BAB IV
VISUALISASI KARYA SENI PATUNG KERAMIK F.WIDAYANTO
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai penerapan dasar pemikiran dan konsep berkesenian F. Widayanto dalam karya-karyanya, yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu patung keramik Ukelan (1995), Golekan (1997), Ibu dan Anak (2000), dan Sanghyang Sri...Nyi Pohaci /Dewi Sri (2003), Fan-Tastic Lady (2005).
4.1 Ukelan Dalam karya-karya patung Ukelan yang dibuat tahun 1995, yang menjadi model adalah perempuan Timur (Jawa), yang banyak menyerap ide dari foto patung-patung figur yang terbuat dari terakota peninggalan Majapahit yang dimuat dalam buku Javanese Terracottas. Dalam karya ini “Ukelan” atau gelungan adalah tata rambut yang biasa dipakai oleh perempuan, walaupun beberapa pria kerap melakukannya. Di sini peran rambut sangatlah penting bagi perempuan yang tidak hanya untuk menentukan kecantikan seseorang tetapi juga menunjukkan derajat seorang perempuan. Dalam budaya Timur rambut sering disebut juga sebagai mahkota perempuan. Perempuan dipilih sebagai objek patungnya, menurut Yanto yang dituturkan dalam katalog Ukelan yaitu : “perempuan dapat mengekspresikan keindahannya dengan berbagai aksesori, dan perempuan lebih berani berkorban demi kecantikan dirinya, seperti mereka melakukan tindik di kupingnya untuk memakai anting-anting, atau menggantungkan kalung yang berat di lehernya, serta bertahan untuk tidak banyak bergerak demi mempertahankan keindahan sanggul atau gelungnya.” (Badil, 1995:10) Ukelan atau gelung yang dalam tradisi masyarakat Jawa dikenal sebagai bentuk tata rambut perempuan yang biasa dipergunakan baik dalam aktivitas sehari-hari maupun acara formal. Ukelan ini dijadikan sumber inpirasi oleh Yanto dalam pembuatan karyanya dengan bentuk dan arti yang baru, dimana dari konsep berkaryanya yang selalu
74
mencari dan mencoba untuk mengaktualisasikan kembali nilai budaya tradisi dalam masyarakat sekarang. Melalui tata rambut dan ekspresi wajah seorang perempuan dapat dikenali karakter atau sifat dari perempuan tersebut. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Yanto tidak menampilkan tubuh perempuan secara utuh. Seniman sebagai orang yang mempunyai kepekaan lebih dalam merasakan setiap fenomena perubahan yang terjadi di masyarakat, selalu mencoba untuk mengekspresikan tanggapan melalui karya-karyanya. “Melalui karya-karya Ukelan ini F.Widayanto mencoba untuk menanggapi keadaan di masyarakat khususnya bagi perempuan, dimana terjadinya perubahan kehidupan di masyarakat yang mulai meninggalkan nilai-nilai budaya tradisi berganti ke budaya modern Barat. “(Yana, 2004:102) Hal ini terlihat dari konsep perempuan modern yang ditawarkan oleh media, yang ternyata berpengaruh pada kehidupan keseharian perempuan, mulai dari gaya hidup, tata pergaulan, penampilan bahkan bersikap, ini semua dilakukan untuk menunjukkan posisi perempuan sebagai sosok perempuan modern. Karya Ukelan ini tidak hanya terbatas pada bentuk ukelan itu sendiri, tetapi juga pada ekspresi wajah yang mengacu pada karakter wajah orang Jawa beserta sifat-sifatnya. Karya-karya patung ini berukuran tinggi 30-50 cm dan rata-rata berketebalan 1-1,5 cm. Pada tema Ukelan ini terdapat sekitar 55 karya patung keramik, dari semua patung ini tidak ada kembarannya, tetapi beberapa mempunyai kemiripan bentuk seperti pada bagian wajah yang memiliki tahi lalat dan bentuk rekahan bibir, namun selebihnya berbeda total terutama pada hiasan dan bentuk sanggul, konde maupun ukel itu sendiri. Dalam penamaan pada karyanya, Yanto memakai penamaan khas perempuan Jawa seperti Ayu, Sekar, Dhenok, Woro, Chandra, Puspa, Tanjung, Ratih dan nama-nama lainnya. Pada karya Ukelan ini ada pula yang diberi nama julukan khas Jawa seperti Gombal, Limbuk, Cimblon dan lain-lain. Nama-nama lain pada karyanya seperti Betari, Kanjeng Ayu, Putri, juga nama bergaya ningrat Barat, seperti lady, Madame dan Queen menurut Yanto nama ini menunjukkan nama yang ada kelasnya. Dalam penamaan Ukelan lainnya, ada diantaranya diberi nama tanaman, seperti nama Cubung, Bakung,
75
Saga ataupun Kluwih. Sedangkan di beberapa penamaan kelihatan ada nada gurauan Yanto, misalnya penamaan sesuai karakter seperti Mingkem, Mesem, Kriyepan, Kricipan, Meteleng atau Kemayu, Kasmaran. Pada karya Ukelan ini semua utas rambutnya dihias, disanggul, digelung dan dijalin-jalin, ditambah lagi perhiasan lainnya.
76
4.1.1 Visualisasi karya-karya Ukelan Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Ukelan : Tabel 4.1 Visualisasi karya-karya Ukelan No 1
Tahun
Visualisasi
Judul
1995
Betari Kumpai
1995
Bayu Kumambang
1995
Kanjeng Kriyepan
1995
Woro Jebresan
1995
Saga Mesem
1995
Praba Penceng
2
3
4
5
6
77
Ukuran
Bahan
Tabel 4.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No 7
Tahun
Visualisasi
Judul
1995
Queen Anjeber
1995
Nyunggi Areman
1995
Lambe Meteng
1995
Ceplok Wutah
1995
Cubung Moncrot
8
9
10
11
78
12 1995
Cimblon Trendy
Tabel 4.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No 13
Tahun
Visualisasi
Judul
1995
Limbuk Telengan
1995
Gembolan Nengen
1995
Genduk Gayaman
1995
Lady Kriyepan
1995
Poni Champa
14
15
16
17
79
18 1995
Jebule Angop
Tabel 4.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No 19
Tahun
Visualisasi
Judul
1995
Bandul Stupa
1995
Kluwih Mepet
1995
Bala Wisrawa
1995
Chandra Kemayu
20
21
22
80
23 1995
Cocor Keprabon
1995
Prihatini Anjani
24
Tabel 4.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No 25
Tahun
Visualisasi
Judul
1995 Putri Geleman
26 1995
Sunggar Plelengan
1995
Ulur Mringis
27
81
28 1995
Bakung Bubrah
1995
Dhenok Nyentang
1995
Bara Widowati
29
30
Tabel 4.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No 31
Tahun
Visualisasi
Judul
1995
Gelung Ngore Jambul
1995
Kanjeng Ayu Pecicilan
1995
Kawung Ngorek
1995
Madame Mingkem
1995
Puspa Landepan
32
33
34
35
82
36 1995
Sekar Sampe
Tabel 4.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) Tabel 4.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No 50
Tahun
Visualisasi
Judul
1995
Nyunggi Swarga
1995
Penceng Doughnut
1995
Cundrik Menyonyo
51
52
53
1995 Betari Nemlik
54 1995
Urang Gandrung
55 1995
Clorot Udar
(Sumber : Katalog Ukelan)
83
4.1.2 Struktur bentuk karya Ukelan Setelah melihat visualisasi karya-karya Ukelan, dapat ditarik struktur bentuk utama dari karya-karya Ukelan, yaitu : model rambut, ekspresi wajah, bentuk leher, aksesoris dan warna. Seperti pada bagan berikut :
Model Rambut
Aksesoris
Ekspresi Wajah
Bentuk Leher
Warna
Bagan 4.1 Struktur bentuk karya-karya Ukelan (Sumber : Penulis, 2007) Berdasarkan pengamatan terhadap karya seni patung keramik yang bertajuk Ukelan, maka karya Ukelan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Bentuk Secara keseluruhan bentuk yang ditampilkan dalam karya Ukelan ini berwujud patung kepala perempuan dengan leher jenjang seperti pada karya yang berjudul Puspa Landepan, dan berlehar gemuk seperti pada karya yang berjudul Cimblon Trendy, serta tata rambut berukel dengan berbagai macam gaya. Patung ini rata-rata memiliki tinggi 40 cm dan dibuat berbahan stoneware 1250 ºC.
