BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Alokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Sosial Masyarakat Rumah Hebat Indonesia yang terletak di Rejosari RT 03 RW 15 Ngemplak, Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena dalam pelaksanaan pembelajaran kelas melukis menggunakan model pembelajaran outing class yang menjadi daya tarik bagi peneliti, untuk mengetahui lebih dalam tentang model pembelajaran tersebut. Rumah Hebat Indonesia juga menjadi salah satu-satunya lembaga sosial yang mengajarkan pembelajaran seni dengan menggunakan metode outing class, selain lokasi yang mudah dijangkau. Waktu penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal sampai penulisan laporan penelitian yang direncanakan dari bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Juni 2016. Waktu pelaksanaan penelitian tersebut ditampilkan pada tabel dibawah ini: Jenis Kegiatan
Des 2015
Jan 2016
Feb 2016
Mar 2016
1. Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul b. Penyusunan Proposal c. Perijinan 2. Perencanaan Penelitian 3. Pelaksanaan Penelitian 4. Penyusunan Laporan Penelitian
Tabel 3.1 waktu penelitian
30
Apr 2016
Mei 2016
Juni 2016
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan bentuk pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J Moleong (2001:3) berpendapat bahwa “Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sehingga deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata dari orang, pelaku, peristiwa atau kejadian yang diamati pada periode tertentu atau pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini mengacu pada penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian mendiskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran melukis di lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia. Penelitian deskriptif menurut Mukhtar (2013:11), “Merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek dan perilaku subjek penelitian pada suatu saat tertentu”. Dalam penelitian ini jenis penelitian yaitu model tunggal atau studi kasus tunggal terpancang (embedded research). Disebut tunggal karena yang diteliti hanya satu tempat yaitu di lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia. Sementara disebut terpancang karena sebelum diadakan penelitian sudah direncanakan, apa yang akan diteliti dibatasi pada perumusan masalah yang menjadi objek kajian.
C. Data dan Sumber Data Data merupakan keseluruhan informasi yang diperoleh di lapangan. Menurut Mukthar (2013:100), “Jenis data dalam penelitian dikenal dengan data primer dan data sekunder”. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi atau data yang diperoleh dari informan biasanya melalui wawancara. Sementara data sekunder biasanya data yang tidak diperoleh secara langsung atau melalui sumber kedua atau ketiga seperti grafik, gambar, tulisan tangan, dan berbagai dokumen lainnya. Sumber data penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata, tindakan ditambah dengan data-data yang merupakan dokumen. Sumber data penelitian kualitatif dapat perupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, dokumen, tempat atau
31
lokasi dokumen dan arsip serta berbagai benda laninya (Sutopo, 2002 : 49-54). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Informan Informan yaitu data yang diperoleh dariorang yang dianggap mengetahui tentang permasalahan yang diteliti, sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Informan dalam penelitian ini adalah pendidik kelas melukis Pipin dan Permana. 2. Tempat dan Peristiwa Tempat pelaksanaan penelitian di lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia beralamat di Rejosari RT 03 RW 15 Ngemplak, Gilingan, Banjarsari, Surakarta, dengan melihat dan mengamati secara langsung proses pelaksanaan pembelajaran melukis anak yang sedang berlangsung. 3. Arsip atau Dokumen Dokumen dan arsip dalam penelitian ini yang berkaitan dengan pelaksanaan model pembelajaran outing class pada kelas melukis di Rumah Hebat Indonesia diantaranya: peta, gambar foto kegiatan anak-anak Rumah Hebat Indonesia, arsip-arsip, dan hasil karya lukis anak.
D. Teknik Sampling Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling. Sugiyono (2010:124) menyatakan bahwa “Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Pertimbangan tertentu maksudnya adalah orang yang paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Untuk mengetahui hasil karya lukis anak dalam model pembelajaran outing class ini, sampel yang digunakan adalah hasil karya dari 6 orang anak, terdiri dari 2 sampel peserta didik aktif, 2 peserta didik kurang aktif, dan 2 peserta didik tidak aktif.
32
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan bagian yang penting dalam setiap kegiatan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat, terperinci, dapat dipercaya serta dipertanggungjawabkan, maka teknik penelitian yang digunakan harus tepat. Dalam penelitian kualitatif, maka pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Pengamatan (Observasi) Mukhtar (2013:109) berpendapat bahwa “Observasi merupakan keterlibatan peneliti dalam situasi sosial, kemudian dia mengungkapkan seluruh apa yang dilihat, dialami dan dirasakan langsung oleh peneliti”. Dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipatif pasif, yaitu dimana peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Sehingga peneliti hanya datang mengamati dan memahami serta mencatat informasi mengenai peristiwa yang ada. Observasi dilakukan dengan mengunjungi secara langsung ke lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia dan mengikuti kegiatan outing class yang dilaksanakan. 2. Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik yang mendekati sumber informasi dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan kepada tujuan penelitian. Dalam penelitian ini akan menggunakan wawancara tidak berstruktur. Menurut Sugiyono (2010:320) “Wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya”. Wawancara ini dilakukan secara bebas, situasi diusahakan seakrab mungkin dalam suasana tidak terlalu formal. Agar subjek atau informan tidak merasa diinterograsi dan merasa tidak nyaman yang nantinya akan mempengaruhi tingkat kebenaran data yang diperoleh. Wawancara ini dilakukan beberapa kali sesuai dengan kebutuhan atau keperluan penelitian yang berkaitan dengan data yang diperlukan seperti faktor penghambat dan
33
pendukung dalam pembelajaran. Wawancara dilaksanakan dengan Pipin dan Permana sebagai pengajar dari kelas melukis. 3. Analisis Dokumen Dokumen merupakan hal yang penting dalam penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data-data yang meliputi: profil Rumah Hebat Indonesia, data hasil karya siswa dalam outing class serta analisis proses pelaksanaan pembelajaran melukis.
