BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian, penyebaran dan pengumpulan data, serta pengolahan dan analisis data penelitian. A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh program bimbingan dan konseling bagi pengembangan motivasi berprestasi siswa. Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Berkenaan dengan bagaimana kondisi, proses, karakteristik, hasil dari suatu variabel. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: (1) motivasi berprestasi siswa, (2) program bimbingan dan konseling bagi pengembangan motivasi berprestasi siswa.. Untuk mendapatkan data peneliti menentukan subjek penelitian yaitu siswa SMP Negeri 2 Pontang Kabupaten Serang pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010 yang tersebar di 10 rombongan belajar (kelas). Dengan pertimbangan efesiensi waktu, biaya dan tenaga, maka subjek penelitian (siswa) tersebut diambil sebagian atau wakil dari setiap tingkatan yang membentuk sampel penelitian atau unit penelitian. Sebagai deskripsi jumlah keseluruhan subjek, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 SUBJEK (POPULASI) PENELITIAN MOTIVASI BERPRESTASI NO 1 2 3 4
KELAS 7 A B C D JUMLAH
JUMLAH KELAS 8 38 A 38 B 38 C 38 D 152
JUMLAH 35 35 34 104
50
KELAS 9 A B C D
JUMLAH 34 34 33
JML TOTAL
101
357
51
Selanjutnya untuk menentukan sampel penelitian dari populasi di atas digunakan teknik quota sampling,yaitu pemilihan berdasarkan jumlah yang sudah ditetapkan. Dalam pengumpulan data, peneliti menghubungi sampel/subjek yang memenuhi persyaratan, tanpa menghiraukan dari mana asal subjek, yang terpenting mudah dihubungi dan terpenuhinya jumlah quota yang ditetapkan (Arikunto, 1998:114). Untuk menentukan besarnya subjek/sampel penelitian, peneliti menggunakan rumus Yamane (Jalaludin, 1989: 82), yaitu sebagai berikut:
Keterangan: N = Ukuran Populasi n = Ukuran Sampel Minimal d = presisi 1 = Angka konstan Secara kuantitatif disebut kesalahan baku, standar error yang dalam penelitian sosial besarnya antara 5% sampai 10%, dan pada penelitian ini yang diambil adalah 5%, sehingga diperoleh:
= 188,92 dibulatkan menjadi 189 siswa Jadi jumlah sampel penelitian 189, sedangkan untuk penentuan sampel tiap kelas ditentukan secara proposional, perhitungannya sebagai berikut:
Kelas VII
N=
152 358
X 188,92 = 80,74 dibulatkn 81
Kelas VIII
N=
104 358
X 188,92 = 54,88 dibulatkn 55
101 358
X 188,92 = 53,30 dibulatkn 53
Kelas IX
N=
52
Dengan demikian penentuan jumlah sampel untuk tiap kelas jumlahnya ditentukan secara proporsional. Penyebaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.2 DISTRIBUSI SAMPEL PENELITIAN
NO KELAS 7 JUMLAH KELAS 8 JUMLAH KELAS 9 JUMLAH 1 A 21 A 19 A 18 2 B 20 B 18 B 18 3 C 20 C 18 C 17 4 D 20 D D JUMLAH 81 55 53
JML TOTAL
189
Selanjutnya untuk mendapatkan data tentang program bimbingan dan konseling bagi pengembangan motivasi berprestasi. Tabel 3.3 RESPONDEN VALIDASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI PENGEMBANGAN MOTIVASI BERPRESTASI
NO RESPONDEN 1 Kepala Sekolah 2 Komite Sekolah 3 Guru Mata Pelajaran 4 Siswa Jumlah
JUMLAH KETERANGAN 1 1 5 3 dari pengurus OSIS 10
B. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Berdasarkan cara atau teknik pengumpulan data, dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.
53
Dalam mengungkap data tentang motivasi berprestasi dilakukan dengan menggunakan angket (kuesioner). Forced choice yaitu responden dimohon untuk memberikan jawaban “ Ya” atau “Tidak” pada setiap pertanyaan. Dalam penyekoran, kedua instrumen yang dipergunakan dengan nilai berkisar 1 dan 0. Perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 KRETERIA PENILAIAN ALTERNATIF JAWABAN SETIAP ITEM NO
OPTION
SKOR Positif Negatif
1
Ya
1
0
2
Tidak
0
1
Dalam menyusun alat pengumpul data, peneliti berpedoman pada ruang lingkup variabel-variabel yang terkait. Untuk memudahkan dalam menyusun alat pengumpulan data, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan ditanyakan pada responden berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bab II.
2.
Menentukan instrumen alat pengumpul data.
3.
Membuat kisi-kisi dalam bentuk matriks yang sesuai dengan indikator setiap variabel.
