BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul ”peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin”, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dari sumber primer, sekunder dan berbagai sumber yang relevan. Adapun perpustakaan yang digunakan sebagai tempat pencarian data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. c. Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta. d. Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta e. Monumen Pers Surakarta (Perpustakaan dan Arsip Media Cetak) f. PerpustakaanIgnatiusCollegeYogyakarta. g. Perpustakaan Daerah Malioboro Yogyakarta.
2. WaktuPenelitian Waktu yang digunakan untuk penelitian ini direncanakan mulai dari disetujuinya judul skripsi yaitu pada bulan Maret 2012sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini yaitu pada bulan Juli 2012.
B. Metode penelitian Peranan metode ilmiah sangat penting dalam sebuah penelitian karena keberhasilan tujuan yang akan dicapai tergantung dari penggunaan metode yang tepat. Kata metode berasal dari bahasa Yunani, methodos yang berarti cara atau jalan. Sehubungan dengan karya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Koentjaraningrat, 1977: 16). Sedangkan menurut Helius Sjamsudin (1994: 2), ”Metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses atau teknik yang sistematis dalam penyelidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan obyek (bahan-bahan) yang diteliti”. Penelitian ini merupakan penelitian yang berusaha merekonstruksikan Peran Liga Demokrasi dalam Demokrasi Terpimpin. Mengingat peristiwa yang menjadi pokok penelitian adalah peristiwa masa lampau, maka metode yang digunakan adalah metode sejarah.Hadari Nawawi (1998: 78-79) mengemukakan bahwa metode penelitian sejarah adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan baik untuk memahami kejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu dan terlepas dari keadaan masa sekarang. Metode sejarah dapat diartikan sebagai metode penelitian dan penulisan sejarah dengan menggunakan cara, prosedur atau teknik yang sistematik sesuai dengan asas-asas dan aturan ilmu sejarah (Daliman, 2012: 27) Gilbert J. Garraghan yang dikutip Dudung Abdurrahman (2011: 103) mengemukakan bahwa metode penelitian sejarah adalah seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilai secara kritis, dan mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis.Menurut Louis Gottschalk yang dikutip Daliman (2012: 28) memaknai metode sejarah sebagai proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman, dokumen-dokumen dan peninggalan masa lampau yang otentik dan dapat dipercaya, serta membuat interpretasi dan sintesis atas fakta-fakta tersebut menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya. Berdasarkanbeberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian sejarah adalah kegiatan pemecahan masalah dengan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan permasalahan yang akan dikaji untuk memahami kejadian pada masa lalu kemudian menguji dan menganalisa secara kritis dan mengajukan sintesis dari hasil yang dicapai
dalam bentuk tertulis dari sumber sejarah tersebut untuk dijadikan suatu cerita sejarah yang obyektif, menarik dan dapat dipercaya. C. Sumber Data Sumber data sering juga disebut data sejarah. Menurut Kuntowijoyo (1995: 94), ”data” merupakan bentuk jamak dari kata tunggal datum (bahasa latin) yang berarti pemberitaan. Menurut Dudung Abdurrahman (2011: 35) data sejarah merupakan bahan sejarah yang memerlukan pengolahan, penyeleksian, dan pengkategorisasian. Menurut Helius Sjamsuddin dan Ismaun (1996: 61) sumber sejarah ialah bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Helius Sjamsuddin ( 1996: 73) mengemukakan tentang pengertian sumber sejarah, yaitu: Segala sesuatu yang langsung atau tidak langsung menceritakan kepada kita tentang sesuatu kenyataan atau kegiatan manusia pada masa lalu (past actuality). Sumber sejarah merupakan bahan-bahan mentah (raw materials) sejarah yang mencakup segala macam evidensi (bukti) yang telah ditinggalkan oleh manusia yang menunjukkan segala aktivitas mereka di masa lalu yang berupa kata-kata yang