BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pikir Penelitian Penelitian dalam tesis ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah faktorfaktor yang diteliti mempunyai hubungan yang signifikan sehingga mempengaruhi kecerdasan finansial individu atau tidak. Karena seperti yang telah diuraikan, bahwa kecerdasan finansial seseorang yang rendah cenderung akan mengabaikan pentingnya perencanaan keuangan, sehingga banyak orang tidak mampu mengontrol kondisi keuangannya dengan baik yang akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan kondisi finansial di masa yang akan datang. Secara garis besar, hal-hal yang dilakukan dalam penulisan tesis ini dilakukan secara bertahap sebagai berikut: 1. Setelah tahap awal dilakukan hingga menyusun hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian, maka dilakukan pengumpulan data bermula dari pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif hasil dari studi pustaka dan observasi. Kemudian baru dilakukan perancangan kuesioner sebagai tujuan utama pengumpulan data dari responden. Salah satu kriteria responden yang dituju adalah yang berusia minimal 17 tahun dengan tingkat pendidikan minimal SMU, pertimbangan salah satunya adalah karena pada umur tersebut seseorang baru dianggap dewasa dan telah memiliki kartu tanda pengenal dimana merupakan
38
39
salah satu syarat untuk dapat berinvestasi ataupun mengajukan kartu kredit. Selain itu, asumsi yang digunakan juga karena pada umur tersebut tingkat kecerdasan umumnya sudah lebih baik. Setelah semuanya siap barulah akan dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden yang menjadi subjek penelitian. 2. Tahap berikutnya adalah pengolahan dan analisis data. Setelah data kuesioner diperoleh, kemudian akan diolah datanya. Pertama data akan diinput ke program pengolah data statistik SPSS 19, kemudian akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitasnya terlebih dahulu. Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis terhadap data kuesioner untuk menguji hipotesis apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis null yang telah diuraikan atau tidak, sehingga dapat meninjau faktorfaktor apa saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan finansial individu berdasarkan pada hasil analisis dari perhitungan statistik yang dilakukan dalam program SPSS 19. Faktor-faktor yang akan diteliti ini meliputi jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, pendidikan formal, dan usia. Pembahasan secara khusus terhadap hasil analisis yang dilakukan peneliti di tahap ini, akan diuraikan dalam BAB IV. 3. Tahap Terakhir adalah memberikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan ditujukan untuk meringkas hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan. Sedangkan saran ditujukan untuk memberikan masukan kepada individu dalam upaya meningkatkan kecerdasan finansialnya berdasarkan pada peninjauan faktor-faktor yang telah dibahas, sehingga setiap individu agar mampu memperhatikan lebih seksama pengaruh faktor-faktor tersebut dalam pola kehidupan sehari-hari baik secara disadari maupun tidak disadari.
40
Kesemua tahapan yang telah diuraikan diatas dapat digambarkan seutuhnya dalam sebuah bagan kerangka pikir seperti yang digambarkan berikut ini: Menentukan Judul Mengidentifikasi Masalah Tahap Awal
Pembelajaran Literatur
Menentukan Tujuan Merancang Hipotesis Mengumpulkan Data Kuantitatif dan Kualitatif
Tahap Pengumpulan Data
Merancang Kuesioner Menyebarkan Kuesioner
Menguji Validitas & Realibilitas Pertanyaan Ya Uji Hipotesis dengan Chi-Square dan ANOVA Tahap Pengolahan dan analisis data
Jenis Kelamin Pekerjaan Pendapatan
Kecerdasan Finansial
Pendidikan Usia Tahap Akhir
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1 Kerangka Pikir Penelitian
Tidak
41
3.2. Metode Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data berawal dari membaca studi pustaka hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan finansial. Studi pustaka dapat meliputi buku teks, jurnal, maupun artikel dalam suatu website. Tujuannya adalah untuk memperkaya wawasan dalam penulisan tesis. Peneliti kemudian mengumpulkan data primer dengan metode deskriptif umum yaitu pendekatan survei dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu instrumen penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan untuk tujuan mengumpulkan informasi dari responden. Metode pengambilan sampel kuesioner dilakukan dengan menggunakan random sampling, yaitu memilih responden secara acak di beberapa lokasi yang telah ditetapkan seperti di sekitar kampus binus JWC senayan, kampus binus anggrek dan syahdan, serta mal senayan city. Penulis melihat ada keterbatasan dalam pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah dilakukan ini, yaitu bahwa tidak dilakukan testing penyebaran kuesioner ke beberapa sampel di awal untuk menguji terlebih dahulu tentang validitas kuesioner yang telah dibuat.
