BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam
melakukan
penelitian
terhadap
permasalahan
di
SMK
Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan didalam pengelohan datanya penulis menggunakan SWOT.
3.1 Analisa Internal Lingkungan Internal adalah lebih pada analisa intern organisasi dalam rangka menilai atau mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi, antara lain pemasaran, produksi, dan pabrikasi, riset dan pengembangan, keuangan dan akuntansi, sistem informasi, pengelolaan sumber daya manusia, dan sebagainya. Setiap kegiatan yang dilakukan dengan baik oleh organisasi tersebut atau setiap sumber daya unik yang dimilikinya disebut kekuatan. Sedangkan kelemahan adalah kegiatan yang tidak dapat dilakukan dengan baik oleh organisasi tersebut atau sumber daya yang dibutuhkan tetapi tidak dimiliknya. Bidang analisa internal secara garis besar mencakup aspek manajemen keuangan pemasaran, operasi, SDM. Tujuannya adalah mengidentifikasinan kekuatan dan kelemahan, memanfaatkan kekuatan atau mengganti kelemahan. Adapun penilaiannya melalui Value Chain Porter (ditemukan oleh Michael Porter)
19
20
adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif bagi organisasi. Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu : Primary activitties : 1. Inbound Logistics : - Dalam inbound logistic penulis belum mendapatkan hal yang berkaitan dengan pendidikan 2. Operations : - Kegiatan proses belajar mengajar, kegiatan ekstra kurikuler - Kegiatan kesehariaan guru, staf dan siswa. 3. Marketing and sales : - Beriklan di radio dan media cetak setempat selama masa akhir tahun ajaran, serta promosi beasiswa sebagai adanya Corporate Social Responsibility. - Banyaknya kerja sama kepada instansi untuk lapangan pekerjaan setelah kelulusan. - Promosi ke SLTP negeri dan swasta selama akhir tahun ajaran. 4. Outbound Logistic : - Adanya daya tampung siswa setelah kelulusan baik itu Universitas maupun di dunia kerja. 5. Service : - Memberikan laporan siswa kepada Orang tua/ Wali. - Pelatihan gratis kemampuan dijurusan masing. - Akses Internet gratis.
21
Supported activitties: 1. Procurement : - Mengadakan kegiatan unit usaha sebagai penunjang keuangan sekolah. - Mengadakan kerja sama sebagai beasiswa. 2. Human Resource Management : - Adanya training untuk guru dan staf sebagai peningkatan mutu. 3. Technological Development : - Perlu dibangun sebuah system learning management system sebagai salah satu peningkatan kualitas sekolah. 4. Infrastructure : - Adanya pembaharuan terbaru sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan analisa internal, penulis melakukan beberapa pengambilan data melalui teknik : 1. Observasi, dimana penulis melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan belajar mengajar sehari-hari, kegiatan extrakurikuler dan penunjang aktifitas sehari-hari didalam SMK Muhammadiyah 1 Samarinda. 2. Wawancara, penulis akan mengadakan tanya jawab terhadap pengambil keputusan yang didalamnya adalah : Pertanyan kepada Kepala Sekolah berisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi SMK Muhammadiyah 1 Samarinda. Pertanyaan yang akan diajukan kepada Waka Kurikulum adalah seputar perkembangan kurikulum di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda dan dimana nilai jual dari kurikulum SMK
22
Muhammadiyah 1 Samarinda didalam persaingan menarik konsumen dan menciptakan keluaran siswa yang punya nilai jual. Pertanyaan kepada Waka Kesiswaan adalah seputar kegiatan aktifitas ekstra kurikuler, arah siswa SMK Muhammadiyah 1 Samarinda setelah kelulusan dan prestasi-prestasi siswa. Pertanyaan kepada Waka Sarana Prasarana adalah sejauh mana kelengkapan sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan proses belajar mengajar. Pertanyaan kepada Kepala Tata Usaha adalah sumber daya guru, staf, data siswa, dan perkembangan jumlah penerimaan siswa baru dua tahun terakhir. Pertanyaan kepada Ketua Program TI adalah keunggulan program TI dibandingkan dengan program-program yang lain, prestasi, visi misi, dan keluaran siswa setelah kelulusan.
