BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Obyek Penelitian
3.1.1
Lokasi Penelitian Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh kualitas produk dan harga
terhadap keputusan pembelian. Obyek penelitiannya adalah konsumen sepeda motor Suzuki Satria F yaitu Pada Mahasiswa Reguler Universitas Mercu Buana Jakarta Barat (Kampus Meruya). Data yang diambil merupakan data hasil kuesioner terhadap mahasiswa Regular Universitas Mercu Buana Jakarta Barat mengenai kualitas produk,harga, dan keputusan pembelian motor Suzuki Satria F. 3.1.2
Sejarah PT Suzuki PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) dirubah menjadi PT. Suzuki
Indomobil Motor (SIM) merupakan sebuah perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang berdiri dengan kekuatan 5 (Lima) buah perusahaan. Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut : 1. PT. Indohero Steel & Engineering Co. 2. PT. Indomobil Utama. 3. PT. Suzuki Indonesia Manufacturing. 4. PT. Suzuki Engine Industry. 5. PT. First Chemical Industry Lima perusahaan tersebut bergabung (Merger) dengan persetujuan dari Presiden Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan tentang persetujuan
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Presiden dari ketua Badaan Koordinasi Penanaman Modal (BKPN) nomor 05 / I/ PMA /90 tertanggal 1 Januari 1990, dan diperingati sebagai berdirinya PT.Suzuki Indomobil Motor, yang bergerak dalam bidang usaha industri komponen dan perakitan kendaraan bermotor Merk SUZUKI roda dua (sepeda Motor) dan roda empat (Mobil). Lokasi kantor pusat PT. Suzuki Indomobil Motor berada di Wisma indomobil di jalan. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta Timur. Kantor pusat ini didukung oleh 314 karyawan, sedangkan untuk lokasi pabriknya tersebar dibeberapa tempat, antara lain di Pulogadung, Cakung, dan di Tambun. Pusat perakitan kendaraan merk SUZUKI dengan jumlah karyawan 4000 orang berkapasitas produksi 100.000 unit mobil dan 1.200.000 unit sepeda motor pertahunnya. Pusat perakitannya tersebar di lima penjuru kota dan berbagi menjadi (Enam) lokasi : 1.
Plant cakung (Perakitan Engine) Plant Cakung sebelumnya dikenal dengan nama PT.Suzuki Indonesia Manu facturing, PT. Suzuki Engine Industri dan PT. Firt Chemical Industri berada di jalan raya penggilingan, Cakung, Jakrta Timur. Berdiri diareal tanah seluas 80.540M2 dan didukung oleh
634 karyawan. Disini di produksi
berbagai macem komponen dan part sepeda motor dan mobil melalui proses: Shearing, Pressing, Welding, Assembling Engine Bending, buffing, Machining Die Casting, dan lain-lain dengan menggunakan Teknologi Canggih . Disini pula dirakit berbagai macem peralatan Transmisi dan Kemudi baik sepeda motor maupun mobil.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Plant Pulogadung (Service & sales) Plant Pulogadung sebelumnya dikenal dengan nama PT. Indomobil Utama, berada di Jalan Raya. Bekasi Km.19, Jakarta Timur, berdiri diareal tanah seluas 39.555M2, didukung oleh 98 Karyawan. Disini pernah dirakit berbagai macam kendaraan bermotor roda empat seperti: Carry Extra,Carry Futura, Katana, dan sedan Forsa. Saat ini di Plant pulogadung hanya ada beberapa bagian saja, karena Assembling untuk kendaraan roda empat sebagian besar telah pindah ke Plant Tambun II.PT. Indomobil Utama pada awal berdirinya menggunakan nama PT. Suzuki Indonesia yang didirikan berdasarkan Akte Notaris No.38 tertanggal 26 Maret 1973 dihadapan Notaris Khairul Bahkri dan disyahkan oleh Mentri Kehakiman tanggal 9 juni 1973,NO. YA/ 5 / 1973, Serta diumumkan dalam berita Negara RI tanggal 7 September 1976 No. 72. Saat ini Llant Pulogadung dipergunakan sebagai tempat Service dan Sales untuk kendaraan Suzuki R4.
