PENDAHULUAN Partai politik pertama lahir di negara Eropa Barat. Sekarang meluas gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak pemerintah dengan lembaga di pihak lain. Partai politik adalah lembaga untuk mengemukakan kepentingan, baik secara sosial maupun ekonomi, moril maupun materil (Philipus, 2009: 121) Indonesia memiliki berbagai partai politik yang masing-masing partai memiliki tujuan terhadap kepentingan masyarakat dan kepentingan kelembagaan partai masing-masing. Pada tanggal 7 september 2012, komoisi pemilihan umum mengumumkan daftar 46 partai politik yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2014, dimana beberapa partai diantaranya merupakan partai politik yang baru pertama kali mengikuti pemilu. 9 partai lainnya merupakan peserta pemilu 2009 yang berhasil mendapatkan kursi di DPR periode 2009-2014. Pada tanggal 10 september 2012, KPU meloloskan 34 partai yang memenuhi syarat pendaftaran minimal 17 buah dokumen. Selanjutnya pada tanggal 28 Oktober 2012, KPU mengumumkan 16 partai yang lolos verifikasi administrasi dan akan menjalani verifikasi faktual. (http://www.kpu.go.id/) Jaminan yang diberikan oleh negara untuk mendirikan partai, dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.Hal ini dibuktikan dengan semangat mendirikan partai baru masih belum memudar, meskipun tiga kali pemilu pasca orde baru telah memberikan pelajaran cukup berharga bahwa ternyata
hanya partai-partai tertentu saja yang memperoleh dukungan berarti dari para pemilih (konstituen). Munculnya partai baru di Indonesia didorong oleh proses demokratisasi yang terus bergulir sejak runtuhnya orde baru dan realitas masyarakat Indonesia yang majemuk. Selain itu, didorong juga dengan fenomena yang terjadi pada pemilu 2004 dan 2009, terdapat dua partai baru yang memperoleh dukungan cukup signifikan.Pada pemilu 2004 yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.Sementara pada pemilu 2009, partai Gerindra dan Hanura.Fenomena ini terjadi karena suara para pemilih masih belum terikat kuat kepada partai-partai yang ada, sehingga masih memungkinkan untuk berpindah mencari partai alternatif. Realitas demikian membuat partai-partai baru memiliki ruang adanya harapan untuk memperoleh dukungan dari para pemilih yang mencari partai alternatif (Marijan, 2011: 57-65). Pada perkembangannya, sesuai dengan keputusan dewan kehormatan penyelenggaraan pemilihan, verifikasi faktual juga dilakukan terhadap 18 partai yang tidak lolos verifikasi administrasi. Hasil dari verifikasi faktual ini ditetapkan pada tanggal 8 Januari 2013, dimana KPU mengumumkan 10 partai sebagai peserta Pemilu 2014. Berikut adalah daftar nama partai tersebut, partai NasDem, PKB, PKS, PDI, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, dan Hanura. Berdirinya partai di Indonesia tentu tidak hanya terpatok pada visi misi, lambang atau simbol dan pengurus partai saja, tetapi juga sangat membutuhkan partisipasi masyarakat secara umum. Partisipasi adalah pembentukan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya dan
masyarakat ambil bagian dalam setiap tanggung jawab bersama yang ingin diwujudkan oleh partai politik (Miriam Budiarjo,2008:386). Partisipasi yang diharapkan adalah partisipasi untuk memajukan partai yang ada atau dikenal dengan partisipasi politik. Partisipasi politik menurut Closky merupakan kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melaluibagaimana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum. Partisipasi politik berperan sangat strategis ketika sebuah partai ingin memperoleh dukungan rakyat dalam pemilu. Begitu juga dengan partai NasDem sebagai partai yang baru berdiri. Partai NasDem sangat membutuhkan partisipasi dari masyarakat agar partai tersebut lebih dikenal di kalangan masyarakat luas. Seperti partai NasDem yang ada di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan wawancara awal dengan Bapak Ahmad Namlis sebagai Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partai NasDem di Nagari Ujung Gading pada bulan oktober 2013, yang menyatatakan bahwa partai NasDem merupakan Partai Baru di Nagari Ujung Gading, dan sangat membutuhkan partisipasi masyarakat khusunya untuk calon legislatif. Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap partai NasDem, partai tersebut mempunyai cara tersendiri untuk mendorong masyarakat yang ingin menjadi sebagai calon legislatif atau yang dikenal dengan proses rekrutmen. Artinya walaupun partai NasDem merupakan partai baru, namun partai tersebut sudah mempunyai beberapa strategi atau cara yang telah ditetapkan dalam meningkatkan
