BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan GuyanganPetanahan, Desa Candiwulan, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah tersebut sudah cukup memadai dalam menunjang proses pembelajaran. SDN Candiwulan memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berjumlah 12 orang, yaitu kepala sekolah, guru, dan penjaga sekolah. Masing-masing tenaga pendidik dan kependidikan memiliki tingkat kependidikan yang berbeda-beda, diantaranya S1, D2, dan SMK. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa keterampilan menulis siswa kelas V masih dibawah KKM, kecenderungan guru dalam pembelajaran yang masih menggunakan pendekatan konvensional dan kurang variatifnya guru menggunakan media pembelajaran yang mengaktifkan siswa, serta peneliti ingin menunjukkan bahwa penerapan model CIRC dengan media peristiwa dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan Tahun Ajaran 2015/2016. Selain itu, di sekolah tersebut juga belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis. 2. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mulai dari persiapan, pelaksanaan, analisis hingga pembuatan laporan dimulai pada bulan November 2015 sampai April 2016 dengan jadwal waktu penelitian sebagai berikut. a.
Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian dilakukakan dalam beberapa tahap yaitu pengajuan judul, koordinasi dengan kepala sekolah dan guru kelas V
43
44 yang dilakukan pada minggu pertama bulan November 2015. Diskusi dengan guru kelas V untuk mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi dan merancang tindakan dilakukan pada tanggal 11 November 2015. Menyusun proposal, menyiapkan perangkat pembelajaran, dan instrumen penelitian dimulai dari minggu kedua bulan November 2015 sampai minggu ketiga bulan Januari 2016. Seminar proposal penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2016. b. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Tiap pertemuan meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 1) Siklus I Perencanaan siklus I dilaksanakan pada minggu kedua bulan Februari 2016. Pelaksanaan dan pengamatan pertemuan 1 dan 2 dilaksanakan pada tanggal 13 Februari dan 17 Februari 2016. Kegiatan refleksi dilakanakan pada setiap pertemuan setelah kegiatan pembelajaran usai. 2) Siklus II Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada minggu keempat bulan Februari 2016. Pelaksanaan dan pengamatan pertemuan 1 dan 2 dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2016 dan 4 Maret 2016. Kegiatan refleksi dilaksanakan pada setiap pertemuan setelah kegiatan pembelajaran usai. 3) Siklus III Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada minggu kedua bulan Maret 2016. Pelaksanaan dan pengamatan pertemuan 1 dan 2 dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2016 dan 14 Maret 2016. Kegiatan refleksi dilaksanakan pada setiap pertemuan setelah kegiatan pembelajaran usai. c. Analisis Data dan Pelaporan Analisis data hasil tindakan dalam tiga siklus dimulai dari minggu ketiga Februari sampai minggu ketiga Maret 2016. Penyusunan skripsi
45 dimulai dari minggu kedua Februari sampai minggu kedua April 2016. Ujian dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016. Revisi, penggandaan serta pengumpulan skripsi dilakukan pada minggu pertama bulan Mei sampai minggu kedua bulan Mei 2016.
B. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Kunandar (2012: 45) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti atau bersama orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran. Tipe penelitian yang digunakan adalah kolaborasi (kerja sama) antara mahasiswa yaitu sebagai peneliti dan guru kelas V SDN Candiwulan sebagai pelaksana serta dibantu oleh dua observer.
C. Subjek Penelitian Arikunto (2013: 188) menyebutkan bahwa “Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti”. Dalam PTK, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester 2 SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen dengan jumlah 15 siswa. Jumlah siswa laki-laki adalah 6 dan jumlah siswa perempuan adalah 9 siswa.
Semua siswa dalam keadaan normal dan
bertempat tinggal di Desa Candiwulan.
