BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain dan Paradigma Penelitian 1. Desain Penelitian Desain
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pre ekperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Desain penelitian pre eksperimen ini dilakukan dua kali observasi sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pre test (O1), sedangkan observasi sesudah eksperimen disebut post test (O2). Perbedaan antara O1 dan O2, yakni O1–O2 diasumsikan merupakan efek treatment atau eksperimen. Adapun pola penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Eksperimen
Pre test O1
Perlakuan X
Post test O2 (Arikunto, 2006: 85)
Keterangan: O1 : Pre test sebelum diberikan perlakuan X
: Perlakuan (pembelajaran menggunakan media video)
O2 : Post test sesudah diberikan perlakuan 2. Paradigma Penelitian Paradigma pada penelitian ini merupakan alur yang berupa hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Paradigma penelitian disusun dengan maksud agar rencana atau pokok bahasan penelitian tidak keluar dari bahasan masalah yang direncanakan. Paradigma penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini: Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Kemampuan Kognitif Anak
Pre test Pembelajaran dengan media video
Sampel Penelitian
1. Analisis 2. Temuan penelitia 3. Kesimpulan
Post test
: Keterangan: Daerah Penelitian
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
B. Prosedur Penelitian Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Persiapan penelitian a. Melakukan studi pendahuluan, observasi ke PAUD Baiturrahman Bandung mengenai masalah penelitian b. Menetapkan materi yang akan dipergunakan dalam penelitian c. Menetapkan metode demonstrasi yang akan dipergunakan dalam penelitian d. Menyusun instrumen penelitian e. Melakukan uji coba instrumen penelitian diluar kelompok sampel untuk menguji validitas dan reliabilitas f. Mengadakan revisi terhadap item instrumen yang tidak valid dan tidak reliabel. 2. Pelaksanaan penelitian a. Menetapkan kelas yang akan digunakan untuk eksperimen b. Melakukan pre test pada sampel untuk mengetahui data awal penelitian Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
c. Kemudian sampel diberi perlakuan penerapan media video dengan metode demonstrasi. Dalam penelitian dibantu oleh guru kelas d. Setelah diberikan perlakuan pada sampel penelitian, maka selanjutnya diberi post test. e. Mengolah data hasil penelitian 3. Menyusun laporan hasil penelitian C. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini ditetapkan dua variabel yaitu: 1.
Variabel Bebas Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2012). Variabel bebasnya adalah penggunaan media video yang disebut sebagai suatu perlakuan atau treatment. 2.
Variabel Terikat Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif anak usia dini.
D. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Lokasi, populasi, dan sampel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Baiturrahman beralamat Jl. Sindang Sirna, No. 06 Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. 2. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian penelitian dan tempat untuk mengeneralisasi temuan penelitian (Sandjaja, 2006: 180). Sejalan dengan pernyataan tersebut, Sugiyono (2005) menambahkan “Populasi Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan uraian teori di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelompok B PAUD Baiturrahman yang berjumlah 25 orang. Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian Jenis Kelamin Kelompok
Perempuan
Laki-laki
Jumlah
Usia 5-6 tahun
15
10
25
3. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 81). Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Pemilihan sampel dari populasinya menggunakan nonprobability sampling. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel (Sugiyono, 2012: 84). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, hal tersebut dikarenakan semua anggota populasi digunakkan sebagai sampel karena jumlah populasi yang terbatas. Karena jumlah anak kelompok B PAUD Baiturrahman hanya ada satu kelas, maka sampel dalam penelitian ini adalah kelompok B yang berjumlah 25 orang anak, hal ini senada dengan Sugiyono bahwa “Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil”.
D. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi dari variabel penelitian yang dapat dioperasikan atau dapat dijadikan arahan untuk pelaksanaan di dalam suatu penelitian. Definisi operasional pada judul penelitian ini adalah:
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
1. Media video adalah rekaman peragaan proses dan langkah-langkah melaksanakan prosedur. Video ialah suatu media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum pendidikan yang berlaku dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga
program
tersebut
memungkinkan
anak
mencerna
meteri
pembelajaran secara lebih mudah dan menarik. Slide yang ditayangkan adalah materi dalam bentuk compact disc (CD) dengan format avi, dan dalam penggunaannya memakai media laptop dan LCD. 2. Kemampuan kognitif ialah suatu istilah intelektual/intelegensi yang diartikan proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Dalam hal ini kemampuan kognitif anak merupakan produk yang dicapai anak setelah mengikuti pembelajaran dengan media video, dari mulai level pemrosesan informasi sampai level melakukan penelitian. Penilaian kemampuan kognitif anak ini diberikan guru diawal maupun di akhir pembelajaran. 3. Anak usia dini termasuk dalam fase pra-operasional yang dalam tahap ini dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematis, permainan simbolis, simbolis atau tidak langsung serta bayangan dalam mental. Semua proses tersebut menunjukkan bahwa anak sudah mampu melakukan tingkah laku secara simbolis (Siti, 2002: 221). Anak usia dini yang menjadi objek dalam penelitian ini batasan umurnya adalah usia 5-6 tahun atau yang disebut dengan anak usia TK atau kelompok B di PAUD Baiturrahman.
E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2010: 101). Instrumen yang digunakan dalam pedoman penelitian ini adalah pedoman observasi yang berbentuk rating scale, pedoman wawancara dan studi dokumentasi.
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
2. Menganalisis Variabel Penelitian Peneliti
terlebih
dahulu
mengkaji
variabel
menjadi
sub
variabel/dimensi, indikator serta item pernyataan dengan rinci dan jelas sehingga dapat diukur dan menghasilkan data yang diinginkan oleh peneliti. Pembuatan indikator, dalam hal ini indicator kemampuan kognitif anak, peneliti mengunakan teori atau konsep-konsep yang ada dalam pengetahuan ilmiah seperti dalam Denny Davis, CRI, PERMEN 58 dan teori lainnya. 3. Menetapkan Jenis Instrumen Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pengumpulan data di lapangan, atau dengan kata lain instrumen tersebut digunakan untuk mengukur variabel, sub variabel atau indikator yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teori. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk rating scale, dan studi dokumentasi penggunaan media video untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Berdasarkan sumber dari http://elearningpendidikan.com/jenis-jenismetode-dan-instrumen-pengumpulan-data.html yang di unduh pada tanggal 01 Januari 2014, instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian adalah bentuk test, angket, wawancara, observasi, daftar cocok (check list), skala, dan dokumentasi. Seluruh jenis instrumen penelitian dipilih dan digunakan berdasarkan fungsi dan kebutuhan di lapangan. Penjelasan tiap-tiap instrumen penelitian dapat dilihat dibawah ini: a) Test Test adalah serentatan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur
keterampilan pengetahuan,
intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimilki oleh individu atau kelompok (Suharsimi, 1987). Beberapa jenis test dapat dikemukakan sebagai berikut: a.
Test kepribadian atau personality test,
b.
Test bakat atau aptitude test,
c.
Test intelegensi atau intelegence test,
d.
Test sikap atau attitude test,
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
e.
Teknik proyeksi,
f.
Test minat, dan
g.
Test prestasi.
b) Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. (Arikunto, 2000) Orang yang diberi angket oleh peneliti disebut sebagai responden. Berdasarkan responden angket dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu angket terbuka, angket tertutup, dan angket campuran (gabungan). Angket terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.
Angket
terbuka
digunakan
jika
peneliti
tidak
dapat
menduga kemungkinan alternatif jawaban yang ada pada responden. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memebrikan tanda silang atau centang pada kolom atau tempat yang sesuai. Sedangkan angket campuran adalah gabungan antara angket terbuka dan angket tertutup. c)
Wawancara
Salah satu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan metode interview. Dengan metode ini peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaannya, mulai pada sikap pada waktu datang sikap duduk, tutur kata, keramahan serta keseluruhan penampilan akan sangat berpengaruh terhadap isi jawaban responden, maka perlu adanya latihan yang intensif bagi calon interviewer. Sebelum melakukan interview harus mempersiapkan pedoman wawancara agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal dan pencatatannya lebih cepat (Suharsimi, l987: 183). Secara umum, pedoman wawancara terdiri dari dua, yaitu pedoman wawancara tersetruktur dan pedoman wawancara tidak terstruktur. Wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya.
