BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian
yang
dilakukan
di
kelas
V
SDN.
Cisitu
2
dilatarbelakangi oleh adanya masalah dalam pembelajaran IPS terutama masalah hasil belajar yang nilai rata-ratanya
di bawah nilai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Penyebabnya antara lain : 1) pembelajaran selalu menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches); 2) guru hanya menggunakan metode ceramah, latihan, dan penugasan saja; 3) siswa diperlakukan sebagai objek belajar; 4) kurang memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar; 5) kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran IPS. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian dengan fokus penelitiannya adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VA Sekolah Dasar Negeri Cisitu 2, Kecamatan Coblong, Kota Bandung melalui pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Berdasarkan pada uraian tentang konsep dan tujuan penggunaan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) yang lebih menitikberatkan
pada
pembelajarannya, dan
aktivitas
siswa
untuk
mencapai
tujuan
di dalam proses pembelajarannya menuntut
penggunaan multi metode dan multi media, maka peneliti pada penelitian ini menggunakan metode bermain peran (role playing), diskusi kelas dan
58
diskusi kelompok dengan harapan melalui penggunaan metode ini siswa dapat lebih aktif lagi dalam belajar, kreativitas siswa dapat berkembang dengan baik, siswa lebih berani dan percaya diri untuk tampil dan mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dalam penelitian ini mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Sedangkan
untuk
menggunakan media gambar dan
media
pembelajarannya,
peneliti
media audiovisual (pemutaran film
Naga Bonar). 1. Deskripsi Kegiatan dan Hasil Belajar pada Tiap Siklus Berdasarkan pada paparan di Bab II tentang pendekatan pembelajaran berorientasi aktivitas siswa yang di dalamnya menuntut keterlibatan siswa secara penuh baik fisik, mental, emosional, dan intelektualnya, maka langkah pertama atau langkah persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bersama-sama dengan siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 9 orang untuk persiapan bermain peran atau role playing dengan materi peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan detik-detik proklamasi. 2. Menugaskan setiap kelompok untuk mencari teks drama dari internet tentang materi tersebut dan dikumpulkan minggu berikutnya.
59
Kegiatan tersebut ternyata membuahkan hasil yang cukup baik. Hal ini terlihat dari semua kelompok berhasil memperoleh teks drama dan mengumpulkannya tepat waktu, walaupun ada perbedaan dalam dialog-dialognya tetapi inti peristiwanya sama. 3. Selanjutnya guru menugaskan siswa untuk memfotocopy teks drama tersebut agar semua anggota kelompok dapat menghafal dialog sesuai peranan yang diperolehnya masing-masing dan mulai latihan untuk pelaksanaan role playing minggu berikutnya. 4. Membuat RPP dan instrumen penelitian.
Tahap pelaksanaan siklus I Tujuan yang akan dicapai dalam siklus I ini adalah meningkatkan pemahaman siswa tentang Peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi dan detik-detik proklamasi kemerdekaan melalui metode bermain peran atau role playing. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Guru atau peneliti : 1) Kegiatan awal : -
Memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang peristiwa yang melatarbelakangi kekalalahan Jepang dari sekutu dengan tujuan untuk mengetahui sampai sejauhmana pengetahuan siswa.
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
60
-
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Kegiatan inti -
Melaksanakan pre test.
-
Menilai penampilan setiap kelompok dan memberikan arahan kepada siswa yang lupa dialog.
-
Diskusi dengan seluruh siswa yang dilakukan setelah semua kelompok bermain peran untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman siswa tentang materi, hambatan atau kesulitan apa yang ditemui dalam proses latihan dan pelaksanaan role playing.
3) Kegiatan akhir -
Mengadakan post test untuk mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang materi pelajaran.
-
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran.
-
Memberikan tindak lanjut.
2. Siswa : 1) Menjawab pertanyaan yang diajukan guru. 2) Menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
61
3) Menjawab soal pre test. 4) Setiap kelompok bermain peran di depan kelas. 5) Kelompok siswa yang belum tampil ditugaskan untuk mengamati penampilan kelompok yang sedang tampil untuk dijadikan sebagai bahan diskusi kelas setelah semua kelompok tampil. 6) Seluruh siswa dengan bimbingan guru berdiskusi tentang materi pelajaran, hambatan atau kesulitan apa yang ditemui dalam proses latihan dan pelaksanaan role playing. Hal ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan apakah kegiatan role playing sudah berhasil ataukah perlu diulang lagi. 7) Mengerjakan soal post test untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan pembelajaran. 8) Bersama-sama
dengan
guru
menyimpulkan
materi
pelajaran.
