BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini dipaparkan hasil dan pembahasan penelitian, meliputi (1) kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen tanpa menggunakan metode latihan terbimbing, (2) kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3) pengaruh metode latihan terbimbing pada kemampuan menulis cerpen peserta didik kelas X. Untuk lebih jelasnya dipaparkan berikut ini. 4.1 Kemampuan Peserta Didik Kelas X Menulis Cerpen Tanpa Menggunakan Metode Latihan Terbimbing Kemampuan menulis cerpen peserta didik pada perolehan data awal (pre-test) di kelas eksperimen ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar peserta didik dalam menulis cerpen dapat dipaparkan pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1 Skor Kemampuan Awal (Pre-test) Terhadap Hasil Belajar Menulis Cerpen Tanpa Menggunakan Metode Latihan Terbimbing pada Kelas X-1 Hasil Capaian Peserta Didik No. Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
60 60 50 75 50 50 80 60 50 50 60 70
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
70 60 75 75 75 60 70 65 70 70 75 70 50 50 60 50 50 70
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada klasifikasi penilaian kemampuan peserta didik pada kelas X-1 dalam menulis cerpen pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Klasifikasi Penilaian Kemampuan Awal (pre-test) Peserta Didik Kelas X-1 dalam Menulis Cerpen No 1 2 3
Nilai (Pre-test) 50-60 65-70 75-80 Total
Jumlah 9-7 orang 1-7 orang 5-1 orang 30 orang
Kategori Sangat Kurang Kurang baik Cukup baik
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa skor hasil belajar peserta didik yang tidak menggunakan metode latihan terbimbing dalam pembelajaran menulis cerpen
mendapat skor yang berbeda-beda. Skor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut; yang mendapat skor 50 berjumlah 9 orang, skor 60 berjumlah 7 orang, skor 75 berjumlah 5 orang, skor 80 berjumlah 1 orang. Jadi, skor pencapaian prestasi hasil belajar menulis cerpen peserta didik tanpa menggunakan metode latihan terbimbing belum tuntas karena sebagian besar peserta didik memiliki nilai kategori kurang baik. 4.2 Kemampuan Peserta Didik Kelas X Menulis Cerpen Menggunakan Metode Latihan Terbimbing Kemampuan menulis cerpen peserta didik pada perolehan data akhir (post-test) di kelas eksperimen ditunjukkan dengan perolehan hasil belajar peserta didik dalam menulis cerpen dapat dipaparkan pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Skor Kemampuan Akhir (Post-test) terhadap Hasil Belajar Menulis Cerpen Menggunakan Metode Latihan Terbimbing pada Kelas X-1 Hasil Capaian Peserta Didik No.Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
75 80 60 95 75 75 100 80 60 60 75 80 95 75 80 95 95
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
60 95 80 100 95 85 85 60 80 75 60 60 80
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada klasifikasi penilaian kemampuan peserta didik pada kelas X-1 dalam menulis cerpen pada tabel 4 berikut. Tabel 4 Klasifikasi Penilaian Kemampuan Akhir (post-test) Peserta Didik Kelas X-1 dalam Menulis Cerpen No 1 2 3 4 5
Nilai (Post-test) 60 75 80 85 95-100 Total
Jumlah 7 orang 6 orang 8 orang 2 orang 5-2 orang 30 orang