3.2.1. Perancangan Kuesioner Di dalam merancang kuesioner, peneliti mengadopsi pertanyaan dari beberapa jurnal ilmiah dan beberapa buku yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Perancangan kuesioner ini dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut: 1. Bagian pertama, terdiri atas 20 pernyataan, untuk mengumpulkan informasi mengenai kecerdasan finansial individu yang berkaitan dengan pengelolaan uang, simpanan dan investasi, risiko, pendapatan, pengeluaran, utang dan asuransi. Pada
42
bagian ini, responden diminta untuk memberikan jawaban berdasarkan pengalaman
pribadi
mereka.
Skala
pengukuran
untuk
pertanyaan
ini
menggunakan pendekatan skala likert karena berhubungan dengan sikap seseorang terhadap sesuatu hal. Dalam penelitian ini, peneliti membaginya kedalam lima pilihan, yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = tidak yakin, 4 = setuju, 5 = sangat setuju. Penulis menggunakan dasar lima pilihan tersebut, karena penulis menganggap bahwa hal tersebut sudah cukup untuk menilai sikap responden dalam hubungannya dengan kecerdasan finansial. Lebih lanjut, pernyataan dalam kuesioner ini diadopsi dari sebuah kuesioner penelitian untuk master thesis yang dilakukan oleh Bryce L Jorgensen berjudul Financial Literacy of College Students: Parental and Peer Influences (2007, pp83-91), ditambahkan dengan beberapa poin pernyataan dari buku karya Olumide Emmanuel yang berjudul Bagaimana Membangun Jaminan Keuangan dan disesuaikan dengan poin-poin karakteristik orang yang cerdas finansial yang terdapat dalam buku 8 Intisari Kecerdasan Finansial karya William Tanuwidjaja. Berikut diuraikan secara spesifik dan sumber adopsi pertanyaan tersebut: Tabel 3.1: Pertanyaan Tentang Kecerdasan Finansial yang Diajukan ke Responden dan Sumber Adopsi Pertanyaan Tersebut Pertanyaan yang diadopsi dan disesuaikan dari jurnal yang berjudul Financial Literacy of College Students: Parental and Peer Influences karya Bryce L Jorgensen No Pertanyaan 1 Pengeluaran saya setiap bulan di bawah pendapatan yang saya peroleh 3 Saya merasa dapat mengontrol situasi keuangan saya dengan baik 4 Saya merasa mampu mencapai tujuan keuangan saya di masa depan 6 Membeli sesuatu yang saya inginkan sangat penting karena membuat saya senang 7 Saya takut terhadap utang dan kartu kredit
43
No Pertanyaan 8 Saya senang berpikir dan tertarik tentang cara mengelola uang 10 Saya membandingkan dengan cermat harga produk sebelum membeli 11 Saya membaca untuk meningkatkan pengetahuan finansial Pertanyaan yang diadopsi dan disesuaikan dari buku yang berjudul Bagaimana Membangun Jaminan Keuangan karya Olumide Emmanuel 2
Saya merencanakan program menabung/investasi secara teratur tiap bulan untuk mencapai tujuan tertentu 5 Saya tidak tahu dengan pasti kemana uang saya habiskan setiap bulannya 9 Saya membuat anggaran keuangan dan mencatat setiap pengeluaran saya 13 Saya merasa memiliki asuransi jiwa penting untuk melindungi diri 20 Saya memiliki tabungan yang cukup untuk membiayai pengeluaran normal selama enam bulan jika saya kehilangan pendapatan Pertanyaan yang diadopsi dan disesuaikan dari buku yang berjudul 8 Intisari Kecerdasan Finansial karya William Tanuwidjaja No Pertanyaan 12 Saya seringkali sulit membedakan antara keinginan dan kebutuhan 14 Saya dapat melihat beberapa peluang bisnis yang ada disekitar saya 15 16 17 18 19
