54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Paradigma Pendekatan kualitatif adalah satu model penelitian humanistic, yang menempatkan manusia sebagai subyek utama dalam peristiwa sosial atau budaya. Sifat humanis dari aliran pemikiran dari aliran pemikiran ini terlihat dari pandangan tentang posisi manusia sebagai penentu utama perilaku individu dan gejala sosial. Pendekatan kualitatif lahir dari akar filsafat aliran fenomenologi hingga terbentuk paradigma post positivisme. Pendekatan ini memandang bahwa realitas sosial yang tampak sebagai suatu fenomena dianggap sesuatu yang ganda (jamak). Artinya realitas sosial yang yang tampak memiliki makna ganda, yang menyebabkan terjadinya realitas tadi. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif, realitas sosial yang terjadi atau tampak, jawabannya tidak cukup dicari sampai apa yang menyebabkan realitas tadi, tetapi dicari sampai kepada makna dibalik
terjadinya
relitas.
Dengan
demikian
peneliti
bertujuan
untuk
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat, satu demi satu, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi yang ada pada CRO (corporate relation officer) di PT. Mitra Dinamika Berlian. Peneliti tidak telalu terpaku kepada teori-teori namun lebih menonjolkan suasana alamiah (naturalistis setting). Pada hakikatnya metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Data yang dikumpulkan bukan merupakan angka-angka, tetapi berupa kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
penyajian laporan tersebut. Data tersebut dapat berupa naskah wawancara, catatan lapangan (hasil observasi) dokumen pribadi, catatan atau internal memo, dokumen resmi maupun tidak resmi lainnya. 3.2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program atau suatu situasi sosial. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subyek yang diteliti. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan dan atau perilaku yang dapat diamati dari satu individu, kelompok, masyarakat dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum yang sifatnya abstrak tentang kenyataan-kenyataan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Miles dan Huberman memaparkan bahwa metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat dan atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah Dari beberapa definisi mengenai penelitian kualitatif diatas, dapat dikatakan bahwa penelitian jenis ini adalah tepat jika menggunakan penelitian kualitatif dikarenakan, objek peneliti merupakan manusia, tingkah laku antar individu dalam suatu kelompok, serta peneliti terlibat secara langsung dengan apa yang diteliti, penelitian tidak terpaku kedalam teori secara langsung dengan apa yang diteliti, penelitian tidak terpaku kedalam teori, teori digunakan untuk menguatkan hasil pengamatan bahkan bisa jadi teori yang baru akan muncul dan pengamatan bersifat fleksibel. Namun dalam penelitian seperti ini, peneliti cenderung diharapkan memiliki daya imajinasi tinggi serta memadukan hasil data yang ada dengan pemahaman atau pengetahuan peneliti. Dipilihnya penelitian kualitatif karena kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya dan metode kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih baik komplek tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kualitatif. Didalam penelitian ini peneliti juga menggambarkan atau menceritakan atau memaparkan secara deskriptif mengenai hasil temuan peneliti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Studi kasus merupakan pengujian rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Sementara Yin (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada cirri-cirinya. Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi : 1. Sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar dan dokumen 2. Sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masingmasing.
3.3. Nara Sumber Dalam penelitian deskriptif kualitatif, ketepatan pemilihan nara sumber merupakan kunci informasi dari apa yang ingin peneliti ketahui. Nara sumber dalam kajian peneliitian ini merupakan CRO (corporate relation officer) PT. Mitra Dinamika Berlian, dimana merupakan ujung tombak perusahaan dalam menjalin kemitraan terhadap klien/mitra kerja, klien yang sudah menjalin kerjasama serta calon klien, yang baru akan menjalin kerjasama dengan PT. Mitra Dinamika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Berlian. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh peneliti akurat akan kebenarannya. Sebagai berikut : 1.
Ibu Ayu Purnamasari Direktur Operational PT Mitra Dinamika Berlian, beliau adalah atasan tertinggi ke-2 (dua) setelah Direktur Utama, beliau merupakan pemberi keputusan atas suatu perjanjian kerjasama, biasanya disebut PKS (Perjanjian Kerjasama) atau disebut juga sebagai “agreement”.
2.
Bapak Heru Prabowo Manager Marketing & Operational Dept. PT Mitra Dinamika Belian, selaku penentu klien baik atau tidaknya untuk ditindak lanjuti suatu projek baik yang bersifat event ataupun regular sebelum di sampaikan kepada atasannya, beliau berhak untuk tidak meloloskan klien jika hasil observasi dan survey kepada calon klien tidak sesuai dengan ketentuan internal PT. Mitra Dinamika Berlian. Jika klien lolos seleksi, maka akan diserahkan kepada team operational untuk mengurus segala ketentuanketentuannya terhadap klien dengan diawali meeting kesepatatan atas SOP &
Agreement
klien,
disesuaikan
dengan
ketentuan-ketentuan
PT. Mitra Dinamika. Setelah segala administrasi selesai, maka team operational akan mensosialisasikan ke seluruh Departemen untuk menyiapkan segala hal yang bersifat administratif ataupun teknis, jika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
sudah selesai maka akan ada feed back dari masing-masing department yang akan disampaikan kembali kepada Dept. Marketing & Operational 3.
Bapak Agus Hendarto Coordinator Relationship Officer (CRO), masih berada dalam struktur Dept. Marketing & Operational. CRO difungsikan sebagai jembatan penghubung antara karyawan internal dengan karyawan outsource serta klien/mitra kerja, beliau sebagai partner karyawan dilapangan dalam menangani segala permasalahan dilapangan baik teknis maupun operational bahkan jika sampai terjadi outstanding ataupun froud, entertaint dengan user (klien)
4.
