BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE
4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa a. Buka program GMWIN 4.0 dengan cara klik Start Windows – All Programs – LGIS – GMWIN 4 – GMWIN 4.0
Gambar 4.1 Membuka program GMWIN 4.0.
Gambar 4.2 Tampilan awal program GMWIN 4.0
52
b. Buat project baru dengan cara klik Project – New Project, lalu akan muncul kotak dialog seperti ini. Beri nama file PROGRAMTA, pilih GM7U klik Next – Next, Pilih LD klik Finish
Gambar 4.3 Pemberian nama project dan memilih tipe PLC pada GMWIN 4.0.
Gambar 4.4 Pemberian nama program pada GMWIN 4.0.
53
Gambar 4.5 Pemilihan bahasa pemrograman pada GMWIN 4.0.
Gambar 4.6 Hasil tampilan new project pada GMWIN 4.0.
54
c. Lalu buat program seperti ini.
Gambar 4.7 Hasil program pada GMWIN 4.0. d. Lalu klik Project – Save dan klik Program – Save unutk menyimpan project dan program. e. Lalu
klik
Online
–
Connect+Write+Run+Monitor
On
untuk
mendownload program ke PLC LS Glofa.
4.2 Analisa Program LS Glofa Program bisa dijalankan lewat SCADA dan Plant. Untuk setiap ruangan program sama, misalkan pada program ruangan 3. Untuk menghidupkan lampu pada ruang 3 (R3) ada 2 cara yaitu pertama pada plant Saat Pushbutton R3 (%I0.0.2) ditekan maka Ouput akan aktif yang merupakan lampu R3 (%Q0.0.1) pada alamat PLC sedangkan %MX41 merupakan alamat lampu R3 pada SCADA dan kedua pada SCADA dengan menekan Button ON ruangan R3 (%MX32) , maka Lampu R3 aktif. Untuk Mematikan lampu, ada dua cara yaitu bisa dengan Menekan kembali Pushbutton R3 atau Menekan tombol OFF pada SCADA (%MX52), yang merupakan pemutus coil dari Lampu R3.
55
Gambar 4.8 Rangkaian kontrol pada Ruangan 3.
Gambar 4.9 Program PLC Ruangan 3 pada GMWIN 4.0. 4.3 Analisa Program Gangguan a. Gangguan pada Saklar 1 Gangguan pada saklar 1, jika saklar 1 pada PLC ON (%I0.0.0) atau Saklar 1 (%MX30) pada SCADA ON, maka lampu gangguan 1 (%Q0.0.3) dan (%Q0.0.7) ON pada plant dan lampu pada SCADA gangguan 1 (%MX43) dan (%MX47) ON.
56
Gambar 4.10 Rangkaian kontrol gangguan 1
Gambar 4.11 Program PLC gangguan 1 pada GMWIN 4.0. b. Gangguan pada Saklar 2 Gangguan pada saklar 2, jika saklar 2 pada PLC ON (%I0.0.5) atau saklar 2 (%MX35)
SCADA ON, maka lampu Saklar 2 (%Q0.0.5) dan
buzer ON (%Q0.0.6) dan lampu pada SCADA saklar 2(%MX45) dan buzzer (%MX46) ON.
Gambar 4.12 Rangkaian kontrol gangguan 2
Gambar 4.13 Program PLC gangguan 2 pada GMWIN 4.0.
57
4.4 Pembuatan Rancangan Object pada Software Wonderware Sebelum membuat rancangan halaman monitoring pada Wonderware, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti perencanaan untuk tampilan desain grafis pada Wonderware tentunya harus sesuai dengan plant modul sebenarnya. Hal ini agar memudahkan user dalam memonitoring dan mengontrol kerja plant. Oleh karena itu, harus memperhatikan apa saja peralatan yang akan dikontrol pada sistem monitoring pengendalian rumah mengunakan Wonderware, dan halaman apa saja yang diperlukan untuk melakukan sistem monitoring. Pada sistem ini, ada beberapa jenis objek yang digunakan, diantaranya adalah : 1. Tombol / button 2. Lampu indikator 3. Background object
4.4.1 Tombol / button
Gambar 4.14 Tampilan Button yang Digunakan Untuk membuat tampilan atau animasi tombol dapat menggunakan beberapa cara, diantaranya adalah : 1. Dengan meengambil dari fasilitas wizard selection pada Wonderware, untuk menampilkannya dengan memilih simbol wizard.