Jika saya mempunyai toko atau tempat usaha yang sedang berkembang, maka saya akan berhutang kepada bank untuk meningkatkan usaha saya Saya mengikuti berita perkembangan tentang kondisi perekonomian di Indonesia Saya membelanjakan uang saya untuk sesuatu yang benar-benar saya butuhkan Mobil dan rumah mewah merupakan bentuk aset kekayaan yang ingin sekali saya miliki Saya memilih sarana investasi dengan risiko yang dapat saya tanggung bila mengalami kerugian
2. Bagian kedua, terdiri atas 13 pertanyaan, peneliti ingin mengumpulkan informasi umum tentang pengetahuan finansial individu, yaitu seputar pengelolaan uang, simpanan dan investasi, risiko, pendapatan, pengeluaran, utang, dan asuransi. Informasi yang diperoleh nantinya akan digolongkan berdasarkan kategori tertentu hanya untuk melihat penyebarannya seperti apa pada responden. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini didasarkan pada jurnal ilmiah yang
44
dibuat oleh Lewis Mandell yang berjudul The Financial Literacy of Young American Adults: Results of the 2008 National Jump$tart Coalition Survey of High School Seniors and College Students (2008, pp243-248). Bagian ini, metode pengukuran yang digunakan adalah scoring atau penilaian berdasarkan banyaknya jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh responden. Berikut ini, diuraikan secara spesifik pertanyaan yang diajukan beserta jawabannya: Tabel 3.2: Pertanyaan Tentang Pengetahuan Finansial yang Diajukan ke Responden dan Jawaban Pertanyaan Tersebut Pertanyaan 1 Inflasi dapat menyebabkan berbagai masalah. Kelompok manakah yang akan mempunyai masalah terbesar selama periode inflasi tinggi yang terjadi selama beberapa tahun terakhir? Jawaban: b) Orang tua yang hidup dari pendapatan pensiun tetap Penjelasan: Karena orang tua yang hidup dari pendapatan pensiun tetap akan menerima uang sejumlah tetap sehingga mengalami penurunan nilai mata uang terhadap kenaikan harga barang-barang. Pertanyaan 2 Rebecca telah menyimpan sekitar Rp 40,000,000 untuk biaya kuliah dengan bekerja paruh waktu. Rencananya dia akan memulai kuliah tahun depan dan dia membutuhkan semua uang yang dia simpan. Manakah dari berikut ini merupakan tempat yang paling aman untuk menaruh uang tersebut? Jawaban: d) Tabungan di bank Penjelasan: Karena uang yang disimpan sebagai tabungan di bank, nilainya tidak berfluktuasi tajam, sehingga ketika dibutuhkan tahun depan Rebbecca dapat mengambilnya. Pertanyaan 3 Banyak orang menyisihkan uang untuk mengurus biaya yang tak terduga. Jika Juan dan Elva menyisihkan uang untuk darurat, dimana dari bentukbentuk simpanan dibawah ini yang memberikan memberikan manfaat TERKECIL ketika mereka membutuhkannya? Jawaban: a) Diinvestasikan dalam bentuk uang muka rumah Penjelasan: Karena uang yang diinvestasikan dalam bentuk uang muka rumah sangat tidak likuid, kecuali menjual rumah atau diagunkan terlebih dahulu berdasarkan syarat tertentu sehingga ketika dibutuhkan uang tidak dapat diperoleh dengan mudah.