Kategori Kurang Cukup Cukup Baik Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa skor prestasi hasil belajar menulis cerpen yang menggunakan metode latihan terbimbing mendapat skor yang berbedabeda. Skor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut; peserta didik yang mendapat skor 60 berjumlah 7 orang, skor 75 berjumlah 6 orang, skor 80 berjumlah 8 orang, skor 85 berjumlah 2
orang, skor 95 berjumlah 5 orang, dan skor 100 berjumlah 2 orang. Skor pencapaian prestasi hasil belajar peserta didik menulis cerpen dengan menggunakan metode latihan terbimbing dan dikategorikan tuntas dengan skor tuntas 95 dan 100 ada 7 orang dan kategori baik dengan skor 75,80, dan 85 ada 16 orang. Jadi, terdapat perbedaan antara perlakuan metode latihan terbimbing dengan tanpa menggunakan metode latihan terbimbing. Penggunaan metode latihan terbimbing mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap prestasi hasil belajar menulis cerpen pada peserta didik kelas X-1. 4.3 Pengaruh Metode Latihan Terbimbing terhadap Prestasi Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Menulis Cerpen Prestasi hasil belajar menulis cerpen di kelas X-1 yang mendapatkan perlakuan tanpa menggunakan metode latihan terbimbing dan menggunakan metode latihan terbimbing tersebut selanjutnya dianalisis dan dipisahkan. Sebelum melihat apakah terdapat pengaruh metode latihan terbimbing pada kelas eksperimen terlebih dahulu melakukan pengumpulan data skor hasil belajar peserta didik pada materi menulis cerpen dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5 Skor Kemampuan Peserta Didik Pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Materi Menulis Cerpen di Kelas X-1 No. Subjek 1 2 3 4 5 6
Skor Hasil Menulis Cerpen Pre-Test Post-Test 60 75 60 80 50 60 75 95 50 75 50 75
Gain 15 20 10 20 25 25
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
80 60 50 50 60 70 70 60 75 75 75 60 70 65 70 70 75 70 50 50 60 50 50 70 1880
100 80 60 60 75 80 95 75 80 95 95 60 95 80 100 95 85 85 60 80 75 60 60 80 2385
20 20 10 10 15 10 25 15 5 20 20 15 25 15 30 25 10 15 10 30 15 10 10 10 505
4.3.1 Pengujian Normalitas Data Pre Test Frekuensi Prestasi Hasil Belajar Menulis Cerpen Data hasil penelitian untuk post test (x1) adalah skor yang diperoleh melalui pengukuran pre-test atau tes awal sebelum diberikan treatmen. Deskripsi post-test dapat dilihat pada tabel. Namun sebelum masuk pada tabel harus di ketahui nilai Rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P).
Perhitungan daftar distribusi frekuensi variabel X1 Rentang (R)
= Skor tertinggi dikurangi skor terendah = 80–50 = 30
Banyaknya kelas (R) = 1 + 3,3 Log N =1 + 3,3 Log 30 = 1 + 3,3 (1,477) = 1 + 4,874 = 5,874 Dibulatkan = 6 Panjang kelas (P) =
=
=5
Tabel 6 Daftar Distribusi Frekuensi Data Pre-Test No Kelas Interval Frekuensi 1 50 – 55 9 2 56 – 60 7 3 61 – 65 1 4 66 – 70 7 5 71 – 75 5 6 76 – 80 1 Jumlah 30
