BAB III TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien pre operasi kanker serviks stadium III B di ruang B3 Gynekologi RS. Kariadi Semarang. Dari tanggal 13 Mei 2008 sampai dengan 16 Mei 2008 dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian sampai dengan evaluasi. Berikut penulis paparkan dari masing tahap-tahap tersebut : A.
Pengkajian Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 13 Mei 2008 pukul 10.00 WIB dengan cara tanya jawab langsung dengan pasien dan dari data catatan medik klien di ruang Gynekologi Rumah Sakit Kariadi Semarang, Ny.S umur 35 tahun, suku jawa, alamat di Gemuh Kendal, agama Islam, masuk ke rumah sakit tanggal 12 Februari 2008 dengan diagnosa medis pre operasi kanker serviks stadium III B, status perkawinan kawin, pendidikan SD, ibu rumah tangga. Identitas penanggung jawab Tn. S umur 40 tahun, Gemuh Kendal, pekerjaan swasta, hubungan dengan pasien sebagai suami. Keluhan Utama pasien adalah mengeluarkan darah dari jalan lahir. Riwayat Penyakit Sekarang pasien datang dari UGD RS. Kariadi dengan keluhan ± 4 bulan pasien mengeluarkan darah dari jalan lahir, merongkol, pasien ganti pembalut 4-5x dalam sehari, keputihan berbau, riwayat contain bleeding. Pada tanggal 11 Februari 2008 pasien memeriksakan diri ke dokter SpOG kemudian dilakukan pemeriksaan PA (Patologi Anatomi) dengan
22
hasil ganas kemudian dirujuk ke RSDK. Riwayat Kesehatan Dahulu, pasien mengatakan belum pernah menderita seperti sekarang ini. Pasien juga tidak mempunyai penyakit asma, jantung, Diabetes Melitus.Riwayat Kesehatan Keluarga, pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti ini ataupun penyakit keturunan dan penyakit kronis lainnya. Riwayat Reproduksi, riwayat haid: pasien mengalami menarche 15 tahun, riwayat nikah 1 kali, umur 20 tahun, riwayat obstetrik G4P4A0 anak terkecil 8 tahun, pasien menggunakan KB suntik, berhenti 4 bulan yang lalu. Dari pengkajian pola kesehatan fungsional menurut Gordon, diperoleh data sebagai berikut : Pada pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan, pasien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting yang merupakan karunia dari Allah SWT yang patut disyukuri. Apabila pasien sakit, pasien berobat ke puskesmas atau dokter. Pola nutrisi dan metabolik, sebelum sakit psien makan 3 kali sehari yaitu nasi, lauk, sayur-sayur dan kadang buah, dalam 1 porsi habis. Pasien minum air putih ± 1500 ml/hari. Selama sakit pasien mengatakan kadang mual dan tidak nafsu makan. Selama di rumah sakit mendapatkan diit uremia 1700 kkal dan 40 gr protein serta diet biasa berupa nasi, sayur, lauk. Pasien makan hanya habis ± 3 – 4 sendok, pasien jarang ngemil. Sebelum sakit berat badan pasien 46 kg, selama sakit berat badan pasien turun 39 kg. Pasien minum habis ± 800 cc, pasien minum berupa air putih dan teh. Pasien
23
terpasang infus NaCl 12 tetes per menit dalam sehari habis ± 1000 cc cairan infus. Pola eliminasi, sebelum sakit psien BAB 1 kali/hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas, dan pasien BAK tidak ada masalah sehari 6 – 7x/hari dengan konsisten warna kuning, bau khas. Selama sakit psien BAB 1-2x/hari berak sedikit-sedikit, warna sedikit hitam, BAK agak sakit karena terpasang kateter, tidak ada perdarahan. Pola aktivitas dan latihan, sebelum sakit pasien melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri seperti mengerjakan pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak-anak. Selama sakit di RS aktivitas sebagian dikerjakan sendiri dan ada yang dibantu suami, seperti BAB, tidak ada keluhana sesak nafas setelah melakukan aktivitas. Pola istirahat dan tidur, sebelum sakit pasien tidur ± 6-7 jam dalam