BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari hasil pengolahan data angket tentang deskripsi kesulitan belajar di SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango dianalisis menggunakan persentase. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut diperoleh gambaran kesulitan belajar siswa sebagaimana ditampil dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Kesulitan Belajar Siswa No Aspek kesulitan belajar Frekuensi % 1. Pra akademik 813 70,57 2 Kesulitan belajar umum 1286 66,98 4 Kesulitan belajar akademik 169 66,75 Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh gambaran kesulitan belajar siswa dalam aspek pra akademik adalah 70,57%, dalam aspek kesulitan belajar umum adalah 66,98%, dan dalam apek kesulitan belajar akademik adalam 66,75%. Hal ini berarti siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Kabila yang mengalami kesulitan belajar adalah pada kesulitan belajar umum. Secara lebih rinci deskripsi kesulitan belajar siswa dilihat dari aspek pra akademik dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.2 No. 1 2 3
Kesulitan Belajar Dalam Pra Akademik Sub Aspek Frekuensi Gangguan motorik dan persepsi 200 Kesulitan belajar kognitif 420 Kesulitan dalam menyelesaikan 170 perilaku sosial. Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian diperoleh
% 66,41 65,41 66,41 gambaran
kesulitan belajar siswa dalam sub aspek kesulitan belajar ganguan motorik dan
persepsi adalah 78,13%, dalam sub aspek kesulitan belajar kognitif adalah 65,63%, dan dalam sub aspek kesulitan belajar penyelesian perilaku sosial adalah 66,41%. Hal ini berarti siswa SMP Negeri 1 Kabila mengalami kesulitan belajar yang paling dominan yaitu pada sub aspek kesulitan belajar gangguan motorik dan persepsi. Secara lebih rinci deskripsi kesulitan belajar siswa dilihat dari aspek kesulitan belajar umum dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.3 Kesulitan Belajar Umum No Sub Aspek Frekuensi % 1 Kesulitan belajar dengan latar 250 65,10 belakang kurang motivasi dan minat belajar 2 Kesulitan belajar dengan latar 333 65,04 belakang sikap negativ terhadap guru mata pelajaran dan situasi belajar 3 Kesulitan belajar dengan latar 443 65,22 belakang kebiasaab belajar yang salah 4 Kesulitan belajar dengan latar 224 58,33 belakang ketidak serasian antara kondisi obyektif keragaman pribadinya dengan kondisi obyektif instrumental imput dan linkunganya Berdasar hasil pengolahan data penilaian diperoleh gambaran kesulitan belajar siswa dengan sub aspek kesulitan belajar dengan latar belakang kurang motivasi dan minat belajar adalah 65,10%, Berdasarkan hasil pengolahan data penilaian diperoleh gambaran kesulitan belajar dengan latar belakang sikap negativ terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar adalah 65,04%, dan berdasar hasil pengolahan data penilaian diperoleh gambaran kesulitan belajar Kesulitan
belajar dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah adalah 65,22%. Hal ini berarti siswa SMP Negeri 1 Kabila mengalami kesulitan belajar yang paling dominan yaitu kesulitan belajar dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah. Secara lebih rinci deskripsi kesulitan belajar siswa dilihat dari aspek kesulitan belajar akademik dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Kesulitan Belajar Akdemik No Sub Aspek Frekuensi % 1 Kesulitan belajar membaca 252 65,63 2 Kesulitan belajar menulis 255 66,41 3 Kesulitan belajar matematika 246 64,06 Berdasar hasil pengolahan data penilaian diperoleh gambaran kesulitan belajar Kesulitan belajar Kesulitan belajar dengan latar belakang ketidak serasian antara kondisi obyektif
keragaman pribadinya dengan kondisi obyektif
instrumental imputs dan linkunganya adalah 58,33%. Berdasar hasil pengolahan data penilaian diperoleh gambaran kesulitan belajar membaca adalah 65,63%. Berdasar hasil pengolahan data penilaian diperoleh gambaran kesulitan belajar menulis adalah 66,41%. Berdasar hasil pengolahan data penilaian diperoleh gambaran kesulitan belajar matematika adalah 46,06%. Hal ini berarti siswa SMP Negeri 1 Kabila mengalami kesulitan belajar yang paling dominan yaitu kesulitan belajar membaca. 4.2 Pembahasan Berdasarkan
analisis data
diperoleh hasil data yang menggambarkan
kesulitan belajar siswa. Adapun aspek kesulitan belajar yakni: a) kesulitan belajar
