48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode yang Digunakan Ada tiga jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini; yaitu (1) studi
kasus, merupakan penelitian yang dilakukan dengan melihat atau menganalisis suatu kasus yang terjadi. (2) survei, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi tersebut. (3) eksperimen, yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol ketat. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah survei karena melalui survei, akan memperoleh informasi dari responden yang diungkapkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan melalui kuesioner.
3.1.1
Jenis Penelitian Menurut Umar Sekaran & Roger Bougie (2010:103-109) jenis penelitian
dapat dibagi menjadi empat macam yaitu exploratory, descriptive, hypothesis testing, dan case study analysis. Penelitian eksploratory merupakan jenis penelitian yang dilakukan ketika tidak banyak yang diketahui tentang situasi atau tidak ada informasi yang tersedia tentang bagaimana masalah atau isu penelitian telah diselesaikan di masa lalu. Penelitian descriptive adalah penelitian yang dilakukan untuk memastikan dan mampu menggambarkan karakteristik dari variabel dalam suatu situasi.
49
Hypothesis testing dilakukan untuk menjelaskan perbedaan antara variabel dependen atau untuk memprediksikan hasil organisasi. Sedangkan case study analysis biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif, dan berguna untuk menerapkan solusi pada masalah saat ini berdasarkan pengalaman masa lalu dalam menyelesaikan masalah. Case study analysis juga berguna dalam pemahaman suatu fenomena, dan menghasilkan teori lanjutan untuk pengujian empiris. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja, Keterlibatan Karyawan, dan Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention Karyawan. Unit analisis adalah suatu bagian atau suatu departemen atau sebuah unit atau sebuah kelompok atau individu yang menjadi obyek langsung penelitian. Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yaitu para karyawan PT.Colman Handoko. Unit analisis ini digunakan untuk pengumpulan data melalui kuesioner.
3.1.2 Time Horizon Time horizon ada dua macam yaitu cross-sectional dan longitudinal. Crosssectional adalah informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu. Sedangkan longitudinal adalah informasi yang dikumpulkan pada waktu-waktu yang berbeda sehingga perubahannya dapat dilihat. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan time horizon cross-sectional karena penelitian ini informasinya
50
dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan suatu saat tertentu bukan berarti satu hari saja, melainkan dapat dilakukan dalam beberapa hari, bahkan beberapa minggu oleh karena situasi.
Tabel 3.1 Metode yang Digunakan Tujuan
Jenis
Penelitian
Penelitian
Metode yang Unit Analisis
T-1
Time Horison Digunakan
Karyawan
Cross-
PT. Colman Handoko
sectional
Karyawan
Cross-
PT. Colman Handoko
sectional
Karyawan
Cross-
Deskriptif
T-2
Survey
Deskriptif
T-3
Survey
Deskriptif
Survey PT. Colman Handoko
sectional
Sumber : Penulis Keterangan : T-1 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko. T-2 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Keterlibatan Karyawan terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko. T-3 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko.
51
T-4 : Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Kepuasan Karyawan, Keterlibatan Karyawan, dan Komitmen Organisasi secara simultan terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko.
3.2
Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi konsep merupakan penjabaran dari variabel-variabel
penelitian, dimensi, dan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Pada penelitian ini, terdapat 4 (empat) buah variabel. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dalam cara yang positif atau negatif. Dengan kata lain, perbedaan dalam variabel terikat dihitung oleh variabel bebas. Oleh karena itu, ketika variabel bebas terjadi pada saat ini, maka variabel terikat juga saat ini, dan tiap unit dari peningkatan dalam variabel bebas, ada peningkatan atau penurunan dalam variabel terikat. (Sekaran, U., & Bougie, R., 2010:72) Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Kepuasan Kerja, Keterlibatan Karyawan, dan Komitmen Organisasi.
52
2. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama para peneliti. Variable terikat menjadi variabel utama yang meminjamkan dirinya untuk penyelidikan sebagai faktor yang layak. Melalui analisis dari variabel dependen, mungkin utnuk menemukan jawaban atau solusi dari masalah. (Sekaran, U., & Bougie, R., 2010:70) Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat adalah Turnover Intention Karyawan.
53 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Deskripsi
Dimensi
Kepuasan kerja
Kerja
(job satisfaction)
diberikan
adalah keadaan
menarik.
paling positif yang
Skala
Skala
Pengukuran
Pengukuran
Ukur
Kuesioner
Skala Likert
Interval
Kuesioner
Skala Likert
Interval
a. Tugas yang
Kepuasan
emosional yang
Instrumen Indikator
1. Pekerjaan itu sendiri
b. Adanya kesempatan untuk belajar
merupakan hasil
dan
dari evaluasi pengalaman kerja
menerima
seseorang. (Mathis,
tanggung
2008:70)
jawab dari pekerjaan yang diberikan. c. Terdapat umpan balik mengenai hasil kerja. a. Gaji yang 2. Gaji
diterima sesuai dengan
54 tuntutan pekerjaan. b. Gaji yang diterima sesuai dengan tingkat keterampilan individu. c. Gaji yang diterima sesuai dengan standar gaji yang berlaku. a. Tersedianya kesempatan 3. Kesempatan untuk promosi memperoleh peningkatan Kuesioner karir selama bekerja. b. Proses kesempatan promosi
Skala Likert
Interval
55 terbuka. a. Adanya hubungan fungsional yang positif. 4. Pimpinan
Kuesioner
Skala Likert
Interval
Kuesioner
Skala Likert
Interval
Kuesioner
Skala Likert
Interval
b. Adanya hubungan keseluruhan yang serupa. a. Terpenuhinya kebutuhan sosial karyawan. b. Rekan kerja 5. Rekan kerja
yang kooperatif. c. Adanya suasana kekeluargaan di kantor.
Keterlibatan
Keterlibatan
Karyawan
karyawan adalah tingkat dimana
a. Bangga pada 1. Inspirasi
perusahaan. b. Percaya pada
56 pemimpin.
seorang karyawan bersedia dan
a. Pemahaman
mampu untuk
yang
berkontribusi.
mendalam
(Mathis, 2008:70)
tentang tujuan perusahaan. 2. Pemahaman
Kuesioner
Skala Likert
Interval
Kuesioner
Skala Likert
Interval
b. Mengetahui rencana spesifik untuk mencapai tujuan. a. Memiliki hubungan 3. Dukungan
yang kuat dengan manajer. b. Interaksi positif dengan kolega. c. Memiliki
57 akses ke sumber daya yang mereka butuhkan. a. Karyawan tahu bahwa 4.Penghargaan
kontribusi mereka diperhatikan dan dihargai. b. Adanya pujian yang tulus dari manajer dan pemimpin. c. Adanya kompensasi.
Komitmen
Komitmen
Organisasi
organisasi adalah
a. Memiliki keterikatan
tingkat dimana
1. Komitmen
seorang karyawan
afektif
emosional Kuesioner
percaya dan menerima tujuan
dengan organisasi. b. Setuju
Skala Likert
Interval
58 dengan
organisasi dan keinginan untuk
tujuan dasar
tinggal dengan
dan nilai
organisasi. (Mathis,
organisasi.
2008:70)
c. Memiliki rasa keterlibatan dalam organisasi dalam mencapai misi organisasi. a. Takut kehilangan senioritas dalam organisasi. 2. Komitmen b. Takut berkelanjutan kehilangan kesempatan promosi dalam organisasi.
Kuesioner
Skala Likert
Interval
59 c. Tidak rela kehilangan hubungan persahabatan dengan rekan kerja. a. Peduli pada apa yang 3. Komitmen
dipikirkan
normatif
orang lain. b. Tidak ingin mengecewak Kuesioner
Skala Likert
Interval
Kuesioner
Skala Likert
Interval
Kuesioner
Skala Likert
Interval
an majikan. c. Kuatir akan dicap buruk oleh rekan sekerjanya.
a. Daya tarik
Turnover
Turnover Intentions
1. Ketertarikan
Intention
adalah kadar atau
terhadap
dari
Karyawan
intensitas dari
pekerjaan
pekerjaan
saat ini
saat ini.
keinginan untuk keluar dari
2. Alternatif
a. Adanya
60 perusahaan. (Harnoto, 2002:2)
eksternal
kemungkinan
yang
alternatif
dirasakan
pekerjaan lain. b. Kondisi pasar tenaga kerja yang langka.
3. Investasi
a. Pertimbangan
ekonomi
akan manfaat
dan
moneter yang
psikologis
diperoleh.
Kuesioner
Skala Likert
Interval
Kuesioner
Skala Likert
Interval
a. Pertimbangan akan 4. Faktor
tanggung
bukan
jawab
pekerjaan
keluarga. b. Kesesuaian pekerjaan.
Sumber : Penulis
61 3.3
Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang valid untuk penelitian, kita perlu mengetahui
jenis-jenis data seperti yang terdapat pada tabel dibawah. Berdasarkan pembagian diatas, data-data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif.
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data No.
Data yang diambil
Jenis data
Sumber data
1.
Kepuasan Kerja
Kuantitatif
Primer
2.
Keterlibatan Karyawan
Kuantitatif
Primer
3.
Komitmen Organisasi
Kuantitatif
Primer
4.
Turnover Intention Karyawan
Kuantitatif
Primer
Sumber : Penulis
3.4
Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung keberhasilan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data
yang terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan sekunder. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang diberikan secara pribadi kepada sejumlah responden dan wawancara. Data sekunder mengacu pada informasi yang
62 dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Pada penelitian ini, data sekunder diperoleh dari sejumlah sumber, yaitu buku teks, majalah, internet dan jurnal yang dinilai relevan untuk digunakan dalam penelitian (Sekaran, 2010:180). Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kuesioner Teknik yang menggunakan kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung. Skala ukur untuk data kusesioner ini adalah skala interval. Penulis menggunakan skala interval karena skala interval membolehkan kita untuk melakukan operasi aritmatikal tertentu pada data yang dikumpulkan dari responden. Skala interval juga tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menyediakan urutan kelompok-kelompok ini, tetapi juga mengukur besarnya perbedaan dalam preferensi antara individu-individu. 2. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung (tatap muka), dengan telepon, dan email. Wawancara ini ditujukan ke perwakilan dari pihak perusahaan secara sistematis dan sesuai dengan tujuan penelitian. Secara dominan, penulis melakukan wawancara dengan langsung atau tatap muka karena teknik wawancara ini mempunyai kelebihan dibandingkan wawancara
63 melalui telepon dan email. Teknik ini memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan dan yang memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan wawancara melalui telepon, dan keakuratan data yang dibutuhkan jadi lebih tinggi. 3. Studi pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dan mengambil data dari literatur terkait dan sumber lain yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai penelitian ini seperti artikel di majalah dan internet.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Berdasarkan pendapat Umar Sekaran & Roger Bougie (2010:262) populasi
mengacu pada seluruh kelompok orang, kejadian, atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti untuk membuat suatu kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel merupakan teknik penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan
64 sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel mendekati populasi, maka semakin besar kesalahan generalisasi. Probabilty sampling menurut Umar Sekaran & Roger Bougie (2010:270-278) terbagi menjadi simple random sampling dan complex probability sampling. Simple random sampling adalah suatu metode dimana setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang setara untuk dipilih sebagai subjek. Sebagai sebuah alternative dari simple random sampling, terdapat complex probability sampling yang terbagi menjadi lima rancangan, yaitu : (1) systematic sampling, (2) stratified random sampling, (3) cluster sampling, (4) area sampling, dan (5) double sampling. Sedangkan nonprobability sampling adalah merupakan cara pengambilan sampel dimana elemen dalam populasi tidak memiliki probabilitas untuk dipilih sebagai subjek sampel. Istjianto (2005:117) menegaskan bahwa nonprobability sampling tidak menggunakan proses random. Anggota populasi dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu atau berdasarkan alasan kemudahan saja. Akibatnya populasi yang lain tidak memilki peluang untuk terpilih. Campur tangan periset dalam menentukan anggota sampel sangat besar dalam metode ini. Menurut Umar Sekaran & Roger Bougie (2010:276)
Non probability sampling dapat dibagi menjadi
beberapa kategori: convenience sampling, purposive sampling, judgement sampling dan quota sampling. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik populasi dimana sample dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Colman Handoko.
65 Jadi, populasi responden dan sampel pada penelitian ini adalah karyawan PT.Colman Handoko.
3.6
Metode Analisis Sebelum melakukan penelitian lebih dalam, peneliti terlebih dahulu
melakukan pre-test kuesioner, yang mana tujuannya untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut layak dan bisa dilanjutkan. Pre-test menganalisis data dari sampel yaitu 50 responden yang kemudian diproses melalui dua tahapan menggunakan software SPSS 16.0 yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Jika hasilnya valid dan reliabel maka kuesoner ini bisa dilanjutkan dan jika kuesioner ini tidak valid dan tidak reliabel maka kuesioner ini harus diganti dengan kuesioner yang baru sampai semua butir-butir pada kuesioner ini valid dan reliabel. Setelah pengumpulan data selesai, proses analisis data bisa dilakukan. Pada penelitian ini metode analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis Regresi Sederhana dan Berganda dengan menggunakan Software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0. Berikut penjelasan dari metode analisis data pada penelitian ini.
66 Tabel 3.4 Metode Analisis TUJUAN PENELITIAN
JENIS PENELITIAN
TEKNIK ANALISIS
T-1
Deskriptif
Regresi Sederhana
T-2
Deskriptif
Regresi Sederhana
T-3
Deskriptif
Regresi Sederhana
T-4
Deskriptif
Regresi Berganda
Sumber : Penulis
3.6.1
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk
menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam situasi ( Sekaran, 2006:158). Tujuan analisis deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya (Sekaran, 2006:159) Untuk mengukur tanggapan responden yang diperoleh dari pernyataanpernyataan yang tercantum dalam kuesioner, maka setiap jawaban diberi skor. Skor yang diberikan adalah sesuai dengan skala likert, yaitu :
o Sangat Setuju diberi skor
5
o Setuju diberi skor
4
o Kurang setuju diberi skor
3
o Tidak Setuju diberi skor
2
o Sangat Tidak Setuju diberi skor
1
67 3.6.2 Uji Validitas Pengujian validitas merupakan pengujian yang penting untuk dilakukan pada penelitian
sebelum
menganalisa
jawaban
responden
yang
didapat
setelah
pengumpulan data. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun daat digunakan untuk mengukur apa yang hendak dukur secara tepat. Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibuat untuk mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. (Sekaran, 2006:39) Validitas sebuah skala pengukuran dapat didefinisikan sebagai sejauh mana perbedaan antar skor dari hasil observasi menunjukkan perbedaan yang sebenarnya antar objek / responden pada karakteristik yang diukur dan bukan karena adanya systematic / random error. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan suatu alat ukur. Suatu alat ukur yang valid, mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya alat ukur yang kurang valid memiliki tingkat validitas yang rendah. Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. (Rangkuti, F., 2008:77) Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrumen, maka instrumen tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin mampu menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Langkah-langkah operasional pengujian validitas adalah sebagai berikut: 1) Mencari definisi dan rumusan tentang konsep penelitian yang diukur dari literatur yang ditulis para ahli.
68 2) Melakukan uji coba pengukuran tersebut pada sejumlah responden. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. 3) Menentukan hipotesis Ho = skor pertanyaan berkolerasi positif dengan skor faktor (r hitung) H1 = skor butir-butir berkolerasi negatif dengan skor faktor 4) Menentukan nilai r tabel Dari tabel r untuk df (degree of freedom) = jumlah responden -2. Tingkat sig 5%. 5) Mencari r hasil Disini r hasil untuk tiap item (variabel) dapat dilihat pada kolom corrected itemtotal correlation 6) Mengambil keputusan Disini r hasil positf, serta r hasil > r tabel, maka penyataan pada kuesioner tersebut valid. Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid. Untuk mengetahui tingkat validitas instrument, maka dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Σ γ Σ
Σ Σ
Σγ Σγ
69 Dimana : = Koefisien korelasi = Skor item = Skor item = Jumlah reponden atau banyaknya sampel dalam penelitian Dasar pengambilan keputusan : 1) Jika r hitung positif serta r hitung > r table, maka butir atau variabel tersebut valid. 2) Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r table,maka butir atau variabel tersebut tidak valid. 3) Jika rhitung > r table, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
3.6.3
Uji Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya
adalah mengukur reliabilitas dari data. Menurut Husein Umar (2003:113-114) reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Setelah kita melakukan pengujian validitas kuesioner, maka kuesioner tersebut kita uji reliabilitasnya. Sebagaimana dikemukakan di muka, reliabilitas adalah ukuran yang
70 menunjukkan kestablian dalam mengukur. Kestabilan disini berarti kuesioner tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke kondisi yang lain. Salah satu cara pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan cara One Shot. Pada teknik ini pengukuran dilakukan hanya pada satu waktu, kemudian dilakukan perbandingan dengan pertanyaan yang lain atau dengan pengukuran perbandingan korelasi antar jawaban. Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, di mana suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari r tabel. Rumus Cronbach Alpha dapat digunakan untuk mencari realibilitas instrumen yang skornya merupakan rentang antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Rumusnya sebagai berikut :
1 1 Dimana : = Reliabiltas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan σt Σ
= Varians total = Jumlah varians butir
Σ
71 Terdapat beberapa langkah operasional pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis Ho = Skor pernyataan berkorelasi positif dengan komposit faktornya H1 = Skor pernyataan tidak berkorelasi dengan komposit faktornya 2) Menentukan nilai r tabel, untuk df = jumlah kasus – 2 yaitu 28. Tingkat signifikan 5% yang didapat angka 0,306 3) Mencari r hasil dengan melihat hasil dari cronbach’s alpha 4) Mengambil keputusan Jika r cronbach’s alpha positif, serta r cronbach’s alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel Jika r cronbach’s alpha positif, serta r cronbach’s alpha < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Uji reliabilitas ini merupakan reliabilitas internal dari alpha. Besarnya alpha Cronbach ini berkisar antara 0 – 1. Semakin besar nilai koefisien keandalannya maka semakin tinggi keandalan alat ukurnya. Besarnya alpha berkorelasi positif dengan jumlah variabel yang digunakan. Jadi semakin rendah nilai rata-rata korelasi antar variabel manifest (item), maka akan semakin rendah pula nilai alpha r. Alpha dapat dilihat dari hasil akhir analisis yaitu pada tabel reliability coefficiens, alpha dalam output SPSS pengambilan keputusannya, yaitu :
72 -
Jika cronbach’s alpha positif & cronbach’s alpha > 0,60 = reliabel
-
Jika cronbach’s alpha positif & cronbach’s alpha < 0,60 = tidak reliabel
3.6.4
Uji Normalitas Menurut Priyatno (2008:28), uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Model regresi yang baik adalah distribusi data variabel adalah normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov. Jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka data distribusi tersebut dinyatakan normal.
Menurut Singgih Santoso (2007:154), adapun kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut : •
Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
•
Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
73 3.6.5
Analisis Regresi Sederhana dan Berganda Analisis regresi adalah suatu metode sederhana untuk melakukan investigasi
tentang hubungan fungsional di antara beberapa variabel. Hubungan antara beberapa variabel tersebut diwujudkan dalam suatu model matematis. Pada model regresi, variabel dibedakan menjadi dua bagian, yaitu variabel bergantung (dependent variable) serta varibel bebas (independent varible). (Nawari, 2010:1). Jika variabel dependent dinotasikan dengan huruf Y, dan variabel independent dinotasikan dengan huruf X, maka yang disebut dengan regresi sederhana merupakan model regresi dengan satu variabel prediktor. (Pramesti, Getut, 2007:131) Jika pada regresi sederhana hanya ada satu variabel dependen (Y) dan satu variabel independen (X), maka pada kasus regresi berganda, terdapat satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Dalam praktik bisnis, regresi berganda justru lebih banyak digunakan, selain karena banyaknya variabel dalam bisnis yang perlu dianalisis bersama, juga pada banyak kasus regresi berganda lebih relevan digunakan. (Santoso, S., 2009:335)
3.7
Perancangan Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2006) perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah
ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dan pada dasarnya merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin
74 benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Untuk dapat diuji, suatu hipotesis haruslah dinyatakan secara kuantitatif. Pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji. Dalam menerima atau menolak suatu hipotesis yang diuji, ada satu hal yang harus dipahami, bahwa penolakan suatu hipotesis berarti menyimpulkan hipotesis itu salah, sedangkan menerima suatu hipotesis semata-mata mengimplikasikan bahwa kita mempunyai bukti untuk mempercayai sebaliknya. Berikut merupakan prosedur uji hipotesis dengan menentukan Ho dan Ha.