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
Bahasa harus jelas, terarah, suasana rileks agar data yang diperoleh dalah data yang obyektif dan dapat dipercaya. d) Observasi Observasi
sering
memperhatikan
diartikan sesuatu
sempit dengan
sebagai
bentuk
menggunakan
kegiatan yakni mata.
Dalam
pengertian psikologi, observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh panca indera. Dengan demikian maka dalam konteks penelitian, pengamatan tersebut dapat berupa tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara. Secara umum observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a.
Observasi non sistematis yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
b.
Observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Pedoman observasi dapat berupa sign sistem yaitu instrumen observasi yang menggunakan tanda pada kolom tempat peristiwa yang muncul, dan cara ini biasa juga disebut dengan sistem tanda. Selain sistem tanda juga dikenal sistem kategori yaitu sistem pengamatan yang membatasi sejumlah variabel. Pengamat hanya mengamati kejadian-kejadian yang tergolong pada kategori yang akan diteliti. e)
Daftar cocok (Check list)
Check list sesungguhnya dapat dikategorikan sebagai angket tertutup dimana angket tertutup adalah angket yang diberikan kepada responden dan responden hanya memilih atau memberikan cros check pada pilihan yang sesuai. Akan tetapi daftar cocok bukanlah angket akan tetapi bentuk yang memuat beberapa pertanyaan dan jawaban yang seragam. f)
Skala
Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subyektif yang dibuat berskala
(Suharsimi,
1987).
Skala
menunjuk
pada
sebuah
instrumen pengumpul data yang bentuknya seperti daftar cocok tetapi alternatif
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Skala banyak digunakan untuk mengukur aspek-aspek kepribadian atau aspek kejiwaaan yang lain. Sebagai contoh adalah penggunaan skala Likert yang biasanya menggunkan lima tingkatan yaitu: selalu, kadang-kadang, tidak pernah atau baik, cukup, jelek atau besar, sedang, kecil dan sebagainya. Selain itu juga sering digunakan adalah skala sangat setuju (SS), setuju (S), abstain (A) tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Pemilihan alternatif diserahkan kepada keinginan peneliti yang menciptakan instrumen tersebut. g) Dokumentasi Dokumentasi asal katanya adalah dokumen yang berarti barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat catatan harian dan sebagainya. Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, serta metode dokumentasi chek list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti membubuhkan tanda setiap pemunculan data yang dimaksud. Dari berbagai penjelasan macam-macam instrumen penelitian, maka penulis mengambil keputusan, bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pedoman observasi berbentuk rating scale, serta studi dokumentasi. 4. Kisi-kisi Instrumen Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti (Arikunto 2010: 138). Kisi-kisi ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh media video terhadap kemampuan kognitif anak usia dini. Adapun langkah-langkah dalam menyusun format observasi dengan kegiatan ini adalah sebagai berikut: a.
Penulis menyusun dan membuat kisi-kisi instrumen penelitian;
b.
Menyusun pedoman instrumen dengan mengacu pada kisi-kisi instrumen yang telah disusun sebelumnya;
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
c.
Melakukan judgmen instrumen dengan berkonsultasi pada para ahli;
d.
Melakukan penyempurnaan terhadap pedoman instrumen (observasi);
e.
Menggunakan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya untuk melakukan penelitian di lokasi penelitian;
f.
Melaksanakan
penelitian
dan
menggunakan
instrumen
dalam
melaksanakan pre test dan post test pada kelas kelompok B PAUD Baiturrahman. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalam tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel
Sub
Indikator
Item Pernyataan
Variabel
Butir
Teknik
Sumber
Item
Pengumpulan
Data
Data A. Kognitif
A. 1 Pemrosesan informasi
A. 1. 1 Mengklasifikasi kan benda berdasarkan fungsi
1.
2.
3.
A. 2 Membangun Pemahaman
A. 2. 1 Memahami konsep bilangan
4.
5.
6. A. 2. 2 Memahami konsep ukuran
7.
8.
A. 2. 3 Memahami konsep waktu
9.
Mengelompoka n benda sesuai warna Mengelompoka n benda seuai bentuk Mengelompoka n benda sesuai ukuran Mengurutkan secara lisan urutan bilangan 1-10 Mengurutkan secara lisan bilangan dari 10-1 Menyebutkan secara acak Mengukur panjang benda dengan penggaris Mengukur berat benda dengan timbangan Mengaitkan waktu yang dikaitkan
1,2,3,
Observasi Dokumentasi
Anak
4,5,6
Observasi Dokumentasi
Anak
7,8
Observasi Dokumentasi
Anak
9,10
Observasi Dokumentasi
Anak
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
A. 2. 4 Memahami konsep matematika
A. 3 Menerapkan Pengetahuan
A. 4 Memecahka n masalah
A. 3. 1 Menggunakan informasi dengan cara dan situasi baru A. 3. 2 Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya
A. 4. 1 Memecahkan masalah secara sederhana A. 4. 2 Menyusun masalah
A. 4. 3 Memahami solusi A. 5 Melakukan penelitian B. Penggunaan Media Video
B.1 Perencanaan
A. 5. 1 Melakukan percobaan
dengan jam 10. Mengaitkan waktu yang dikaitkan dengan hari 11. Menyebutkan hasil penambahan dengan benda 12. Menyebutkan hasil pengurangan dengan benda 13. Menjelaskan proses suatu kejadian secara sederhana 14. Menceritakan kembali rangkaian suatu kejadian 15. Bertanya tentang suatu kejadian 16. Menyebutkan penyebab dari suatu kejadian 17. Menyebutkan akibat dari suatu kejadian 18. Menyebutkan tiga cara pemecahan masalah dari suatu kejadian 19. Menyusun puzzle menjadi bentuk utuh (lebih dari 8 keping) 20. Mengungkapka n pendapat dari masalah secara benar 21. Melakukan percobaan terjadinya suatu kejadian 1. Guru mempersiapkan lingkungan belajar tentang kegiatan
11,12
Observasi Dokumentasi
Anak
13
Observasi Dokumentasi
Anak
14,15, 16, 17
Observasi Dokumentasi
Anak
18
Observasi Dokumentasi
Anak
19
Observasi Dokumentasi
Anak
20
Observasi Dokumentasi
Anak
21
Observasi Dokumentasi
Anak
1, 2,3
Observasi Dokumentasi
Guru
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
1. Pelaksana an
pembelajaran, menyiapkan fasilitas pada saat awal kegiatan seperti laptop, speaker, dan LCD 2. Guru menyediakan media pembelajaran terkait penayangan video sesuai tema kegiatan pembelajaran 3. Guru mempersiapkan catatan penilaian anak 4. Guru mengkondisika n dan memposisikan tempat duduk anak dengan baik 5. Guru mengkomunika si kan tema, bahan, dan video yang digunakan pada waktu kegiatan 6. Guru menyampaikan penjelasan sederhana tentang kegiatan pembelajaran 7. Guru melibatkan semua anak dalam menonton video 8. Guru
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi Dokumentasi
Guru
50
9.
10.
11.
2. Penilaian
12.
13.
14.
memberikan motivasi pada anak pada saat kegiatan Guru mengadakan proses tanyajawab pada anak terkait penayangan video yang disesuaikan dengan tema Guru mengobservasi anak pada saat kegitan berlangsung Guru memonitor dan membimbing anak pada kegiatan eksperimen belangsung Guru memberikan kesempatan bertanya pada anak saat kegiatan eksperimen berlangsung Guru memberikan kesempatan untuk menceritakan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan Guru menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai
12, 13,14
Dokumentasi Observasi
Sumber: Davis Denny (2000), CRI Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guru Anak
51
5. Membuat Instrumen Penelitian Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya, peneliti kemudian membuat instrumen penelitian yang terdiri dari item atau pernyataan yang mengacu pada indikator yang telah ditentukan. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk rating scale. Berikut adalah pedoman observasi penelitian pengaruh penggunaan media video terhadap kemampuan kognitif anak: Tabel 3.4 Pedoman Observasi Penelitian Untuk Anak No.
Butir Item
Penilaian Anak BB
1
Anak dapat mengelompokan benda sesuai warna
2
Anak dapat mengelompokan benda sesuai bentuk
3
Anak dapat mengelompokan benda sesuai ukuran
4
Anak dapat meyebutkan urutan bilangan 1-10
5
Anak dapat menyebutkan bilangan mundur dari 10-1
6
Anak dapat menyebutkan secara acak
7
Anak dapat mengukur panjang sebuah benda dengan penggaris Anak dapat mengukur berat benda dengan timbangan
8 9 10 11 12 13 14 15
Anak dapat mengaitkan waktu yang dikaitkan dengan jam Anak mengaitkan waktu yang dikaitkan dengan hari Anak dapat menyebutkan hasil penambahan dengan benda Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan dengan benda Anak dapat menjelaskan proses suatu kejadian secara sederhana Anak dapat menceritakan kembali rangkaian suatu kejadian Anak bertanya tentang suatu kejadian
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MB
BSH
BSB
52
16 17 18
Anak dapat menyebutkan penyebab dari suatu kejadian Anak dapat menyebutkan akibat dari suatu kejadian
20
Anak dapat menyebutkan tiga cara pemecahan masalah dari suatu kejadian Anak dapat menyusun puzzle menjadi bentuk utuh (lebih dari 8 keping) Mengungkapkan pendapat dari masalah secara benar
21
Melakukan percobaan terjadinya suatu kejadian
19
Keterangan 1. BB 2. MB 3. BSH 4. BSB
: : Belum Berkembang : Mulai Berkembang : Berkembang Sesuai Harapan : Berkembang Sangat Baik Tabel 3.5 Pedoman Observasi Untuk Aktifitas Guru
No.
Item Pertanyaan
1.
Guru mempersiapkan lingkungan belajar tentang kegiatan pembelajaran Guru Mempersiapkan fasilitas pada saat kegiatan seperti Laptop,speaker, LCD proyektor dan infokus Guru menyediakan media pembelajaran yaitu media video pada kegiatan pembelajaran Guru menyiapkan catatan penilaian anak Guru mengkondisikan dan memposisikan duduk anak dengan baik Guru mengkomunikasikan bahan, tema dan media video pembelajaran yang digunakan pada waktu kegiatan Guru menyampaikan secara sederhana tentang kegiatan pembelajaran Guru melibatkan semua anak dalam menonton video Guru memberikan proses tanya jawab pada anak terkait kegiatan menonton media video Guru memberikan motivasi kepada anak pada saat kegiatan Guru mengobservasi anak pada saat kegiatan berlangsung
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Penilaian Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √
√
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ket.
53
12. 13. 14. 15.
Guru mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan eksperimen sesuai aturan Guru memberikan kesempatan untuk bertanya pada saat kegiatan eksperimen Guru memberikan kesempatan menceritakan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan Guru menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai
√ √ √ √
Tabel 3.6 Pedoman Observasi Studi Dokumentasi No.
Jenis Dokumen
Keterangan Ada
1
Kurikulum
√
2
Program tahunan
√
3
Program semester
√
4
Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)
√
5
Rencana Kegiatan Harian (RKH)
√
6
Buku laporan perkembangan anak
√
Tidak ada
Deskripsi Tahun 2010
6. Analisis Instrumen Analisis instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain sebagai berikut: a.
Uji Coba
Sebelum menggunakan instrumen penelitian, instrumen tersebut diuji coba terlebih dahulu. Uji coba ini dilakukan di TK Melati Ciwastra - Bandung yang mempunyai karakteristik dan kurikulum yang sama, dengan jumlah responden sebanyak 25 orang. Pelaksanaan uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui kevalidan dari butir soal yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian. Instrumen yang baik haruslah memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan reliabilitas (Arikunto, 2006: 167).