sehari tidak ada gangguan. Selama sakit pasien mengatakan jarang tidur siang karena panas dan terganggu oleh orang besuk, kalau malam dapat tidur meskipun tidak nyenyak karena kepanasan. Pola persepsi kognitif, sebelum sakit dan selama sakit pasien dapat berkomunikasi dengan baik, pendengaran, penglihatan dalam batas normal, persepsi sensori baik. Pola persepsi dan konsep diri, sebelum sakit pasien tidak mengalami gangguan konsep diri. Selama sakit dan dirawat di RS saat dikaji pasien mengatakan tidak nyeri, tidak merasa rendah diri/minder dengan penyakit
24
yang dideritanya saat ini dan berharap agar penyakit yang dideritanya cepat sembuh dan pulang ke rumah berkumpul dengan anak-anaknya. Pola peran dan hubungan, sebelum sakit pasien berperan sebagai ibu rumah tangga dengan merawat keempat anaknya. Selama sakit pasien dirawat di RS pasien tidak dapat berperan sebagai ibu dan istri Tn. S. dalam memenuhi ekonomi keluarga Tn. S bekerja sebagai buruh bangunan. Pola reproduksi dan seksual, pasien menikah 1 kali umur 20 tahun mempunyai 4 orang anak yaitu 2 orang anak perempuan dan 2 orang anak laki-laki. Pasien menggunakan KB suntik, terakhir bulan Oktober 2007. Pasien setelah melahirkan anak pertama menggunakan KB Pil, anak kedua dan ketiga menggunakan KB susuk atau implan. Sebelum sakit pasien melakukan hubungan suami istri 2x/minggu. Apabila suami ke luar kota melakukan hubungan suami istrinya setelah suami pulang dari luar kota. Selama sakit pasien tidak pernah melakukan hubungan seksual. Pola koping dan toleransi stress, sebelum sakit jika ada masalah, pasien membicarakan dengan suami untuk mengambil keputusan bersamasama. Selama sakit pasien mengatakan sakitnya diobati dengan obat dan sinar. Pasien takut jika penyakitnya tumbuh lagi atau tidak sembuh. Pola nilai dan kepercayaan, sebelum sakit pasien melakukan ibadah sholat. Selama sakit pasien tidak melakukan sholat, dengan alasan sakit. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum lemah, kesadaran composmentis, tekanan darah 130/70 mmHg; nadi: 84x/menit; pernafasan: 28x/menit; suhu : 36°C; berat badan: 39 kg; tinggi badan : 143 cm.
25
Kepala: bentuk mesosepal, tidak ada lesi; rambut: hitam, lurus, tipis dan bersih; mata : kemampuan penglihatan baik, reaksi terhadap cahaya pupil mengecil, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada secret, tidak menggunakan kacamata; hidung: bersih, tidak ada septum deviasi, tidak ada epitaksis, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung, tidak menggunakan alat bantu pernafasan; telinga: pendengaran baik, bersih, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri, tidak menggunakan alat bantu pendengaran; mulut : mukosa lembab, warna merah muda, bibir tidak sianosis, gigi bersih, tidak bau mulut; leher dan tenggorokan : trakea simetris, tidak ada penonjolan vena jugularis, tidak ada nyeri waktu menelan, tidak menggunakan trakeostomi; dada dan thorak: pergerakan dada reguler, tidak ada lesi, tidak menggunakan alat bantu pernafasan. Paru-paru: inspeksi : tidak ada lesi, simetris, statis, dinamis; palpasi : sistem fremitus kanan sama dengan kiri; perkusi : sonor seluruh lapang paru; auskultasi: vesikuler. Jantung : inspeksi : ictus cordis tidak tampak; palpasi: ictus cordis teraba 2 cm; perkusi: konfigurasi jantung dalam batas normal; auskultasi: bunyi jantung I dan II normal. Abdomen : inspeksi: datar, tidak ada lesi; palpasi: bunyi peristaltik usus 5 – 15x/detik; perkusi: tympani; auskultasi: tidak ada nyeri tekan. Genetalia : Terpasang kateter, ada lesi sedikit bekas digaruk di bagian monsfeneris, PPV (pengeluaran per vagina) tidak ada keputihan, ada perdarahan (± 100cc), bau amis.
26
Anus : tidak ada lesi di lipatan bokong, tetapi pasien kadang merasakan gatal pada aera pantat mungkin efek kemoterapi. Ektremitas atas: pasien terpasang infus NaCl 12 tpm pada tangan kiri, tidak edema pada kedua tangan, edema pada kedua kaki. Ektremitas bawah : Warna sawo matang, turgor kulit baik, capillary refill time 23”. Data Penunjang a. Laboratorium tanggal 15 Mei 2008 Hematology
Hasil
Nilai Normal
Satuan
Hemoglobin
9.90
12 – 16
g/dl
Hematokrit
30.6
40.00 – 54.00
%
Eritrosit
3.34
4.00 – 6.20
juta/mm3
MCH
29.60
26 –34
P9
MCV
91.70
80 – 100
um3
MCHC
32.30
31 – 35
gr/dl
Lekosit
10.00
4.000 – 11.000
/mm3
Trombosit
104.0
150.000 – 450.000
/mm3
RDW
14.60
11.50 – 14.80
%
MPV
5.90
4.00 – 11.00
F1
Albumin
2.8
3.4 – 5.0
gF/dl
Ureum
52
15 – 39
mg/dl
Creatinin
3.48
0.60 – 1.30
mg/dl
Natrium
136
136 – 145
mmol/l
Kalium
4.7
3.5 – 5.1
mmol/l
Chlorida
119
98 - 107
mmol/l
Kimia klinik
27
b. Diit 3x nasi, sayur, lauk pauk, buah uremia 1700 kkal dan 40 gr protein. c. Therapi 1) Injeksi Ampicillin 4 x 1 gr 2) Injeksi Gentamycin 2 x 80 mg 3) Injeksi Tramadol 3 x 1 amp 4) Injeksi Ranitidine 2 x 1 amp 5) Metronidazol drip 3 x 500 mg 6) Vitamin BC, C, SF 2 x 1 tab 7) Paracetamol 3 x 500 mg kalau demam d. Therapi HD 8x terakhir 13 Mei 2008 ER 8x e. Status Ginekologi Inspeksi/Vt
= f/x (+)
v/v = tidak ada kelainan vagina = infiltrat sampai dengan 1/3 proximal Porsio
= rapuh, mudah berdarah, berbenjol-benjol
Cut
= telur ayam
AP
= infiltrat sampai dinding pelvis
CD
= tak ada kelainan
28
f. Hasil diagnostik tanggal 5 Februari 2008 Biopsy servix uteri menunjukkan sekeping jaringan ikat mengandung kelompok 2 sel 2 bentuk pleomorfik, inti hiperchromatik, kasar, disertai mitosis pada beberapa sel. Kesan
: Carcinoma epidermoid berdiferensiasi baik
Hasil
: Pemeriksaan USG abdomen tanggal 14 Maret 2008
Hepar
: Ukuran normal, struktur parenkim homogen, tapi tajam, permukaan rata, v. porta dan v. hepatica tak melebar tak tampak nodul.
Duktus biliaris : Ekstrahepatal dan intrahepatal tidak melebar Vesika felea
: Ukuran normal, dinding tak menebal, tak tampak batu maupun sludge
Lien
: Ukuran besar tidak terjangkau probe, parenkim homogen, v. lienalis melebar
Pankreas
: Ukuran normal, tidak tampak klasifikasi, v. lienalis melebar
Ginjal kanan
: Ukuran normal, batas korti komeduler kabur, tampak ureter proksimal melebar dengan penipisan pada kortek tidak ada batu
Ginjal kiri
: Ukuran normal, batas korti komeduler baik, PCS dan ureter proksimal melebar tidak ada batu
Aorta
: Limfonadi para aorta tak membesar
Vesika urinaria : Dinding tak menebal, tak tampak batu maupun masa
29
Uterus
: Tampak massa pada cerviks yang indentasi ke V.U (Vesika Urinaria)
Kesan
:
1) Hidronefrosis berat pada ginjal kanan, kiri sedang 2) Severa hidroureter kanan 3) Massa di cerviks uteri curiga ada infiltrasi ke V.U (Vesika Urinaria) 4) Modera tehidronefrosis kiri 5) Efusia fleura kanan 6) Tak tampak metatase pada sonografi organ intra abdomen tersebut di atas.
30
B.
Pengelompokkan Data No Tgl 1 12–05–08
Data DS : a. Pasien mengatakan kadang mual dan
TT
tidak nafsu makan b. Pasien menanyakan apakah pengobatan sinar dapat menyembuhkan penyakit ? Apakah kanker itu bisa tumbuh lagi c. Pasien mengatakan gatal di daerah kemaluan dan pantat d. Pasien menanyakan sebelum sakit pasien melakukan hubungan suami istri 2x seminggu, kadang 1 bulan 1 kali, selama sakit tidak pernah melakukan hubungan seksual dan suami saya mengatakan tidak tega melihat istrinya sakit. 2
12–05–08
DO : a. Pasien tampak lemah, makan habis 3-4 sendok, penurunan berat badan sebelum sakit 46 kg. Selama sakit 39 kg, albumin 2,8 gr/dl normal 3.4 – 5.0 g/dl, hemoglobin 9,90 gr/dl, normal 12-16, eritrosit 3,34 juta/mm3 normal 4.00-6.20, konjungtiva anemis. b. Pasien tampak cemas, pasien takut bila penyakitnya tumbuh lagi atau tidak sembuh c. Bagian lipatan pantat juga terdapat lesi warna putih pasien terlihat menggaruk daerah yang gatal. d. Pasien
menjelaskan
pola
seksualitas
dengan suaminya kepada perawat.
31
C.
Analisa Data No 1 DS : Pasien
Data mengatakan
Masalah kadang Perubahan
mual dan tidak nafsu makan
nutrisi
DO: Makan habis 3-4 sendok berat dari
Etiologi Efek samping
kurang dari kebutuhan kemoradiasi
badan sebelum sakit 46 kg, tubuh selama sakit turun menjadi 39 kg, albumin 2,8 g/dl 2
DS : Pasien
menanyakan
pengobatan
apakah Ansietas
sinar
dapat
Ketidakpastian rentang
hasil
menyembuhkan penyakit ?
yang
Apakah kanker itu bisa tumbuh
diharapkan.
lagi ? DO: Pasien tampak cemas Pasien takut bila penyakitnya tumbuh lagi atau tidak sembuh. 3
DS : Pasien mengatakan gatal di Gangguan daerah kemaluan dan pantat DO:
integritas kulit
- Bagian lipatan pantat juga
Pruritus akibat efek radioterapi
terdapat lesi berwarna putih. - Pasien terlihat menggaruk daerah yang gatal. 4
DS : Pasien
menanyakan
sakit hubungan
pasien
sebelum Perubahan pola Perubahan
melakukan seksualitas
suami
istri
2x
seminggu, kadang 1 bulan 1x. selama
sakit
tidak
anatomis, penyakit, hospitalisasi
pernah
melakukan hubungan seksual dan suami saya mengatakan tidak tega melihat saya sakit. DO: Pasien
menjelaskan
pola
seksualitas kepada perawat
32
D.
Diagnosa Keperawatan 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek samping dari kemoradiasi. 2. Kecemasan berhubungan dengan ketidakpastian rentang hasil yang diharapkan. 3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus akibat efek radioterapi. 4. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan anatomis, penyakit hospitalisasi
33
E.
Rencana Keperawatan No Tgl 1
Tujuan dan KH Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Intevensi a.
Rasion
Kaji nafsu makan
Untuk mengetahui
3 x 24 jam
diharapkan pasien :
yang masuk b.
- Nafsu makan meningkat - Porsi makan habis
Jelaskan pentingnya nutrisi bagi Untuk tubuh
c.
- BB normal
menambah
kesembuh-an pasien
Berikan porsi makan kecil tapi Untuk mengurangi m sering
d.
Sajikan makanan selagi hangat
e.
Temani
pasien
saat Untuk memberi s
makan/dengan keluarga f. Timbang
berat
makan
badan Membantu dalam m
3x/seminggu g. Kolaborasi
Untuk menambah n
malnutrisi dengan
ahli
untuk pemenuhan nutrisi
gizi Untuk pengobatan
dapat mempengaru nutrisi
46 34
2
Setelah dilakukan tindakan
a.
Kaji tingkat kecemasan
Untuk
keperawatan 2 x 24 jam diharapkan pasien :
kecemasan pasien b.
- cemas berkurang - pasien memiliki koping yang positif
mengeta
Jelaskan
kepada
keluarga Untuk
memberi
semua adalah cobaan
pasien lebih tabah
c.
Anjurkan untuk berdoa
Untuk lebih dekat d
d.
Dengarkan keluhan pasien
Untuk mengurangi b
e.
Berikan support pada pasien
Agar pasien tidak p
menghadapi masala f.
Anjurkan
keluarga
untuk Untuk
mendampingi pasien
memungk
mengenal dan me takut
3
Setelah dilakukan tindakan
a.
Kaji keadaan kulit pasien
Untuk mengetahui
keperawatan selama 2 x 24 jam tidak terjadi kerusakan
yang rusak b.
yang berlebih, pasien ikut memelihara kulit
Cuci area kulit yang kemerahan Untuk mencegah ter dan keringkan
c.
Jangan
masase
pada
area Untuk
kemerahan
d.
infeksi
Lindungi permuka-an kulit lesi Untuk mencegah m masuk ke luka
sesuai indikasi dokter e.
mencegah
Tingkatkan masuk-an protein Untuk memenuhi ke
47
dan
karbohidrat
untuk
keseimbangan kadar albumin dalam tubuh 4
Setelah dilakukan tindakan
a.
Jelaskan
pada
pasien
dan Untuk
menambah
keperawatan 1 x 24 jam pasien
pasangan bahwa seksual tidak pasien tentang seksu
dan pasangan dapat
hanya terbatas aktivitas fisik
memahami bahwa seksualitas
b.
Support suami pasien untuk Untuk menambah
tidak hanya terbatas pada
memberikan
aktivitas fisik
kasih sayang
perhatian
dan pasien
35
c.
Alihkan dengan
kegiatan
seksualitas Untuk
psikologis
mengurang
seperti hubungan seksual d
pegangan tangan, pelukan dan ciuman d.
Terapi intensif pada tenaga Untuk professional
tentang
seksual seksual
memberita yang
s
seperti perawat, psikokolog atau keadaan pasien terapi seksual F.
Implementasi No 1 1
Tgl 12/5/08 08.30 08.15
1
09.25
1
10.00
1
13/5/05 13.00
1
13.30
2
17.00
Implementasi a. Mengkaji nafsu makan pasien
S: O: b. Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi S : tubuh O c. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering d. Memberi vitamin BC, C, SF masingmasing 1 tablet e. Mengobservasi nafsu makan pasien
S: O: S: O: S: O:
f. Menemani pasien makan
S: O:
g. Mengkaji tingkat kecemas-an mendengarkan keluhan pasien
dan S :
O:
Respon Saya masih tidak nafsu makan Pasien terlihat ngemil roti kering Saya tidak nafsu makan dan kadan a. Pasien mendengarkan penjelasan b. Berat badan pasien selama sakit Saya biasanya ngem Ada makanan kecil di meja pasien Obat diminum pasien Saya masih belum nafsu makan Pasien hanya menghabis-kan 3 sen yang disediakan rumah sakit Saya mau makan sedikit Pasien hanya menghabis-kan 3 sen yang disediakan rumah sakit Saya sakit kanker katanya dokter ER 8x. Apa bisa sembuh total, m tumbuh lagi ? a. Pasien terlihat cemas b. Ekspresi wajah bingung
49 36
2
17.30
a. Menjelaskan penyakit adalah cobaan
S:
Saya harus rajin minum obat, sinar, semoga bisa sembuh
2
18.30
b. Menganjurkan untuk berdoa
2
18.45
c. Mendengarkan keluhan pasien
O: S: O: S:
2
19.15
d. Menganjurkan mendampingi
