BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 3.1.1
Gambaran Umum objek Penelitian Sejarah Perusahaan PT Aneka tambang Tbk merupakan pelopor perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral Indonesia yang didirikan dan memulai aktivitas operasi pada tanggal 5 Juli 1968 dan diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 5 Juli 1968 dengan nama Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang. Pada saat pembentukkannya, Aneka Tambang merupakan penggabungan dari tujuh perusahaan Negara, yaitu Perusahaan Negara Tambang Bauskit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam Mulia, Tambang Nikel Indonesia, Badan Pimpinan Umum Perusahaanperusahaan Tambang Umum Negara, Proyek Pertambangan Intan Martapura Kalimantan Selatan dan Proyek Emas Logam Pekanbaru Riau. Selanjutnya, berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1975, status Aneka Tambang dari Perusahaan Negara menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Aneka Tambang (Persero). Pada Tanggal 27 November 1997 Aneka Tambang mencatatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) melalui penawaran umum, sehingga merubah status perusahaan menjadi perusahaan publik dengan nama PT Aneka Tambang (Persero) Terbuka. 103
104 Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dilakukan dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Aneka Tambang (Persero) No.48 tanggal 15 September 1997 yang dibuat oleh Amrul Partomuan Pohan, S.H.,L.L.M. notaries di Jakarta, antara lain mengenai penanaman modal dasar perusahaan dan perubahan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk. Perubahan ini telah disahkan dan memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-9499.H.T.01.04.TH.97 tanggal 16 September 1997. Dengan demikian seluruh Anggaran Dasar Perseroan telah diubah dalam rangka penyesuaian terhadap Undang-undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan terbatas dan Undang-undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Kantor Pusat Aneka Tambang sendiri berkedudukan di Jakarta. Kegiatan operasi Aneka Tambang memiliki enam unit operasi, yaitu Unit Pertambangan Nikel (UPN) berada di Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara, Unit Pertambangan Emas (UPE) Pongkor berlokasi di Jawa Barat, Unit Pengolahan (UPP) Logam Mulia di Jakarta, Unit Pertambangan Bauksit (UPB) berlokasi di Riau, sedangakan Unit Pertambangan Pasir Besi (UPPB)
berlokasi di Cilacap dan Unit Geomin. Sedangkan Deposit
terbesar bauksit perusahaan di Tayan, Kalimantan Barat, sedangkan untuk deposit nikel terbesar berlokasi di Buli, Maluku Utara. Pada tahun 2004 Antam memiliki empat kegiatan strategis yakni nikel, emas, mineral lain (bauksit dan pasir besi) dan eksplorasi. Antam mengoperasikan tiga tambang nikel, satu tambang emas, satu tambang
105 bauksit, dan satu tambang pasir besi. Antam juga memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian logam mulia satu-satunya di Indonesia, serta satu unit eksplorasi. Sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari nikel dan emas yang keduanya menyumbang 94% dari pendapatan Antam. Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, low grade saprolite ore (LGSO), feronikel emas, perak, bauksit, dan pasir besi. Antam juga menawarkan jasa pengolahah logam mulia dan eksplorasi. Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam konsolidasi Antam mencakup PT Antam Tbk sebagai perusahaan induk dan tiga anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki perusahaan induk. PT Antam Resourcindo saat ini menjalankan tambang pasir besi Cilacap dan tambang emas Cikidang, sementara Antam Finance Ltd (Mautitius) dan Antam Europe BV (Netherlands) didirikan sebagai bagian dari penerbitan obligasi korporasi untuk mendanai proyek ekspansi feronikel tahun 2003.
106 3.1.2
Komoditas Perusahaan
ANTAM
Nikel
Emas
Mineral Lain
Eksplorasi
UP Nikel
UP Emas
UP Bauksit
Unit Geomin
UP Logam Mulia (Termasuk perak)
Pasir Besi
Gambar 3.1 Bagan Komoditas Perusahaan 1.
Segmen Nikel Segmen nikel Antam memproduksi tiga jenis bijih nikel serta komoditas feronikel, yang kesemuanya menyumbang 76% pendapatan perusahaan. Komoditas bijih nikel diekspor ke Australia dan Jepang. Sedangkan komoditas feronikel diekspor ke Eropa, Jepang Korea dan Taiwan dalam bentuk batangan. Pada tahun 2004, komoditas bijih nikel ditambang di empat lokasi. Pomalaa yang berlokasi di Sulawesi Tenggara, Gebe,Gee dan Tanjung Bali di Maluku Utara.
2.
Segmen Emas Segmen emas Antam memproduksi emas murni dan perak dengan kontribusi pendapatan 18% dari pendapatan. Perak merupakan komoditas dari hasil
107 pemurnian emas. Bijih emas ditambang di tambang emas bawah tanah satusatunya di Indonesia yakni di Pongkor, Jawa Barat. 3.
Segmen Mineral Lain Segmen Mineral lain mencakup komoditas bauksit dan pasir besi yang keduanya berkontribusi 6% terhadap pendapatan Antam. Antam merupakan satu-satunya produsen bauksit di Indonesia. Komoditas Bauksit ditambang di Riau, sedangkan komoditas pasir besi ditambang di Cilacap.
4.
Unit Eksplorasi Unit Geomin yang menemukan tambang emas di Pongkor, berlokasi di Jakarta dan menangani seluruh kegiatan eksplorasi maupun perhitungan cadangan yang dimiliki perusahaan. Geomin lebih kepada pusat biaya, unit ini sanggup menawarkan jasa kepada pihak ketiga dan saat ini Unit Geomin tengah berfokus pada kegiatan eksplorasi bauksit di Tayan, Kalimantan Barat dan Nikel di Buli, Maluku Utara.
3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.3.1 Visi Perusahaan
Sejalan dengan perubahan-perubahan dan perkembangan yang telah terjadi terutama di lingkungan dunia usaha, maka PT Aneka Tambang Tbk telah menetapkan visi perusahaannya yang disebut sebagai visi 2010 dalam rangka menghadapi tantangan persaingan di dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, yaitu ”Menjadi perusahaan pertambangan
108 berstandar internasional yang memiliki keunggulan kompetitif di pasar global”.
3.1.3.2 Misi Perusahaan
Dengan mengacu dan berlandaskan pada visi perusahaan di atas, maka visi perusahaan di atas, maka misi yang dimiliki dan dijalankan oleh Antam adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi, yaitu nikel, emas, dan mineral lain, dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta memperhatikan kelestarian lingkungan; 2. Beroperasi secara efesien (biaya rendah); 3. Memaksimalkan shareholders dan stakeholders value; 4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan; dan 5. Berpartisipasi didalam upaya mensejahterakan masyarakat di sekitar daerah operasi pertambangan.
109 3.1.4
Logo Perusahaan
Gambar 3.2 Logo Perusahaan PT. ANEKA TAMBANG, Tbk
3.1.4.1 Arti Logo Perusahaan
1. Logo Antam merupakan komposisi tiga gunung yang mewakili sumber mineral produk Antam. Tiga mempresentasikan sumber daya dan produk terdeversifikasi. 2. Gunung menjulang dari lengkungan (arc) di tengah, menggambarkan bumi dan langit. 3. Di bawah lengkungan (arc) adalah refeleksi tiga gunung yang mewakili sumber daya mineral baik di dalam maupun di bawah bumi. 4. Kedua simbol bagian atas dan bawah ini juga menyimbolkan dua model pertambangan: tambang terbuka, dan bawah tanah. 5. Logo ini mempresentasikan Antam, yang ahli dalam bidang eksplorasi ke bawah bumi, memproduksi bahan mentah dan memprosesenya menjadi metal berharga.
110 6. Bentuk simetrikal logo, dan jenis huruf atau penamaan, terutama huruf besar ’T’ ditengah, menunjukkan Antam yang stabil, kuat dan solid, namun juga ramah. 7. Logo ini mewakili brand atribusi yang baru, yaitu: - Pilar: Tambang, diversifikasi, mapan, besar - Atribut rasional: Professional, bijaksana, bertanggung jawab, terpercaya - Atribut Kepribadian: Maju, dinamis
3.1.5
Strategi Perusahaan Adapun yang menjadi strategi perusahaan PT Antam Tbk sehubungan dengan visi dan misi perusahaan, adalah sebagai berikut: 1.
Memanfaatkan
keunggulan
pengalaman
dan
kompetensi
semaksimal mungkin untuk kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi dan pemasaran komoditas nikel dan emas serta mineral lainnya. 2.
Meningkatkan kegiatan eksplorasi, khususnya untuk komoditas nikel dan emas, serta memelihara kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah setempat dalam melaksanakan setiap kegiatan usaha pertambangan.
