BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini digunakan metodologi yang ditunjukan pada gambar 3.1.
Gambar 3. 1 Diagram alir penelitian
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
3.2 Studi Literatur Penelitian dimulai dengan studi literatur mengenai topik terkait. Topik yang dijadikan objek studi antara lain sistem jaringan distribusi 20 kV, Alat Pengukur dan Pembatas (APP) beserta perlengkapannya, daya listrik dan teori teori mengenai susut energi. Sumber-sumber untuk mempelajari topik yang dijadikan studi berasal dari buku teks, jurnal-jurnal, sumber media internet dan diskusi dengan dosen pembimbing. 3.3 Observasi Lapangan Tahapan berikutnya adalah mengumpulkan data dan informasi terkait untuk melakukan penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data teknis yang ada di lapangan dibantu dengan rekan-rekan dari pihak PT. PLN(persero) Area Cikupa bagian transaksi energi, serta melakukan wawancara langsung dengan para ahli. Data yang akan dihimpun sesuai topik pembahasan mengenai data penyulang stanley, jenis penghantar yang digunakan, panjang penyulang, Sistem distribusi yang digunakan, single line diagram JTM penyulang tersebut dan data perhitungan susut energi selama kurun waktu satu tahun terakhir. 3.3.1 Spesifikasi Objek a) Penyulang Stanley Studi yang dilakukan adalah studi yang berkaitan dengan susut energi pada sebuah penyulang, yaitu penyulang Stanley. Penyulang ini merupakan penyulang feeder khusus yang berpangkal dari gardu induk Citra Habitat dengan pelanggan PT. Indonesia Stanley Electric yang berlokasi dikawasan industri millenium.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Penyulang Stanley adalah penyulang yang mempunyai konfigurasi berbentuk Spindle dimana penyulang ini merupakan penyulang (feeder) khusus PT. PLN (Area Cikupa). Sehingga penyulang ini harus selalu diperhatikan keandalan pasokan energi listriknya.
Gambar 3. 2 Single line penyulang Stanley
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Sebagai alternatif maneuver, penyulang ini didukung satu penyulang Argo jati sebagai express yang terhubung ke GH 118 sebagai pusat manuver. Langkah ini dilakukan agar mempermudah ketika memasukan atau memindahkan beban bilamana terjadi gangguan pada penyulang stanley. Ini merupakan salah satu kelebihan pada jaringan spindle dimana ada penyulang khusus yang bertindak sebagai express yang berperan untuk manuver jika terjadi gangguan. Penyulang Stanley mempunyai panjang kabel total 17400 meter atau 17,4 km dari gardu induk Citra Habitat sampai dengan gardu distribusi CKP 92, dengan diameter penghantar kabel sebesar 240 mm², penyulang ini memakai penghantar kabel bawah tanah (SKTM), sehingga mempunyai karakteristik yang berbeda dengan (SUTM). Penyulang ini hanya menyuplai beban satu pelanggan yaitu PT. Indonesia Stanley electric dengan daya terpasang 10.330 kVA. Sehingga daya yang terukur diperkirakan 9300 kWh. Pada penyulang stanley terdapat alat transaksi pengukuran (kWh meter) antara PLN Area Cikupa dengan PLN Transmisi Regional Jawa Barat dan Banten (P3B), dimana kWh meter ini terpasang pada PMT Gardu Induk Citra habitat. Jenis kWh meter ini adalah elektro-mekanik dengan kelas meter 1.0 maksudnya adalah toleransi error ± 0 – 5 %. CT current yang terpasang 300/1 Ampere, itu berarti ratio CT yang dihasilkan adalah 300 sedangkan PT (Potensio transformer) yang terpasang 20.000/100 Volt. Dari data yang didapat dengan pengukuran bersama dengan tim P2TL PLN Area Cikupa didapatkan deviasi error kWh meter pada penyulang Stanley terhadap beban primer sebesar 1.32 %, hal ini menunjukan bahwa kWh meter yang terpasang di PMT GI Citra Habitat masih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
akurat dan normal mengukur sesuai dengan kelasnya. Untuk data lebih jelas bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3. 1 Data penyuang Stanley G.I Citra habitat Tabel 3. 2 Data Pelanggan PT. Indonesia Stanley ElectricTabel 3. 3 Data penyuang Stanley G.I Citra habitat Tabel 3. 4 Data Pelanggan PT. Indonesia Stanley Electricl 3. 5 Data Pelanggan PT. Indonesia Stanley ElectricTabel 3. 6 Data penyuang Stanley G.I Citra habitat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
b) PT. Indonesia Stanley Electric PT. Indonesia Stanley Electric atau yang sering disebut PT. ISE yang berlokasi di kawasan industri Millenium Tigaraksa adalah pecahan dari PT KGD, pecahan PT. KGD yang lainnya antara lain adalah Indonesia Nippon Seiki,Toyo Denso Indonesia, Shindengen Indonesia, Honda Lock Indonesia dan Mitsuba indonesia. Perusahaan ini didirikan untuk memproduksi kebutuhan-kebutuhan para pembuat kendaraan roda 2 dan 4 di indonesia yang diharapkan akan memperluas perindustrian mobil. Dikarenakan tingkat produksinya yang dalam skala besar maka dibutuhkan banyak mesin untuk memproduksi sparepart menyebabkan flktuasi beban tidak tetap. Pada gardu distribusi CKP 92 yang mensuplai daya listrik ke konsumen terdapat alat transaksi pengukuran energi listrik / kWh meter antara PLN Area Cikupa dengan PT. Indonesia Stanley Electric sebagai konsumen. Daya yang terpasang adalah 10.330 kVA sehingga daya terukur diperkirakan 9300 kW. Jenis kWh meter ini adalah elektronik dengan kelas meter 0.5 maksudnya adalah toleransi error ± 0 – 2 %. CT current yang terpasang 300/5 Ampere, itu berarti ratio CT yang dihasilkan adalah 60 sedangkan PT (Potensio transformer) yang terpasang 20.000/100 Volt. Dari data yang didapat dengan pengukuran bersama dengan tim P2TL PLN Area Cikupa didapatkan deviasi error kWh meter pada gardu CKP 92 terhadap beban primer sebesar 1,24 %, hal ini menunjukan bahwa kWh meter yang terpasang di Gardu CKP 92 masih akurat dan normal mengukur sesuai dengan kelasnya. Untuk data lebih jelas bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Tabel 3. 7 Data Pelanggan PT. Indonesia Stanley Electric
c)
Penghantar Penyulang Stanley Penghantar yang digunakan pada penyulang Stanley ini adalah kabel bawah
tanah dengan tipe NA2XSEYBY dengan luas penampang kabel 240 mm². Jenis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
penghantar ini dipilih PLN yang dibeli dari perusahaan PT. Supreme Cable, sebuah perusahaan kabel yang memproduksi kabel dengan kualitas yang telah teruji. Suhu pada lokasi sepanjang penyulang tersebut rata-rata adalah sebesar 20º C. sehingga tidak akan terlalu berpengaruh pada system. d) Transformator distribusi Untuk transformator pada gardu CKP 92 tidak terdapat transformator distribusi, hal ini dikarenakan pelanggan PT. Indonesia Stanley Electric adalah pelanggan dengan tarif daya I3 yang merupakan pelanggan TM/Tegangan Menengah dengan pengukuran TM. Jadi tegangan keluaran dari gardu CKP 92 adalah 20 KV. Sedang untuk transformator distribusi sendiri berada pada panel trafo milik PT. Indonesia Stanley Electric. Untuk perhitungan susut energi pada transformator distribusi tidak akan dibahas, hal ini dikarenakan transformator distribusi berada pada panel pelanggan dan keterbatasan dalam memperoleh data. 3.4 Perhitungan Susut Energi Setelah dilakukan observasi lapangan dan pengambilan data maka data yang sudah diperoleh tersebut akan diolah untuk mengetahui jumlah susut yang terjadi. Pada Tahapan Perhitungan susut energi, data pengukuran dari kWh meter yang terpasang pada PMT penyulang stanley di GI Citra Habitat dan yang terpasang di sisi pelanggan PT. Indonesia Stanley Electric akan dihitung untuk mengetahui jumlah susut perbulan, presentase deviasi dan susut energi totalnya. Nilai dari susut energi total yang didapatkan akan dijabarkan dengan menghitung susut yang terjadi pada penghantar sehingga akan diketahui berapa presentase susut yang disebabkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
pada penghantar dari nilai total susut yang didapatkan. Model perhitungan yang akan digunakan untuk menghitung susut energi yang terjadi akan dilakukan dengan cara melakukan perhitungan setiap bulannya. 3.5 Analisa Perbaikan Susut Energi Dari perhitungan yang telah dilakukan maka akan didapatkan kesimpulan berupa besar susut energi pada penyulang Stanley, kemudian dari nilai susut tersebut dapat diambil suatu analisa sebagai alternatif perbaikannya. Besar susut yang dihitung dan dilakukan analisa meliputi susut teknis maupun non teknis, susut tahunan dan prosentase deviasi perbulan. Alternative perbaikan yang akan dilakukan untuk menekan susut berdasarkan analisa yang telah diperoleh akan dibandingkan dengan perhitungan sebelum dilakukan perbaikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/