian ini
menggambarkan secara cermat sifat-sifat
berfungsi sebagai landasan filisofi pada
hal (individu atau kelompok), keadaan,
pemahaman untuk melakukan interpretasi
gejala, atau fenomena yang lebih berharga
berkaitan dengan data tekstual, serta
dan tidak terbatas pada pengumpulan data
pemaknaan dari berbagai unsur yang ada
melainkan meliputi analisis data dan
pada teks.Analisis data dalam penelitian ini
interpretasi
mengikuti langkah analisis hermenutika
mengemukakan bahwa penelitian kualitatif
yang dikemukakan oleh Ricoeur (2002)
adalah
yang meliputi tahap pemahaman semantis,
dilakukan
tahap pemahaman reflektif, dan tahap
kelompok pelaku terhadap situasi mereka
pemahaman eksistensial.Dengan demikian
sendiri.Dijelaskan oleh Dilthey (Smith,
format
1984)
analisisnya
berkesinambungan
berjenjang
sampai
pada
dan suatu
kesimpulan.
data.
melakukan oleh
Smith
interpretasi
seorang
bahwa
(1984)
pelaku
penelitian
yang atau
kualitatif
menyajikan kebenaran realitas subjektif atau internal yang menentang perspektif positivisme dengan kebenaran tunggal beserta realitasnya yang objektif atau
METODE PENELITIAN Dalam subbab metode penelitian
eksternal, bahkan tujuan penelitian budaya
ini secara berturut-turut dikemukakan (1)
yang
pendekatan
tersebut
dan
jenis
penelitian,
(2)
bersifat
kompleks.
diperjelas bahwa
Penjelasan
oleh
Cresswell
sebuah
penelitian
sumber data, (3) teknik pengumpulan data,
(2010:27)
(4) analisis data, dan (5) tahap-tahap
dikategorikan kualitatif apabila ada upaya
penelitian.Berikut dikemukakan penjelasan
peneliti untuk (1) mengumpulkan data, (2) fokus pada satu konsep, (3) validasi
Swasono, Bentuk Simbol Verbal..... 109
akurasi temuan, dan (4) menginterpretasi
mengutamakan proses, tanpa mengabaikan
data.
hasil. Kelima, analisis data dilakukan Dalam penelitian ini data-data yang
secara induktif. Keenam, bentuk, makna,
ditelusuri adalah bentuk simbol yang
dan fungsi simbol menjadi perhatian
mencakup simbol verbalyang dilengkapi
utama.
dengan informasi atau keterangan latar
secara purposif. Kedelapan, hasil akhir pe-
belakang sosial budaya. Hal ini sesuai
nelitian diklarifikasikan dengan pakar yang
dengan saran Robson (1978:15) yang
relevan. Adapun pendekatan yang sesuai
mengemukakan bahwa pengetahuan latar
dalam
belakang sosial budaya amat penting
pendekatan hermeneutika.
karena dengan mengetahui latar belakang
Ketujuh,
pengambilan
penelitian
ini
sampel
menggunakan
Dengan berpedoman pada pen-
sosial budaya tersebut dapat membantu
dekatan
hasil interpretasi yang lebih tepat.Selain
memiliki perspektif berikut ini.Pertama,
itu, perlu diperhatikan juga kritik dan
perwujudan
penafsiran, yakni keterangan mengenai
merupakan suatu totalitas cerpen yang
pendapat dan penilaian serta penafsiran
tidak dapat dideskripsikan secara isolatif.
peneliti.Hal itu dilandasi penjelasan dari
Kedua, simbol dalam cerpen
Freud
ahli
keterkaitan dengan unsur-unsur lain dalam
psikologi menginterpretasi sistem simbol
entitas cerpen. Ketiga, sistem simbol
sebagai pernyataan dan dorongan asasi
dalam cerpen merupakan wujud fenomena
manusia.
interaksi sosial keterkaitan dengan aspek-
(Osman,1991:9)
bahwa
Penelitian ini menganalisis teks
aspek
hermeneutika,
simbol
budaya
dalam
yang
simbol.
penelitian
ini
cerpen
memiliki
melatarbelakangi
sastra yang secara metodologis memiliki
keberadaan
Keempat,
sebagai
karakteristik sebagai berikut. Pertama,
fenomena interaksi sosial, sistem simbol
cerpendipandang bersifat alamiah sebab
yang memiliki bentuk formal dan aspek
peneliti tidak melakukan rekayasa terhadap
semantis yang berkaitan dengan pesan
kreatifitas cerpen yang dimuat dalam
yang disampaikan melalui simbol-simbol
Kompas. Kedua, cerpensebagai sumber
dalam cerpen.
data langsung dan peneliti sebagai human
Data dan Sumber Data
instrument yang secara hermeneutis dapat
Data penelitian ini adalah data
memahami sistem simbol dalam karya
verbal berupa kata, frasa, dan kalimat
sastra. Ketiga, pemaparan dan pembahasan
dalam
hasil analisis data bersifat deskriptif.
merepresentasikan simbol budaya populer.