3.
Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan-perusahaan pertambangan kelas dunia melalui kerja sama patungan, merger dan akuisisi untuk memperoleh teknologi baru yang akan
111 meningkatkan daya saing serta mempercepat pengembangan usaha. 4.
Merestrukturisasi unit-unit bisnis dan sumber daya manusia untuk
memperbaiki
akuntabilitas
dan
efisiensi
guna
meningkatkan nilai perusahaan. 5.
Memperkuat daya saing dengan mempertahankan keunggulan sebagai penghasil nikel dan emas berbiaya terendah di dunia melalui peningkatan efisiensi operasi (outsourcing, perbaikan proses, memperkecil asset), memelihara ketersediaan informasi pasar atau industri yang mutakhir, dan secara terus menerus melakukan benchmark terhadap pesaing lainnya, serta proaktif meningkatkan citra perusahaan.
6.
Meningkatkan kelesatarian
kualitas linkungan,
produk
dengan
keselamatan
memperhatikan
kerja,
community
development, dan berusaha memuasakan pelanggan dengan pengiriman tepat waktu, seta memenuhi tuntutan perubahan pasar yang dinamis. 7.
Mengembangkan
kemampuan
dan
kompetensi
untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas pegawai. 8.
Mengelola resiko fluktuasi harga komoditas dan pertukaran mata uang secara hati-hati melalui penerapan strategi keuangan yang tepat.
9.
Melaksanakan prinsip-prinsip good corporate governance dan mengembangkan budaya perusahaan.
112 3.1.6 Perkembangan Kepemilikan Saham Perusahaan
Berdasarkan Akta Perubahan No. 55 tanggal 14 Maret 1975 dari Akta Pendirian Perseroan No. 321 tanggal 30 Desember 1974, yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 312 Berita Negara Republik Indonesia No. 52 tanggal 1 Juli 1975, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Rp. 60.000.000.000,00 (enam puluh miliar rupiah) terbagi atas 12.000 (dua belas ribu) Saham Seri A dan 48.000 (empat puluh delapan ribu) Saham Seri B, masing-masing dengan nominal Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). Dari modal tersebut telah ditempatkan sebanyak 12.000 (dua belas ribu) Saham Seri A atau senilai Rp. 12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah) dan dari jumlah tersebut telah disetor sebesar Rp. 6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah). Susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
113 Tabel 3.1 Komposisi Pemegang Saham Perseroan Berdasarkan Akta Perubahan No. 55 Tanggal 14 Maret 1975 Keterangan Jumlah Saham Modal Ditempatkan Modal Disetor Pemegang Saham : Negara Republik Indonesia Drs. Abdul Rachman Sujudono Saham dalam Protopel (000.000)
Keterangan 12.000 Jumlah Saham Rp 12.000 12.000 6.000
% 100 50
Keterangan 48.000 Jumlah Saham Rp -
11.999
5.999
99.84
-
-
1 -
1 -
0.16 -
48.000
48
Sumber: Prospektus Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Aneka Tambang Tbk,
%
tanggal 5 November
1997, hal.27.
Sesuai dengan Akta Penjualan dan Pembelian serta Pemindahan dan Penyerahan Hak Atas Saham No. 321 tanggal 30 Desember 1974, telah dilakukan penjualan, pemindahan dan penyerahan hak atas saham yang dimiliki oleh Drs. Abdul Racham Sudjono sebanyak 1 (satu) Saham Seri A kepada Negara Republik Indonesia, karenanya Negara Republik Indonesia menjadi pemegang saham satusatunya dari Perseroan. Sesuai dengan Akta Penyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT Aneka Tambang (Persero) No.163 tanggal 28 Mei 1984. Akta Perubahan No. 138 tanggal 27 Desember 1984 yang telah diumumkan dalam Tambahan No.1204 Berita Negara Republik Indonesia No. 82 tanggal 14 Oktober 1986 telah
-
114 diadakan perubahan jenis saham yaitu dari Saham Seri A menjadi Saham Prioritas dan Saham Seri B menjadi Saham Biasa. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 136 tanggal 27 Oktober 1992 yang telah memperoleh persetujuan dari Mentari Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusannya No. C2-9323 HT. 01.04 Th 1992 tanggal 13 November
1992,
telah
dilakukan
peningkatan
Modal
Dasar
dari
Rp.
60.000.000.000,00 (enam puluh miliar rupiah) menjadi Rp. 40.000.000.000,00 (empat puluh miliar rupiah) yang terbagi atas 100.000 (seratus ribu) Saham Prioritas dan 300.000 (tiga ratus ribu) Saham Biasa, masing-masing dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). Drai modal dasar tersebut ditempatkan dan disetor penuh 100.000 (seratus ribu) Saham Prioritas atau senilai Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), sehingga susunan modal dasar Perseroan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Susunan Modal Saham Perseroan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 136 Tanggal 27 Oktober 1992 Keterangan Jumlah Saham Modal Ditempatkan Modal Disetor Pemegang Saham : Negara Republik Indonesia Saham dalam Protopel (000.000)
Saham Prioritas 100.000 Jumlah Saham Rp % 100.000 100.000 100 100.000 100.000 100 100.000 100.000 -
100 -
Saham biasa 300.000 Jumlah Saham Rp -
%
300.000 300.000
Sumber: Prospektus Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Aneka Tambang Tbk, tanggal 5 November 1997, hal.28.
-
115 Catatan: Penyetoran tersebut sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-1402/ MK.013/1991, tanggal 29 November 1991 yang berasal dari: Setoran sebelumnya:
Rp.
6.000.000.000,00
Ekuitas Pemerintah:
Rp.
586.000.000,00
Rp.
23.901.823.332,82
Kapitalisasi selisish penilaian Kembali aktiva tetap:
Kapitalisasi cadangan umum Rp.
69.511.266.734,22 +
Rp. 100.000.000.000,00
Pada tahun 1997, Negara Republik Indonesia telah menambah penyetoran modal Perseroan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan N0. S15/MK.016/1997 tanggal 13 Januari 1997 sebesar Rp. 150.000.000.000,00 (seratus lima miliar rupiah) yang berasal dari laba ditahan dan Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1997 tanggal 30 Juni 1997 sebesar Rp. 150.000.000.000,00 (seratus lima miliar rupiah) yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja, sehingga modal saham Perseroan per tanggal 30 Juni 1997 adalah sebagai berikut:
116 Tabel 3.3 Susunan Modal Saham Perseroan Berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa PT Aneka Tambang Tbk No.48 Tanggal 15 September 1997 Keterangan Jumlah Saham Modal Ditempatkan Modal Disetor Pemegang Saham : Negara Republik Indonesia Saham dalam Protopel (000.000)
Saham Prioritas 100.000 Jumlah Saham Rp % 100.000 100.000 100 100.000 100.000 100 100.000 100.000 -
100 -
Saham biasa 300.000 Jumlah Saham Rp -
%
300.000 300.000
Sumber: Prospektus Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Aneka Tambang Tbk, tanggal 5
-
November 1997,
hal.29.
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham luar Biasa PT Aneka Tambang (Persero) No.48 tanggal 15 September 1997 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9499.HT.01.04.TH.97 tanggal 16 September 1997, telah dilakukan peningkatan Modal Dasar Perseroan dari Rp. 400.000.000.000,00 (empat ratus miliar rupiah) menjadi Rp. 1.600.000.000.000,00 (satu triliun enam ratus miliar rupiah) dan perubahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) menjadi Rp. 500,00 (lima ratus rupiah) setiap saham, sehingga susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut:
-
117 Tabel 3.4 Susunan Modal Saham Perseroan Per Tanggal 30 Juni 1997 Keterangan Jumlah Saham Modal Ditempatkan Modal Disetor Pemegang Saham : Negara Republik Indonesia Saham dalam Protopel
Saham Seri A Dwiwarna 1 Jumlah Rp % Saham 1 500 100 1 500 100 1 0
500 0
100 0
Saham Seri B 3.199.999.999 Rp Jumlah Saham 799.999.999 799.999.999 799.999.999 2.400.000.000.000
399.999.999.500 75% 399.999.999.500 75% 399.999.999.500 1.200.000.000.000
Sumber: Prospektus Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk, Tanggal 5 November 1997, hal. 29.
Dari tabel di atas terlihat bahwa Modal Dasar PT Antam Tbk yang berjumlah sebesar Rp. 1,6 Triliun tersebut terdiri dari satu (1) Saham Dwiwarna dan 3.199.999.999 saham biasa masing-masing dengan nili nominal sebesar Rp. 500,00 per saham. Modal Ditempatkan dan Disetor penuh adalah sebesar Rp. 615, 38 miliar yang terdiri dari satu (1) Saham Dwiwarna dan 1.230.768.999 saham biasa. Sebanyak 35% dari jumlah yang dikeluarkan PT Antam Tbk yaitu sebanyak 430.769.000 lembar saham diperdagangkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES) dan Australia Stock Exchange (ASX). Jumlah pemegang saham publik PT Antam Tbk per 31 Maret 2001 adalah sebanyak 6.668 dengan komposisi jumlah pemegang saham domestik sebanyak 6.612 dan pemegang saham asing sebanyak 56. Secara lebih rinci komposisi pemilikan saham PT Antam Tbk tersebut dapat dilihat pada daftar berikut ini:
%
100
118 Tabel 3.5 Daftar Komposisi Pemilikan Surat Saham Dari Saham Yang Ditempatkan dan disetor Penuh Per 31 Maret 2001 No.
Status Pemilik Pemodal Nasional
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pemilikan Minimal 500 Lembar Saham Jumlah Pemegang Saham Jumlah Saham % Pemilik 1 800.000.000 65,00001 6505 50.886.000 4,13449 33 659.500 0,05358 16 4.251.000 0,34539 45 371.365.500 30,17345 13 36.000 0,00293 6613 1.227.198.000 99,70985
Negara Republik Indonesia Perorangan Indonesia Yayasan Dana Pensiun Asuransi Perseroan Terbatas Reksadana Subtotal Pemodal Asing 1. Perorangan Asing 7 319.500 2. Badan Usaha Asing 49 3.251.500 Subtotal 56 3.571.000 Total 6669 1.230.769.000 Sumber: Laporan Tahunan PT Aneka Tambang Tahun 2001
0.02596 0,26418 0,29014 99,9999
Jumlah pemegang saham publik PT Antam Tbk per 31 Maret 2001 di atas pada dasarnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pemegang saham publik per 31 Desember 1999 yang berjumlah sebanyak 8.936 dengan komposisi jumlah pemegang saham domestik sebanyak 8.699 dan sisanya sebanyak 237 adalah pemegang saham asing. Ini berarti, jumlah pemegang saham publik PT Antam Tbk per 31 Maret 2004 mengalami penurunan bila dibadingkan dengan data jumlah pemegang saham publik per 31 Desember 1999.
119 3.1.7
Komposisi Pemegang Saham Tahun 2005 Kepemilikan Antam pada tahun 2005 sebesar 65% dipegang Pemerintah Indonesia sementara 35% dari jumlah modal ditempatkan atau 667.691.950 saham diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (JSX), Bursa Efek Surabaya (SSX), dan Bursa Efek Australia (ASX). Antam tercatat secara penuh di ASX dan diperdagangkan dalam satuan CDI (Chess Depository Interests) yang setara dengan lima saham biasa.
Tabel 3.6 Pemegang Saham Antam Terbesar Pemerintah Republik Indonesia JP Morgan Chase Bank US Resident (NORBAX INC) Investor Bank And Trust Company (West) SSB PS10 Pasific Select Fund Emerging Markets Dana Pensiun Pertamina JP Morgan Chase Bank UK Resident CB London S/A 2S Banca Milano CB INTL PLC (Lux Branch) S/A Pioneer Asset MGMT SA CB London S/A Sticht Pens Met En Tech (Arrow) Gov Of Singapore INV Corp PTE LTD A/c C SSB TC45 California State Teachers Retirement SYS Investors Bank- Trust Company CB London S/A Stiching Shell Pensioenfonds SSB JY64 SSL Co SSB Frank Russel Investment Co BBH Luxembourg S/A Fidelity Funds Emerging MKT The Northern Trust S/A AVFC UBS AG Clesrstream Banking S.A. Luxembourg Reksa Dana Manulife Dana Saham Sumber: Laporan Tahunan PT Antam Tahun 2005, p.47
1.240.000.000 188.284.700 53.376.455 28.667.490 21.930.500 13.808.125 11.726.500 10.511.000 10.000.000 9.096.739 8.378.000 6.283.625 6.239.625 5.973.500 5.992.645 5.531.000 5.286.000 5.156.200 5.041.500
65.00 9.87 2.80 1.50 1.15 0.72 0.61 0.55 0.52 0.48 0.44 0.33 0.33 0.31 0.31 0.31 0.29 0.28 0.27
120 Pada Akhir tahun 2005 pemegang saham publik terbesar adalah Oppenheimer Developing Market Fund dengan kepemilikan 9,87% Saham Antam dimiliki oleh 213 pemegang saham asing yang mewakili atas 82% perdagangan saham Antam di Bursa Efek Jakarta. Sedangkan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka akan terlihat dari tabel di bawah ini:
Gambar 3.2 Komposisi Pemegang Saham Publik
6.9 9.3 18,8 65
11,7
27,2
8,2 15,1 65
4.4
23,1 6,9
28,7
3
3.4
5
3.3
65
65
65
Pemerintah Investor Institusi Investor Retail Asing
2001
2002
2003
2004
2005
Sumber: Laporan Tahunan PT Antam Tahun 2005, p.48
Mayoritas Pemegang saham asing terbesar terutama berasal dari AS, Belanda, Inggris, Luxemburg, dan Singapura. Sedangkan pemegang saham domestik terbesar Antam adalah dana pensiun dan reksadana.
121 Seiring peningkatan kinerja PT Antam pada tahun 2005, pergerakan saham Antam mencatat kenaikan yang cukup signifikan sebesar 107 % dari posisi awal tahun Rp. 1730 menjadi Rp. 3.575,., Posisi ini merupakan pencapian harga saham tertinggi sepanjang sejarah pencatatan saham Antam di BEJ seiring dengan meningkatnya ketertarikan investor terhadap Antam.
Tabel 3.7 AktivitasPergerakan Harga Saham Tahun 2005
Periode Tertinggi Terendah (Rp) Kuartal I 2.550 1.730 Kuartal II 2.500 2.050 Kuartal III 2.72 5 1.975 Kuartal IV 3.625 2.400 Sumber: Laporan Tahunan PT Antam 2005
Volume Juta 691,4 278,39 227,75 368,09
Nilai Juta 826 642 567 1.171
Nilai rata-rata perdagangan harian Antam tercatat meningkat 35,7 % menjadi Rp.15,4 miliar sementara untuk volume perdagangan mengalami penurunan 19,6% menjadi 1.57% miliar lembar saham. Posisi kapitalisasi pasar Antam pada akhir tahun 2005 meningkat 107,2% menjadi Rp. 6,82 triliun (US$ 694 juta). Tercatatnya saham Antam di ASX mengirimkan sinyal ke pasar bahwa Antam mengikuti level transparansi, keterbukaan serta tata kelola perusahaan yang ketat selama ini. Hal ini sejalan dengan upaya Antam untuk terus melakukan paparan kepada selaku pasar yang lebih besar lagi dalam rangka meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan. Sedangkan Komposisi Kepemilikan Pemegang Saham Komisaris dan Direksi, dapat dilihat sebagai berikut:
122 Tabel 3.8 Komposisi Kepemilikan Pemegang Saham Komisaris dan Direksi
Jumlah Jabatan
Saham
Ir. Supriatna Suhala Msc.