partisipasi masyarakat Ujung Gading terhadap partai NasDem. Adapaun salah satu cara yang dilakukan Partai NasDem dalam perekrutan anggotanya untuk menjadi calon legislatif, adalah melalui pengumuman media massa, Koran radio dan televisi. Disamping itu Pengumuman dengan menyampaikan surat resmi kemasing-masing pimpinan kecamatan.sedangkan cara lain yang dilakukan oleh Partai NasDem adalah berdasarkan Jalur kader dengan prioritas pada kemampuanya, jalur ini menjadi kriteria dasar dalam rekrutmen seseorang, karena hal ini berkaitan dengan kapasitas sebagai kader partai NasDem. Semua faktor tersebut dikaji dan dievaluasi karena dia menjadi sosok seorang pemimpin. Kader harus mempunyai skill, kecakapan, keahlian untuk terjun kedalam dunia politik. Dunia politik merupakan dunia yang penuh rivalitas, taktik dan strategis untuk mendapatkan dukungan rakyat. Berdasarkan wawancara dengan tokoh partai NasDem Pasaman Barat yang berdomisili di Ujung Gading, partai NasDem melakukan rekrtumen calon legislatif disesuaikan dengan kriteria dengan standar yang diberikan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem. Mereka harus mampu membawa partai ini meraih dukungan rakyat pada pemilu 2014 yang akan datang. Seorang partisipan akan dapat menjadi calon legislatif jika memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh partai NasDem. Kriteria yang dilakukan dalam rekrutmen calon legislatif tidak dapat dilakukan secara ideal, karena dari calon yang mengajukan diri tidak ada yang tidak layak sekedar memenuhi persyaratan seperti untuk calon perempuan untuk memenuhi persyaratan Undang-undang 30 % perempuan, bahkan jika diberlakukan
kriteria tersebut calon legislatif yang ada diajukan ke KPU bisa kurang. Namun walaupun partai NasDem mempunyai strategi dan cara khusus dalam meningkatkan pasrtisipasi masyarakat di Nagari Ujung Gading terhadap partai tersebut, tidak dapat dipastikan jika masyarakat benar-benar ingin berpartisipasi atau tidak. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana proses rekrutmen partai NasDem dan bagaimana bentuk partisipasi masyarakat calon legislatif dalam proses perekrutan partai NasDem dengan judul “Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Perekrutan Calon Legislatif (Studi Kasus Partai NasDem di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat)
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk “mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam proses rekrutmen calon legislatif partai NasDem di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Penelitian tentang partai politik sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Nurhairani (2013) dengan judul Pola Rekrutmen Politik oleh Partai Politik (studi kasus partai NasDem Kota Padang). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Oktarina (2009) dengan judul Mekanisme rekrutmen calon legislatif perempuan dikabupaten solok selatan pada pemilu 2009. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sissopan (2005) dengan judul Mekanisme Penempatan Calon Legislatif oleh Partai Politik Pada Pemilu 2004 Kota Padang.
BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Desember 2013-Januari 2014. Penelitian dilaksanakan di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Tipe penelitian ini adalah deskriptif. karena dapat mengungkapkan dan menggambarkan permasalahan partisipasi masyarakat dalam proses rekrutmen calon legislative di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.