84
b. Ekspresi Ekspresi wajah yang dihadirkan lewat karya-karya yang bertajuk Ukelan memang bervariatif, ekspresi wajah dalam karya-karya ini biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti kesan genit, erotis, sensual, marah, lucu dan lain sebagainya.
c. Aksesoris Aksesoris yang dipakaikan pada karya-karya yang bertajuk Ukelan ini seperti Anting dan subang yang biasa dipakai oleh perempuan yang menjadi identitas perempuan pada masyarakat Jawa.
d. Warna Warna-warna yang ditampilkan pada karya-karya yang bertajuk Ukelan ini didominasi oleh warna abu-abu dan krem kecoklatan. Efek warna yang dihadirkannya dengan menggunakan teknik pewarnaan bercak, batik dan hapus. Teknik batik diterapkan pada saat pewarnaan garis ataupun motif hias seperti penggambaran bentuk mulut, mata, alis dan geresan-goresan lain yang dihasilkan dari torehan pada tanah liat sebelum dibakar. Ada penggunaan teknik bercak yang menghasilkan kesan bercahaya, dan ada pula penggunaan teknik hapus yang menghasilkan efek warna yang bergradasi ataupun kesan kotor. Tabel 4.1.2 Teknik pewarnaan karya patung keramik Ukelan No.
Teknik
1
Bercak
2
Hapus
Visualisasi
(Sumber : Penulis, 2007)
85
4.1.3 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Ukelan Berdasarkan visualisasi karya-karya yang bertajuk Ukelan, terdapat keragaman bentuk dengan berbagai tipe ukel, seperti yang tertulis pada tabel berikut :
86
87
4.2 GOLEKAN Karya patung keramik yang bertajuk Golekan dibuat tahun 1997, bentuk pokok karya ini adalah wayang golek Cepak Cirebon, inspirasi ini berasal dari wayang golek yang berada di rumahnya. Golekan Cirebon adalah suatu bentuk yang amat terbuka untuk dikembangkan. Dari segi asal usulnya, golekan Cirebon sudah merupakan interpretasi dan bentuk sebelumnya yaitu wayang Golek. Golekan ini dipakai sebagai media berkomunikasi ; sebagai alat komunikasi seni pertunjukan wayang dituntut untuk selalu mengembangkan dirinya sehingga tetap dapat diterima dan digemari masyarakat. Wayang golek Cirebonan diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai sarana penyampaian dakwah, yang mengajak masyarakat untuk memahami nilai etika moral dan nilai keagamaan.Wayang golek Cirebonan menceritakan kisah para wali dan santri, seperti Umar Maya, Umar Mahdi dan Amir Ambyah. Berbeda dengan wayang golek Sunda yang mengambil cerita wayang purwa. Golekan Cirebon yang terbuka bagi pelbagai kreasi itu justru menginspirasi Yanto membuat Golekan dari tanah liat ini dengan maksud mengkomunikasikan sesuatu hal, meskipun sebenarnya golekan-golekan Yanto dapat bercerita dengan sendirinya. Dari gaya dan tingkah, rupa dan wajah, bisa diterka, apa yang ingin diutarakan Widayanto lewat karya patung golekannya. Dalam karya Golekan ini, Yanto tidak hanya menampilkan figur perempuan tetapi juga laki-laki. Bentuk karya golekan dengan figur laki-laki tampak seperti perempuan yang maskulin, seperti pada karya-karya yang berjudul Suraliman Moled, Tapih Lereng Kang Zukhri dan lain-lain. Hal ini diperkuat oleh peryataan Yanto dalam wawancara dengan penulis : “Dalam karya golekan ini, saya membuat figur-figur perempuan dan laki-laki dengan berbagai ekspresi” (wawancara dengan F.Widayanto, 16 April 2007). Jadi, karya-karya Golekan dengan figur laki-laki ini berarti laki-laki yang feminin dengan gaya-gaya yang sensual.
88
4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Golekan : Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan No 1
Tahun
Visualisasi
Judul Raden Wreti Kandhayun
1997
2 Jodeg Oleng
1997
3 Bandar Jaran Kepang
1997
4 Isun Ayem
1997
5 Jarik Kepala Godong Kates
1997
89
Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No 6
Tahun
Visualisasi
Judul
1997
Wanci Kembang Petetan
1997
Klambi Sutra Teles
1997
Gaya Kebaya Kiwir
1997
Tapih Telung Wanci
7
8
9
10 Seledang Lereng
1997
Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No 11
Tahun
Visualisasi
Judul
1997
Tapih Kembang Congkok
1997
Kulum Putri Donggala
12
90
13 Nyi Rai Kumed
1997
14 Yayung Mesem
1997
15 Suri Ning Batuk
1997
Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No 16
Tahun
Visualisasi
Judul
1997
Yayung Arep Plesir
1997
Manuk Machdor Giring
1997
Putri AyangAnyangan
17
18
19 Prabu Purbasura & Dewi Prabasuri
1997
20 Ayung Penganten Arak & Aang Penganten Arak
1997
91
Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No 21
Tahun
Visualisasi
Judul
1997
Lunga Menyang Uleman
1997
Kandhiwati Merayang
22
23 Puspa Sakebon
1997 24
Ni Poleng Kawung Raja
1997 25
Ambegan Lelegan
1997
Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No 26
Tahun
Visualisasi
Judul Kebaya Renda Plus Jarik Pagi Sore
1997
27 Geger Isun Gatel
1997 28
Paras Peteng 92
1997
29 Nyai Kutu Baru
1997 30
Solehah Mesem
1997
Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No 31
Tahun
Visualisasi
Judul Yai Ong Tien
1997
32 Ajeg Ayu
1997 33
Angin Sore
1997 34 1997
Cenik gedek gedek
1997
Klambi Nyi Pohaci Blau
35
Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No
Tahun
Visualisasi
93
Judul
36 Lenggok Zainab
1997 37
Melengos Sitik
1997
38 Ponilah Sujud
1997
39 Ee.. Wis Teka
1997
40 Bar Adus
1997 Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No 41
Tahun
Visualisasi
Judul Elang Ganjen
1997
42 1997
Tapih Lereng Kang Zukhri
1997
Bandar Sega Jamblang
43
94
44 1997
Ubel Rahyang Lengko
1997
Jambul Dewi Naga Ningrum
45
Tabel 4.2 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No 46
Tahun
Visualisasi
Judul Kebon Jaung Enok
1997 47
Rok Kandang Pitik
1997
48 Jambule Si Enok
1997
49 1997
Korset Enok Megrak
1997
Kemben Isun Mudun
50
No 51
Tahun
Visualisasi
Judul Yayung Ngudut Bae
1997
95
52 1997
Paha Kanjeng Ikat Bulus
1997
Weteng Carik Blending
53
54 Prahara Rahayu
1997
55
No 56
1997
Tahun
Rai Bonghe Loro
Visualisasi
Judul Suraliman Moled
1997
57 Zachlan Jago Panco
1997
58 Isun Anak Demang
1997
59 Nyi cupluk netekin
1997
(Sumber : Katalog Golekan)
96
4.2.2 Struktur bentuk karya Golekan Setelah melihat visualisasi karya-karya Golekan, dapat ditarik struktur bentuk utama dari karya-karya Golekan, yaitu: ekspresi wajah, posisi badan, variasi pakaian, aksesoris dan warna. Seperti pada bagan berikut :
Aksesoris
Kepala (Ekspresi Wajah)
Pakaian Badan (Posisi) Warna
Bagan 4.2 Struktur bentuk karya-karya Golekan (Sumber : Penulis, 2007) Berdasarkan pengamatan terhadap karya seni patung keramik yang bertajuk Golekan, maka karya Golekan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Bentuk Secara keseluruhan bentuk yang ditampilkan dalam karya Golekan ini umumnya berwujud figur perempuan dewasa dan bertubuh langsing. Beberapa diantaranya, ada figur laki-laki yang mempunyai perut besar dan ada yang mempunyai bentuk seperti perempuan atau laki-laki yang feminin. Dalam karya-karya Golekan ini secara keseluruhan mempunyai pose berdiri dengan bermacam gerak, yaitu pose berdiri agak tegak, melenggok dan lain-lain.
97
b. Ekspresi Ekspresi wajah yang dihadirkan lewat karya-karya yang bertajuk Golekan memang bervariatif, ekspresi wajah dalam karya-karya ini biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti kesan genit, erotis, sensual, marah, lucu dan lain sebagainya.
c. Aksesoris Aksesoris yang dipakaikan pada karya-karya yang bertajuk Golekan ini seperti Anting dan tusuk konde yang biasa dipakai oleh perempuan pada masyarakat Jawa dengan bahan tembaga, kalung, gelang, sabuk, konde.
d.Warna Warna-warna yang ditampilkan pada karya-karya yang bertajuk Golekan ini yaitu warna-warna bernuansa coklat, krem, biru dan hijau.
