BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperiment
dengan
menggunakansuatu
metode
tanpa
menggunakan
kelompok pembanding. Tujuan penelitian menggunakan metode kuasi eksperiment adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat di peroleh melalui eksperiment sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variable yang relevan. Dalam pelaksanaannya tidak menggunakan penugasaan random. Sebagaimana dikatakan Mohamad Ali (1992: 15) bahwa: “Kuasi eksperiment hampir mirip dengan eksperiment sebenarnya, perbedaannya terletak pada penugasaan subyek, yatiu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasaan random melainkan dengan menggunkana kelompok-kelompok yang sudah ada”. Ciri utama kuasi eksperiment dengan tidak di lakukannya penugasaan random melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Penelitian kuasi eksperiment dengan menggunakan penelitian yang tidak menggunakan kelompok pembanding.
Pada
desain
ini
kelompok
eksperiment
menggunakan
pembelajaran dengan metode pemecahan masalah (Problem Solving) pada mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO). 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dilakukan pada satu kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) pada mata Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
34
pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO). Terdapat dua variable pokok dalam penelitian ini, yaitu metode pemecahan masalah (problem solving) variable bebas dan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek ingatan, pemahaman, dan penerapan sebagai variable terikat. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : T1 T1
X
T2 T2 (Ali, 1993:146)
Keterangan: T1 = pre-test untuk kelompok eksperimen T2 = post-test untuk kelompok eksperimen X = perlakukan untuk kelompok eksperimen
Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan pre-test, kemudian kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan Metode pemecahan masalah (problem solving) pada mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO). Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) selanjutnya diberikan pre-test post-test. 3. Variabel Penelitian Dalam penelitian eksperimen terdapat variabel-variabel yang saling mempengaruhi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2007 : 51) “Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni variabel bebas atau variabel Independent dan variabel terikat atau variabel Dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
variabel bebas, oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas.”
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikemukakan bahwa variabel dalam penelitian ini : a. Variabel bebas (X) Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah metode pemecahan masalah (Problem solving) sebagai variabel bebas. b. Variabel terikat (Y) Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini tedapat dua variable yaitu: Y1 = Hasil Belajar (C1) Y2 = Hasil Belajar (C2) Y3 = Hasil Belajar (C3) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI jurusan Mekanik Otomotif II. Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat dilihat pada tabel berikut: Table 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Kelas Eksperimen (X1)
Variabel Terikat Hasil belajar aspek pengetahuan (Y1)
X1Y1
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
Hasil belajar aspek pemahaman (Y2)
X1Y2
Hasil belajar aspek penerapan (Y3)
X1Y3
B. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2008:51) : ”Populasi adalah sejumlah individu atau subjek yang terdapat dalam kelompok tertentu yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dijadikan sumber data, dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2007 : 84): Dalam bahasa penelitian seluruh sumber data yang memungkinkan, memberikan informasi yang berguna bagi masalah penelitian disebut populasi atau univers.” Mengingat luasnya populasi maka peneliti membatasi populasi dalam penelitian ini untuk membantu mempermudah menarik sampel. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2007 : 71) “ pembatasan populasi dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (Target population) dan populasi terjangkau (Accessible
population)”.
Kemudian
Suharsimi
Arikunto
(2006:129)
menyebutkan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Mengacu pada pendapat diatas maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa SMK Ar-Rahmah Kab. Cianjur, sedangkan populasinya adalah siswa kelas XI SMK Ar-Rahmah Kabupaten Cianjur Jurusan Mekanik Otomotif yang berjumlah 160 orang terdiri dari lima kelas. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2008 : 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sejalan dengan ungkapan tersebut, Sudjana dan Ibrahim (2007 : 85) menyatakan bahwa sampel adalah Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
“sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah satu kelas 30 orang siswa dari kelas lima kelas Program keahliah Mekanik Otomotif SMK Ar-Rahmah, Kab Cianjur.
C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar bentuk objektif (pilihan ganda). Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Tes bentuk objektif ini dibatasi hanya untuk mengukur aspek kognititif C1 Mengingat C2 (Menahami) dan C3 (Menerapkan).Test objektif dilakukan untuk menghasilkan data kuantitatif berupa skor-skor yang mengukur hasil belajar siswa dengan penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving). Bentuk test yang digunakan dalam instrument ini adalah soal dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option (a,b,c,d dan e). Untuk mendapatkan test yang valid dan reliebel, item-item tes tersebut diambil dari Materi Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) yang digunakan dalam penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) untuk kelas eksperiment. D. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari lapangan melalui instrument penelitian, selanjutnya diolah dan dianalisis dengan melalui perhitungan statistik. Dengan tujuan agar data yang diperoleh dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Pengolahan dan analisis data tersebut menggunakan statistika. Menurut Sudjana (dalam Riduwan, 2006:3) mengemuakan bahwa: Statistika adalah ilmu yang terdiri dari teori dan metode yang merupakan cabang dari matematika terapan yang membicarakan Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
tentang: bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data, mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.