HASIL PENELITIAN 1.1
Proses Rekutmen Caleg NasDem Partai NasDem didirikan pada tanggal 01 februari 2011, dan berpusat di Ibu kota Negara Republik Indonesia. Adapun tujuan didirikannya partai NasDem adalah mewujudkan masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan berkedaulatan. Sedangkan fungsi didirikannya partai NasDem adalah: Pertama, memperkuat kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, mewujudkan Negara kesejahteraan sesuai mandat konstitusi. Ketiga, mengembangkan kehidupan politik kebangsaan yang demokratis, partisipasif dan beradab. Keempat, menciptakan tatanan perekonomian dengan prinsip demokrasi ekonomi. Kelima, menegakkan keadilan sosial dan kedaulatan hukum. Keenam, memenuhi hak asasi manusia dan hak warga Negara Indonesia. Ketujuh, mengembangkan kepribadian bangsa yang luhur dan kehidupan sesama budaya yang egaliter berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Kemudian adapun makna lambang partai NasDem sendiri adalah
lingkaran biru bermakna kemerdekaan berpikir, gagasan-gagasan baru, kecepatan mengambil keputusan, ketepatan bertindak, keberanian, kewaspadaan, kepercayaan diri dan keteguhan hati dalam berjuang. Sedangkan makna dari dua siluet berwarna orange adalah gotong royong, harmonis atara modernitas dan kearifan lokal, menunjung tinggi kesetaraan sosial, mengusung pecepatan ekonomi dan keadilan distribusi pada saat yang sama. Warna orange melambangkan kemakmuran, seperti warna padi yang siap dipanen melambangkan gagasan yang selalu segar dan siap diimplementasikan (AD/ART partai NasDem). Partai NasDem merupakan partai baru yang sedang ikut serta dalam pemilu 2014. Dalam hal ini partai NasDem membutuhkan partisipasi dari masyarakat untuk menjadi calon legislatif di partai NasDem. Adanya calon legislatif tersebut diperoleh melalui proses rekrutmen yang dilakukan oleh partai NasDem. Sebagai partai baru tujuan dilaksanakannya rekrutmen tersebut yaitu untuk mendapatkan kader partai yang berkualitas. Sehingga partai ini diminati oleh masyarakat dan bisa menjadi pemenang diwilayah Ujung Gading. Dengan rekrutmen yang dilakukan akan terlihat bagaimana kualitas partai tersebut melihat partisipasi dari masyarakat yang mencalonkan diri. Adapun persyaratan Khusus yang dibuat partai NasDem untuk calon legislatif yang ingin mencalonkan diri adalah: Pendidikan minimal SLTA untuk bakal calon DPRD Kab/kota pendidikan minimal S1 untuk bakal calon anggota DPRD Propinsi, tidak terlibat aktif sebagai pengurud patai politik lain, Jika penah menjadi pengurus salah satu partia politik, harus melampikan surat pengunduran diri, disertai materai 6000.
Partai NasDem dalam proses rekruitmen bakal calon anggota legislatif (bacaleg) melalui beberapa tahapan, hal ini melibatkan partisipasi masyarakat dalam rekrutmen tersebut. Sesuai dengan surat keputusan dewan pimpinan pusat partai NasDem nomor 117-S1/DPPNasDem/1x/2012 tentang rektrutmen bakal calon legislatif (bacaleg sementara). Dari prosedur yang dikeluarkan oleh pimpinan pusat partai NasDem inilah panduan teknis rekrutmen Bacal Calon Anggota Legis Latif (BACALEG) sementara untuk dijadikan sebagai pedoman bagi semua pimpinan baik ditingkat propinsi maupun Kabupaten/kota dalam melakukan rekrutmen calon anggota legislatif. Partisipasi masyarakat dalam rekrutmen Bacaleg sementara nampak dari unsur internal dan eksternal. Sumber internal yaitu pada pimpinan partai, organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat, kader partai, badan dan lembaga sayap yang telah dimiliki oleh partai NasDem, sedangkan sumber eksternal adalah para politisi, tokoh adat, tokoh agama. Intelektual dan lain-lain yang berkemampuan dibidang politik dan mau mengabdikan dirinya melalui partai NasDem. 1.2