4.2.3 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Golekan Berdasarkan visualisasi karya-karya patung keramik yang bertajuk Golekan, terdapat keragaman bentuk patung dengan pose dan variasi pakaian, sebagai berikut :
98
99
100
4.3 Mother and Child atau Ibu dan Anak Karya pada tahun 2000 dengan tema Mother and Child (Ibu dan Anak), dalam karyakarya ini mengambarkan kehidupan sehari-hari, dapat terlihat adanya kegiatan seorang Ibu dan Anak, seperti ; memeluk, mengendong, dan lain-lain. Hubungan ibu dan anak ini sering diidentikkan dengan hubungan kasih sayang. Wujud perempuan di sini melambangkan kesuburan, dimana sosok ibu yang dihubungkan dengan fungsi reproduksi yaitu dapat melahirkan anak. Dalam konteks kehidupan sosial masyarakat di setiap etnis dijumpai banyak sebutan untuk seorang Ibu yang melahirkan. Alam pedesaan di masyarakat Jawa, anak-anak menyebut Ibu yang melahirkan mereka dengan sebutan “Mbok” atau dalam strata sosial yang lebih tinggi mereka memanggil dengan sebutan “Ibu”, kemudian karena imperialisme Belanda di tanah air, kita menyerap pula sebutan “Mama” atau “Mami”, bagi mereka yang memanggil ibunya demikian, biasanya mengakui bahwa dirinya berada pada masyarakat kelas atas atau elite. Terlepas dari semua sebutan apapun yang kita berikan pada Ibunda, sebenarnya mewakili panggilan mulia untuk Ibunda dan memiliki makna kasih sayang dan kecintaan kita pada seorang perempuan yang menjadi Ibunda kita. Perempuan sebagai Ibu yang membina generasi harus pula memiliki bekal-bekal pengetahuan. Karena guru pertama bagi seorang anak adalah Ibunya. Sosok ibu mempunyai beragam arti simbolis, mulai dari kasih sayang, simbol kesuburan dan tanah air. Seperti di Negara kita, Indonesia memberikan nama ibu pertiwi bagi tanah airnya. Sama halnya dengan ibu, posisi anak juga mempunyai banyak arti, dimana anak yang merupakan calon penerus suatu generasi berperan penting dalam masyarakat karena melalui anak-anak inilah nilai-nilai kebudayaan suatu generasi dapat dilestarikan. Pada karya yang mengambil tema ibu dan anak, yang sebelumya ada pada salah satu karya seri Golekan yang berjudul Nyai Cupluk Netekin yaitu seorang ibu yang sedang menyusui anaknya, kini tema ibu dan anak hadir kembali pada karya yang bertajuk Ibu dan Anak. Dalam seri ini terdiri dari ± 40 karya patung keramik, seperti pada karya-karya sebelumnya, Yanto menggunakan istilah Jawa untuk penamaan karya-karya patung
101
keramiknya, sama halnya dengan karya yang bertajuk ibu dan anak ini. Nama-nama ini bercerita tentang cinta, kasih sayang, kesedihan, kebahagiaan, kelucuan, kenakalan, dan emosi yang lainnya. Hubungan ibu dan anak mempunyai banyak kemungkinan untuk diinterpretasikan ke dalam karya, mengenai hubungan kasih sayang antara ibu dan anak tidak hanya tergambar secara visual, tetapi penekanannya pada nilai yang terkandung dalam hubungan ini. Keragaman arti dari hubungan ini membuatnya sangat mudah untuk dikaitkan dengan berbagai kejadian di masyarakat.
102
4.3.1 Visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak : Tabel 4.3 Visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak No 1
Tahun
Visualisasi
2000
Judul Kebrukan Susu
pict51.jpg
2 2000
pict43.jpg
Timang Asih
3 2000
Ajar Mlampah
2000
Ajar Mundak
2000
Bayu Ambek
4
5
Tabel 4.3 Visualisasi karya-karya Mother and Child (Ibu dan Anak) (Lanjutan) No 6
Tahun
Visualisasi
2000
Judul Jiteng Polah
103
7 2000
Paro Kasih
2000
Ngger Alit
2000
Pon Guyon
2000
Bar Mimik
8
9
10
Tabel 4.3 Visualisasi karya-karya Mother and Child (Ibu dan Anak) (Lanjutan) No 11
Tahun
Visualisasi
Judul
2000
Mak Rawuh
2000
Kekepan Si Mbok
2000
Yu Minthi Ketatap
2000
Klekaran
12
13
14
104
15 2000
Enjang Sumringah
pict40.jpg
Tabel 4.3 Visualisasi karya-karya Mother and Child (Ibu dan Anak) (Lanjutan) No 16
Tahun
Visualisasi
2000
pict53.jpg
Judul Dayang Kiprah
17 2000
pict54.jpg
Ajar Awang
18 2000
pict60.jpg
Ajar Ambang
19 2000
Ajar Asih
2000
Anjani Anoman
20
Tabel 4.3 Visualisasi karya-karya Mother and Child (Ibu dan Anak) (Lanjutan) No 21
Tahun
Visualisasi
2000
Judul Cah Menthil
105
22 2000
Nggambyar Emprit
2000
Tadah Asih
2000
Ambung-ambungan
2000
Anjungan Umi
2000
Katresnane Si Mbok
23
24
25
26
No 27
Tahun
Visualisasi
Judul
2000
Yen Sumuk
2000
Mbok Tiwi, 1998
2000
Yu Mlanding Lan Kenthos
28
29
30 2000
pict62.jpg
Timung rewel
31 2000
Yu Bangkong vs Precil
(Sumber : Katalog Mother and Child (Ibu dan Anak) )
106
4.3.2 Struktur bentuk karya Mother and Child atau Ibu dan Anak Setelah melihat visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak, dapat ditarik struktur bentuk utama dari karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak, yaitu : ekspresi, posisi badan, variasi pakaian, aksesoris, aktivitas dan warna.
Aksesoris
Kepala (Ekspresi Wajah)
Pakaian
Badan (Posisi)
Warna
Aktivitas
Bagan 4.3 Struktur bentuk karya-karya Mother and Child (Ibu dan Anak) (Sumber : Penulis, 2007) Berdasasarkan Pengamatan Terhadap Karya seni patung keramik yang dengan tema Mother and Child (Ibu dan Anak), maka karya Ibu dan Anak Dapat dijelaskan sebagai berikut : Berdasasarkan pengamatan terhadap karya seni patung keramik yang dijadikan sample, maka karya Ibu dan Anak dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Bentuk Secara keseluruhan bentuk yang ditampilkan dalam karya Ibu dan Anak ini berwujud figur Ibu dan Anak laki - laki dengan berbagai posisi, seperti : 1. Posisi duduk di atas kursi (tanpa Busana) 2. Posisi Berdiri dengan busana lengkap 107
3. Posisi Berdiri dengan Pakaian dalam dan samping 4. Posisi Berdiri dengan setengah berbusana 5. Posisi Sedang Tidur (Tanpa busana) 6. Perempuan Bersayap 7. Perempuan Imajinasi 8. Sosok Ibu Berbadan Gemuk 9. Posisi bersimpuh (tanpa busana) 10. Posisi duduk Karya-karya ini mempunyai ukuran ± 60-80 cm, dengan material stoneware 1250 ºC.
b. Ekspresi Ekspresi wajah yang dihadirkan lewat karya-karya yang bertajuk Ibu dan Anak memang bervariatif, ekspresi wajah dalam karya-karya ini biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti senang, anggun, memperhatikan dan lain sebagainya.
c. Aksesoris Aksesoris yang dipakaikan pada karya-karya yang bertajuk Ibu dan Anak ini seperti Anting, Subang, kalung, gelang, sabuk, tusuk konde.