Keempat,
Sumber
penelitian
ini
lebih
cerpen
data
Kompas
penelitian
Mingguyang
ini
berupa
110 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
dokumen teks sastra yang berwujud cerpen
karya
Kompas Minggu. Sesuai dengan ciri khas
penetapan sumber data. Kedua, mengingat
dan prosedur penelitian kualitatif, sumber
sumber data penelitian ini adalah simbol
data teks sastra ditetapkan berdasarkan
budaya populer dalam cerpen Kompas
asumsi representasi fokus yang diteliti.
Minggu, maka sumber data teks sastra
Penelitian ini berfokus pada bentuk simbol
ditetapkan dan ditentukan cerpen Kompas
budaya populer. Cerpen Kompas Minggu
Minggu dianggap penting menggambarkan
memiliki banyak simbol budaya populer,
simbol-simbol budaya Populer. Dengan
baik dalam unsur narasi maupun dialog.
demikian, perlu dipilih dan ditetapkan
Dengan demikian, cerpen Kompas Minggu
teks-teks cerpen yang representatif sebagai
dijadikan sebagai sumber data berdasarkan
sumber data.
keperluan dan kecukupan kajian yang menyeluruh
dan
mendalam
sastra
menjadi
dasar
penentu
Untuk memperoleh cerpen yang
untuk
sesuai dengan dua buah pertimbangan
mendeskripsikan bentuk simbol budaya
tersebut ditetapkan kriteria sebagai berikut.
populer dalam cerpen Kompas Minggu.
Pertama, cerpen yang menjadi sumber data
Sumber data penelitian Simbol
dapat menampilkan simbol budaya populer
Budaya Populer dalam Cerpen Kompas
yang paling dominan. Kekuatan dominan
Minggu ini berupa sejumlah cerpen yang
ini dapat diketahuai dan ditetapkan setelah
dimuat di media Kompas yang kemudian
dilakukan
dikumpulkan untuk penelitian ini. Adapun
cerpen yang ada dengan ulasan-ulasannya.
sejumlah cerpen Kompas yang berhasil
Kedua, cerpen yang menjadi sumber data
dikumpulkan sebagai bahan penelitian ini
memiliki
adalah cerpen, terbitan Januari 2012
diterbitkan majalah Kompas, ditulis oleh
sampai dengan Agustus 2012. Cerpen
generasi kota yang unggul, cerpenis muda,
tersebut dikumpulkan dari media terbitan
dan generasi baru, (2) mengandung nilai
Kompas
simbol
Minggu
sebagaimana
dalam
Lampiran 4: Daftar Sumber Data.
pengidentifikasian atas teks
kualifikasi,
budaya,
meliputi
bersifat
(1)
konstruktif,
menggambarkan gaya hidup dan citarasa,
Ada dua pikiran yang mendasari
dan (3) menggambarkan budaya populer
pertimbangan pemilihan cerpen sebagai
yang ada dalam msyarakat yang memuat
sumber data. Dasar pertimbangan yang
identitas dan kenikmatan. Adapaun data
dimaksud
Pertama,
terpilih diperoleh untuk penelitian secara
penelitian ini bertujuan mendiskripsikan
keseluruhan berjumlah 224 korpus data,
simbol budaya populer dalam cerpen
dengan rincian: simbol kata sejumlah 56
Kompas Minggu. Jadi nilai popularitas
korpus data, simbol frasa sejumlah 81
sebagai
berikut.