Partisipasi Masyarakat dalam seleksi caleg Partisipasi politik menurut Hardwic dalam Gatar dkk (2007:91) adalah memberi perhatian, cara-cara warga negara berupaya menyampaikan kepentingankepentingan mereka terhadap pejabatpejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tesebut. Kepentingan inilah yang akan menjadi tolak ukur bagi masyarakat maupun orang yang akan menyalurkan aspirasinya dan membuat masyarakat untuk berani tampil
di muka publik, berpartisipasi dalam dunia politik dan juga ikut dalam pencalonan Legislatif. Sehingga nama mereka menjadi terkenal oleh masyarakat luas. Seperti partisipasi politik partai NasDem di Nagari Ujung gading yang dilakukan oleh caleg NasDem. Dalam melaksanakan proses rekrutmen bentuk partisipasi dari masyarakat adalah dibukanya kesempatan bagi masyarakat dalam bentuk pengumuman dimedia massa yaitu media cetak dan media elektronik untuk mencalonkan diri menjadi bakal calon anggota legislatif. Tanggapan masyarakat adalah sebagaimana juga partai lain seperti yang diungkapkan oleh bapak Syahran yang mengatakan bahwa dia mengetaui adanya rekrutmen calon legislatif di partai NasDem dari media massa, disamping itu adanya pemberitahuan dari pengurus NasDem di Nagari Ujung Gading. Selanjutnya tokoh masyarakat yaitu bapak Masri” mengatakan bahwa dia mengetaui adannya rekrutmen partai NasDem untuk calon legislatif di media massa, Koran dan televisi, disamping itu adanya surat edaran yang disampaikan oleh partai NasDem kemasyarakat oleh DPD partai NasDem ke masyarakat. Apa yang dilakukan partai ini sesuai dengan tahapan yang diatur oleh pedoman rekrutmen anggota legislatif partai NasDem dengan mekanisme yang telah diatur sesuai dengan pedoman yang ada. Masyarakat diminta untuk memberikan masukan terhadap bakal calon yang mendaftarkan diri menjadi anggota calon legislatif. Munculnya partai politik yang baru yaitu partai NasDem ternyata tidak mengalami kesulitan dalam proses rekrutmen anggotanya, baik untuk pengurus partai maupun untuk calon legislatif. Hal ini terlihat dengan berpartisipasinya masyarakat dalam
mencalonkan diri sebagai calon legislatif. Dengan cara dan strategi yang dilakukan partai NasDem membuat masyarakat Ujung Gading ingin mencalonkan diri sebagai calon legislatif. Keinginan tersebut merupakan sebuah bentuk partisipasi yang berasal dari masyarakat. Adapun bentukbentuk partisipasi masyarakat sebagai calon legisltif di partai NasDem adalah : 5.2.1 Adanya keinginan untuk mencalonkan diri sebagai caleg NasDem Partisipasi yang dilakukan masyarakat tersebut mempunyai alasanalasan tersendiri mengenai ketertaikannya terhadap partai NasDem sehingga mereka mau mencalonkan diri sebagai calon legislatif. Alasan-alasan tersebut tentu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang mereka lakukan. Kemudian para caleg yang mencalonkan diri inipun secara sadar dan mereka mempunyai tujuantujuan tertentu sehingga mau mencalonkan diri sebagai caleg NasDem yang disebut sebagai tindakan sosial berorientasi nilai dan tindakan rasional insturmental. 1.2.1 Mengikuti proses penerimaan sebagai caleg partai NasDem kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang calon legislatif adalah sudah memenuhi persyaratan umum yang mengacu kepada undang-undang dan peraturan yang dikeluarkan oleh partai NasDem berdasarkan SOP yang ada. Syaratnya ini sesuai dengan tingkatan keanggotaan calon dalam partai politik. 5.2.3 Mengikuti proses sosialisasi caleg di partai NasDem Setelah mereka mencalonkan diri sebagai caleg NasDem, tentu ada beberapa langkah yang harus mereka lakukan untuk mensosialisasikan dirinya dan partai NasDem kepada mayarakat. Salah satu
