18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Jrakahpayung 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2. Pada tiap siklus terdapat 2 kali pertemuan. Peneliti menentukan pelaksanaan waktu penelitian selama 2 bulan, yaitu pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2013. Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Juli 2013, mulai dari siklus I yang terdiri dari pertemuan 1 dan 2 yaitu tanggal 25 dan 26 Juli 2013. Siklus II terdiri dari pertemuan 1 dan 2, yaitu tanggal 22 dan 23 Agustus 2013. Penyusunan laporan PTK dilaksanakan dibulan Agustus dan September 2013. 3.1.2 Karakter Subjek Penelitian Siswa SD Negeri Jrakahpayung 01 berjumlah 220 anak yang masing-masing kelas terdiri 1 rombongan belajar. Masing-masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru kelas,1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru bahasa Inggris, dan 1 guru olah raga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.15 sampai dengan 12.30 siang, kecuali pada hari Jumat dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.15 sampai dengan pukul 11.00 siang. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri Jrakahpayung 01 adalah sebanyak 12 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas,1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru olah raga, 1 guru bahasa Inggris, 1 tenaga administrasi, dan 1 penjaga sekolah. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD Negeri Jrakahpayung 01 sebanyak 44 siswa. Laki-laki berjumlah 19 siswa, dan perempuan berjumlah 25 siswi. Kemampuan siswa relatif merata dengan komposisi 25% di atas rata-rata, 56,82% cukup, dan 18,18% di bawah rata-rata. Latar belakang sosial ekonomi orang tua murid relatif rendah, yakni sebagian besar bekerja sebagai petani sehingga perhatian dan kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya juga rendah. Meskipun demikian, para guru tetap bersemangat dalam pengabdiannya demi kemajuan anak didiknya. Masing-masing
18
19
kelas di sekolah ini telah memiliki jadwal pelajaran yang baik, dan selalu dilaksanakan dengan sistem guru kelas. 3.2 Variabel yang Akan Diteliti Variabel yang akan diteliti ada dua yaitu: 3.2.1 Variabel Bebas ( X ) Metode pembelajaran Kumon adalah ”sistem belajar yang memberikan program belajar
secara
perorangan sesuai
dengan
kemampuan
masing-masing,
yang
memungkinkan anak menggali potensi dirinya dan mengembangkan kemampuannya secara maksimal” ( Miftahul Huda, 2013 : 189). 3.2.2 Variabel Terikat (Y) Hasil belajar matematika adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukur yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan , maupun tes perbuatan pada materi perkalian dan pembagian. Tabel 3.1 Definisi Variabel VARIABEL Model Pembelajaran Kumon
DEFINISI OPERASIONAL DIMENSI INDIKATOR Metode pembelajaran kumon 1. Tujuan 1. Jelas dan fokus DEFINISI KONSEP
adalah ”sistem belajar yang
2. Sesuai dengan
memberikan program belajar
materi
secara perseorangan sesuai
2. Sistematis
dengan kemampuan masing- 2. Proses
1. penjelasan
masing, yang memungkinkan
materi
anak menggali potensi dirinya
2. pengamatan
dan
3. diskusi
mengembangkan
kemampuannya
secara
4. kemandirian
maksimal” (Miftahul Huda,
5. tutorial
2013 : 189)
6. aplikasi 7. evaluasi
20
3. Bahan/alat
1. aman 2. bersih 3. mudah digunakan 4. sesuai dengan tujuan
Hasil Belajar Matematika
Hasil
belajar
matematika
1. 1. Nilai Individu
adalah suatu akibat dari 1. Kognitif proses
belajar
dengan
(KKM= 64) 2. Nilai rerata
menggunakan alat pengukur
75,00
yaitu berupa tes yang disusun
3. Persentase
secara terencana, baik tes
ketuntasan
tertulis, tes lisan , maupun tes
88,64%
perbuatan mengurutkan
pada
materi
1. Jujur 2.
bilangan 2. Afektif
sederhana.