Swasono, Bentuk Simbol Verbal..... 111
korpus data dan simbol kalimat sejumlah
dari berbahasa. Pada tahap ini peneliti
87 korpus data, secara rinci sebagaimana
melaksanakan
dalam lampiran 5: Rekapitulasi Korpus
memahami simbol budaya populer dalam
Data Terpilih.
cerpen-cerpen Kompas Minggu. Kedua,
kegiatan
membaca
dan
Data penelitian ini berupa data
tahap analisis pada level reflektif, yakni
verbal berupa kata, frasa, dan kalimat yang
mengangkat lebih tinggi lagi proses kajian
merupakan
pada tataran filsafat, ada proses ulang balik
simbol
budaya
populer
dalamcerpen Kompas Minggu.Untuk itu,
antara
teknik pengumpulan data yang digunakan
pemahaman diri peneliti tentang objek
berupa analisis tekstual dengan kodifikasi
kajian. Pada tahap ini peneliti berusaha
korpus data berupa kutipan teks dalam
mendalami dan merefleksi temuan data
cerpen, baik dalam bentuk narasi maupun
simbol budaya populer. Ketiga, tahap
dialog.
dalam
analisis pada level eksistensial, sebuah
pelaksanaannya dilakukan dengan cara
tahap yang paling kompleks, yakni secara
membaca teks cerpen disertai pemahaman
ontologis peneliti membeberkan hakikat
mendalam, terutama bagian-bagian yang
dari pemahaman. Pada tahap ini peneliti
diidentifikasi mengandung simbol budaya
berusaha
populer. Secara teknis kompilasi korpus
kebenaran temuan data simbol budaya
data ini menggunakan Panduan Peng-
populer dalam teks-teks cerpen Kompas
kodean Data.
Minggu.
Teknik
kompilasi
pemahaman
teks
memperluas
dengan
pemaknaan
Secara prosedural analisis data dilakukan sejak pengumpulan data berupa
HASIL DAN PEMBAHASAN
kutipan kata, frasa, dan kalimat dalam teks
Bentuk simbol verbal budaya populer
cerpen Kompas Minggu. Proses analisis
yang berupa kata, frasa, dan kalimat
berakhir pada saat verifikasi penyusunan
cerpen Kompas Minggu
laporan penelitian. Karena penelitian ini menggunakan
pendekatan
Sebagaimana
jenis-jenis
simbol
kajian
yang dikemukakan Fromm (dalamCirlot,
hermeneutika, analisis data dilaksanakan
l971) maka hasil analisis simbol dalam
dengan melalui tiga tahap seperti yang
bentuk kata sebagai simbol budaya populer
dijelaskan oleh Ricoeur (2002:160-164).
dikategorikan menjadi tiga jenis simbol
Pertama,
level
yang berbeda derajatnya, yaitu: (1) simbol
semantik, yakni kajian terhadap struktur
konvensional ialah simbol natural; (2) sim-
bahasa
mencakup
bol aksidental ialah simbol sosial; dan (3)
keseluruhan sistem simbol sebagai hakikat
simbol universal ialah simbol esensial.
tahap
dan
analisis
kebahasaan,
pada
112 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
Selanjut
analisis
menggunakan
dilakukan
paradigma
dengan
hermeneutika
kreatifitas keunggulan; (2) simbol gaya hidup
modern
paradoks
di
balik
Ricoeur (2002) melalui tiga tahap analisis,
popularisasi gerakan budaya populer dalam
yakni tahap: analisis semantik, analisis
melakukan perjalanan ke tempat rekreatif
reflektif, dan analisis eksistensial. Secara
menghibur diri; (3) simbol gaya hidup
keseluruhan paparan hasil analisis bentuk
bebas paradoks di balik popularisasi
simbol
gerakan terkontaminasi minuman keras;
dalam
bentuk
kata
dapat
dipaparkan sebagai berikut:
(4) simbol budaya modern paradoks di
Bentuk Simbol Verbal Bebentuk Kata
balik popularisasi gerakan budaya populer
Bentuk simbol konvesional yang
tarian mesra berpasangan; (5) merupakan
berupa kata seperti: Catering, restoran,
simbol gaya hidup modern ekspansi bahasa
sovenir, hotel, kafe tersebut di atas
gaul pergaulan sebagai mode, bahasa
merupakan
dapat
sebagai komoditas pemilihan sesuatu yang
berperan sebagai wahana suatu konsepsi,
dibanggakan; (6) simbol paradoks di balik
yakni sebagai: (1) simbol pelayanan makan
popularisasi gerakan budaya pop tingkat
instan; (2) simbol tempat makan mewah
kekuatan
dengan berbagai fasilitas; (3) simbol
digambarkan dalam sebuah tokoh.
simbol
suatu
identitas
objek
yang
modernisasi
dimiliki
Bentuk
teknis
seseorang
simbol
universal
yang
yang
pemberian hadiah; (4) simbol kehidupan
berupa kata seperti: bioskop, property,
mewah dengan fasilitas isirahat yang
salon, kampus, pesawat, tersebut di atas
nyaman
merupakan
dengan
berbagai
pelayanan
suatu
objek
yang
dapat
khusus; dan (5) simbol simbol peradaban
berperan sebagai wahana suatu konsepsi,
mioden dunia santai tidak banyak aturan.
