BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program layanan bimbingan
dan
perkembangan
konseling
bagi
peningkatan
pencapaian
tugas-tugas
siswa sekolah menengah pertama. Pengembangan ini
didasarkan atas hasil tes inventori tugas-tugas perkembangan siswa sekolah menengah pertama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriktif, yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada yang berlangsung pada saat ini atau pada saat yang lampau (Nana Saodih, 2005: 53-54). Metode ini dipilih karena bertujuan memotret kondisi pada saat penelitian berlangsung tanpa memperhatikan bagaimana keadaan sebelum dan sesudahnya. Kondisi yang dipotret adalah tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP pada saat penelitian ini dilakukan serta bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling pada saat yang sama. Untuk memenuhi tujuan diatas, dan sejalan dengan masalah, anggapan dasar, dan konstruk penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif-analitis. Dengan menggunakan metode ini, penelitian diarahkan kepada pelaporan hasil analitis data, yang dilengkapi dengan kesimpulan dan rekomendasi.
B. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer. Data primer diperoleh melalui penyebaran inventori tugas-tugas perkembangan siswa dengan responden siswa kelas VII. Inventori tersebut digunakan untuk mengungkapkan bagaimana pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa, yang terdiri dari 10 aspek perkembangan, yaitu:
(1) landasan hidup religius, (2)
landasan perilaku etis, (3)kematangan emosional, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggungjawah, (6) peran sebagai laki-laki atau perempuan, (7) penerimaan diri dan pengembangannya, (8) kemandirian perilaku ekonomi, (9) wawasan dan persiapan karir, (10) kematangan hubungan dengan teman sebaya. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP. Untuk mendapatkan data tersebut
diperlukan
instrumen
penelitian
berupa
Inventori
Tugas
Perkembangan (ITP) siswa SMP. Instrumen tersebut berbentuk Inventori yang dikembangkan oleh tim terpadu UPI 2002 yang diketuai oleh Sunaryo Kartadinata, sesuai dengan keperluan penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu menyusun program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP maka untuk memperoleh data penelitian yang bersangkutan dikembangkan seperangkat alat pengumpul data, yaitu berupa ITP siswa SMP. Dalam angket ini siswa diminta memberi tanda centang/checklist pada
pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan keadaan dirinya, adapun alternatif jawaban yang diberikan yaitu empat pilihan (a, b, c, atau d). Dalam pengumpulan data penulis/peneliti melakukan dua kali kegiatan pengumpulan, yaitu pertama, pengumpulan data sebelum siswa mendapatkan perlakuan pelayanan bimbingan dan konseling, dan kedua pengumpulan data setelah diberikan perlakuan pelayanan bimbingan dan konseling. Untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kibin peneliti menggunakan teknik wawancara dengan guru bimbingan dan konseling yang ada dan observasi/pengamatan baik fasilitas ruangan, maupun ruang belajar, sarana pra sarana lainnya serta aktivitas siswa. Hal ini juga diperlukan sebagai bahan dalam menyusun program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin. C. Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil populasi dan sampelnya adalah siswa SMP Negeri 1 Kibin Serang, dengan alasan bahwa di SMP Negeri 1 Kibin ini banyak
ditemukan
siswa-siswa
yang
tingkat
pencapaian
tugas-tugas
perkembangannya masih kurang. Adapun populasi penelitian semua siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kibin Serang tahun pelajaran 2008/2009. Diambilnya siswa kelas VII sebagai populasi dalam penelitian ini karena kelas VII merupakan kelas siswa terbaru dan belum diberikan ITP sehingga hasilnya diharapkan murni, juga pada saat penelitian siswa kelas VIII sudah pernah diberikan ITP, sedangkan kelas IX sudah diberikan ITP juga dan
banyak
kesibukan sehubungan dengan pelaksanaan UN (Ujian Nasional).
Jumlah populasi berdasarkan kelompok kelas dan jenis kelamin disajikan sebagai berikut ; TABEL 3.1 JUMLAH POPULASI BERDASARKAN KELOMPOK KELAS DAN JENIS KELAMIN
A
L 18
VII P 21
B
17
22
39
C
20
20
40
D
18
22
40
E
17
22
39
F
17
22
39
G
18
22
40
JUMLAH
125
151
276
KELAS
Dari
JUMLAH 39
jumlah populasi tersebut kalau dipersentasekan maka siswa
perempuan sebesar 45,29 persen, sedangkan siswa laki-laki sebesar 54,71 persen sehingga jumlah persentase siswa adalah 100 persen. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswa terpilih dari setiap kelas VII. Jika dilihat dari jumlah populasi terlalu besar maka untuk menghemat biaya dan menghemat waktu juga tenaga, maka peneliti hanya mengambil sampel yaitu sebagian atau yang mewakili populasi yang akan menjadikan subjek atau objek penelitian. Dalam hal ini penulis mengambil sampel teknik random sampling atau acak dengan menetapkan sampel
sebanyak 50 persen dari seluruh populasi siswa kelas VII yang berjumlah 276 orang, yaitu sebanyak 138 orang siswa. Untuk itu Suharsimi Arikunto ( 2002 : 112 ) menyatakan “ Apabila subjek kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih”. Responden dalam penelitian ini terpilih sebanyak 138 siswa atau sebesar 50 % yang terdiri dari 55 siswa laki-laki (39,9 %) dan 83 siswa perempuan (60,1 %) sebagaimana disajikan melalui tabel berikut : TABEL 3.2 BANYAKNYA ANGGOTA SAMPEL MENURUT KELAS DAN JENIS KELAMIN VII
KELAS
L
P
JUMLAH
A
11
13
24
B
5
17
22
C
13
10
23
D
8
14
22
E
6
18
24
F
7
3
10
G
5
8
13
JUMLAH
55
83
138
D.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kibin yang beralamat di Jalan Raya Serang – Jakarta KM. 19 Desa Kibin, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Provinsi Banten. Hal ini berdasarkan pertimbangan hahwa SMP Negeri
1 Kibin merupakan salah satu sekolah yang telah memberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mana kurikulum tersebut dituntut untuk mampu mengembangkan potensi siswa. Selain itu SMP Negeri 1 Kibin merupakan sekolah yang potensial untuk dikembangkan dan merupakan sekolah induk kegiatan Rayon 04 Serang Timur, juga sebagai salah satu sekolah yang dicanangkan sebagai sekolah potensial Rintisan
Sekolah Standar Nasional (RSSN) oleh Bapak
Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten serang pada tahun 2008, tepatnya hari Selasa, tanggal 26 Agustus 2008 di Carenang Kabupaten Serang. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk mendapatkan kejelasan ruang lingkup penelitian ini perlu ditegaskan definisi operasional yang merupakan konsep pokok penelitian ini. lstilah yang perlu didefinisikan secara operasional adalah: 1. Program Bimbingan dan Konseling Program sering diartikan sebagai sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan (Ridwan, 1998: 52). Berdasarkan makna ini, maka program bimbingan dan konseling dalam penelitian ini
berarti sederetan kegiatan yang akan dilakukan
berdasarkan suatu rencana kerja yang berisikan kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang tertuang ke dalam kerangka yang sistematis, terarah dan terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang dilaksanakan pada periode tertentu. 2. Peningkatan Pencapaian Tugas Perkembangan Siswa SMP
Tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa SMP yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat atau tahap dengan skor: perlindungan diri (2,00-2,99), konformitas (3,00-3,99),
sadar diri
(4,00-4,99), dan saksama (5,00-5,99). Jadi peningkatan yang dimaksud adalah adanya perubahan skor dari kecil menjadi besar atau dari tahap perlindungan diri ke tahap yang lebih tinggi berdasarkan hasil analisis tugas perkembangan (ATP). 3. Tugas perkembangan merupakan salah satu topik kajian tentang perkembangan individu. lstilah perkembangan’ mengandung pengertian serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1994: 2). Hakekat tugas perkembangan dalam penelitian ini adalah suatu tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang
jika
berhasil
dalam
pencapaiannya
akan
menimbulkan
kebahagiaan dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugastugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal,
menimbulkan
ketidakbahagiaan, tidak diterima oleh masyarakat dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. 4. Aspek perkembangan siswa SMP dalam penelitian ini meliputi: (1) landasan hidup religius,(2) landasan perilaku etis, (3) kematangan emosional, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggungjawah, (6) peran sebagai laki-laki atau perempuan, (7) penerimaan diri dan
pengembangannya, (8) kemandirian perilaku ekonomi, (9) wawasan dan persiapan karir, (10) kematangan hubungan dengan teman sebaya. 5. Secara kronologis siswa SMP pada umumnya berusia antara 13 tahun sampai dengan 15 tahun. Mereka berada pada usia remaja awal atau pubertas, yang merupakan bagian dari masa adolesensi. Berdasarkan uraian dan batasan-batasan di atas, maka yang dimaksud dengan
program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan pencapaian
tugas-tugas perkembangan Siswa SMP dalam penelitian ini adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan suatu rencana kerja yang berisikan kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang tertuang ke dalam kerangka yang sistematis, terarah dan terpadu untuk meningkatkan pencapaian 10 aspek tugas-tugas perkembangan Siswa SMP Negeri 1 Kibin Kabupaten Serang Provinsi Banten yang dilaksanakan pada satu tahun pelajaran. Proses
penyusunan
program
bimbingan
dan
konseling
untuk
meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP tersebut mencakup kegiatan analisis: 1.
Tugas perkembangan siswa.
2..
Kegiatan
layanan
bimbingan
dan
konseling yang diberikan guru
pembimbing sesuai dengan tugas perkembangan siswa. 3.
Penyusunan
program bimbingan dan konseling yang efektif untuk
meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa. F.