D. Data dan Sumber Data 1. Data Arikunto (2006: 118) menyebutkan bahwa data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka. Jenis data dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa informasi mengenai pelaksanaan
46 pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa dalam menulis puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia. 2. Sumber Data Sumber data penelitian menurut Arikunto (2013: 172) adalah “Subjek dari mana data dapat diperoleh”. Penelitian ini menggunakan beberapa sumber data dengan tujuan agar data yang diperoleh akurat. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Siswa Kelas V SDN Candiwulan Siswa yang menjadi sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa-siswi kelas V SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016. Data yang diperoleh berupa data tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dan data berupa nilai hasil evaluasi tertulis. Data tersebut diperoleh melalui observasi, wawancara, dan tes tertulis. b. Guru Kelas V Guru yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah guru kelas V SDN Candiwulan yang berperan sebagai pelaksana dalam penelitian tindakan kelas kolaborasi. Data yang didapat dari guru kelas V adalah tentang keadaan siswa, keterangan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Data tersebut diperoleh melalui observasi dan wawancara. c. Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen digunakan sebagai pelengkap dan penguat data yang lain. Dokumen yang dapat dijadikan sumber penelitian yaitu daftar nilai siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2009: 224) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan hal utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian
47 adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik tes dan nontes yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. a. Teknik Tes Pengertian tes menurut Arikunto (2006: 150) yaitu serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki individu atau kelompok. Kunandar (2012:126) menyebutkan bahwa teknik tes dalam penelitian tindakan kelas digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan menulis puisi siswa adalah tes tertulis yang dilaksanakan di akhir pembelajaran setiap pertemuan pada siklus I, II, dan III. Data yang terkumpul dari hasil tes keterampilan menulis puisi adalah data kuantitatif. a. Teknik Nontes Teknik nontes dilaksanakan untuk mengukur pelaksanaan penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi. Data yang diperoleh yaitu berupa perubahanperubahan tingkah laku siswa berdasarkan analisis hasil observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Data tersebut diperoleh dari hasil instrumen nontes yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1) Observasi Arikunto (2006: 156) berpendapat bahwa observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Tujuan observasi menurut Kunandar (2012 : 126) yaitu untuk mengumpulkan data tentang kegiatan siswa dalam pembelajaran. Tujuan observasi penelitian ini adalah mengamati kegiatan siswa dan guru dalam pembelajaran, yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan langkah perbaikan pembelajaran menulis puisi. Pelaksanaannya dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat dan peneliti dengan cara mengamati langkah penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi selama proses pembelajaran berlangsung.
48 2) Wawancara Arikunto (2006: 155) menjelaskan bahwa wawancara adalah kegiatan dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Bentuk wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Dalam wawancara terstruktur, pewawancara
telah
menyiapkan
sederetan
pertanyaan
lengkap.
Wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai yang ditujukan kepada siswa dan guru. Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon siswa dan guru tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan. 2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data pada penelitian ini, disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan. Berikut ini instrumen yang digunakan. a. Instrumen Tes Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik tes yaitu berupa soal-soal tes tertulis sebagai evaluasi yang berkaitan dengan keterampilan menulis puisi yang dilaksanakan di akhir pembelajaran pada setiap pertemuan selama tiga siklus.Tes tertulis berupa seperangkat pertanyaan atau perintah secara tertulis untuk menulis puisi sesuai indikator pencapaian kompetensi yang mencakup menulis puisi dengan tema menyedihkan, mengharukan dan menyenangkan. b. Instrumen Nontes 1) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan saat pelaksanaan teknik observasi. Dalam penelitian ini lembar observasi berupa lembar observasi guru dan siswa yang berbentuk rating scale dengan skala penskoran 1-4 yang diisi oleh observer dan peneliti. Masing-masing skor pada lembar observasi memiliki deskriptor. Aspek-aspek yang diamati dalam observasi adalah langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa pada siklus I, siklus II maupun siklus III.
49 2) Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan saat pelaksanaan teknik wawancara. Pedoman wawancara menggunakan lembar wawancara yang berisi serentetan pertanyaan yang diajukan secara singkat dan jelas tentang langkah penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SD. Wawancara ini diajukan kepada guru dan siswa untuk mengetahui respon guru dan siswa dalam penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi. 3. Penyusunan Instrumen a. Instrumen Pengamatan Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa 1) Definisi Konseptual Penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa merupakan penerapan model pembelajaran secara berkelompok yang mengupayakan adanya kerjasama, penggalian ide, menemukan data dan fakta melalui pemahaman berdasarkan media gambar peristiwa yang membantu dalam mengkonkretkan objek menulis puisi, meningkatkan daya imajinasi dan berpikir kritis yang disajikan dengan langkah penerapannya yaitu: a) siswa berkelompok secara heterogen dengan anggota 3 siswa; b) siswa memperhatikan guru menyajikan materi menulis puisi disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa; c) setiap anggota kelompok mengamati gambar peristiwa kemudian menentukan tema, amanat, dan objek fakta dan mengubahnya menjadi pilihan kata; d) siswa bersama kelompoknya menyusun kata dan membuat judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa hasilnya; e) perwakilan siswa dari beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa membahas hasil diskusinya bersama guru; f) siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang sudah dipelajari.
