BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK
Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik dari bentuk maupun material. Berikut ini adalah proses produksi designer toys keramik.
4.1 PEMBUATAN MODEL Pembuatan model dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Untuk bentuk dasar yang memiliki bentuk bulat, diperlukan material yang cukup kuat agar dapat menjadi sebuah fondasi dasar untuk kemudian ditambahkan dengan material lain untuk mendapatkan bentuk yang lebih rumit. Untuk ini digunakan bubutan kayu berbentuk bola dengan diameter 8cm. 2. Untuk menambahkan bentuk pada bubutan kayu tersebut, digunakan material sterofoam agar dapat lebih mudah mendapatkan bentukbentuk tambahan yang diperlukan 3. Sterofoam yang sudah selesai diolah dilapisi dengan lem fox putih untuk menjadi lapisan dasar. Setelah lem kering, permukaan model secara keseluruhan dilapisi dengan dempul. Tingkat kerapihan dari hasil dempul dapat diperoleh dengan cara dihamplas secara bertahap, mulai dari hamplas kasar hingga hamplas halus.
28
4. Model yang sudah selesai dihamplas dapat diberi cat dasar dengan menggunakan cat surfacer, untuk mendapatkan permukaan yang jauh lebih halus dan kuat. Selain itu surfacer dapat membantu menemukan permukaan-permukaan yang belum rata dan masih kasar.
Gambar 31
Gambar 32
Gambar 33
Model kayu
Penambahan volume -
Penyempurnaan -
menggunakan sterofoam
bentuk
Gambar 34
Gambar 35
Gambar 36
Pelapisan dempul
Selesai dihaluskan
Pelapisan akhir
29
4.2
PEMBUATAN CETAKAN GIPS
Tahap-tahap yang dilakukan untuk membuat sebuah cetakan gips : 1. Pembagian sisi pada model untuk menentukan jumlah bagian cetakan gips yang diperlukan, sesuai dengan bentuk model. 2. Pemasangan cottle dan penempatan model yang sesuai dengan jumlah bagian cetakan gips yang sudah direncanakan. 3. Penutupan satu sisi permukaan model didalam cottle untuk menjadi sisi alas, yang nantinya akan dituangkan massa cair gips. Membuat bentuk cone untuk lubang masuk massa cor. 4. Pemberian separator. 5. Penuangan massa cair gips. 6. Setelah menunggu gips mengeras, cetakan dibalik untuk membuat sisi gips yang lainnya, dan mengulangi tahap pembuatan dinding pembatas hingga mendapatkan sisi cetakan gips yang berikutnya seperti yang dijelaskan sebelumnya. Jangan lupa untuk membuat kuncian gips sebelum membalikkan cetakan gips yang sudah mengeras.
4.3 PEMBUATAN MASSA COR Tanah yang masih berupa bubuk ditambahkan dengan sejumlah waterglass dan air, sesuai dengan jumlah komposisi yang diperlukan hingga mendapatkan massa cor yang cukup keencerannya. Penambahan silica diperlukan untuk mengurangi resiko penyusutan hasil cetakan secara perlebihan. Setelah selesai dicampurkan, massa cor disaring dengan menggunakan saringan 100mess, untuk mendapatkan massa cor yang bersih. 30
Gambar 37 Proses penyaringan massa cor
4.4 PROSES PENGECORAN Pengecoran dilakukan dengan cara menuangkan massa cor kedalam cetakan gips. Dalam waktu 1 hingga 5 menit, massa cor sudah dapat dikeluarkan kembali dari dalam cetakan gips, dan akan didapatkan sebuah permukaan massa cor yang sudah mengendap dan membentuk sebuah permukaan kulit di dalam cetakan gips tersebut. Dalam waktu 60 menit, cetakan sudah dapat dibuka untuk mendapatkan hasil cor yang mulai sedikit mengeras.
Gambar 38 Penuangan massa cor kedalam cetakan gips
4.5 PROSES MODIFIKASI Modifikasi dilakukan setelah hasil coran sudah dalam kondisi leather hard, untuk mengantisipasi resiko deformasi saat hasil cetakan sedang dimodifikasi. Modifikasi yang dilakukan sesuai dengan desain modifikasi yang ada. Dapat menggunakan teknik potong, tekan, ukir, atau penambahan bentuk dengan teknik handbuilding atau dari modul lain yang juga dicor.
31
Setelah modifikasi selesai dilakukan, model dapat diberikan stempel / signature dengan menggunakan toyobo.
Gambar 39
Gambar 40
Gambar 41
Proses modifikasi
Pengukiran motif yang -
Modul telah selesai -
sudah dibentuk
dimodifikasi
4.6 PROSES PENGERINGAN
Sebelum dilakukan proses pembakaran, keadaan tanah harus benarbenar kering. Proses pengeringan tanah memakan waktu kurang lebih dua hinga empat hari.
Gambar 42 Proses pengeringan
4.7 PROSES PEMBAKARAN
Proses pembakaran merupakan suatu proses yang mengubah material tanah liat menjadi keramik yang memiliki sifat keras dan kuat. Proses
32
pembakaran karya dilakukan secara single firing. Pengukuran suhu menggunakan pyrometic cone sesuai dengan suhu yang diperlukan.
Tahap proses pembakaran : Sebelum dilakukan proses pengaplikasian glasir, terlebih dahulu benda
sudah
benar-benar
dikeringkan.
Pengaplikasian
glasir
pada
permukaan keramik dilakukan dengan menggunakan teknik semprot, yaitu dengan menggunakan spray gun. Kondisi glasir ini harus dalam kekentalan yang cukup serta telah melalui proses penyaringan. Hal ini untuk menghindari terjadinya gumpalan glasir yang menyumbat spray gun dan menghambat proses penyemprotan glasir. Resep dasar glasir yang digunakan adalah : Base Glaze G2320 100% Stain 3%, 6%, dan 10% Dengan suhu pembakaran 1180 °C. Pembakaran yang terlalu cepat dapat menyebabkan kandungan karbon dalam permukaan keramik sulit untuk keluar karena permukaan sudah berubah strukturnya seperti struktur kaca. Akibatnya selama pembakaran glasir, apabila bodi terlalu panas karbon akan mencoba keluar dan dapat menyebabkan lubang pada permukaan atau glasir.
33
Gambar 43
Gambar 44
Gambar 45
Pengglasiran
Penyusunan karya di dalam tungku
Gambar 46 Foto karya
34
Tabel 3 G R A F IK P E M B A K A R A N S U H U
1300 1200 1100 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
W A K TU
35