langkah yang dilakukan caleg partai NasDem adalah dengan merekrut anggota sebagai tim suskes yang berguna untuk mensosialisasikan dirinya agar dikenal di lingkungan masyarakat. Namun disini, caleg NasDem bukan hanya mementingkan dirinya sendiri, tapi juga harus mensosialisasikan partai NasDem sebagai tempat dia bernaung. Hal ini dilkukan bukan karena mengejar keuntungan semata, tapi merupakan bentuk pasrtisipasi calon legislatif terhadap partai NasDem. Sosialisasi yang dilakukan oleh pengurus partai NasDem untuk merekrut anggota, diantaranya dengan door to door, melakukan pendekatan dengan masyarakat di warung, dan melalui keterlibatan pengurus di kegiatan masyarakat.Dalam pertemuan tersebut, pengurus mensosialisasikan partai NasDem.Namun selain sosialisasi secara langsung tersebut, Partai NasDem juga sosialisasi melalui media baik media cetak maupun elektronik. Adapun kontribusi atau pasrtisipasi para calon legislatif partai NasDem adalah, dengan mensosialisaikan partai NasDem kepada masyarakat Nagari Ujung Gading dan salah satu bentuk dari sosialisasi ini adalah mempromosikan partai NasDem. Promosi yang dilakukan calon legisltif memiliki tiga sasaran yaitu: Memberi informs (to inform), untuk mempengaruhi (to persuade), untuk mengingat (to remind) disini letaknya merupakan pencitraan agar bagaimana masyarakat mengingat caleg dan familiyar serta bagaimana citra tertentu lengket di kepala orang. Dengan dilakukannya hal tersebut tentunya masyarakat akan mengenal lebih dalam para caleg dan partai NasDem. Pencitraan yang dilakukan harus sesuai dengan slogan yang dipasang agar
masyarakat memang percaya dengan kualitas caleg tersebut. Slogan yang dibuat pada gambar caleg harus juga sesuai dengan pribadi caleg itu sendiri, oleh sebab itu caleg NasDem terlebih dahulu mengenal apa kelebihan dan kekurangannya agar slogan yang dibuat tidak membodohi masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan calon legislatif ini tentunya membawa dampak yang besar pada partai NasDem. Pencintraan yang sesuai dengan pribadi caleg itu sendiri menjadikan partai NasDem merupakan partai yang positif dan disenangi masnyarakat. Maka disinilah bentuk dari pasrtisipasi caleg tehadap partai NasDem dalam membangkitkan partai tersebut serta membuat masyarakat simpati terhadap partai NasDem.
KESIMPULAN Bentuk pasrtisipasi tersebut diantaranya, merekrut anggota yang berguna untuk kemenangan dirinya dan juga untuk memperkenalkan partai NasDem kepada lingkungan masyarakat luas. Selain itu para calegpun membuat pencitraan yang sesuai dengan dirinya sendiri untuk lebih memperkenalkan partai NasDem agar lebih fenomenal di lingkungan masyarakat Ujung Gading. Adapun bentuk pasrtisipasi masyarakat sebagai calon legislatif partai NasDem adalah : 1. Adanya keinginan untuk mencalonkan diri sebagai caleg NasDem 2. Mengikuti proses penerimaan sebagai caleg partai NasDem 3. Mengikuti proses sosialisasi caleg di partai NasDem
Calon legisltaif ini dipilih melalui proses rekrutmen yang dilakukan oleh partai NasDem.
DAFTAR PUSTAKA Afrizal. 2008. Pengantar penelitian kualitatif. Padang: Laboratorium Sosiologi Fisip UNAND. Andria Oktarina. 2009. “Mekanisme Rekrutmen Calon Legislatif Perempuan di Kabupaten Solok Selatan Pada Tahun 2009”. Skripsi. Padang: FIS UNP. Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Putra Grafika Budiardjo, Miriam. 2008.Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umu m_legislatif_Indonesia_2014(diakses Jum'at
4 Oktober 2013 Pukul : 15:20 WIB Nurhairani. 2013. “Pola Rekrutmen Politik oleh Partai Politik (studi kasus partai NasDem Kota Padang”.Skripsi.Padang: FIS UNP. Philipus,Ng. 2009. Sosiologi dan politik.Jakarta : Rajawali Pers. Sissopan.2005. “Mekanisme Penempatan Calon Legislatif oleh Partai Politik Pada Pemilu 2004 Kota Padang. Skripsi.Padang: FIS UNP.