50 2) Definisi Operasional Data berupa skor dan deskripsi yang menunjukkan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa diperoleh dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Teknik observasi dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa lembar observasi guru dan siswa. Teknik obervasi bertujuan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Teknik wawancara dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman wawancara terhadap guru dan siswa. Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui respon guru dan siswa tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi. Aspek penilaiannya yaitu langkah penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa.
51 3) Kisi – Kisi a) Kisi-Kisi Lembar Observasi Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa terhadap Guru No Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir 1. Guru membentuk kelompok 1, 2, 3 3 siswa secara heterogen dengan anggota 3 siswa. 2. Guru menyajikan materi 4, 5, 6 3 pembelajaran disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa. 3.
4.
5.
6.
Guru meminta setiap anggota kelompok mengamati gambar peristiwa kemudian menentukan tema, amanat, objek fakta dan mengubahnya menjadi pilihan kata Guru meminta siswa bersama kelompoknya menyusun kata dan membuat judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa hasilnya. Guru meminta perwakilan siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan membahasnya bersama. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. Jumlah
7, 8, 9, 10
4
11, 12, 13, 14
4
15, 16, 17
3
18, 19, 20
3
20
Lembar observasi dan deskriptor penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa terhadap guru terlampir pada lampiran 4 dan 5. Halaman 161-166.
52 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa terhadap Siswa No Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir 1. Siswa berkelompok secara 1, 2, 3 3 heterogen dengan anggota 3 siswa. 2. Siswa memperhatikan guru 4, 5, 6 3 menyajikan materi pembelajaran disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa. 3. Setiap anggota kelompok 7, 8, 9, 10 4 mengamati gambar peristiwa kemudian menentukan tema, amanat, objek fakta dan mengubahnya menjadi pilihan kata. 4. Siswa bersama kelompoknya 11, 12, 13, 14 4 menyusun kata dan membuat judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa hasilnya. 5. Perwakilan Siswa 15, 16, 17 3 mempresentasikan hasil diskusinya dan membahasnya bersama guru. 6. Siswa bersama guru membuat 18, 19, 20 3 kesimpulan. Jumlah
20
Lembar observasi dan deskriptor penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa terhadap siswa terlampir pada lampiran 6 dan 7. Halaman 167-172.
53 b) Kisi – kisi Pedoman Wawancara Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa kepada Guru Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir Guru membentuk kelompok 1, 2, 3 3 siswa secara heterogen dengan anggota 3 siswa. Guru menyajikan materi 4, 5, 6 3 pembelajaran disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa. Guru meminta setiap anggota 7, 8, 9, 10 4 kelompok mengamati gambar peristiwa kemudian menentukan tema, amanat, objek fakta dan mengubahnya menjadi pilihan kata. Guru meminta siswa bersama 11, 12, 13, 14 4 kelompoknya menyusun kata dan membuat judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa hasilnya. Guru meminta perwakilan siswa 15, 16, 17 3 dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan membahasnya bersama. Guru bersama siswa membuat 18, 19, 20 3 kesimpulan. Jumlah 20
Tabel 3.3. No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pedoman wawancara terhadap guru dapat dilihat pada lampiran 8. Halaman 173.
54 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa kepada Siswa No
Aspek yang Diamati
1.
Siswa berkelompok secara heterogen dengan anggota 3 siswa. Siswa memperhatikan guru menyajikan materi pembelajaran disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa. Setiap anggota kelompok mengamati gambar peristiwa kemudian menentukan tema, amanat, objek fakta dan mengubahnya menjadi pilihan kata. Siswa bersama kelompoknya menyusun kata dan membuat judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa hasilnya. Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan membahasnya bersama guru. Siswa bersama guru membuat kesimpulan.
2.
3.
4.
5.
6.
