GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni pada mulanya adalah proses dari manusia yang merupakan bentuk eksperimen seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa adanya seni tidak ada yang dapat dirasakan begitu indah. Bahkan dapat diketahui bahwa Tuhan menciptakan dunia dan segala isinya dengan seni dan penuh dengan keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada di dunia ini. Semua diciptakan dengan seni, sampai kepada ciptaanNya yang paling megah dan penuh dengan seni, yaitu manusia. Setiap manusia adalah seniman, disadari atau tidak. Karena manusia adalah suatu karya seni Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga dapat dikatakan bahwa dimanapun manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan penuh dengan seni yang selalu akan melakukan dan membutuhkan seni dengan cara-cara dan kebudayaannya masing-masing. Seni lukis merupakan salah satu bidang seni yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, namun bila dibandingkan dengan bidang seni lain, seni lukis masih tertinggal. Hal ini dapat dilihat pada tabel persentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang yang menonton dan melakukan kesenian menurut jenis keseniannya di Kota Medan. Persentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang menonton kesenian selama tiga bulan terakhir menurut jenis kesenian, 2009. Seni tari
Seni musik
Seni drama
Seni lukis
Seni patung
Seni Seni lainnya kerajinan 29,9 80,5 10,0 0.9 0,4 1,7 2,7 Tabel 1. Presentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang menonton kesenian menurut n jenis kesenian Sumber: BPS tahun 2009
Persentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melakukan kesenian selama tiga bulan terakhir menurut jenis kesenian, 2009. AGUS MUSTIKA 070406028
1 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME Seni tari
Seni musik
Seni drama
Seni lukis
Seni patung
Seni Seni lainnya kerajinan 39,2 54,1 5,3 5,9 1,1 7,9 5,1 Tabel 2. Presentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melakukan menurut jenis kesenian Sumber: BPS tahun 2009
Kebutuhan akan sebuah galeri seni lukis terbukti dari adanya isu yang terdapat di Kota Medan seperti: - Pada surat kabar ‘Antar Sumut’ tanggal 16 Juni 2009 Mengatakan bahwa ‘Medan tidak punya galeri lukis yang layak’, hal ini dikatakan oleh salah satu seniman yang bergabung dalam Indonesian Art Forum. Menurutnya, tidak adanya galeri lukisan yang layak tersebut terjadi karena masyarakat dan pemerintah daerah kurang memperhatikan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengembangkan kesenian lukis. Galeri lukisan yang layak menurut seniman Kota Medan adalah sebuah tempat yang dapat menampung karya-karya seni lukis dan dapat dikunjungi oleh masyarakat serta mencintai seni lukis dan melaksanakan pameran kesenian secara periodik setiap bulan. Karena menurut para seniman untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap seni lukis adalah dengan memamerkan hasil karya seniman kota Medan secara Periodik. Perkataan seniman ini ditanggapi oleh kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Nurlisa Ginting mengatakan bahwa pihak pemerintah sampai saat ini belum dapat memfasilitasi galeri yang dimaksud oleh para seniman.1 - Surat kabar Waspada, Senin 03 agustus 2009 Dikatakan bahwa ‘Seniman Lukis minta pemko Medan fasilitasi galeri’. Para seniman Medan yang bergabung dalam Indonesian Art Forum meminta kepada Pemko Medan untuk memberikan sebuah galeri lukis yang layak bagi para seniman lukis di Kota Medan. Presiden dari Indonesia Art Forum juga mengatakan bahwa sejak beberapa tahun terakhir tidak ada galeri lukisan yang layak sehingga masyarakat kurang memperhatikan kebutuhan mengembangkan kesenian lukis di Kota Medan. Ia juga mengatakan bahwa Kota Medan masih tertinggal jauh di bidang seni dibandingakan dengan Pulau Jawa, seperti Yogjakarta dan Bandung. Salah satu 1
http://www.antarasumut.com/tanpa-kategori/medan-tak-punya-galeri-lukisan-layak/
AGUS MUSTIKA 070406028
2 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME
penyebabnya karena tidak adanya fasilitas untuk menampung karya seni lukisan. Dalam surat kabar ini juga dikatakan bahwa masyarakat Medan cenderung menyukai lukisan yang berkonsep realis dibandingkan dengan konsep lukisan abstrak. Alasannya karena lukisan yang berkonsep realis lebih mudah ditemui di kehidupan sehari-hari dan lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam. Hal ini terbukti dari banyaknya lukisan realis yang dibeli masyarakat pada pameran yang dilaksanakan oleh seniman di Kota Medan.2
Keberadaan Galeri Seni Lukis Medan ini disebabkan karena galeri yang ada di Kota Medan tidak layak yang hanya menggunakan ruang-ruang yang ada, tidak memiliki standart sebagai sebuah wadah/ galeri seni lukis yang representatif. Berikut adalah tabel yang menunjukkan wadah/ galeri seni lukis yang ada di Kota Medan. No
Nama Galeri
Alamat
1
Galeri seni payung teduh
Jl. Sei Bengei, no 1, Medan
2
Galeri lindi
Jl. T. Cik Ditiro, Medan
3
Galeri simpassri
Jl. Sudirman, Medan
4
TO2 Fine Art Gallery
Grand Palladium Mall, Medan
5
Julie Art and Painting Gallery
Jl. Gajah mada, Medan
6
Galeri Tondi
Jl. Keladi buntu, Medan
7
A1 Galeri
Uniland building
8
Sanggar Rowo
Kompleks Mesjid PTPN 2, Tj. Morawa
9
Taman Sri Binjai
Jl. Danau Tempe Km 18, no. 109 A, Binjai
10
Galeri Seni Rupa UNIMED
Kampus UNIMED
11
Galeri Seni Rajawali
Jl. Rajawali, Medan
13
Taman budaya Sumatera Utara
Jl. Perintis kemerdekaan, no. 33, Medan
14
PRSU
Jl. Gatot Subroto Km 7, Medan
Tabel 3. Daftar galeri yang ada di Kota Medan
Galeri-galeri yang disebutkan pada tabel 3 di atas memamerkan karya-karyanya dan menerima murid untuk belajar melukis pada ruang yang seadanya (memanfaatkan ruangan atau rumah tinggal). Terkadang para seniman mengadakan pameran lukisannya di tempat lain seperti mall dan hotel-hotel. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas yang 2
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=42144:seniman-lukis-mintapemko-medan-fasilitasi-galeri&catid=14:medan&Itemid=27
AGUS MUSTIKA 070406028
3 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME
memadai untuk menampung kegiatan-kegiatan pameran lukisan tersebut. Berikut adalah tabel yang menunjukkan beberapa pameran yang telah dilakukan pada tahun 2007-2011. Tahun
Kegiatan
Alamat
2007
Benny Art & Painting mengadakan pameran bersama 2007
Hotel Tiara, Medan (lantai 2 balai convention hall)
Untuk memeperingati HUT ke-70 lembaga Kantor berita nasional (LKBN), ANTARA mengadakan pameran tunggal
Hotel Inna Dhrama Deli (14 agustus 2007)
Pameran yang dilakukan anak jalanan bertajuk coretan merdeka
Galeri Tondi, Jl. Keladi buntu (1 desember 2007)
Pameran yang diselenggarakan oleh perkumpulan seniman anti narkoba (SIAN)
Lapangan benteng agustus 2008)
Medan Urban Arts Festival
Galeri simpassri (01 maret 2008)
Pameran bersama Renjaya Siahaan
Galeri TO2 fine art gallery, grand palladium mall
Pameran yang dilakukan oleh TO2 fine art gallery
TO2 fine art gallery, grand palladium mall (02 juli 2009)
Pameran yang bertajuk sanggar dunia lukis
Taman Budaya Medan (27 maret 2009)
Pameran konservasi bangunan tua pada ulang tahun ke -419 kota medan
Cambridge mall
pameran yang diselenggarakan oleh galeri simpassri dengan memamerkan 152 lukisan untuk menyambut bulan Rahmadan
Galeri simpassri agustus 2009)
Pameran yang diselenggarakan oleh sekolah tinggi bahasa asing (STBA) dengan memamerkan 120 lukisan dan kaligrafi
Kampus STBA, JL. Yos Sudarso, Glugur, Medan (06 februari 2009)
Pameran bertajuk bagasi ringan
TO2 Fine Art Gallery, grand palladium mall
Pameran bersama Renjaya Siahaan
Aura of spirit, Parman, Medan
Pameran yang diselengarakan mahasiswa UNIMED dengan memamerkan karya 50 seniman
Kampus UNIMED (25 Mei 2010)
Pameran yang bertajuk kembang dan burung dan Malaysia
Kedai Ho the Tiam, Jl. Mongonsidi no. 32, Medan (16 january 2010)
Pameran lukisan seniman Yoesfrizal
Galeri lindi, Jl. T. Cik ditiro, Medan (16 april 2010)
Pameran lukisan enterprenuer
carnaval
Pendopo USU (24 april 2010)
Pameran dengan tajuk pesona sumatera
Taman budaya medan (03
2008
2009
2010
AGUS MUSTIKA 070406028
bertajuk
city
(23
square (04
Jl.