3.
Plant Tambun I (Perakitan Motor) Plant Tambun I sebelumnya dikenal dengan nama PT. Indohero Steel & Engineering Co. Plant Tambun I mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1128 orang. Berada Di Jalan Raya. Diponegoro km. 38,2 Bekasi. Disini diproses, diproduksi, dan dirakit berbagai komponen kendaraan roda dua (sepeda motor) merk Suzuki, dan disinilah lahir berbagai sepeda motor Suzuki Type mutakhir.
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
Plant Tmbun II (Perakitan Mobil) Plant Tambun II merupakan proyek baru khusus untuk kendaraan roda empat Suzuki. Disini dilakukan pengepressan ,pengelasan,pengecetan,serta perakitan
kendaraan
roda
empat
dalam
jajaran
Suzuki,
dengan
menggunakan berbagai peralatan Tekhnologi Tinggi,dan yang terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini. Plant Tambun II berdiri diarea tanah seluas 130.000 M2, dengan luas bangunan seluas 35.585 M2, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak
1424 orang. Plant Tambun II diresmikan
pada tanggal 14 Mei 1991 oleh Mentri Perindustrian RI (pada saat itu) Bpk. Ir. Hartarto. 5.
Plant Spare Part (Penjualan Suku Cadang / Spare Part) Guna memberikan pelayanan purna jual bagi pemilik kendaraan bermotor merk Suzuki Roda 4 maupun Roda 2, PT. Indomobil Suzuki International memindahkan tempat penyediaan suku cadang dari Plant Sunter ke spare part yang berlokasi di JL. P. Diponegoro Km. 38,2 Tambun – Bekasi (J;. Toyo Giri). Disana tersedia berbagai suku cadang asli untuk kendaraan bermotor merk Suzuki, serta menjual berbagai souvenir Suzuki.
6.
Kantor pusat (Wisma Indomobil MT. Haryono). Adapun hasil produksi yang dibuat dan dirakit oleh PT. Indomobil Suzuki international adalah sebagai berikut : a. Sepeda motor : Suzuki TRS, Suzuki A 100 – XE, Suzuki RDR 150 – TX, Suzuki Tornado GX / GS, Suzuki Shogun, Suzuki Satria, Suzuki TS
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100, Suzuki Thunder GS 250, Suzuki Smash, dan sampai model terbaru sekarang ini. b. Mobil : Suzuki Carry ST – 100, Suzuki Carry Futura, Suzuki Baleno, Suzuki Katana / Jimmy, Suzuki Grand Vitara, Suzuki Side Kick, Suzuki Karimun, Suzuki Escudo 2.0, Suzuki Aerio, dan sampai model terbaru sekarang ini. 3.1.3 Tujuan PT Suzuki Visi Perusahaan Menjadi Perusahaan Pembiayaan dengan Kualitas terbaik untuk produk merk SUZUKI di Indonesia dalam hal Kualitas Aset, Sumber Daya Manusia dan Kepuasan Pelanggan. Misi Perusahaan a) Memberikan kepercayaan akan kepuasan pelanggan b) Memenuhi kewajiban kepada para pemegang saham c) Menunjang peningkatan volume dan kualitas penjualan untuk produk merk Suzuki d) Memberikan kesempatan kepada karyawan/ti untuk mewujudkan keinginan dan karir masing-masing e) Menunjang kualitas hidup masyarakat
3.2
Desain Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan metode analisis
Kausal. Analisis kausal adalah penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh satu
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
atau lebih veriabel bebas (independent variables) terhadap variabel terikat (dependent variabel).