Nomor Butir 1, 2, 3
Jumlah Butir 3
4, 5, 6
3
7, 8, 9, 10
4
11, 12, 13, 14
4
15, 16, 17
3
18, 19, 20
3
Jumlah
20
Pedoman wawancara terhadap siswa terlampir pada lampiran 9. Halaman 174. b. Instrumen Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V 1) Definisi Konseptual Keterampilan menulis puisi adalah kegiatan yang membutuhkan kecakapan
dalam
mengungkapkan
gagasan,
perasaan
dengan
merangkaian kata yang indah hasil kreativitas seseorang berdasarkan pengalaman imajinatif yang mampu membangkitkan perasaan yang kemudian disusun secara berirama dalam bentuk tulisan. Indikator yang
55 akan dicapai dalam menulis puisi dengan media gambar peristiwa antara lain: a) menjelaskan pengertian puisi; b) menyebutkan langkah-langkah menulis puisi; c) menyebutkan unsur-unsur puisi; d) menjelaskan pengertian gaya bahasa/majas; e) menulis puisi tema menyedihkan dengan topik bencana alam; f) menulis puisi tema mengharukan dengan topik pengorbanan; g) menulis puisi tema menyenangkan dengan topik mendapat juara. 2) Definisi Operasional Data tentang peningkatan hasil belajar keterampilan menulis puisi siswa kelas V berupa nilai keterampilan menulis puisi siswa sesuai dengan tema yang disajikan guru. Dalam memperoleh data tersebut dibutuhkan tes tertulis yang dilakukan siswa setelah pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa seperangkat pertanyaan secara tertulis sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dengan aspek penilaian keterampilan menulis puisi yang meliputi: a) isi puisi; b) unsur kebahasaan; c) gaya bahasa/majas; dan d) koherensi kata antar baris. Untuk mendukung data yang diperoleh tentang keterampilan menulis puisi siswa digunakan teknik dokumentasi dengan cara mendokumentasikan foto atau video pelaksanaan penilaian keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V. 3) Kisi – kisi Kisi – kisi tes tertulis penilaian keterampilan menulis puisi setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut. sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang sudah ditetapkan pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat pada tabel berikut ini.
56 Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tes Tertulis Keterampilan Menulis Puisi Tema Menyedihkan topik bencana alam pada Siklus I No
Indikator Bentuk Pencapaian Kompetensi soal Pertemuan 1 dan Pertemuan 2:
No soal
Jumlah Soal
1.
Menjelaskan pengertian Uraian puisi Menyebutkan langkah – Uraian langkah menulis puisi Menulis puisi dengan tema Uraian menyedihkan Jumlah
1
1
2
1
3
1
2. 3.
3
Tabel 3.6 Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Tema Menyedihkan topik bencana alam pada Siklus I No Soal
1.
2.
3.
Aspek yang Dinilai
Kriteria
Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Pengertian Puisi Uraian pengertian menulis puisi jelas maknanya Langkah – langkah menulis Menyebutkan puisi langkah – langkah menulis puisi dengan runtut dan tepat Menulis puisi dengan tema - Isi Puisi menyedihkan - Unsur Kebahasaan - Ejaan - Koherensi kata antar baris Jumlah
Skor
5
5
5 5 5 5 30
Berdasarkan kisi-kisi di atas, setiap butir soal dijawab benar pada nomor 1 memperoleh skor 5, pada nomor 2 memperoleh skor 5, dan pada nomor 3 memperoleh skor 20. Jadi jumlah skor maksimal yang diperoleh tiap pertemuan pada siklus I adalah 30. Berikut ini pedoman penilaian tes tertulis keterampilan menulis puisi dengan tema menyedihkan.
57 Skor Maksimal
= Skor Nomor 1 + Skor Nomor 2 + Skor Nomor 3 = 5 + 5 + 20 = 30 = Perolehan Skor X 100
Nilai Akhir
Skor Maksimal
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Tes Tertulis Keterampilan Menulis Puisi Tema Mengharukan topik pengorbanan pada Siklus II No
Indikator Bentuk Pencapaian Kompetensi soal Pertemuan 1 dan Pertemuan 2:
No soal
Jumlah Soal
1.
Menyebutkan unsur – unsur Uraian menulis puisi Menulis puisi tema Uraian mengharukan dengan topik pengorbanan Jumlah
1
1
2
1
2.
2
Tabel 3.8 Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Tema Mengharukan topik pengorbanan pada Siklus II No Soal
Aspek yang Dinilai
Kriteria
Skor
Menyebutkan unsur - unsur menulis puisi dengan runtut dan tepat - Isi Puisi - Unsur Kebahasaan - Ejaan - Koherensi kata antar baris
10
Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 1.
Unsur – unsur menulis puisi
3.