4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang 5. akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket yang telah dibuat. 6. Menetapkan kreteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban serta bobot penilaiannya.
54
7. Membuat petunjuk pengisian angket, responden mubuhkan tanda ceklist (√) pada jawaban yang sesuai. Aspek-aspek penelitian dijabarkan sejumlah indikator yang direalisasikan dalam bentuk pertanyaan angket yang pilihan jawabannya adalah” ya” dan “tidak”.Pilihan jawaban dua option dimaksudkan untuk memberikan kemudahan pada responden untuk menjawab dan memudahkan peneliti dalam pengolahan data. Pertanyaan yang pararelkan dengan indikator sehingga mampu mengukur data penelitian. Di bawah ini disajikan kisi-kisi instrumen dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3.5 KISI-KISI MOTIVASI BERPRESTASI Aspek
Sub Aspek
Indikator
Motiva A. Mempunyai 1. Bertanggung jawab si Bertanggung jawab terhadap tugasPrestasi pribadi tugas/pekerjaan yang diterimanya. 2. Puas dengan hasil pekerjaan karena hasil usaha sendiri. B. Menetapkan nilai yang akan dicapai atau menetapkan standar unggulan C. Berusaha bekerja kreatif.
+ 1,2,4,5,6,8 9,10,12
3,7 11
13,14,15
16
1.Menetapkan nilai yang akan dicapai.
17,18,19,20 21 22,23,2,,26 25
2.Berupaya menguasai materi pelajaran secara tuntas.
27,29,30,3128 32,33,34
1.Gigih /giat mencari cara untuk menyelesaikan tugas. 2. Menampilkan sesuatu yang berbeda/bervariasi
D. Berusaha mencapai citacita.
No. Pernyataan
35,36,37,38 39,41,42,43 40
1. Rajin mengerjakan tugas
44,45,46,47 48
2. Belajar dengan keras
49,50,51,52 53,54
55
3. Tekun dalam belajar.
4. Ulet dalam belajar. 5. Menetapkan cita-cita 1.Mempunyai cara untuk mempermudah tugas-tugas yang sukar. 2.Memilih tugas pada tingkat kesukaran yang sedang. 1. Tidak ada kegiatan yang F. Melakukan lupa dikerjakan. kegiatan sebaikbaiknya 2.Membuat jadwal kegiatan belajar dan mentaati jadwal tersebut. 3. Berinisiatif untuk belajar mengerjakan soal-soal latihan tanpa menunggu perintah guru 4. Memiliki buku pelajaran dan alat tulis yang dibutuhkan dalam belajar. G. Mengadaka 1.Mengantisipasi kegagalan atau kesulitan yang n antisipasi. mungkin terjadi, E. Memiliki tugas yang moderat.
2. Membuat persiapan belajar .
55,56,57,58 62 59,60 61 63,64,65,66 67 68,69,70,71 72,73,74,75 76
77,78,79 80,81,82 83,84,86,87 86 88 89,90,91, 93 92
94,95,96,97
98,99,100, 103 101,102,104 105 106,108,109 107 ,110,111
Untuk menyusun program bimbingan dan konseling bagi pengembangan motivasi berprestasi, maka terlebih dahulu disusun rancangan program bimbingan. Rancangan program bimbingan tersebut kemudian dirapatkan/dimusyawarahkan untuk mendapatkan masukan dari seluruh peserta. Secara garis besar rancangan program bimbingan dan konseling bagi pengembangan motivasi berprestasi siswa SMPN 2 Pontang Serang akan meminta pendapat tentang hal-hal sebagai berikut.