45
Pertanyaan 4 Sara dan Joshua baru saja memiliki bayi. Mereka menerima uang sebagai hadiah dan akan menempatkan uang tersebut untuk biaya pendidikan si bayi. Manakah dari berikut ini yang memiliki pertumbuhan tertinggi selama 18 tahun? Jawaban: b) Saham Penjelasan: Karena jangka waktu uang yang dibutuhkan masih sangat panjang, sehingga tingkat pengembalian maksimum bisa diperoleh dengan menginvestasikan uang pada instrumen saham. Pertanyaan 5 Manakah dari jenis-jenis investasi di bawah ini yang akan melindungi daya beli tabungan keluarga dari peningkatan inflasi secara mendadak? Jawaban: d) Sebuah rumah yang dibiayai dengan suku bunga tetap Penjelasan: Karena ketika inflasi naik secara drastis, aset-aset yang memiliki nilai pengembalian tetap tidak akan mampu mengalahkan inflasi, sedangkan rumah yang dibeli dan dibiayai dengan suku bunga tetap akan mengalami kenaikan harga yang jauh lebih tinggi. Pertanyaan 6 Dalam situasi yang mana dari keadaan dibawah ini yang akan memberikan keuntungan secara finansial bagi Anda untuk meminjam uang agar dapat membeli sesuatu saat ini juga dan membayarnya di kemudian hari? Jawaban: a) Ketika Anda butuh untuk membeli mobil agar memperoleh pekerjaan dengan gaji yang jauh lebih baik Penjelasan: Karena keharusan mempunyai mobil untuk memperoleh gaji yang jauh lebih tinggi merupakan sebuah investasi yang sifatnya produktif bukan konsumtif. Pertanyaan 7 Manakah dari instrument dibawah ini yang TIDAK berhubungan dengan pengeluaran? Jawaban: b) Deposito Penjelasan: Karena deposito merupakan salah satu tipe dari simpanan dimana uang yang diinvestasikan akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Pertanyaan 8 Manakah dari pilihan dibawah ini yang mendeskripsikan sumber penghasilan utama bagi sebagian besar orang pada usia 20-35 tahun? Jawaban: b) Gaji, upah dan tip Penjelasan: Karena sebagian besar orang muda mendapatkan uang dari satu sumber penghasilan yaitu gaji , upah atau tips, sedikit sekali orang muda yang sudah mampu mendapatkan penghasilan untuk hidup dari dividen, bunga, bisnis maupun uang sewa properti. Pertanyaan 9 Rob dan Mary usianya sama. Pada usia 25, Mary mulai menabung Rp 20 juta per tahun sedangkan Rob tidak menabung apa-apa. Pada usia 50, Rob menyadari bahwa ia membutuhkan uang untuk pensiun dan mulai
46
menyimpan Rp 40 juta per tahun sedangkan Mary tetap menyisihkan Rp 20 juta per tahun. Sekarang mereka berusia 75 tahun. Siapa yang memiliki uang lebih banyak untuk pensiunan? Jawaban: d) Mary, karena uangnya bertumbuh untuk waktu yang lama melalui bunga majemuk Penjelasan: Karena waktulah yang berperan penting dalam bunga majemuk (compound interest), semakin cepat seseorang sadar untuk berinvestasi semakin cepat kekayaannya akan bertumbuh. Pertanyaan 10 Jika Anda kuliah dan memperoleh gelar dalam 4 tahun, berapa banyak uang yang Anda dapat peroleh saat bekerja nanti bila dibandingkan hanya lulusan SMU? Jawaban: d) Jauh lebih banyak; sekitar 70% lebih Penjelasan: Kuliah merupakan investasi sumber daya manusia yang membuat seseorang lebih mempunyai nilai dalam bekerja. Kuliah dapat meningkatkan kemampuan cara berpikir dan memberikan keahlian khusus. Orang yang tidak berpendidikan tinggi, cenderung akan mempunyai gaji rendah dan posisi stagnan dalam jangka panjang. Pertanyaan 11 Jika orang-orang dibawah ini mempunyai jumlah yang sama untuk pendapatan yang diperolehnya, siapa yang lebih membutuhkan asuransi jiwa? Jawaban: c) Wanita muda dengan dua anak Penjelasan: Karena tujuan dari asuransi jiwa adalah untuk menyediakan penghasilan bagi mereka yang bergantung dari si pemberi nafkah. Semakin kecil muda usia yang masih bergantung pada si pemberi nafkah semakin besar jumlah uang yang dibutuhkan. Pertanyaan 12 Berikut ini investasi manakah yang paling berisiko? Jawaban: d) Saham tunggal perusahaan Penjelasan: Karena sangat berisiko apabila terjadi penurunan drastis terhadap saham tunggal tersebut. Diversifikasi diperlukan untuk menghindari kerugian. Pertanyaan 13 Produk manakah dibawah ini yang memberikan bunga atau imbal hasil tertinggi? Jawaban: d) Obligasi perusahaan swasta Penjelasan: Karena obligasi perusahaan swasta jauh lebih berisiko terhadap gagal bayar, sehingga cenderung akan memberikan jumlah pengengembalian hasil yang lebih tinggi kepada pemodal. Berbeda dengan obligasi pemerintah yang dijamin sepenuhnya atas pembayaran kembali utang tersebut.
47
3. Bagian ketiga, terdiri atas 9 pertanyaan, peneliti ingin mengumpulkan informasi mengenai data diri responden yang didalamnya terkait beberapa faktor yang secara langsung akan diteliti. Dalam penyusunan bagian ini, peneliti juga mengadopsi beberapa pertanyaan umum mengenai data diri responden dari Jorgensen (2007, pp92-94) dan Mandell (2008, pp 249-253). Informasi yang ingin diketahui seperti jenis kelamin, usia, pendidikan formal, bidang studi formal, nilai IPK, pekerjaan, lama bekerja dan tingkat pendapatan rata-rata per bulan.
3.2.2 Populasi dan Sampel Menurut Supranto dalam bukunya yang berjudul statistik teori dan aplikasi (2000, p21) menjelaskan bahwa populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan-perbedaan itu disebabkan karena adanya nilai karakteristik yang berlainan. Jumlah populasi biasanya sangat besar sehingga tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mengambil semua data yang berasal dari populasi karena keterbatasan waktu. Oleh karena itulah pengambilan sampel atau bagian dari populasi dilakukan untuk mewakili data dari populasi. Menurut Levine, Stephan, Krehbiel dan Berenson dalam bukunya Statistic for Managers (2008, p5) sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk dianalisis. Supranto (2000, p22) menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari hasil sampling merupakan data perkiraan atau disebut estimate value. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik random sampling atau cara pengambilan sampel secara acak. Supranto (2008, p23) menjelaskan bahwa cara acak adalah suatu cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, dimana pemilihannya
48
dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pemilihan sampel terhadap responden dari suatu target populasi secara umum adalah berdasarkan kriteria dasar seperti berusia minimal 17 tahun dengan tingkat pendidikan minimal SMU. Untuk pemilihan lokasi, peneliti memilih di wilayah Jakarta Barat, tepatnya di sekitar kampus binus JWC senayan, kampus binus anggrek dan syahdan, serta mal senayan city. Wilayah Jakarta Barat yang peneliti pilih secara khusus untuk mengambil sampel penelitian secara langsung karena pertimbangannya lokasi ini merupakan pusat perkantoran, pendidikan dan komersial yang terdiri dari berbagai macam golongan. Kuesioner yang disebarkan kepada responden ditargetkan sebanyak 100 buah kuesioner. Cara mengumpulkan data kuesioner tersebut dilakukan melalui pengumpulan data secara acak (random) dengan menyebarkannya di target area dalam waktu kurang lebih selama hampir tiga minggu di sekitar akhir bulan juni hingga bulan juli.
3.3. Metode Analisis Data Setelah peneliti mengumpulkan data baik melalui studi pustaka maupun dari hasil kuesioner responden, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut. Peneliti melakukan beberapa cara dalam menganalisis data, yaitu: 1. Menganalisis menggunakan metode pemberian skor penilaian untuk kuesioner bagian kedua yaitu pertanyaan tentang pengetahuan finansial. Tujuannya adalah
49
untuk mengetahui seberapa tinggi kelompok tertentu sudah memiliki pengetahuan finansial yang memadai (financial literacy) yang terlihat pada berapa persentase jawaban yang benar dari pertanyaan yang diajukan. Dalam hal menyimpulkan hasil penilaian, peneliti menggunakan metode penilaian seperti yang dilakukan oleh Mr S Fowdar (2007, p10) sebagai berikut: a. Benar lebih dari 80%, berarti mempunyai pengetahuan finansial yang tinggi. b. 60% - 79%, berarti mempunyai pengetahuan finansial yang sedang. c. Di bawah 60%, berarti mempunyai pengetahuan finansial yang rendah. 2. Menganalisis pertanyaan kuesioner bagian pertama dan ketiga dengan menggunakan model Chi-Square dan ANOVA. Tetapi sebelumnya peneliti mengelompokkan variabel menjadi dua bagian, yaitu antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam tesis ini yang termasuk variabel independen adalah jenis kelamin (gender), pekerjaan (occupation), pendapatan (income), pendidikan formal (formal education), dan usia (age), sedangkan variabel dependennya adalah kecerdasan finansial (Financial Intelligence). Pertama yang harus diuji adalah melakukan uji validitas dan realibilitas. Setelah semua data valid reliabel, baru akan dilanjutkan dengan analisis Chi-Square dan ANOVA. Adapun konsep analisis terhadap data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan Levine et. al (2008, p3) sebagai berikut: 1. Descriptive statistics analysis Metode analisis ini mengumpulkan, meringkas data yang telah diperoleh dari responden dan menyajikan data tersebut agar mudah dimengerti. Menurut Imam