3.2 Analisa External Lingkungan Eksternal adalah suatu kekuatan yang berada di luar area lingkup sekolah dimana sekolah tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya (uncontrolable) sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja sebuah sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajarnya. Perumusan eksternal meliputi ancaman dan peluang, pada saat ancaman datang maka sekolah harus menciptakan peluang baru. Untuk itu diperlukan perumusan apa saja yang menjadi ancaman dan peluang tersebut. Pada analisa external penulis mengambil data-data melalui Dinas Pendidikan Kota Samarinda mengenai perkembangan yang terjadi pada dunia pendidikan di Samarinda. Penulis juga melakukan pengamatan langsung terhadap
23
salah satu sekolah negeri dan sekolah swasta di Samarinda sebagai bahan perbandingan. Adapun data-data yang akan dikumpulkan pada Dinas Pendidikan Kota Samarinda adalah :
3.3
-
Jumlah SMK di Samarinda
-
Jumlah SMU di Samarinda
-
Jumlah daya tampung SMK di Samarinda
-
Jumlah daya tampung SMU di Samarinda
-
Jumlah SLTP di Samarinda
-
Jumlah Kelulusan SLTP di Samarinda
Pengolahan Data Setelah menentukan data-data yang tepat untuk dianalisa dari analisa
internal dan external tersebut maka penulis menggunakan analisa SWOT, analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan.
Analisa
ini
didasarkan
pada
logika
yang
dapat
memaksimalkan kekuatan (Strenggths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 1997).
24
1. Kuadran pertama merupakan kondisi yang paling baik, dimana perusaan memiliki banyak peluang dan kekuatan, dan strategi yang sesuai adalah Strategi Pertumbuhan ( Growth Oriented Strategy) atau strategi Agresif ( Agresif Strategy ) 2. Kuadran kedua merupakan kondisi dimana perusahaan memiliki cukup kekuatan, akan tetapi kondisi lingkungan kurang menguntungkan karena banyaknya ancaman, dan strategi yang sesuai dalah stragegi divesifikasi ( Diversification Strategy ) 3. Kuadran ketiga merupakan kondisi dimana perusahaan memiliki cukup peluang, akan tetapi tidak didukung kekuatan sehingga strategi yang digunakan adalah strategi mengubah haluan ( Turn Around Strategy )
25
4. Kuadran keempat merupakan kondisi yang paling tidak menguntungkan dimana perusahaan memiliki banyak kelemahan dan ancaman sehingga strategi yang sesuai adalah Strategi bertahan ( Defense Strategy).
Perhitungan matrik faktor strategi ekstenal (EFAS) dan matrik strategi Internal (IFAS) terlebih dahulu dengan masing-masing faktor diberi nilai. 1. Bobot nilai dalam matrik EFAS a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman masingmasing pada kolom 1. b. Memberi bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, dari nilai 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh factor-faktor tersebut terhadap posisi sekolah. Semua bobot tidak boleh melebihi skor total 1,00. c. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari +4 sampai dengan +1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi daerah yang bersangkutan. Nilai +4 untuk pengaruh yang semakin besar, nilai +1 untuk pengaruh yang semakin kecil. Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. d. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. e. Menjumlah skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan. f. Hitung selisih antara bobot peluang dan ancaman 2. Bobot nilai dari matrik IFAS
26
a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan masing masing pada kolom 1. b. Memberi bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, dari nilai 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semua bobot tidak boleh melebihi skor total 1,00. c. Menghitung rating (dalam kolom 3 ) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari +1 sampai dengan +4 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi daerah yang bersangkutan. Nilai +4 untuk pengaruh yang semakin besar, +1 untuk pengaruh yang semakin kecil. Pemberian nilai rating kelemahan adalah kebalikannya. d. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. e. Menjumlah skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan. Berikut ini Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman : 1. Kekuatan: -
Knowledge atau kepakaran yang dimiliki
-
Produk baru atau pelayanan yang unik
-
Lokasi tempat perusahaan berada
-
Kualitas produk atau proses
2. Kelemahan: -
Kurangnya pengetahuan marketing
-
Produk yang tidak dapat dibedakan dengan produk kompetitor
-
Lokasi perusahaan yang terpencil
27
-
Kualitas produk yang jelek
-
Reputasi yang buruk
3.
Peluang: -
Pasar yang berkembang
-
Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi
-
Segmen pasar yang baru
-
Pasar internasional
-
Pasar yang luang karena kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan customer Ancaman:
4. -
Kompetitor baru di area yang sama
-
Persaingan harga dengan kompetitor
-
Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
-
Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar
-
Diperkenalkannya pajak penjualan
Setelah menganalisa menggunakan SWOT penulis dapat merumuskan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi SMK Muhammadiyah 1 Samarinda sehingga bisa merumuskan strategi yang bisa diterapkan terhadap SMK Muhammadiyah 1 Samarinda. Strategi ini tidak merupakan sebuah kewajiban bagi SMK Muhammadiyah 1 Samarinda untuk di terapkan dan hanya bersifat saran.