BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka bentuk penelitian ini adalah deskriptif naratif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara rinci dan mendalam tentang perkembangan dan fungsi Transportasi Kereta Api di Karesidenan Semarang tahun 1870-1900. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber pustaka, yang berhubungan dengan bahasan penelitian.
B.
Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan sumber data, yaitu sumber pustaka. Sumber data adalah data yang di dapat berasal dari buku-buku, sumber ini ditemukan di perpustakaan UKSW, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Daerah Yogyakarta, Museum Mandala Bakti Semarang, perpustakaan UGM, buku-buku yang relevan, dan internet.
C.
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sejarah (historical method). Langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah:
20
1.
Heuristik Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti. Dalam usaha ini peneliti mencari sumber yang berhubungan dengan judul penelitian. Peneliti mencari sumber data di beberapa perpustakaan, yaitu perpustakaan UKSW, perpustakaan Semarang, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Daerah Yogyakarta, Museum Mandala Bakti Semarang, perpustakaan UGM, buku-buku yang relevan, dan internet.
2.
Kritik Sumber Langkah ini peneliti lakukan untuk menilai sumber-sumber yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti melakukan kritik sumber dengan dua cara, yaitu: a.
Kritik Intern Yaitu usaha untuk menelaah isi dari sumber untuk menemukan kebenaran untuk menjelaskan masalah yang diteliti oleh peneliti. Selain menelaah isi, peneliti juga memperhatikan penulisan yang ada dalam sumber. Peneliti melakukan perbandingan beberapa buku untuk mendapatkan suatu kebenaran sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Kritik Ektern Yaitu peneliti menilai hal-hal yang nampak dari luar, dimana peneliti meneliti dan menguji secara cermat sumber-sumber yang didapatkan. 21
Peneliti mencermati sumber-sumber tersebut dalam hal pengarang apakah pengarang seorang sejarawan atau bukan, tahun pembuatan, maupun judul buku sehingga peneliti mendapatkan fakta. 3.
Interpretasi Peneliti berusaha menafsirkan data-data dalam sumber-sumber kepustakaan yang telah peneliti dapatkan. Penafsiran yang peneliti lakukan adalah dalam bidang transportasi darat, khususnya kereta api.
4.
Historiografi Langkah ini merupakan penulisan hasil penelitian sejarah dimana hasil interpretasi atas fakta-fakta sejarah tersebut peneliti susun ke dalam cerita sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
D.
Validasi Data Penelitian ini menggunakan Teknik Trianggulasi sumber untuk menguji tingkat kepercayaan dan kebenaran data, maka data sejenis yang diperoleh diuji dengan berbagai sumber. Siklus Trianggulasi data yang digunakan sebagai berikut: Kepustakaan
Surat Kabar
Internet
22
E.
Kerangka Pikir Penelitian dengan judul Sejarah Transportasi Kereta Api di Karesidenan Semarang tahun 1870-1900, memiliki skema kerangka pikir sebagai berikut : Transportasi
Transportasi Tradisional
Transportasi Modern
Kereta Api
Kondisi Karesidenan Semarang tahun 1870-1900 : • Pembukaan wilayah-wilayah perkebunan dan pertanian. • Pengadaan sarana transportasi kereta api. • Wilayah-wilayah perkebunan dan pertanian mengalami surplus.
Perkembangan Kereta Api
Fungsi Kereta Api
NISM sebagai Pelopor Perusahaan Kereta api. Perusahaan Kereta Api di Jawa Tengah. Pembangunan jalan rel di Pulau Jawa. Dampak pembangunan Kereta Api terhadap kehidupan Pribumi. Alat transportasi yang tergeser oleh Kereta Api.
Barang Penumpang
23
Keterangan : Transportasi merupakan suatu usaha jasa yang diberikan guna kegiatan mengangkut barang dan penumpang dari satu tempat ke tempat lain sampai kepada konsumen tepat waktu dan barang dalam kondisi baik. Transportasi memiliki hubungan dengan komunikasi, karena komunikasi merupakan suatu proses seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi sosial, masyarakat yang menciptakan dan menggunakan informasi baik pesan, ide, gagasan agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain secara lisan yang dapat di mengerti kedua belah pihak. Transportasi Tradisional merupakan alat transportasi di Indonesia yang digunakan manusia untuk mengangkut barang atau penumpang seperti sepeda, delman, becak, bemo, perahu. Dan salah satu yang termasuk transportasi modern yaitu kereta api. Kereta Api merupakan sarana berupa kendaraan dengan tenaga gerak yang akan ataupun sedang bergerak di rel yang bersifat massal dengan tugas pokok dan fungsi mobilisasi arus penumpang dan barang di atas rel. Periode 1870-1900 Negeri Belanda menjadi Negara surplus perdagangan internasional Eropa. Undang-undang Agaria membuka Jawa bagi perusahaan swasta dan melindungi modal asing Eropa mengalir ke Jawa secara intensif serta pemilik modal swasta asing Belanda atau non Belanda di Indonesia boleh menyewa atau menjual tanahnya ke pemilik modal asing swasta Belanda dan non 24
Belanda. Politik Pintu Terbuka di Hindia Belanda, mengakibatkan hasil-hasil tanah jajahan lebih banyak mencari pasaran di negeri-negeri asing daripada di Negeri Belanda sendiri. Ekspor modal berupa modal uang, terdiri dari modal pinjaman dipusatkan di bank-bank dan penanaman modal dijamin pemerintah kolonial. Penetrasi ekonomi uang kepada masyarakat Indonesia disebabkan oleh penyewaan tanah penduduk di Jawa kepada swasta Belanda untuk dijadikan perkebunan-perkebunan besar dan mendorong lebih banyak penduduk Jawa ke ekonomi uang serta terjadinya surplus pada wilayahwilayah perkebunan dan pertanian di Karesidenan Semarang. F. Batasan Operasional Variabel Penelitian Penelitian dengan judul Sejarah Transportasi Kereta Api di Karesidenan Semarang tahun 1870-1900, perlu diberi batasan operasional sebagai berikut : 1. Sejarah merupakan suatu ilmu pengetahuan atau uraian tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, hanya sekali terjadi dalam kehidupan umat manusia. 2. Transportasi adalah dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa, yang memiliki peranan penting bagi industri baik secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditi) dan penumpang dari satu tempat ke tempat lain. 3. Kereta Api merupakan sarana transportasi darat berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya yang akan atau sedang bergerak di rel. Kereta api sebagai alat 25
transportasi massal efektif dan memiliki fungsi mobilisasi arus penumpang dan barang di atas rel. 4. Karesidenan Semarang adalah sebuah pembagian daerah di Jawa Tengah yang memiliki posisi strategis sebagai wilayah pengembangan agribisnis. Wilayah Karesidenan Semarang mencakup: Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Grobogan. Kota Semarang sebagai ibukota merupakan pintu gerbang utama bagi lalu lintas ekspor-impor dari dan ke wilayah Jawa Tengah.
26