tertulis atau kata-kata yang diucapkan (lisan). Sumber sejarah dapat dibedakan menjadi sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer dalam penelitian sejarah adalah sumber yang disampaikan langsung oleh saksi mata. Dikatakan sebagai sumber sekunder karena tidak disampaikan langsung oleh saksi mata dan bentuknya dapat berupa buku-buku, artikel, koran, majalah (Dudung Abdurrahman, 1999: 56). Sumadi Suryabrata (1997: 17) berpendapat bahwa penelitian historis tergantung kepada dua macam data, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari sumber primer, yaitu peneliti secara langsung melakukan observasi atau penyaksian yang dituliskan pada waktu peristiwa terjadi. Data sekunder diperoleh dari sumber sekunder, yaitu penulis melaporkan hasil observasi orang lain yang satu kali atau lebih lepas dari aslinya. Diantara kedua sumber tersebut, sumber primer dipandang memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama dan diberi prioritas dalam pengumpulan data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer tersebut diantaranya arsip yang meliputi: surat kabar Obor Rakyat 1960, Menara 1957, Pelopor 1959, Abadi 1960, Terompet Masyarakat 1960, Djawa Post 1960, Pikiran Rakyat 1960, Surat Kedaulatan Rakyat 1960, dan Nasional 1960. Sumber data
sekunder yang digunakan seperti penelitian-penelitian yang telah dibukukan berjudulDemokrasi Kita karya Mohammad Hatta, Hati Nurani Melawan Kelaziman- Surat-surat Bung Hatta kepada Presidem Soekarno 1957-1965 karya Mochtar Lubis, Nasinalisme Mencari Ideologi ; Bangkit dan Runtuhnya PNI 1946-1965 karya J. Eliseo Rocamora, Partai Islam di Pentas Nasional 19451965 karya Deliar Noer, Islam dan Politik di Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin (19591965) karya A. Syafii Ma’arif, Sebelum Prahara 1961-1965 karya Rosihan Anwar, SoekarnoMiliter Dalam Demokrasi Terpimpin karya Herbert Feith, Politik Militer 1945-1967 karya Ulf Sundhaussen, Di Bawah Bendera Revolusi karya Sukarno, Perkembangan Militer Dalam Politik di Indonesia 1945-1996 karya Yahya Muhaimin, dan Aspirasi Pemerintah Kunstitusional, Studi Sosial – legal atas Konstituante 1956-1959 karya Adnan Buyung Nasution. serta beberapa karya dan sumber-sumber lain yang relevan.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. StudiPustaka Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ditempuh dengan studi kepustakaan. Studi pustaka penting sebagai proses bahan penelitian. Tujuannya sebagai pemahaman secara menyeluruh tentang topik permasalahan. Teknik studi pustaka adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data atau fakta sejarah, dengan cara membaca buku-buku literatur, majalah, dokumen atau arsip, surat kabar atau brosur yang tersimpan di dalam perpustakaan (Koentjaraningrat, 1986: 31). Teknik pengumpulan data studi pustaka adalah suatu penelitian yang berjuang untuk mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan bermacam- macam materi yang terdapat dalam buku, majalah, dokumen dan surat kabar (Kartini Kartono, 1990: 67). Kegiatan studi pustaka ini dilakukan dengan sistem kartu atau menggunakan katalog dengan cara mencatat beberapa sumber tertentu mengenai masalah dengan mencantumkan keterangan mengenai identitas sumber (Louis Gottschalk, 1985: 47). Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut: a. Pencarian dan pengumpulan sumber-sumber data yang dibutuhkan baik itu sumber primer maupun sumber sekunder yang berkaitan dengan masalah Liga Demokrasi mulai dari awal munculnya hingga berakhirnya. Peneliti berusaha mengumpulkan sumber- sumber sejarah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yaitu
mengadakan studi referensi yang ada di Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Monumen Pers Surakarta, Perpustakaan Ignatius College Yogyakarta, dan Perpustakaan Daerah Malioboro Yogyakarta b. Membaca dan mencatat sumber primer yang berisikan peran Liga Demokrasi dari sebelum hingga batasan tahun yang diteliti secara menyeluruh. c. Penggalian terhadap bahan-bahan pustaka lainnya seperti buku, majalah, artikel, yang dilakukan di perpustakaan yang dianggap penting dan relevan dengan masalah yang diteliti.
E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis historis. Menurut Kuntowijoyo yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman (1999: 64), interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis sejarah. Analisis sendiri berarti menguraikan, dan secara terminologis berbeda dengan sintesis yang berarti menyatukan. Analisis dan sintesis, dipandang sebagai metode-metode utama dalam interpretasi. Menurut Helius Sjamsuddin (1996: 89) teknik analisis data historis adalah analisis data sejarah yang menggunakan kritik sumber sebagai metode untuk menilai sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan sejarah. Menurut Berkhofer yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman (1999: 64), analisis sejarah bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh. Menurut Sartono Kartodirdjo (1992: 2) analisis sejarah ialah menyediakan suatu kerangka pemikiran atau kerangka referensi yang mencakup berbagai konsep dan teori yang akan dipakai dalam membuat analisis itu. Data yang telah diperoleh diinterpretasikan, dianalisis isinya dan analisis data harus berpijak pada kerangka teori yang dipakai sehingga menghasilkan faktafakta yang relevan dengan penelitian. Analisis data merupakan langkah yang penting, dimulai dari melakukan kegiatan pengumpulan data kemudian melakukan kritik ekstern dan intern untuk mencari otensitas dan kredibilitas sumber yang didapatkan. Dari langkah ini dapat diketahui sumber yang benar-benar dibutuhkan dan relevan dengan materi penelitian. Selain itu, membandingkan data dari sumber sejarah tersebut dengan bantuan seperangkat kerangka teori dan metode penelitian sejarah, kemudian menjadi fakta sejarah. Agar memiliki makna yang jelas dan dapat dipahami, fakta tersebut ditafsirkan dengan cara merangkaikan fakta menjadi karya yang menyeluruh dan masuk akal.
F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah tata urutan yang harus dilaksanakan dalam proses penelitian agar peneliti mendapat hasil yang optimal. langkah-langkah penelitian dari awal yaitu persiapan membuat proposal sampai pada penulisan hasil penelitian. Setiap penelitian mempunyai prosedur penelitian yang berbeda-beda. Hal tersebut disesuaikan dengan disiplin ilmu san tujuan yang akan dicapai oleh peneliti. Karena penelitian ini menggunakan metode historis, maka ada empat tahap yang harus dipenuhi dalam melakukan penelitian. Empat langkah tersebut terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Heuristik
Jejak / Peristiwa Sejarah
Kritik
Interpretasi
Historiografi
Fakta Sejarah Cerita Sejarah
Keterangan : 1. Heuristik Heuristik berasal dari kata Yunani heurishein yang artinya memperoleh. Dalam pengertian lain, menurut G.J. Reiner yang dikutip oleh Dudung Abdurahman (2011: 104) heuristik adalah suatu teknik, suatu seni dan bukan suatu ilmu. Oleh karena itu heuristic tidak mempunyai aturan-aturan umum.Heuristic sering kali merupakan suatu keterampilan dalam menemukan, menangani dan memperinci bibiliografi, atau mengklasifikasi dan merawat catatancatatan. Pada tahap ini diusahakan mencari dan menemukan sumber-sumber tertulis berupa buku-buku yang relevan dan surat kabar. Sumber tertulis primer berupa arsip yang meliputi: surat kabar Obor Rakyat 1960, Menara 1957, Pelopor 1959, Abadi 1960, Terompet Masyarakat 1960, Djawa Post 1960, Pikiran Rakyat 1960, Surat Kedaulatan Rakyat 1960, dan Nasional 1960. Sumber data sekunder yang digunakan seperti penelitian-penelitian yang telah dibukukan berjudulDemokrasi Kita karya Mohammad Hatta, Hati Nurani Melawan Kelaziman- Surat-surat
Bung Hatta kepada Presidem Soekarno 1957-1965 karya Mochtar Lubis, Nasinalisme Mencari Ideologi ; Bangkit dan Runtuhnya PNI 1946-1965 karya J. Eliseo Rocamora, Partai Islam di Pentas Nasional 1945- 1965 karya Deliar Noer, Islam dan Politik di Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) karya A. Syafii Ma’arif, Sebelum Prahara 1961-1965 karya Rosihan Anwar, Soekarno-Militer Dalam Demokrasi Terpimpin karya Herbert Feith, Politik Militer 1945-1967 karya Ulf Sundhaussen, Di Bawah Bendera Revolusi karya Sukarno, Perkembangan Militer Dalam Politik di Indonesia 1945-1996 karya Yahya Muhaimin, dan Aspirasi Pemerintah Kunstitusional, Studi Sosial – legal atas Konstituante 1956-1959 karya Adnan Buyung Nasution. serta beberapa karya dan sumber-sumber lain yang relevan.
2. Kritik Tugas penyelidik dalam penelitian historis ini adalah mengadakan rekonstruksi mengenai masa lampau.Tetapi di dalam mengadakan rekonstruksi itu, tidak semua peristiwa yang sudah silam dapat diulangi terjadinya, sehingga penyelidik harus banyak mendasarkan diri pada fakta-fakta sejarah dan membangun pemecaham masalah atas fakta itu.Fakta yang diterima dari berbagai sumber, banyak bergantung pada orang-orang yang terdahulu hidup dan menjadi pelaku atau pembuat sejarah yang diselidikinya.Karena itu, penyelidik harus mempunyai caracara untuk meneliti apakah fakta itu benar-benar asli dan dapat dipercaya ataukah tidak.Caracara meneliti data itulah yang dimaksud dengan kritik historis. Kritik yaitu kegiatan untuk menyelidiki apakah sumber-sumber sejarah itu sejati atau otentik dan dapat dipercaya atau tidak.Pada tahap ini kritik sumber dilakukan dengan dua cara yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Menurut Dudung Abdurahman (2011: 108), kritik ekstern yaitu menguji suatu keabsahan tentang keaslian sumber (otentisitas) sedangkan kritik intern menguji keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas). Kritik ekstern adalah kritik terhadap autentisitas sumber, apakah sumber yang dikehendaki asli atau tidak, utuh atau turunan (salinan). Kritik ekstern dilakukan terhadap sumber yang diperoleh berdasarkan bentuk fisik atau luarnya berupa bahan (kertas atau tinta) yang digunakan dan segi penampilan yang lain. Kritik ekstern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat kapan sumber itu dibuat, di mana sumber itu dibuat, siapa pengarangnya dan bagaimana latar belakang pendidikan pengarang.
Kritik intern dilakukan dengan membandingkan antara isi sumber yang satu dengan isi sumber yang lain sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya dan dapat memberikan sumber yang dibutuhkan. Hal tersebut dilaksanakan agar dapat mengetahui bagaimana isi sumber sejarah dan relevansinya dengan masalah yang dikaji. Kritik intern sumber data tertulis dalam penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi gaya, tata bahasa, dan ide yang digunakan penulis, sumber data, dan permasalahannya kemudian dibandingkan dengan sumber data lainnya.Kritik ini bertujuan untuk menguji apakah isi, fakta dan cerita dari suatu sumber sejarah dapat dipercaya dan dapat memberikan informasi yang diperlukan.Dengan demikian kritik intern dapat dilakukan untuk melihat seberapa relevan tulisan-tulisan tokoh tersebut mendukung karya peneliti. 3. Interpretasi Menurut Nugroho Notosusanto (1978 : 40), interpretasi adalah suatu usaha menafsirkan dan menetapkan makna serta hubungan dari fakta-fakta yang ada, kemudian dilakukan perbandingan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain, sehingga terbentuk rangkaian yang selaras dan logis. Menurut Berkhofer yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman (2011 : 114) bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh, sehingga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk analisa. Kegiatan menyeleksi dan menafsirkan tulisan buku dalam penelitian ini dilakukan dengan penentuan periodisasi, merangkaikan data secara berkesinambungan, misalnya dengan merangkaikan periode sejarah dan menghubungkan sumber data sejarah yang ada pada tulisan Greg Barton dengan tulisan Leonard Binder maupun artikel-artikel tulisan Ulil Abshar Abdalla, sehingga menjadi kesatuan yang harmonis dan masuk akal melalui interpretasi. Dalam kegiatan interpretasi ini penelitian yang dilakukan berusaha bersikap obyektif yang disebabkan keanekaragaman data yang diperoleh. Fakta-fakta yang didapat kemudian ditafsirkan, diberi makna dan ditemukan arti yang sebenarnya, sehingga dapat dipahami makna sesuai dengan pemikiran yang relevan, logis dan berdasarkan obyek penelitian yang dikaji. Dari kegiatan kritik sumber dan interpretasi tersebut dihasilkan fakta sejarah.