Sebelum masuk pada pengujian selanjutnya, perlu pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji Liliefors. Data yang dianalisis yaitu data dari pre-test dan hasil dari analisis. Ada beberapa langkah untuk menentukan analisis di atas yaitu: a. Langkah peratama menentukan hipotesis pengujian Ho: sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal Ha: sampel berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal b. Langkah ke-dua menentukan kriteria pengujian Terima: Ho jika ≤ L tabel Tolak : Ho jika> L tabel c. Langkah ketiga: menghitung ZI, f (ZI), S (ZI) Sebelum itu perlu diketahui niali rata-rata pre test (X1) dan post test (X2) serta mengatahui standar deviasi data pre test. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut. Rumus rata-rata :
=
∑
Keterangan : = Rata-rata (mean) ∑x= jumlah harga X N = jumlah sampel Rumus standar deviasi : Sd = Sd (x- )2 n-1
(
)
= standar deviasi = kuadrat antara hasil pengurangan harga x dan rata-rata = jumlah sampel dikurangi 1
Perhitungan nilai rata-rata pre test
1=
Diketahui: ∑x1 = 1880 N = 30 Jadi :
1
=
∑
1
=
1
= 62,66667
Setelah diketahui nilai rata-rata pre-test maka dilanjutkan dengan perhitungan standar deviasi, untuk mempermudah perhitungan, maka data pre-test perlu dimasukan pada tabel. Tabel 7 Perhitungan Standar Deviasi Data Pre-Test (Sd2) Pre-Test 60 60 50 75 50 50 80 60 50 50 60 70 70 60 75 75 75 60 70 65 70 70 75 70
X2 - ̅ 2 -2,66667 -2,66667 -12,6667 12,33333 -12,6667 -12,6667 17,33333 -2,66667 -12,6667 -12,6667 -2,66667 7,33333 7,33333 -2,66667 12,33333 12,33333 12,33333 -2,66667 7,33333 2,33333 7,33333 7,33333 12,33333 7,33333
(X2 - ̅ 2 )2 7,111129 7,111129 160,4445 152,111 160,4445 160,4445 300,4443 7,111129 160,4445 160,4445 7,111129 53,77773 53,77773 7,111129 152,111 152,111 152,111 7,111129 53,77773 5,444429 53,77773 53,77773 152,111 53,77773
50 50 60 50 50 70 Jumlah
-12,6667 -12,6667 -2,66667 -12,6667 -12,6667 7,33333
160,4445 160,4445 7,111129 160,4445 160,4445 53,77773 2936,667
Dari tabel di atas, maka dapat dilakukan standar perhitungan deviasi (Sd) sebagai berikut:
Sd1 =
(
)
Sd1 =
,
Sd1 =
,
Sd1 = √101,2644 (Varians) Sd1 = 10,063
(Standar Deviasi)
Setelah diketahui hasil perhitungan standar deviasi dari data Pre-test maka dilanjutkan dengan perhitungan normalitas data pre-test. Tabel 8 Perhitungan Normalitas Data Pre-Test No 1 2 3 4 5 6 7 8
Pre-Test 50 50 50 50 50 50 50 50
Zi -1,25874 -1,25874 -1,25874 -1,25874 -1,25874 -1,25874 -1,25874 -1,25874
F ( Zi) 0,1058 0,1058 0,1058 0,1058 0,1058 0,1058 0,1058 0,1058
S (Zi) 0,1666 0,1666 0,1666 0,1666 0,1666 0,1666 0,1666 0,1666
F(Zi) - S(Zi) -0,0608 -0,0608 -0,0608 -0,0608 -0,0608 -0,0608 -0,0608 -0,0608
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
50 60 60 60 60 60 60 60 65 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 80
-1,25874 -0,265 -0,265 -0,265 -0,265 -0,265 -0,265 -0,265 0,231872 0,728742 0,728742 0,728742 0,728742 0,728742 0,728742 0,728742 1,225612 1,225612 1,225612 1,225612 1,225612 1,722481
0,1058 0,3974 0,3974 0,3974 0,3974 0,3974 0,3974 0,3974 0,591 0,7642 0,7642 0,7642 0,7642 0,7642 0,7642 0,7642 0,8888 0,8888 0,8888 0,8888 0,8888 0,9573
0,1666 0,4333 0,4333 0,4333 0,4333 0,4333 0,4333 0,4333 0,5666 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 1
-0,0608 -0,0359 -0,0359 -0,0359 -0,0359 -0,0359 -0,0359 -0,0359 0,0244 0,0642 0,0642 0,0642 0,0642 0,0642 0,0642 0,0642 -0,0112 -0,0112 -0,0112 -0,0112 -0,0112 -0,0427