Berdasarkan masalah, tujuan penelitian untuk mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data digunakan statistik deskriptif. Sedangkan untuk pengujian hipotesis dan membuat kesimpulan digunakan statistik infrensial. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2009:126): Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian yang diperoleh melalui hasil-hasil pengukuran. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisaasi. 1. Uji Validitas Validitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah validitas empiris atau pengalaman, menurut Suharsimi (2002:66) menyatakan bahwa “Sebuah instrumen dapat dikatakan dapat memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman”, jenis validitas empirik yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi, karena sesuai dengan pendapat Suharsimi (2002:67) “Sebuah tes dikatakan memiliki konstruksi ababila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus”. Cara mengetahui validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut:
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
rxy =
N XY X Y
N X
2
X N Y 2 Y 2
2
(Arikunto, 2002: 72)
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N = Jumlah responden X = Skor item tes Y = Skor responden
Menurut
Sugiyono
(2006:216)
untuk
dapat
memberikan
penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut: Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
sangat rendah
0.20 – 0.399
rendah
0.40 – 0.599
sedang
0.60 – 0.799
kuat
0.80 – 1.000
sangat kuat
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
Setelah diperoleh koefisien korelasinya kemudian diuji juga tingkat signifikasinya dengan menggunakan rumus
t = r
n2 , 1 r2
dimana thitung > ttabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-1, maka soal tes tersebut valid.. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan atau kekonsistenan soal dalam mengukur respons siswa. Reliabilitas suatu instrument dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument yang ada sudah baik. Untuk meguji reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown:
r
2 xr1 / 21/ 2 1 r1 / 21/ 2
(Arikunto, 2006:180)
Keterangan:
r11
= reliabilitas instrument
r1 / 21/ 2
= rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan Instrument
Jika nilai reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel maka instrument dinyatakan reliabel. 3.
Analisis Butir Soal Taraf Kesukaran Soal adalah kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran, yang mana digunakan rumus:
P
B N
(Ali 1993:87) Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Jumlah siswa seluruhnya
daya beda 0. untuk menghitung daya beda digunakan rumus: D=
Bu Bl Nu Nl
(Ali, 1993:86) Keterangan: D = Indeks daya beda Bu = Jumlah jawaban benar kelompok unggul (Upper) Bl = Jumlah Jawaban benar kelompok lemah (Lower) Nu = 27% Jumlah golongan unggul yang menjawab benar. Nu = 27% Jumlah golongan lemah yang menjawab benar. Dalam menghitungnya digunakan rentang atau patokan sebagai berikut: P 0.80
:
Soal terlalu mudah
0.20 < P < 0.80
:
Soal dianggap baik untuk kepentingan
P 0.20
penelitian :
Soal terlalu sulit
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
Analisis butir soal ini dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya suatu soal dipakai sebagai instrumen penelitian. Butir soal instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus diganti atau dibuang apabila indeks 4. Langkah Pengolahan Data Data penelitian yang diperoleh melalui alat pengumpul atau instrumen yang telah diujicobakan selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian. Perhitungan yang digunakan
dalam
penelitian ini adalah statistik inferensial, Menurut pendapat Nana sudjana dan Ibrahim (1998:127) “…statistik analitik/inferensial merupakan kelanjutan dari statistik deskriptif yang digunakan untuk menguji hipotesis dan persyaratan-persyaratannya, serta untuk keperluan generalisasi hasil penelitian. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 16.0. Langkahlangkah yang ditempuh untuk mengolah data dengan menggunakan statistik dengan bantuan software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 16.0 adalah sebagai berikut: Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Perhitungan gain atau selisih dari pretes dan postes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Menguji normalitas data dengan Uji Lavene, dengan kriteria pengujian: Hipotesis uji normalitas: H0 : data tidak berdistribusi normal H1 : data berdistribusi normal Kriteria uji normalitas:
Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05 maka H0 ditolak
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05 maka H0 diterima
Jika ternyata data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. E. Laporan Hasil Uji Coba Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda instrument sebagai berikut: 1. Uji Validitas Uji validitas ini digunakan rumus Product Moment, diperoleh data sebagai berikut:
XY
= 7034
N
= 30
X
= 444
Y
= 454
= 7076
Y
= 197136
( Y) 2
X
2
( X) 2
r xy =
=
=
=
2
= 7234 = 206116
N XY ( X).( Y)
N X
2
( X) 2 N Y 2 ( Y) 2
30(7034) [(444)(454)]
(30)(7076) (444) (30)(7234) (454) 2
2
211020 201576 165130176
9444 12850,29867
= 0,734 Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
Koefisien korelasi di atas di uji tingkat signifikansinya dengan rumus
t=
r n2 1 r2
maka,
t=
0,734 30 2 1 (0,734) 2
t = 5,718 Dari hasil perhitungan data hasil ujicoba alat pengumpul data dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan kemudian diuji tingkat signifikansinya, sehingga diperoleh data pada table berikut: HASIL UJI VALIDITAS ALAT PENGUMPUL DATA r
Kriteria
t-hitung
t-tabel
Keterangan
0,734
Sangat kuat
5,718
2,045
Valid
Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh t hitung 5,718 dan t tab el dengan df (n-1) dengan α = 0.05 (5%) adalah 2,045. Alat pengumpul data dikatakan memiliki validitas jika t hitung > t tab el (5,718 > 2,045). Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data adalah valid 2. Uji Reliabilitas Untuk mengukur reliabilitas digunakan SPSS dari uji coba didapat data sebagai berikut: Reliability Statistics Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
45
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .843
N of Items
.847
49
Hasil ujicoba reliabilitas dengan menggunakan SPSS diperoleh indeks sebesar 0.843. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat bahwa rhitung >rtabel (0.815>0.361) maka, berdasarkan kriteria tesebut dapat dikatakan bahwa item yang digunakan cukup reliabel 3. Tingkat Kesukaran Soal Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian sepenuhnya harus diganti atau direvisi apabila memiliki indek tingkat kesukaran kurang dari 0,30. Butir soal diperbaiki item pengecohnya apabila memiliki indek tingkat kesukaran lebih dari 0,70. Tabel 3. 3 Tingkat Kesukaran Soal NO SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
B
P
17
0.566667 0.066667 0.433333 0.566667 0.933333 0.933333 0.966667 0.466667 0.6 0.566667 0.5 0.566667
2 13 17 28 28 29 14 18 17 15 17
KATEGORI SOAL BAIK SULIT BAIK BAIK MUDAH MUDAH MUDAH BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
NO SOAL 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
B
P
3
0.1 0.933333 0.366667 0.533333 0.366667 0.566667 0.4 0.633333 0.9 0.6 0.533333 0.466667 0.433333 0.433333 0.566667 0.1 0.866667 0.633333 0.466667 0.933333 0.9 1 0.9 0.566667 0.566667 0.466667 0.9 0.4 0.666667 0.933333 0.6 0.066667 0.5 0.866667 0.7 0.9 0.066667 0.933333
28 11 16 11 17 12 19 27 18 16 14 13 13 17 3 26 19 14 28 27 30 27 17 17 14 27 12 20 28 18 2 15 26 21 27 2 28
KATEGORI SOAL SULIT MUDAH BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK MUDAH BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK SULIT MUDAH BAIK BAIK MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH BAIK BAIK BAIK MUDAH BAIK BAIK MUDAH BAIK SULIT BAIK MUDAH BAIK MUDAH SULIT MUDAH
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
4. Uji Daya Beda Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian sepenuhnya harus diganti atau direvisi, apabila memiliki indeks daya pembeda < 0, dan jika memiliki indeks daya beda >0 maka dikategorikan cukup. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka diambil soal-soal yang memenuhi persyaratan, dari total 50 soal yang diujicobakan hanya diambil 30 soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan eksperimen.