50
Ghozali dalam bukunya yang berjudul Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS (2009, p19) statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). 2. Inferential statistics analysis Analisis ini menggunakan data sampel untuk menggambarkan kesimpulan hasil yang diperoleh terhadap keseluruhan populasi, sampel yang diambil sebanyak 100. Model yang digunakan dalam tesis penelitian ini adalah Chi-Square untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara faktor-faktor yang dianalisis. Selain itu peneliti juga menggunakan Analyis of Variance (ANOVA) untuk memperkuat hasil penelitian. Djunaidi, dalam artikelnya yang berjudul t test dan
ANOVA
yang
ditulis
dalam
blog-nya
(www.statistikpendidikanii-
.blogspot.com) mengatakan bahwa jika variabel yang kita uji lebih dari dua, maka ANOVA adalah teknik yang sesuai untuk ini. Tabel yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan jika kita menggunakan ANOVA adalah tabel F. Selain itu, Hee-Jae Cho juga menyatakan dalam artikelnya yang berjudul introduction to categorical data analysis dalam website www.socialresearchmethods.net bahwa ada beberapa pilihan dalam analistik statistik tergantung dari tipe data yang digunakan, pembagiannya sebagai berikut:
51
Tabel 3.3: Tipe Analisis Statistik Dependent Variable Independent Variable
Continuous Data
Categorical Data
Continuous Data
Regression
Logistic Regression
Categorical Data
ANOVA
Loglinear Model
Mixed (Continuous & Categorical) Data
ANCOVA
Logistic Regression
Peneliti menggunakan tipe data gabungan yaitu continuous data seperti menggunakan skala likert 1-5 untuk mengukur variabel dependen kecerdasan finansial dan categorical data seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan sebagainya, oleh karena itu analisis model ANOVA layak digunakan, jika menggunakan analisis regresi, maka tidak akan bisa menjawab hipotesis yang diberikan. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan tingkat keyakinan = 95% dan tingkat eror α = 5%.
3.4. Variabel - Variabel Faktor dan Hipotesis Hipotesis null atau dilambangkan dengan H0 merupakan hipotesis awal yang digunakan oleh peneliti untuk menyatakan suatu kondisi tertentu. Tentunya hipotesis ini akan diuji untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat antara beberapa variabel faktor yang digunakan terhadap kecerdasan finansial seseorang. Penentuan faktor-faktor yang digunakan adalah hasil dari studi literatur seperti jurnal, buku, tafsiran maupun sumber-sumber lain. Faktor-faktor yang dimaksud adalah:
52
1. Jenis Kelamin (Gender) Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara perbedaan jenis kelamin dan kecerdasan finansial, maka peneliti menyampaikan hipotesis berikut: Tabel 3.4 Hipotesis Faktor Jenis Kelamin (Gender) Terhadap Kecerdasan Finansial H0: Tidak ada hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan kecerdasan finansial H1: Ada hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan kecerdasan finansial
Apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 diterima, maka hubungan antara jenis kelamin dengan kecerdasan finansial tidaklah signifikan saling mempengaruhi. Namun, bukan berarti keduanya tidak ada pengaruh sama sekali. Sedangkan apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 ditolak, maka ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kecerdasan finansial sehingga jenis kelamin turut memberikan kontribusi yang cukup besar. 2. Pekerjaan (Occupation) Untuk mengetahui apakah pekerjaan mempengaruhi secara signifikan terhadap kecerdasan finansial individu, maka peneliti menyampaikan hipotesis berikut: Tabel 3.5 Hipotesis Faktor Pekerjaan (Occupation) Terhadap Kecerdasan Finansial H0: Tidak ada hubungan signifikan antara pekerjaan dengan kecerdasan finansial H1: Ada hubungan signifikan antara pekerjaan dengan kecerdasan finansial
53
Apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 diterima, maka hubungan antara pekerjaan dengan kecerdasan finansial tidaklah signifikan saling mempengaruhi. Namun, bukan berarti keduanya tidak ada pengaruh sama sekali. Sedangkan apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 ditolak, maka ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kecerdasan finansial sehingga pekerjaan turut memberikan kontribusi yang cukup besar. 3. Pendapatan (Income) Untuk mengetahui apakah pendapatan mempengaruhi secara signifikan terhadap kecerdasan finansial individu, maka peneliti menyampaikan hipotesis berikut: Tabel 3.6 Hipotesis Faktor Pendapatan (Income) Terhadap Kecerdasan Finansial H0: Tidak ada hubungan signifikan antara pendapatan dengan kecerdasan finansial H1: Ada hubungan signifikan antara pendapatan dengan kecerdasan finansial Apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 diterima, maka hubungan antara pendapatan dengan kecerdasan finansial tidaklah signifikan saling mempengaruhi. Namun, bukan berarti keduanya tidak ada pengaruh sama sekali. Sedangkan apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 ditolak, maka ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dengan kecerdasan finansial sehingga pendapatan turut memberikan kontribusi yang cukup besar.
54
4. Pendidikan Formal (Formal Education) Untuk mengetahui apakah pendidikan formal turut mempengaruhi secara signifikan terhadap kecerdasan finansial individu, maka peneliti menyampaikan hipotesis berikut: Tabel 3.7 Hipotesis Faktor Pendidikan Formal (Formal Education) Terhadap Kecerdasan Finansial H0: Tidak ada hubungan signifikan antara pendidikan formal dengan kecerdasan finansial H1: Ada hubungan signifikan antara pendidikan formal dengan kecerdasan finansial Apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 diterima, maka hubungan antara pendidikan formal dengan kecerdasan finansial tidaklah signifikan saling mempengaruhi. Namun, bukan berarti keduanya tidak ada pengaruh sama sekali. Sedangkan apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 ditolak, maka ada hubungan yang signifikan antara pendidikan formal dengan kecerdasan finansial sehingga pendidikan formal turut memberikan kontribusi yang cukup besar. 5. Usia (Age) Untuk mengetahui apakah usia mempengaruhi secara signifikan terhadap kecerdasan finansial individu, maka peneliti menyampaikan hipotesis berikut: Tabel 3.8 Hipotesis Faktor Usia (Age) Terhadap Kecerdasan Finansial H0: Tidak ada hubungan signifikan antara usia dengan kecerdasan finansial H1: Ada hubungan signifikan antara usia dengan kecerdasan finansial Apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 diterima, maka hubungan antara usia dengan kecerdasan finansial tidaklah signifikan saling mempengaruhi. Namun,
55
bukan berarti keduanya tidak ada pengaruh sama sekali. Sedangkan apabila hasil analisis menyatakan bahwa H0 ditolak, maka ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kecerdasan finansial sehingga usia turut memberikan kontribusi yang cukup besar.
3.5. Pengujian Data Pengujian data bermacam-macam jenisnya sesuai dengan apa yang menjadi tujuannya. Pengujian awal disini terdiri dari uji validitas dan reabilitas data, sebelum nantinya data dinyatakan valid dan reliabel untuk menguji hipotesis yang dibuat.
3.5.1. Uji Validitas Data Menurut Ghozali (2009, p49) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini yang akan diukur oleh peneliti berkaitan dengan kecerdasan finansial individu. Uji validitas dilakukan berulang selama masih ada pertanyaan yang tidak valid. Menurut Aprilinda Ramadhina dalam bukunya yang berjudul Kursus kilat menguasai SPSS untuk UKM (2011, p90), suatu data dikatakan valid bila Rhitung > Rtabel. Nilai Rtabel dapat diperoleh dengan menghitung df (degree of freedom) = n – k, dimana ‘n’ merupakan jumlah responden atau sampel, sedangkan k merupakan jumlah butir pertanyaan. Adapun tabel untuk memperoleh nilai Rtabel dapat dilihat dibagian lampiran.
