BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Gambaran Umum
1.
Sejarah PT. Pam Lyonnaise Jaya - PDAM PT. Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA) - PDAM bergerak dibidang Produksi dan Distribusi Air Minum.
Pada awalnya perusahaan hanya mengkonsentrasikan kegiatan untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat di Jakarta, oleh karena terjadinya perubahan infrastruktur dan management dan juga terjadinya jumlah yang sangat tinggi dalam kebutuhan air bersih maka pengelolaan dipersempit untuk mengimbangi dengan kepuasan para pelanggan dan cara kerja pengelolaan yang baik. Keberhasilan dalam mencapai sasaran mendorong Perusahaan untuk mengembangkan dalam bidang lainnya. Bidang-bidang tersebut di antaranya :
a.
Penyediaan Bahan dan barang untuk keperluan penyambungan meter air baru bagi pelanggan.
b.
Pendirian cabang-cabang baru untuk membantu PDAM pusat dalam menjalankan tugasnya.
c.
Menyediakan Barang yang berupa Alat Tulis Kantor (ATK) untuk keperluan PDAM pusat atau cabang-cabang.
PT. Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA) hadir di Jakarta untuk meningkatkan penyediaan dan pelayanan air bersih kepada masyarakat di wilayah Barat DKI Jakarta sejak 1 Februari 1998, melalui 25 tahun kerjasama dengan Pam Jaya. PALYJA merupakan bagian dari SUEZ ENVIRONNMENT, lini usaha Grup GDF SUEZ – Perancis, yang bergerak di bidang air, pelayanan limbah, peralatan terkait yang penting bagi kehidupan sehari-hari dan pelestarian lingkungan, dan juga merupakan bagian dari PT. Astratel Nusantara, lini usaha Grup ASTRA – Indonesia yang bergerak di bidang infrastruktur. Salah satu misi PALYJA adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan tingkat pelayanan yang tinggi dan dengan menyediakan air bersih dengan kuantitas, kesinambungan dan kualitas yang baik
melalui operasi yang unggul. Sejak tahun 1998 PALYJA LYJA telah berhasil meningkatkan akses air bersih menjadi lebih dari 419 ribu sambungan bagi lebih dari 3 juta penduduk di wilayah Barat. Selain itu PALYJA mejadi sebuah perusahaan yang berkompeten sebagai pelayanan air pilihan di Jakarta dengan memberikan kepuasan pelanggan dan nilai tambah kepada para stakeholder.
Gambar 3.1 Pemegang Saham (Sumber PT. Pam Lyonnaise Jaya) 2.
Objek Penelitian
Penelitian PT. Pam Lyonnaise Jaya ini adalah karena rekanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan alasan bagaimana mengukur tingkat rasio aktivitas, likuiditas dan rentabilitas pada badan usaha ini untuk mendapatkan langkah yang berdampak besar terhadap kemampuan manajemen perusahaan dalam melipatgandakan kinerjanya, dan ditinjau dari aspek keuangan yang diharapkan rapkan badan usaha pelayanan masyarakat ini akan mampu bersaing serta berkembang dengan baik. 3.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini dilaksanakan di Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Jl. Penjernihan II No. 1, Pejompon Pejompongan, gan, Jakarta dan berkantor pusat di Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta Pusat. 4.
Struktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan hal yang penting dalam sebuah pendirian perusahaan
karena terdapat
hubungan wewenang dan pertanggungjawaban dari pimpinan sampai masing-masing masing bagian. Dengan demikian dapat mempermudah pelaksanaan tugas dalam hasil pertanggungjawabannya. Menurut data yang telah didapat dalam penelitian ke organisasian PALYJA adalah sebagai berikut : -
Total Jumlah Karyawan : 1,403 (Laki-laki : 1145, Perempuan : 258)
-
Total Jam Kerja : 2.606.533 Jam (data 2010)
-
Julah Penduduk dan Terlayani : 4.5 millions dan 2.9 millions
-
Memiliki 3 UPP (Unit Pelayanan Pelanggan) dan 1 UPP untuk Pelanggan Utama (UPPU)
-
Memilik 45 Permanent Areas
-
Memiliki Jumlah Sambungan bungan : + 420.000 (data 2010)
Gambar 4.1 Struktur Organisasi (Sumber PT. Pam Lyonnaise Jaya)
B. Metode Analisis Data Metode analisis data ada dua metode yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Di mana analisis kuantitatif adalah data yang berupa nilai perhitungan. Sedangkan analisis kualitatif adalah data yang mempunyai keaslian sember data. Dalam penelitian in digunakan metode secara diskriptif kuantitatif yaitu analisis yang didasarkan pada perhitungan untuk mengetahui tingkat rasio aktivitas, likuiditas dan rentabilitas.
C. Definisi Operasional Variabel Definisi variabel dan pengukuran yang digunakan sebagai berikut: 1. Rasio Aktivitas, adalah menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam mejalankan operasinya secara efektif. Dalam rasio aktivitas
yang diteliti pada Perusahaan Daerah Air Minum ini
menggunakan: a. Total Asset Turnover Penjualan Netto : Jumlah Aktiva b. Working Capital Turn Over Penjualan Netto : Aktiva Lancar Utang Lancar 2. Rasio Likuiditas, adalah untuk mengukur kemampuan pembayaran jangka pendek (likuiditas) perusahaan (current asset, acid test ratio) a. Current ratio Aktiva Lancar x 100% : Utang Lancar b. Acid Test Ratio Aktiva Lancar Persediaan x 100% : Utang Lancar
3. Rasio Rentabilitas, yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber dana yang ada.
a. Rentabilitas Modal Sendiri Laba Netto x 100% : Modal Sendiri b. Rentabilitas Ekonomi Laba Usaha x 100% : Total Aktiva
D. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu yang dilakukan dalam penelitian untuk pengumpulan data dengan menggunakan dokumen perusahaan. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan khususnya neraca dan laporan laba rugi. b. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewancara untuk memperolah informasi dari terwawancara (Arikunto, 1998:145). Dalam hal ini metode wawancara digunakan untuk melengkapi metode dokumentasi apabila dianggap kurang jelas. c. Observasi Kajian global kondisi air di dunia yang disampaikan pada World Water Forum II di Denhaag tahun 2000, memproyeksikan bahwan tahun 2025 akan terjadi krisis air di beberapa negara. Krisis air dapat saja terjadi di Indonesia apabila pemerintah/badan usaha yang terkait tidak dapat secara maksimal mengelola asset utamanya. Bagi perusahaan air minum, infrastruktur air minum merupakan asset utama yang
nilainya signifikan. Oleh karena itu harus dikelola secara baik mulai sejak perencanaan kebutuhan, penyediaan dana, pengadaan asset, pengoperasian, pemeliharaan, hingga pada pemusnahan asset.