d. Warna Warna-warna yang ditampilkan pada karya-karya yang bertajuk Ibu dan Anak ini didominasi warna krem dan coklat. Untuk ornament digunakan warna biru. 4.3.3 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Mother and Child (Ibu dan Anak) Berdasarkan visualisasi karya-karya patung keramik yang bertajuk Mother and Child atau Ibu dan Anak, terdapat keragaman bentuk patung dengan posisi badan, variasi pakaian, sebagai berikut :
108
109
110
4.4 Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau DEWI SRI Salah satu sumber inspirasi seorang seniman dalam membuat karyanya yaitu mitos. Di mana mitos adalah kebudayaan yang diturunkan dari generasi ke generasi sebagai sistem komunikasi atau penyampaian pesan. Mitos dapat berbentuk verbal atau non verbal disesuaikan dengan budaya lokal masyarakat yang menciptakannya, dengan tujuan untuk memberikan arah kepada perilaku manusia dan tanggap terhadap adanya kekuatan alam. Dalam karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau sering dikenal dengan sebutan Dewi Sri, pada tahun 2003 terlihat sangat jelas hadirnya suatu mitos. Sebagian masyarakat yang hidup di daerah agraris khususnya para penggarap sawah di Jawa dan Bali, mitos tentang adanya daya alam dan kekuatan ajaib yang berkaitan dengan kesuburan secara verbal direpresentasikan melalui figur seorang wanita bernama Dewi Sri atau Nyi Pohaci yaitu Dewi Padi yang dipercayai dapat menjaga sawah mereka dari ancaman bencana alam. Dalam berbagai versi cerita, puji-pujian kepada Dewi Sri dihadirkan dalam bentuk ritual yang dilaksanakan sebelum dan sesudah panen sebagai rasa syukur atas kemurahan hati sang Dewi. Bahkan sosok Dewi Padi ini divisualisasikan dalam berbagai rupa, bentuk atau simbol-simbol. Di berbagai daerah di Indonesia kesadaran akan adanya kekuatan alam dengan ungkapan ritual kepada sang Dewi Sri perlahan lenyap, bahkan sebagian generasi tidak mengenal siapa dewi kesuburan itu dan pesan simbolis apa dibalik ritual tersebut. Dunia telah dikuasai oleh teknologi, namun mitos sebagai warisan budaya diciptakan oleh masyarakat masa lalu dengan maksud menyadarkan manusia agar lebih bijaksana memperlakukan alam. Di Indonesia sikap menghargai sesuatu diawali dengan paham animisme dan dinamisme, yaitu kepercayaan akan roh-roh halus yang menjaga atau mendiami suatu tempat maupun benda. Dewi Sri merupakan salah satu sebutan penghargaan bagi roh yang menjaga Padi. Penghargaan ini terus berlanjut hingga kini. Terdapat duapuluh versi cerita Dewi Sri yang berkembang di Indonesia yang memiliki inti enam cerita tentang Dewi Sri yaitu tentang asal mula sang Dewi itu sendiri, Dewi Sri sebagai bidadari istri dewa Wisnu, Dewi Sri sebagai putri Prabu Sri Mahapunggung di Kerajaan Purwacarita kakak Raden Sadana,
111
Dewi Sri sebagai mitos asal mula padi, Dewi Sri sebagai lambang kemakmuran negara, dan Dewi Sri sebagai pasangan abadi dewa Wisnu. (Ira Adriati, 2001, Kultur Padi, Museum NasionaI, Jakarta) Di Sunda khususnya di kawasan Bogor Selatan kawasan Gunung Halimun, Sukabumi dan Banten berbagai upacara yang berkaitan dengan proses penanaman padi masih terus berlangsung. Mulai dan penentuan lahan baru untuk bertani hingga penyimpanan padi dalam lumbung. Bagi masyarakat daerah Baduy Banten, kegiatan menanam padi merupakan peristiwa melestarikan kehidupan Nyi Pohaci Hyang Asri yang tiap tahunnya harus kawin dengan bumi. Pohaci yang berarti pohaci yaitu sari atau inti keperempuanan maupun hakikat perempuan, merupakan pelaksana perintah Sunan Ambu ke bumi manusia ke panca tengah untuk memelihara kebutuhan manusia yang terdiri dari sandang, pangan, dan papan. Meskipun secara global dewi Sri dikenal Nyi Pohaci Sanghyang Sri sebagai penjaga padi, sebenarnya dalam kepercayaan masyarakat Sunda Lama setiap perkembangan padi memiliki Pohaci-nya sendiri, tidak terbatas dalam proses pertumbuhannya melainkan pada bangunan lumbung pun dijaga oleh Pohaci-nya sendiri. Demikian pula proses memasa padi, tiap bagian alat dijaga oleh Pohaci-pohaci tertentu. Penghormatan terhadap Dewi Sri tidak terbatas dalam upacara ritual penanaman padi tetapi kemudian menjadi sumber penciptaan berbagai jenis kesenian tradisional dalam masyarakat Sunda. Pagelaran pantun Sunda merupakan salah satu bentuk penghormatan panen padi. Berbeda dengan karya-karya Widayanto pada tema-tema sebelumnya yang didasari sikap parodik, pertemuannya dengan Dewi Sri dilandasi sikap penuh hormat. Pilihan perilaku kesenimanan yang “formal” ini diakui Widayanto sebagai suatu penghormatan, karena “Sang Hyang Sri sudah sangat berjasa dan terlalu banyak memberi”. Dewi Sri kreasi Widayanto memang tidak menawarkan semangat mengeksploitasi, namun lebih mengedepankan spirit mengeksplorasi. Dengan begitu ia menghayati Sang Dewi bukan sebagai obyek yang digenggam untuk kemudian dikelola oleh tangannya. Tapi sebagai subyek yang dibiarkan hidup sendiri, menegaskan eksistensinya sendiri,
112
untuk kemudian dengan penuh kesadaran digali segala kelebihannya. Dewi Sri, ia tangkap sebagai inspirasi besar. Namun, meski se”formal” apa pun yang dikerjakannya, Widayanto tetaplah seniman merdeka. Sehingga, jika ia tidak mengelola obyeknya dengan semangat banal dan humor seperti pada karya-karyanya terdahulu, ia akan menawarkan hasratnya yang lain ; pengagungan. Sehingga pada Dewi Sri ia mengangkat spirit hiperbolik yang intinya menegaskan kepada khalayak bahwa sosok khayali itu selalu berlebih. Lebih cantik, lebih anggun, lebih ramah, lebih murah hati. Dan setiap gerak dan polahnya selalu lebih menawan, Iebih lembut, lebih mulia, Iebih gaya, lebih berwibawa, lebih berperasaan, lebih menenangkan, lebih menyenangkan, lebih membahagiakan. OIeh karenanya, Dewi Sri lalu ditata, dirias dan diberi gaun dalam kadar yang lebih harmonis, lebih fashionable, Iebih haute couture, lebih up to date, sekaligus lebih membumi sebagai Dewi yang hidup di tanah pertiwi. Sebagian orang mempercayai bahwa sosok Dewi Sri itu cuma satu, maka Widayanto membantahnya dengan mengatakan bahwa Dewi Sri itu banyak. Lantaran setiap wanita bisa menjadi Dewi Sri, ketika wanita itu sanggup menyampaikan semua kelebihan. Karenanya, Dewi Sri dalam patung keramik Widayanto hadir dalam wilayah personifikasi. Ada Dewi Sri yang secantik bintang top iklan sabun, ada yang seelok ratu kecantikan Venezuela, ada yang seanggun permaisuri raja Jawa, ada yang semungil genduk desa, ada yang mirip bintang film Hollywood, ada yang semesra bintang sinetron Indonesia. Dalam rias dan balutan busana yang mengacu kepada tradisionalitas, para Dewi Sri itu menyandang nama yang menegaskan kebaikan dan kesejahteraan. Dewi Srimayasih umpamanya, yang berarti Sri sebagai air nan melimpah. Sri widopati, Sri yang pintar dan jujur. Sridayungore, Sri berambut lebat terurai. Srimeda/swiwi, Sri yang bersayap mengembang. Sriparimeteng, Sri yang bagai bernas buah padi. Sriasmaratih, Sri yang penuh cinta kasih. Sriwanudara, Sri yang serba berkecukupan. Srihoganiti, Sri pemberi pangan. Nama-nama tersebut diambil dari kamus bahasa Jawa, yang merupakan menifestasi dan rasa hormatnya kepada Dewi Sri. Pada bagian lain ia mengambil nama Sri dan isteri-isteri tokoh baik wayang purwa, seperti Srigantini dan Sriwidati.
113
4.4.1 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci (Dewi Sri): Tabel 4.4 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri No 1
Tahun
Visualisasi
Judul
2003
Srigantini
2003
Srimayasih
2003
Srisukanti
2003
Sriwikrama
2003
Sriwiratapuri
2
3
4
5
Tabel 4.4 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci (Dewi Sri) (Lanjutan) No 6
Tahun
Visualisasi
Judul
2003
Sriboganiti
2003
Sriparimeteng
7
114
8 2003
Srikalawasti
2003
Sriwinanti
2003
Sriwidopati
9
10
Tabel 4.4 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci (Dewi Sri) (Lanjutan) No 11
Tahun
Visualisasi
Judul
2003
Sriwigati
2003
Sriasyutantri
2003
Sriwanudara
12
13
115
14 2003
Sriwasiti
2003
Sripurwayati
15
Tabel 4.4 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci (Dewi Sri) (Lanjutan) No 16
Tahun
Visualisasi
Judul
2003
Sriwidati
2003
Srinagati
2003
Sriwarsiki
2003
Srikinasih
2003
Sridayungore
17
18
19
20
(Lanjutan) No 21
Tahun
Visualisasi
2003
Judul Sriasmaratih
116
22 2003
Srimedalswiwi
23 2003
Srikupa
24 2003
Sridanari
2003
Sriwicita
25
No 26
Tahun
Visualisasi
Judul
2003
Sricakrawati
2003
Sritunjungasih
2003
Sriwastiri
2003
Srimurcita
2003
Srinandini
27
28
29
30
(Sumber : Katalog Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri) 117
5.4.2 Struktur bentuk karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri Setelah melihat visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri, dapat ditarik struktur bentuk utama dari karya-karya ini, yaitu : ekspresi, variasi pakaian, gerakan tangan, pakaian, aksesoris dan warna.