Berdasarkan uji daya beda tersebut, diperoleh rincian data sebagai berikut: Tabel 3.4 Uji Daya Beda No
Ba
Bb
Ba-Bb Indeks Tafsiran
1
10
7
3
0,37
cukup
2
1
1
0
0
kurang
3
8
5
3
0,37
cukup
4
9
8
1
0,12
kurang
5
15
13
2
0,24
kurang
6
15
13
2
0,24
kurang
7
15
14
1
0,12
kurang
8
10
4
6
0,74
baik
9
12
6
6
0,74
baik
10
10
7
3
0,37
cukup
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48
No
Ba
Bb
Ba-Bb Indeks Tafsiran
11
11
4
7
0,86
baik
12
11
6
5
0,61
baik
13
2
1
1
0,12
kurang
14
15
13
2
0,24
kurang
15
8
3
5
0,62
baik
16
11
5
6
0,74
baik
17
7
4
3
0,37
cukup
18
11
6
5
0,61
baik
19
9
3
6
0,74
baik
20
12
7
5
0,61
baik
21
15
12
3
0,37
cukup
22
11
7
4
0,49
baik
23
10
6
4
0,49
baik
24
10
4
6
0,74
baik
25
10
3
7
0,86
baik
26
9
4
5
0,61
baik
27
12
5
7
0,86
baik
28
3
0
3
0,27
kurang
29
15
11
4
0,49
baik
30
13
6
7
0,86
baik
31
10
4
6
0,74
baik
32
15
13
2
0,24
kurang
33
15
12
3
0,37
cukup
34
15
15
0
0
kurang
35
15
12
3
0,37
cukup
36
12
5
7
0,86
baik
37
11
6
5
0,61
baik
38
9
5
4
0,49
baik
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
No
Ba
Bb
Ba-Bb Indeks Tafsiran
39
15
12
3
0,37
cukup
40
7
5
2
0,24
kurang
41
13
7
6
0,74
baik
42
14
14
0
0
kurang
43
12
6
6
0,74
baik
44
2
0
2
0,24
kurang
45
10
5
5
0,61
baik
46
13
13
0
0
kurang
47
12
9
3
0,37
baik
48
14
13
1
0,12
kurang
49
1
1
0
0
kurang
50
15
13
2
0,24
kurang
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini antara lain melalui tiga tahapan yaitu : 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Tahap ini diawali dengan penjajagan lapangan untuk menentukan permasalah atau fokus penelitian. Kegiatan yang dilakukan antara lain 1) Survei Pendahuluan Survei pendahuluan yaitu kegiatan awal dalam menentukan Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
permasalahan
yang
ditemukan
dilokasi.
Setelah
melakukan
identifikasi masalah, dan melalui studi dokumentasi, maka peneliti menemukan permasalahan yang dapat dijadikan latar belakang masalah dalam melakukan penelitian serta dijadikan fokus penelitian yang selanjutnya dijabarkan dalam proposal penelitian. 2)
Menyusun Proposal Penelitian Berdasarkan survei pendahuluan di lapangan, proposal penelitian disusun dan kemudian diajukan kepada dewan skripsi dengan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, setelah melalui beberapa kali revisi dari dosen pembimbing maupun dewan skripsi hingga proposal penelitian disetujui.
3)
Menyiapkan Surat Perijinan Penelitian Surat perijinan yang harus dipersiapkan antara lain : SK Pengangkatan Pembimbing Surat Permohonan Ijin Penelitian dari UPI
4)
Penyusunan Jadwal Kegiatan Kegiatan ini diperlukan agar penelitian berjalan dengan efektif dan efisien. Penyusunan jadwal penelitian ini merupakan ketetapan dalam melaksanakan penelitian namun sifatnya fleksibel (tidak mengikat).
2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner, dan observasi. Untuk memudahkan penelitian dalam hal ini peneliti berusaha untuk memahami hal-hal berikut, yaitu : 1) Pemahaman latar penelitian dan persiapan diri dengan maksud untuk menghindarkan dari data-data yang kurang diperlukan, data yang terkumpul
semata-mata
dari
sudut
pandang
informan
tanpa
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
mempengaruhinya. 2) Tata cara memasuki lapangan, dalam hal ini peneliti berusaha untuk membuat suasana yang lebih akrab serta tetap dalam posisi sebagai peneliti. 3) Peran serta dan pengumpulan data, dalam hal ini peneliti berusaha memperhitungkan
waktu,
tenaga
dan
biaya
dalam
upaya
mengumpulkan data yang diperlukan. 3. Tahap Pelaporan Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan skripsi yang kemudian diikuti dengan pencetakkan dan penggandaan laporan untuk dikomunikasikan pada pihak lain Keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk skripsi yang disusun secara rinci dan sistematis. Selanjutnya, sebagai pertanggung jawaban ilmiah sekaligus memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada Program Strata 1, maka skripsi ini akan diajukan kepada tim penguji untuk diadakan penilaian.
Prosedur dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut:
Observasi awal : 1. Mempelajari Standar Isi 2. Mempelajari Silabus 3. Menetapkan Standar Kompetensi 4. Menyusun RPP dan Merancang Pembelajaran dengan Metode pemecahan masalah (Problem Solving)
Populasi
Sampel Penelitian
Uji coba instrumen
instrumen
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Acep Saepuloh, 2013 Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu