BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Model Usulan Pemecahan Masalah. Pada bagian ini akan menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk pemecahan masalah penentuan zat pemecah emulsi pada lapangan minyak Air Serdang dengan metode Key Performance Indicator (Indikator Kunci Utama). Untuk memecahkan masalah tersebut maka perlu disusun langkah-langkah sistematis agar penyelesaian yang diharapkan dapat tercapai. 3.2. Tahapan penelitian. Secara garis besar, penelitian ini akan dilakukan beberapa tahap penelitian, yaitu sebagi berikut: •
Studi lapangan
•
Perumusan Masalah
•
Penentuan tujuan penelitian
•
Studi literatur
•
Metode penelitian
19
20
•
Pengumpulan data
•
Pengolahan data
•
Analisi
•
Kesimpulan dan saran
Dari tahapan tersebut kemudian dituangkan dalam kerangka pemecahan masalah, dapat dilihat dalam gambar 3.1. Studi Lapangan Perumusan Masalah Studi Literatur
1
2
4
NO
Penentuan Tujuan Penelitian
3
Metodologi Penelitian
5
Pengumpulan Data
6
Pengolahan Data
7
Chemical Lebih efektif ?
8
YES
Analisis
Kesimpulan dan Saran
9
10
Gambar.3.1. Flowchart pemecahan masalah
21
Penjelasan dari model pemecahan masalah di atas, selanjutnya akan dibahas langkah-langkah yang diambil untuk merealisasikan. Untuk itu perlu sistematisasi dalam penerapan langkah penyelesaian permasalahan. 3.2.1. Studi Lapangan Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada di tempat penelitian yaitu efisiensi zat pemecah emulsi. Studi lapangan dilakukan dengan cara melakukan uji ”bottle test” di tempat. Penentuan titik sampling emulsi ditentukan berdasarkan jumlah emulsi yang banyak terbentuk. Adapun sumur yang diambil sebagai sampel yaitu GRH 03, ASDJ 58 dan ASDJ 47. Adapun langkah kerja ”bottle test” dilakukan sebagai berikut: 3.2.1.1. Bahan dan Peralatan 3.2.1.1.1. Bahan 1. Sample emulsi berasal dari sumur GRH 03, ASDJ 47, dan ASDJ 58. 2. Sampel zat pemecah emulsi terdiri dari 9(sembilan) sampel yang sudah diberi kode terpisah oleh pihak penyelenggara. 3. Pelarut Xylene, Toluene, dan Butanol 3.2.1.2. Peralatan 1. Botol Uji 200 ml berskala dengan tutup ulir. 2. Penangas air dengan kontrol termostatik. 3. Pippet 1 ml, 5 ml, dan 10 mL 4. Sentrifuse dengan 10 tabung
22
5. Salt meter. 6. Gelas ukur 100ml berskala. 7. Alat pengocok 3.2.1.3. Proses Pengujian 1.
Pengujian harus dilakukan seteliti mungkin untuk mendapatkan keberulangan hasil yang baik. Pastikan semua peralatan seperti syringe, pipet, kontainer dan tabung sentrifuge bersih. Bersihkan dengan menggunakn Xylene atau Toluene, kemudian dengan air. Keringkan dengan aseton atau tempatkan dalam oven.
2.
Buat larutan demulsifier untuk pengujian dalam Xylene atau Toluen. Gunakan larutan 1 % untuk kisaran dosis 5 – 30 ppm (0,1 ml demulsifier dalam 9,9 ml Xylene/Toluene). Gunakan larutan 2 % untuk kisaran dosis 20 – 100 ppm dan 10% untuk kisaran dosis di atas 200 ppm.
3.
Botol uji diisi dengan sampel sebanyak 100 ml dan tempatkan dalam penangas pada suhu yang diinginkan selam 15 menit. Tambahkan variasi zat pemecah
emulsi ke masing-masing tabung dan
kencangkan. Beri tanda pada botol untuk kode bahan uji dan dosisnya. 4.
Tempatkan tabung dalam alat pengocok atau dapat dilakukan dengan menggunakan tangan dan dikocok sebanyak 200 kali. Jika menggunakan mesin dilakukan selama 10 menit (200 kali per menit). Biarkan larutan tersebut mengendap dan catat hasil perubahan yang terjadi.
23
5.
Tempatkan kembali tabung adalam bath dan atur suhu penangas sesuai suhu perlakuan (vessel) dan biarkan emulsi mencapai suhu baru. Catat pemisahan air yang terjadi setelah 5,15,30 dan 60 menit.
6.