Komisaris
15.000
Ir. D. Aditya Sumanegara
Direktur Utama
155.000
Ir. Alwin Syah Loebis
Direktur Utama
62.000
Ir. Darma Ambiar
Direktur Pengembangan
54.250
Kurniadi Atmosasmito, SE, MM
Direktur Keuangan
31.000
Sumber: Laporan PT Aneka Tambang Tahun 2005, p.36
Ir. Supriatna Suhala Msc menjabat sebagai Komisaris memliki saham sebanyak 15.000 lembar saham, Ir. D Aditya Sumanegara menjabat sebagai Direktur Utama
memiliki
saham
sebanyak
155.000,
kepemilikannya
paling
besar
dibandingkan dengan Komisaris maupun Direktur lainnya. Ir. Alwin Syah Loebis menjabat sebagai Direktur Utama memiliki saham sebanyak 62.000 lembar saham, Ir. Darma Ambiar menjabat sebagai Direktur Pengembangan memiliki saham sebanyak 54.250 lembar saham. Sedangkan Kurniadi Atmosasmito, SE, MM menjabat sebagai Direktur Keuangan saham.
memiliki saham sebanyak 31.000 lembar
123 3.1.8
Kebijakan Hak Suara
Jenis Saham
Jumlah
Hak Suara Atau Hak Istimewa
Saham Prioritas
▪ Dapat meminta diselenggarakannya RUPSLB,
(Saham Dwiwarna Kelas A)
▪ Menunjuk calon dan menyetujui Komisaris dan Direksi yang dilipih dalam RUPS/RUPSLB, ▪ Tidak dapat mengalihkan kepemilikan saham prioritas kepada pemegang saham lain, 1
▪ Hanya dapat dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, ▪ Harus menyetujui keputusan untuk menerbitkan saham ▪ Setiap saham sebanding dengan satu hak suara pada
Saham Biasa
saat RUPS/RUPSLB
(Saham Kelas B)
▪ Pemegang saham yang memiliki lebih dari 10% 1.907.691.949
dapat meminta diadakannya RUPS/RUPSLB dan meminta agenda-agenda yang akan dibahas dalam RUPS/RUPSLB
RUPS = Rapat Umum Pemegang Saham, RUPSLB = Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
3.1.9 Kebijakan Deviden Kebijakan deviden Antam adalah membagikan deviden kas bagi pemegang saham sedikitnya satu kali dalam setahun. Sejak tahun 1997, kebijakan deviden adalah minimum 30% payout ratio dari laba bersih setelah pajak, kecuali ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Payouts deviden Antam berkisar 40% dan 50%. Pada RUPS bulan Mei 2005,
124 diputuskan pembayaran deviden sebesar 35% dari laba bersih tahun 20004 sebesar Rp. 282,49 Miliar atau Rp. 148,08 per saham.
3.1.10 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan BOARD OF DIRECTOR
CORPORATE SECRETARY
INTERNAL AUDIT
- PMO - IT Group - MSC Group
-CSD Group - Learning Center - ComDev Group
UBP NIKEL
UBP EMAS
UBP BAUKSIT
UBBP LM
UNIT GEOMIN
SUBSIDIA RY
Pengawasan Perseroan sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasar PT Antam Tbk pada dasarnya dilakukan oleh Komisaris. Komisaris PT Antam Tbk diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan sebelum jabatan Komisaris berakhir. Dalam pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan dinyatakan bahwa jumlah anggota Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan kebutuhan Perseroan, namun tidak akan kurang dari 2 (orang) anggota Komisaris dan salah seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama.
125 Saat ini, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk memiliki 5 (lima) orang anggota Komisaris dengan susunan sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama Ir. Wisnu Askari Marantika
Komisaris
Komisaris
Ir. Suryo Suryanto, Msc
Ir. Supriatna Suhala, Msc
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Yap Tjay Soen, MBA
Prof. Dr. Irwandy Arif, Msc
Tugas-tugas dan tanggung jawab apa saja yang harus dijelaskan Komisaris di Lingkungan Organisasi PT Antam Tbk sesungguhnya tercantum dalam pasal 15 anggaran dasar perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Komisaris bertugas: ▪ Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi serta memberikan persetujuan atas rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan anggaran dan Perseroan dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham serta perundang-undangan yang berlaku; ▪ Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut anggaran dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; ▪ Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris mewakili Perseroan dan bertanggung jawab kepada RUPS; ▪ Meneliti dan menalaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi dan menandatangani laporan tahunan tersebut.
126 2.
Sehubungan dengan tugas komisaris sebagaimana yang dimaksudkan di atas, maka Komisaris berkewajiban: ▪
Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada RUPS;
▪
Mengesahkan rencana kerja dan anggaran Perseroan dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari sebelum tahun anggaran baru Perseron berjalan. Dalam hal ini rencana kerja dan anggaran Perseroan tidak disahkan dalam jangka waktu terssebut di atas, maka sambil menunggu pengesahan pada saat tahun buku dimulai akan berlaku rencana kerja dan anggaran Perseroan yang telah diajukan Direksi tersebut berlaku sebagai rencana kerja dan anggaran Perseroan yang telah disahkan tahun sebelumnya;
▪ Mengikuti perkembangan kegaiatan Perseroan, dan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran yang menyolok, segera melaporkan kepada RUPS dengan disertai saran mengenai langkah-langkah perbaikan yang harus ditempuh; ▪ Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan; ▪
Mengusulkan kepada RUPS penunjukkan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-buku Perseroan;
▪ ▪
Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS; Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi (triwulan, tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan
127 Perseroan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham seri A Dwiwarna tepat pada waktunya. 3.
Para anggota Komisaris, baik bersama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota komisaris atau tenaga ahli yang membantunya;
4. Jika dianggap perlu, Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan; 5. Pembagian kerja di antara para anggota Komisaris diatur oleh mereka, dan untuk kelancaran tugasnya Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Komisaris berdasarkan saran Pemegang Saham Seri A Dwiwarna atas beban Perseroan; 6. Rapat Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seseorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau melalaikan kewajiban atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan;
128 7. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sesudah pemberhentian
sementara
itu,
Komisaris
diwajibkan
untuk
menyelenggarakan RUPS yang khususnya diadakan untuk itu yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri.
3.1.10.1 Susunan Organisasi Kantor Pusat PT Aneka Tambang Tbk Adapun susunan orgnisasi Perseroan berdasarkan Keputusan Direksi PT Antam Tbk No. 72.K/0251/DAT/2005 Tentang Susunan Organisasi Kantor Pusat PT Antam Tbk adalah sebagai berikut: a. Unsur Pimpinan
: Direksi
b. Unsur Teknostruktur
: 1. Operation Directorate 2. Development Directorate 3. Finance Directorate 4. General Affairs and Human Resource Directorate
c. Unsur Pendukung
: 1. Corporate Secretary 2. Internal Audit 3. Corporate Strategic Development Group 4. Learning Center
129 5. Community Development Group 6. Program Management Office 7. Information Technology Group 8. Marketing and Customer Support Group A.
Unsur Pimpinan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 443/KMK 0.16/1994 tanggal 31 Agustus jo. No. 397/KMK. 016/1997 tanggal 8 Agustus 1997, susunan anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Direksi
Direktur Utama
Direktur Operasi dan Produksi
Direktur Keuangan
Direktur Umum & SDM
Ir. D. Aditya Sumanegara
Ir. Alwin Syah Loebis, MM
Kurniadi Atmosasmito, SE, MM
Drs.Ismail Tangaka
Direktur Pengembangan Ir. Darma Ambiar, MM
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, kepengurusan dan kepemimpinan perusahaan dijalankan oleh Direksi yang terdiri atas sedikitnya
2 (dua) orang
Direktur, dimana seorang direktur diantaranya diangkat sebagai direktur utama. Para anggota Direksi tersebut diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaku-waktu dapat memberhentikan sebelum masa jabatan Direksi berakhir. Dalam pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan disebutkan bahwa yang menjadi tugas pokok dari Direksi adalah:
130 ▪
Memimpin, mengurus dan mengendalikan perseroan sesuai dengan tujuan perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan;
▪
Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perseroan;
▪ Menyiapkan pada waktunya rencana pengembangan perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan perseroan, serta rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan perseroan dan menyampaikan kepada komisaris guna mendapatkan pengesahan; ▪ Menyiapkan pada waktunya rencana jangja panjang perseroan, kepada Komisaris dan Pemegang Saham seri A Dwiwarna untuk selanjutnya disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham guna mendapatkan pengesahan.
B.
Unsur Teknostruktur a. Satuan Kerja, pejabat stuktural, dan staf yang membantu para pejabat struktural Unsur Teknostruktur diuraikan sebagai berikut: 1. Operation Directorate dipimpin oleh Direktur Operasi dibantu oleh: Senior Manager, Operation Controlling yang membawahkan: ▪
Assistant Senior Manager, Operation Support and Engginering,
▪
Assistant Senior Manager, Environment and Postminimg
▪
Assistant Senior Manager, Safety
▪ Assistant Senior Manager, Procurement and Material Management, dan 2. Senior Manager, Tokyo Respresentative 3. Senior Manager, Marketing and Costumer Support Group, yang membawahkan:
131 ▪ Assistant Senior Manager, Marketing dan ▪ Assistant Senior Manager, Trading
Satuan Kerja Operation Controlling, berperan: ▪
Menyusun dan mengembangkan strategi dan kebijakan manajemen bidang operasi produksi, keselamatan kerja, penutupan dan pascatambang, lingkungan mutu, dan pengadaan barang dan jasa serta pengelolaan material perseroan;
▪ Memantau capaian operasi produksi dan menyusun rekomendasi pemecahan masalah operasi produksi untuk mencapai target manajemen yang ditetapkan; ▪
Menyiapkan studi kelayakan penutupan tambang dan program pascatambang dan menyusun rekomendasi untuk implementasinya;
132
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT OPERASI, TOKYO REPRESENTATIVE, MARKETING AND CUSTOMER SUPPORT GROUP
Direktur Operasi SM Operation Controlling ASM Operation Support And Engineering ASM Safety ASM Environment And Postimining ASM Quality Management ASM Procurement And Material Management
SM Tokyo Respresentative SM Marketing & Customer Support Group
ASM Marketing
ASM Trading
133 ▪ Membantu unit bisnis dalam proses administrasi pengadaan barang dan jasa serta pengelolaan material dan melaksanakan supervise pengadaan barang dan jasa Kantor Pusat; ▪
Melaksanakan supervisi bidang operasi produksi, keselamtan kerja, penutupan dan pascatambang, lingkungan dan mutu, dan pengadaan barang dan jasa serta pengelolaan material unit-unit bisnis.
Satuan Kerja Tokyo Respresentatif berperan: ▪
Mengadakan dan memelihara hubungan dengan pelanggan, pemasok, investor, dan pemerintah yang terkait dengan urusan bisnis perusahaan di Jepang, Korea, Cina dan sekitarnya (Asia timur Jauh);
▪
Memantau perkembangan harga komoditas perseroan di pasar untuk diinformasikan kepada Direksi dan unit-unit bisnis yang terkait;
▪
Menyusun informasi mengenai perkembangan bisnis di wilayah Asia Timur Jauh kepada Direksi;
▪ Memberikan masukan yang terkait dengan perkembangan strategi bisnis berdasarkan pemantauan terhadap perilaku konsumen dan pesaing di pasar wilayah Asia Timur.
Satuan Kerja Marketing and Customer Support Group berperan: ▪ Menyusun dan mengembangkan strategi dan kebijakan manajemen bidang pemasaran komoditas perusahaan;
134 ▪
Mengimplementasikan kebijakan dan strategi serta prosedur pemasaran dalam dan luar negeri, termasuk mencari pasar baru dan berusaha menerobos pasar melalui persaingan bagi komoditas perusahaan;
▪ Bernegoisasi dengan pihak pembeli mengenai kualitas, harga, dan distribusi komoditas perusahaan; ▪ Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dengan cara memenuhi standar ekspor komoditas PT Antam Tbk dan menyerahkan komoditas ekspor tepat pada waktunya.
135 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAN CORPORATE STRATEGIC DEVELOPMENT GROUP
Direktur Pengembangan
SM Corporate Strategic Development Group ASM Corporate Planning ASM Mineral Resources Development ASM Joint Venture
2. Develompmant Direktorat dipimpin oleh Direktur Pengembangan yang dibantu oleh Senior Manager, Corporate Strategic Development Group, yang membawahkan: ▪
Assistant Senior Manager, Corporate Planning;
▪
Assistant Senior Manager, Mineral Resources Development dan
▪
Assistant Senior Manager, Joint Venture
136 Satuan Kerja Corporate Strategic Development Group Berperan: ▪ Mengevaluasi kesempatan dan tujuh pertumbuhan portofolio dari penciptaan nilai melalui pengelolaan rencana jangka panjang perusahaan dan rencana bisnis tahunan serta teknologi, proses, produk dan pemasaran komoditas PT Antam Tbk; ▪ Mengkaji teknologi dan atau proses pengolahan bijih komoditas perusahaan yang telah ada untuk meningkatkan efisiensi; ▪ Menyusun rencana bisnis pengusahaan pertambangan baru; ▪ Menyiapkan evaluasi strategis proyek pertambangan baru; ▪ Menyiapkan informasi mengenai pengembangan usha kepada Direksi untuk pengambilan keputusan yang strategis; ▪
Memfasilitasi tim poyek lintas fungsional untuk menyiapkan proyek yang akan diserahkan ke unit bisnis;
▪ Mengevaluasi kinerja tahunan unit bisnis berdasarkan rencana kerja jangka panjang perusahaan.
3.
Finance Directorate dipimpin oleh Direktur Keuangan yang dibantu oleh: Senior Manager, Accounting and Budgeting yang membawahkan: ▪ Assistant Senior Manager, Accounting dan ▪ Assistant Senior Manager, Budgeting Senior Manager, Tresury and Financial Enginering yang membawahkan: ▪ Assistant Senior Manager, Tresury dan ▪ Assistant Senior Manager, Financial Enginering
137 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT KEUANGAN DAN INFORMATION TECHNOLOGY GROUP
asury
Direktur Keuangan SM Acoounting And Budgeting ASM Accounting ASM Budgeting
SM Treasury And Financial Engineering ASM Treasury ASM Financial Engineering SM Information Technology Group ASM IT Operation And Development ASM Bussiness Information Analyst
138 Senior Manager, Information Technology Group yang membawahkan: ▪ Assistant Senior Manager, IT Operation And Development dan ▪ Assistant Senior Manager, Bussiness Information.
Satuan Kerja Accounting And Budgeting berperan: ▪ Menetapkan strategi dan kebijakan keuangan Perseroan; ▪ Menyusun kerangka kerja dan sistem usaha keuangan untuk pelaksanaan kebijakan keuangan Perseroan; ▪ Menyiapkan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh Direski untuk pengambilan keputusan yang penting; ▪ Mengkonsolidasikan laporan keuangan dan Akuntansi Perseroan; ▪
Memantau implementasi strategi dan kebijakan keuangan yang dilaksanakan oleh unit bisnis; dan
▪ Memberikan arahan kebijakan kepada fungsi keungan di unit bisnis.
Satuan Kinerja Treasury and Financial Engineering berperan: ▪
Mengelola dana perusahaan secara berkal untuk memaksimalkan penerimaan dan pengeluaran perusahaan;
▪ Mengelola anggaran kas dan bank untuk memenuhi modal kerja Kantor Pusat dan unit-unit bisnis secara berkala; ▪ Memverifikasi dokumen dan melaksanakan pembayaran di Kantor Pusat; ▪ Menyusun rekayasa keuangan korporasi untuk rencana keuangan jangka panjng dan keuangan proyek perusahaan;
139 ▪ Mengupayakan sumber dana untuk membiayai pelaksanaan proyekproyek pembangunan bisnis perusahaan.
Satuan Kerja Information Technology: ▪ Mengembangkan strategi dan kebijakan manajemen bidang teknologi informasi yang terpadu guna menunjang strategi bisnis; ▪ Membuat rencana kerja tahunan system informasi manajemen perseroan; ▪
Memelihara dan mengurus jalannya sistem operasional teknologi informasi Kantor Pusat.
140 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT UMUM DAN SDM, LEARNING CENTER DAN COMMUNITY DEVELOMPMENT GROUP Direktur Umum Dan SDM SM Human Resources ASM Organization And HR Development ASM HR Administration & Industrial Relations ASM Health SM Learning Center ASM Learning Program And Assessment ASM Training And Development SM Comdev Group ASM Comdev PKBL External Realtions
ASM General Affairs
141 4.
General Affairs and Human Resources Directorate dipimpin oleh Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia yang dibantu oleh: 1.
Senior Manager, Human Resources yang membawahkan: ▪
Assistant Senior Manager, Organization And Human Resources Development;
▪
Assistant Senior Manager, Human Resources And Administration and Industrial Relations dan
▪ 2.
3.
Assistant Senior Manager, Health.
Senior Manager, Learning Center yang membawahkan: ▪
Assistant Senior Manager, Learning Program And Assessment dan
▪
Assistant Senior Manager, Training And Development.
Senior Manager, Community Development Group ▪
Assistant Senior Manager, Comdev PKBL External Realtions dan
▪
Assistant Senior Manager, General Affairs.
Satuan Kerja Human Resourse Development berperan: ▪
Mengembangkan strategi sumber daya manusia Perseroan guna menunjang strategi bisnis dan mengembangkan strategi tersebut ke dalam kebijakankebijakan bidang sumber daya manusia Perseroan meliputi, pelatihan dan pengembangan pegawai, pengembangan kepemimpinan, remunerasi, hubungan industrial, dan manajemen perubahan; ▪
Menyelenggarakan kepemimpinan;
pusat
penilaian
dan
pusat
pengembangan
142 ▪
Mendukung manajemen dan staf professional sumber daya manusia unit bisnis mengenai implementasi kebijakan yang ditetapkan;
▪ Menyelenggarakan system informasi manajemen sumber daya manusia; ▪
Memantau dan mengevaluasi penerapan atas kebijakan sumber daya manusia yang ditetapkan Perseroan, dan
▪
Menyusun rencana tahunan sumber daya manusia Perseroan dan evaluasinya.
