BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Menurut Hillway (1956) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang
dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah. Sedangkan Parsons(1946), mendefinisikan penelitian sebagai suatu pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Kamus Webster’s New International, mendefinisikan penelitian sebagai suatu penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsipprinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut Uma Sekaran (2000) penelitian (research) adalah suatu proses mencari solusi
atas permasalahan yang ada melalui satu tahapan study dan
analisis terhadap faktor-faktor atau variabel yang berpengaruh. Sebagai suatu proses study dan analisi, tentu penelitian harus mengikuti kaidah-kaidah penelitian sehingga hasilnya bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Masri Singarimbun mengklasifikasikan penelitian dalam dua jenis yakni penelitian murni (pure research) dan penelitian terapan (applied research). Supranto (1993) menyebut penelitian murni adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang didasari oleh keinginan hanya
42
43
sebatas untuk pengetahuan. Sementara penelitian terapan adalah penelitian yang hasilnya digunakan untuk membuat keputusan dalam rangka memecahkan persoalan dan menguji hipotesa. Husein Umar (1999) juga membedakan antara penelitian murni dan penelitian terapan. Dengan ringkas ia menyebut penelitian murni bertujuan membentuk atau mengembangkan teori baru. Sedangkan penelitian terapan merupakan penelitian yang dilakukan dengan menerapkan teori yang ada untuk memecahkan masalah dan melakukan pengujian teori untuk menilai manfaat teori itu sendiri. Sekaran (2000) lebih spesifik lagi menyebut type penelitian bisnis (business research) yang dibedakan antara applied research dan basic atau fundamental research yang dikenal juga dengan pure research. Applied research disini artinya sebagai satu penelitian yang berusaha mencari jalan pemecahan terhadap satu masalah yang terjadi. Sedangkan fundamental research diartikan sebagai penelitian yang menitik beratkan pada pemahaman atau pengetahuan bagaimana satu masalah terjadi dan bagaimana metode pemecahannya. Jika merujuk pada berbagai pemahaman penelitian di atas, maka penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian murni (basic research). Hak ini didasarkan bahwa penelitian ini bukan bertujuan untuk mencari pemecahan atas masalah yang timbul, melainkan untuk menilai kemampuan market timing dan tingkat keberhasilan pemilihan sekuritas pada portfolio reksa dana saham. Penelitian ini akan melihat lebih detail tentang kemampuan market timing dari reksa dana saham khususnya yang dikelola oleh Manajer Investasi serta
44
mengukur tingkat keberhasilan pemilihan sekuritas beberapa portfolio reksa dana saham yang dikelola oleh Manajer Investasi.
3.2
Definisi Operasional Agar pemahaman terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini tidak
bias maka diperlukan satu definisi operasional masing-masing variabel tersebut diatas. Agung (2003) menyebutkan definisi operasional merupakan petunjuk atau pedoman yang berisi empat hal yakni: a.
Apa dan siapa yang akan atau harus diamati atau diukur
b.
Alat atau instrumen yang akan dipakai untuk melakukan pengukuran atau pengumpulan data.
c.
Metode pengamatan atau pengukuran yang akan diterapkan
d.
Siapa yang akan melakukan pengukuran atau pengamatan
45
3.2.1 Return Pasar Yang dimaksud dengan return pasar adalah rate of return pasar secara agregat. Indikatornya adalah indeks harga saham gabungan (IHSG). Adapun return pasar dalam penelitian ini dihitung dengan formula : Rm = (Pt – Pt-1) / Pt Dimana, Rm = Return market (return pasar) Pt = Nilai IHSG ke i pada periode t Pt-1 = Nilai IHSG ke I pada periode t-1
3.2.2 Nilai Aktiva Bersih Nilai aktiva bersih di hitung setiap hari bursa oleh Bank Kustodian berdasarkan nilai wajar dari sekuritas-sekuritas yang menyusun portfolio reksa dana. Nilai wajar sekuritas ditentukan oleh Manajer Investasi berdasarkan harga pasar. Namun dalam penelitian ini pengamatan yang digunakan adalah data NAB bulanan, yaitu NAB yang dihitung setiap akhir bulan. Adapun perhitungan perubahan NAB dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: NABt = (NABt - NABt-1) / NABt dimana : NABt = NAB pada periode t
46
NABt-1 = NAB pada periode t-1
3.2.3 Tingkat Suku Bunga SBI Dalam penelitian ini, tingkat suku bunga mengacu ada tingkat suku bunga SBI bulanan yang ditetapkan berdasarkan hasil lelang yang dilakukan oleh BI. Adapun perhitungan perubahan tingkat suku bunga SBI dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : SBIt = (SBIt - SBIt-1) / SBIt dimana : SBIt =Tingkat suku bunga SBI pada periode t SBIt-1 = Tingkat suku bunga SBI pada periode t-1
3.3
Periode Pengamatan Penelitian ini mengambil rentang waktu tiga tahun sejak akhir Januari
2005 hingga Desember 2007.