Prosedur Penelitian 1. Langkah Penelitian
Telah diungkapkan sebelumnya bahwa dari hasil penelitian ini pihak sekolah diharapkan dapat menyusun sebuah program bimbingan dan konseling yang dapat meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa dengan memperhatikan dan mempertimbangkan secara objektif kebutuhan nyata siswa. Dalam kegiatan pengumpulan data penelitian, penulis melakukan serangkaian langkah-langkah, sebagai pendahuluan penulis meminta izin kepada Bapak Kepala sekolah sekaligus mengadakan wawancara tentang visi, misi sekolah, kemudian mengadakan wawancara dengan koordinator guru bimbingan dan konseling, mengadakan observasi tentang sarana pra sarana sekolah, khususnya sarana pra sarana bimbingan dan konseling, fasilitas bimbingan dan konseling. Mengenai pengumpulan data dari siswa langkah pertama penulis mengamati perilaku siswa, langkah kedua mengadakan wawancara langsung dengan siswa yang berhubungan dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa, langkah ketiga mencari alat ukur atau instrumen yang dapat mengukur tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa yaitu ITP, langkah keempat memohon izin kepada pemilik/ yang memiliki hak cipta yaitu Tim dosen PPB FIP, PPS BK UPI Bandung juga pengurus ABKIN untuk
menggunakan instrumen tersebut dalam penelitian, langkah kelima
menggunakan/menyebarkan
instrumen itu kepada siswa. Langkah keenam
memilih secara acak lembar jawaban siswa yang akan dijadikan sampel penelitian, langkah ketujuh
menganalisis hasil pekerjaan/lembar jawaban
siswa yang sudah dipilih tadi dengan menggunakan soft ware/program khusus Analisis Tugas Perkembangan, dari analisis itu diperoleh informasi tentang
aspek perkembangan mana yang masih kurang atau rendah. Langkah kedelapan merencanakan penyusunan program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa, yaitu meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan terutama yang nilainya masih rendah. Kemudian melaksanakan program yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya penyampaian materi bimbingan dan konseling digabungkan dengan siswa lain baik yang menjadi sampel maupun yang bukan sampel penelitian dalam setiap kelas. Kelas yang dibina ada tujuh kelas yaitu kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, VIIF, dan VIIG. Dalam setiap pertemuan ada evaluasi atau penilaian baik penilaian segera, penilaian jangka pendek, dan penilaian jangka panjang. Penilaian segera dilakukan segera setelah kegiatan waktu itu berakhir, seperti bertanya secara lisan, refleksi, dan pengamatan langsung. Penilaian jangka pendek dilakukan dengan mengamati perilaku anak sehari-hari sampai pertemuan berikutnya. Penilaian jangka panjang adalah penilaian yang dilakukan setelah beberapa bulan atau satu semester. Setelah itu mengadakan evaluasi program, yaitu dengan cara menyebarkan kembali inventori tugas perkembangan yang sebelumnya sudah diberikan serta menganalisisnya kembali dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program bimbingan dan konseling yang diberikan dalam meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP.
2. Pengolahan Data
Data kuantitatif tentang pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa diolah secara statistik dengan menggunakan program computer khusus software ATP. Untuk prosedur pengolahan data mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Verifikasi data Verifikasi data ini bertujuan untuk menyeleksi hasil pekerjaan siswa, misalnya kelengkapan menjawab atau identitas. Selanjutnya jawaban yang kurang lengkap atau kurang memenuhi syarat, dinyatakan tidak dapat diolah sebagai data penelitian. Dari 276 subjek penelitian, penulis memilih 138 lembar jawaban siswa secara acak untuk dijadikan sampel penelitian, semuanya dapat dinyatakan lulus verifikasi dan dapat diolah. b. Penyekoran Data Seteleh melakukan verifikasi terhadap data yang terkumpul, selanjutnya dilakukan penyekoran terhadap setiap lembar jawaban. Penyekoran menggunakan program computer khusus analisis tugas perkembangan (ATP) siswa SMP. c.
Pengelompokan Data Guna memperoleh
gambaran
mengenai
pencapaian
tugas-tugas
perkembangan siswa dilakukan dengan cara memasukkan data siswa berikut jawabannya ke dalam program computer khusus ATP Versi 3.5
UPI tahun 2003, yang pada akhirnya akan diketahui
tingkat
perkembangan siswa tersebut, baik secara individu, maupun kelompok. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan analisis data kelompok. G. Uji Coba Alat Penelitian Uji coba alat penelitian telah dilakukan oleh Sunaryo Kartadinata, dan kawan-kawan (Team Riset Unggulan Terpadu VIII UPI, 2002) yaitu sebagai berikut: Hasil uji empirik Inventori tugas perkembangan telah diuji-cobakan kepada 336 siswa SD, 323 siswa SLTP, 313 siswa SLTA, dan 219 mahasiswa. Hasil sementara menunjukkan tingkar reliabilitas dan validitas sedang. Reliabilitas dihitung dengan rumus alpha Cronbach, sedang validitas isi dihitung dengan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson (Suharsimi Arikunto, 2002:146). Untuk menguji signifikansi indeks korelasi digunakan Uji- t. (ATP, 2003).