BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2013/2014 Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 19 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SD negeri Mrisi 2 menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan guru sebelum tindakan (prasiklus) lebih cenderung konvensional, siswa kurang berminat untuk mengikuti proses pembelajaran karena guru tidak menunjukkan prosedur dan struktur kegiatan yang berorientasi pada siswa aktif dan dibuat aktif. Sehingga penerimaan siswa pada materi pelajaran menjadi kurang optimal. Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai buruh pabrik, banyak juga yang menjadi petani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Kurangnya perhatian orang tua juga menjadikan salah satu faktor penyebab rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Penelitian dilakukan di SD Negeri Mrisi 2 dengan alasan pertimbangan di SD tersebut hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah dan peneliti ingin membuka cakrawala pola pikir guru khususnya guru kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 menjadi sesosok guru yang kreatif, aktif dan disenangi siswa-siswanya. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam kegiatan belajar mengajar semester II tahun pelajaran 2013-2014
27
28
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti akan disajikan pada tabel 4, sebagai berikut. Tabel 4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mrisi 2 Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 Waktu No. 1
Jenis Kegiatan
Persiapan a.
Januari Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mei 1 2
Penulisan proposal
b.
Penyusunan instrument dan media animasi Pelaksanaan 2
3
a. b.
Pelaksanaan siklus 1 Pelaksanaan siklus 2
c.
Analisis data
Pelaporan.
3.2. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Adapun variabel yang digunakan dalam analisis data ini adalah sebagai berikut: 3.2.1. Variabel Bebas (X) Menurut Sugiono, Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah metode Demonstrasi yaitu metode pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai pada tahap simpulan suatu materi pelajaran.
29
3.2.2. Varibel Terikat (Y) Menurut Sugiono, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang menjadi variabel yang di pengaruhi. Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3.3. Prosedur Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin yang dimodifikasi oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2010:131) bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 komponen pokok, yaitu: Perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting. Hubungan antara komponen-komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan berulang. “Siklus” inilah yang menjadi salah satu ciri utama dari penelitian tindakan kelas, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam bentuk siklus. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus meliputi 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus terdiri tiga kali tatap muka yang masing-masing 2 x 35 menit.
30
Adapun tahap prosedur penelitian yang akan digunakan seperti pada gambar 1 berikut : Siklus 1
Perencanaan
Refleksi
Tindakan/observasi
Siklus 2
Rencana perbaikan
Refleksi
Tindakan/observasi Rencana perbaikan Gambar 2 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral (Suharsimi Arikunto, 2006:74)
31
3.4. Rencana Tindakan 3.4.1. Siklus I Kegiatan yang dilakukan pada rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai berikut: 3.4.1.1. Tahap Perencanaan Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil observasi yang dijadikan sebagai kondisi awal atau prasiklus. Dalam kegiatan perencanaan, guru dan peneliti mendiskusikan tentang rencana tindakan yang akan dilakukan setelah melihat kondisi prasiklus. Tahap Perencanaan meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Identifkasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah 2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan metode demonstrasi 3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar 4. Membuat RPP dengan metode pembelajaran demonstrasi 5. Menyiapkan media peraga dan animasi 6. Menyusun lembar kerja siswa 7. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran 8. Menyiapkan lembar penilaian 9. Membuat lembar pengamatan guru dan siswa 3.4.1.2. Tahap Pelaksanaan Pada pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Sedangkan pertemuan ketiga adalah evaluasi pembelajaran. Rincian sebagai berikut :
32
Pertemuan I 1. Kegiatan Awal -
Salam pembuka
-
Berdo’a
-
Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
-
Apersepsi “ menayangkan gambar-gambar yang berkaitan dengan gaya”
-
Bertanya jawab mengenai gambar
-
Memotivasi siswa
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran “ Gaya”
2. Kegiatan Inti -
Menggali informasi siswa tentang gaya (anak-anak kira-kira, apa yang kalian ketahui tentang gaya?)