Kepala (Ekspresi Wajah)
Aksesoris
Gerakan Tangan
Pakaian
Badan (Posisi)
Warna
Bagan 4.4 Struktur bentuk karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri (Sumber : Penulis, 2007) Berdasasarkan pengamatan terhadap karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri, maka karya ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Bentuk Secara keseluruhan bentuk yang ditampilkan dalam karya Dewi Sri ini berwujud perempuan dewasa bertubuh ramping dengan posisi berdiri tegak berkesan statis, ditampilkan dengan busana kebaya lengkap, serta berbagai gerakan tangan, seperti gerak memberi, melindungi, dan menawarkan. Karya-karya ini memiliki ukuran dari 80 cm – 90 cm, berbahan stone ware 1250 ºC.
118
b. Ekspresi Ekspresi wajah yang dihadirkan lewat karya-karya yang bertajuk Dewi Sri memang bervariatif, ekspresi wajah dalam karya-karya ini seperti; tatapan lembut penuh cinta, pengertian, anggun, berwibawa, dan bijaksana.
c. Aksesoris Aksesoris yang dipakaikan pada karya-karya yang bertajuk Dewi Sri ini seperti cunduk mentul, subang, kalung, bros, sabuk, gelang. Pada hiasan rambut umumnya memakai hiasan dan bentuk yang berbeda.
d. Warna Warna-warna yang ditampilkan pada karya-karya yang bertajuk Sanghyang Sri...Nyi Pohaci (Dewi Sri), terlihat lebih meriah dan beragam. Pewarnaan ini berkesan mewah dan berwibawa yang menunjukkan status dewi, terutama pewarnaan pada pakaian, motif serta hiasan yang melengkapinya. 4.4.3 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri Berdasarkan visualisasi karya-karya patung keramik yang bertajuk Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri, terdapat keragaman bentuk patung dengan berbagai gerakan tangan, sebagai berikut :
119
120
121
4.5 Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas Karya-karya yang bertajuk Fan–Tastic Lady pada tahun 2005, terinspirasi dari keadaan masyarakat perkotaan besar masa kini, dimana manusia berlomba merias dan mempercantik diri agar lebih rupawan. Tema Perempuan yang diambil untuk karya Fan-tastic ladies yaitu perempuan dan kipas. Kipas yang menjadi salahsatu benda yang gunanya untuk mendatangkan angin, yang dapat memberikan kesejukan. Perempuan berkipas, perempuan pembawa kesejukan (Fantastic Lady) patung-patung tidak lagi berdiri statis seperti karya yang bertajuk Dewi Sri, patung berkipas ini lebih dinamis, lincah dan fashionable bahkan ada yang berkesan sedikit nakal, seperti perempuan berkipas dengan dandanan yang sangat berani bahkan ada yang sedang mengipasi buah dadanya karena korset ketatnya yang begitu menyiksa. F.Widayanto adalah perupa yang mengagumi kipas dan berbagai aspeknya, misalnya; bentuk kipas, fungsi kipas, filosofi kipas, evolusi kipas, demografi kipas, yang kemudian diaplikasikan pada patung-patung keramik bertema perempuan dengan membawa kipas. Sejarah kipas bisa ditelusuri sejak 5 abad sebelum Masehi. Kala itu sejumlah negeri di kawasan Mediterania seperti Mesir, Syria, Babylonia dan Persia mulai menciptakan alat pencipta “angin” dengan memakai yang biasa disebut flabellum, sejenis tenunan. Kipas-kipas tersebut pada zaman itu memperoleh posisi terhormat dalam budaya manusia, dikarenakan kipas hanya digunakan untuk kebutuhan ritual, selebihnya sebagai benda yang menunjukkan kedudukan (Status Symbol) bagi orangorang yang memiliki posisi sosial tinggi. Maka pada era itu, siapa yang memegang kipas adalah yang paling layak dihormati, biasanya kaum bangsawan seperti anak isteri pangeran, mungkin juga kaum borjuis. Status kipas ini mulai diturunkan sedikit demi sedikit pada abad-abad setelahnya. Orang-orang Mesir yang banyak berpikir mulai meluaskan fungsi kipas, dan meletakkan kipas untuk kepentingan banyak kalangan. Kemudian
diciptakanlah
bentuk aneka kipas yang Iebih simpel dan praktis. Kegunaan kipas pun masuk ke
122
dalam kehidupan sehari-hari, serta kembali diletakkan sebagai alat “pencipta angin” sejati. Lalu muncullah kipas-kipas kecil yang handy, dan dipergunakan oleh banyak orang di saat terik matahari menyengat atau udara sedang panas. Revolusi kipas gaya Mesir ini kemudian menyebar sampai ke Yunani dan Romawi. Di Romawi kipas hadir sebagai benda populer, sehingga kemudian berkembang menjadi benda industri, sebagai perlengkapan rumah tangga, dan bahkan menjadi bagian dan gaya hidup perempuan. Seperti Ratu Cleopatra yang bermata anggun, bertubuh seksi, berbaring dengan kipas-kipas yang mengayun pelan di sekitarnya. Pada masa ini bentuk-bentuk kipas bertolak dari pola bentuk daun dengan tangkainya. Bentuk yang cenderung kaku tapi kharismatik ini terus dipertahankan turun temurun beratus generasi, berbelas-belas abad, bahkan sampai menyentuh abad 13 di Eropa Tengah. Pada bentang masa itu bahan yang digunakan sebagai “daun kipas” telah banyak mengalami perubahan. Tapi yang menarik, pada abad ini kipas yang terbuat dari tenunan dan aneka bulu kembali digunakan. Bahkan secara fungsional kipas juga kembali lagi ke dalam wilayah yang begitu terhormat, yang digunakan untuk upacara ritual, keagamaan. Perkembangan fungsi ini bisa dilihat di kawasan Eropa Barat seperti di Prancis, yang pada masa-masa setelahnya menggubah kipas-kipas dengan bahan dedaunan. Mereka menyebutnya esmouchoir. Popularitas kipas membuat para kreator kipas di kawasan Eropa Barat terus berkreasi. Dengan mengenalkan kipas berbagai bentuk, misalnya bentuk segi empat dari kertas, dengan salah satu sisinya diberi pegangan. Di Eropa kipas-kipas ini selalu dihiasi dengan gambar-gambar menarik yang dibuat dengan berbagai teknik. Seperti hiasan pada kipas yang digambari langsung, dan ada yang dicetak dengan teknik etsa, dengan warna hitam putih atau sephia. Gambargambar itu dicetak di dua muka. Ukuran yang diterapkan biasanya 14 x 16 cm, dan yang lebih besar 18 x 20 cm. Diperkirakan ukuran ini berkait dengan lelaki dan perempuan, atau orang tua dan remaja yang menggunakan.
123
Pada pertengahan kedua abad 16 kreasi kipas bergambar-gambar menjadi trend aksesori hidup di berbagai strata kalangan masyarakat. Bahkan kemudian diproduksi secara serius dan marketable di Bologna, Roma dan Venesia, yang dikenal sebagai kota-kota produktif dan mempunyai pangsa pasar besar. Bentuknya tak lagi seperti bendera, namun mulai sedikit melingkar, agak melengkung, dengan bentang kipas ditahan bilah-bilah kayu kecil yang bagian bawahnya bertemu di satu titik atau sumbu. Pada abad 17 kipas lipat mulai dicoba-coba dibuat di Eropa, dengan bahan kertas dan tenunan. Seperti yang sangat kita kenal sekarang, kertas atau kain kipas itu berbentuk potongan bagian atas dan bidang sepertiga lingkaran. Sisi kiri dan kanan potongan kertas itu ditopang oleh selempeng kayu atau bambu selebar ibu jari Sementara di antara dua lempeng itu tersusun dengan jarak teratur belasan lempeng kecil kayu atau bambu lain, yang fungsinya menahan dan mengatur lipatan. Ujung bagian hawah bilah-bilah kayu atau bambu itu disatukan lewat sebuah ikatan. Jenis kipas yang masih sangat populer sampai abad 21, merupakan warisan dari kipas klasik Cina dan Jepang, yang diperkenalkan pertamakali pada abad ke-9. Oleh sebagian masyarakat Cina dan Jepang kipas-kipas ini dianggap sebagai kipas biasa, sedangkan di Eropa Barat diangkat sebagai kipas yang menyimpan potensi estetik tinggi. Sehingga kemudian kipas jenis ini dikemas menjadi aksesori elite para perempuan golongan menengah ke atas, dan dipasarkan sebagai benda konsumsi yang sangat prestisius, seperti yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha Prancis. Kipas di negara Cina dan Jepang umumnya dipakai sebagai aksesori wanita ningrat atau kaya, bentuk serta motif kipas biasanya diselaraskan dengan gaun yang digunakan. Sedangkan di Jepang, gambar-gambar berkualitas dari seniman-seniman bermutu juga digunakan sebagai ilustrasi kipas, seperti gambar hasil seniman top abad 18 yaitu Utagawa Toyokuni yang melukiskan kecantikan seorang geisha pernah menjadi ilustrasi favorit.