3.3
Variabel Dan Skala Pengukuran Variabel disini dibagi atas dua jenis, yaitu variable bebas (independent) dan
variabel tidak bebas (dependent) yaitu a. Variabel bebas / independent (Variabel X) Variabel yang mempengaruhi
variabel dependent dan disimbolkan
sebagai variabel X. Variabel independt dalam penelitian ini adalah kualitas produk (X1),harga (X2), skala pengukuran ordinal. b. Variabel tidak bebas / dependent (Variabel Y) Variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent dan disimbolkan sebagai variabel Y. Dalam penelitian ini sebagai variabel dependent adalah keputusan pembelian, skala pengukuran ordinal. Skala yang digunakan pada ketiga variabel pada penelitian ini adalah ordinal yang memungkinkan untuk mengurutkan data dari tingkat paling rendah ketingkat paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama.
3.4
Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu
penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Definisi operasional merupakan semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel sehingga dapat menentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan
atau
diperlukan
prosedur
pengukuran
yang
baru.
Adapun
operasionalisasi dari masing-masing variabel terdapat pada Tabel di bawah ini:
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kualitas Produk Variabe
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
Performance Features Reliability
Menyangkut karaktristrik produk. Menyangkut karakteristik pelengkap. Menyangkut
kemungkinan
tingkat
kegagalan pemakaian. Kualitas
Conformance
Produk X1
Sejauhmana karakteristik desain dan
Ordinal
oprasi memenuhi standar. Durability
Seberapa lama produk dapat terus dilakukan.
Serviceability
Kemudahan dalam pemeliharaan.
Aesthetics
Corak, rasa dan daya tarik produk.
Perceive
Citra dan reputasi produk.
quality Sumber : Lupiyoadi (dalam Saputro, 2010:28)
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Harga Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
Daftar Harga
Memberikan
info
tentang
harga
produk. Rabat atau Diskon Potongan Harga
Harga Khusus
X2
Adanya potongan harga dalam setiap pembelian. Adanya potongan
harga yang di
berikan produsen atau penjual kepada
Ordinal
konsumen pada saat ada even tertentu. Priode Pembayaran
Memberikan kemudahan pembayaran cash maupun kredit.
Syarat
Memberikan sistem pembayaran dalam
Kredit
jangka waktu yang telah ditentukan dengan tambahan pembayaran berupa bunga.
Sumber : Kotler dan Keller (2009)
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Keputusan Pembelian Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
Mengenali Masalah
Proses yang dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan beraktifitas
Pencarian
Adanya informasi melalui media
Informasi
yang mempromosikan produk.
Keputusan
Evaluasi
Adanya evaluasi alternative dengan
Pembelian
Alternatif
memperhatikan produk competitor.
Y
Keputusan
Keputusan pembelian dapat
Pembelian
dilakukan apabila terdapat
Ordinal
kepercayaan terhadap produk dan merek tersebut. Perilaku Pasca Pembelian
Harapan rasa puas dan tertarik untuk membelinya kembali atau mereferensikan ke teman atau keluarga.
Sumber : Kotler dan Keller(2009)
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau acuan cara-cara yang dapat di
gunakan untuk mengumpulkan data.Pengalaman data primer pada penelitian ini diperoleh dengan metode survey, yaitu menggunakan kuesioner (angket) yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk di
jawab. Pertanyaan berisi butir-butir pengukur variabel yang digunakan dalam model penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan penyebaran dan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pemberian kuesioner secara langsung kepada responden (face to face) . Pada penelitian ini, penulis menggunakan 5 kata gori skala Likert yaitu: a. Sangat Setuju (SS) dengsn bobot penilaian 5. b. Setuju (S) dengan bobot penilaian 4. c. Ragu-ragu (R) dengan bobot penilaian 3. d. Tidak Setuju (TS) dengan bobot penilaian 2. e. Sangat Tidak Setuju (STS) bobot penilaian 1.
3.6
Jenis Data Data yang dilakukan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data sumber primer adalah data sumber yang didapat langsung dari yang memberikan data kepada pengumpulan data. Seperti data yang diperoleh,diamati, dan dicatat langsung oleh peneliti langsung dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7
Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetepkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini,yang akan menjadi target Populasi dan target dalam penelitian ini adalah mahasiswa Reguler Universitas Mercu Buana Jakarta Barat yang memiliki motor Suzuki Satria F. 3.7.2 Sampel Menurut sugiyono (2009),”sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Keseluruhan populasi mahasiswa Reguler Universitas Mercu Buana tidak mungkin dapat diteliti karena faktor keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu. Maka dari itu dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 sampel. Menurut Likert dalam Ridwan (2008) sampel diambil paling sedikit 30,50,75,100 atau kelipatannya. Dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel minimal dalam penelitian (30) dan jumlah sampel tersebut cukup representatif untuk mewakili populasi tersebut.
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Teknik convenience sampling, pada peneliti ini hanya mengambil sampel pada responden yang pernah memakai produk motor Suzuki Satria F. Lalu bertanya apakah apakah calon responden bersedia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Bila bersedia, maka pengisian kuesioner di lanjutkan. Dengan kata lain disini sampel terdiri dari konsumen sepeda motor Suzuki Satria F yang bersedia dan mudah bagi penelitinya untuk memberikan kuesioner penelitian.
3.8
Metode Analisis Data 3.8.1
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung> r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2011).
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.8.2
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2011). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Nunnally dalam Ghozali,2011). 3.8.3
Analisis Regresi Linier Berganda Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda dimana adanya hubungan dari beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan regresi linier berganda berdasarkan variabel yang akan diuji adalah sebagai berikut y = a+b1.x1+b2.x2+e Keterangan : y
=Keputusan Pembelian
x1
=Kualitas Produk
x2
=Harga
b1
=Koefisien Regresi Kualitas Produk
b2
=Koefisien Regresi Harga
a
=Konstanta
e
=Eror
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.8.4 1.
Uji Hipotesis Uji Parsial (Uji t) Tujuan dari uji t adalah untuk mengetahui pengaruh setiap variabel
independen terhadap variabel dependen (Imam Ghozali,2011). Pengujian ini dilakukan dengan cara membendingkan antara thitung dangan ttabel. Nilai t tabel dapat ditentukan dengan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = (n – k – 1) dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika thitung lebih besar dari ttabel maka hipotesis diterima, sedangkan jika sebaliknya, thitung lebih kecil dari ttabel , maka hipotesis ditolak. Selain itu, uji t juga dapat dilihat dari besarnya nilai probabilitas value (p value) yang dibandingkan dengan taraf signifikansi (a) sebesar 50%. Kriteria pengujian yang digunakan dalam hal ini adalah jika p value lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima,sedangkan jika sebaliknya, p value lebih besar dari 0,05, maka hipotesis ditolak. 2.
Uji Simultan (Uji F) Tujuan dari uji F adalah untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen terhadap variabel dependen secara bersamaan (Imam
Ghozali,
2011).
Pengujian
ini
dilakukan
dengan
cara
membandingkan antara Fhutang dengan Ftabel. Nilai Ftabel dapat ditentukan dengan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (df) k = (n – k – 1). Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hipotesis diterima, sedangkan jika sebaliknya, Fhitung
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lebih kecil dari Ftabel, maka hipotesis ditolak atau tingkat signifikan penelitian lebih kecil dari 0,05. 3.8.5 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2011). Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah
dengan
menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnov.
Jika
Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar varibel bebas (independen). Apabila
terjadi
korelasi,
maka
dinamakan
terdapat
problem
multikolinieritas (Ghozali,2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = > 10 (Ghozali,2011). Apabila didalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti diatas,maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas, dan demikian pula sebaliknya. 3. Uji Heteroskedasitisitas Uji heteroskedasitisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari rasidual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisisnya adalah : Dasar analisisnya adalah: Apabila terdapat pola tertentu, seperti titiktitik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskdastissitas. Apabila tidak terdapat pola yang jelas , serta titiktitik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisit.
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/