Menulis puisi dengan tema mengharukan
Jumlah
5 5 5 5 30
Berdasarkan kisi-kisi di atas, setiap butir soal dijawab benar pada nomor 1 memperoleh skor 10, pada nomor 2 memperoleh skor 20. Jadi jumlah skor maksimal yang diperoleh tiap pertemuan pada siklus II
58 adalah 30. Berikut ini pedoman penilaian tes tertulis keterampilan menulis puisi dengan tema mengharukan. Skor Maksimal
= Skor Nomor 1 + Skor Nomor 2 = 10 + 20 = 30 = Perolehan Skor X 100
Nilai Akhir
Skor Maksimal
Tabel 3.9 Kisi-kisi Instrumen Tes Tertulis Keterampilan Menulis Puisi Tema Menyenangkan topik mendapat juara pada Siklus III No
Indikator Bentuk Pencapaian Kompetensi soal Pertemuan 1 dan Pertemuan 2:
No soal
Jumlah Soal
1.
Menjelaskan gaya Uraian bahasa/majas Menulis puisi dengan tema Uraian menyenangkan Jumlah
1
1
2
1
2.
2
Tabel 3.10 Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Tema Menyenangkan topik mendapat juara pada Siklus III No Soal
Aspek yang Dinilai
Kriteria
Skor
Uraian penjelasan gaya bahasa/majas jelas dan tepat - Isi Puisi - Unsur Kebahasaan - Ejaan - Koherensi kata antar baris
10
Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 1.
2.
Gaya Bahasa/Majas
Menulis puisi dengan tema menyenangkan
Jumlah
5 5 5 5 30
Berdasarkan kisi-kisi di atas, setiap butir soal dijawab benar pada nomor 1 memperoleh skor 10, pada nomor 2 memperoleh skor 20. Jadi jumlah skor maksimal yang diperoleh tiap pertemuan pada siklus III
59 adalah 30. Berikut ini pedoman penilaian tes tertulis keterampilan menulis puisi dengan tema menyenangkan. Skor Maksimal
= Skor Nomor 1 + Skor Nomor 2 = 10 + 20 = 30
Nilai Akhir
= Perolehan Skor X 100 Skor Maksimal
F. Teknik Uji Validitas Data Sugiyono (2009: 267) menyatakan bahwa validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek penelitian. Uji validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi. Triangulasi dalam pengujian menurut Sugiyono (2009: 273) diartikan sebagai pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Sugiyono (2009:274) menyebutkan triangulasi sumber merupakan teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pada penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan untuk memperoleh satu data tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa pada pembelajaran keterampilan menulis puisi serta respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Data yang akan dianalisis bersumber dari siswa, guru, observer dan dokumen. Untuk menjaga kevalidan data tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi digunakan triangulasi teknik yaitu menggunakan teknik tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tes dilakukan setelah pembelajaran untuk mengukur peningkatan keterampilan menulis puisi siswa, observasi dilakukan saat
60 berlangsungnya kegiatan pembelajaran, wawancara kepada guru dan siswa dilakukan setelah pembelajaran dan dokumentasi dilihat dari dokumen yang terkait dengan penelitian.
G. Teknik Analisis Data Nasution (Sugiyono, 2009: 245) menyatakan bahwa analisis data telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Kunandar (2012:127) menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian tindakan kelas dilakukan peneliti sejak awal pada setiap aspek kegiatan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif. Analisis deskripsi kualitatif digunakan untuk menganalisis data berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi. Analisis deskripsi kualitatif digunakan pula untuk menganalisi kelemahan atau kendala pelaksanaan pembelajaran yang dialami siswa maupun guru selama proses penerapan tindakan. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai bahan untuk menyusun rencana perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data kuntitatif berupa nilai hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis puisi. Data kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar siswa tersebut dianalisis secara statistik untuk menghitung nilai rata-rata kelas, frekuensi, dan persentase pada tiap siklus. Hasil analisis statistik pada data kuantitatif tersebut akan dibandingkan dengan hasil analisi statistik kuantitatif siklus berikutnya untuk mengetahui peningkatan hasil keterampilan menulis puisi. Bentuk analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Hiberman (Sugiyono, 2009: 246) yang meliputi 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan
kesimpulan. Uraian analisis data menggunakan model Miles dan
Hiberman adalah sebagai berukut.