Selama didiamkan, lakukan pengamatan dan catat warna bagian atas, interface dan fase air dengan berlawanan arah cahaya. Catat pengamatan pemisahan yang terjadi antara minyak, interface dan air. Catat dalam dokumen pengamatan zat pemecah emulsi.
7.
Lakukan analisa pada fase minyak sebagai berikut : a.
Lakukan pengisian pada tabung sentrifugr dengan 5 ml Xylene atau Toluene, secara perlahan-lahan pindahkan 5 ml fase minyak ke tabung dan lakukan pengocokan 10 – 15 kali untuk mencampur pelarut dan minyak, kemudian disentrifuge selama 5 menit ada 2000 rpm. Catat air dan endapan pada setiap tabung sesuai dengan ASTM D 4007 : Metode Standar analisa air dan sedimen dalam minyak mentah.
b.
Ambil fase minyak sebanyak 10 ml dan taruh dalam gelas piala 200 ml. Tambahkan pelarut xylene : butanol (1:3) sebanyal 40 ml. Aduk campuran tersebut, kemudian ukur dengan menggunakan alat salt meter.
24
3.2.1.4.
Penilaian Hasil Pengujian
Hasil pengujian efektifitas zat pemecah emulsi ditampilkan dalam bentuk penilaian beberapa parameter kunci seperti : water drop, BS&W, Interface Quality, Water Quality, dan Salt content. Water drop merupakan penilaian yang didasarkan pada besarnya air yang dapat dipisahkan dari emulsi. BS&W merupakan pengukuran kualitas minyak yang tepisah didasarkan kualitas endapan dan air yang terbentuk setelah sentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm. Interface Quality pengukuran ini didasarkan pada kualitas permukaan pemisah antara minyak dan air. Water quality didasarkan tingkat kejernihan air. Salt content, parameter ini menentukan besaran garam yang terkandung dalam minyak. Tabel 1. Skor Hasil No. 1 a. b. c. 2 a. b. c. 3 a. b. c. 4 a. b. c. 5 a. b.
Parameter Interface Quality Rough Uneven
Score
Remark
Smooth Water Quality Dirty Hazy Clean % Water drop
3
0% interfacet
1 2 3
More Like Milky
< 30 30 - 45 > 45 % Water cut, BS&W > 0.50 0.10 – 0.50
1 2 3
Depend on how much water out
0.00 – 0.10 Salt Content > 7.0 0.00 – 7.00
3
1 2
1 2
1 2
25
3.2.2. Perumusan Masalah. Pada tahap ini dilakukan pendefinisian masalah yang terjadi pada sumur yang diteliti. Dengan emulsi yang terjadi di sumur, penulis mencoba menguji beberapa zat pemecah emulsi yang dapat digunakan untuk memecah emulsi. 3.2.3. Penentuan Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dapat diambil beberapa tujuan dari penelitian ini. Dalam penelitian ini ditetapkan beberapa tujuan untuk memfokuskan permasalahan dengan hasil akhir adalah laporan akhir. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Menentukan dan memilih zat pemecah emulsi yang memiliki efektifitas terbaik dari sejumlah zat pemecah emulsi yang disediakan oleh peserta tender.
2.
Memberikan gambaran secara konfrehensif daya kerja masing-masing zat pemecah emulsi.
3.2.4. Studi Literatur Studi literature bertujuan untuk lebih memahami pengetahuan yang berhubungan dengan topik penelitian. Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari atau menelaah dan menganalisa teori-teori dan konsep-konsep yang saling berhubungan. Sumber-sumber diperoleh dari buku-buku modul atau jurnal, artikel-artikel dan atau penelitian yang sudah dilakukan. Literatur ini juga didapatkan dari internet dan dari perpustakaan.
26
3.2.5. Metodologi Penelitian Merupakan gambaran mengenai tahapan sistematis yang digunakan untuk pemecahan masalah. 3.2.6. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan sebagai bahan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan pada tahap ke dua. Data-data dikumpulkan secara langsung berupa data hasil percobaan di lapangan. 3.2.7. Pengolahan Data Dalam tahap ini dilakukan pengolahan dari data-data yang didapat dari hasil percobaan kemudian di buat skor dan peringkat dari masing-masing sampel zat pemecah emulsi. 3.2.8. Analisis Pada tahap ini,Penulis menganalisis hasil pengolahan data yang didapat. Kemudian ditelaah lebih lanjut keefektifan dari sampel terhadap emulsi yang mampu dipecahkan. 3.2.9. Kesimpulan dan Saran Setelah dilakukan analisis dari pembahasan yang telah ada, tahap akhir dari penelitian ini yaitu menarik kesimpulan dari hasil pembahasan dan memberikan masukan untuk langkah selanjutnya yang perlu dilakukan.