4.3.2 Pengujian Normalitas Data Post Test Frekuensi Prestasi Hasil Belajar Menulis Cerpen Dari data hasil penelitian untuk post-test (X2) adalah skor yang diperoleh melalui pengukuran tes setelah diberikan perlakuan dilihat pada tabel. Namun sebelum masuk pada tabel harus di ketahui nilai Rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Perhitungan daftar distribusi frekuensi variabel X1 Rentang (R)
= skor tertinggi dikurangi skor terendah
= 100 – 60 = 40 Banyaknya kelas (R) = 1 + 3,3 Log N =1 + 3,3 Log 30 = 1 + 3,3 (1,477) = 1 + 4,874 = 5,874 Dibulatkan = 6 Panjang kelas (P) =
=
= 6,666
Tabel 9 Daftar Distribusi Frekuensi Data Post-Test No Kelas Interval Frekuensi 1 60 - 66,6 6 2 66,7-73,3 0 3 73,4 -80 14 4 80,1 - 86,7 2 5 86,8 - 93,4 0 6 93,5- 100 8 Jumlah 30
Sebelum melanjutkan pada pengujian selanjutnya perlu pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji Liliefors. Data yang dianalisis yaitu data yang diperoleh dari posttest.Untuk menganalisis data tersebut ada beberapa langkah untuk menganalisisnya yaitu: a. Langkah pertama: menentukan hipotesis pengujian Ho : sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal Ha : sampel berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal b. Langkah ke-dua menentukan kriteria pengujian Terima: Ho jika ≤ L tabel Tolak : Ho jika> L tabel c. Langkah ketiga: menghitung ZI, f (ZI), S (ZI) Sebelum itu perlu diketahui niali rata-rata pre test (X1) dan post test (X2) serta mengatahui standar deviasi data pre-test. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut. Rumus rata-rata : Keterangan :
=
∑
= Rata-rata ∑x= jumlah harga x N = jumlah sampel Rumus standar deviasi : Sd = Sd
(
)
= standar deviasi
(x- )2 = kuadrat antara hasil pengurangan harga x dan rata-rata n-1
= jumlah sampel dikurangi 1
Perhitungan nilai rata-rata post- test Diketahui
2
∑x2
= 2385
N
= 30
Jadi ∑
̅2 =
̅2 = ̅2
=79,5 Setelah diketahui nilai rata-rata
post-test maka dilanjutkan dengan perhitungan
standar deviasi, untuk mempermudah perhitungan, maka data pre-test perlu dimasukan pada tabel. Tabel 10 Perhitungan Standar Deviasi Data Post-Test (Sd2) Post-Test 60 60 60 60 60 60 75 75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80 85
X2 - ̅ 2 -19,5 -19,5 -19,5 -19,5 -19,5 -19,5 -4,5 -4,5 -4,5 -4,5 -4,5 -4,5 -4,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 5,5
(X2 - ̅ 2 )2 380,25 380,25 380,25 380,25 380,25 380,25 20,25 20,25 20,25 20,25 20,25 20,25 20,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 30,25
85 95 95 95 95 95 95 100 100 Jumlah
5,5 15,5 15,5 15,5 15,5 15,5 15,5 20,5 20,5
30,25 240,25 240,25 240,25 240,25 240,25 240,25 420,25 420,25 4767,5
Dari tabel diatas, maka dapat dilakukan perhitungan standar deviasi (Sd) sebagai berikut: Sd2=
̅ )
(
1 ,
Sd2=
Sd2=
1
2
,
Sd2= 164,396755 (varians) Sd2= 12,821 (standar deviasi)
Setelah diketahui hasil perhitungan standar deviasi dari data Post-test maka dilanjutkan dengan perhitungan normalitas data post-test. Tabel 11 Perhitungan Normalitas Data Post - Test No 1 2 3 4 5 6 7
Post-Test 60 60 60 60 60 60 75
X 2- ̅ 2 -19,5 -19,5 -19,5 -19,5 -19,5 -19,5 -4,5
Zi -1,52094 -1,52094 -1,52094 -1,52094 -1,52094 -1,52094 -0,35099
F(Zi) 0,0643 0,0643 0,0643 0,0643 0,0643 0,0643 0,3632