61 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk menganalisis data. Menurut Sugiyono (2009: 247) reduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan. Reduksi data dilakukan setelah pelaksanaan tindakan atau siklus selesai Adapun data yang terkumpul melalui berbagai sumber data yaitu data hasil tes keterampilan menulis puisi dan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumen. Data-data yang telah dirangkum kemudian direduksi dengan memperhatikan unsur pemilihan, keterhubungan, dan pengelompokkan data. Setelah reduksi data kemudian dilakukan analisis data. 2. Penyajian Data Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan tabel, grafik, dan sejenisnya. Melalui penyajian data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya. Berdasarkan penyajian data yang dilakukan, dapat ditarik suatu kesimpulan tentang fakta-fakta yang terjadi di lapangan dan tindak lanjut melalui langkah atau solusi yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian. 3. Kesimpulan Penarikan kesimpulan yang dilakukan hendaknya tidak menyimpang dari rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dibuat. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah sewaktu-waktu bila ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Penyimpulan hasil penelitian dapat berbentuk tabel atau diagram maupun deskripsi atau gambaran langkah-langkah pembelajaran yang tepat diterapkan kepada siswa. Kesimpulan dalam hal ini mengenai penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SD SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016 beserta
62 kendala dan solusinya. Berdasarkan data-data yang didukung dengan bukti yang konsisten, maka peneliti dapat menarik kesimpulan terhadap tindakan yang telah dilakukan. H. Indikator Kinerja Penelitian Kunandar (2012: 127) menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam memperbaiki pembelajaran di kelas. Indikator kinerja yang dimaksud disini merupakan uraian tentang petunjuk atau tanda yang diharapkan muncul sebagai wujud keberhasilan dalam melakukan tindakan di kelas yang berupa penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila mencapai indikator kinerja penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang Diukur
Target
Guru menerapkan langkah model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi.
85%
Respon siswa terhadap proses pembelajaran menulis puisi melalui penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa.
85%
Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui penerapan model CIRC dengan media media gambar peristiwa dengan KKM = 70.
85%
Cara Mengukur Melalui lembar observasi guru dan pedoman wawancara penerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa yang diamati langsung saat proses pembelajaran. Melalui lembar observasi siswa dan pedoman wawancara penerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa yang diamati langsung saat proses pembelajaran Melalui tes hasil belajar menulis puisi siswa dengan nilai rata-rata ≥ 70.
I. Prosedur Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian tindakan kelas kolaboratif.
Penelitian tindakan kelas kolaboratif dalam penelitian ini adalah
peneliti sebagai penyusun skenario pembelajaran dan penyusun rencana
63 pelaksanaan pembelajaran, sedangkan guru sebagi pelaksana tindakan. Tujuan PTK yang peneliti laksanakan adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Candiwulan Tahun Ajaran 2015/2016 melalui penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Prosedur kerja dalam penelitian merupakan siklus kegiatan yang akan dilaksanakan. Tahap penelitian tindakan kelas menurut Arikunto, dkk. (2011: 16) yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain secara berkesinambungan. Berikut ini skema penelitian tindakan kelas modifikasi dari Arikunto, dkk. (2011: 16). Perencanaan
Refleksi SIKLUS I
Pelaksanaan
Observasi Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Observasi Perencanaan Refleksi
SIKLUS III
Pelaksanaan
Observasi Gambar 3.2 Skema Penelitian Tindakan Kelas (Modifikasi dari Arikunto, dkk., 2011: 16) Berdasarkan gambar 3.2 tentang skema penelitian tindakan kelas, pelaksanaan siklus penelitian tindakan kelas berlangsung dalam tiga siklus. Setiap siklus dalam proses penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap yaitu
64 perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus penelitian tindakan terdiri dari dua pertemuan. Penelitian dilaksanakan selama tiga siklus karena adanya beberapa kekurangan atau kendala dalam pelaksanaan tindakan. Kekurangan atau kendala yang muncul tersebut selanjutnya dipecahkan pada tahap refleksi melalui diskusi. Selanjutnya, direncanakan perbaikan tindakan terhadap kendala tersebut, yang dilaksanakan pada siklus berikutnya sampai pembelajaran dinyatakan berhasil. Uraian dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan Tahap perencanaan merupakan tahap awal dari rencana tindakan kelas. Perencanaan disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis yang telah diajukan. Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatankegiatan yang berkaitan dengan penyusunan rencana tindakan penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain: a. mengidentifikasi masalah dan menganalisis masalah; b. merumuskan masalah secara jelas dan menganalisis penyebab timbulnya masalah; c. merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar; d. membuat skenario pembelajaran sesuai penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa; e. membuat instrumen sesuai teknik pengumpulan data yang ditentukan untuk validasi data yang diperoleh; f. menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung proses belajar mengajar. 2. Pelaksanaan Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas ini adalah pelaksanaan yang merupakan penerapan isi rancangan tindakan kelas. Dalam tahap ini guru harus menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, berlaku wajar, dan tidak dibuat-buat supaya hasil dari pelaksanaan pembelajaran dapat tercapai tujuannya dan data yang diperoleh akurat. Langkah yang ditempuh dalam tahap ini yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa.