-
Menayangkan animasi gaya
-
Siswa memperhatikan penayangan animasi mengenai gaya
-
Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi
-
Guru
mengkondisikan
siswa
untuk
fokus
pada
benda
yang
media
yang
didemonstrasikan guru -
Guru mendemonstrasikan media atau alat peraga realistik
-
Guru
dan
siswa
saling
tanya
jawab
mengenai
didemonstrasikan oleh guru -
Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti yang dicontohkan oleh guru didepan kelas
-
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen
-
Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok
-
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya
-
Guru berkeliling untuk membimbing siswa apabila terdapat kesulitan dalam berdiskusi
-
Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya
-
Guru memberikan penguatan dan pelurusan materi tentang Gaya
33
3. Kegiatan Penutup -
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
-
Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab
-
Salam penutup
Pertemuan II 1. Kegiatan Awal -
Salam pembuka
-
Berdo’a
-
Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
-
Apersepsi “ menayangkan video yang berkaitan dengan pembuatan magnet”
-
Bertanya jawab mengenai video
-
Memotivasi siswa
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran “ Gaya Magnet”
2. Kegiatan Inti -
Menggali informasi siswa tentang Gaya Magnet
-
Guru memberikan timbal balik positif dari jawaban siswa Untuk lebih memahami materi tentang gaya magnet, siswa dihimbau untuk memperhatikan tayangan animasi
-
Guru Menayangkan animasi gaya magnet
-
Siswa memperhatikan penayangan animasi mengenai gaya magnet
-
Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi
-
Guru
mengkondisikan
siswa
untuk
fokus
pada
benda
yang
mengenai
media
yang
didemonstrasikan guru -
Guru mendemonstrasikan media realistik
-
Guru
dan
siswa
saling
tanya
jawab
didemonstrasikan oleh guru -
Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti yang dicontohkan oleh guru didepan kelas
34
-
Siswa kembali ke dalam kelompok yang dibentuk pada pertemuan pertama
-
Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok
-
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya
-
Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya
-
Guru meluruskan tentang hasil-hasil yang dicapai masing-masing kelompok
-
Guru memberikan penguatan materi tentang “Gaya Magnet”
3. Kegiatan Penutup -
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
-
Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab
-
Sebelum pembelajaran berakhir guru memberitahukan kepada siswa bahwa untuk pertemuan berikutnya adalah mengerjakan soal/evaluasi tertulis pilihan ganda
-
Salam penutup
3.4.1.3. Tahap Observasi Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1) aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas tersebut, maka digunakan lembar observasi yang disediakan peneliti. 3.4.1.4. Refleksi Data yang diperoleh, dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti. Bagaimana hasil belajar siswa serta bagaimana hasil pembelajaran guru serta bagaimana perkembangan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran siklus I berlangsung. Data yang telah dianalisis kemudian direfleksi dan kelemahankelemahan yang terdapat pada Siklus I, dijadikan bahan pertimbangan untuk disempurnakan pada siklus II. Rincian Siklus II sebagai berikut :
35
3.4.2. Siklus II 3.4.2.1.Tahap Perencanaan Tahap Perencanaan meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Identifkasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang terdapat pada siklus I 2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan metode demonstrasi dengan mempertimbangkan kelemahankelemahan yang terdapat pada siklus I 3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar 4. Membuat RPP dengan metode pembelajaran demonstrasi 5. Menyiapkan media peraga dan animasi 6. Menyusun lembar kerja siswa 7. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran 8. Menyiapkan lembar penilaian 9. Membuat lembar observasi guru dan siswa 3.4.2.2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan 3 kali pertemuan seperti pelaksanaan pada siklus I. Pada pertemuan pertama dan kedua terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Sedangkan pertemuan ketiga adalah evaluasi pembelajaran. Pertemuan I 1. Kegiatan Awal -
Salam pembuka
-
Berdo’a
-
Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
-
Apersepsi “ menayangkan gambar tentang pesawat sederhana”
-
Bertanya jawab mengenai gambar
-
Memotivasi siswa
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran “ pesawat sederhana”
36
2. Kegiatan Inti -
Guru menggali informasi dasar siswa tentang pesawat sederhana
-
Guru Memberikan timbal balik positif jawaban siswa (untuk memahami lebih jauh mengenai pesawat sederhana, perhatikan animasi didepan!)