Satuan Kerja Learning Center beperan: 1. Menyusun strategi dan kebijakan manajemen bidang pembelajaran perusahaan sejalan dengan kebijakan manajemen sumber daya manusia; 2. Melakukan pengkajian untuk penyusunan program pembelajaran meliputi: assesmen, pelatihan, ujian jabatan atau kompetensi, dan penyusunan rekomendasi pengembangan karir; 3. Mengkoordinasikan program pembelajaran di lingkungan perusahaan; 4.
Menyelenggarakan
pusat
penilaian
dan
program
pengembangan
kepemimpinan perusahaan.
Satuan Kerja Community Development Group berperan: 1. Mengembangkan
kebijakan
mnajemen
dan
strategi
Community
development, program kemitraan, dan layanan umu pegawai perseroan guna menunjang strategi bisnis perusahaan; 2. Menyelenggarakan program community development bagi masyarakat disekitar kantor Pusat dan unit bisnis atau unit koordinasi dengan satuan
143 kerja unit bisnis atau unit koordinasi guna menunjang program pembangunan masyarakat sekitar; 3. Membina hubungan Kantor Pusat dan unit bisnis atau unit koordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan instansi-instansi yang terkait; 4. Menyelenggarakan program kemitraan dan bina lingkungan untuk meningkatkan kemampuan uasaha kecil disekitar Kantor Pusat dan unit bisnis atau unit koordinasi agar menjadi tangguh dan mandiri; dan 5. Menyelenggarakan layanan umum bagi pegawai dan Kantor Pusat dalam urusan rumah tangga kantor, perjalanan dinas pegawai, pengurusan dokumen korporasi, keamanan, serta penyediaan barang dan jasa nonproduksi kebutuhan kantor Pusat.
3.2 Tata Kelola Perusahaan 3.2.1
Motto Tata Kelola Perusahaan
PT Aneka Tambang Tbk adalah perintis dalam Tata Kelola Perusahaan diantara perusahaan-perusahaan sejenis di sector sumber daya alam di Indonesia. Antam juga merupakan salah satu dari beberapa perusahaan di Indonesia yang melakukan dual listing, di Bursa Jakarta (JSX) dan Australia (ASX). Di tahun 2003, Antam telah membenyuk lima Komite baru di tingkat Komisaris, termasuk diantaranya, “Komite Audit”, “Komite Nominasi, Remunerasi dan Sumber Daya Manusia”, “Komite Penutupan Tambang”, Komite Tata Kelola Perusahaan dan Komite Pengelolaan Resiko.
144
Dalam menjalankan praktek Tata Kelola Perusahaan, PT Aneka Tambang memiliki motto: ” Tata Kelola Perusahaan yang Baik tidak hanya berarti mengurus
secara
benar
namu
merupakan
kunci
dalam
pencapaian tujuan perusahaan” (Sumber: Laporan Tahunan PT Aneka Tambang Tahun 2005, p.37)
3.2.2
Prinsip Tata Kelola Perusahaan PT Aneka Tambang menggunakan acuan yang dikeluarkan oleh Dewan Tata Kelola Perusahaan Bursa Efek Australia (ASX Corporate Governance Council) dalam melakukan kajian internal terhadap praktek dan filosofi tata kelola perusahaan di Antam secara jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk memberikan pandangan yang objektif, Antam juga telah meminta Standard & Poor’s untuk melakukan penilaian dan mengeluarkan skor tata kelola perusahaan ( Corporate Governance Score):
Corporate Governance Score
-6 +
(maximum)
Component Score: Ownership structure and external influence
6+
Shareholders
6+
rights
and
stockholder
relations Tranparency, disclousure & audit Board structure and effectiveness
7+ 6+
10
145 Selama ini PT Aneka Tambang telah mengikuti rekomendasi praktek terbaik yang ditentukan oleh ASX Corporate Governance Council. Oleh karena itu, 10 (sepuluh)
Prinsip Utama Tata Kelola Perusahaan (Essential Corporate Governance Principles): 1.
Meletakkan pondasi yang solid bagi pengelolaan dan pengawasan
perusahaan Antam telah memiliki dan mencantumkan secara tertulis masingmasing fungsi dan tugas dari Komisaris dan Direksi. Adanya piagam Komisaris dan Direksi yang berisi peran dan tanggung jawab bagi setiap anggota Direksi dan Komisaris secara jelas. Posisi Komisaris di Antam memiliki kesamaan dengan posisi non-eksekutif dalam model kepengurusan one-tier board dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap Direksi dalam mengelola Antam, yakni: a. Wewenang dan Tanggung Jawab Komisaris, yaitu: ▪ Komisaris memiliki wewenang untuk menyetujui arahan strategis Antam yang diusulkan oleh Direksi serta melakukan pengawasan terhadap arahan strategis tersebut; ▪ Keputusan-keputusan penting perusahaan harus mendapat persetujuan Komisaris, seperti dalam hal investasi ataupun pinjaman perusahaan; ▪ Komisaris bertanggungjawab atas penghentian dan penunjukkan Direksi, mengawasi jalannya rencana suksesi, dan memastikan bahwa anggota Direksi
memiliki
perusahaan;
kemampuandan
kompetensi
yang
dibutuhkan
146 ▪ Komisaris juga melakukan penilaian atas pelaksanaan manajemen risiko dan prosedur audit, serta memastikan implementasi praktek tata kelola perusahaan. b. Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi: ▪ Direski Antam bertanggungjawab untuk menyusun arahan strategis perusahaan, untuk selanjutnya disetujui Komisaris; ▪
Direksi bertanggungjawab terhadap implementasi strategi perusahaan yang sudah disetujui Komisaris, disamping melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari perusahaan;
▪ Dengan dipimpin oleh Direktur Utama, Direksi bertanggungjawab atas pengoperasian perusahaan secara efisien, serta memberikan informasi penting kepada Komisaris dan para pemegang saham secara tepat waktu.
2. Struktur Organ yang dapat membawa nilai tambah bagi perusahaan Komposisi, jumlah anggota dan komitmen organ perusahaan Antam cukup efektif untuk melaksanakan tanggung jawab dan tugas-tugasnya. Sejalan dengan rekomendasi ASX mengenai peran Komisaris Utama dan Direktur Utama yang terpisah, Antam telah membentuk Komite Nominasi. Komite ini memiliki fungsi menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan para eksekutif lainnya di dalam Perseroan, membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Dewan Perseroan. Sedangkan Antam telah menetapkan kriteria bagi Komisaris dan Direksi, yaitu:
147 a. Independensi Istilah Independen dalam keanggotaan komisaris Antam berarti: ▪ individu yang bersangkutan bukan bagian dari manajemen (non executive), ▪ bukan merupakan pemegang saham susbtansial, ▪ tidak terafiliasi dengan pemegang saham subtansial, ▪ bukan pegawai dan ataupun konsultan perusahaan selama tiga tahun terakhir, ▪ tidak menjadi anggota organ perusahaan selama 10 tahun terakhir dan ▪ bebas dari kepentingan usaha, atau hubungan apa pun yang dapat mengganggu kemampun ndividu yang bersangkutan untuk bertindak berdasarkan pertimbangan yang terbaik bagi Antam.
Komisaris atau Direksi memiliki penilaian yang independen dalam pengambilan keputusan, bahkan dapat meminta saran dari pihak proffesional dengan biaya perusahaan. Contoh dari independensi ini adalah pendapat Komisaris dan Direksi yang kurang setuju atas keinginan Antam untuk melakukan merjer atau akuisisi karena diyakini tidak memberikan nilai yang signifikan bagi perusahaan. b.
Kemampuan dan Pengalaman Anggota Komisaris dan Direksi Antam memiliki kemampuan dan pengalaman
yang
dibutuhkan
untuk
melaksanakan
tugas-tugasnya.
Kemampuan dan pengalaman para anggota Komisaris dan Direksi tersebut
148 menjadikan mereka berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi Antam, meskipun kepemilikan saham mayoritas dipegang oleh Pemerintah.
3. Meningkatkan proses pengambilan keputusan yang etis dan bertanggung jawab Antam telah memiliki Standar Etika Perusahaan yang memberikan tuntunan bagi manajemen dan pegawai untuk mempertahankan integritas perusahaan serta pelaporan tindakan yang tidak etis. Standar Etika Perusahaan, yang didistribusikan ke seluruh karyawan, juga mencantumkan masalah benturan kepentingan, kepatuhan pada hukum, serta tindak korupsi.