58
Gambar 4.15 Langkah membuka wizard selection
Setelah tampilan dari wizard selection muncul, pilih keterangan symbol factory untuk mencari fasilitas yang lebih lengkap. Setelah itu klik “OK”.
Gambar 4.16 Tampilan wizard selection Setelah itu pilih tempat untuk meletakan simbol pada window. Kemudian klik kiri, maka akan muncul gambar dibawah ini.
59
Gambar 4.17 Tampilan dari submenu button Kemudian klik “OK”. 2. Untuk menggunakan fungsi button pada menu draw object toolbar, untuk menampilkannya dengan memilih button
Gambar 4.18 Tampilan button dari menu draw object toolbar Setelah memilih button dan menempatkan sesuai keinginan. Lalu berilah nama untuk panandaan, jika button tersebut berasal dari menu draw object toolbar.
60
Gambar 4.19 Tampilan substitute strings Setelah memilih substitute strings, maka akan muncul seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.20 Tampilan penamaan button Setelah itu pada kata “Text” dapat diganti sesuai nama yang diinginkan. Kemudian untuk melakukan tag name yaitu dengan terlebih dahulu object yang dipilih harus “Break cell” agar dapat memberi tagname.
61
Gambar 4.21 Tampilan break cell Setelah itu baru kita dapat memberi tag name pada object yaitu dengan double klik kiri pada obyek tombol yang akan di-edit, maka akan keluar touch button function untuk melakukan editing obyek. Adapun fungsi dari obyek tombol ini dibuat adalah untuk menjalankan instruksi berupa perintah untuk melakukan eksekusi.
Gambar 4.22 Tampilan touch button function
4.4.2 Lampu Indikator
Gambar 4.23 Tampilan lampu indikator Untuk membuat tampilan lampu indikator, dapat dilakukan dengan memilih wizard selection. Kita dapat memilih lampu indikator pada submenu Light, pada submenu ini disediakan lampu indikator dengan berbagai kondisi yang kita inginkan. Tampilan indikator berfungsi untuk
62
menginformasikan kondisi sebenarnya dari plant, dalam hal ini kondisi I/O digital dari PLC dapat diketahui dengan tampilan lampu indikator.
Gambar 4.24 Tampilan submenu light pada wizard selection
4.4.3 Background Object Tampilan untuk monitoring dapat lebih menarik jika dapat dibuat lebih menarik jika diberi grafis dan objek-objek yang mendukung, dan background object dapat memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga user dapat menyalurkan ide dan kreasinya sesuai dengan diinginkannya. Dalam hal ini user juga dapat mengambil gambar dari aplikasi software lainnya. Dan background dapat diambil dari gambar yaitu dengan import gambar, dengan Klik kanan kemudian Pilih Import Image.
63
Gambar 4.25 Tampilan Import Image
4.2 Perencanaan dan Analisa Pembuatan Tampilan Animasi Pada Halaman 1. Halaman Beranda Halaman beranda merupakan halaman pembuka sebelum melakukan monitoring dan pengontrolan. Dimana pada halaman ini gambar objek yang terdapat adalah tombol
Gambar 4.26 Halaman Beranda
64
Apabila Push button “MENU” ditekan benar, maka akan muncul halaman pilihan tampilan selanjutnya melalui animation link pushbutton-show window.
Gambar 4.27 Halaman Pemilihan Tampilan Pada tampilan ini ada beberapa pilihan button, bila salah satu button di tekan maka muncul tampilan beberapa pilihan sesuai button yang dipilih melalui animation link pushbutton-show window. 2. Halaman Profil Halaman profil merupakan halaman yang memuat tentang data personal p yang mengerjakan tugas akhir ini. Halaman ini hanya bersifat tambahan. Tidak berhubung langsung dengan plant. Pada gambar objek yang disediakan adalah tombol dan biodata biodata penulis.
Gambar 4.28 Tampilan halaman profil
65
Untuk membuat tampilan ini hampir sama dengan pada halaman beranda dan halaman pemilihan.
3. Halaman Plant atau Monitor Plant Halaman plant merupakan halaman utama, dimana suatu system monitoring pengendalian rumah dilakukan, dari halaman ini dapat digunakan untuk memonitoring sekaligus dapat mengeksekusi perintah sesuai dengan deskripsi, system informasi, dan objek tambahan.
Gambar 4.29 Tampilan Halaman Plant
4. Halaman Monitor I/O PLC Halaman Monitor I/O PLC merupakan halaman yang berfungsi untuk mengetahui apa saja input dan output PLC yang sedang bekerja.
