TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENELITIAN
4.1
Hasil Pengujian Pada Kendaraan Yamaha Vega ZR 115cc Hasil pengujian yang diperoleh dari setiap pengujian dan dapat dilihat pada data di bawah ini : 4.1.1
Hasil pengujian Emisi Gas Buang Pada Pengujian Pertama Pengujian emisi gas buang sebelum di Tune Up (service ringan) dengan menggunakan knalpot standar. Tabel 4.1 Hasil Emisi Gas Buang RPM
CO (%Vol)
HC (ppm)
1000
1,52
92
2000
4,29
209
4000
4,60
62
(Sumber : Amiaw Motor Sport)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
59
TUGAS AKHIR
4.1.2
TEKNIK MESIN
Hasil Pengujian Emisi Gas Buang Pada Pengujian Kedua. Pengujian emisi gas buang sebelum di Tune Up (service ringan) dengan menggunakan knalpot racing. Tabel 4.2 Hasil Emisi Gas Buang RPM
CO (%Vol)
HC (ppm)
1000
4,56
451
2000
9,52
310
4000
4,94
38
(Sumber : Amiaw Motor Sport)
4.1.3
Hasil Pengujian Emisi Gas Buang Pada Pengujian Ketiga. Pengujian emisi gas buang sesudah di Tune Up (service ringan) dengan menggunakan knalpot standar. Tabel 4.3 Hasil Emisi Gas Buang RPM
CO (%Vol)
HC (ppm)
1000
0,09
16
2000
0,92
19
4000
1,07
103
(Sumber : Amiaw Motor Sport)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
60
TUGAS AKHIR
4.1.4
TEKNIK MESIN
Hasil Pengujian Emisi Gas Buang Pada Pengujian Kedua. Pengujian emisi gas buang sesudah di Tune Up (service ringan) dengan menggunakan knalpot racing. Tabel 4.4 Hasil Emisi Gas Buang RPM
CO (%Vol)
HC (ppm)
1000
1,07
257
2000
1,80
379
4000
1,51
209
(Sumber : Amiaw Motor Sport)
4.2
Analisa Hasil Uji Emisi Gas Buang 1. CO (Karbon Monoksida) Dari hasil pengambilan data, volume CO yang didapat sebelum kendaraan di tune up dengan menggunakan knalpot standar pada putaran 1000rpm, 2000rpm, 4000rpm adalah 1,52%, 4,29%, 4,60%, sedangkan volume CO yang didapat sebelum kendaraan di tune up dengan menggunakan knalpot racing adalah 4,56%, 9,52%, 4,94%. Dan volume CO yang didapat sesudah kendaraan di tune up dengan menggunakan knalpot standar adalah 0,09%, 0,92%, 1,07%, sedangkan hasil yang didapat sesudah kendaraan di tune up dengan menggunakan knalpot racing adalah 1,07%, 1,80%, 1,51%.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
61
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
9.52
10 9 8
sebelum tune up knalpot standar
7 6 5
4.56
4.94 4.6
4.29
4
sesudah tune up knalpot standar
3 2 1 0
sebelum tune up knalpot racing
1.52
1.8 1.07
0.92
1.51 1.07
sesudah tune up knalpot racing
0.09 1000
2000
4000
gambar 4.1 Diagram hasil CO pada kendaraan uji Dapat disimpulkan bahwa, dengan menggunakan knalpot standar dan knalpot racing perbandingan volume CO yang didapat sangat berbeda jauh itu dikarenakan saringan pembuangan pada knalpot standar lebih sempurna dibandingkan dengan saringan pembuangan pada knalpot racing. Oleh karena itu kendaraan yang menggunakan knalpot racing volume CO yang dikeluarkan sangat tinggi dan tidak baik bagi kesehatan manusia. Terlihat juga pada perbandingan volume CO sebelum dan sesudah perawatan mengalami penurunan volume yang sangat baik bagi kesehatan manusia.
2. HC (Hidro Karbon) Dari hasil pengambilan data, volume HC yang didapat sebelum kendaraan di tune up dengan menggunakan knalpot standar pada putaran 1000rpm, 2000rpm, 4000rpm adalah 92ppm, 209ppm, 62 ppm, sedangkan
UNIVERSITAS MERCU BUANA
62
TUGAS AKHIR
TEKNIK MESIN
volume HC yang didapat sebelum kendaraan di tune up dengan menggunakan knalpot racing adalah 451ppm, 310ppm, 38ppm .Dan volume HC yang didapat sesudah kendaraan di tune up dengan menggunakan knalpot standar adalah 16ppm, 19ppm, 103ppm, sedangkan hasil yang didapat sesudah kendaraan di tune up dengan menggunakan knalpot racing adalah 257ppm, 379ppm, 209ppm. 500 450
451 379
400 350
sebelum tune up knalpot standar
310
300
257
250
209
209
200 150 100 50
92 16
19
1000
2000
103 62 38
sebelum tune up knalpot racing sesudah tune up knalpot standar sesudah tune up knalpot racing
0 4000
Gambar 4.2 Diagram HC pada kendaraan uji (Amiaw Motor Sport) Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada kendaraan uji sebelum atau sesudah tune up dengan menggunakan knalpot racing hasil HC tetap kurang sempurna di bandingkan dengan knalpot standar dikarenakan knalpot racing kurang sempurna dalam sistem penyaringan gas buangnya. Sehingga kendaraan yang menggunakan knalpot racing bisa berdampak iritasi mata, batuk, dan kanker paru – paru pada manusia.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
63