3. Observer Kegiatan yang dilakukan observer antara lain : 1) Mengawasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas. 2) Memberikan penilaian tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan, apakah perlu diulang atau tidak.
62
3) Memberikan arahan kepada guru atau peneliti untuk kegiatan selanjutnya. Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti memperoleh data berupa hasil belajar yang mencakup penilaian tiap kelompok untuk kegiatan role playing, pre test, dan post test. Aspek yang dinilai dalam pelaksanaan role playing antara lain kesesuaian naskah dengan simulasi, kekompakan , dan kreativitas siswa dalam bermain peran atau role playing. Soal yang diberikan pada kegiatan pre test dan post test sama. Nilai akhir untuk setiap siswa diperoleh dari nilai pre test + nilai yang diperoleh dalam kelompok + nilai post test :3. Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan I siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Penilaian tiap kelompok untuk kegiatan role playing I kelompok
I II III Jumlah Rata-rata
Kesesuaian kekompakan naskah dengan simulasi 85 80 82 80 76 90 243 250 81 83,3
kreativitas
60 60 60 180 60
jumlah
Ratarata
225 222 226 673 224,3
75 74 75,3 224,3 74,76
Sedangkan hasil belajar secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
63
Tabel 4.2 Hasil belajar pada kegiatan I siklus I Nama Rizki Alda Fitriyani Silvy Favian Ihsan Al-Fiqri Cheby Gema Levira Dicky Mirzan Santi Ayu Nugi Fauzi Septiani Salsabila Qory Wildan Annisa Rizal Jihan Aldi Willy Shabrina Emil jumlah Rata-rata
Pre test 20 30 40 40 70 50 50 70 60 60 50 20 40 60 40 60 80 80 80 60 40 40 30 20 60 70 70 1390 51,48
Simulasi 75 75 75 75 75 75 75 75 75 74 74 74 74 74 74 74 74 74 75,3 75,3 75,3 75,3 75,3 75,3 75,3 75,3 75,3 2018,7 74,76
Post test 40 50 60 50 70 60 60 60 70 80 60 40 60 60 60 80 80 100 80 70 60 40 30 40 60 80 80 1670 61,85
Jumlah 135 155 175 165 215 185 185 205 205 214 184 134 174 194 174 214 234 254 235,3 205,3 175,3 155,3 135,3 135,3 195,3 225,3 225,3 5078,7 188,09
Rata-rata 45 51,7 58,3 55 71,7 61,7 61,7 68,3 68.3 71,3 61,3 44,7 58 64,7 58 71,3 78 84,7 78,4 68,4 58,4 51,8 45,1 45,1 65,1 75,1 75,1 1692,9 62,7
Dengan melihat tabel 4.2 diperoleh gambaran tentang nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam setiap kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Nilai rata-rata untuk pre test 51,48
Nilai rata-rata kelompok 74,76
64
Nilai rata-rata untuk post test 61,85 Setelah semua kelompok tampil di depan kelas untuk memainkan peranannya masing-masing, guru/peneliti berdiskusi dengan semua siswa untuk mengetahui tanggapan atau komentar siswa tentang penampilannya sendiri maupun penampilan kelompok lain, kesulitan dan hambatan apa saja yang ditemukan siswa dalam mempersiapkan dan melaksanakan role playing. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 1. Ekspresi siswa kurang muncul 2. Kerjasama kelompok kurang terjalin akibat dari latihan yang hanya satu atau dua kali, bahkan masih ada kelompok yang latihan sendiri-sendiri dengan cara menghafal dialog yang akan diperankannya. 3. Ada beberapa siswa yang suaranya pelan atau tidak jelas. 4. Gerakannya masih kaku. 5. Kurang percaya diri atau malu-malu ketika tampil di depan kelas karena tidak terbiasa tampil di depan kelas. Hasil pengamatan dari observer hampir sama dengan apa yang didiskusikan guru dengan siswa. Dengan melihat hasil belajar di atas dan berdasarkan pada keinginan siswa untuk memperbaiki kekurangan yang ada, maka peneliti sepakat dengan observer untuk melaksanakan tindakan berikutnya dalam siklus I kegiatan II.