56
3 3.5.2. Uji Reliabilittas Data Menu urut Ramadhhina (2011, p90) uji reliiabilitas mennunjukkan konsistensi k d dan s stabilitas. Suatu S kuesiooner dikataakan reliabeel jika jawaaban seseorrang terhaddap p pertanyaan konsisten atau a stabil dari d waktu ke waktu. Mengukur reabilitas r daata d dilakukan deengan uji staatistik cronbaach alpha (α α) > 0,600. Rumusnya R seebagai berikuut:
Dimaana:
α
= Cronbaach alpha
K
= Banyakknya butir peertanyaan yaaitu berjumlaah 20 pertanyyaan = Varianss terhadap tootal nilai tes yang diobseervasi = Varianss terhadap komponen i untuk u sampeel orang saat ini
3 3.5.3. Uji Chi-Squa are Menu urut Thomaas Yuni Guunarto dalam m artikelnyaa yang berjuudul Uji ChhiK Kuadrat (20 007, p2), ujji Chi-Squaare dapat diigunakan unntuk menguuji kecocokaan, m menguji keb bebasan, daan juga uji beberapa proporsi. p Seedangkan uji uj Chi-Squaare m menurut An ndi Wijayannto dalam arrtikelnya yaang berjuduul Chi-Squarre (2010, p1), b beliau meny yatakan bahhwa uji Chii-Square berrguna untukk menguji hubungan h attau p pengaruh du ua buah variaabel dan menngukur kuattnya hubungan atau signnifikansi antaara v variabel yan ng satu dan yang lainnyya. Karakteriistik yang diimiliki Chi-Square adallah s selalu memiliki nilai possitif. Rumusnnya adalah sebagai s berikkut:
57
Dimana: = Chi Square Oi
= frekuensi yang diobservasi
E
= frekuensi yang diharapkan
Untuk membuktikan hipotesis diterima atau ditolak, maka ada ketentuan dari uji ChiSquare sebagai berikut: -
Jika p-value (Asymp. Sig) > 0.05, maka H0 diterima.
-
Jika p-value (Asymp. Sig) < 0.05, maka H0 ditolak.
3.5.4. Uji ANOVA Menurut Ghozali (2009, p63) Analysis of variance merupakan metode untuk mengetahui pengaruh utama atau menguji hubungan antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen (skala nonmetrik atau kategorikal dengan kategori lebih dari dua). Rumusnya adalah sebagai berikut:
Dimana: F
= ANOVA
SA
= varian between
Sw
= varian within
x df
= rata-rata gabungan = derajat kebebasan
Adapun asumsi yang harus dipenuhi menurut Ghozali (2009, p64) untuk dapat menggunakan uji statistik ANOVA sebagai berikut:
58
1. Homogeneity of variance: variabel dependen harus memiliki varian yang sama dalam setiap kategori variabel independen. SPSS memberikan tes ini dengan nama Levene’s test of homogeneity of variance. Jika nilai Levene test signifikan (probabilitas < 0.05) maka hipotesis nol akan ditolak bahwa grup memiliki variance yang berbeda dan hal ini menyalahi asumsi. Jadi yang dikehendaki adalah nilai Levene test tidak signifikan (probabilitas > 0.05). Tetapi meskipun hasil yang terjadi tidak memenuhi asumsi ini, analisis ANOVA tetap dapat dilanjutkan. 2. Random sampling: untuk tujuan uji signifikansi, maka subjek di dalam setiap grup harus diambil secara random 3. Multivariate Normality: untuk tujuan uji signifikansi, maka variabel harus mengikuti distribusi normal multivariate. Variabel dependen terdistribusi secara normal dalam setiap kategori variabel independen. Untuk membuktikan hipotesis diterima atau ditolak, maka ada ketentuan dari uji ANOVA sebagai berikut: -
Jika nilai p-value (sig) > 0,05, maka H0 diterima
-
Jika nilai p-value (sig) < 0,05, maka H0 ditolak