124
Sedangkan di Indonesia ada beberapa kipas yang hadir mencolok misalnya, ketika para penari mengangkatnya di panggung, seperti dalam tari legong di Bali. Selebihnya, kipas berdiam di wilayah fungsionalnya yang paling dasar : Kipas yang bentuknya menyerupai bendera, kebanyakan terbuat dari anyaman bambu, yang berfungsi untuk menyejukkan tubuh atau menyalakan api arang di dapur. Sementara para wanita kaya di Indonesia juga kadang memanfaatkan kipas-kipas dengan bentuk yang indah dan harga relatif tinggi sebagai simbol statusnya. Eksistensi dan sejarah kipas ternyata begitu panjang. Lepas dari persoalan bentuk dan fungsi, pemaknaan atas arti kipas dalam dunia masyarakat klasik dan kontemporer juga tak bisa dilewatkan begitu saja. Kipas mengandung arti yang beragam. Pada rumah tangga, pengertian kipas segera ditangkap sebagai kipas angin, piranti untuk menyejukkan ruangan yang bekerja secara aksial, untuk membedakan dengan kipas yang bekerja secara sentrifugal. Di dunia usaha, seseorang yang memperoleh keuntungan besar dengan tiba-tiba biasanya diikuti perilaku “kipas-kipas”, yang menandakan ketakjuban, kesukacitaan dan kelegaan atas datangnya rezeki tak diduga. Dan di dunia politik, orang yang pekerjaannya memprovokasi atau menghasut disebut tukang kipas, tukang ngipasi, tukang ngompori. Sedangkan di dunia kriminal dikenal apa yang disebut “dikipas”, yang artinya disingkirkan, dibabat, atau dimusnahkan.
125
4.5.1 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas :
Tabel 4.5 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) No 1
Tahun
Visualisasi
Judul
2005
Leren
2005
Iwak Mencolot
2005
Pariyem Gerah
2005
Bar Nyinden
2005
Tak Enteni
2
3
4
5
Tabel 4.5 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) (Lanjutan) No 6
Tahun
Visualisasi
2005
Judul Yu Darsih
126
7 2005
Drupadi Dadu
2005
Drupadi Lara
2005
Bakul Sate
2005
Jarik Kinjengan
8
9
10
Tabel 4.5 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) (Lanjutan) No 11
Tahun
Visualisasi
Judul
2005
Dasa Percilan
2005
Ukel Futuran
2005
Yuyurumpung
2005
Bengkel tepas
12
13
14
15
127
2005
Lemon trendi
Tabel 4.5 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) (Lanjutan) No 16
Tahun
Visualisasi
Judul
2005
Qiun Molet
2005
Cheng Ly
2005
Yayi Kinupon
2005
Ci Xi
2005
N'cik Poni Rit
17
18
19
20
Tabel 4.5 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) (Lanjutan) No 21
Tahun
Visualisasi
Judul
2005
Jiteng Padmanan
2005
Nie Lokio
22
128
23 2005
Nyo Swie Ing
2005
Tiong Ciu Pia
2005
Oei Jie Kecik
24
25
Tabel 4.5 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) (Lanjutan) No 26
Tahun
Visualisasi
Judul
2005
Orient SMS
2005
Nyi Dong Koi
2005
Ringkih Kemayen
2005
Quai Phia
27
28
29
129
30 2005
Meng Guang
Tabel 4.5 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) (Lanjutan) No 31
Tahun
Visualisasi
Judul
2005
Yu Tjiong Sam
2005
Kebyar Tepas
2005
Brokat Gedangan
2005
Ancikan Tobil
2005
Korset Sumukan
32
33
34
35
Tabel 4.5 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas)
130
(Lanjutan) No 36
Tahun
Visualisasi
Judul
2005
Rondo Nunut
2005
Lintang Cemantel
2005
Olle
2005
Pamor Keluk
2005
Jambul Untiran
37
38
39
40
131
Tabel 4.5 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) (Lanjutan) No 41
Tahun
Visualisasi
Judul
2005
Pinarak Rumiyen
2005
Velli Cita
2005
Wara Tejamaya
2005
Yu Untiran
2005
Yuwati Tinipasan
43
44
45
46
(Sumber :Katalog Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) )
132
4.5.2 Struktur bentuk karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas Setelah melihat visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas, dapat ditarik struktur bentuk utama dari karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas, yaitu : ekspresi, variasi pakaian, aksesoris kipas, posisi badan serta warna. Seperti pada bagan berikut :
Kepala (Ekspresi Wajah)
Pakaian
Aksesoris (kipas) Badan (Posisi)
Warna
Bagan 4.5 Struktur bentuk karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas (Sumber : Penulis, 2007)
Berdasasarkan Pengamatan terhadap karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas, maka karya Fan-tastic Lady dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Bentuk Secara keseluruhan bentuk tubuh perempuan yang ditampilkan dalam karya Fan-tastic Lady ini berwujud dinamis. Beberapa figur memiliki pose berdiri tegak, tidur, bersimpuh, duduk, duduk bersila maupun jongkok. Patung-patung ini tidak selalu langsing seperti peragawati, tapi ada pula yang berbadan gemuk. Apabila dilihat dari bentuk wajah serta variasi pakaian, tema perempuan dalam karya ini tidak
133
hanya bergaya etnik lokal tapi juga bisa oriental dan kebarat-baratan dandanannya. Semua figur bentuknya menawan, sensual, dan menggoda.
b. Ekspresi Ekspresi wajah yang dihadirkan lewat karya-karya yang bertajuk Fan-tastic Lady memang bervariatif, ekspresi wajah dalam karya-karya ini biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti kesan perempuan genit, erotis, sensual, menggoda, dan lucu.
c. Aksesoris Aksesoris yang dipakaikan pada karya-karya yang bertajuk Fan-tastic Lady ini seperti kipas, tusuk konde; konde Jawa, gaya rambut geisha, gelung zaman Victoria, rambut ukel seperti tanduk kambing.dan lain-lain. Patung perempuan pembawa kesejukan ini juga berhiaskan anting, giwang, tusuk sanggul serta kipas yang beragam rancangan.
d. Warna Warna-warna yang ditampilkan pada karya-karya yang bertajuk Fan-tastic Lady ini sangat beragam, umumnya menggunakan warna coklat, orange kemerahan, hijau, biru hingga hitam.