-
Guru menayangkan animasi tentang pesawat sederhana
-
Siswa memperhatikan penayangan animasi mengenai pesawat sederhana
-
Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi
-
Guru
mengkondisikan
siswa
untuk
fokus
pada
benda
yang
mengenai
media
yang
didemonstrasikan guru -
Guru mendemonstrasikan media realistik
-
Guru
dan
siswa
saling
tanya
jawab
didemonstrasikan oleh guru -
Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti yang dicontohkan oleh guru didepan kelas atas bimbingan guru
-
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen
-
Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok
-
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya
-
Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya
-
Guru meluruskan tentang hasil-hasil yang dicapai masing-masing kelompok
-
Guru memberikan penguatan materi tentang pengungkit dan bidang miring
3. Kegiatan Penutup -
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
-
Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab
-
Salam penutup
37
Pertemuan II 1. Kegiatan Awal -
Salam pembuka
-
Berdo’a
-
Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
-
Apersepsi “ menayangkan video , ”
-
Bertanya jawab mengenai video
-
Memotivasi siswa
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran “ Pesawat Sederhana Sub materi Katrol dan Roda”
2. Kegiatan Inti -
Menggali informasi siswa tentang katrol dan roda
-
Guru memberikan timbal balik positif dari jawaban siswa (untuk lebih memahami materi tentang prinsip kerja katrol dan roda)
-
siswa dihimbau untuk memperhatikan tayangan animasi
-
Guru menayangkan animasi
-
Siswa memperhatikan penayangan animasi
-
Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi
-
Guru
mengkondisikan
siswa
untuk
fokus
pada
benda
yang
mengenai
media
yang
didemonstrasikan guru -
Guru mendemonstrasikan media realistik
-
Guru
dan
siswa
saling
tanya
jawab
didemonstrasikan oleh guru -
Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti yang dicontohkan oleh guru didepan kelas
-
Siswa kembali ke dalam kelompok yang dibentuk pada pertemuan sebelumnya
-
Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok
-
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya
38
-
Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya
-
Guru meluruskan tentang hasil-hasil yang dicapai masing-masing kelompok
-
Guru memberikan penguatan materi tentang “Pesawat sederhana Submateri katrol dan roda”
3. Kegiatan Penutup -
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
-
Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab
-
Sebelum pembelajaran berakhir guru memberitahukan kepada siswa bahwa untuk pertemuan berikutnya adalah mengerjakan soal/evaluasi tertulis pilihan ganda
-
Salam penutup
Pertemuan III Pada pertemuan ke tiga ini guru berencana memberikan soal evaluasi obyektif pilihan ganda sebagai upaya timbal balik mengukur tingkat pemahaman dan ketuntasan hasil belajar pada siklus II. 3.4.2.3. Tahap Observasi Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1) aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas tersebut, maka digunakan lembar observasi yang disediakan peneliti. 3.4.2.4. Tahap Refleksi 1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data atau hasil yang terkumpul. 2. Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus II. 3. Evaluasi tindakan siklus II
39
3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar IPA dengan materi pokok gaya dan pesawat sederhana di SD Negeri Mrisi 2 Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan setelah menggunakan metode demonstrasi berbantuan media animasi, peneliti menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Teknik Tes Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik tes. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:138), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu dan kelompok. Tes dalam penelitian ini ada dua macam yaitu tes formatif berbentuk pilihan ganda yang dikerjakan secara individu dan tes berupa lembar kerja kelompok yang dikerjakan secara kelompok. Berikut kisi-kisi intrumen Siklus I dan Siklus II.