yakni sebagai: (1) simbol hiburan malam
Bentuk simbol aksidental yang berupa
kata
pemabuk,
seperti: dansa,
touris,
menyaksikan film-film baru baik karya
skenario,
dalam maupun luar negeri; (2) simbol
Ngefan, idola,
bagi masyarakat modern tempat untuk
superhero tersebut di atas merupakan suatu
budaya
kerja
objek yang dapat berperan sebagai wahana
modern
di
suatu konsepsi, yakni sebagai: (1) simbol
perumahan; (3) simbol budaya trend dalam
gaya hidup modern ekspansi bahasa gaul
merias diri dan mempercantik diri; (4)
pergaulan sebagai mode, bahasa sebagai
simbol semua kegiatan belajar mengajar
komoditas pemilihan sesuatu yang disenagi
mahasiswa serta administraisnya simbol
sebagai idola, karena kecakapan khusus,
semua
ketampanan,
mahasiswa serta administraisnya; dan (5)
kepandaian,
kekayaan,
dan
usaha
bidang
kegiatan
masyarakat pembangunan
belajar
mengajar
Swasono, Bentuk Simbol Verbal..... 113
simbol
kemewahan
sebagai
sarana
ekskutif tersebut di atas tidak terlepas dari
transportasi sesuai budaya trend.
pengetahuan dan pengalaman kita yang
Bentuk Simbul Verbal Berbentuk Frasa
dapat berperan untuk tanggap terhadap
Bentuk simbol konvensional berupa
suatu nilai dan mempertajam persepsi kita
frasa tersebut dapat membantu mempertajam
terhadap suatu fenomena, yakni melalui:
persepsi kita terhadap tingkah laku dan
(1) simbol angkutan antar daerah yang
meningkatkan prestasi budaya, seperti bentuk
ekskutif; (2) simbol gaya hidup modern;
simbol konvensional yang berupa farsa: gadis keturunan spanyol, koki restoran, revolusi bludru,
bandara
internasional,
pakaian
setengah jadi, dan anggrek hitam. tersebut di atas tidak terlepas dari pengetahuan dan pengalaman kita yang dapat berperan untuk
(3)
symbol
terlihat indah; dan (5) simbol kecanggihan alat komunikasi modern. Bentuk simbol universal berupa frasa
melalui:
mempertajam
paradoks
di
balik
yang
dijual; (4) simbol hiasan rumah yang
persepsi kita terhadap suatu fenomena, yakni simbol
modern
menyediakan banyak pilihan produk yang
tanggap terhadap suatu nilai dan mempertajam
(1)
pertokoan
tersebut
dapat
persepsi
membantu kita
terhadap
popularisasi gerakan budaya populer wacana
tingkah laku dan meningkatkan prestasi
kecantikan sebagai kontruksi wanita asing
budaya, seperti bentuk simbol universal
pendatang dari negara lain; (2) simbol
yang berupa farsa: pesta dansa, turis lokal,
pekerjaan juru masak profesional quality status budaya pop dan media gaya hidup; (3) simbol budaya populer paradoks di balik popularisasi gerakan penataan pemerintahan; (4) simbol budaya sarana transportasi modern; (5) simbol
pemuda idola, sekretaris eksklusif, buah impor dan burung besi tersebut di atas tidak
terlepas
dari
pengetahuan
dan
pengalaman kita yang dapat berperan
budaya pop quality status dan media gaya
untuk tanggap terhadap suatu nilai dan
hidupdan ladang persemaian ekspansi modern
mempertajam persepsi kita terhadap suatu
dalam berpakaian; dan (6) simbol bunga
fenomena, yakni melalui: (1) simbol gaya
mewah yang ditanam oleh masyarakat yang
hidup barat yang berupa tarianmodern
berstrata sosial tinggi.
mesra berpasangan; (2) simbol gaya hidup
Bentuk simbol aksidental berupa frasa
tersebut
mempertajam
dapat
persepsi
membantu kita
orang lokal dalam melancong ke tempat wisata;
(3)
simbol
seseorang
yang
terhadap
diidolakan karena kemampuan tertentu
tingkah laku dan meningkatkan prestasi
yang dimilikinya; (4) simbol pekerjaan
budaya, seperti bentuk simbol aksidental
bergengsi yang banyak diidamkan para
yang berupa farsa: pahlawan kesiangan,
wanita; (5) simbol peradapan moderen
monster kecil, jalan pematang, sekretaris
dengn tranportasi moderen; dan (6) simbol
114 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
makanan dari buah-buahan yang mahal
Bentuk simbol kata terdiri atas
yang didatangkan dari luar negeri.