3.4
Obyek Penelitian Penelitian ini memfokuskan pengamatan hanya pada reksa dana saham.
Seperti yang telah diungkapkan pada Bab Pendahuluan di latar belakang masalah.
47
3.5
Metode Penarikan Sampel Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah tehnik purposive
sampling. Melalui tehnik ini, penelitian sampel dilakukan berdasarkan tujuan dari penelitian dan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan itu adalah, pertama sampel yang dipilih harus memiliki usia listing tiga tahun dari Januari 2005 hingga Desember 2007. Kedua, sampel masih aktif mengelola dananya dalam bentuk reksa dana saham. Ketiga, ketersediaan data sesuai dengan peride pengamatan penelitian ini. Dengan mengacu pada metode penarikan sampel tersebut diatas, maka obyek yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah manajer investasi yang masih aktif mengelola dana nasabahnya dalam jenis reksa dana saham dan aktif mempublikasikan hasil kelolaannya atau nilai aktiva bersih (NAB) kepada publik.
3.6
Data Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi : a.
Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bulanan di Bursa Efek Indonesia untuk periode Januari 2005 hingga Desember 2007.
b.
Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) bulanan reksa dana saham mulai dari Januari 2005 hingga Desember 2007.
c.
Data tingkat suku bunga bebas resiko atau sertifikat Bank Indonesia (SBI) satu bulan untuk periode Januari 2005 hingga Desember 2007.
48
3.7
Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan bagian paling penting dalam sebuah
penelitian. Ketersediaan data akan sangan menentukan dalam proses pengolahan dan analisa selanjutnya. Karenanya, dalam pengumpulan data harus dilakukan tehnik yang menjamin bahwa data yang diperoleh itu benar, akurat dan bisa dipertanggung jawabkan sehingga hasil pengolahan dan analisa data tidak bias. Semua data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Tehnik pengumpulannnya dilakukan melalui beberapa langkah yakni: a. Studi Pustaka Studi
pustaka
atau
literatur
dilakukan
untuk
mendukung
pemahaman konsep-konsep yang berkaitan langsung dengan penelitian. b. Riset Lapangan Pengumpulan data secara langsung dari berbagai sumber di lapangan. Data yang berkaitan dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperoleh melalui perpustakaan Bursa Efek Indonesia, , dan SBI diperoleh melalui website www.bi.go.id
49
3.8
Metode Analisa
3.8.1 Model Pengukuran Stock Selection dan Market Timing Ability Treynor dan Mazuy Model pengukuran stock selection dan market timing ability yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model Treynor Mazuy. Yang mana persamaannya adalah : rp-rf = a + b (rm-rf) +c (rm-rf)2 + εp Dimana : rp adalah return NAB reksa dana saham. rf adalah risk free rate rm adalah return market. Penggunaan kuadrat pada rm-rf adalah agar koefisien c (market timing) selalu positif, dan jika koefisien c positif serta signifikan, artinya ia memiliki kemampuan market timing. Pada intinya kedua model baik Treynor Mazuy maupun Henriksson Merton, ingin menguji apakan return portfolio tetap bernilai positif bagaimanapun kondisi market.
50
3.8.2 Model Pengukuran Stock Selection dan Market Timing Ability Henrikksson dan Merton Model pengukuran stock selection dan market timing ability yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model Treynor Mazuy. Yang mana persamaannya adalah : rp-rf = a + b (rm-rf) +c {D(rm-rf)} + εp Dimana, rp adalah return NAB reksa dana saham. rf adalah risk free rate. rm adalah return market D adalah variabel dummy dengan nilai 1 untuk rm>rf dan nilai 0 untuk rm
51
3.8.3 Uji Hipotesis 1.
Model Treynor dan Mazuy
H1 : Manajer investasi reksa dana memiliki kemampuan memilih saham yang tepat atau memiliki stock selection ability dengan mengasumsikan variabel lain bersifat konstan. Secara statistik dapat dirumuskan : H0 : β0 ≤ 0 (manajer investasi tidak memiliki stock selection ability) H1 : β 0>0 (manajer investasi mempunyai stock selection ability) Dimana β0 ekuivalen dengan a pada persamaan rp-rf = a + b (rm-rf) +c (rm-rf)2 + εp
H2 : Manajer investasi reksa dana memiliki kemampuan melakukan pembelian atau penjualan portofolio reksa dana yang dimilikinya pada saat yang tepat atau biasa disebut market timing ability dengan mengasumsikan variabel lain konstan. Secara statistik dapat dirumuskan : H0 : β2 ≤ 0 (manajer investasi tidak memiliki market timing ability) H1 : β2>0 (manajer investasi mempunyai market timing ability) Dimana β2 ekuivalen dengan c pada persamaan rp-rf = a + b (rm-rf) +c(rm-rf)2+ εp
52
2.
Model Henriksson dan Merton
H3 : Manajer investasi reksa dana memiliki kemampuan memilih saham yang tepat atau memiliki stock selection ability dengan mengasumsikan variabel lain bersifat konstan. Secara statistik dapat dirumuskan : H0 : δ0 ≤ 0 (manajer investasi tidak memiliki stock selection ability) H1 : δ 0>0 (manajer investasi mempunyai stock selection ability) Dimana δ 0 ekuivalen dengan a pada persamaan rp-rf = a + b (rm-rf) +c {D(rm-rf)} + εp H4 : Manajer investasi reksa dana memiliki kemampuan melakukan pembelian atau penjualan portofolio reksa dana yang dimilikinya pada saat yang tepat atau biasa disebut market timing ability dengan mengasumsikan variabel lain konstan. Secara statistik dapat dirumuskan : H0 : δ2 ≤ 0 (manajer investasi tidak memiliki market timing ability) H1 : δ2>0 (manajer investasi mempunyai market timing ability) Dimana δ2 ekuivalen dengan c pada persamaan rp-rf = a + b (rm-rf) +c{D(rm-rf)}+ εp
53
3.8.4 T-test Pengujian masing-masing koefisien regresi variabel bebas secara parsial pada penelitian ini akan menggunakan t-test. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% (α=5%) dengan uji 2 sisi. Hipotesis pengujiannya adalah sebagai berikut : 1.
Model Treynor dan Mzuy H0 : β0 = 0 (variabel bebas β0 berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat). H1 : β0 ≠ 0 (variabel bebas β0 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat). H0 : β2 = 0 (variabel bebas β2 berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat). H1 : β2 ≠ 0 (variabel bebas β2 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat). Dimana β0 ekuivalen dengan a dan β2 ekuivalen dengan c pada persamaan rp-rf = a + b (rm-rf) +c (rm-rf)2 + εp.
2.
Model Henriksson dan Merton H0 : δ0 = 0 (variabel bebas δ0 berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat).
54
H1 : δ0 ≠ 0 (variabel bebas δ0 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat). H0 : δ2 = 0 (variabel bebas δ2 berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat). H1 : δ2 ≠ 0 (variabel bebas δ2 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat). Dimana δ0 ekuivalen dengan a dan δ2 ekuivalen dengan c pada persamaan rp-rf = a + b (rm-rf) +c {D(rm-rf)} + εp.
Tabel yang dipergunakan pada t-test ini adalah tabel t. Dari tabel tersebut diperoleh nilai t-tabel (n-1, α/2) sebesar : t-tabel (36-1, 0.05/2) yaitu ±2.0301. Sehingga akan diperoleh keputusan : •
Jika nilai t-hitung berada dalam daerah penerimaan H0 yaitu -2.0301 ≤ t-hitung ≤ 2.0301 maka H0 akan ditolak sehingga disimpulkan bahwa koefisien regresi = 0 atau variabel bebas berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat.
•
Jika nilai t-hitung < -2.0301 atau t-hitung > 2.0301 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi ≠ 0 atau variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.