65 3. Observasi Kegiatan observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh observer yaitu teman sejawat dan peneliti yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung, pengaruh terhadap pelaksanaan tindakan, kendala yang muncul dalam pelaksanaan tindakan, identifikasi penyebab kendala, serta persoalan lain yang mungkin timbul. Observasi digunakan untuk memperoleh berbagai keterangan tentang pengaruh tindakan telah mencapai sasaran atau tidak, yang selanjutnya digunakan untuk perbaikan pelaksanaan tindakan selanjutnya. Peneliti melakukan wawancara pada guru dan siswa setelah kegiatan pembelajaran untuk mendukung hasil observasi terhadap guru dan siswa. 4. Refleksi Kegiatan refleksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis hasil observasi melalui diskusi yang bertujuan untuk melihat kelemahan yang perlu diperbaiki dalam penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Pada tahap refleksi ini, dilakukan penilaian pelaksanaan tindakan dengan membandingkan hasil capaian pelaksanaan tindakan dengan indikator kinerja penelitian yang telah dirumuskan. Kegiatan pada tahap refleksi yaitu mendiskusikan tentang kinerja siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran, menganalisi kendala yang dihadapi dalam melakukan tindakan, dan tindakan perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya untuk memperbaiki kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, peneliti memperbaiki tindakan yang telah dilakukan dengan merencanakan strategi yang lebih baik untuk pelaksanaan siklus berikutnya sehingga dapat memperbaiki kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran. Berikut ini uraian tahap-tahap penelitian setiap siklus yang dilaksanakan peneliti dalam penelitian ini.
66 a. Siklus I 1) Perencanaan Rencana kegiatan pada siklus I dalam melakukan penelitian tindakan kelas ialah melaksanakan koordinasi perizinan dan observasi pada sekolah, menyusun proposal penelitian, melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar dan materi yang akan diajarkan dalam pelaksanaan, menentukan observer, menyusun silabus pembelajaran, menyusun skenario pembelajaran, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I, menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan media belajar serta menyusun instrumen tes dan nontes meliputi lembar evaluasi, lembar observasi dan pedoman wawancara serta menentukan observer. 2) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, guru dan siswa melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Februari 2016 pukul 09.30-10.40 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Februari 2016 pukul 09.30-10.40. Pelaksanaannya terbagi menjadi 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pada siklus I, guru menjelaskan pengertian puisi, menyebutkan langkah-langkah menulis puisi, dan menulis puisi dengan tema menyedihkan dengan topik bencana alam. Pada pertemuan 1 menulis puisi dengan tema menyedihkan, topik yang dijadikan materi adalah peristiwa bencana banjir berdasarkan mediaa gambar peristiwa bencana banjir, sedangkan pada pertemuan 2 topik yang dijadikan materi adalah peristiwa tanah longsor berdasarkan media gambar peristiwa bencana tanah longsor. Kegiatan Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan sesuai materi pelajaran.
67 3) Observasi Pada tahap ini observasi penelitian ini dilakukan oleh observer yaitu peneliti dan teman sejawat. Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Selama kegiatan berlangsung, observer mengamati pembelajaran aktivitas guru dan respon siswa dalam pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang disediakan peneliti sesuai dengan petunjuk langkah-langkah model CIRC dengan media gambar peristiwa. Kegiatan observasi juga disertai dengan perekaman video pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil observasi atau pengamatan digunakan untuk mengadakan refleksi dan menyusun tindakan berikutnya. Di akhir pelajaran, peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa tentang pelaksanaan tindakan. 4) Refleksi Dalam tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat melakukan analisis, pelaksanaan, dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I berdasarkan hasil observasi. Peneliti bersama guru dan observer juga menelaah hasil observasi dan menentukan apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan atau belum. Hasil refleksi pada siklus I digunakan sebagai acuan pada siklus II untuk meningkatkan hasil pada siklus II. b. Siklus II 1) Perencanaan Rencana kegiatan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Adapun kegiatan dalam perencanaan dalam siklus II ialah menyusun RPP siklus II, menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan media gambar peristiwa pengorbanan seorang ibu dan pengorbanan seorang ayah serta menggandakan instrumen tes dan nontes meliputi lembar evaluasi, lembar observasi dan pedoman wawancara.