bentuk
Bentuk
simbol aksidental dan bentuk simbol
Simbol
Verbal
Berbentuk
simbol
universal,
Kalimat Bentuk
simbol
konvensional
konvensional,
dapat
(1)simbol
bentuk
disimpulkan
konvesional
bahwa
merupakan:
mengandung unsur kata kerja. Seperti
(Katering) simbol gaya hidup instan,
hanya kata kerja pada:
“lebih suka
(restoran) simbol budaya pola makan
keluyuran ke mal” dan “Gadis-gadis (S)
kalangan menengah ke atas, (sovenir)
kini tak sungkan lagi mengenakan pakaian
simbol kenang-kenagan sebagai ucapan
setengah jadi”. Dalam hal ini Dharmojo
terima kasih, (hotel) symbol bangunan
(2005:33)
berdasarkan
mewah sebagai fasilitas peristirahatan,
pendapat para ahli (Woods, 1992; Noth,
(kafe) simbol tempat sederhana kupulan
1995) tentang simbol menjelaskan bahwa
orang-orang santai.(2) simbol aksidental
“bentuk simbol dapat diidentifikasi dan
merupakan: (ngefan) simbol gaya hidup
diklasifikasi menjadi dua kelompok, yakni
dan istilah modern memilih seseorang
simbol verbal dan nonverbal”.
Dengan
yang disenagi, (touris) symbol gaya hidup
demikian jelas sekali bahwa berbagai
modern dalam melakukan perjalanan ke
simbol
tempat rekreatif, (pemabuk) simbol gaya
berpandangan
konvensional
yang
berbentuk
kalimat tersebut adalah simbol verbal.
hidup bebas kecanduan minuman keras, (dansa) simbol tarian mesra interferensi budaya barat, (idola) simbol pemilihan
SIMPULAN Bertolak dari temuan penelitian da pembahasan,
hasil
penelitian
dapat
sesuatu
yang
dibanggakan,
(skenario)
simbol aktifitas modernmembuat produk-
disimpulkan sebagai berikut.
produk entertaimen, (superhero) simbolt
Bentuk Simbol dalam Cerpen Kompas
kekuatan dimiliki seseorang tokoh. (3)
Minggu
Simbol universalmerupakan:(hotel )simbol
Bentuk simbol budaya populer
tempat
singgah
sementara,
(Bioskop)
dalam cerpenKompas Minggu meliputi
simbol tempat hiburan penayangan film;
bentuk simbol verbal yang berupa kata,
(Pesawat)
frasa, dan kalimat. Hasil analisis dan
modern,(Salon)simbol budaya trend dalam
pembahasan terhadap bentuk simbol yang
merias diri, (Kampus) simbol tempat
berupa kata, frasa, dan kalimat dalam
semua
kumpulan
mahasiswa. Dari bentuk simbol kata
cerpen
tersebut
disimpulkan sebagai berikut.
dapat
simbol
kegiatan
sarana
belajar
transportasi
mengajar
menunjukkan bahwa bentuk simbol kata
Swasono, Bentuk Simbol Verbal..... 115
merupakan
konsepsi
filosofis
yang
keturunan
spanyol)
simbol
wanita
diekspresikan secara metaforis melalui
pendatang keturunan asing, (koki restoran)
kosakata lugas dalam berbagai bentuk
simbol pekerja swasta di tempat;(revolusi
komunikasi sehari-hari. Suatu simbol, dari
bludru) simbol penataan pemerintahan
perspektif yang ada adalah sesuatu yang
dengan membasmi golongan kiri,(bandara
memiliki
internasional)simbol transit transportasi
signifikansi
dan
resonansi
kebudayaan. Simbol tersebut memiliki
modern,(pakaian
kemampuan untuk mempengaruhi dan
gaya
memiliki makna mendalam. Penggunaan
budaya adat barat, dan (anggrek hitam)
simbol dalam bentuk kata-kata tersebut
simbol tanaman mewah yang ditanam
telah menjadi bagian dari prilaku budaya
masyarakat yang berstrata sosial tinggi;
pupoler masyarakat di Indonesia yang
(2)
dapat ditemukan melalui cerpen Kompas
patas AC) simbol angkutan antar daerah
Minggu. Terkait dengan berbagai fungsi
modern yang ekskutif, (Klub-klub malam)