S.
4 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME utara
Mei 2010)
Pameran lukisan yang diadakan setahuan sekali
Taman budaya medan (09 Mei 2010)
Pameran tunggal Erland Sibuea
Galeri lindi
Pameran Bakkara
lukisan
tentang
lembah
Pameran bersama Renjaya Siahaan Pameran tunggal seni “PENJAGA”, Renjaya Siahaan 2011
Galeri seni payung teduh Gedung GMKI Medan
lukis
Pameran dengan tajuk Mengeruak 2011
Pendopo USU (24-26 Mei 2010) Galeri seni payung teduh
Tabel 4. Daftar pameran yang diselenggarakan sejak tahun 2007-2011
Dapat dilihat dari pameran-pameran lukisan yang telah diselenggarakan di Kota Medan, dapat dikatakan bahwa masyarakat Medan memiliki bakat di bidang seni lukis. Tetapi hal ini terhambat karena tidak adanya sebuah wadah yang dapat menampung kegiatan seni lukis secara layak (standart) di Kota Medan. Untuk itu diperlukan sebuah galeri seni lukis yang benar-benar memenuhi standart sebuah galeri yang dapat menampung kegiatan-kegiatan seni lukis yang ada dan sebagai icon seni lukis di Medan.
1.2. Maksud dan Tujuan Proyek Maksud dan tujuan dilaksanakan studi kasus Galeri Seni Lukis Medan ini adalah: ‐ Sebagai icon / pusat perkembangan seni lukis di kota Medan ‐ Sebagai tempat untuk memamerkan seni lukis di Medan, ‐ Memberikan wadah bagi seniman lukis di kota Medan untuk berkumpul dan
memamerkan karyanya, ‐ Mengenalkan seni lukis kepada golongan masyarakat khusus dan pencinta seni lukis
(tempat mempelajari seni lukis) ‐ Memberikan alternatif tempat rekreasi edukatif non-formal pada masyarakat Medan.
AGUS MUSTIKA 070406028
5 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME
1.3. Masalah Perancangan Masalah perancangan yang dihadapi pada kasus ini diantaranya adalah: ‐
Bagaimana mewujudkan desain bangunan sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi, menerapkan prinsip-prinsip tema yang digunakan agar sesuai dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip estetika dalam teori arsitektur,
‐
Merencanakan sistem sirkulasi
‐
Pemilihan site proyek agar sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan berdasarkan peraturan yang ada.
1.4. Pendekatan Pendekatan-pendekatan dalam penyelesaian masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya: ‐
Pemahaman terhadap kasus proyek yaitu galeri seni lukis yang mencakup pemahaman tentang kebutuhan dan kelayakan akan lokasi, pola aktifitas yang terjadi di dalamnya dan kebutuhan akan ruang-ruang dan bentuknya,
‐
Berbagai studi banding kasus dan tema,
‐
Wawancara dengan seniman dan masyarakat pencinta seni lukis
‐
Pemahaman tentang tema dan penerapanya ke dalam perancangan proyek Galeri Seni lukis Medan,
‐
Data lokasi terpilih.
1.5. Lingkup Batasan Pada kasus proyek ini memiliki batasan dalam fungsi bangunan yaitu sebagai tempat untuk memamerkan dan memajang objek koleksi. Wadah ini juga berfungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk mengenal (mempelajari) dan menikmati hasil karya lukis seniman. Dimana objek koleksi yang dipamerkan pada ruang pamer tetap adalah karya pelukis terkenal Indonesia seperti: Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, pelukis kota Medan sendiri. Sedangkan pada ruang pamer temporer, objek koleksi yang dipamerkan adalah hasil karya seniman lukis Medan. AGUS MUSTIKA 070406028
6 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME
Lingkup batasan untuk seni lukis dalam kasus ini adalah kegiatan melukis yang dilakukan di atas kanvas (canvas painting), kaca (glass painting), kayu dan kain (craft painting). Adapun lukisan yang dilukis di media kanvas, kayu, kain, serta kaca adalah lukisan portrait, pemandangan alam ataupun sesuai kehendak senimannya sendiri. Aliran lukisannya pun bebas sesuai selera, tetapi aliran yang banyak diterapkan adalah lukisan dengan aliran realisme. Hal ini disebabkan karena masyarakat Kota Medan cenderung menyukai lukisan yang beraliran realisme. Karena lukisan beraliran realisme lebih mudah untuk dipahami.