56
TUJUAN Mempero leh gambaran pendapat dan saran tentang Program Bimbinga n dan Konselin g bagi Pengemb angan Motivasi Berpresta si Siswa di SMPN 2 Pontang
Tabel 3.6 KISI-KISI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI PENGEMBANGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA ASPEK SUB ASPEK 1.Pendapat dan saran a. Pendapat tentang Program Bimbingan dan tentang Program Konseling bagi Pengembangan Motivasi Bimbingan dan Berprestasi Konseling bagi b. Kebijakan tentang Program Bimbingan dan Pengembangan Konseling bagi Pengembangan Motivasi Motivasi Berprestasi Berprestasi Siswa c. Prospek Program Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan Motivasi Berprestasi d. Hakikat Program Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan Motivasi Berprestasi e. Kontribusi Program Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan Motivasi Berprestasi f. Faktor pendukung dan penghambat Program Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan Motivasi Berprestasi g. Upaya meningkatkan pelaksanaan layanan Program Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan Motivasi Berprestasi h. Kinerja guru Pembimbing 2. Sistem Pengelolaan a. Keikutsertaan personel dalam Program Program Bimbingan Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan dan Konseling bagi Motivasi Berprestasi Pengembangan Motif b. Jalinan hubungan personel sekolah dengan guru Berprestasi pembimbing 3. Pengembangan a. Dasar Penyusunan Program (1) Perencanaan, (2) Program Bimbingan Pengorgani- sasian, (3) Sarana, (4) Anggaran, (5) dan Konseling bagi Koordinasi, (6) Pelaksanaan, (7) Penilaian Pengembangan b. Keikutsertaan Personil Sekolah dalam penyusunan Motif Berprestasi program. 4.Bidang Layanan a. Aspek-aspek layanan b.Keterlasanaan penyampaian Program Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan Motivasi Berprestasi 5. Populasi layanan a. Keluasan cakupan sasaran layanan Program b. Jumlah siswa yang mendapat layanan Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan Motivasi
57
Berprestasi
C. Penyebaran dan Pengumpulan Data Ada dua kegiatan yang dilakukan penelitian sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan: Pertama, kegiatan untuk memperoleh data tentang motivasi berprestasi siswa siswa, dilakukan dengan penyebaran angket kepada seluruh responden SMPN 2 Pontang pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010 mulai tanggal, 26 April 2010. Pengumpulan angket dilaksanakan secara bersamaan, data dikumpulkan dari responden dan dihitung kesesuaian jumlahnya
yaitu 189 responden, kemudian dilakukan
pengolahan data Kedua, penyusunan Program Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan Motif Berprestasi siswa, yan dilaksanakan melalui focus group discussion. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Ukuran memadai atau tidaknya instrumen sebagai alat pengumpul data yang mengukur variabel penelitian harus mempunyai syarat utama, yaitu validitas atau kesahihan dan relianilitas atau keajegan. Dalam penelitian ini instrumen yang telah dinilai ahli (judgement experts) disebarkan kepada sampel yakni siswa SMPN 2 Pontang kelas VII, VIII, dan IX pada semester genap 2009/2010 , berjumlah 189 yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapaun pelaksanaan uji coba instrumen dilaksanakan sejak hari Senin, 26 April 2010 sampai dengan Sabtu, 1 Mei 2010. a. Uji Validitas Instrumen
58
Seperti yang dikemukakan Suharsimi Arikunto (1998: 136) bahwa, tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana variabel data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan pengujian validitas tiap butir item. Adapun rumus yang digunakan dalam pengujian validitas instrumen, peneliti mengunakan rumus koefesien korelasi (r) dengan teknik Spearman yang dengan ’rho Spearman’ Rumus ini untuk mengkorelasikan urutan tingkatan (M.Ali.1993:193), rumusnya adalah sebagai berikut:
Arikunto (1987:211) Keterangan:
rhoxy = koefisien korelasi tata jenjang D = Diference (pembeda) antarjenjang setiap subjek. N = banyaknya subjek Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi (r ), menggunakan teknik korelasi seperti yang dikemukakan Masrun (Sugiono, 1999:106) sebagai berikut. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat hádala kalau
r = 0,3 jadi
kalau korelasi antarinstrumen dengan skor total kurang 0,3 maka butir dalam instruyen tersebut tidak valid.
59
Berdasarkan hasil perhitungan exel dan program SPSS for Windows versi 12.0, maka diperoleh hasil untuk uji validitas. Dari hasil uji validitas tersebut dilakukan seleksi angket dan membuang pernyataan/ítem yang tidak valid yakni yang skor korelasinya kurang dari 0,3. Item/pernyataan yang valid yakni yang skor korelasinya sama atau lebih besar dari 0,3. Dilakukan pengolahan data lebih lanjut. Dari hasil pengujian sitem Excel dan program SPSS for Windows versi 12.0, dengan análisis korelasi bivariat Pearson, dapat diketahui dari jumlah subjek sebanyak 40 siswa, dari seluruh ítem yang berjumlah 111, yang dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95% sampai 99% sebanyak 94 item dan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 17 item, terdiri dari ítem nomor 1, 5, 11, 19, 25, 29, 31, 36, 42, 53, 61, 67, 72, 84, 85, 104, dan 107 karena berada pada tingkat kepercayaan di bawah 95%.Dengan demikian 94 item yang valid langsung bisa dipakai untuk pengumpulan data serta diolah lebih lanjut, sedangkan 17 item yang dinyatakan tidak valid langsung dibuang. Oleh karena itu, ítem alat pengungkapan data motivasi berprestasi yang dipergunakan dalam penelitian ini sebanyak 94 item. Perhitungan validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. b. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian derajat konsistensi (keajegan) instrumen pengumpul data. Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketetapan setiap item yang digunakan. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan internal consistency sehingga pengujian tingkat reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode belah dua (split half methode) Spearman Brown, yaitu membelah dua instrumen menjadi kelompok ganjil dan kelompok genap. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
60
(Sugiono, 1999:104) Keterangan: ri = reliabilitas internal seluruh instrumen rb = korelasi produk moment antara belahan pertama dan kedua Setelah koefisiensi korelasi dan reliabilitas diperoleh, kemudian dikonsultasikan menggunakan tabel r dari product moment. Jika r hitung > dari r tabel pada taraf kepercayaan tertentu maka instrumen tersebut reliabel, dan sebaliknya, jika r hitung < dari r tabel maka instrumen tersebut tidak reliabel. Dari hasil perhitungan untuk instrumen Motivasi Berprestasi siswa, diperoleh harga koefisien korelasi sebesar 0,939 dengan tingkat kepercayaan 99%. Kemudian dari hasil tersebut dimasukan ke dalam rumus koefisien relibilitas total (rtt) sebagai berikut.
