BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Sekilas PT SAMUEL SEKURITAS INDONESIA
Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) adalah perusahaan jasa investasi. SSI memiliki beberapa divisi yang menyediakan jasa-jasa keuangan di bidangnya masing-masing, yaitu: 1. Jasa Perantara Perdagangan dan Penjaminan Emisi Saham 2. Jasa Perantara Perdagangan dan Penjaminan Emisi Obligasi 3. Jasa Investment Banking 4. Jasa Penasihat Keuangan 5. Riset Pasar Modal Indonesia 6. Produk-Produk Reksadana dan Jasa Aset Manajemen 7. Fasilitas Full-Online, yaitu jasa online trading, portfolio maintenance, dan portal
untuk berita keuangan mutakhir SSI didirikan pada tahun 1992 oleh para eks-eksekutif Citibank – Jakarta dan telah berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan pasar modal di Indonesia. Pada masa awal operasinya, SSI telah menjadi pionir yang memperkenalkan dan menjadi arranger produk-produk instrumen pendapatan tetap. Setelah itu SSI mulai berkembang dan menyediakan berbagai jasa antara lain jasa perantara perdagangan serta penjaminan emisi instrumen pendapatan tetap dan saham, jasa corporate finance dan jasa penasehat restrukturisasi perusahaan. SSI juga telah berpengalaman bertransaksi dengan berbagai
institusi lokal maupun asing dengan nilai lebih dari US$ 3.5 milyar sejak tahun pendiriannya. Jumlah tenaga pemasaran SSI saat ini melebihi 120 orang profesional lokal dan ekspatriat. Sebagai perusahaan yang independen dan dikelola secara profesional, komitmen SSI adalah menyediakan jasa-jasa yang terbaik bagi klien-kliennya. Hal ini didukung oleh antara lain penggunaan teknologi terbaru yang tersedia. SSI juga memiliki tim riset untuk membantu para klien dalam mengambil keputusan investasi. Produk jasa SSI yang menjadi objek penelitian penulis adalah Reksadana Saham. Beberapa jenis reksadana yang ditawarkan SSI antara lain : a.
Reksadana Saham (SAM Dana Berkembang) Tujuan SAM – DB adalah untuk memperoleh hasil yang menarik dari investasi utamanya pada portfolio berimbang antara saham dan instrumen pendapatan tetap. Pedoman asset : Golongan Aset
Kisaran
Target
Instrumen Saham
30 – 75 %
65 %
Instrumen pendapatan tetap dan pasar uang
25 – 70 %
35 %
Manajer Investasi : Budi Budar
b. Reksadana Pendapatan Tetap (SAM Dana Pasti)
Tujuan SAM – DP adalah untuk memperoleh pendapatan yang tinggi dengan potensi apresiasi modal melalui investasi pada portfolio yang terdiversifikasi pada instrumen pendapatan tetap berdenominasi Rupiah. Pedoman asset : Kisaran
Target
Instrumen pendapatan tetap dan pasar uang
70 – 90 %
80 %
Kas
10 – 30 %
20 %
Golongan Aset
Manajer Investasi : Willy Sam c. Reksadana Campuran (SAM Dana Pasti Plus) Tujuan SAM – DPP adalah untuk memperoleh hasil yang menarik dari investasi pada portfolio berimbang antara instrumen saham dan instrumen pendapatan tetap di Indonesia. Pedoman asset : Kisaran
Target
Instrumen pendapatan tetap dan pasar uang
70 – 90 %
80 %
Instrumen saham
10 – 30 %
20 %
Golongan Aset
Manajer Investasi : Budi Budar
3.2
Kerangka Pikiran
Untuk melakukan penelitian terhadap NAB SAM Dana Pasti, penulis menggunakan data-data historis sejak awal Januari 2002 hingga Akhir Agustus 2003 sebagai data acuan.
Diharapkan dengan menggunakan data historis tersebut, hasil
perhitungan akan lebih akurat dan dapat dipakai sebagai model perhitungan tingkat imbal hasil dengan risiko atas investasi RDPT. Sebagai pembanding, penulis menggunakan IHSG sebagai cerminan portfolio yang lengkap yang menggambarkan pergerakan harga saham secara keseluruhan. Selain itu, penulis juga menggunakan data historis mingguan SBI sebagai dasar bagi tingkat suku bunga bebas risiko (risk-free rate). Data pergerakan NAB dan IHSG yang dianalisa oleh penulis merupakan pergerakan data harian. Alasan dipilihnya pergerakan data harian adalah agar hasil perhitungan lebih akurat karena mendekati realita pergerakan NAB dan IHSG setiap hari. Selanjutnya, dari data harian tersebut, dibuatkan return masing-masing NAB dan IHSG untuk kemudian dihitung standard deviasi dan hubungan regresi-nya. Cara perhitungan return NAB dan IHSG adalah sebagai berikut :
Re turnNAB=
Re turnIHSG=
NAB(t ) − NAB(t − 1) NAB(t − 1) IHSG(t ) − IHSG(t − 1) IHSG(t − 1)
Penulis menggunakan analisa CAPM agar dapat menghitung required rate of return dari NAB SAM Dana Pasti, yaitu tingkat imbal hasil minimal yang dibutuhkan investor (dengan memperhatikan tingkat bunga bebas risiko). Required rate of return tersebut selanjutnya dibandingkan (lebih tinggi, sama dengan, atau lebih rendah) dengan actual return NAB SAM Dana Pasti.
3.3
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan meliputi : a. Metode Penelitian Kepustakaan Dilakukan dengan membaca buku-buku dan artikel yang menunjang untuk kepentingan landasan teori dalam mendukung analisis yang dilakukan. b. Metode Analisis Analisis data merupakan hal penting dalam penelitian karena dengan analisis, data dapat diberi arti yang bermanfaat untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Analisis system dilakukan melalui 3 tahapan yaitu : 1. Wawancara terhadap pihak perusahaan (Manajer Investasi). Wawancara yang dilakukan terbagi dalam 2 tahap, yaitu : -
Wawancara pendekatan, bermanfaat untuk mendekatkan penulis dengan para pengambil keputusan dan masalah-masalah yang dihadapi. Tujuan wawancara ini tidaklah untuk menjawab kumpulan pertanyaan tertentu, melainkan untuk mengakrabkan pembicaraan dan meningkatkan perhatian manajer.
-
Wawancara terstruktur. Tujuannya adalah untuk menjawab kumpulan pertanyaan tertentu. Hasil wawancara pendekatan dapat memberikan beberapa pertanyaan rinci yang akan digunakan dalam wawancara terstruktur.
2. Pengumpulan data NAB, IHSG, SBI, serta data-data lain yang diperlukan
Data-data yang dikumpulkan antara lain data pergerakan NAB dan IHSG harian selama tahun buku 2002, dan tingkat suku bunga SBI harian (sebagai bahan dasar analisa terhadap risk-free rate) 3. Analisis terhadap data keuangan yang terkumpul. Data-data yang telah terkumpul tersebut diolah dan penyajiannya didasarkan pada pembahasan atas hasil pengolahan data dalam bentuk :
3.4
-
Actual Return SAM Dana Pasti
-
Actual Return SAM Dana Pasti (after tax)
-
Actual Return JSX
-
Actual Return Deposito
-
Required Return SAM Dana Pasti
Data / Informasi
Proses penyiapan data memerlukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan oleh orang yang kompeten dalam bidangnya, seperti Manajer Investasi (MI), dosen pembimbing tesis, dan dosen MM Finance Binus lainnya. Data yang telah diolah (hasil perhitungan investor’s required rate of return) tersebut selanjutnya dibandingkan dengan actual return-nya untuk dibuat kesimpulan dan juga dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam saran yang disampaikan oleh penulis. Dalam proses perhitungan dan pengambilan kesimpulan, penulis meminta saran kepada beberapa pihak, seperti Dosen Pembimbing, Manajer Investasi yang
bersangkutan, dan orang-orang yang memiliki pengetahuan di bidangnya yang berkenaan dengan maksud dan tujuan penulisan tesis ini.
3.5
Metode Analisis
Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan analisis Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan beberapa statistical tools seperti standard deviation, covariance, serta correlation.
Metode CAPM yang digunakan diharapkan dapat
memberikan gambaran yang akurat dalam melakukan perhitungan required return dari objek penelitian (RDPT Samuel Sekuritas – SAM Dana Pasti). Pengaruh required rate of return tersebut selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para calon investor yang hendak menanamkan dana yang dimilikinya dalam bentuk Reksadana SAM Dana Pasti Samuel Sekuritas.
3.6
Teknik Pembahasan
3.6.1 Analisis Statistik Awal
Analisis statistik digunakan untuk mengolah data mentah yang didapat (pergerakan NAB, IHSG, dan SBI harian) untuk kemudian dipakai dalam analisa selanjutnya.
Analisis standard deviasi dari masing-masing variabel berguna untuk
menghitung simpangan-simpangan data. Dalam terminologi keuangan, standard deviasi sering disebut sebagai takaran risiko karena mencerminkan simpangan-simpangan data terhadap rata-ratanya.
3.6.1.1
Korelasi
Analisis korelasi (correlation) digunakan untuk mengetahui sifat hubungan antara kedua variabel, apakah memiliki nilai positif ataupun negatif. Nilai korelasi berkisar antara minus 1 hingga 1. Apabila hubungan antara 2 variabel (mis : X dan Y) memiliki korelasi sebesar minus 1 (-1), berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel X dan Y. Jadi, apabila nilai variabel X naik sebesar 5%, maka nilai variabel Y turun sebesar 5%. Jika variable X dan Y memiliki korelasi sebesar 0, berarti sama sekali tidak ada hubungan antara nilai variable X dan variabel Y. Selanjutnya, apabila nilai korelasi sebesar 1, maka kenaikan variabel X akan diikuti pula oleh kenaikan variabel Y dalam proporsi yang sama. Nilai korelasi tidak selalu minus 1, 0, atau 1. Apabila kita melihat nilai absolut-nya, maka hal tersebut menandakan kuat-lemahnya hubungan antara variabel tersebut. Sedangkan plus dan minus dari korelasi menandakan hubungan yang positif / searah (apabila nilai korelasi adalah plus) dan negatif / berlawanan arah (apabila nilai korelasi adalah negatif). Perhitungan koefisien korelasi yang dilakukan dengan menggunakan data historis, dinotasikan sebagai r, adalah sebagai berikut : r=
(
n∑ xy − (∑ x )(∑ y )
)
n ∑ x 2 − (∑ x )
2
(
)
n ∑ y 2 − (∑ y )
2
3.6.1.2
Regresi
Analisis Regresi digunakan untuk melihat hubungan linear antara 2 variabel (X dan Y), dimana X adalah independent variable tetap sedangkan Y adalah dependent variable. Hubungan regresi di antara kedua variabel tersebut sering dirumuskan dalam sebuah persamaan garis : y = b0 + b1 x Nilai b dan b○ dapat dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : b1 =
n(∑ xy ) − (∑ x )(∑ y )
(
)
n ∑ x 2 − (∑ x )
2
b0 = y − b1 x
3.6.1.3
Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kedua data yang diuji. Uji hipotesa dapat digunakan untuk menguji korelasi dan juga regresi (mengenai ada / tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diukur). Bentuk dasar dari null dan alternative hypothesis adalah sebagai berikut : Ho : ρ = 0 (Tidak ada hubungan linier yang signifikan) Hõ : ρ ≠ 0 (Ada hubungan linier yang signifikan)
3.6.1.4
z-test
z-test (Amir D Acsel, 1999, p335) digunakan dalam pengujian hipotesis untuk mengukur perbedaan rata-rata antara kedua variabel yang diukur. Rumus z-test adalah sebagai berikut : Z=
3.6.1.5
x1 − x 2 s12 s 22 + n1 n 2
t-test
t-test digunakan dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah benar-benar ada hubungan antara kedua variable yang diuji.
t-test dapat dilakukan, baik untuk
menguji korelasi maupun uji regresi. Rumus t-test yang digunakan untuk menguji korelasi adalah sebagai berikut : t (n − 2) =
r (1 − r 2 ) (n − 2)
Di mana t memiliki derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar n-2, n adalah jumlah sample, dan r adalah koefisien korelasi berdasarkan sample historis.
Sedangkan t-test yang digunakan untuk menguji hubungan regresi memiliki rumus sebagai berikut : t ( n −2) =
b1 s (b1 )
Di mana t memiliki derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar n-2, n adalah jumlah sample, b adalah slope kemiringan garis linear, dan s(b) adalah standard deviasi dari b. Nilai kritis dari t dicari dengan menggunakan tabel t dengan n-2 sebagai degree of freedom-nya. Untuk mengetahui hasil sebuah uji hipotesa, apakah Ho diterima atau ditolak, maka perlu dibandingkan antara t hitung dengan t tabel. Apabila hasil perhitungan t hitung melebihi t table (t hitung berada di daerah penolakan – rejection area), maka Ho ditolak dan Hõ diterima, demikian pula sebaliknya. Untuk mencari t tabel, penulis menggunakan tingkat keyakinan (confidence level) sebesar 95%.
3.6.2 Perhitungan Systematic Risk / Beta
Perhitungan beta dilakukan dengan memasukkan variabel-variabel statistik seperti covariance dan standard deviasi pasar. Beta yang didapat mencerminkan systematic risk suatu investasi terhadap pasar secara keseluruhan (Dalam hal ini digunakan IHSG sebagai cerminan pasar).
Dengan demikian hasil perhitungan statistik awal dapat
mempengaruhi beta reksadana saham, yang dibandingkan dengan keadaan pasar secara keseluruhan (tercermin dalam pergerakan IHSG).
3.6.2.1
Analisis Required Rate Of Return Dengan Model
CAPM
Hasil perhitungan beta selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung required rate of return dari RDPT Samuel Sekuritas (SAM Dana Pasti). Selain menggunakan beta, perhitungan CAPM juga membutuhkan beberapa variabel lainnya, yaitu market risk premium dan risk-free rate. Hasil perhitungan required rate of return kemudian dibandingkan dengan return pada instrumen investasi lainnya, misalnya tingkat suku bunga deposito, tingkat return pasar, dan juga tingkat actual return atas RDPT baik sebelum dan sesudah efek pajak.
3.6.3 Analisis Obligasi Dalam Portfolio SAM Dana Pasti
Sebagian besar instrumen investasi RDPT adalah dalam bentuk obligasi. Porsi obligasi SAM Dana Pasti (dapat dilihat pada awal Bab 3) adalah sekitar 80%. Portfolio obligasi SAM Dana Pasti tersebut selanjutnya dibahas secara deskriptif untuk dapat dilihat kualitas aset yang dimiliki oleh SAM Dana Pasti.