BAB III TEKNIK PELAKSANAAN 3.1
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di
Laboratorium
Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Waktu pelaksanaan pengujian ini sejalan dengan pelaksanaan magang dari Fakultas IlmuIlmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo selama 2 bulan yaitu dari tanggal 6 maret sampai 13 Mei 2012. 3.2
Alat dan Bahan Yang Digunakan Alat yang digunakan pada pelaksanaan pengujian ini yaitu tabung reaksi,
erlenmeyer, gelas ukur, pipet Takar 1 ml, jarum ose, waterbath, inkubator 35 °C ± 1 °C, stomacher, laminary air flow, tabung durham, timbangan analitik, jarum pipet, stirel, spatula, pisau, autoclave, sedangkan bahan yang digunakan dalam pengujian ini yaitu alumunium foil, kapas, gunting, kertas, spritus, sampel Ikan, media BGLBB (Brilliant Green Lactose Bile Broth), media Lactose Broth, aquades, alkohol. 3.3
Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan dalam pengujian ini ialah metode survei melalui
observasi partisipatif terhadap objek pengamatan yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengamatan data primer dimaksudkan untuk mendapatkan informasi data dengan cara terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, disamping
itu dilakukan wawancara dengan pembimbing lapangan serta karyawan yang bekerja di lokasi pengamatan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi tempat pelaksanaan pengujian. Metode yang digunakan dalam pengujian bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu menggunakan metode indeks MPN (Most Probable Number) melalui 2 tahapan yaitu uji praduga dan uji penegasan. 3.4
Objek Yang Diamati Objek yang diamati pada pengujian coliform ini adalah bakteri coliform
ikan bandeng (Cahanos chanos) pada : a. Pertumbuhan bakteri coliform b. Pertumbuhan coliform pada media selektif 3.5
Prosedur Pelaksanaan Adapun prosedur kerja dari pelaksanaan pengujian ini yakni :
3.5.1
Sterilisasi Alat Melakukan pengujian coliform pada ikan bandeng (Chanos chanos),
dilakukan sterilisasi alat yang digunakan dalam pengujian dengan tujuan mematikan semua Organisme yang terdapat pada suatu alat. Cara yang dipakai dalam mengsterilisasi alat adalah memakai cara penggunaan panas basah dengan menggunakan
autoclave.
Sterilisasi
basah
atau
sterilisasi
uap
menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 °C selama 1 jam.
dengan
3.5.2 Persiapan Sampel 1. Siapkan sampel ikan bandeng dengan kode yaitu (01, 02 dan 03) dipotong kecil-kecil dengan mengambil bagian perut, punggung dan ekor. Sesuai dengan preparasi contoh sampel, untuk sampel dengan berat 1 kg sampai dengan 4,5 kg, ditimbang sebanyak 25 gr. sampel yang akan diuji sebanyak 3 sampel maka setiap sampel ikan timbang sebanyak 25 gr. 2. Campurkan aquades dan larutan BFP sebanyak 300 ml dengan memasukkan ke erlenmayer, masukkan setiap sampel kode 01, 02 dan 03 dalam wadah atau plastik steril dan tambahkan 25 ml kombinasi dari larutan Butterfield’s Phosphate Buffered (BFP) dan aquades dengan menggunakan gelas ukur. 3. Homogenkan atau haluskan sampel menggunakan stomacher selama 2 menit. Homogenat ini merupakan larutan dengan pengenceran 101. 3.5.3 Persiapan Media Lauryl Tryptose Broth (LTB) 1. Menyediakan media Lauryl Tryptose Broth (LTB), timbang sebanyak 10,68 gr menggunakan timbangan analitik dan tambahkan aquades sebanyak 300 ml. Lakukan pengocokkan minimal 25 kali. 2. Memasukkan media Lauryl Tryptose
Broth (LTB) ke autoclave
selama 1 jam. 3. Setelah 1 jam, masukkan ke waterbath untuk menstabilkan suhu. 4. Kemudian dipindahkan kedalam tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham sebanyak 9 ml setiap tabung.
5. Setelah itu dimasukkan lagi kedalam autoklaf untuk mensterilkan media selama 1 jam. 3.5.4 Uji Pendugaan Coliform 1. Hasil sampel homogenat (101) tersebut dilarutkan ke tabung reaksi 102, 103 yang sudah berisi 9 ml kombinasi larutan BFP dan aquades dengan melarutkan 1 ml menggunakan pipet takar 1 ml. Lakukan pengenceran selanjutnya sesuai dengan pendugaan kepadatan populasi sampel (sampel 01, 02 dan 03). Setiap pengenceran dilakukan pengecokkan minimal 25 kali. 2. Memindahkan dengan menggunakan pipet steril, sebanyak 1 ml larutan dari setiap pengenceran kedalam 3 seri tabung Lauryl Tryptose Broth (LTB) yang berisi tabung durham. (pada setiap seri tabung reaksi terbagi 3 grif yaitu grif A, B dan C setiap tabung 10
1
, 102, 103).
Dilanjutkan dengan kode sampel berikutnya. 3. Inkubasi semua tabung tersebut selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35 °C ± 1°C. 4. Setelah tabung dari inkubasi, lakukan pengujian pendugaan dengan memperhatikan tabung-tabung reaksi tersebut. apabila ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham berarti tabung positf. Kemudian lakukan langkah selanjutnya. 3.5.5 Persiapan Media BGLBB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) 1. Siapkan media BGLBB (Brilliant Green Lactose Bile Broth), timbang sebanyak 12 gr dengan menggunakan timbangan analitik dan
tambahkan aquades sebanyak 300 ml. Lakukan pengocokkan minimal 25 kali. 2. Media BGLBB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) dimasukkan ke autoklaf selama 1 jam. 3. Setelah 1 jam, masukkan ke waterbath untuk menstabilkan suhu. 4. Kemudian dipindahkan kedalam tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham sebanyak 9 ml setiap tabung dengan menggunakan gelas ukuran 10 ml. 5. Masukkan lagi kedalam autoklaf selama 1 jam. 3.5.5.1 Uji Penegasan Coliform 1. Lakukan Inokulasi tabung-tabung LTB (Lauryl Tryptose Broth) yang positif ke tabung-tabung BGLB Broth berisi tabung durham yang sudah disiapkan sebelumnya dengan menggunakan jarum ose dalam ruangan laminary air flow. 2. Inkubasi BGLB Broth yang telah diinokulasi selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35 °C ± 1°C. 3. Perhatikan tabung-tabung BGLB yang menghasilkan gas selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35 °C ± 1°C. Tabung positif ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham. 4. Tentukan nilai angka paling memungkinkan berdasarkan jumlah tabung-tabung BGLB yang positif dengan menggunakan indeks MPN dan nyatakan nilainya sebagai “ MPN/g coliform “.