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
b. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 167). Penilaian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan membandingkan atau mengkorelasikan antara hal yang dinilai dengan kriterianya. Pada pengujian alat ukur penggunaan penelitian dapat menunjukkan seberapa besar alat untuk penelitian mampu mengukur variabel yang terdapat dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, validitas merupakan suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkatan akurasi suatu alat ukur. Suatu alat akur yang salah memiliki validitas rendah, begitupun sebaliknya. Terdapat dua cara dalam pengujian validitas (Sugiyono, 2012) yaitu: 1) Validitas Isi (Content Validity) Untuk menguji validitas isi, digunakan pendapat dari ahli (judgement expert). Yaitu berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan pada teori tertentu. Instrumen yang telah di judgement dan mendapatkan penilain cukup baik oleh para ahli di bidangnya maka dapat digunakan dalam melakukan penelitian. 2) Validitas Item (Item Validity) Setelah dilakukan judgement oleh para ahli, maka instrument tersebut divalidasi item dengan cara diujicobakan. Dalam menguji validitas item, maka dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan. Pada setiap instrumen baik tes maupun non tes terdapat butir-butir (item) pertanyaan atau pernyataan. Validitas instrument dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
rxy
Nxy (x)(y) {Nx 2 (x) 2 }{Ny 2 (y ) 2 } (Arikunto, 2006: 170)
Keterangan: rxy
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X
: Item soal yang dicari validitasnya
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Y
: Skor total yang diperoleh sampel
N
: Jumlah sampel
Setelah mendapatkan rhitung, kemudian untuk menguji nilai signifikasi validitas butir soal tersebut penulis menggunakan uji t yaitu dengan menggunakan rumus:
; dk = n - 2
(Sugiyono, 2008: 184)
Keterangan: t
: Nilai uji signifikansi korelasi
r
: Koefisien korelasi
n
: Jumlah sampel
Setelah nilai uji signifikansi didapatkan, maka tahapan selanjutnya adalah pengambilan keputusan pengujian kevaliditasan instrumen yang didasarkan pada nilai thitung dan ttabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05, dengan kriteria sebagai berikut:
Jika thitung > ttabel, maka butir soal valid
Jika thitung < ttabel, maka butir soal tidak valid
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, hasil pengujian validitas instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini: Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen No. Soal
Nilai thitung
Nilai ttabel
Kriteria
1
2.2183
Valid
2
2.3076
Valid
3
2.2224
Valid
4
2.1428
Valid
5
Valid
6
2.4557 2.0958
7
2.1761
Valid
8
2.3996
Valid
Valid
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
c.
No. Soal
Nilai thitung
Nilai ttabel
9
2.2949
Valid
10
2.2506
Valid
11
2.1872
12
2.1249
Valid
13
1.6382
Tidak Valid
14
2.1645
Valid
15
2.3901
Valid
16
1.3176
Tidak Valid
17
1.7771
Tidak Valid
18
2.3076
Valid
19
2.2486
Valid
20
2.2941
Valid
21
2.4817
Valid
2.0595
Kriteria
Valid
Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Artinya kapanpun alat pengumpul data tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama (Arikunto, 2010: 258). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, tidak bersifat tendesius, datanya memang benar sesuai dengan kenyataan hingga beberapa kali diambil, hasilnya akan tetap sama. Rumus yang dapat digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus Alpha dari Cronbach berikut:
(Arikunto, 2010:180)
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
Keterangan: r11
: Reliabilitas instrumen
k
: Banyaknya butir instrumen
∑σ
: Varians total
Tolak ukur koefisien reliabilitas instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berpedoman pada koefisien korelasi dari Sugiyono (2008: 184) yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 3.8 Kriteria Uji Reliabilitas Interval Koefisien
Kriteria
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 - 0,799
Tinggi
0,80 – 1,000
Sangat Tinggi
Perhitungan uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha dari Cronbach dan dengan bantuan aplikasi software SPSS 16.0 for windows. Hasil perhitungan nilai mean, varians, dan standar deviasi, untuk uji reliabilitas pada 21 butir soal, dengan responden sebanyak N = 25, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.9 Hasil Uji Statistika Mean 40.12
Variance Std. Deviation N of Items 49.777
7.055
21
Sedangkan hasil uji reliabilitas instrumen dapat dilihat pada table 3.10 dibawah: Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.797
.701
21
