BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang ditempuh untuk mendapatkan metodologi penelitian yang merupakan suatu tahapan yang harus diterapkan agar penelitian dapat dilakukan dengan terarah dan memudahkan dalam melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada. Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah :
3.1
Langkah Pemecahan Masalah.
3.1.1
Perumusan Masalah. Melakukan penelitian dengan merumuskan atau gejala masalah yang timbul. Dalam melakukan penelitian ini terlebih dahulu identifikasi masalah dari sistem pemberian imbalan yang kurang adil dikrenakan oleh dasar yang digunakan dalam sistem pemberian imbalan hanya pada tingkat golongan, jabatan, dan pangkat yang diduduki oleh karyawan. Sehingga tidak menilai pada berat atau tidaknya sebuah pekerjaan.
3.1.2
Pengumpulan Data 3.1.2.1. Lokasi Penelitian. Penelitian dilakukan di PT. ITU Aircon Co, Jln.Raya Serang Km 12
Cikupa, Tangerang-Banten 15710, dimana produk yang dihasilkan perusahaan ini adalah mesin penyejuk udara bermerek ITU.
46
3.1.2.2. Penelitian kepustakaan. Studi pustaka bertujuan untuk menjajaki tentang langkah-langkah pemecahan masalah dan metode-metode yang digunakan. Dalam hal ini, peneliti mengacu pada teori-teori dan literatur yang berkaitan dengan permaslahan, penelitian kepustakaan dilakukan dalam perpustakaan sendiri maupun perpustakaan luar sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pemecahan masalah.
3.1.2.3. Penelitian lapangan. Merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data ditempat dimana penelitian tersebut dilakukan, dengan cara mengunjungi atau mengadakan penelitian lapangan terhadap objek pnelitian, ini dilakukan dengan cara : 1. Penyebaran Kuesioner Kuesioner akan disebarkan kepada sejumlah responden yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya. Responden diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jabatannya dengan jelas. 2. Wawancara/Interview Wawancara bertujuan untuk menggali lebih dalam lagi tentang informasi dari hasil jawaban kuesioner yang belum jelas maksudnya.
47
3. Observasi/Pengamatan Lapangan. Observasi bertujuan agar tim analisis jabatan mengetahiu secara menyeluruh proses kerja karyawan dan untuk menggali informasi yang tidak jelas jika hanya dengan hasil kuesioner dan wawancara. 3.1.3 Pengolahan Data Urutan pengolahan data berdasarkan flow chart yang terdapat pada Bab III dan setiap tahap dalam pengolahan data menggunakan teori-teori yang terdapat pada Bab II. Dalam pengolahan data penelitian menggunakan : 1. Metode Analytical Hierarchi Process (AHP). Analytical Hierarchi Process (AHP) adalah metode pengambilan keputusan multi kriteria atau multi objektif. Metode AHP ini digunakan untuk penentuan bobot faktor dan subfaktor jabatan. Maka
dibuat
kuesioner
perbandingan
berpasangan,
untuk
membandingkan tingkat kepentingan masing-masing faktor dan subfaktor. Hasil kuesioner diolah dengan bantuan software Expert Choice hingga di peroleh bobot masing-masing faktor dan subfaktor. Berikut
ini
langkah–langkah
yang
harus
dilakukan
dalam
menggunakan Analytical Hierarchi Process (AHP) untuk pemecahan suatu masalah yang kompleks dengan cara matematis menggunakan matriks perbandingan berpasangan adalah sebagai berikut : Tahap 1 : Mendefinisikan permasalahan dan menentukan secara spesifik tujuan dan solusi yang diinginkan.
48
Tahap 2 : Menyusun masalah dalam suatu struktur hierarki sehingga permasalah yang komplek dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terukur. Tahap 3 : Menyusun matriks perbandingan berpasangan untuk setiap level dibawahnya Tahap 4 : Pengisian matriks perbandingan berpasangan oleh pengambil keputusan disertai dengan hasil pembobotan yang dinormalisai, berdasarkan data kuesioner Tahap 5 : Melakukan pengujian konsistensi dengan menggunakan nilai eigen terhadap perbandingan berpasangan antar elemen yang didapatkan pada tiap tingkat hierarki. Pertama, uji nilai indeks konsistensi (consistency indexs-CI) yang dihitung mrnggunakan nilai
λ maks dari n buah perbandingan. Tahap 6 : Tahap 3, 4 dan 5 diulangi jika konsistensi rasio tiap level dari hierarki melampaui tingkat kekonsistenan yang telah ditetapkan AHP. Tahap 7 : Menguji konsistensi tingkat hierarki (CRH) dengan cara mengalikan setiap nilai CI dengan nilai bobot prioritas kriteria yang berpadanan lalu dijumlahkan. hasilnya kemudian dibagi RI masingmasing sesuai ukuran matriksnya. Judgement penilaian dinyatakan cukup konsisten jika nilai CR dan CRH tidak lebih dari 10% atau 0,1 Tahap 8 : Setelah melakukan penghitungan bobot dengan matriks perbandingan berpasangan dari faktor terhadap goal (tujuan) dan
49
tiap-tiap sub kriteria, serta melakukan pengujian kekonsistensian yang memiliki ketetapan tidak lebih dari 0,1. 2. Menentukan Nilai Relatif Jabatan a.
