BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi auditor senior dan auditor junior yang melaksanakan pekerjaan dibidang auditing. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung dengan cara mendatangi responden dan secara tidak langsung melalui perantara kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan yang telah terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2016 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan publik Indonesia (IAPI). Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 18 Januari 2017 hingga 20 Februari 2017.
B. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal, karena bertujuan untuk meneliti sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (independent variable) yaitu skeptisisme profesional, independensi dan keahlian auditor, serta satu variabel terikat (dependent variabel), yaitu opini audit.
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Desain penelitian kasual ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh suatu variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (independent variable) yaitu skeptisisme profesional, independensi dan keahlian auditor, serta satu variabel terikat (dependent variabel), yaitu opini audit. Seberapa besar skeptisisme profesional, independensi dan keahlian auditor mempengaruhi opini audit pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Dalam operasionalisasi variabel, diperlihatkan yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunakan adalah opini audit, sedangkan variabel independennya adalah skeptisisme profesional (X1), independensi (X2), keahlian auditor (X3). a. Variabel Terikat (Dependent Variabel) 1). Opini Audit (Y) Opini audit merupakan opini yang diberikan oleh auditor tentang kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan tempat auditor melakukan audit (Sabrina : 2014). Variabel ini terdiri dari empat sub variabel yaitu unqualified opinion, qualified opinion, adverse opinion, dan disclaimer of opinion (Christiani 2012). Skala yang digunakan adalah skala interval, dengan Skala Likert 5 poin, dimana poin 1 diberikan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
jawaban yang berarti opini audit paling rendah dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti opini audit paling tinggi.
b. Variabel Bebas (Independent Variabel) 1) Skeptisisme Profesional Auditor (X1) Skeptisisme profesional auditor adalah sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit (Gusti dan Ali, 2008). Skeptisisme profesional terdiri dari dua sub variabel yaitu sikap hati-hati dan memperhitungkan risiko. Skala yang digunakan adalah skala interval dengan Skala Likert 5 poin, dimana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti skeptisisme profesional auditor paling rendah dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti skeptisisme profesional auditor paling tinggi.
2) Independensi (X2) Variabel ini diukur dengan memberikan pertanyaan dengan kondisi yang menekan sehingga para partisipan merasakan suatu dilema antar menggunakan sikap independensi atau tidak yang mengacu pada penelitian Permatasari (2010). Untuk mengukur independensi auditor pada penelitian ini digunakan 4 proksi yaitu lamanya hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor, dan jasa non audit yang diberikan (Christiani 2012). Skala yang digunakan adalah skala interval dengan Skala Likert 5 poin, dimana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
independensi auditor paling rendah dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti independensi auditor paling tinggi.
3) Keahlian Auditor (X3) Keahlian dalam penelitian ini mencangkup pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki auditor dalam memeriksa laporan keuangan dan bukti audit. Variabel ini diukur dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki auditor serta tingkat sertifikasi pendidikan atau pengakuan resmi yang mengacu pada penelitian Gusti dan Ali:2008. Skala yang digunakan adalah skala interval, dengan Skala Likert 5 poin, dimana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti keahlian auditor paling rendah dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti keahlian auditor paling tinggi.
2. Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variabel yaitu berupa cara mengukur variabel agar dapat dioperasikan. Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunakan adalah opini audit, sedangkan variabel independennya adalah skeptisisme profesional (X1), independensi (X2), dan keahlian auditor (X3).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
No
Variabel
Indikator Pengukuran
Skala
Variabel
Pengukuran
Sub Variabel
Variabel Sikap hati-hati
1.
1.
Teliti dan cermat dalam mengevaluasi bukti audit
2.
Tidak mudah percaya terhadap informasi klien
Skeptisisme Profesional(X1)
Memperhitungkan 3.
Menerima atau menolak
resiko
klien
Sumber: Gusti
4.
dan Ali 2008
Metode dan teknik audit yang tepat
Lamanya
2.
Interval
5.
Menilai bukti-bukti audit
1.
Lama auditor dalam
hubungan dengan
mengaudit klien
klien Tekanan
dari 2.
klien
Besarnya fee audit yang diberikan klien
3. Independensi
Menerima sanksi dan ancaman pergantian
Auditor (X2)
auditor dari klien Sumber: Christiani 2012
4.
Fasilitas dari klien
Telaah dari rekan 5.
Manfaat telaah dari rekan
auditor
auditor
review)
(peer 6.
Konsekuensi terhadap audit yang buruk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Interval
42
Jasa non audit
7.
Pemberian jasa audit dan non audit kepada klien yang sama
8.
Pemberian jasa selain jasa audit
Kemampuan
3.
1.
Mampu melakukan perencanaan program kerja pemeriksaan
2.
Mampu menghasilkan laporan pemeriksaan
Pengetahuan
3.