Pasien mendengarkan penjelasan pe Saya sudah berdoa setiap hari mbak Pasien sudah melakukan anjuran pe Saya sudah bosan di rumah sa kasihan anak-anak mbak Pasien terlihat sedih dan ingin cepa Saya selama sakit ditemani suami saya bekerja saya ditemani saudara Anjuran sudah dilakukan Pasien mengatakan sebelum sak hubungan seksual 2x seminggu, ka kali. Selama sakit tidak pern hubungan seksual Pasien mendengarkan penjelasan pe Suami pasien mengatakan selam menemani istri saya mbak Suami terlihat memijit istrinya Saya sudah mandi kalau gatal saya Ada lesi sedikit (bekas digaruk) pantat akibat efek dari kemothe baby oil apabila terasa gatal. Terapi obat masuk
4
14/5/08 17.00
4
17.45
3
15/5/08 10.00
keluarga
untuk O: S: O: S:
a. Mengkaji perubahan pola seksualitas pasien Menjelaskan bahwa seksual tidak terbatas pada aktivitas fisik tetapi dapat dialihkan dengan psikologis seperti kasih sayang, kepedulian, pegangan tangan atau ciuman O: b. Mensupport suami pasien untuk S: memberikan perhati-an dan kasih saying O: a. Mengkaji keadaan kulit S: Menjelaskan perawatan kulit O:
b. Berkolaborasi pemberian antibiotik injeksi S: gentamycin 80 mg O:
50 37
3
10.55
c. Melarang pasien masase atau menggaruk S: pada area gatal O:
3
13.00
d. Meningkatkan masukan protein dan S: karbohidrat untuk keseimbangan kadar albumin dalam tubuh O:
1
16/5/08 a. 08.00
Mengobservasi nafsu makan pasien
S:
Menemani pasien makan
G.
10.00
b.
Saya sudah berusaha makan bany mual
O: 1
Iya mbak Pasien mau melakukan apa yang perawat. Saya makan lauknya telur, tempe habiskan Pasien makan dengan lauk telur, tem Albumin pasien 2,8 d/l Normal 3.4 – 5.09/dl, usaha albumi
Menimbang berat badan pasien
S: O:
Makan habis ¼ porsi Berat badan pasien 42 kg
Evaluasi No. DX 1
Catatan Perkembangan
Tgl/Jam (WIB)
51
16/5/08
S
: Saya sudah mau makan sedikit, makan roti, mual sudah berkurang
09.00
O
: Pasien menghabiskan ½ porsi dari yang disediakan rumah sakit berat badan pasien 42 kg
A
: Masalah teratasi sebagian
P
: Lanjutkan intervensi : a. Mengkaji nafsu makan pasien e. Mengobservasi nafsu makan pasien f. Menemani pasien makan
38
2
16/5/08
S
10.00
: Saya sudah mengetahui tentang penyaki saya. Terima kasih, mbak
O
: a. Pasien mengerti penjelasan perawat b. Pasien memiliki koping yang positif c. Cemas pasien berkurang
A
: Pertahankan intervensi Masalah teratasi sebagian
52 39
P
: Pertahankan intervensi : c. Menganjurkan untuk berdoa d. Mendengarkan keluhan pasien e. Menganjurkan keluarga untuk mendampingin pasien f. Memberi support pada pasien
3
16/5/08
S
10.00
: Kalau gatal saya kasih bedak dan tidak saya garuk, saya gosok pakai tangan takut tambah parah, mbak.
O
: Tidak ada kemerahan, masih terlihat lesi atau lecet bekas garuk
A
: Masalah teratasi sebagian
P
: Pertahankan intervensi : a. Mengkaji keadaan kulit dan menjelaskan perawatan kulit b. Berkolaborasi pemberian antibiotik injeksi gentamycin 80 mg. c. Melarang pasien masase atau menggaruk pada area gatal d. Meningkatkan
masukan
protein
dan
karbohidrat
keseimbangan kadar albumin dalam tubuh
53 40
untuk
4
16/5/08
S : Suami saya apabila tidak pergi ke luar kota selalu menemani saya
10.00
setiap hari O : Pasien dan pasangan memahami seksualitas tidak hanya sebatas aktivitas itu, tapi dengan perhatian, kasih sayang. A
: Masalah teratasi
P
: Pertahankan intervensi : a. Mensupport suami pasien untuk memberikan perhatian dan kasih sayang b. Alihkan kegiatan seksualitas dengan psikologis seperti pegangan tangan, pelukan
41