Menentukan nilai relatif berdasarkan nilai bobot subfaktorsubfaktor yang berasal dari perhitungan AHP.
b.
Menghitung
nilai
derajat
masing-masing
jabatan
berdasarkan kuisioner analisis jabatan c.
Menghitung Nilai Relatif Jabatan berdasarkan nilai derajat dan nilai dari bobot-bobot subfaktor masing-masing jabatan.
3. Metode Point Untuk Menganalisa : a. Analisis jabatan Adalah suatu prosedur melalui mana fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan diperoleh dan dicatat secara sistematis. Dapat pula diartikan analisis jabatan adalah suatu prosedur untuk mendapatkan informasi jabatan yang tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis jabatan adalah suatu kegiatan yang mempelajari, mengumpulkan dan mencatat
informasi-informasi
atau
fakta-fakta
yang
berhubungan dengan masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur.
50
b. Uraian Jabatan Uraian jabatan adalah pernyataan yang nyata dan teratur dari kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab dari suatu jabatan tertentu. Sedangkan menurut Dale Yoder (1998), uraian jabatan mengikhtisarkan fakta-fakta yang diberikan oleh analisis jabatan dalam susunan yang sistematis. c. Persyaratan Jabatan Persyaratan jabatan adalah suatu pernyataan tentang kualitas minimum yang harus dipenuhi oleh seorang karyawan agar dapat menjalankan suatu jabatan dengan baik. Sedangkan menurut Dale Yoder (1998), persyaratan jabatan adalah suatu ikhtisar dari syarat-syarat perseorangan yang diperlukan untuk suatu jabatan, bermanfaat untuk rekrutmen, penempatan dan rencana
mutasi
serta
promosi.
Secara
garis
besarnya
persyaratan jabatan berisi identifikasi jabatan dan syarat-syarat orang yang akan melaksanakan jabatan. d. Evaluasi Jabatan Evaluasi jabatan adalah penentuan hubungan yang konsisten dan sistematis antara tingkat upah dasar dengan pekerjaan yang ada dalam organisasi. Sedangkan menurut Dale Yoder (1998), evaluasi jabatan adalah satu bentuk khusus daripada analisis jabatan dengan titik berat yang utama pada informasi yang digunakan untuk menentukan skala-skala pembayaran. Dan menurut Dale S. Beach (1998), evaluasi jabatan adalah suatu
51
sistem yang dibuat untuk menentukan nilai relatif uang dari jabatan-jabatan dari suatu organisasi. e. Kompensasi Menurut Thomas H Stone (1992), kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada pegawai sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikan. kompensasi adalah sesuatu yang dipandang sebagai suatu imabalan jasa. Kompensasi adalah konsep pemberian imbalan jasa kepada pegawai yang paling luas, yang menyatakan bahwa admisisntrasi gaji dan upah ditambah dengan kesejahteraan pegawai merupakan bagian dari padanya. f. Perancangan Gaji Dasar Beberapa ahli mengatakan bahwa gaji adalah imbalan jasa atau uang yang dibayarkan, atau yang ditentukan untuk dibayarkan kepada seseorang pada jarak-jarak waktu yang teratur untuk jasa-jasa yang diberikan. seorang pegawai dibayar tiap bulan, tiap setengah bulan, atau tiap minggu menerima gaji.
3.1.4 Analisa dan Pembahasan Tahap ini merupakan bagian evaluasi yang akan membahas hasil-hasil yang telah diperoleh dari pengumpulan data dan pengolahan data. Analisis dilakukan untuk mendapatkan suatu hasil yang diinginkan dengan menghubungkan segala sesuatu yang terjadi dari hasil perhitungan terhadap keadan nyata.
52
3.1.5 Kesimpulan dan Saran Penarikan kesimpulan yang dilakukan penulis merupakan suatu solusi dari pengamatan yang telah dilakukan, dan pemberian saran bagi perusahaan merupakan koreksi yang diharapkan dapat mengurangi masalah yang sering terjadi didalam perusahaan. Diagram kerangka pemikiran disajikan pada gambar 3.1 sebagai berikut :
53
Mulai
Studi Lapangan
Studi Pendahuluan
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat
Perancangan Kuesioner
-
Pengumpulan Data : Kuesioner Analisis Jabatan Kuesioner Perbandingan Berpasangan
-
Pengolahan Data : Menganalisis Jabatan. Mengevaluasi Jabatan. Susunan Struktur Hierarki. Metode AHP. Menentukan NRJ Penggunaan Metode Point
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan Dan Saran
Selesai
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Studi Pustaka