Pengetahuan dan pemahaman dalam bidang akuntansi dan auditing
Keahlian
4.
Auditor (X3)
Tingkat pengetahuan yang tinggi dalam berperilaku
Sumber: Gusti dan Ali 2008
Interval
yang pantas Pendidikan
5.
Tingkat sertifikasi keahlian dalam mengaudit
6.
Pendidikan dan pelatihan dalam akuntansi dan auditing
7.
Jenjang pendidikan yang tinggi
4.
Unqualified Opinion
1.
Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Interval
43
Opini Audit(Y)
Qualified Opinion 2.
Adanya bukti yang tidak kompeten
Sumber: Christiani 2012 Adverse Opinion
3.
Terbatasnya lingkup audit
4.
Ketidaksesuaian prinsip akuntansi dalam penyajian laporan keuangan
Disclaimer
Of 5.
Opinion
Tidak dapat merumuskan kewajaran penyajian laporan keuangan
6.
Harus dengan alasan yang substantive
Sumber: Berbagai penelitian yang telah dimodifikasi
D. Pengukuran Variabel Semua variabel diatas diukur dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur jawaban setiap responden terhadap obyek penelitian dimana skala tersebut menggunakan skala penelitian dengan rentang skor 1-5, responden diminta untuk memberikan tanda checklist () pada alternatif jawaban untuk masing-masing pertanyaan, tingkat pemberian skor dilakukan sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Tabel 3.2 Alternative Jawaban Responden Alternative Jawaban
Skor
Sangat Tidak Setuju
1
Tidak Setuju
2
Netral
3
Setuju
4
Sangat Setuju
5
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pengertian populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang terdaftar dan bekerja pada KAP di Jakarta Barat dan Tangerang Selatan yang telah memiliki pengalaman dibidang audit. Dalam menentukan populasi untuk penelitian ini, penulis mengambil data alamat dan nama KAP yang telah terdaftar pada IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) pada website www. iapi.or. id yang berjumlah 49 KAP yang diantaranya 33 KAP di wilayah Jakarta Barat dan 16 KAP di wilayah Tangerang Selatan. Dengan diasumsikan bahwa 1 Kantor Akuntan Publik memiliki 20 auditor, maka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
jumlah akuntan publik yang ada di Jakarta Barat dan Tangerang Selatan adalah sebanyak 980 auditor. 2. Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini dirasakan terlalu besar, maka diambil sampel dengan menggunakan rumus slovin untuk menghitung ukuran sampel didasarkan pada pendugaan proporsi (Arikunto, 2010).
Dimana : n
: ukuran sampel
N
: ukuran populasi
e
: toleransi kesalahan 10%
maka: n=
980 1+ (980 x 0,12)
= 90,7 dibulatkan menjadi 91 Dengan demikian besarnya sampel (sample size) yang digunakan dalam penelitian ini adalah minimal sebesar 91 responden sudah dapat mewakili hasil nilai valid dalam responden.Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simple random sampling. Menurut Sugiyono (2010:64) teknik simple random sampling adalah cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi itu. Untuk mendapatkan data yang diperlakukan peneliti menggunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
kuisioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini yaitu akuntan publik yang terdfatar dan bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan untuk mendapatkan data yang utuh dan lengkap. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 9 KAP dari keseluruhan KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan yang bersedia menerima kuesioner. Tabel 3.3 Daftar KAP yang dijadikan sampel No 1.
Nama KAP KAP S. Drs. Daniel Kodirun
Alamat KAP Tomang II Blok 45 No. 16 Jl. Haji Lebar, Meruya Utara Jakarta Barat 11620
2.
KAP Justinus A. Shidarta
3.
KAP Soejatna Mulyana & Rekan KAP Sukrisno Sarwoko dan Sandjaja KAP Faisal Riza Ak, CA, CPA
Komplek Mutiara Taman Palem Blok A 19 No. 30 Jl. Kamal Raya ( outer ring road ) Jakarta Barat 11730 Komplek Rukan Taman Meruya Blok M No. 78, Jl. Meruya ilir, Jakarta Barat 11620 Ruko Central Green Ville, Tanjung Duren Barat No. 2 R, Jakarta Barat 11510 Jl. Joglo Raya Blok H 7 No. 37 Botanic Junction, Jakarta Barat 11640 Slipi Farma Building, 2nd Floor, jl.Anggrek Garuda No.3-4, Slipi, Jakarta Barat 11480
4. 5. 6. 7.
KAP Moch Zainuddin, Sukmadi & Rekan
KAP Suganda Akna Suhri & Rekan
8.
KAP Noor Salim, Nursehan, Sinarahardja
9.
KAP Tri Bowo Yulianti (Pusat)
Ruko Pascal Barat No.9 Lantai 2 Jl. Scientia Square Barat, Gading Serpong, Tangerang 15820 Komplek Perumahan Larangan Indah Jl. Anggrek III No.28 RT 003 / 005 Ciledug, Tangerang 15154 Perkantoran Bintaro Trade Center (BTC) Blok C2 No.1, Bintaro Jaya Sektor 7 Pondok Aren , Tangerang Selatan 15224
Sumber :http://www.iapi.or.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
F. Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan. 1.
Penelitian Pustaka (Library Research) Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah literatur berupa buku- buku (text book), peraturan perundang- undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian- penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.
2. Penelitian Lapangan (Field Research) Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah akuntan publik yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada KAP secara langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari akuntan publik yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan sebagai responden dalaam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada akuntan publik yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan.
G. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan menggunakan regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak Statistical Package for The Social Siences (SPSS) for windows 21, setelah semua data-data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari : 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif adalah penggambaran terhadap suatu data. (Ghozali,2011: 19), menurutnya statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Deskripsi kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif berupa tabel, grafik, mean, median, modus, varian, dan lain-lain sesuai dengan relevansi fenomena yang akan di deskripsikan Utami (2014 : 28).
2. Uji Kualitas Data Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner, maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer ini peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. a. Uji Validitas Data Menurut (Ghozali, 2011 : 52), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan
valid
jika
pertanyaan
pada
kuesioner
mampu
untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan teknik analisis linier berganda. b. Uji Reliabilitas Data Adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011 : 47). Jadi uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama pula. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha (a), dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel), bila memiliki cronbach alpha = 0,6 (Sekaran, 2000 : 204) dalam trisnaningsih (2007).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) (Ghozali, 2011 : 105). Model regresi yang baik seharusnya antara variabel independen tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 (Ghozali, 2011). b. Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel (pengganggu) dependen dan independen atau keduanya memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011 : 160). Model regresi yang baik adalah memiliki data distribusi normal atau mendekati normal. Dan pada penelitian ini di lakukan melalui analisis grafik dan uji statistik, dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Simirnov. Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisa grafik dan analisa statistik (Ghozali, 2011): 1. Analisis Grafik Untuk melihat normalitas residual dengan grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan menikuti arah garis diagonal atau grafik histogram, maka menunjukkan pola distribusi yang normal. 2. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistic terlihat berbeda. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik kolmogrovsmirnov (K-S). Uji K-S dapat dilakukan dengan membuat pengujian: H0 : data residual berdistribusi normal H1 : data residual tidak berdistribusi normal
c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Ada 2 cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, (Ghozali, 2011 : 47).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik normal p-p plot dan titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan pada scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, dan menyempit) maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:126).
4. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dengan menggunakan metode analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode ini digunakan untuk menguji kuat tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan nilai signifikannya sebesar 0,05 (Ghozali, 2011:7). a. Uji F ( pengujian secara bersama) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:177). Kriteria pengujian :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
1) Merumuskan hipotesis dan alternatifnya (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan 2) Menentukan tingkat signifikansi dan derajat kesalahan
(a)
Tingkat signifikansi dalam penelit ian ini adalah 95% atau a= 5% 3) Melakukan uji F dengan cara membandingkan F hitung dengan F table. Dimana nilai F table = F a k (n-k-1) (H1) ditolak jika F hitung < F tabel (H1) diterima jika F hitung > F tabel 4) Melakukan uji F berdasarkan dengan Probabilitas / sig (H1) ditolak apabila sig > 0,05 (H1) diterima apabila sig < 0,05 b. Uji T ( pengujian secara parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:178). Mekanisme uji-t adalah sebagai berikut: 1) Nyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternatifnya. (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Pilih taraf nyata tingkat signifikansi (a) Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% atau a=5%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
3) Melakukan uji t dengan metode perbandingan antara t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel = t (H1) ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. (H1) diterima apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. 4) Melakukan uji t dengan dasar probabilitas / sig (H1) ditolak apabila sig > 0,05 (H1) diterima apabila sig < 0,05 c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar
kemampuan
variabel
independen
menjelaskan
variabel
dependen yang dilihat melalui Adjusted R Square adalah 1 berarti kuatnya kemampuan fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variable dependen, sebaiknya jika nilainya mendekati angka 0, maka semakin rendah kemampuan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2011:87). 5. Analisis Regresi Linear Berganda Uji interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung dua unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
independen) (Ghozali, 2011:150). Rumus regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut: Y = a + ß1X1 + ß2X2+ ß3X3+ e Keterangan : Y
= Opini Audit
a
= Konstanta
ß
= Koefisien Regresi
X1 = Skeptisisme Profesional X2 = Independensi Auditor X3 = Keahlian Auditor e
= Standar Eror
http://digilib.mercubuana.ac.id/