F. Validitas Data Validitas data merupakan uji keakuratan data yang diperoleh selama penelitian dilaksanakan. Menurut Sugiyono (2010:363) “Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara fakta yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian”. Uji validitas data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan triangulasi dan review informant. Mukhtar (2013:137) juga menjelaskan, “Triangulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji keterpercayaan data dengan memanfaatkan hal-hal lain yang ada di luar data tersebut untuk keperluan mengadakan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah dikumpulkan”. Untuk menguji keakuratan dari data digunakan cara sebagai berikut : 1. Triangulasi Sumber Untuk mengecek keabsahan data dengan triangulasi sumber, maka data penelitian yang telah diperoleh dari hasil wawancara dibandingkan dengan data hasil pengamatan di Rumah Hebat Indonesia yang telah diperoleh secara langsung oleh peneliti, serta membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu dokumen atau arsip. Dengan demikian hasil dari wawancara, observasi serta dokumen dapat digunakan untuk memeriksa keabsahan data. 2. Review Informant Review informant merupakan kegiatan meninjau kembali data yang diperoleh untuk pengembangan validitas penelitian. Data-data yang telah diperoleh saat penelitian dikoreksikan kepada key informant (informan pokok) apakah sudah sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dibuat. Menurut
34
pendapat Sutopo (2002:83), “Review informant dilakukan ketika seorang peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun penyajian datanya meskipun masih belum utuh dan menyeluruh, unit-unit laporan yang telah disusun perlu dikomunikasikan ulang dengan informannya” yaitu pengajar kelas melukis Permana dan Pipin.
G. Analisis Data Analisis data menurut Nasution (1988:126)
“Merupakan proses
penyusunan data agar lebih mudah ditafsirkan”. Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2010:334), juga menjelaskan bahwa “Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain”. Analisis data dapat dilaksanakan ketika pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Data yang terkumpul selama penelitian melalui kegiatan observasi, wawancara dan analisis dokumen disusun secara sistematis untuk mendapatkan kesimpulan akhir yang mudah ditangkap. Komponen analisis data antara lain: 1. Reduksi Data Reduksi data adalah, merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2010:338), hal tersebut memiliki makna bahwa reduksi data merupakan proses untuk merangkum atau menyederhanakan data di lapangan yang diperlukan dalam penelitian dimana data-data yang sekiranya tidak dibutuhkan tidak perlu dicantumkan atau dibuang. Menurut pendapat Sutopo (2002 :91) “Reduksi data memiliki pengertian komponen utama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari fieldnote atau catatan lapangan”. Proses mereduksi data berlangsung dari awal sampai akhir penelitian. Kegiatan reduksi data adalah membuat kesimpulan dari hasil data penelitian yang diperoleh dari wawancara dengan informan pokok, informan yang paham
35
tentang kegiatan outing class pada kelas melukis di Rumah Hebat Indonesia yakni para pengajar kelas melukis. 2. Penyajian Data (Data Display) Penyajian data adalah kalimat-kalimat panjang atau cerita yang tidak banyak berbeda dengan catatan lengkap yang didapatkan di lapangan (Sutopo, 2002: 92). Sajian data merupakan rangkaian informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Menurut Sugiyono (2010:341), “Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisya”. Data-data yang diperoleh dari reduksi data selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan deskripsi tentang lembaga sosial masyarakat Rumah Hebat Indonesia, pelaksanaan outing class pada kelas melukis di Rumah Hebat Indonesia dan hasil karya lukis anak, beserta faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan outing class. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Verification) Penarikan kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam menganalisis data. Setelah data yang disajikan menjadi data yang matang, selanjutnya dari data tersebut ditarik kesimpulan. Kesimpulan yang sudah dari awal sudah diambil harus diverifikasi selama berlangsungnya penelitian yaitu bisa diperoleh dengan cara mencari data yang lain di lapangan, karena kesimpulan yang telah diambil sebelumnya bersifat samar dan belum pasti. Dengan begitu hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dipertanggung jawabkan dalam keabsahaan datanya. Komponen-komponen dalam analisis model mengalir (flow model analysis) dapat digambarkan sebagai berikut:
36
Periode Pengumpulan Data
Antisipasi
REDUKSI DATA Selama
Pasca
PENYAJIAN DATA Selama
Pasca
PENARIKAN KESIMPULAN / Pasca Selama
A N A L I S I S
Gambar 3.2 Skema Flow model analysis (Model mengalir) (Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2010:337) Bagan flow model analysis disusun karena permasalahan yang diteliti merupakan kasus tunggal serta tempat diadakan penelitian ini hanya satu tempat yang sama atau bersifat homogen.
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahapan kegiatan dalam menyelenggarakan aktifitas dalam penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian. Tahapan prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Mengadakan pra penelitian b. Menyusun proposal penelitian c. Mengurus ijin melakukan penelitian d. Menyiapkan peralatan untuk penelitian 2. Tahap Observasi Lapangan Tahap ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data dan informasi terkait dengan judul penelitan. 3. Tahap Analisis Data a. Menentukan teknik analisis yang tepat untuk memantapkan data-data yang sudah didapatkan b. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.
37
c. Menyusun kesimpulan hasil akhir penelitian 4. Penyusunan laporan penelitian a. Memeriksa kembali kelengkapan data b. Mengoreksi laporan c. Menyusun laporan secara lengkap
38