40
Tabel 5 Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I Standar Kompetensi Dasar Kompetensi 5. Memahami 5.1. Mendeskripsikan hubungan hubungan antara antara gaya, gaya, gerak dan gerak, dan energi melalui energi, serta percobaan (gaya fungsinya gravitasi, gaya gesek, gaya
Indikator 1. Menjelaskan
No Item 1
Jumlah Item 1
pengertian gaya 2. Menyebutkan contoh
8,9,10,11, 15 penerapan gaya gesek
5
dalam kehidupan sehari-hari 3. Menyebutkan faktor-
magnet)
12,17
2
3,4,5,16,1 9
6
2,13,20
3
6,7,14,18
4
faktor yang mempengaruhi besarnya gaya gesek 4. Menyebutkan contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari 5. Menggolongkan benda yang dapat ditarik magnet dan benda yang tidak dapat ditarik magnet 6. Membuat magnet
Jumlah
20
41
Tabel 6 Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus II Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
Kompetensi Dasar 5.2. Menjelaskan
Indikator 1. Menjelaskan
pesawat sederhana
pengertian pesawat
yang dapat
sederhana
No Item 1,
Jumlah Item 1
membuat pekerjaan lebih
2. Menyebutkan
mudah dan lebih
jenis-jenis pesawat
cepat
sederhana 3. Memberi contoh berbagai dilingkungan
2,3,4,5,17, 20
6
6,7,9,10,1 1,12,13,14 ,16,19
10
8,15,18
3
sekitar yang menggunakan prinsip pesawat sederhana 4. Mengidentifikasi berbagai kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana
Jumlah
20
42
2. Teknik Observasi Nasution (1988:226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja bedasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Observasi yang digunakan adalah observasi langsung yang dilakukan tanpa perantara terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan pada siswa untuk mengetahui hasil belajar afektif dan psikomotorik selama proses pembelajaran. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya sesuai dengan jenis perilaku yang akan diamati dan situasi yang diobservasi. Tabel 7 Lembar Observasi Guru No
Indikator/Aspek yang diamati
A
Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode Demonstrasi dengan memanfaatkan media Animasi PRA PEMBELAJARAN Fase 1 : Orientasi Siswa Membuka pelajaran dengan memberi salam dan berdoa bersama. Melakukan absensi kehadiran siswa Memeriksa kesiapan siswa Melaksanakan apersepsi Memberi motivasi kepada siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penyajian Materi Mengkoordinasi siswa untuk memperhatikan penjelasan materi yang terdapat pada animasi Memberikan/mengulang penjelasan singkat materi Fase 2 : Demonstrasi Mengkondisikan suasana terfokus pada kegiatan pendemonstrasian Fase 3 : Latihan Terbimbing
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7 8 9.
Skor 1 2 3 4
43
10 11
19 20 21
Membimbing siswa melakukan uji coba demonstrasi Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya Fase 4 : Demonstrasi Mandiri Membagi kelompok secara heterogen Menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kerja kelompok Membantu siswa membuat laporan diskusi dari analisa yang dilakukan Membimbing siswa menyajikan hasil diskusi Menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi Kegiatan Akhir Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum di mengerti. Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari Melakukan refleksi Memberi pesan moral positif kepada siswa Melakukan evaluasi
B 22 23
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran
C 24
Penilaian Proses dan Hasil Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran Jumlah Persentase
12 13 14
15 16 17 18
Keterangan : 1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang. 2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup. 3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik. 4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat baik.