simbol
simbol
tersebut
mengharap
sebuah
pakaian
simbol
setengah modern
aksidental
gaya
hidup
jadi)simbol
dalam
meniru
merupakan:(Bis
dalam
pergaulan
perantara yang disebut tahap refleksi,
modern, (Ruko berderet) simbol pertokoan
yakni
untuk
modern yang, (Korden jendela) simbol
menghubungkan antara memahami bahasa
hiasan jendela rumah yang terlihat indah,
dengan memahami diri, sehingga pe-
(Telepon seluler) simbol kecanggihan alat
mahaman
fungsi
komunikasi modern simbol tatapan mata
filosofisnya. Berbagai bentuk kata yang
(mata bola ping-pong), simbol mobilitas
digunakan sebagai simbol dalam kumpulan
(gerbong kereta), simbol kematian (katung
cerpen
diharapkan
tidur, bukir mawar), dan simbol manusia
melalui analisis tahap reflektif ini benar-
penjilat (mulut manusia berkepala anjing;
benar
sebagaimana
(3) simbol universal merupakan:(Pesta
dimaksudkan kata-kata, frasa, yang muncul
dansa) simbol gaya hidup yang berupa
dalam tekstual suatu wacana sebagai bukti
tarian modern, (Turis lokal) simbol gaya
usaha
hidup
tahap
yang
benar-benar
Kompas
dapat
bertugas
sampai
tersebut
dipahamai
penutur
mengkomu-nikasikan
pesannya.
simbol
dalam melakukan
kunjungan ke tempat wisata, (Pemuda
Bentuk simbol frasa terdiriatas bentuk
orang lokal
konvensional,
bentuk
idola) simbol seseorang yang diidolakan, (Sekretaris
ekskutif)
simbol
pekerjaan
simbol aksidental dan bentuk simbol
bergengsi yang banyak diidamkan para
universal, dapat disimpulkan bahwa (1)
wanita, (Burung besi) simbol peradapan
simbolkonvensional
moderen,
merupakan:(gadis
tranportasi
moderen,
(Buah
116 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
impor) simbol makanan dari buah-buahan
(S+P), kalimat luas (S+KT+P), kalimat
yang didatangkan dari luar negeri. Dari
kompleks (S1+P1+P2). Dari bentuk simbol
bentuk
kalimat
simbol
frasa
dengan
ketiga
dengan
ketiga
kategorinya menunjukkan bahwa bentuk
menunjukkan
simbol frasa merupakan konsepsi filosofis
kalimat merupakan konsepsi filosofis yang
yang
diekspresikan
diekspresikan
secara
metaforis
bahwa
kategorinya
bentuk
melalui
bentuk
simbol
kalimat
melalui formulasi kata-kata lugas dan
efektif dengan struktur sintaksis yang
kata-kata figuratif dalam berbagai bentuk
berupa klausa, kalimat sederhana, kalimat
komunikasi
luas, dan kalimat kompleks dalam berbagai
sehari-hari.
Berdasarkan
temuan di atas dapat disimpulkan bahwa
bentuk
fungsi symbol berbentuk frasa seperti
Penggunaan simbol dalam bentuk kalimat;
frasadapat dipahami secara filosofis yang
temuan-temuan tersebut telah menjadi
dapat menghubungan pengetahuan dan
bagian
pengalaman. Dalam hal ini menggam-
masyarakat
barkan budaya dan pola-pola fungsi yang
ditemukan melalui media cerpen Kompas.
melekat dalam bentuk-bentuk simbolik,
Terkait dengan berbagai makna simbol
termasuk objek-objek yang berfungsi dari
mengharap sebuah perantara yang disebut
berbagai
dasar
tahap refleksi, yakni tahap yang bertugas
sebagai
untuk menghubungkan antara memahami
keyakinan
bahasa dengan memahami diri (self-
jenis,
yang
menjadi
individu
berkomunikasi
pengalaman,
konsepsi,
dan
komunikasi
dari
prilaku di
sehari-hari.
budaya
Indonesia
dapat
dapat digunakan sebagai orientasi dalam
understanding)
pemaknaan simbol-simbol berbentuk frasa
sehingga pemahaman benar-benar sampai
dalam cerpen Kompas tersebut.