S (Zi) 0,1166 0,1166 0,1166 0,1166 0,1166 0,1166 0,3333
F (Zi) -S (Zi) 0,0523 0,0523 0,0523 0,0523 0,0523 0,0523 0,0299
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
75 75 75 75 75 75 80 80 80 80 80 80 80 85 85 95 95 95 95 95 95 100 100
-4,5 -4,5 -4,5 -4,5 -4,5 -4,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 5,5 5,5 15,5 15,5 15,5 15,5 15,5 15,5 20,5 20,5
-0,35099 -0,35099 -0,35099 -0,35099 -0,35099 -0,35099 0,038999 0,038999 0,038999 0,038999 0,038999 0,038999 0,038999 0,428984 0,428984 1,208954 1,208954 1,208954 1,208954 1,208954 1,208954 1,598939 1,598939
0,3632 0,3632 0,3632 0,3632 0,3632 0,3632 0,5120 0,5120 0,5120 0,5120 0,5120 0,5120 0,5120 0,6628 0,6628 0,8849 0,8849 0,8849 0,8849 0,8849 0,8849 0,9441 0,9441
0,3333 0,3333 0,3333 0,3333 0,3333 0,3333 0,5666 0,5666 0,5666 0,5666 0,5666 0,5666 0,5666 0,7166 0,7166 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85 0,9833 0,9833
0,0299 0,0299 0,0299 0,0299 0,0299 0,0299 0,0546 0,0546 0,0546 0,0546 0,0546 0,0546 0,0546 0,0538 0,0538 0,0349 0,0349 0,0349 0,0349 0,0349 0,0349 0,0392 0,0392
Dari perhitungan tabel diatas diperoleh nilai selisih yang tertinggi atau L observasi (Lo) yaitu sebesar 0,0546. Berdasarkan tabel nilai kritis Lt uji Lilifors pada taraf nyata 0,05 dan n = 30, di temukan Ltabel atau Lt yaitu 0,164. Jadi, L observasi (Lo) ≤ Lt= 0,0546 ≤ 0,164. Maka, Ho diterima. Dengan demikian pengujian normalitas ini dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan pada uji t. 4.3.3 Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenits varians bertujuan untuk menguji kesamaan rata–rata dari varians atau kesamaan varians dari populasi yang di ambil menjadi sampel dengan rumus yang digunakan sebagai berikut:
F=
Diketahui : 1. Varians pre-test Sd1 = √101,2644 (Varians)
Sd1 = 10,063 ( standar deviasi) 2. Varians post-test Sd2= 164,396755 (varians)
Sd2= 12,821 (standar deviasi) 3. Menentukan homogenitas F= F=
,
,
F = 1,623439 Dari perhitungan di atas diperoleh nilai Fhitung (Fh) sebesar 1,623439 dan Ltabel (Ft) pada taraf nyata α = 0,05; dk penyebut 30 dan dk pembilang 30 ditemukan nilai sebesar 1,697. Jadi fh lebih kecil dari ft (fhitung = 1,623439 ≤ ftabel = 1,697). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika fhitung ≤ ftabel, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian berasal dari varian populasi yang homogen. 4.4.4 Pengujian Hipotesis
Mengacu pada data penelitian yang berdistribusi normal dan homogen, maka pada penelitian ini dilanjutkan pada pengujian hipotesis, dengan rumusan hipotesis dinyatakan bahwa terdapat pengaruh kemampuan peserta didik menulis cerpen dengan menggunakan metode latihan terbimbing. Secara statistika hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan bahwa: Ho = Tidak ada pengaruh kemampuan peserta didik menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing. Ha = Terdapat pengaruh kemampuan peserta didik menulis cerpen dengan menggunakan metode latihan terbimbing. Dengan kriteria pengujian : Terima Ho jika ≤ t t α = 0,05; dan n-1 Tolak Ho jika > tt α = 0,05; dan n-1 Untuk pengujian hipotesis maka yang diuji yaitu data pre-test dan post-test. Untuk lebih lengkapnya dapat dipaparkan pada tabel 12 sebagai berikut.