66
Gambar 4.30 Tampilan Halaman Monitor I/O PLC Untuk membuat halaman ini, kita harus menyamakan alamat input dan output PLC dengan alamat pada SCADA.
4.6 Cara Mengatur Komunikasi Modbus Dengan PLC Agar antara PLC dan Scada dapat saling berkomunikasi maka kita harus membuat/mensetting communication portnya. Pengaturan di PLC maupun Scada harus sama. Tidak ada yang boleh berbeda satu juga. Pertama kamu klik shortcut modbus setelah itu kamu klik configure, maka akan ada pilihan. Kemudian kamu klik comp port setting, maka akan keluar kotak dialog seperti di bawah ini.
Gambar 4.31 Setting communiation port Pada kotak dialog ini data harus sama dengan data yang ada di PLC. Jika berbeda satu saja maka komunikasi akan error. Setelah selesai jangan lupa kamu klik save untuk menyimpan hasil pengaturan. Setelah itu kita atur topic definition. Kita atur topic name sesuai settingan kita. Topic name digunakan untuk penamaan grup yang akan dikomunikasikan. Untuk Slave ID jangan mengunakan
67
nol (0) karena nol merupakan nomor untuk sever komunikasi itu sendiri . Jadi slave id harus dimulai dengan angka 1.
Gambar 4.32 COM Port Setting
Gambar 4.33 Setting Topic Definition komunikasi Pada PLC Glofa Untuk Slave definition type kita pilih sesuai dengan tipe alat yang akan kita kontrol dan monitoring.
68
Ingat untuk seting terminal komunikasi scada harus sama dengan seting terminal komunikasi pada PLC. Jika berbeda satu saja komunikasi akan error. Untuk topic name pada proyek ini kita gunskan nama untuk PLC LG kita gunakan nama jangkrik. Dan komunikasi ini dengan seting pada PLC Glofa pada COM 1. Ini berarti item yang diberi tagname dengan pilihan group jangkrik, akan bekerja (terhubung) dengan PLC pada saat jangkrik topic name diaktifkan.Setelah selesai klik OK. 4.7 Komunikasi menggunakan kabel RS 232 Pada program yang telah dibuat pada WonderWare ketika akan dijalankan diperlukan komunikasi antara WonderWare dengan PLC, yaitu dengan menggunakan kabel RS 232 ( Recommended Standard Number 232) yang merupakan perangka yang befungsi sebagai interface dalam mengirim data antara WonderWare dengan PLC. Pada komunikasi ini menggunakan konektor DB-9, dalam hal ini konektor DB-9 berfungsi sebagai downloader pemrograman CPU ke PLC LG dan juga sebagai komunikasi untuk WondeWare ke PLC tersebut, dibawah ini merupakan diagram wiring dari komunikasi kabel RS 232 : PC (WonderWare) Pin Signal No Name 1 CD 2 RXD 3 TXD 4 DTR 5 SG 6 DSR 7 RTS 8 CTS 9 RI
PLC Signal Name CD RXD TXD DTR SG DSR RTS CTS RI
Pin No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 4.34 Wiring Komunikasi SCADA Pada wiring komunikasi ini yang digunakan hanya 3 pin, yaitu pin pengirim, pin penerima, dan pin ground. Dalam setiap proses transfer data serial RS 232, yaitu berfungsi hanyalah pin yang digunakan pada saat komunikasi dijalankan.