4.5.3 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas Berdasarkan visualisasi karya-karya patung keramik yang bertajuk Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas, terdapat keragaman bentuk patung dengan variasi pakaian, aksesoris kipas, posisi badan, sebagai berikut :
134
4.1.1 Visualisasi karya-karya Ukelan Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Ukelan : Tabel 4.1.1 Visualisasi karya-karya Ukelan 1
2
3
4
5
6
7
8
Judul
Betari Kumpai
Bayu Kumambang
Kanjeng Kriyepan
Woro Jebresan
Saga Mesem
Praba Penceng
Queen Anjeber
Nyunggi Areman
Tahun
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
Media
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
No Visualisasi
77
Tabel 4.1.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan)
No
9
10
11
12
13
14
15
16
Judul
Lambe Meteng
Ceplok Wutah
Cubung Moncrot
Cimblon Trendy
Limbuk Telengan
Gembolan Nengen
Genduk Gayaman
Lady Kriyepan
Tahun
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
Media
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Visualisasi
78
Tabel 4.1.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No
17
18
19
20
21
22
23
24
Judul
Poni Champa
Jebule Angop
Bandul Stupa
Kluwih Mepet
Bala Wisrawa
Chandra Kemayu
Cocor Keprabon
Prihatini Anjani
Tahun
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
Media
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Visualisasi
79
Tabel 4.1.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No
25
26
27
28
29
30
31
32
Judul
Putri Geleman
Sunggar Plelengan
Ulur Mringis
Bakung Bubrah
Dhenok Nyentang
Bara Widowati
Gelung Ngore Jambul
Kanjeng Ayu Pecicilan
Tahun
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
Media
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Visualisasi
80
Tabel 4.1.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No Visualisasi
33
34
35
36
37
38
39
40
Judul
Kawung Ngorek
Madame Mingkem
Puspa Landepan
Sekar Sampe
Sekar Ngamprak
Gurdo Molet
Paro Mubeng
Tadah Sekar
Tahun Media
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
81
Tabel 4.1.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No
41
42
43
44
45
46
47
48
Judul
Rai Cepak
Bedoyo Suklih
Lingga Harassment
Karma Sukesi
Sungu Untir
Tunjung Meteteng
Berkah Kecer
Awe Gombal
Tahun
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
1995
Media
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Visualisasi
82
Tabel 4.1.1 Visualisasi karya-karya Ukelan (Lanjutan) No Visualisasi
49
50
51
52
53
54
55
Judul
Bunglon Menek
Nyunggi Swarga
Penceng Doughnut
Cundrik Menyonyo
Betari Nemlik
Urang Gandrung
Clorot Udar
Tahun Media
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
1995 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
(Sumber : Katalog Ukelan, 1995)
83
4.1.3 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Ukelan Berdasarkan visualisasi karya-karya yang bertajuk Ukelan, terdapat keragaman bentuk dengan berbagai tipe ukel, seperti yang tertulis pada tabel berikut :
Tabel 4.1.3 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Ukelan
No
1
2
3
4
5
6
Visualisasi
Keterangan Gelung Tradisional Gelung Modern
Gelung bandul atas Gelung dengan leher besar
86
bawah
Bandul Gelung bandul atas Gelung dan berponi
atas
Bandul
Tabel 4.1.2 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Ukelan (Lanjutan)
No
7
8
9
10
11
Visualisasi
Keterangan Gelung mirip Topi
Rambut
yang
untir ke atas
di Gelung
bandul Gelung mirip stupa
panjang bawah
(Sumber : Penulis, 2007)
87
Rambut
diukel
melingkar ke atas
4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Golekan :
Tabel 4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Judul
Raden Wreti Kandhayun
Jodeg Oleng
Bandar Jaran Kepang
Isun Ayem
Jarik Kepala Godong Kates
Wanci Kembang Petetan
Klambi Sutra Teles
Gaya Kebaya Kiwir
Tahun Media
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
-
Tinggi 40 cm
-
-
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
-
Visualisasi
89
Tabel 4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan)
No
9
10
11
12
13
14
15
16
Judul
Tapih Telung Wanci
Seledang Lereng
Tapih Kembang Congkok
Kulum Putri Donggala
Nyi Rai Kumed
Yayung Mesem
Suri Ning Batuk
Yayung Arep Plesir
Tahun
1997
1997
1997
1997
1997
1997
1997
1997
Media
Stone ware 1250 ºC -
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
-
-
Tinggi 45 cm
Stone ware 1250 ºC -
-
-
-
Visualisasi
Ukuran
90
Tabel 4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No
17
18
19
20
Judul
Manuk Machdor Giring
Putri AyangAnyangan
Prabu Purbasura & Dewi Prabasuri
Ayung Penganten Arak & Aang Penganten Arak
Tahun Media
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
-
-
-
-
21
22
23
24
Puspa Sakebon
Ni Poleng Kawung Raja
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
-
-
-
Visualisasi
Ukuran
91
Lunga Kandhiwati Menyang Merayang Uleman
1997 Stone ware 1250 ºC -
Tabel 4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan)
No
25
26
27
28
29
30
31
32
Judul
Ambegan Lelegan
Kebaya Renda Plus Jarik Pagi Sore
Geger Isun Gatel
Paras Peteng
Nyai Kutu Baru
Solehah Mesem
Yai Ong Tien
Ajeg Ayu
Tahun Media
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
-
1997 Stone ware 1250 ºC -
-
-
-
Tinggi 48 cm
Tinggi 42 cm
-
Visualisasi
92
Tabel 4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No
33
34
35
36
37
38
39
40
Judul
Angin Sore
Cenik gedek gedek
Klambi Nyi Pohaci Blau
Lenggok Zainab
Melengos Sitik
Ponilah Sujud
Ee.. Wis Teka
Bar Adus
Tahun Media
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
-
-
-
-
-
1997 Stone ware 1250 ºC -
1997 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
1997 Stone ware 1250 ºC -
Visualisasi
93
Tinggi 40 cm
Tabel 4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No
41
42
43
44
Judul
Elang Ganjen
Tapih Lereng Kang Zukhri
Bandar Sega Jamblang
Ubel Rahyang Lengko
Tahun Media
1997 Stone ware 1250 ºC -
1997 Stone ware 1250 ºC -
1997 Stone ware 1250 ºC -
1997 Stone ware 1250 ºC -
45
46
47
48
Jambul Kebon Jaung Dewi Naga Enok Ningrum
Rok Kandang Pitik
Jambule Si Enok
1997 Stone ware 1250 ºC Tinggi 49 cm
1997 Stone ware 1250 ºC -
1997 Stone ware 1250 ºC -
Visualisasi
Ukuran
94
1997 Stone ware 1250 ºC -
Tabel 4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No
49
50
51
52
53
54
55
56
Judul
Kemben Isun Mudun
Korset Enok Megrak
Yayung Ngudut Bae
Paha Kanjeng Ikat Bulus
Weteng Carik Blending
Prahara Rahayu
Rai Bonghe Loro
Suraliman Moled
Tahun Media
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
1997 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 45 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 50 cm
1997 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Visualisasi
95
Tabel 4.2.1 Visualisasi karya-karya Golekan (Lanjutan) No
57
58
59
Judul
Zachlan Jago Panco
Isun Anak Demang
Nyi cupluk netekin
Tahun Media
1997 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
1997 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
1997 Stone ware 1250 ºC Tinggi 45 cm
Visualisasi
Ukuran
(Sumber : Katalog Golekan, 1997)
96
Tabel 4.2.2 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Golekan
No
1
2
3
4
5
Visualisasi
Keterangan Figur
perempuan Berdiri
Berdiri dengan busana Melenggok lengkap
Dengan lengkap
Berdiri
dengan Figur
rambut
terurai, kepala berbentuk burung
busana setengah berbusana
99
dengan
hiasan Figur dengan hiasan kepala tanduk
berbentuk
Tabel 4.2.2 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Golekan (Lanjutan) No
6
7
8
9
10
Visualisasi
Keterangan Figur perempuan Figur Berdiri korset
perempuan
yang Figur dengan perut Figur
dengan memper-
besar
lihatkan buah dadanya
(Sumber : Penulis, 2007)
100
dengan Figur
aksesoris topeng
atletis
dengan
badan
4.3.1 Visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak : Tabel 4.3.1 Visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak No Visualisasi
1
2
3
4
5
6
7
8
Judul
Kebrukan Susu
Timang Asih
Ajar Mlampah
Ajar Mundak
Bayu Ambek
Jiteng Polah
Paro Kasih
Ngger Alit
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
Tahun Media Ukuran
103
Tabel 4.3.1 Visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak (Lanjutan) No Visualisasi
9
10
11
12
13
14
15
16
Pon Guyon
Bar Mimik
Mak Rawuh
Kekepan Si Mbok