Tabel 12 Pengujian Hipotesis Data Pre-Test dan Post-Test No
Pre-Test
Post-Test
Gain (D)
MD
1
60
75
15
16,83333
2
60
80
20
3
50
60
10
4
75
95
5
50
6
D -MD
X2 d
-1,83333
3,361099
16,83333
3,16667
10,0278
16,83333
-6,83333
46,6944
20
16,83333
3,16667
10,0278
75
25
16,83333
8,16667
66,6945
50
75
25
16,83333
8,16667
66,6945
7
80
100
20
16,83333
3,16667
10,0278
8
60
80
20
16,83333
3,16667
10,0278
9
50
60
10
16,83333
-6,83333
46,6944
10
50
60
10
16,83333
-6,83333
46,6944
11
60
75
15
16,83333
-1,83333
3,361099
12
70
80
10
16,83333
-6,83333
46,6944
13
70
95
25
16,83333
8,16667
66,6945
14
60
75
15
16,83333
-1,83333
3,361099
15
75
80
5
16,83333
-11,8333
140,0277
16
75
95
20
16,83333
3,16667
10,0278
17
75
95
20
16,83333
3,16667
10,0278
18
60
75
15
16,83333
-1,83333
3,361099
19
70
95
25
16,83333
8,16667
66,6945
20
65
80
15
16,83333
-1,83333
3,361099
21
70
100
30
16,83333
13,16667
173,3612
22
70
95
25
16,83333
8,16667
66,6945
23
75
85
10
16,83333
-6,83333
46,6944
24
70
85
15
16,83333
-1,83333
3,361099
25
50
60
10
16,83333
-6,83333
46,6944
26
50
80
30
16,83333
13,16667
173,3612
27
60
75
15
16,83333
-1,83333
3,361099
28
50
60
10
16,83333
-6,83333
46,6944
29
50
60
10
16,83333
-6,83333
46,6944
30
70
80
10
16,83333
-6,83333
46,6944
Jumlah
1880
2385
505
62,66667
79,5
Md
t
X
2
d
nn 1
t
t
16,83333 1324,167 3030 1
16,83333 1324,167 3029
16,83333
1324,167
16,83333
t
t
t
1324,167 870 16,83333 1,52203103
16,83333 1,23370
t = 13,6445 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh tobservasi = 13,6445 dari tabel nilai t atau ttabel pada taraf nyata 0,05, dk= n-1 (30-1)= 29, diperoleh harga ttabel = 1,699. Dengan demikian bahwa t observasi lebih besar dari t tabel, sedangkan kriteria pengujiannya menyatakan bahwa tolak Ho jika tobservasi (to) > (tt). Jadi, to = 13,6445 > tt = 1,699. Atas dasar pengujian ini, maka dapat dikatakan bahwa metode latihan terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi hasil belajar menulis cerpen pada peserta didik kelas X SMA 1 Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.
4.5 Pembahasan 4.5.1 Kemampuan Peserta Didik Kelas X Menulis Cerpen Tanpa Menggunakan Metode Latihan Terbimbing Hasil belajar menulis cerpen peserta didik kelas X-1 dapat dideskripsikan bahwa nilai yang diperoleh belum maksimal. Hal itu dapat dibuktikan pada tabel 2 pada data pre-test di atas menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapat nilai 75-80 (Cukup Baik) berjumlah 6 orang, yang mendapat nilai 65-70 (Kurang Baik), 16 orang lainnya mendapat nilai minimal yaitu 50-60 (Sangat Kurang). Jumlah peserta didik yakni 30 orang dalam tes menulis cerpen
tanpa menggunakan metode latihan terbimbing disimpulkan belum dapat menulis cerpen dengan baik pada kelas eksperimen tersebut. 4.5.2 Kemampuan Peserta Didik Kelas X Menulis Cerpen Menggunakan Metode Latihan Terbimbing Hasil belajar menulis cerpen peserta didik kelas X-1 dapat dideskripsikan bahwa nilai yang diperoleh telah maksimal. Hal itu dapat dibuktikan pada tabel 4 di atas menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapat nilai 75 (cukup) berjumlah 6 orang, yang mendapat nilai 80 (cukup baik) berjumlah 8 orang, mendapat nilai 85 (baik) berjumlah 2 orang dan mendapat nilai 95 (5 orang) dan 100 (2 orang) berkualifikasi sangat baik. Sedangkan, 7 orang lainnya mendapat nilai minimal yaitu 60. Jumlah peserta didik yakni 30 orang dalam tes menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing mendapat respon yang baik pada kelas eksperimen tersebut. Sehingga memperkuat hipotesis metode latihan terbimbing merupakan metode untuk mempengaruhi prestasi hasil belajar menulis cerpen. Adapun keterampilan yang dimaksud yakni, keterampilan menulis cerpen peserta didik kelas X. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan metode latihan terbimbing sudah baik dalam menulis cerpen. 4.5.3 Pengaruh Metode Latihan Terbimbing Terhadap Prestasi Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Menulis Cerpen Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kemampuan peserta didik menulis cerpen tanpa menggunakan metode latihan terbimbing dan menggunakan metode latihan terbimbing serta pengaruh yang ditimbulkan dari metode latihan terbimbing pada prestasi hasil belajar menulis cerpen di kelas X SMA Negeri 1 Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Dari hasil tes yang dilakukan oleh penulis bahwa hasil rata-rata