Variabel-variabel penelitian sebagai berikut : X1
: Kepuasan Kerja
X2
: Keterlibatan Karyawan
X3
: Komitmen Organisasi
Y
: Turnover Intention Karyawan
Hipotesisnya adalah sebagai berikut : T-1 : Untuk mengetahui dan menganlisa seberapa besar pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko. Ho
: Variabel Kepuasan Kerja (X1) berpengaruh terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko (Y).
75 H1
: Variabel Kepuasan Kerja (X1) tidak berpengaruh terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko (Y).
T-2 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Keterlibatan Karyawan terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko. Ho
: Variabel Keterlibatan Karyawan (X2) berpengaruh terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko (Y).
H1
: Variabel Keterlibatan Karyawan (X2) tidak berpengaruh terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko (Y).
T-3 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko. Ho
: Variabel Komitmen Organisasi (X3) berpengaruh terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko (Y).
H1
: Variabel Komitmen Organisasi (X3) tidak berpengaruh terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko (Y).
T-4 : Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh Kepuasan Karyawan, Keterlibatan Karyawan, dan Komitmen Organisasi secara simultan terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko.
76 Ho
: Variabel Kepuasan Kerja (X1), Keterlibatan Karyawan (X2), dan Komitmen Organisasi (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko (Y).
H1
: Variabel Kepuasan Kerja (X1), Keterlibatan Karyawan (X2), dan Komitmen Organisasi (X3) tidak berpengaruh secara simultan terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko (Y).
3.8
Rancangan Pemecahan Masalah Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengaruh
Kepuasan Kerja, Keterlibatan Karyawan, dan Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Colman Handoko maka untuk mendapatkan hasil dari setiap tujuan penelitian dilakukan survei melalui kuesioner. Dari hasil kuesioner tersebut, maka akan mendapatkan informasi yang diinginkan dan selanjutnya dapat digunakan untuk menganalisis variabel-variabel penelitian yaitu Kepuasan Kerja, Keterlibatan Karyawan, Komitmen Organisasi, dan Turnover Intention Karyawan. Rancangan pemecahan masalah ini adalah bahwa PT. Colman Handoko dapat mengevaluasi apakah Kepuasan Kerja, Keterlibatan Karyawan, dan Komitmen Organisasi yang dimiliki perusahaan tersebut dapat mempengaruhi Turnover Intention karyawan dari perusahaan tersebut. Jika berdasarkan analisis penelitian diketahui bahwa Kepuasan Kerja, Keterlibatan Karyawan dan Komitmen Organisasi berkontribusi secara signifikan baik secara parsial maupun simultan dalam
77 mempengaruhi Turnover Intention Karyawan, maka PT.Colman Handoko harus tetap mempertahankan bahkan meningkatkan Kepuasan Kerja, Keterlibatan Karyawan dan Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut secara konsisten. Hal ini dikarenakan melalui adanya Kepuasan Kerja, Keterlibatan Karyawan, dan Komitmen Organisasi yang dimiliki oleh PT.Colman Handoko terbukti telah mengurangi Turnover Intention Karyawan dalam perusahaan tersebut.