makna filosofisnya. Berbagai bentuk kata
Bentuk simbol kalimat terdiri atas bentuk
simbol
konvensional,
bentuk
dapat
yang
pupoler
dilaksanakan,
yang digunakan sebagai simbol dalam kumpulan
cerpen
Kompas
tersebut
simbol aksidental dan bentuk simbol
diharapkan melalui analisis tahap reflektif
universal dapat disimpulkan bahwa (1)
ini
simbol konvensional dapat berbentuk:
sebagaimana
klausa (S+P), kalimat sederhana (S+P),
bentuk kkalimat yang digunakan sebagai
dan kalimat kompleks (S1-P1+S2-P2+S3-
simbol dalam kumpulan cerpen Kompas
P3); (2) simbol aksidental dapat berbentuk:
tersebut diharapkan melalui analisis tahap
klausa(S+P), kalimat sederhana (S+P), dan
reflektif ini benar-benar dapat dipahamai,
kalimat kompleks (S1-P1+S2-P2); (3)
yang dapat muncul dalam tekstual suatu
simbol universal dapat berbentuk: klausa
wacana sebagai
benar-benar
dapat
dipahamai
yang diharapkan.Berbagai
bukti
usaha
penutur
Swasono, Bentuk Simbol Verbal..... 117
mengkomunikasikan pesannya.
dilakukan
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran/rekomendasi
yang
diajukan
dalam
yang
sesungguhnya, yakni mengapresiasi karya sastra dan berlatih menulis cerpen dengan
dirumuskan sebagai berikut:
kontek
Karakter
Kepada Guru Bahasa Indonesia
Realitas
Sosial.
Guru bahasa Indonesia di berbagai
konteks
Anak Pada
Bangsa setiap
atau
jenjang
disarankan dapat memilih materi yang
jenjang pendidikan tentunya paham betul
cocok dengan
tentang pentingnya cerpen untuk materi
jiwa
pembelajaran sastra di sekolah. Cerpen
pembelajaran sastra melalui pemahaman
menampilkan nilai, renungan, ingatan,
dan
pikiran, gagasan, dan pandangan tentang
pendidikan dalam cerpen akan lebih
konstruksi realitas budaya
bermanfaat.
di
tengah
usia dan perkembangan
siswa.
Dengan
apresiasi
demikian
simbol-simbol
Lembaga
nilai
konteks dan proses dialektika budaya.
Kepada
Pendidikan
Dalam hal ini cerpen dapat dipandang
(Menengah Atas sampai Perguruan
sebagai media yang merepresentasikan
Tinggi)
realitas budaya.Cerpen merepresentasikan
Memperhatikan kegiatan bersastra
realitas nilai-nilai budaya yang memiliki
di lembaga-lembaga pendidikan, maka
bentuk simbol yang khas.Cerpen bisa
diharapkan kepada lembaga pendidikan
dimanfaatkan sebagai media pembangun
Menengah Atas sampai Pendidikan Tinggi
,karakter
dapat
anak
bangsa
(siwa).Simbol-
menjadi
wahana
simbol itu memiliki sistem yang saling
memasyakatankan
berhubungan
untuk
apresiasi terhadap cerpen.Hal ini dilakukan
cerpen.Sistem
agar dapat dikenal, dipelajari dan dipahami
menjalin simbol
dan
suatu dalam
melengkapi entitas cerpen
itu
dapat
simbol-simbol
sastra,
untuk
budaya
terutama
populer
yang
direalisasikan menjadi beberapa bagian, di
terdapat
dalam
cerpen.Simbol-simbol
antaranya adalah bentuk simbol, makna
budaya
populer
simbol, dan fungsi simbol.
mendasar yang penting dan bernilai dalam
merupakan
masalah
Sehubungan dengan itu, disarankan
kehidupan.Terutama yang terkait dengan
kepada para guru bahasa Indonesia dapat
nilai-nilai pendidikan karakter. Dalam hal
memanfaatkan hasil penelitian tentang
ini cerpen telah lama berperan sebagai
simbol budaya populer dalam cerpen
wahana
Kompas ini menjadi salah satu alternatif
pewarisan tata nilai-nilai tersebut. Cerpen
materi pembelajaran sastra. Melalui materi
sebagai pengungkap alam pikiran, sikap,
ini diharapkan pembelajaran sastra dapat
dan sistem sosial budaya. Hal penting
pemahaman
gagasan
dan
118 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
dalam
cerpen
di
antaranya
Masyarakat sering kali tidak menyadari
mengekspresikan serta merepresentasikan
betapa bermanfaatnya membaca cerpen
konstruksi
menjadi
dalam
realitas
nilai-nilai
budaya.
kegiatan
hiburan
di
rumah,
menjadi penyeimbang beban belajar yang
Disarankan
kepada
lembaga-lembaga
Kepala
pendidikan
rata-rata
dirasakan
berat
oleh
siswa.
dapat
Penggunaan waktu luang akan lebih
mengambil kebijakan untuk mempelopori
bermanfaat jika siswa membaca dan
gerakan cinta sastra dengan membaca dan
menggemari cerpen. Kegemaran terhadap
mengapresiasi
sastra,
cerpen
pada
hari-hari
terutama
cerpen
akan
dapat
tertentu dan waktu yang tepat.Festifal baca
ditingkatkan hanya dengan kegiatan yang
cerpen layak diselenggarakan di sekolah-
representatif dan menyenangkan.
sekolah dengan menitikberatkan aspekaspek
tertentu.