65
Kegiatan II siklus I Kegiatan yang dilakukan guru, siswa, dan observer hampir sama seperti kegiatan I pada siklus I. Namun ada perbedaan sedikit yaitu setiap kelompok yang belum tampil ditugaskan untuk menilai penilaian kelompok yang tampil secara tertulis dengan aspek penilaian yang sama seperti pada pertemuan I. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar semua siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam pembelajaran, tidak sibuk menghafal dialog yang akan dimainkan atau diperankannya, dan memperbaiki proses pembelajaran pada kegiatan I siklus I. Data yang diperoleh peneliti dalam kegiatan II ini adalah berupa hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.3 Penilaian tiap kelompok untuk kegiatan role playing II kelompok
I II III Jumlah Rata-rata
Kesesuaian kekompakan naskah dengan simulasi 81 80 86 80 93 80 260 240 86,66 80
kreativitas
jumlah
Ratarata
75 85 75 235 78,33
236 251 248 735 244,99
78,66 83,66 82,66 244,98 81,66
Sedangkan untuk hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
66
Tabel 4.4 Hasil belajar pada kegiatan II siklus I Nama Rizki Alda Fitriyani Silvy Favian Ihsan Al-Fiqri Cheby Gema Levira Dicky Mirzan Santi Ayu Nugi Fauzi Septiani Salsabila Qory Wildan Annisa Rizal Jihan Aldi Willy Shabrina Emil Jumlah Rata-rata
Pre test 37 42 57 37 55 60 45 55 63 67 52 52 67 60 37 57 75 57 67 55 67 47 47 50 67 75 75 1458 54
Simulasi 78,66 78,66 78,66 78,66 78,66 78,66 78,66 78,66 78,66 83,66 83,66 83,66 83,66 83,66 83.66 83,66 83.66 83,66 82,66 82,66 82,66 82,66 82,66 82,66 82,66 82,66 82,66 2204,82 81,66
Post test 37 47 77 37 70 60 50 55 73 72 53 62 72 65 52 67 75 57 82 55 67 47 47 57 67 87 75 1663 61,59
Jumlah 153 168 213 153 194 199 174 189 215 223 189 198 223 209 173 208 234 198 222 193 217 177 177 190 217 245 223 5325,82 197,25
Dari tabel di atas dapat diperoleh gambaran sebagai berikut : Nilai rata-rata pre test 54 Nilai rata-rata post test 61,59
Rata-rata 51 56 71 51 64,7 66,3 58 63 71,7 74,3 63 66 74,3 69,7 54,3 69.3 78 66 74 64,3 72,3 59 59 63,3 72,3 81,7 74,3 1775,27 65,75
67
Nilai rata-rata kelompok 81,66 Hasil penilaian kelompok siswa yang belum tampil terhadap siswa yang tampil tidak bisa digunakan karena nilainya menjatuhkan kelompok siswa yang tampil atau penilaiannya bersifat subjektif ada unsur kompetisi di dalamnya. Tetapi walaupun demikian konsentrasi siswa terlihat lebih baik dengan adanya kegiatan penilaian secara tertulis ini. Hasil diskusi kelas tentang penampilan semua kelompok adalah sebagai berikut : 1. Ekspresi siswa kurang dikarenakan ketika tampil lupa dialog dan raguragu. 2. Kerjasama kelompok sudah baik. Hal ini terlihat dari kekompakan siswa dalam bermain peran. 3. Masih ada beberapa siswa yang suaranya masih pelan, mungkin karena tidak percaya diri atau malu. 4. Kreativitas siswa sudah nampak. Hal ini terlihat dari kelompok siswa yang menata kelas seperti situasi yang digambarkan pada teks drama yaitu situasi rapat dan pelaksanaan detik-detik proklamasi.. Hasil pengamatan dari observer hampir sama dengan apa yang didiskusikan guru dengan siswa. Setelah membandingkan hasil kegiatan I dengan II, maka peneliti dan observer memutuskan untuk menyelesaikan siklus I sampai dua kegiatan saja.
68
Siklus II materinya tentang nilai-nilai kepahlawanan dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajarannya dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil siswa dapat menjelaskan tentang nilai-nilai kepahlawanan dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini adalah sebagai berikut : 1. Guru Membuat RPP dan instrumen penelitian (1) Kegiatan awal : -
Memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang sikap-sikap pahlawan apa saja yang bisa kita teladani.
-
Membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang.
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
(2) Kegiatan inti -
Melaksanakan pre test.
-
Mengamati kegiatan siswa dalam berdiskusi.
69
-
Memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan.
(3) Kegiatan akhir -
Mengadakan post test untuk mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang materi pelajaran.
-
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran.
-
Memberikan tindak lanjut.
2. Siswa 1) Menjawab pertanyaan yang diajukan guru. 2) Menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. 3) Menjawab soal pre test. 4) Siswa duduk secara berkelompok dengan kelompoknya masing-masing. 5) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk memecahkan masalah atau mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). 6) Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lain memberikan tanggapannya. 7) Mengerjakan soal post test untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan pembelajaran.
70
8) Bersama-sama
dengan
guru
menyimpulkan
materi
pelajaran.
3. Observer Kegiatan yang dilakukan observer antara lain : 1) Mengawasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas. 2) Memberikan penilaian tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan, apakah perlu diulang atau tidak. 3) Memberikan arahan kepada guru atau peneliti untuk kegiatan selanjutnya. Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti memperoleh data berupa hasil belajar yang diperoleh siswa dari kegiatan pre test, diskusi kelompok, dan post test. Aspek yang dinilai pada siklus II ini adalah aspek afektif atau sikap. Soal yang diberikan pada kegiatan pre test dan post test sama yaitu tentang menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang harus didiskusikan oleh siswa dalam kelompoknya masing-masing yaitu tentang arti atau penjelasan dari setiap nilai-nilai kepahlawanan yang telah diberikan oleh guru dalam kegiatan pre test. Hal ini dilakukan untuk menggali pemahaman siswa tentang nilai-nilai kepahlawanan Nilai akhir untuk setiap siswa diperoleh dari nilai pre test + nilai yang diperoleh dalam kelompok + nilai post test :3. Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan I siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
71
Tabel 4.5 Hasil belajar pada kegiatan I siklus II Nama
Pre test
Al-Fiqri Ihsan Wildan Salsabila Cheby Santi Alda Dicky Fitriyani Levira Ayu Nugi Qory Gema Silvy Jihan Septiani Shabrina Annisa Emil Fauzi Favian Mirzan Aldi Willy Rizal Rizki Jumlah Rata-rata
80 90 80 90 70 80 60 60 90 90 70 60 100 80 40 60 90 90 100 100 80 90 90 60 90 90 100 2180 80,74
LKS kelompok 60 60 60 60 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 60 60 60 90 90 90 90 2380 88,15
Post test
Jumlah
Rata-rata
80 90 90 90 100 100 70 80 100 90 90 70 100 90 60 80 100 90 100 100 90 100 90 60 90 90 100 2390 88,51
220 240 230 240 270 280 250 240 290 280 260 230 300 270 200 240 290 280 300 300 230 250 240 210 270 270 290 6950 257,40
73,3 80 76,7 80 90 93,3 83,3 80 96,7 93,3 86,7 76,7 100 90 66,7 80 96,7 93,3 100 100 76,7 83,3 80 70 90 90 96,7 2316,66 85,80
Dari tabel di atas, peneliti memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa sebagai berikut : Nilai rata-rata pre test 80,74
Nilai rata-rata kelompok 88,15
72
Nilai rata-rata post test 88,51
Nilai akhir rata-rata 85,80
Selain memperoleh data berupa hasil belajar, guru/peneliti juga menemukan hal-hal yang menarik dalam pelaksanaan diskusi kelompok antara lain msebagai berikut : 1. Keputusan untuk menjawab pertanyaan hanya didominasi oleh orang yang pintar dalam hal pengetahuan atau anak yang pintar bicara. 2. Masih ada siswa yang bermain-main atau kurang serius dalam diskusi. Sedangkan dalam pelaksanaan diskusi kelas untuk melaporkan hasil diskusi kelompok, peneliti menemukan hal-hal berikut ini : 1. Pembicaraan didominasi oleh siswa yang memiliki keterampilan berbicara. 2. Masih banyak siswa yang tidak mau mengeluarkan pendapat atau gagasannya terhadap jawaban kelompok lain. Hal ini terlihat dari 27 siswa, hanya 8 diantaranya yang berani mengemukakan pendapatnya. Ini berarti hanya 29,6 % siswa yang aktif berbicara. 3. Masih ada siswa yang tidak konsentrasi dalam pelaksanaan diskusi. Hal-hal seperti yang dikemukakan di atas ditemukan juga oleh observer, maka berdasarkan pertimbangan masih banyaknya kekurangan dalam pelaksanaan diskusi kelompok dan diskusi kelas akhirnya peneliti dan observer sepakat untuk melakukan tindakan berikutnya dengan tujuan untuk memperbaiki atau mengurangi kekurangan yang ada pada kegiatan 1 siklus II.
73
Kegiatan 2 siklus II Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, observer, dan siswa hampir sama dengan kegiatan 1. Hanya ada sedikit perbedaan yaitu peneliti atau guru sebelum pelaksanaan diskusi kelompok memberikan motivasi kepada siswa dengan cara siapa yang aktif atau berani mengemukakan pendapat atau gagasannya baik dalam pelaksanaan diskusi kelompok maupun diskusi kelas akan mendapatkan tambahan nilai. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa lebih berani dan percaya diri dalam mengemukakan pendapat atau gagasannya dalam bentuk verbal. Sedangkan tujuan pembelajarannya masih sama seperti pada kegiatan 1 yaitu melalui metode diskusi kelompok kecil
siswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai
kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti memperoleh data berupa hasil belajar yang diperoleh siswa dari kegiatan pre test, diskusi kelompok, dan post test. Aspek yang dinilai pada siklus II ini adalah aspek afektif atau sikap. Soal yang diberikan pada kegiatan pre test dan post test sama yaitu skala sikap untuk menggali sikap siswa terhadap pernyataan-pernyataan yang merupakan implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memberikan tanda ceklist pada kolom setuju atau tidak setuju. Sedangkan masalah yang harus didiskusikan oleh siswa yaitu tentang contoh perilaku yang menggambarkan nilai kepahlawanan dan yang tidak menggambarkan nilai kepahlawanan, cara-cara menghargai jasa para pahlawan, hal-hal yang harus dilakukan dalam mengisi kemerdekaan, dan contoh sikap atau perilaku pahlawan yang bisa diteladani oleh siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
74
Nilai akhir untuk setiap siswa diperoleh dari nilai pre test + nilai yang diperoleh dalam kelompok + nilai post test :3. Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan II siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Hasil belajar pada kegiatan II siklus II Nama Al-Fiqri Ihsan Wildan Salsabila Cheby Santi Alda Dicky Fitriyani Levira Ayu Nugi Qory Gema Silvy Jihan Septiani Shabrina Annisa Emil Fauzi Favian Mirzan Aldi Willy Rizal Rizki Jumlah Rata-rata
Pre test 60 67 60 87 93 73 67 73 93 80 80 60 93 67 67 73 93 100 100 100 93 100 73 73 87 87 73 2172 80,4
LKS kelompok 70 70 70 70 55 55 55 55 60 60 60 60 75 75 75 75 90 90 90 90 65 65 65 70 70 70 70 1875 69,4
Post test 67 73 80 87 93 67 73 80 80 87 100 67 93 67 80 80 100 100 100 100 87 100 80 73 87 80 80 2261 83,7
Jumlah 197 210 210 244 241 195 195 208 233 227 240 187 261 209 222 228 283 290 290 290 245 265 218 216 244 237 223 6308 233,5
Rata-rata 65,7 70 70 81,3 80,3 65 65 69,3 77,7 75,7 80 62,3 87 69,7 74 76 94,3 96,7 96,7 96,7 81,7 88,3 72,7 72 81,3 79 74,3 2102,7 77,8
75
Dari tabel di atas, peneliti memperoleh gambaran tentang hasil belajar rata-rata siswa untuk setiap kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : Nilai rata-rata pre test 80,4 Nilai rata-rata post test 83,7 Nilai rata-rata kelompok 69,4 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Selain memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa, dalam pelaksanaan diskusi kelompok peneliti juga menemukan hal-hal yang menarik sebagai berikut : 1. Keaktifan siswa dalam diskusi kelompok sudah terlihat meningkat. Hal ini terlihat dari keseriusan siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara bersama-sama di dalam kelompoknya masing-masing. 2. Tetapi masih ada saja siswa yang bermain-main atau kurang serius dalam diskusi. Sedangkan dalam pelaksanaan diskusi kelas untuk melaporkan hasil diskusi kelompok, peneliti menemukan hal-hal berikut ini : 1. Siswa yang melaporkan hasil diskusi di depan kelas adalah siswa yang memang memiliki kemampuan berbicara dan pengetahuan yang cukup. 2. Siswa yang
mau mengeluarkan pendapat atau gagasannya terhadap
jawaban kelompok lain bertambah menjadi 15 orang atau ada 55,6 %
76
siswa yang aktif dalam mengeluarkan pendapat atau gagasannya. Hal ini berarti ada peningkatan sebanyak 26 % dari kegiatan 1 3. Masih ada siswa yang tidak konsentrasi dalam pelaksanaan diskusi. Hasil pengamatan dari observer hampir sama dengan apa yang ditemukan oleh peneliti/ guru. Setelah membandingkan hasil kegiatan I dengan II, maka peneliti dan observer memutuskan untuk menyelesaikan siklus II sampai dua kegiatan saja.
Siklus III materinya tentang tentang cara-cara menghargai jasa para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Tujuan pembelajarannya melalui media audiovisual (pemutaran film Naga Bonar) siswa dapat menuliskan cara-cara menghargai jasa para pahlawan dan meneladani sikap para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III ini adalah sebagai berikut : 1) Guru Membuat RPP, menyiapkan alat-alat yang akan digunakan seperti laptop, infocus, VCD film Naga Bonar dan instrumen penelitian (1) Kegiatan awal : -
Memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan siapa yang pernah menonton film perjuangan dan
77
bertanya lebih lanjut tentang kesan siswa terhadap cerita film tersebut. -
Menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
(2) Kegiatan inti -
Mengamati kegiatan siswa selama pemutaran film.
-
Berdiskusi bersama-sama dengan siswa tentang isi film dan hal-hal apa saja yang bisa dijadikan contoh dan teladan bagi siswa dari film tersebut.
-
Tanya
jawab
dengan
siswa
tentang
cara-cara
menghargai jasa para pahlawan. (3) Kegiatan akhir -
Mengadakan post test untuk mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang materi pelajaran.
-
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran.
-
Memberikan tindak lanjut.
2) Siswa (1) Menjawab pertanyaan yang diajukan guru. (2) Menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
78
(3) Menonton pemutaran film Naga Bonar (4) Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). (5) Bersama-sama
dengan
guru
menyimpulkan
materi
pelajaran.
3) Observer Kegiatan yang dilakukan observer antara lain : (1) Mengawasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas. (2) Memberikan penilaian tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan, apakah perlu diulang atau tidak. (3) Memberikan arahan kepada guru atau peneliti untuk kegiatan selanjutnya. Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti memperoleh data berupa hasil belajar yang diperoleh siswa dari kegiatan post test. Aspek yang dinilai pada siklus III ini adalah aspek afektif atau sikap dengan tujuan untuk menggali
sikap siswa tentang cara-cara menghargai jasa para pahlawan,
meneladani usaha-usaha
para pahlawan dalam memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaan serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam
kegiatan pada siklus III ini dapat dilihat pada tabel berikut :
79
Tabel 4.7 Hasil belajar pada kegiatan siklus III No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. .
Nama Aldi Gema Santi Alda Annisa Ayu Cheby Dicky Emil Fitriyani Jihan Levira Mirzan Rizal Al-Fiqri Ihsan Wildan Nugi Qory Rizki Salsabila Septiani Shabrina Silpi Willy Fauzi Favian
Nilai 60 75 75 55 80 85 70 60 90 85 60 85 65 55 55 65 75 60 90 60 85 80 95 60 75 80 75 1955 72,4
Selain memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa, guru/peneliti juga menemukan beberapa hal dalam kegiatan pada siklus III ini antara lain sebagai berikut : 1.
Siswa terlihat antusias melihat film yang diputar.
80
2. Konsentrasi siswa kadang-kadang terganggu oleh suara yang terdengar dari luar kelas. 3. Dalam pelaksanaan diskusi kelas keaktifan siswa mulai terlihat. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan guru dan mengeluarkan pendapat atau gagasannya. Keadaan tersebut teramati juga oleh observer. Pelaksanaan siklus III hanya satu kegiatan saja. Hal ini disebabkan karena pemutaran film yang dilakukan oleh peneliti sifatnya hanya untuk mendukung penelitian siklus II yang lebih menekankan pencapaian tujuan pembelajarannya pada aspek afektif atau sikap siswa dalam menghargai jasa-jasa para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
2..Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh peneliti selama pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas VA SDN. Cisitu 2 Kecamatan Coblong Kota Bandung adalah sebagai berikut : 1. Siklus I, kegiatan I nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah : 1) Untuk pre test 51,48 2) Untuk post test 61,85 3) Untuk nilai akhir 62,7 4) Untuk nilai simulasi/role playing 74,76
81
Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami perubahan dari sebelum diadakannya tindakan (pre test)
dengan sesudah tindakan (post test).
Peningkatan hasil belajarnya rata-rata meningkat sebanyak 10,37 atau mengalami kenaikan sebanyak 20,14 %. Perolehan nilai akhir setiap siswa lebih besar daripada nilai post test karena nilai akhir setiap siswa diperoleh dari ( nilai pre test + nilai simulasi + nilai post test ) : 3. Pada kegiatan siklus I ini terdapat peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu sebanyak 0,85 atau mengalami kenaikan sebanyak 1,37 %. Siklus I, kegiatan II nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah : 1) Untuk nilai pre test 54 2) Untuk nilai post test 61,59 3) Untuk nilai akhir 65,75 4) Untuk nilai simulasi/role playing 81,66 Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami perubahan dari sebelum diadakannya tindakan (pre test)
dengan sesudah tindakan (post test).
Peningkatan hasil belajarnya rata-rata meningkat sebanyak 7,59 atau mengalami kenaikan sebanyak 14,05 %. Perolehan nilai akhir setiap siswa lebih besar daripada nilai post test karena nilai akhir setiap siswa diperoleh dari ( nilai pre test + nilai simulasi + nilai post test ) : 3. Pada kegiatan siklus II ini terdapat peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu sebanyak 4,16 atau mengalami kenaikan sebanyak 6,75 %. Tabel data hasil belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :
82
Tabel 4.8 Rekapitulasi hasil belajar pada siklus I Siklus I
Tindakan I Tindakan II
Pre test
Post test
Prosentase kenaikan nilai post test dari pre test
51,48 54
61,85 61,59
20,14 % 14,05 %
Nilai akhir rata-rata siswa
62,7 65,75
Prosentase kenaikan nilai akhir rata-rata siswa dari nilai post test 1,37 % 6,75 %
Prosentase kenaikan nilai post test dari pre test pada tindakan I siklus I lebih besar daripada tindakan II siklus II, hal ini dikarenakan : 1) Jumlah soal yang diberikan pada tindakan II siklus I lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
soal pada tindakan I siklus I yaitu
sebanyak 10 soal. 2) Siswa lebih banyak menghafal dialog yang harus diperankannya daripada mencari hubungan atau urutan peristiwa dari naskah drama yang dimainkannya. Namun demikian nilai akhir rata-rata siswa pada tindakan 2 siklus I lebih besar dibandingkan dengan tindakan 1 siklus, hal ini dikarenakan siswa sudah bisa menampilkan kegiatan simulasi/role playing dengan baik, sehingga untuk nilai penampilannya menjadi besar dibandingkan dengan
83
kegiatan pada tindakan 1. Hal ini jelas berpengaruh terhadap nilai akhir siswa. 2. Siklus II, kegiatan I nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut : 1) Untuk nilai pre test 80,74 2) Untuk nilai post test 88,51 Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami perubahan dari sebelum diadakannya tindakan (pre test)
dengan sesudah tindakan (post test).
Peningkatan hasil belajarnya rata-rata meningkat sebanyak 7,77 atau mengalami kenaikan sebanyak 9,62 %. Siklus II, kegiatan II nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut : 1) Untuk nilai pre test 80,4 2) Untuk nilai post test 83,7 Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami perubahan dari sebelum diadakannya tindakan (pre test)
dengan sesudah tindakan (post test).
Peningkatan hasil belajarnya rata-rata meningkat sebanyak 3,3 atau mengalami kenaikan sebanyak 4,10 %. Tabel data hasil belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :
84
Tabel 4.9 Rekapitulasi hasil belajar siklus II Siklus II Tindakan I Tindakan II
Pre test 80,74 80,4
Post test 88,51 83,7
Prosentase kenaikan post test dari pre test 9,62 % 4,10 %
nilai
Dari tabel di atas dapat dilihat prosentase kenaikan nilai post test dari pre test pada tindakan II lebih kecil dibandingkan dengan tindakan I, hal ini dikarenakan : 1) Lembar Kerja Siswa (LKS) yang harus dikerjakan siswa pada tindakan II lebih sukar dibandingkan dengan tindakan I. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap perolehan nilai akhir siswa karena nilai akhir siswa diperoleh dari (nilai pre test + nilai kelompok + nilai post test) :3. 2) Ada 3 kelompok siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 yaitu kelompok 2, 3, dan 6. Namun demikian kegiatan diskusi kelompok dan diskusi kelas sudah bisa berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari cukup banyaknya partisipasi siswa dalam kegiatan ini. 3. Siklus III Dalam kegiatan siklus III ini tidak ada kegiatan pre test dengan pertimbangan pemutaran film cukup memakan waktu yaitu hampir 2 jam. Peneliti/guru lebih fokus pada kegiatan mengamati kegiatan siswa dalam menonton film dan kegiatan diskusi kelas yang membahas tentang isi film,
85
sikap-sikap para pahlawan yang bisa diteladani, cara-cara menghargai jasa para pahlawan dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajarnya dapat dilihat pada tabel 4.7 dengan perolehan nilai akhir ratarata 72,4. Antusias siswa terlihat pada kegiatan pemutaran film dan diskusi kelas.
Berikut ini data hasil belajar akhir siswa kelas VA SDN. Cisitu 2 Kecamatan Coblong Kota Bandung dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) Tabel 4.10 Rekapitulasi hasil belajar siswa selama pelaksanaan PTK No. Kegiatan 1. Siklus I Tindakan 1 Tindakan II 2. Siklus II Tindakan I Tindakan II 3. Siklus III
Rata-rata nilai akhir 62,7 65,75 85,80 77,8 72,4
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa rata-rata nilai akhir siswa pada pelajaran IPS di atas KKM yang telah ditetapkan pihak sekolah yaitu sebesar 60. Walaupun mungkin secara nilai individual ada yang di bawah KKM seperti pada : Siklus I kegiatan I ada 10 orang yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Siklus I kegiatan II ada 7 orang yang mendapatkan nilai di bawah KKM.
86
Siklus III ada 3 orang yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Dari uraian di atas dapat dilihat setelah diadakannya tindakan ternyata ada penurunan jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Beberapa temuan yang didapatkan oleh peneliti/guru dan mitra peneliti sebagai observer selama penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) ini adalah sebagai berikut : a) Perencanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Dalam perencanaan pembelajarannya guru/peneliti harus bersikap kreatif
dan
inovatif
dalam
mendesain
pembelajaran
yang
memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain : (a) Karakteristik,
bakat,
dan
minat
siswa.
Berdasarkan
pada
karakteristik siswa kelas V yang sudah mulai mengenal dan mampu melakukan tugas dan tanggung jawab dalam kelas atau kelompok;
mulai berpikir dalam menggunakan kata-kata;
membuat pemikiran tentang situasi atau hal yang konkrit secara logis;
maka
peneliti
merencanakan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode role playing, diskusi kelas, dan diskusi
87
kelompok dengan tujuan untuk mengoptimalkan keaktifan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. (b) Tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajarannya mencakup aspek kognitif yaitu menggali pengetahuan siswa tentang sejarah perjuangan bangsa
dan aspek afektif yaitu
menggali pemahaman siswa tentang nilai-nilai kepahlawanan serta mengimplementasikan
sikap menghargai/meneladani perjuangan
para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. (c) Melibatkan siswa dalam proses perencanaannya yaitu dengan cara menugaskan siswa untuk mencari teks drama tentang peristiwa sekitar
proklamasi
dan
meminta
pendapat
siswa
setelah
pembelajaran selesai apakah pelaksanaannya perlu diulang atau tidak. (d) Pemilihan media dan sumber belajar yang tepat yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar dan audiovisual (film perjuangan). (e) Membuat alat evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran. Alat evaluasi yang digunakan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berupa soal-soal yang berbentuk isian, uraian singkat, dan skala sikap. b) Pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS).
88
Dalam
pelaksanaan
pembelajarannya
peneliti
melihat
adanya
keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional maupun intelektual. Hal ini dapat dilihat dari tingginya perhatian serta motivasi siswa untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, siswa belajar secara langsung atau mengalami sendiri, dan interaksi yang multi arah. Selain itu penggunaan multimetode dan multimedia yang dilakukan oleh peneliti dalam pembelajaran IPS ternyata memberikan beberapa keuntungan sebagai berikut : 1) Siswa lebih aktif dalam mencari informasi sendiri. 2) Siswa lebih percaya diri dan berani untuk tampil di depan kelas. 3) Siswa
lebih
berani
dalam
mengemukakan
pendapat
atau
gagasannya secara verbal. 4) Siswa
terbiasa bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan. 5) Siswa lebih bergairah dalam proses pembelajaran. 6) Hasil belajar siswa menjadi meningkat. c) Hasil belajar IPS setelah menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Berdasarkan pada deskripsi hasil belajar di atas, peneliti memperoleh suatu
temuan
yaitu
penggunaan
Pendekatan
Pembelajaran
Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) dalam pembelajaran IPS ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
89
d) Hambatan
dan
kesulitan
yang
dialami
guru/peneliti
dalam
melaksanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS). Hambatan dan kesulitan yang dialami peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (a) Memerlukan waktu dan pemikiran yang cukup matang dalam perencanaannya. (b) Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang bagi proses pembelajaran (c) Melibatkan siswa dalam menentukan dan merumuskan tujuan pembelajaran,
karena
pada
dasarnya
perumusan
tujuan
pembelajaran di SD pada umumnya ditentukan oleh guru. (d) Melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. (e) Pengelolaan kelas, karena masih ada siswa yang kurang konsentrasi atau tidak serius dalam belajar. (f) Menciptakan
iklim
belajar
yang
kondusif,
karena
pada
pelaksanaannya kadang-kadang konsentrasi siswa terganggu oleh hal-hal yang di luar dugaan. (g) Melibatkan
siswa
untuk
mengevaluasi
sendiri
hasil
pembelajarannya dan menyusun laporan tentang hasil belajarnya baik secara lisan maupun tulisan.