69
PC (WonderWare) Pin Signal No Name 1 CD 2 RXD 3 TXD 4 DTR 5 SG 6 DSR 7 RTS 8 CTS 9 RI
PLC Signal Name CD RXD TXD DTR SG DSR RTS CTS RI
Pin No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 4.35 Wiring Komunikasi PLC
4.8 Runtime Setelah program aplikasi selesai maka tahap selanjutnya adalah mencoba menjalankan program. Untuk menjalankan program Monitoring Pengendalian rumah, ada dua macam program yang harus dijalankan yaitu Modbus I/O Server dan WindowViewer. Untuk menghubungkan program aplikasi WonderWare dengan PLC beberapa yang perlu diperhatikan yaitu sudah mensetting modbus dan menghubungkan kabel RS 232 pada masing-masing PLC. Barulah kita dapat mencoba SCADA yang kita buat dengan mengkomunikasikanya yaitu dengan cara klik runtime. Seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.36 Tombol Runtime Gambar 4.36 Tombol Runtime
70
Setelah mengklik tombol runtime maka plant sudah bisa dijalankan dengan PLC dan SCADA yang saling berkomunikasi sesuai dengan deskripsi. 4.9 Analisa Troubleshooting Monitoring Wonderware InTouch 10.1 Untuk mengetahui penyebab tidak bisa komunikasi antara Wonderware dengan PLC. 4.9.1 Analisa Troubleshooting Sistem Koneksi antara Wonderware dengan PLC Glofa Untuk mengetahui mengetahui status pengkoneksian masing-masing PLC dengan Wonderware dapat dilihat pada layar aplikasi Modbus I/O Server pada saat runtime seperti gambar dibawah ini:
Gambar 4.37 Status Pengoneksian Bagus
71
Gambar 4.38 Status Pengoneksian Gagal Pada saat kita menjalankan dan mengkoneksikan aplikasi pada wonderware, akan terdapat beberapa kemungkinan yaitu: 1. Apabila pada aplikasi MODBUS terdapat pesan
Gambar 4.39 Status Pengoneksian Berhasil
Maka koneksi telah berhasil, dan PLC dapat berkomunikasi dengan baik dengan Wonderware. 2. Apabila pada aplikasi Modbus terdapat pesan
\
72
Gambar 4.40 Status Pengoneksian Tidak Berhasil Maka pengkoneksian gagal dilakukan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu a. Koneksi RS 232 Pada saat menjalankan aplikasi wonderware, modbus I/O server. Maka koneksi RS-232 harus pada posisi wonderware seperti pada gambar 4.23. Jika tidak maka koneksi akan gagal. b. Konfigurasi acces name Acces name digunakan untuk mengakses I/O tagname yang digunakan untuk komunikasi dengan sumber data dari PLC yang mencakup node name, application name, dan topic name. Untuk membuat Acces name dapat dilihat pada gambar 2.22. Jika dalam pengisiaan acces name salah maka tidak akan terkoneksi. Pada tugas akhir ini tedapat dua konfigurasi acces name yang berbeda karena ada dua PLC.
4.9.2 Analisa Troubleshooting Pemrograman Wonderware Setelah pembuatan ladder diagram maka tahap selanjutnya adalah pembuatan aplikasi wonderware. Dan sebelum melakukan pemrograman terlebih dahulu dibuat perencanaan tagname dan item name. Untuk item name hanya berlaku pada tagname yang dihubungkan dengan acces name atau tagname dengan tipe I/O Descrete. Pada PLC Glofa wonderware hanya mengetahui item name pada internal relainya saja. Sehingga output external ingin dimonitoring cukup dengan memparalel output internal relainya saja. Sehingga output yang bekerja dapat terdeteksi oleh wonderware. Seperti contoh internal relay %MX1 maka pada item name ditulis 2 dengan catatan setiap internal relay harus itambah dengan 1.
73
4.10 Penggunaan Alat Perangkat alat terdiri atas : SCADA Wonderware pada PC atau Laptop, PLC dan Plant yaitu miniature rumah.
PLC
PC atau LAPTOP
PLANT (Miniatur Rumah)
Gambar 4.41 Skema Sistem Kerja Alat 1. Saat PB 1 pada plant maupun SCADA Saklar ON di tekan, maka Lampu Pada R1 ON pada Plant maupun pada SCADA.
Gambar 4.42 Tampilan Ruangan 1 pada Plant
74
Gambar 4.43 Tampilan Ruangan 1 pada SCADA Wonderware
Untuk mematikan lampu pada R1 dengan menekan kembali PB 1 pada plant atau tekan tombol OFF pada SCADA. Begitu juga dengan ruangan yang lainnya.
2. Untuk Sistem Gangguan , Jika saklar gangguan pada plant ON atau pun saklar gangguan pada SCADA ON, maka Lampu Gangguan ON dan Buzzer Berbunyi.
Gambar 4.44 Tampilan Saklar Gangguan pada Plant
Gambar 4.45 Tampilan Saklar Gangguan pada SCADA Wonderware
75
3.
Untuk Sistem Sensor, Jika saklar sensor pada plant ON atau pun saklar sensor pada SCADA ON, maka Lampu sensor ON
Gambar 4.46 Tampilan Saklar Sensor pada SCADA Wonderware
4. Pushbutton Lamp Test berfungsi untuk mengecek apakah Lampu Plant dalam keadaan baik.
Gambar 4.47 Tampilan Pushbutton Lamp Test pada SCADA Wonderware
5. Pushbutton Reset berfungsi untuk Mereset program PLC, jika program mengalami gangguan.
Gambar 4.48 Tampilan Pushbutton Reset pada SCADA Wonderware
76