68 2) Pelaksanaan Dalam
proses
pembelajaran,
guru
mengajar
dengan
menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Pelaksanaan tindakan pada siklus II terbagi menjadi 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pada siklus II, guru menjelaskan unsur-unsur menulis puisi dan menulis puisi dengan tema mengharukan dengan topik pengorbanan. Pada pertemuan 1 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Februari 2016 pukul 09.30-10.40 topik yang dijadikan materi adalah peristiwa pengorbanan seorang ibu sedangkan pada pertemuan 2 yang dilaksanakan hari Jum’at, 4 Maret 2016 pukul 08.00-09.10 topik yang dijadikan materi adalah peristiwa pengorbanan seorang ayah dengan tetap menerapkan langkah-langkah menulis puisi dan berdasarkan dengan unsur-unsur menulis puisi. Kegiatan menulis puisi berdasarkan media gambar peristiwa yang dibagikan oleh guru. Kegiatan evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan sesuai dengan materi pelajaran. 3) Observasi Observasi penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat. Kegiatan observasi dilaksanakan saat proses pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Selama kegiatan berlangsung observer mengamati pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang disediakan peneliti sesuai dengan deskriptor penilaian langkah-langkah model CIRC dengan media gambar peristiwa. Kegiatan observasi juga disertai dengan perekaman video pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Di akhir pelajaran, peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa tentang pelaksanaan tindakan. 4) Refleksi Dalam tahap ini peneliti bersama guru melakukan analisis pelaksanaan, dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah
69 dilaksanakan pada siklus II. Peneliti bersama guru juga menelaah hasil observasi dan menentukan apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan atau belum. Hasil refleksi pada siklus II digunakan sebagai acuan pada siklus III untuk meningkatkan hasil pada siklus III. c. Siklus III 1) Perencanaan Peneliti
mengidentifikasi
dan
merumuskan
masalah
berdasarkan masalah pada refleksi siklus II, yaitu apakah sudah atau belum mencapai kriteria keberhasilan yang peneliti tetapkan. Untuk itu, peneliti menetapkan tindakan siklus III ini dengan memperdalam penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Rencana kegiatan pada siklus III dalam melakukan penelitian tindakan kelas ialah menyusun RPP siklus III, menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan media belajar serta menggandakan instrumen tes dan nontes meliputi lembar evaluasi, lembar observasi dan pedoman wawancara. 2) Pelaksanaan Dalam proses belajar mengajar, guru mengajar dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Pelaksanaan tindakan pada siklus III terbagi menjadi 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pada siklus III, guru memberikan penjelasan tentang gaya bahasa/majas dalam menulis puisi dan menulis puisi dengan tema menyenangkan yang disesuaikan dengan media gambar peristiwa. Pada pertemuan 1 yang dilaksankan pada hari Jum’at 11 Maret 2016 pukul 08.00-09.10 topik yang dijadikan materi adalah mendapat juara berdasarkan media gambar peristiwa, sedangkan pada pertemuan 2 yang dilaksanakan pada hari Senin, 14 Maret 2016 pukul 09.30-10.40 topik yang dijadikan materi adalah peristiwa liburan dengan tetap memperhatikan langkah–langkah menulis puisi dan berdasarkan unsur–unsur menulis puisi. Kegiatan menulis puisi berdasarkan media gambar peristiwa yang digunakan
70 oleh guru. Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan sesuai dengan materi pelajaran. 3) Observasi Observasi penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat. Kegiatan observasi dilaksanakan saat proses pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Selama kegiatan berlangsung observer mengamati pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang disediakan peneliti sesuai dengan deskriptor penilaian langkah-langkah model CIRC dengan media gambar peristiwa. Kegiatan observasi juga disertai dengan perekaman video pembelajaran
yang
dilakukan
selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung. Di akhir pelajaran, peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa tentang pelaksanaan tindakan. 4) Refleksi Dalam tahap ini peneliti melakukan analisis, pelaksanaan dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I, II, dan III, serta menelaah hasil observasi siklus III. Pada tahap refleksi ini juga menentukan apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan atau belum. Pada tahap ini, diharapkan akan diperoleh hasil yang lebih baik atau meningkat dari siklus I dan II sehingga indikator kinerja penelitian dapat tercapai maksimal pada siklus III. Kendala-kendala yang dihadapi padam pelaksnaan tindakan dapat diatasi dengan solusi yang tepat. Dengan demikian, tercapainya indikator kinerja penelitian pada siklus III, maka siklus dalam penelitian tindakan kelas ini dihentikan.