44
Tabel 8 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa No. I
II
Aspek yang diamati Pra pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masingmasing 2. Kesiapan menerima pembelajaran Kegiatan Awal Pembelajaran 3. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai 4. Siswa memperhatikan apersepsi guru
III
5. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pembelajaran 6. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran 7. Aktif bertanya saat proses belajar mengajar berlangsung 8. Adanya interaksi positif antar siswa 9. Adanya interaksi positif antara siswa dengan guru, dan media belajar B. Pendekatan/ strategi belajar 10. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan kelompok 11. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberi kesempatan 12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran 13. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan 14. Siswa merasa senang menerima pelajaran C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 15. Adanya interaksi positif siswa pada saat melakukan diskusi kelompok 16. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan
Ya
Tidak
45
17. Siswa semakin jelas saat penjelasan materi D. Penilaian proses dan hasil belajar 18. Siswa mendemonstrasikan hasil belajar E. Penggunaan bahasa
IV
19. Siswa mampu mengemukakan pendapat dengan lancar 20. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas Penutup 21. Siswa di bimbing guru secara aktif membuat rangkuman/kesimpulan dari pembelajaran JUMLAH Persentase 3. Dokumentasi Selain
menggunakan
teknik
tes
dan
observasi,
peneliti
juga
menggunakan teknik dokumentasi dalam pengumpulan data. Dokumentasi dalam penelitian ini dapat berupa dokumentasi tertulis maupun gambar. 3.6. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah harapan terjadinya hasil belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas. Penerapan metode demonstrasi dan memanfaatkan media animasi pada mata pelajaran IPA ini dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila ketuntasan hasil belajar individual siswa sudah mencapai nilai ≥ 75 dan ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ≥ 75. 3.7. Teknik Analisis Data Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif komparatif yaitu dengan cara membandingkan data hasil belajar IPA pada kondisi awal, data hasil belajar pada siklus I, dan data hasil belajar pada siklus II. Dari perbandingan data tersebut, dapat dilihat perubahan dan peningkatan hasil
46
belajar IPA pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dengan menerapkan metode demonstrasi berbantuan media animasi. 3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian sebelum digunakan oleh peneliti. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten jika dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2009: 351). 3.8.1. Uji Validitas Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimilki oleh sebutir item untuk mengukur apa yang seharusnya (Sudijono, A.2001). Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, jika skor pada butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya. Sugiyono (2007) menyatakan bahwa uji validitas merupakan suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Analisis untuk validitas item instrumen menggunakan perhitungan korelasi item total (Corrected Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Ali (1987) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 9 Rentang Indeks Validitas No 1 2 3 4 5
Indeks 0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Keterangan Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
47
Koefisian validitas hanya punya makna apabila mempunyai harga positif. Walaupun semakin tinggi mendekati 1,00 berarti suatu tes semakin valid hasil ukurannya, namun pada kenyataannya suatu koefisien validitas tidak pernah mencapai angka 1,00. Soal tes yang akan diujikan pada pos tes dilakukan uji coba terlebih dahulu pada 30 siswa SD Negeri Mrisi 3, item soal yang diuji validitasnya berjumlah 40 soal (20 soal untuk siklus 1 dan 20 soal untuk siklus 2). Uji validitas soal tersebut dengan bantuan spss 20 .0 for windows dengan cara klik analyze kemudian pilih scale, reliability analysis, semua data jumlah soal di pindahkan ke ruas kanan, klik statistics, klik scale, scale if item deleted, continue, klik ok. Hasil Uji Validitas Siklus I Dari 20 item soal yang diujikan terdapat 17 item soal yang valid dan 3 item soal yang tidak valid antara lain soal no 13, 18 dan 20.(terlampir) Hasil Uji Validitas Siklus II Uji validitas soal pada siklus 2, dari 20 item soal yang diujikan terdapat 17 item soal yang valid dan 3 item soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid antara lain soal no 4, 17 dan 20.(terlampir) 3.8.2. Uji Reliabilitas Reliabiltias (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah adalah tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistenscy) skor tes. Pengertian yang sangat sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Dalam bukunya Slameto, dkk (2011: 8.14) semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes (mendekati 1) makin tinggi pula keajegan/ ketepatannya. Berikut tabel rentang indeks reliabilitas.
48
No
Tabel 10 Rentang Indeks Reliabilitas Indeks Keterangan
1
0,80 – 1,00
Sangat reliabel
2
< 0,80 – 0,60
Reliabel
3
< 0,60 – 0,40
Cukup reliabel
4
< 0,40 – 0,20
Agak reliabel
5
<0,20
Kurang reliabel
Pengukuran tingkat reabilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0 for windows Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument soal, terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri Mrisi 3 Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.