1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.1. Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Deskriptif yaitu data yang di kumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.1 Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.2 Penelitian ini dimaksudkan untuk menguraikan dan melukiskan suatu peristiwa yaitu proses komunikasi terapeutik perawat dalam menangani pasien gangguan jiwa di RSJ. Dr. Soeharto Heerdjan. Penelitian ini lebih memfokuskan pada komunikasi terapeutik perawat yang menangani kesehatan jiwa di instalasi kesehatan jiwa anak & remaja RSJ Dr. Soeharto Heerdjan. Maka penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kualitatif.
1
Lexy J. Moleong. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010 hal 11 2 Ibid. 4
46 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
1.2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Studi kasus menggunakan berbagai metode, antara lain wawancara, pengamatan, dokumen-dokumen, survey, dan data apa pun untuk menguraikan suatu kasus.3 Penelitian studi kasus bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien. Studi kasus yang deskriptif bertujuan menggambarkan suatu gejala, fakta atau realita.4 Setiap model dalam penelitian kualitatif memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Begitupun dengan model studi kasus. Secara umum, studi kasus memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan model lainnya Bungin (2005) menyatakan kelebihan studi kasus sebagai berikut. 1. Studi kasus dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antarvariabel serta proses-proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas. 2. Studi kasus memberikan kesempatan untuk memperoleh wawasan mengenai konsep-konsep dasar perilaku manusia.
3
Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010 hal 201 4 J.R Raco. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Grasindo. 2010 hal 50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
3. Studi kasus dapat menyajikan data-data dan temuan-temuan yang sangat berguna sebagai dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar.5
1.3. Subyek Penelitian Subyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah perawat yang menangani pasien di instalasi kesehatan jiwa anak & remaja, diantaranya ialah: 1. Ns. Anna Elfahsuri, SKep ( Kepala ruangan )
2. Ns. Juni Darmawanti, SKep (perawat ) 3. Suyanto, AMK (perawat) Penentuan narasumber dilakukan dengan melihat kriteria bahwa narasumber adalah individu yang mengalaminya sendiri peristiwa atau fenomena yang
menjadi
topik
penelitian,
dan
memiliki
kemampuan
untuk
mengartikulasikan atau menyampaikan dengan jelas pengalamannya tersebut dalam wawancara dengan penulis.
1.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Bila dilihat dari sumber datanya,
5
Haris Herdiansyah. Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika. 2012 hal 79-80
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.6
1.4.1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, melalui: 1. Wawancara Wawancara merupakan proses tanya jawab secara lisan di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik atau face to face. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dilakukan dengan maksud seperti yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985:266), antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain.7 2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Teknik observasi yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Observasi non partisipan adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang diamati. Peneliti mempunyai jarak dengan responden yang
6
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2005 hal 62 Lexy J. Moleong. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010 hal 11
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
diamati.8 Namun, untuk mempermudah dalam mendapatkan data peneliti akan merekam peristiwa yang terjadi saat proses pengamatan di lokasi. 3. Dokumentasi Suatu carapengumpulan data atau informasi dengan membaca atau mempelajari data-data yang bersifat dokumentatif yang diperoleh dari RSJ Dr. Soeharto Heerdjan dan sumber lain guna melengkapi data dari wawancara dan observasi.
3.4.2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan untuk melengkapi data yang sudah di dapat dari data primer. Data sekunder di peroleh dari studi kepustakaan, internet, dan lainnya. Cara ini dilakukan untuk memperoleh berbagai teori, sehingga dapat memberikan pengertian secara teoritis mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
3.5.
Definisi Konsep Definisi konsep dalam penelitian ini adalah mengenai proses komunikasi
terapeutik perawat dalam menangani pasien gangguan jiwa di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, adapun definisi konsepnya sebagai berikut: 1. Komunikasi Terapeutik: bagaimana komunikator (perawat) menyampaikan pesan kepada komunikannya (pasien), sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. 8
W. Gulo. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo. 2005 hal 117
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
2. Perawat: seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit. 3. Pasien: seseorang yang menerima perawatan medis. 4. Gangguan jiwa: bentuk penyimpangan peilaku akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku. 5. Studi kasus: uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial.
3.6. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus. Analisis data kulitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis.9 Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, maka teknik analisis data yang penulis gunakan adalah: a. Tahap reduksi Langkah-langkah dalam reduksi, yaitu:
9
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2005 hal 87 dan 89
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
1). Meringkas data kontak langsung dengan orang, kejadian, dan situasi di lokasi penelitian, 2). Pembuatan catatan obyektif 3). Penyimpanan data b. Tahap penyajian 1). Mendeskripsikan konteks dalam penelitian 2). Daftar Kejadian c. Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data
3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Dalam penelitian ini teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan ialah Keterpercayaan (Credibility/ Validitas Internal). Keterpercayaan penelitian kualitatif tidak terletak pada derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai tetapi pada kredibilitas peneliti. Kredibilitas
adalah
ukuran
kebenaran
data
yang
dikumpulkan,
yang
menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan hasil penelitian.10 Jadi, keabsahan data pada penelitian ini di tentukan pada kecocokan konsep yang peneliti gunakan dengan hasil penelitian yang disajikan.
10
Djam’an Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2009
http://digilib.mercubuana.ac.id/