4. Menjaga integritas dalam pelaporan keuangan Direktur Utama dan Direktur Keuangan Perusahaan telah melakukan sertifikasi integritas dan kewajaran dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Antam telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari lima anggota. Ketua dan wakil adalah Komisaris Independen serta dua anggota lainnya juga independen. Antam telah menyusun Piagam Komite Audit yang telah disetujui Komisaris. Antam memiliki struktur organisasi yang independen untuk memverifikasi dan menjaga integritas pelaporan keuangan perusahaan. Komisaris melalui komite audit dalam melaksanakan fungsi pengawasannya terlibat langsung dalam menjaga integritas laporan keuangan Antam. Sedangkan tanggung jawab utama dari Komite Audit yakni: ▪ mereview laporan keuangan perusahaan, ▪ melakukan seleksi,
149 ▪ penunjukkan dan pemantauan auditor eksternal, ▪ mengkaji kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ▪ mereview implementasi manajemen resiko.
5.
Pengungkapan informasi secara tepat waktu dan seimbang Antam berusaha untuk mengungkapkan segala materi informasi mengenai perusahaan secara tepat waktu dan seimbang. Hubungan Investor Antam secara aktif mengungkapkan segala informasi yang relevan secara tepat waktu. Pengungkapan informasi dilakukan secara seimbang, yakni menyampaikan informasi, baik positif maupun negatif. Antam memastikan seluruh investor memiliki akses yang sama melalui
pencantunan sesegera mungkin informasi tersebut dalam situs
perusahaan serta penyebaran melalui email. Dalam laporan tahunan, Antam menjelaskan hasil-hasil keuangan dalam beberapa bagian yaitu Kinerja Antam, Ikhtisar Keuangan, Diskusi dan Analisis Manajemen terhadap Tinjauan Keuangan dan laporan keuangan konsolidasi. Isi dan substansinya diharapkan dapat bermanfaat bagi investor dalam melakukan penilaian terhadap aktivitas dan hasil-hasil yang dicapai perusahaan.
6. Menghargai Hak Pemegang Saham Meskipun pemegang saham mayoritas perusahaan adalah pemerintah, Antam tetap menghormati hak para pemegang saham minoritas. Antam menyadari bahwa tanpa hubungan yang baik dengan pemegang saham
150 minoritas, yng dibangun melalui komunikasi yang proaktif, serta mendorong para pemegang saham untuk menggunakan haknya, Antam harus berupaya lebih keras dalam memperoleh pendanaan yang ekonomis. Antam telah membuat dan mengungkapkan strategi komunikasi perusahaan melalui situs (www.antam.com) untuk meningkatkan komunikasi dengan para pemegang saham, terutama untuk mendorong partisipasi aktif dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Antam mengirimkan laporan tahunannya ke semua pemegang saham jauh hari sebelum RUPS, dan bukan membagikannya pada saat RUPS. Setidak-tidaknya 28 hari sebelum RUPS, setiap pemegang saham telah menerima laporan tahunan bersam undangan RUPS, surat kuasa (proxy form), dan informasi lain yang dapat membantu pemegang saham membuat keputusn pada saat pemungutan suara dalam RUPS.
7.
Identifikasi dan Pengelolaan Resiko Antam telah memiliki sistem pengawasan dan manajemen risiko serta kontrol internal perusahaan. Komisaris telah membentuk Komite Audit dan Komite Manajemen Resiko yang bertanggung jawab terhadap pengawasan atas risiko-risiko, termasuk kajian terhadap proses identifikasi risiko dan implementasi manajemen risiko oleh manajemen.
8. Mendorong peningkatan kinerja Komisaris dan Direksi Antam secara konsisten mendukung peningktan kinerja anggota Komisaris dan Direksi termasuk peningkatan sistem kajian kinerja Komisaris
151 dan Direksi. Anggota Komisaris dan Direksi memiliki akses terhadap informasi yang dibutuhkan, serta didukung oleh keberadaan Sekretaris Perusahaan, secara efisien membantu tugas-tugas mereka. Pembentukkan suatu sistem yang secara adil mengkaji efektivitas kinerja anggota Komisaris dan Direksi merupakan fokus utama dari Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan SDM. Komite mengidentifikasi kebutuhan untuk membangun sistem yang lebih baik untuk mengevaluasi kinerja Direksi dan Komisaris, Pembahasan yang mendalam antara Direksi dan Komisaris dilakukan untuk menentukkan penilaian kinerja terbaik organ Direksi maupun Komisaris, baik sebagai satu kesatuan maupun sebagai individu.
9. Sistem Remunerasi yang adil dan Bertanggung Jawab Jumlah dan komposisi remunerasi anggota Komisaris dan Direksi Antam cukup memadai dan sesuai, meskipun keterkaitan antara kinerja masing-masing nggota dengan kinerja perusahaan masih harus dijelaskan lebih lanjut. Remunerasi bagi anggota Komisaris dan Direksi saat ini diberikan berdasarkan index pendapatan perusahaan tahun lalu serta total asset yang disesuaikan dengan tingkat kompleksitas
industri. Selain itu,
remunerasi Komisaris dan Direksi juga ditentukan berdasarkan survei ratarata penghasilan bulanan Direksi BUMN pertambangan lainnya, serta penghasilan bulanan Direksi BUMN dan perusahaan swasta dengan besaran usaha yang sama. Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan SDM bekerja untuk memastikan jumlah dan komposisi remunerasi memadai dan
152 sesuai serta terdapat keterkaitan antara kinerja anggota Komisaris dan Direksi dengan kinerja perusahaan. Remunerasi bagi Direksi dan Komisaris Antam mencakup bauran antara pendapatan tetap dengan insentif tambahan. Anggota Direksi dan Komisaris Antam saat ini tidak meneriam remunerasi berbentuk opsi saham. Bentuk remunerasi bagi Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Remunerasi Komisaris: Nama Komisaris Utama Komisaris
Per Bulan Transportasi Perumahan
Gaji 19.040.000 19.040.000
3.000.000 3.000.000
1.000.000 800.000
Jumlah Per Bulan
Komunikasi 1.000.000 800.000
Jumlah Per Tahun
24.040.000 21.736.000
288.480.000 260.832.000
Remunerasi Direksi:
Nama Direktur Utama Direktur
Per Bulan Transportasi Perumahan
Gaji
10.
47.600.000 42.840.000
1.500.000 1.350.000
10.000.000 9.000.000
Mengenali
Kepentingan
Jumlah Per Bulan
Listrik 1.500.000 1.350.000
Pihak-pihak
60.600.000 54.540.000
Terkait
dengan
Jumlah Per Tahun 727.200.000 654.480.000
Perusahaan
(Stakeholders) Antam menyadari kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak terkait (stakeholders) baik yang bersifat legal maupun tidak. Antam memiliki Standar Etika Perusahaan sebagai tuntunan perilaku antara perusahaan dengan
stakeholders,
seperti
masyarakat,
pemasok,
karyawan
dan
pemerintah. Standar Etika juga memastikan bahwa Direksi dan Karyawan Antam berperilaku secara tepat, tidak hanya karena hal tersebut adalah hal
153 yang benar, namun karena hal tersebut juga akan memastikan kelangsungan operasi jangka panjang yang didukung stakeholders perusahaan. Antam memiliki beberapa Komite yang
dibentuk oleh Dewan
komisaris, dimana setiap anggota Komisaris Antam masing-masing mengetuai satu dari lima komite perusahaan yang dimiliki Antam. Berikut adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris berdasarkan hasil RUPS: a. Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Komite ini beranggotakn tiga orang yang bertanggungjawab untuk memberikan usulan terkait dengan nominasi dan remunerasi bagi Direksi dan Komisaris. Tugas-tugas komite ini adalah: ▪ menyusun standar kompetensi untuk Direksi; ▪ mengkaji rencana suksesi serta mengevaluasi kinerja Direksi dan ▪ merekomendasikan penunjukkan dan penghentian anggota Direksi dan Komisaris.
b. Komite Audit Seluruh anggota komite Audit memiliki kualifikasi, kompetensi, serta latar belakang finansial yang solid. Komite Audit dapat memberikan penilaian yang independen, terkait dengan komposisi keanggotaannya yang berisikan dua orang Komisaris Independen. Tugas dan Tanggung jawab utama Komite Audit adalah: ▪ menjaga dan mempertahankan integritas laporan keuangan Antam; ▪ memastikan independensi dan kompetensi dari auditor eksternal perusahaan;
154 ▪ mendorong terbentuk struktur pengawasan internal yang memadai; ▪ meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan; ▪ mengkaji ruang lingkup dan ketepatan eksternal audit, kewajaran biaya eksternal audit serta kemandirian dan objektifitas eksternal auditor.