Yu Minthi Ketatap
Klekaran
Enjang Sumringah
Dayang Kiprah
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
Judul
Tahun Media Ukuran
104
Tabel 4.3.1 Visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak (Lanjutan) No Visualisasi
17
18
19
20
21
22
23
24
Judul
Ajar Awang
Ajar Ambang
Ajar Asih
Anjani Anoman
Cah Menthil
Nggambyar Emprit
Tadah Asih
Ambungambungan
2000 Stone ware 1250 ºC
2000 Stone ware 1250 ºC
2000 Stone ware 1250 ºC
2000 Stone ware 1250 ºC
2000 Stone ware 1250 ºC
2000 Stone ware 1250 ºC
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tahun Media
Ukuran
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
105
Tabel 4.3.1 Visualisasi karya-karya Mother and Child atau Ibu dan Anak (Lanjutan) No Visualisasi
25
26
27
28
Anjungan Umi
Katresnane Si Mbok
Yen Sumuk
Tahun Media
2000 Stone ware 1250 ºC
2000 Stone ware 1250 ºC
2000 Stone ware 1250 ºC
2000 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Judul
29
Yu Mbok Mlanding Tiwi, 1998 Lan Kenthos 2000 Stone ware 1250 ºC Tinggi 40 cm
(Sumber : Katalog Mother and Child , 2000)
106
30
31
Timung rewel
Yu Bangkong vs Precil
2000 Stone ware 1250 ºC
2000 Stone ware 1250 ºC
Tinggi 40 cm
Tinggi 40 cm
Tabel 4.3.2 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Mother and Child (Ibu dan Anak) No
1
2
3
4
5
Visualisasi
Keterangan Sosok Ibu Posisi Sosok duduk di atas kursi Berdiri (tanpa Busana) dengan lengkap
Ibu Sosok
Ibu
Posisi Sosok Ibu Posisi Sosok Ibu dengan Posisi Sedang Berdiri dengan Tidur (Tanpa busana) Berdiri dengan setengah berbusana busana Pakaian dalam dan samping
109
Tabel 4.3.2 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Mother and Child (Ibu dan Anak) (Lanjutan) No
6
7
8
9
10
Visualisasi
Keterangan Sosok Imajinasi Bersayap
Ibu Sosok Ibu Imajinasi
Sosok
Ibu
Gemuk
(Sumber : Penulis, 2007)
110
Berbadan Sosok Ibu Sosok Ibu Posisi Posisi duduk bersimpuh (tanpa busana)
4.4.1 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri: Tabel 4.4.1 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri No
1
2
3
4
5
6
7
8
Judul
Srigantini
Srimayasih
Srisukanti
Tahun Media
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 82 cm
Tinggi 75 cm
Tinggi 88 cm
Tinggi 84 cm
Tinggi 87 cm
Tinggi 89 cm
Tinggi 89 cm
Tinggi 89 cm
Visualisasi
Sriwikrama Sriwiratapuri Sriboganiti
114
Sriparimeteng Srikalawasti
Tabel 4.4.1 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri (Lanjutan) No
9
10
11
12
13
14
15
16
Sriwidopati
Sriwigati
Sriasyutantri
Sriwanudara
Sriwasiti
Sripurwayati
Sriwidati
Visualisasi
Judul
Sriwinanti
Tahun Media
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 89 cm
Tinggi 87 cm
Tinggi 81 cm
Tinggi 85 cm
Tinggi 85 cm
Tinggi 82 cm
Tinggi 87 cm
Tinggi 82 cm
115
Tabel 4.4.1 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri (Lanjutan) No
17
18
19
20
21
Judul
Srinagati
Sriwarsiki
Srikinasih
Tahun Media
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 84 cm
2003 Stone ware 1250 ºC Tinggi 85 cm
Tinggi 85 cm
Tinggi 81 cm
Tinggi 87 cm
22
23
24
Srikupa
Sridanari
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
Tinggi 83 cm
Tinggi 85 cm
Tinggi 88 cm
Visualisasi
Sridayungore Sriasmaratih Srimedalswiwi
116
Tabel 4.4.1 Visualisasi karya-karya Sanghyang Sri...Nyi Pohaci atau Dewi Sri (Lanjutan) No
25
26
27
28
29
30
Judul
Sriwicita
Sricakrawati
Sritunjungasih
Sriwastiri
Srimurcita
Srinandini
Tahun Media
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
2003 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 88 cm
Tinggi 87 cm
Tinggi 90 cm
Tinggi 89 cm
Tinggi 84 cm
Tinggi 85 cm
Visualisasi
(Sumber : Katalog Sanghyang Sri...Nyi Pohaci , 2003)
117
Tabel 4.4.2 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Sanghyang Sri...Nyi Pohaci (Dewi Sri). No
1
2
Figur perempuan berdiri dengan gerak tangan memberi
Figur perempuan dengan gerak tangan memberi
3
4
5
Figur perempuan berdiri dengan gerak tangan mengisyaratkan untuk tumbuh
Figur perempuan berdiri dengan gerak tangan memberi
Figur perempuan dengan gerak tangan menawarkan
Visualisasi
Keterangan
berdiri
120
berdiri
Tabel 4.4.2 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Sanghyang Sri...Nyi Pohaci (Dewi Sri). (Lanjutan) No
6
7
8
9
10
Figur perempuan berdiri dengan gerak tangan Menuang segenggam beras
Figur perempuan berdiri dengan gerak tangan melindungi
Figur perempuan berdiri dengan gerak tangan terbuka
Figur perempuan berdiri dengan gerak tangan Menawarkan serumpun padi
Visualisasi
Keterangan
Figur perempuan dengan gerak tangan Mempersilakan
berdiri
(Sumber : Penulis, 2007)
121
4.5.1 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas Berikut ini adalah Tabel visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas : Tabel 4.5.1 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas No
1
2
3
4
5
6
7
8
Judul
Leren
Iwak Mencolot
Pariyem Gerah
Bar Nyinden
Tak Enteni
Yu Darsih
Drupadi Dadu
Drupadi Lara
Tahun Media
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 62 cm
Tinggi 62 cm
Tinggi 47 cm
Tinggi 65 cm
Tinggi 82 cm
Tinggi 52 cm
Tinggi 91 cm
Tinggi 76 cm
Visualisasi
126
Tabel 4.5.1 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas (Lanjutan) No
9
10
11
12
13
Judul
Bakul Sate
Jarik Kinjengan
Dasa Percilan
Ukel Futuran
Yuyurumpung
Tahun Media
2005 Stone ware 1250 ºC Tinggi 45 cm
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
Tinggi 30 cm
Tinggi 34 cm
2005 Stone ware 1250 ºC Tinggi 143 cm
2005 Stone ware 1250 ºC Tinggi 126 cm
Visualisasi
Ukuran
127
Tabel 4.5.1 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas (Lanjutan) No
14
15
16
17
18
19
Judul
Bengkel tepas
Lemon trendi
Qiun Molet
Cheng Ly
Yayi Kinupon
Ci Xi
Tahun
2005
2005
2005
2005
2005
2005
Media
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 73 cm
Tinggi 55 cm
Tinggi 125 cm
Tinggi 105 cm
Tinggi 116.5 cm
Tinggi 111 cm
Visualisasi
128
Tabel 4.5.1 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas (Lanjutan) No
20
21
22
23
24
25
Judul
N'cik Poni Rit
Nie Lokio
Nyo Swie Ing
Tiong Ciu Pia
Oei Jie Kecik
Tahun
2005
Jiteng Padmanan 2005
2005
2005
2005
2005
Media
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 100 cm
Tinggi 115 cm
Tinggi 98 cm
Tinggi 87 cm
Tinggi 108 cm
Tinggi 107 cm
Visualisasi
129
Tabel 4.5.1 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas (Lanjutan) No
26
27
28
29
30
31
Judul
Orient SMS
Nyi Dong Koi
Ringkih Kemayen
Quai Phia
Meng Guang
Yu Tjiong Sam
Tahun
2005
2005
2005
2005
2005
2005
Media
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 152 cm
Tinggi 100 cm
Tinggi 105 cm
Tinggi 99 cm
Tinggi 105 cm
Tinggi 112 cm
Visualisasi
130
Tabel 4.5.1 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas (Lanjutan) No
32
33
34
35
36
37
38
Judul
Kebyar Tepas
Brokat Gedangan
Ancikan Tobil
Korset Sumukan
Rondo Nunut
Lintang Cemantel
Olle
Tahun
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
Media
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 68 cm
Tinggi 70 cm
Tinggi 96 cm
Tinggi 118 cm
Tinggi 110 cm
Tinggi 100 cm
Tinggi 118 cm
Visualisasi
131
Tabel 4.5.1 Visualisasi karya-karya Fan-tastic ladies atau Perempuan dan Kipas (Lanjutan) No
39
40
41
42
43
44
45
46
Judul
Pamor Keluk
Jambul Untiran
Pinarak Rumiyen
Tobil Emporium
Velli Cita
Wara Tejamaya
Yu Untiran
Yuwati Tinipasan
Tahun Media
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
2005 Stone ware 1250 ºC
Ukuran
Tinggi 102 cm
Tinggi 93 cm
Tinggi 103 cm
Tinggi 119 cm
Tinggi 100 cm
Tinggi 116 cm
Tinggi 93 cm
2005 Stone ware 1250 ºC Tinggi 113 cm
Visualisasi
(Sumber :Katalog Fan-tastic ladies, 2005)
132
Tabel 4.5.2 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) No
1
2
3
4
Figur perempuan Jawa
Perempuan Jawa berbadan gemuk Posisi
Figur perempuan Jawa Posisi duduk di atas ranting
dengan aktivitas menjual sate
tidur
Visualisasi
Jenis Kipas
Keterangan
Figur perempuan Jawa Posisi duduk
135
Tabel 4.5.2 Keragaman Visualisasi karya patung keramik Fan-tastic ladies (Perempuan dan Kipas) (Lanjutan)
No
5
6
7
8
9
Figur perempuan Jawa posisi berdiri
Figur perempuan oriental posisi
Figur perempuan Oriental posisi duduk
Figur perempuan Caucasian posisi duduk
Figur perempuan Caucasian posisi Berdiri
Visualisasi
Jenis Kipas
Keterangan
berdiri
(Sumber : Penulis, 2007)
136