yang diperoleh pada pre-test = 62,66667
sedangkan pada post-test = 79,5. Hal ini
menandakan bahwa rata-rata hasil belajar yang dimiliki oleh peserta didik lebih besar pada kelas
X-1
yang
menggunakan
metode
latihan
terbimbing
daripada
yang
tidak
menggunakan.metode latihan terbimbing. Dengan demikian langkah selanjutnya yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan pengujian data dari hasil capaian peserta didik pada pre-test dan post-test. Skor prestasi hasil belajar peserta didik yang tidak menggunakan metode latihan terbimbing mendapatkan skor berbeda-beda. Skor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut; peserta didik yang mendapat skor 50 berjumlah 9 orang, skor 60 berjumlah 7 orang, skor 65 berjumlah 1 orang, skor 70 berjumlah 7 orang, skor 80 berjumlah 1. Skor pencapaian peserta didik yang menggunakan metode latihan terbimbing dikategorikan tuntas dengan predikat sangat baik karena, jumlah peserta didik yang mendapat nilai di bawah standar ketuntasan berjumlah 7 orang dan 23 peserta didik lainnya tuntas. Jadi, terdapat perbedaan antara perlakuan metode latihan terbimbing dengan tanpa metode latihan terbimbing. Sehingga penggunaan metode latihan terbimbing mempunyai pengaruh terhadap prestasi hasil belajar menulis peserta didik pada materi menulis cerpen kelas X. Adapun hipotesis yang diuji adalah: Ho = Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Ha = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi Dengan kriteria pengujian: Terima Ho jika ≤ t t α = 0,05; dan n-1 Tolak Ho jika > tt α = 0,05; dan n-1
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik uji-t yang diawali dengan analisis prasyarat yakni uji normalitas dengan uji lilliefors. Dari hasil perhitungan hipotesis diperoleh harga bahwa tobeservasi = 13,6445 lebih besar dari ttabel = 1,699 pada taraf nyata
=
0,05 dengan dk 29. Hal ini dapat dikatakan bahwa harga t observasi lebih besar dari ttabel. Dengan demikian hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh metode latihan terbimbing sangat efektif untuk meningkatkan prestasi belajar menulis cerpen. Selain metode latihan terbimbing yang mempengaruhi prestasi belajar menulis cerpen peserta didik, ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi hasil belajar cerpen peserta didik misalnya, sebagian peserta didik menganggap bahwa menulis cerpen hanyalah sebuah latihan dan akan dievaluasi hasil latihan itu namun, para peserta didik selesai melaksanakan latihan menulis cerpen di sekolah selanjutnya tidak diulangi lagi latihan tersebut di rumah. Hal inilah menuntut guru untuk kreatif membuat peserta didik menyukai dan melatih diri menulis cerpen. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dinyatakan bahwa metode latihan terbimbing berpengaruh terhadap prestasi hasil belajar menulis cerpen peserta didik. Pengaruh itu dapat dilihat dari uji pre-test dan post-test. Hasil awal (pre-test) pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata pre-test 62,66667 yang diperoleh dari aspek penilaian berdasarkan unsur-unsur intrinsik pembangun cerpen. Hasil akhir (post-test) dengan nilai rata-rata 79,5 hasil belajar peserta didik meningkat dengan menggunakan metode latihan terbimbing. Peningkatan dapat dilihat pada pengembangan unsur-unsur pembangun cerita pendek tersebut.