Misalnya
mengekspos
Anggota sastrawan
masyarakat,
dan
mereka
terutama
yang
peduli
berbagai bentuk simbol budaya populer
terhadap sastra, terutama mereka yang
dalam cerpen dengan ilusitrasi-ilustrasi
termasuk pecinta sastra tentu memiliki
verbal dan non-verbal. Dengan demikian
kepekaan terhadap pentingnya ruang dan
pembacaan
situasi
sangat
bervariatif
dan
bersastra
bagi
Mereka
menumbuhkan minat baca siswa.Hasil
hendaknya
penelitian menunjukan betapa banyaknya
tinggi terhadap kehidupan bersastra pada
simbol budaya populer yang terdapat
masa anak-anak, masa remaja, bahkan
kumpulan cerpen Kompas, baik yang
masa dewasa.Oleh sebab itu, disarankan
berbentuk kata, frasa, atau kalimat.Hal ini
kepada
sangat menarik jika bersastra dikaitkan
pencinta sastra agar dapat memanfaat hasil
dengan
penelitian
situasi
budaya
yang
sedang
memiliki
anak.
warga
ini
kepedulian
masyarakat
sebagai
dan
salah
yang
para
bentuk
berlangsung. Pemikiran ini diharapkan
kegiatan bersastra dengan memperhatikan
dapat ditindaklanjuti.
temuan-temuan yang bisa menjadi topik-
Kepada Masyarakat dan Pecinta Sastra
topik pembicaraan.
Masyarakat
yang
bermartabat
adalah masyarakat yang dapat memberikan
Kepada Peneliti Selanjutnya Kepada
peneliti
selanjutnya,
ruang gerak untuk anak-anak bisa bersatra
penulis sangat berharap penelitian ini dapat
dan memberikan dukungan. Akan sangat
diteruskan pada aspek-aspek yang lebih
tragis,
mendasar.Kajian
ketika
dalam
kehidupan
di
hermeneutika
yang
masyarakat, anak-anak sama sekali tidak
dilakukan dalam peneliti-an ini sepertinya
mengenal
belum mampu mengungkap keseluruhan
sastra,
terutama
cerpen.
Swasono, Bentuk Simbol Verbal..... 119
pernik-pernik nilai yang ada. Berbagai pendekatan teori yang lain masih sangat dimungkinkan. Oleh sebab itu, korpus data yang terkumpul dari penelitian masih sangat dimungkin diteliti melalui model meta analisis. Peneliti sama sekali tidak keberatan jika ada peneliti selanjutnya yang berminat mengkaji lebih mendalam tentang simbol budaya populer dalam kumpulan cerpen Kompas yang sementara ini baru diteliti dari aspek bentuk simbol verbal.
Mudah-mudahan
saran
ini
sekaligus menjadi undangan untuk peneliti selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Berger,
A. A. 1985. Signs in Contemporary Culture. Dwi Marianto dan Sunarto (Ed). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Damono, S. D. 1984. Sosiologi Sastra. Jakarta : Pusat Pengembangan Bahasa
Ibrahim, Idi Subandy. 2011. Budaya Populer Sebagai Budaya Komunikasi. Dinamika Popscape dan Mediascape di Indonesia Kontemporer Yogyakarta: Jalasutra. Osman, M.T. 1991. Pengkajian Sastra Rakyat Bercorak Cerita. Kuala Lumpur : Rina Sdn Bhd Recoeur, P. 2002. Filsafat Wacana: Membelah Makna. Dalam Anatomi Bahasa. Terjemah.Musnur Hery. Yogyakarta: IRCiSoD Robson, S.O. 1978. Filologi dan Sastrasastra Klasik Indonesia.Jakarta: Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra dan Daerah. Smith, J.K. 1984. Edeucational Evaluation and Policy Analisis. Berverly Hills: Sage Publication. Woods.P. 1992.Symbolic Interactionism: Theory and Methood, The Hand book of Qualitative Research in Education. Margared Le Compte et. al. (Ed). New York : Academic Press.Inc