2. Teliti 3. Bertanggung jawab
3. Psikomotorik
1. Aplikasi 2. Ketrampilan berhitung 3. Life skilles
3.3 Rencana Tindakan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kuantitaf artinya penelitian yang menggunakan ukuran kuantitas, mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai indikator keberhasilan. Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. PTK muncul karena ada kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan selama dua siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat, pada setiap siklus
21
terdiri dari empat kegiatan yang akan dilakukan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hal ini dapat dilihat sebagaimana pada gambar di bawah ini. Rencana Tindakan Refleksi Siklus I
Observasi Pelaksanaan Tindakan Rencana Tindakan Refleksi
Siklus II
Observasi
Pelaksanaan Tindakan (Suharsimi Arikunto, 2008: 16). Siklus Berikutnya Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto (2006: 16) 3.3.1 Siklus Pertama Proses pelaksanaan pada siklus pertama mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 3.3.1.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus ini, peneliti melakukan beberapa langkah, antara lain:
22
a) menelaah materi berdasarkan Kurikulum agar dapat diketahui materiapa yang akan diajarkan, b) menentukan materi perkalian yang akan diajarkan dalam tahap siklus I, c) melakukan diskusi dengan teman sejawat dengan tujuan mengalokasikan waktu yang akan digunakan, d) mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan selama proses belajar-mengajar berlangsung dalam penelitian ini menggunakan metode Kumon, e) sebelum memulai proses pembelajaran peneliti melakukan pertemuan untuk mengetahui kesiapan siswa, f) membuat format observasi untuk merekam bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pelaksanaan tindakan berlangsung, g) merancang dan membuat
soal, baik
soal latihan kelas, soal tugas
pekerjaan rumah, LKS (lembar kegiatan siswa), h) mempersiapkan alat, bahan dan media pembelajaran. 3.3.1.2 Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada uraian berikut ini: a)
menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat melakukan perkalian dengan cara penjumlahan berulang dan cara bersusun serta membentuk kepribadian mandiri dan disiplin,
b)
penjelasan materi, pembelajaran diawali dengan penjelasan materi oleh guru tentang penjumlahan berulang dan perkalian dengancara bersusun dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan yang didemonstrasikan guru. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari,
c)
pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan penjelasan materi. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat materi yang dipaparkan guru,
23
d)
diskusi, siswa dikelompokkan untuk bermain game dengan mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan cara berdiskusi, bagi kelompok yang mendapat point terbanyak di berikan penguatan sebagai kelompok tergiat,
e)
kemandirian, siswa secara bertahap mengerjakan soal-soal yang diberikan guru secara mandiri tiap satu soal selesai dikerjakan siswa, guru langsung mengoreksinya,
f)
tutorial, kegitan tutorial ditujukan bagi siswa yang dalam pengerjaan soal masih salah selama 5 kali,
g)
aplikasi konsep, setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari,
h)
evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep,
i)
Setelah kegiatan pembelajaran selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
3.3.1.3 Pengamatan Teman sejawat yang bertindak sebagai observer melakukan pengamatan saat peneliti sedang melaksanakan perbaikan pembelajaran. Hal yang diamati adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hasil pengamatan berguna sebagai dasar untuk pemberian tidakan pada siklus II. Alat yang digunakan adalah lembar pengamatan. 3.3.1.4 Refleksi Setelah dilakukan analisis, refleksi, dan berdasarkan hasil observasi teman sejawat terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I, ternyata ditemukan kelebihan dan kelemahan. 3.3.2 Siklus II. Siklus ini dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan waktu 3 x 35 menit . Tahapan pelaksanaan sama dengan siklus satu. 3.3.2.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus ini, peneliti melakukan beberapa langkah, antara lain:
24
a)
menelaah materi berdasarkan Kurikulum agar dapat diketahui materi apa yang akan diajarkan,
b)
menentukan materi pembagian yang akan diajarkan dalam tahap siklus II,
c)
melakukan diskusi dengan teman sejawat dengan tujuan mengalokasikan waktu yang akan digunakan,
d)
mempersiapkan
perangkat
pembelajaran
yakni
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan selama proses belajar-mengajar berlangsung dalam penelitian ini menggunakan metode Kumon, e)
sebelum memulai proses pembelajaran peneliti melakukan pertemuan untuk mengetahui kesiapan siswa,
f)
membuat format observasi untuk merekam bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pelaksanaan tindakan berlangsung,
g)
merancang dan membuat
soal, baik
soal latihan kelas, soal tugas
pekerjaan rumah, LKS (lembar kegiatan siswa), h)
mempersiapkan alat, bahan dan media pembelajaran.
3.3.2.2 Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada uraian berikut ini: a)
menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat melakukan perkalian dengan cara penjumlahan berulang dan cara bersusun serta membentuk kepribadian mandiri dan disiplin,
b)
penjelasan materi, pembelajaran diawali dengan penjelasan materi oleh guru tentang pengurangan berulang dan pembagian dengan cara bersusun dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan yang didemonstrasikan guru. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari,
c)
pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan penjelasan materi. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat materi yang dipaparkan guru,
25
d)
diskusi, siswa dikelompokkan untuk bermain game dengan mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan cara berdiskusi, bagi kelompok yang mendapat point ternanyak di berikan penguatan sebagai kelompok tergiat,
e)
kemandirian, siswa secara bertahap mengerjakan soal-soal yang diberikan guru secara mandiri tiap satu soal selesai dikerjakan siswa, guru langsung mengoreksinya,
f)
tutorial, kegitan tutorial ditujukan bagi siswa yang dalam pengerjaan soal masih salah selama 5 kali,
g)
aplikasi konsep, setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari,
h)
evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep,
i)
setelah kegiatan pembelajaran selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
3.3.2.3 Pengamatan Teman sejawat yang bertindak sebagai observer melakukan pengamatan saat peneliti sedang melaksanakan perbaikan pembelajaran. Hal yang diamati adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Alat yang digunakan adalah lembar pengamatan. 3.3.2.4 Refleksi Setelah dilakukan analisis, refleksi, dan berdasarkan hasil observasi teman sejawat terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II, ternyata ditemukan kelebihan dan kelemahan. Kelebihan metode kumon antara lain : a)
sesuai dengan kemampuan sehingga anak tidak merasa tersiksa,
b)
bahan pelajaran tersusun atas langkah-langkah kecil sehingga anak bisa memperoleh kemampuan dasar yang kuat,
c)
anak mengerjakan soal secara mandiri bertahap dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang lebih sulit bila mengalami kesulitan bisa melihat buku penyelesaian sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan mengajarkan anak untuk disiplin.
26
3.4
Data dan Cara Pengumpulannya
3.4.1 Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data sebagai berikut: 3.4.1.1 Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari nilai tes siswa yang terdiri dari nilai individu, nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siswa. Data pendukung tes berupa kisikisi soal terlampir di halaman 3.4.1.2 Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Data pendukung kualitatif terlampir di halaman 3.4.1.3 Teknik Pengumpulan Data a)
Hasil Belajar Data hasil belajar diperoleh menggunakan instrumen tes tertulis yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dalam bentuk data kuantitatif.
b)
Proses Pembelajaran Data proses pembelajaran diperoleh menggunakan lembar observasi dan rekaman pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dalam bentuk data kualitatif.
c)
Validitas dan Reliabilitas Validitas isi suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran. Tes yang mempunyai validitas isi yang baik ialah tes yang benar-benar mengukur penguasaan materi yang seharusnya dikuasai sesuai dengan konten pengajaran yang tercantum dalam garis-garis besar program pengajaran. Pada penelitian ini, untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak dilakukan dengan melalui penelaahan kisi-kisi tes untuk memastikan bahwa soalsoal tes itu sudah mewakili atau mencerminkan keseluruhan konten materi yang seharusnya dikuasai secara proporsional. Dari penelaahan beberapa guru setelah mengkaji kisi-kisi dan soal tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat
27
disimpulkan bahwa instrutrumen soal telah sesuai dengan indikator yaitu batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi dasar yaitu urgensi, relevasi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah dan tingkatan kelas. Instrumen soal menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian, ada petunjuk yang jelas tentang cara pengerjaan soal, ada pedoman penskorannya. Tabel, gambar, grafik, peta, atau sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca. Rumusan kalimat soal komunikatif, butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku, tidak menggunakan kata atau ungkapan yang menimbulkan penafsiaran ganda atau salah pengertian, tidak mengunakan bahasa yang tabu, rumusan soal tidak mengandung kata atau ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa karena bahasa yang digunakan sesuai karakteristik siswa kelas 4 SD. Guru mengunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh anak. Uji realiabilitas dalam penelitian ini adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari intrumen soal. Dalam pengujian ini instrumen soal sudah merupakan sebuah instrumen yang handal, konsisten, stabil dan dependibalitas. Hal tersebut ditunjukkan dengan pemberian skor yang konsisten antara butir soal yang satu dengan yang lainnya dengan skor yang sama. 3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja dapat dianggap tercapai jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. nilai rata-rata kelas mencapai 75,00 b. persentase ketuntasan belajar mencapai 88,64 % 3.6 Teknik Analisis Data Data hasil penelitian yang terkumpul melalui wawancara dan observasi dianalisis sepanjang berlangsungnya penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian mengikuti langkah Hopkins (1993:151-158) dengan tiga tahap analisis, yaitu tahap kategorisasi, validasi, dan interpretasi data.Kategorisasi data dilakukan dengan memilahmilah data yang terkumpul berdasarkan kategori tertentu yang telah ditetapkan. Kategori
28
yang dimaksud meliputi : konsepsi awal siswa, hasil nilai tes siswa, kegiatan eksplorasi, aktivitas penyelidikan berdasarkan kegiatan siswa, serta konsepsi akhir siswa. Memperhatikan jenis data yang dikumpulkan, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan pada data kuantitatif yang diperoleh dari nilai tes, sedangkan analisis deskriptif kualitatif dilakukan terhadap data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap siswa dan hal-hal lain yang nampak selama berlangsungnya penelitian. Demikian juga aktivitas dan antusias siswa dalam pembelajaran juga didasarkan pada banyaknya indikator yang muncul. Selanjutnya dari hasil catatan dalam penelitian dilengkapi dengan hasil observasidan dokumentasi dilakukan analisis kualitatif. 3.7 Validasi Data Validasi merupakan tahap kedua dalam kegiatan analisis data.Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data yang objektif, sahih dan handal. Validasi data dilakukan melalui triangulasi dengan dua cara yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber adalah mengumpulkan data dari beberapa sumber yang berbeda, sedangkan triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dari sumber yang sama dengan metode yang berbeda. Data yang diperoleh dari kedua cara di atas, dianalisis untuk menemukan informasi yang lebih sahih dan dapat dipertanggung jawabkan. Data penelitian yang telah melalui proses validasi, selanjutnya diinterpretasi berdasarkan teori, hasil-hasil penelitian yang relevan. Interpretasi dilakukan untuk menyusun suatu rencana guna meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mencari solusi dari kesulitan yang dihadapi guru dan siswa. Hasil interpretasi dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang dan melakukan tindakan berikutnya supaya jelas dan terarah.