Bapak Rustiyono Owner Auto Bridal Syaddad Steam Jawa Barat, beliau merupakan salah satu klien yang sudah menjalin kerja sama dengan PT. Mitra Dinamika Berlian
5.
Ibu Mardalina Syah Human Resources Division Head PT. First Media News (BIG TV), beliau merupakan salah satu klien yang sedang diprospect oleh PT. Mitra Dinamika Berlian, dapat dikatakan calon klien potensial.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
3.4. Definisi Konsep Dalam penelitian ini, penelitian mendefinisikan beberapa konsep dari pembahasan sebelumnya, adalah sebagai berikut : 1. Implementasi Komunikasi Implementasi merupakan suatupelaksanaan atau penerapan perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode dan hal lain untuk, mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu organisasi yang telah terencana dan tersusun sebelumnya. Seperti halnya didalam organisasi terdapat kelangsungan hidup dalam berkomunikasi dari atasan ke bawasan, dari devisi satu ke devisi lainnya. Diantara kedua belah pihak harus ada ‘two-waycommunication’ atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerjasama yang diharapkan untuk mencapai tujuan organisasi, untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut 2. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpribadi atau interpersonal Communication yaitu, “komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut kemulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.” 3. Mengelola Hubungan Mengelola hubungan dengan klien atau lebih dikenal denagn customer relations adalah strategi manajemen dalam upaya menciptakan, mengembangkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
dan mewujudkan hubungan yang saling menguntungkan dengan klien dalam jangka panjang, khususnya terhadap klien potensial, dalam upaya memaksimalkan customer value (nilai pelanggan). 4. Klien Klien atau disebut juga sebagai mitra kerja merupakan orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus menerus. Klien/pelanggan/mitra kerja atau pemakai suatu produk adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis. Jika dilihat dari segi perbaikan kualitas, klien/pelanggan/mitra kerja merupakan setiap orang yang menuntut pemberian jasa (perusahaan) untuk memenuhi suatu standar kualitas pelayanan tertentu, sehingga dapat memberi pengaruh pada performansi (performance) pemberi jasa (perusahaan) tersebut. Dengan kata lain, pelanggan adalah orang-orang atau pembeli yang tidak tergantung pada suatu produk, tetapi produk yang tergantung pada orang tersebut. Oleh karena pelanggan ini pembeli atau pengguna suatu produk maka harus diberi kepuasan. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedurprosedur statistic atau dengan cara-cara lain dari kuantitatif (pengukuran). Fokusnya dalam proses kualitatif cenderungg dilakukan dengan jumlah kasus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
sedikit. Adapun untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka ada dua jenis teknik pengumpulan data, yakni : 3.5.1. Data Primer Data primer dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berpertasian serta (participant observation), wawancara mendalam (dept interview) dan dokumentasi. Wawancara kepada narasumber bisa digali dari narasumber akan lebih beragam. 3.5.2. Data Sekunder Data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang bukan merupakan objek penelitian. Teknik studi dokumentasi yakni melalui pencarian data mengenai hal-hal atau variable yang berbentuk catatan, transkrip, buku-buku, majalah, dokumentasi atau notulen rapat, catatan pribadi, beberapa keterangan dari nara sumber pendukung dan sebaginya.47 3.6.
Teknik Analisis Data Pengelolaan data dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan
menggunakan data secara verbal dan kualifikasinya bersifat teoritis sebagai bukti tidak dioleh secara matematik. 47
Suharismi Arikunto, Prosedur penelitian : Suatu pendekatan praktek, 1998. Hal 236
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan yang tidak dapat dicapainya dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic atau dengan cara-cara lain kuantitatif (pengukuran)48 Analisis data dalam penelitian kualitatif yang dianalisa adalah kata-kata, tulisan, gambar, atau foto dan bukan angka-angka, dengan demikian analisa data dilakukan secara induktif dari khusus ke umum, dari data dikategorikan, dideskripsikan, dianalisis hubungan-hubungan, dibandingkan, sehingga dapat ditarik abstraksi sehingga dapat disusun konsep-konsep dan teori tentative. Teknik analisis data yang akan digunakan oleh peneliti adalah : Analisis Domain, yakni menganalisa setiap pola, menganalisa hasil wawancara dan hasil pengamatan peneliti terhadap nara sumber, mengembangkan hasil atau jawaban wawancara dengan perpaduan analitis melukiskan variable demi variable, satu demi satu. Pada penelitian kualitatif seperti yang peneliti kaji, teknik analisis data dilakukan dari data yang terumum terhadap data ter khusus, data yang ada dipilih dan dipilah, kemudian disaring, dijabarkan dan disintetiskan, tidak ada pemaksaan teori yang harus dibuktikan kebenarannya, karena hal yang dibahas adalah suatu dinamika, pergerakan, yang penuh warna mengenai pola komunikasi interpersonal dalam mengelola hubungan dengan pelanggannya.
48 Anselen Status dan Juliet Corbin, Dasar-dasar penelitian kualitatif, teknik dan teori, 1997. Hal 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
3.7.
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Ada 4
(empat) kriteria yang digunakan dalam teknik pemeriksaan, yaitu derajat kepercayaan
(creadibility),
keteralihan
(transferability),
kebergantungan
(dependability) & kepastian (confirmability). Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Data dari luar yang dimaksud adalah tinjauan literature dan studi pustaka.49 Alasan peneliti menggunakan teknik triangulasi adalah peneliti ingin mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang mana dalam hal ini menguji kredibilitas data terkait dengan implementasi komunikasi interpersonal CRO (corporate relation officer) untuk mengelola hubungan dengan klien di PT. Mitra Dinamika Berlian.
49 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, 2000, hal. 173-178
http://digilib.mercubuana.ac.id/