44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal – Jawa Tengah 52121
2. Sejarah Perusahaan PT. Esstar Indorim didirikan pada tahun 1979 dengan hasil produksi pertamanya adalah cetakan es (Ice Can) yang semua pengerjaannya menggunakan mesin hidrolik. PT.Esstar Indorim Merupakan Perusahaan Swasta Nasional dengan susunan Komisaris dan Direksi, berdasarkan Akta Perubahan No. 34 oleh Notaris Ratna Sintawati Tantudjojo tgl. 19 Mei 2003 di Jakarta sebagai berikut : - Komisaris - Direktur
: Lindawati : Ir. Charlie Sidharta
Kegiatan PT. Esstar Indorim berkonsentrasi sebagai spesialis pembuat seluruh komponen pabrik es balok dengan Amoniak (NH3).
45
3. Perijinan PT. Esstar Indorim didirikan berdasarkan berdasarkan Akta Perubahan No. 34 oleh Notaris Ratna Sintawati Tantudjojo tgl. 19 Mei 2003.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dimiliki PT. Esstar
Indorim
adalah
01.107.641.1.501.000,
nomor
dokumen
SP-
1667/WPJ.08/KP.0102/1989 dan diterbitkan oleh Ditjend Pajak Tegal Jawa Tengah.
4. Struktur Organisasi Perusahaan Setiap bagian dalam perusahaan harus diberikan pendelegasian pekerjaan. Hal ini perlu dilakukan agar seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik, lancar, efisien, dan efektif. Sehingga untuk timbulnya tumpang tindih jabatan maupun tanggung jawab bisa dihindari. Penulis akan menjelaskan tugas dan wewenang dari masingmasing bagian/deskripsi jabatan yang ada dalam organisasi ini. a. Komisaris Menelaah dan menyetujui sasaran dan rencana perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek yang disusun direksi serta menetapkan kebijaksaan dan strategi investasi. b. Direktur Bertanggung jawab langsung pada direktur utama dan mempunyai tugas utama untuk mengarahkan bagian-bagian operasional sehingga mampu meningkatkan pendapatan serta pertumbuhan usaha.
46
c. Manager Keuangan 1) Menetapkan kebijakan keuangan serta menyempurnakan prosedur administrasi keuangan. 2) Memeriksa serta menyetujui semua penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. 3) Menangani
urusan
perbankan,
pajak
dan
lain-lain
yang
berhubungan dengan keuangan. 4) Menyusun anggaran dalam periode tertentu. d. Manager Pembelian Mengatur persediaan barang dagang
mulai dari pembelian dan
penyimpanan barang dagang sehingga sewaktu akan dipergunakan tersedia dengan cepat dan dalam kondisi yang baik serta dalam jumlah yang tepat. e. Manager Pemasaran 1) Tugas utamanya adalah mengusahakan agar volume penjualan mencapai target. 2) Menetapkan serta mengelola arah dan tujuan perusahaan dibidang pemasaran melalui sasaran strategi. 3) Mengelola kader-kader perusahaan dibidang pemasaran, pelayanan dan pemeliharaan pelanggan dalam hal perekrutan, pelatihan, pengarahan dan motivasi yang terencana.
47
f. Manager Umum dan Personalia 1) Menetapkan kebijakan-kebijakan untuk karyawan agar sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan. 2) Melakukan penerimaan karyawan baru jika dibutuhkan oleh salah satu divisi. 3) Mengatur seluruh rumah tangga perusahaan. g. Operasional Technical 1) Membuat sketsa gambar sesuai dengan kebutuhan customer 2) Melakukan break down barang dan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk menciptakan pabrik es yang diinginkan oleh customer. 3) Estimasi jumlah produk jadi yang akan dihasilkan oleh proyek pembuatan pabrik es yang diajukan kepada customer. 4) Memeriksa, mengontrol, merakit seluruh mesin yang digunakan sebelum dan sesudah menghasilkan es selama kontrak perjanjian ataupun garansi yang diberikan oleh PT.Esstar Indorim.
5. Kebijakan Akuntansi a. Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan pengukuran dan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
48
akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan
metode
tidak
langsung
dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi selama setahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada saat tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya
dan
tidak
dijaminkan
serta
tidak
dibatasi
penggunaannya. d. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (first in first out).
49
e. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. f. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap, disusutkan dengan metode saldo menurun kecuali bangunan disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva. Tanah dinyatakan berdasarkan
biaya
perolehan
dan
tidak
disusutkan.
Baban
pemeliharaan dan perbaikan dibabankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik dimasa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan
dari
kelompok
aktiva
tetap
berikut
akumulasi
penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. g. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan dan penyewaan diakui pada saat penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan. Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
50
h. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan pada laporan laba rugi ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Penangguhan pajak (deferred tax) berdasarkan PSAK 46 atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan akuntansi dan pajak tidak dilakukan.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek penelitian dalam hal ini tentang perhitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada perusahaan PT. Esstar Indorim.
C. Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu : 1. Pengusaha Kena Pajak (PKP) PKP adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungannya perusahaan atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean yang melakukan penyerahan
51
Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak didalam Daerah Pabean, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. 2. Barang Kena Pajak (BKP) BKP adalah barang berwujud, yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. 3. Dasar Pengenaan Pajak (DPP) DPP adalah jumlah Harga Jual atau Penggantian atau Nilai Impor atau Nilai Ekspor atau Nilai lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 4. Pajak Masukan (PM) Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan Barang Kena Pajak dan atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean atau Impor Barang Kena Pajak. 5. Pajak Keluaran (PK) Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak.
52
6. Faktur Pajak Faktur Pajak merupakan bukti pemotongan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak karena penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak atau bukti pungutan pajak karena impor Barang Kena Pajak yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 7. Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) SPT Masa adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak yang terutang dalam suatu Masa Pajak atau pada suatu saat.
D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penulis mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan dari buku-buku, bahan-bahan kuliah, kepustakaan, dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan judul dan skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan penelitian secara langsung ke perusahaan dengan cara, yaitu berupa pengamatan (observasi) serta wawancara langsung (interview) berupa pertanyaan yang disiapkan sebelumya dengan pihak yang berkepentingan yaitu Divisi Pembelian dan Penjualan, Divisi Akuntansi dan Divisi Pajak.
53
Dari penelitian lapangan ini diperoleh data sekunder, data tersebut berupa sejarah perusahaan dan kebijakan akuntansi yang terdapat pada PT. Esstar Indorim.
E. Metode Analisis Data Dalam skripsi ini metode analisis yang digunakan dalam menganalisa data-data yang diterapkan penulis adalah: 1. Metode Deskriptif Kualitatif Metode ini menganalisis data-data yang diperoleh dengan cara mempelajari dan menguji apakah ketentuan-ketentuan yang berlaku telah ditetapkan oleh perusahaan dalam perhitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai apakah telah sesuai dengan Undang-undang perpajakan dan peraturan yang berlaku. 2. Metode Deskriptif Kuantitatif Metode ini menganalisis atas hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan angka-angka. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai perhitungan Pajak Pertambahan Nilai berdasarkan data-data yang ada pada perusahaan. Kemudian mengujinya dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.