Pada tabel 3.10 diatas terlihat bahwa α hasil perhitungan sebesar 0,797 lebih besar daripada nilai α standar yang diperbolehkan (standar nilai reliabilitas) yaitu sebesar 0,701. Adapun kriteria nilai uji reliabilitas instrumen penelitian ini dalam taraf nyata 95% (α = 0,05) berada dalam kriteria tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian bersifat reliabel. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini antara lain: 1. Observasi Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan teknik observasi terstuktur. Sugiono (2012: 146) mengemukakan bahwa observasi terstuktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Dengan format penilaian menggunakan alat obsevasi berbentuk rating scale. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam tentang keterampilan kognitif anak. Observasi ini dilakukan oleh peneliti sebelum, pada saat dan sesudah diterapkannya media video guna melihat pengaruh terhadap kemampuan kognitif anak di kelompok B PAUD Baiturrahman. 2. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Studi dokumentasi digunakan karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pokok penelitian berupa proses dan hasil yang dicapai dari penerapan media video yang berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak PAUD Baiturrahman. Studi dokumentasi digunakan untuk mempertegas
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
bagaimana proses pelaksanaan penerapan media video pada saat kegiatan berlangsung. G. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2008: 147), data yang telah diperoleh dalam penelitian akan diolah dan dianalisis, dengan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menganalisis data, diantaranya adalah: 1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. 2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden. 3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti. 4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. 5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun langkah-langkah dalam proses analisis data penelitian pre eksperimen ini adalah; dengan mendeskripsikan pengujian kemampuan kognitif anak, menguji normalitas data serta melakukan uji t berpasangan (paired sample t test) guna menghasilkan hipotesis penelitian. a. Uji Kemampuan Kognitif Kemampuan kognitif anak didapatkan dan dinilai dari skor pre test dan post test setelah melalui proses pembelajaran dengan menggunakan media video. Pengujiannya dilihat dari rata-rata nilai dari masing-masing tahapan test serta dibandingkan dengan kriteria yang telah distandarkan oleh sekolah tempat penelitian. Kriteria kemampuan kognitif anak, dapat didasarkan pada tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.11 Kriteria Kemampuan Kognitif Anak PAUD Baiturrahman Skor
Rentang
Kriteria
0
0 – 24.99
Belum Berkembang
1
25 – 49.99
Mulai Berkembang
2
50 – 74.99
Berkembang Sesuai Harapan
3
75 – 99.99
Berkembang Sangat Baik
Sumber: Guru Sekolah PAUD Baiturrahman Bandung 2013
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
b. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, artinya hasil yang diperoleh dari uji coba instrumen berada dalam taraf kepercayaan yang tinggi, sedangkan jika tidak berdistribusi normal maka uji coba instrumen diragukan kebenarannya. Pengujian normalitas data untuk yang sesuai dengan desain penelitian ini adalah dapat menggunakan uji Z Kolmogorov–Smirnov (p>0,05), baik dengan menghitungnya secara manual maupun dengan bantuan software SPSS. Pengujian normalitas data untuk penelitian dalam bidang pendidikan, biasanya dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05). Kenormalan data diketahui setelah menghitung nilai Z, dan mencari serta mengetahui nilai probabilitas data (p). Kriteria kenormalan data yang dijadikan acuan adalah, “jika nilai p kedua data hasil penelitian (pre test dan post test) lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal”. c. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dimaksudkan untuk menjawab formulasi yang diajukan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik sesuai dengan sifat data yang diperoleh setelah melakukan uji normalitas. Pengambilan keputusan diawali dengan menggunakan uji t (paired sample t test). Setelah mendapatkan nilai thitung, maka nilai probabilitas (p) data dibandingkan pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Tahapan awal pengambilan keputusan hipotesis dilakukan dengan menggunakan cara paired sample t test, dengan kriteria hipotesisnya adalah; Ho diterima jika – t 1–½ α < t hitung < t
1–½ α,
dimana t
1–½ α
didapat dari daftar tabel t
dengan dk = (n1 + n2 – 1) dan peluang 1- ½ α. Untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak. Setelah proses uji t (paired sample t test) dilakukan, tahapan selanjutnya adalah dengan membandingkan angka probabilitas (nilai p). Kriteria pengujian hipotesis penelitiannya adalah jika nilai p < 0,05, maka Ho ditolak. Sedangkan jika nilai p > 0,05, maka Ho diterima.
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
Adapun Formulasi hipotesis yang diuji adalah: Ho: μD ≤ 0:
Tidak terdapat perbedaan kemampuan kognitif yang signifikan pada anak kelompok B PAUD Baiturrahman sebelum dan sesudah diberikan penggunaan media video.
Ha: μD ≥ 0:
Terdapat perbedaan kemampuan kognitif yang signifikan pada anak kelompok B PAUD Baiturrahman sebelum dan sesudah diberikan penggunaan media video.
Hipotesis akan di uji pada α = 0,05 atau pada taraf kepercayaan 95%.
Mira Martilopa, 2014 Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu