BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ditemukan 18 jenis fitoplankton di perairan Telaga Jongge terdiri dari 3 kelas Cyanophyceae (Microcystis sp, Oscilatoria limosa), Chlorophyceae (Scenedesmus acutus, Hyalothea sp, Hormidium sp, Closterium dianae, Ulothrix gonata) dan Bacillariophyceae (Tabellaria sp, Cyclotella atomus, Cymbella sp, Synedra acus, Naviculla sp, Diatoma Linearis, Fragillaria sp, Melosira stalica, Nitzschia sp, Surirella ovalis, Pinnularia sp). 2. Telaga Jongge mempunyai indeks keanekaragaman jenis yang bernilai antara 4,37-4,84 termasuk dalam tingkat keanekaragaman sedang dan kestabilan komunitas sedang dengan status kualitas perairan yang kritis. Melalui analisis indeks keanekaragaman dan pengukuran faktor abiotik perairan ini tergolong dalam baku mutu kualitas perairan air golongan III/C yaitu Air yang dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, mengairi keperluan pertanian atau sarana rekreasi. B. SARAN 1. Bagi masyarakat di sekitar Telaga Jongge disarankan untuk memanfaatkan telaga dengan sebaik-baiknya agar tidak merusak ekosistem telaga dan
73
diharapkan masyarakat bersama-sama dengan instansi terkait ikut berpartisipasi melestarikan ekosistem Telaga Jongge. 2. Perlu adanya peranan pemerintah seperti memberikan pelatihan dan ketrampilan bagi masyarakat sekitar telaga agar legih arif dan bijaksana dalam mengelola kekayaan alam sekitar Telaga Jongge. 3. Untuk memperoleh data yang lebih lengkap tentang keanekaragaman jenis fitoplankton maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara berkala dan dalam jangka waktu relatif lebih lama secara keseluruhan telaga, sehingga data yang didapat lebih lengkap dan akurat.
74
DAFTAR PUSTAKA Anugrah, Nontji .2008. Plankton Lautan. Jakarta: LIPI Press. Ari Susilowati Wiryanto dan Ainur Rohimah. 2001.”Kekayaan Fitoplankton Dan Zooplankton Pada Sungai-sungai Kecil di Hutan Jobolarangan”. Jurnal Biodiversitas Vol. 2, Nomor 2. Hal: 129-132. Basmi, J.1988. Perkembangan Komunitas Fitoplankton Sebagai Indikasi Perubahan Tingkat Kesuburan Kwalitas Perairan. Bogor: Jurusan Ilmu Perairan Fakultas Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Boney,A.D.1976. Phytoplankton. The Institute of Biologis Studies in Biologi. London: Edward Arnold (Publiser) Limited. Barus,T.A.2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. Medan: USU Press. Cole, G.A. 1988. Textbook of Limnology. Third Edition. Waveland Press, Inc., Illinois, USA. pp: 401. Deshmukh,I.1992.Ekologi dan Biologi Tropika. Terjemahan Kuswata Kartawinata dan Sarkat Danimiharja. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Eaton, A. D., Clesceri, L. S., dan Greenberg, A. E. 1995. APHA (American Public Health Association): Standard Method for The Examination of Water and Wastewater 19th ed., AWWA (American Water Works Association), and WPCF (Water Pollution Control Federation). Washington D.C. Effendi,H.2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Periaran. Yogyakarta: Kanisius. Goldman,C.R. dan A. J.Horne. 1983. Limnology. New York: McGraw Hill International Book Company. Hynes, H. B. N. 1972. The Ecology of Runing Water. Toronto: University of Toronto Press. Krebs, C. J. 1985. Experimental Analysis of Distribution of Abudance. Third edition. New York: Haper & Row Publisher. Kristanti, Philip. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta: Penerbit Andi Michael,P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
75
Nybakken,J.W.1992.Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT Gramedia. Odum, E. P. 1971. Fundamentals of Ecology. Third Edition. W. B. Odum, E. P.1993. Dasar-dasar Press
Ekologi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Prigi Arisandi., 2001. Biomonitoring Partisipatif-Alternatif Pemantauan Kualitas air Kali Surabaya. Gresik: Ecoton. Reynolds, C.S.1984. The Ecology of Freshwater Phytoplankton. Cambridge: Cambridge University Press. Rimper, Joice. 2002. Kelimpahan Fitoplankton dan Kondisi Osceanografi Perairan Teluk Menado. Bogor: Institut Pertanian Bogor Rosyidi, M.I.1998. Alga Sebagai Indikator Awal Biologis Kualitas Air. Workshop on Water River Quality Assessments. Jember: Universitas Negeri Jember. Ruslan Prawiro. 1988. Ekologi Lingkungan Pencemaran. Yogyakarta: Penerbit Andi Saeni, M.S.1989. Kimia Lingkungan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ditjen Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sastrawijaya, A. T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka cipta. Sachlan, 1978. Planktologi. Jakarta: Lembaga Oceanologi Indonesia. Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Surabaya: Usaha Nasional. Srikandi Fardiaz. 1992.Polusi Air & Udara. Yogyakarta: Kanisius Thornton,K.W,B..Kimmel dan F. E.Payne.1990. Reservoir Limnology: Ecological Perspective. New York: John Wiley and Sons Inc. Tisno Hadisubroto. 1989. Ekologi Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tjahyadi Purwoko, S.Si, M.Si, 2007, Ekologi Mikroba. Jakarta : Buana Aksara Weitzel, R. L. 1979. Methods and Measuremants of Perifiton Communities : A Review American Society for Testing and Materials. Philadelphia.
76
Welch, P. S. 1952. Limnology. Second edition. New York: McGraw Hill International Book Company. Wisnu A Wardhana. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi Yusuf, B. 2010. Studi Keanekaragaman Jenis Fitoplankton Di Daerah Hulu Sungai Boyong Kabupaten Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: FMIPA UNY.
77