Lingkup batasan proyek yang menjadi batasan dalam perancangan proyek ini adalah: ‐
Fokus perancangan, hal ini dikaitkan dengan aspek fisik dan non-fisik perancangan yang menyangkut pengguna, kebutuhan ruang, sirkulasi, perancangan tapak, massa bangunan, struktur, serta potensi lokasi,
‐
Dalam perancangan Galeri Seni Lukis Medan ini tema yang digunakan adalah Arsitektur Realisme, oleh sebab itu pembahasan yang dilakukan berhubungan dengan tema yang digunakan,
‐
Pemilihan site dan peraturan yang berlaku disekitar site,
‐
Secara umum harus dapat memadukan perancangan edukatif non-formal dan rekreatif
‐
Secara khusus, Galeri yang dirancang akan memiliki fungsi sebagai tempat belajar melukis dan tempat untuk melihat dan memamerkan karya seni lukis di Medan.
1.6. Asumsi-Asumsi Proyek pada judul ini bersifat fiktif, maka asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mendukung proses perencanaan antara lain: -
Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta dan sumber dana berasal dari pihak swasta
-
Kegiatan pendidikan seni lukis semakin meningkat dengan kerjasama segala pihak
-
Kesadaran masyarakat terhadap seni lukis semakin meningkat.
AGUS MUSTIKA 070406028
7 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME
-
Masyarakat pencinta seni lukis berasal dari semua lapisan ekonomi.
1.7. Kerangka Berpikir
Latar Belakang - manusia butuh seni - medan butuh galeri seni lukis yang reprsentatif - medan punya bibit - galeri di medan kurang layak hanya memanfaatkan ruang yang ada (tidak standart)
Maksud dan Tujuan
‐ Sebagai icon / pusat perkembangan seni lukis di kota Medan
‐ Sebagai tempat untuk memamerkan seni lukis di Medan,
‐ Memberikan wadah bagi seniman lukis di kota Medan untuk berkumpul dan memamerkan karyanya,
‐ Mengenalkan seni lukis kepada golongan masyarakat Judul Perancangan Galeri Seni Lukis Medan Tema Perancangan Arstektur Realisme
khusus dan pencinta seni lukis (tempat mempelajari seni lukis)
‐ Memberikan alternatif tempat rekreasi edukatif nonformal pada masyarakat Medan.
‐
Perumusan Masalah ‐ Bagaimana mewujudkan desain bangunan sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi, menerapkan prinsip-prinsip tema yang digunakan agar sesuai dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip estetika dalam teori arsitektur,
‐
Merencanakan sistem sirkulasi
‐
Pemilihan site proyek agar sesuai dengam peruntukkan fungsi bangunan berdasarkan peraturan yang ada.
Analisa Tapak (Analisa Fisik) View, sirkulasi, orientasi, dll Analisa Fungsional Pengguna, Alur Kegiatan, dll Programming Program ruang dalam dan luar, hubungan antar-ruang
Data Perencanaan - Studi literature - Studi banding - Survey lapangan - wawancara
Desain akhir
Konsep Perancangan Konsep ruang dalam, luar, massa, tema, struktur, dan utilitas Umpan Balik
Gambar 1: Diagram kerangka berpikir merancang Sumber: olah data primer
AGUS MUSTIKA 070406028
8 Universitas Sumatera Utara
GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME
1.8. Sistematika Laporan
BAB 1 PENDAHULUAN Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah dan batasan, pendekatan, asumsi, kerangka berpikir, dan sistematika laporan
BAB 2 DESKRIPSI PROYEK Berisi tentang deskripsi proyek, tinjauan lokasi proyek, serta studi banding proyek sejenis, tinjauan umum, pengertian secara umum, secara khusus, serta faktor pendukung proyek secara umum.
BAB 3 ELABORASI TEMA Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema sejenis.
BAB 4 ANALISA PERANCANGAN Berisi tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan.
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Berisi tentang konsep penerapan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.
BAB 6 HASIL PERANCANGAN Berisi tentang gambar-gambar hasil perancangan. DAFTAR PUSTAKA Berisi tentang daftar pustaka yang digunakan sebagai literature selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek. AGUS MUSTIKA 070406028
9 Universitas Sumatera Utara