pra akademik; b) kesulitan belajar umum; dan c) kesulitan belajar akademik. Berikut diuraikan pembahasan hasil penelitian dari ketiga aspek tersebut: a. Aspek kesulitan belajar pra akademik Berdasarkan hasil pengolahan data pada sub aspek gangguan motorik dan persepsi diperoleh persentase 78,13% dari hasil persentase tersebut pada umumnya siswa yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran seni budaya yakni siswa kaku dalam mengikuti gerakan menari. Hal ini didukung dengan wawancara yang dilakukan dengan siswa A bahwa siswa tersebut tidak menyukai mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) khususnya pada materi menari karena mengalami kesulitan pada mengikuti gerakan tarian dan siswa merasa badannya kaku karena tidak terbiasa menari. Pada sub aspek kesulitan belajar kognitif dengan persentase 65,63% hasil persentase tersebut pada umumnya siswa mengalami kesulitan pelajaran tertentu khususnya berhitung, dan siswa sering menghayal ketika guru menjelaskan, sehingga apa yang apa yang dijelaskan tidak dapat dimengerti. Hal ini didukung oleh hasil observasi saat pelajaran berlangsung ternyata banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, dan juga berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika ternyata banyak siswa yang memperoleh nilai rendah. Pada sub aspek kesulitan dalam penyelesaian perilaku dengan persentase 66,41%. Dari hasil persentase tersebut pada umumnya siswa memilih-milih dalam berteman. Hal tersebut didukung oleh hasil pengematan bahwa siswa-siswa di SMP Negeri 1 Kabila banyak yang membentuk geng dan memilih-milih dalam berteman saat diskusi kelompok.
b. Aspek kesulitan belajar umum Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
sub aspek kesulitan belajar
dengan latar belakang kurang motivasi dan minat belajar diperoleh persentase 66,98%, dari hasil persentase tersebut pada umunya siswa malas belajar karena mereka lebih tertarik melakukan aktivitas lain, seperti menonton TV. Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara bahwa siswa malas belajar karena kurangnya perhatian dan kurangnya motivasi dari orang tua sehingga membuat siswa malas belajar. Pada sub aspek kesulitan belajar dengan latar belakang sikap negativ terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar diperoleh persentase 65,04%. Dari hasil persentase tersebut pada umumnya siswa
mengalami kesulitan belajar
karena kurang memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Hal ini didukung oleh hasil wawancara bahwa siswa mengalami kesulitan belajar kurangnya memahami materi yang diberikan oleh guru. Pada sub aspek Siswa sulit belajar dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah diperoleh persentase 69,22%. Dari hasil persentase tersebut pada umumnya siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, dan siswa sering bolos sekolah sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini didukung oleh hasil wawancara bahwa siswa sering kurang memperhatiakan penjelasan dari guru, dan siswa juga sering bolos sekolah sehingga menggaggu proses belajar mengajar. Pada sub aspek kesulitan belajar dengan latar belakang ketidak serasian antara kondisi obyektif keragaman pribadinya dengan kondisi obyektf
instrumental imput dan lingkungannya dengan presentasi 58,33%. Dari hasil persentase tersebut pada umumnya siswa tidak suka dengan ruangan kelas yang panas, hal ini didukung oleh hasil pengamatan siswa sering malas belajar karena tidak suka dengan ruangan kelas yang panas. c. Aspek kesulitan belajar akademik Berdasarkan hasil pengolahan data dengan sub aspek kesulitan belajar membaca dengan presentase 65,63%. Dari hasil persentase tersebut pada umumnya siswa tidak memahami bacaan yang panjang hal ini didukung dengan hasil wawancara di mana siswa kurang memahami bacaan yang panjang. Pada sub aspek kesulitan belajar menulis denagan persentase 66,41% dari hasil persentase tersebut pada umumnya siswa tidak mampu mengarang cerita, hal tersebut didukung dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran yang menunjukan pada umumnya siswa tidak mampu mengarang cerita Pada sub aspek kesulitan belajar matematika dengan persentase 64,06%. Dari hasil persentase pada umumnya siswa tidak terampil dalam berhitung. Hal ini didukung dengan hasil wawancara, siswa tersebut mengalami kesulitan dalam berhitung khususnya dalam mata pelajaran matematika. Berdasarkan pengolahan data secara kuantitatif terhadap hasil angket siswa dan pengolahan data kualitatif melalui observasi dan wawancara maka di peroleh deskripsi kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kabila Kebupaten Bone Bolango yakni : (1) kesulitan belajar pra akademik dengan persentase 70,57%, (2) kesulitan belajar umum dengan persentase 66,98%, (3) kesulitan belajar akademik dengan persentase 66,75.