c. Komite Manajemen Resiko Komite ini dibentuk untuk mengidentifikasi, menilai, memonitor, dan mengelola resiko yang mungkin dihadapi Antam. Fungsi ini berbeda dengan Komite Audit yang memiliki tugas mengawasi pekerjaan auditor internal perusahaan, termasuk memiliki akses kepada auditor internal tersebut tanpa kehadiran manajemen. Sedangkan Fungsi Utama Komite Manajemen Resiko adalah membantu dan memberikan rekomendasi kepada komisaris dalam melakukan penelaahan atas aktivitas-aktivitas yang berpotensi menimbulkan resiko, termasuk resiko operasional, kredit, hukum, pasar maupun resiko komersial perusahaan. Komite Manajemen Resiko juga berfokus pada aspek yang terkait dengan peningkatan biaya produksi feronikel, investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun Antam, proses negosiasi antara Antam dengan mitra internasional di proyek Tayan.
d. Komite Good Corporate Governance (GCG) Komite Good Corporate Governance (GCG) bertanggung jawab untuk memastikan penerapan praktek terbaik tata kelola perusahaan baik secara berkelanjutan, termasuk mengevaluasi struktur dan keanggotaan komite, melakukan kajian atas Praktek Tata Kelola Perusahaan, piagan Direksi,
155 Komisaris dam Komite, serta memastikan penerapan Standar Etika Perusahaan secara berkelanjutan. e. Komite Pasca Tambang Komite Pasca Tambang bertanggung jawab untuk menentukan pendekatan perusahaan
dalam hal
penutupan dan
kegiatan
pascatambang
dengan
mempertimbangkan masalah lingkungan, pengembangan masyarakat dan isu terkait dengan masalah kepegawaian. Hal penting yang terkait dengan pasca tambang adalah masalah kepegawaian setelah tambang ditutup, terutama bagi staf pada usia produktif, pengembangan usaha setempat untuk menarik minat investasi, serta memastikan kelangsungan kegiatan sosial ekonomi di sekitar areal bekas tambang. Komite juga merekomendasikan agar seluruh rencana pascatambang dilakukan dengan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat.
3.3
Sumber Daya Manusia Satuan kerja Sumber Daya Manusia Antam berfokus pada upaya meningkatkan motivasi melalui pemberian kesempatan untuk kenaikan jenjang karir serta pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta perilaku karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas. Pada akhir tahun 2005, Antam memiliki 3.434 karyawan, turun 3% dibandingkan 3.547 karyawan pada tahun 2004. Dengan daftar sebagai berikut:
Pegawai Tetap Tidak Tetap Total
2001 3.674 124 3,798
2002 3,577 106 3,683
Tahun 2003 3,487 122 3,609
2004 3,421 126 3,547
2005 3,305 129 3,434
156
Antam memiliki hubungan yang harmonis dan dekat dengan karyawan selama tahun 2005. Mayoritas karyawan Antam bergabung dalam Persatua Pegawai Aneka Tambang (Perpantam), dan sebagian kecil karyawan di Pomalaa bergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Antam dan Perpantam terus berupaya untuk menemukan cara terbaik dalam implementasi sistem unjuk kerja bagi masing-masing karyawan. Di luar remunerasi, Antam juga menyediakan tunjangan perumahan, transportasi, kesehatan, asuransi jiwa, tunjangan unit bisnis, keanggotaan serikat pekerja serta asuransi tambahan untuk karyawan tetap. Dan Antam memiliki dana pensiun manfaat pasti yang dikelola Dana Pensiun dengan pendanaan yang berasal dari kontribusi karyawan dan perusahaan.
3.3.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Antam merupakan perusahaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan serta lingkungan kerja. Antam mengembangkan dan menerapkan suatu sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan dengan mengacu kepada peraturan peundangan dan standar yang berlaku dan memastikan semua tahapan pertambangan dari tahap perencanaan, operasi, dan pasca operasi memenuhi peraturan perundangan dan standar tersebut. Antam
memberikan
pelayanan
kesehatan
berupa
promotif
(mempertahankan kesehatan), preventif (pencegahan), kuartif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan) bagi pegawai dan keluarganya,
157
3.4
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pengembangan Masyarakat
3.4.1
Pengelolaan. Lingkungan Sebagai perusahaan pertambangan, kegiatan operasi Antam memiliki dampak langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Perusahaan menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggung jawab sosial tetapi merupakan bagian dari resiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Antam berupaya menggunakan sistem, metode, peralatan, bahan yang memiliki dampak negatif paling minimal bagi lingkungan dalam setiap kegiatan pertambangan. Di dalam pengelolaan lingkungan hidup, Antam wajib mematuhi peraturan perundangan tentang lingkungan hidup yang berlaku. Hal ini dicapai diantaranya dengan mengurangi limbah, emisi dan penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta melalui pengelolaan lingkungan secara efektif dan efisien.
3.4.2
Pengembangan Masyarakat Antam pengembangan
memiliki masyarakat
komitmen sekitar
untuk
berpartisipasi
dalam
kegiatan
pertambangan
dengan
mendayagunakan semua potensi-potensi yang ada di lingkungannya. Kegiatan pengembangan masyarakat berupa bantuan pembangunan sarana dan prasarana umum, bantuan bidang pendidikan dan kesehatan maupun pemberian prioritas bagi usahawan lokal dan tenaga kerja setempat untuk menjadi mitra kerja Antam.
158 Antam juga mengadakan pertemuan reguler dengan anggota masyarakat, pemerintah setempat serta lembaga swadaya masyarakat agar bantuan perusahaan lebih terarah serta mendapatkan masukan dari masyarakat atas program pengembangan masyarakat yang dilakukan perusahaan.
3.5
Etika Kerja Karyawan Antam memiliki Filosofi Standar Etika Kerja yang membentuk Budaya Perusahaan berdasarkan PKP (Pedoman Kebijakan Perusahaan). Antam meletakkan standar etika yang berlaku secara universal sebagai dasar perilaku insan Antam dalam menjalankan misi untuk mencapai visi perusahaan. Standar Etika Kerja meliputi hal-hal berikut: 1.
Sikap karyawan dalam perusahaan;
2.
Sikap karyawan dengan wewenang dan jabatannya dalam perusahaan;
3.
Hubungan karyawan dengan atasan dan bawahannya dan
4.
Hubungan karyawan dengan sesama karyawan
3.5.1 Sikap Karyawan Dalam Perusahaan 1. Menjadi warga perusahaan yang baik, menaati peraturan perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku, antara lain yang telah tercantum dalam PKP, yakni: Kedisiplinan dalam bekerja dan berdedikasi dalam memanfaatkan waktu;
159 Karyawan bertindak jujur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab; Karyawan betindak harus sesuai dengan Perintah Atasan dan bekerja sesuai dengan batasan waktu; Karyawan Bangga dengan instansi tempatnya bekerja; Karyawan mengenakan pakaian rapi dan identitas diri ketika berada pada lingkungan kerja; Karyawan dilarang bertindak asusila di dalam lingkungan kerja; Karyawan dilarang merokok dalam lingkungan kerja; 2. Menggunakan dan mengembangkan potensi secara optimal untuk kepentingan perusahaan; dan 3. Turut menciptkan lingkungan kerja yang kondisif dan secara bersamasama membangun budaya kerja yang baik.
3.5.2
Sikap Karyawan Dengan Wewenang dan Jabatannya di Perusahaan 1.
Menggunakan dengan penuh tanggung jawab untuk kepentingan perusahaan dan tidak untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu;
2.
Menjaga dan menggunakan seluruh data, informasi, harta dan fasilitas perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu;
3.
Menjaga nama baik perusahaan dalam sikap dan perilakunya, baik di luar perusahaan maupun di dalam perusahaan.
160
3.5.3 Sikap Karyawan Dengan Atasan dan Bawahannya di Perusahaan 1. Atasan sebagai panutan, pengarah, pembimbing bawahannya dan tanggung jawab perilaku, kinerja, dan unjuk kerja bawahannya di perusahaan; 2. Bawahan secara aktif mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya dalam arah dan di bawah tanggung jawab atasannya; 3. Saling menerima, menghargai, dan menjalin kerjasama dalam suasana keterbukaan didasari ketulusan dan itikad baik.
3.5.4 Sikap Karyawan Dengan Sesama Karyawan 1. Saling menghargai, mendorong semangat dan membina kerjasama dalam tugas dan tanggung jawabnya masing-masing; 2. Mengembangkan
integritas,
keterbukaan,
dan
hubungan yang harmonis sebagai warga perusahaan.
kelimparuahan
dalam