.rtt = 2 x 0,939 1 + 0,939 (Arikunto, 1998) Hasil perhitungan menunjukan bahwa rtt sebesar 0,9685 dengan tingkat kepercayaan 99% atau p < 0,01. Hal ini berarti instrumen penelitian Motivasi Berprestasi memiliki tingkat ketepatan yang sangat signifikan. Dengan demikian instrumen ini dapat dipergunakan untuk penelitian. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. D. Analisis Data Penelitian Dalam penelitian ini, difokuskan pada dua analisis data, pertama analisis data hasil diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) dan penyebaran angket untuk mengetahui gambaran motivasi berprestasi siswa SMPN 2 Pontang Serang , kedua menganalisis data dalam rangka penyusunan program bimbingan dan konseling yang tepat bagi Pengembangan Motivasi Berprestasi Siswa SMPN 2. Pontang Serang.
61
Untuk menganalisis data motivasi berprestasi menggunakan penelitian kuantitatif. Analisis data dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah seluruh data yang bersumber dari responden (data angket motivasi berprestasi) terkumpul. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif yang meliputi penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, perhitungan modus, median, mean, pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, deviasi, dan perhitungan prosentase. Sedangkan untuk menganalisis data Program Bimbingan dan Konseling bagi Pengembangan Motivasi Berprestasi Siswa adalah bersifat kualitatif. Data yang diperoleh melalui focus group discussion yaitu diskusi kelompok yang terfokus pada penyusunan program layanan bimbingan serta observasi lapangan. Tabel 3.7 HASIL UJI COBAPROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK PENGEMBANGAN MOTIVASI BERPRESTASI N Aspek O 1
2
3
Indikator
Mempunyai a. Bertanggung jawab terhadap tugastanggung tugas/pekerjaan yang jawab pribadi diterimanya. b.Puas dengan hasil pekerjaan karena hasil usaha sendiri Menetapkan a. Menetapkan nilai nilai yang yang akan dicapai. akan dicapai b. Berupaya menguasai atau materi pelajaran menetapkan secara tuntas. standar unggulan Berusaha a. Gigih /giat mencari bekerja cara untuk kreatif. menyelesaikan tugas.
Persentase Keberhasilan Sebelum 44,68%
Sesudah 55,97%
Kenaikan 11,29%
46,30%
59,39%
13,09%
46,56%
60,38%
13,82%
45,33%
59,79%
13,82%
50,09%
62,26%
12,17%
62
b. Menampilkan sesuatu yang berbeda/bervariasi. a. Rajin mengerjakan tugas b. Belajar dengan keras
45,37%
55,03%
9,66%
44,23%
53,65%
9,42%
43,39%
55,45%
12.06%
c. Tekun dalam belajar d. Ulet dalam belajar e. Menetapkan cita-cita
46,41% 49,47% 46,83%
56,31% 55,95% 52,91%
9,9% 6.48%
Memiliki a. Mempunyai cara tugas yang untuk mempermudah moderat tugas-tugas yang sukar. b.Memilih tugas pada tingkat kesukaran yang sedang. Melakukan a. Tidak ada kegiatan 6 kegiatan yang lupa dikerjakan. sebaikb. Membuat jadwal baiknya kegiatan belajar dan mentaati jadwal tersebut. c. Berinisiatif untuk belajar mengerjakan soal-soal latihan tanpa menunggu perintah guru d. Memiliki buku pelajaran dan alat tulis yang dibutuhkan dalam belajar. H. Mengadaka a. Mengantisipasi n antisipasi. kegagalan atau 7 kesulitan yang mungkin terjadi, b. Membuat persiapan belajar .
52,12%
55,56%
3,44%
49,91%
54,14%
4,23%
50,09%
54,67%
4,58%
47,35%
53,17%
5,82%
55,03%
65,71%
10,68%
52,91%
65,40%
12,49%
47,75%
58,82%
11,07%
43,28%
53,12%
9.84%
4
Berusaha mencapai cita-cita.
5