53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh berupa gambaran implementasi K3 pada proses produksi di Workshop Departemen Machining Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung. Penelitian kualitatif ini mengarahkan peneliti untuk mendeskripsikan peristiwa, perilaku orang atau suatu keadaan sesungguhnya di lapangan secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi pada suatu situasi yang alamiah tanpa direkayasa peneliti. Pendekatan penelitian ini, mengumpulkan data ordinal tentang implementasi keselamatan dan kesehatan kerja pada proses produksi di Workshop Departemen Machining Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung sehingga cocok digunakan penelitian kualitatif naturalistik. Data ordinal di sini berarti bahwa data tersebut tingkat ukurannya tidak sekedar klasifikasi, juga menunjukkan urutan kedudukan dari masing-masing klasifikasi tersebut. Penelitian ini peneliti memposisikan diri peneliti sebagai instrumen penelitian. Instrumen ini mencari data yang diperlukan yang bersumber dari subjek penelitian (Nasution S., 2003: 54). Peneliti merasa tidak akan diperoleh data yang akurat apabila hanya mendapatkan informasi melalui angket, peneliti ingin mendapatkan data sesungguhnya dalam konteks yang sebenarnya yang tidak
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
didapatkan melalui angket. Karena itu, untuk memperoleh data tentang implementasi keselamatan dan kesehatan kerja pada proses produksi ini, maka cocok teknik pengumpulan datanya berupa observasi partisipatif, dokumentasi, dan wawancara. Hasil pengumpulan data tersebut, peneliti langsung mencatat, merekam, mendokumentasikan, dan menginterpretasikannya dengan teknik-teknik yang
dapat
memudahkan
memahami
keseluruhan
dari
bagian-bagian
penelitiannya. Di bawah ini dikemukakan beberapa definisi mengenai penelitian kualitatif. Pertama, Bogdan dan Taylor (Moleong L.J., 2007: 4) mendefinisikan bahwa “metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sejalan dengan definisi tersebut Wiliam D. (Moleong L.J., 2007: 5) mendefinisikan bahwa “penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah”. Selanjutnya, Denzin dan Lincoln (Moleong L.J., 2007: 5) menyatakan bahwa “penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakuakn dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada”. Penulis lainnya memaparkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus, (Moleong L.J., 2007: 5). Satori D., (2009: 25) mengemukakan bahwa “penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
sosial tertentu dengan mendeskrifsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. Ciri-ciri dominan penelitian kualitatif dikemukakan oleh Danim S. (2002: 60) adalah sebagai berikut: “1) Sumber data langsung berupa tata situasi alami dan peneliti adalah instrument kunci; 2) Bersifat deskiptif; 3) Lebih menekankan pada makna proses ketimbang hasil; 4) analisis data bersifat induktif; 5) Makna merupakan perhatian utama dalam pendekatan penelitian”. Sejalan dengan ciri-ciri tersebut, Nasution S. (2003: 19) mengemukakan bahwa ciri penelitian kualitatif naturalistik terdiri dari 16, yaitu “ 1. Penelitian dilakukan dalam „natural setting” 2. Peneliti sebagai “human instrument” 3. Sangat deskriptif. 4. Mementingkan proses maupun produk 5. Mencari makna 6. Mengutamakan data “firs hand” 7. Melakukan “triangulasi” 8. Menonjolkan konteks 9. Peneliti berkedudukan sama dengan orang yang diteliti 10. Mengutamakan pandangan “emic” 11. Mengadakan verifikasi, 12. Melakukan sampling purposive 13. Melakukan “audit trail” 14. Melakukan partisipasi tanpa menggangu 15. Mengadakan analisis sejak awal 16. Disain yang “emergent”
B. Lokasi Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di workshop Departemen Machining Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung. Adapun yang melatar belakangi diambilnya lokasi ini, karena kebanyakan pekerjanya adalah lulusan SMK dan perguruan tinggi bidang kejuruan khusunya teknik mesin produksi dan jenis pekerjaannya rentan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
Kerja. Selain itu peneliti merupakan supervisor rekanan yang ditempatkan PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung. Karena area di Departemen Machining ini sangat luas dan terdiri dari berbagai macam mesin, maka peneliti membatasi di area mesin bubut, frais, grinda, dan mesin bor.
C. Data dan Sumber Data 1.
Data Jenis data yang diungkap dalam penelitian ini adalah bersifat ordinal, narasi,
uraian, dan penjelasan data dari informan baik lisan maupun dokumen tertulis, perilaku subjek yang diamati di lapangan juga menjadi data dalam pengumpulan hasil penelitian ini. Selanjutnya data tersebut dideskripsikan dalam bentuk rekaman, catatan, dan foto. 2.
Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah unsur manusia sebagai instrumen
kunci yaitu peneliti yang terlibat langsung dalam observasi. Informan sebagai responden terdiri atas Kadep K3LH dan Produktivitas, Ketua P2K3LH Departemen Machining, operator mesin bubut, operator mesin frais, operator mesin grinda, dan operator mesin bor PT. Dirgantara Indonesia (persero). Selain itu unsur non manusia sebagai pendukung penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Partisipatif Satori D. dan Komariah A. (2009 :117) mengatakan bahwa “Observasi partisipatif merupakan seperangkat strategi penelitian yang tujuannya untuk
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
mendapatkan satu keakraban yang dekat dan mendalam dengan satu kelompok individu dan perilaku mereka melalui satu keterlibatan yang intensif dengan orang di lingkungan mereka. Karena itu, peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kondisi objektif di Workshop Departemen Machining Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung. Alat instrument yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pedoman observasi. Di samping itu ditambahkan pula foto-foto yang mendukung didalam penarikan kesimpulan.
2. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah cara untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik resmi maupun yang tidak resmi dalam bentuk laporan, surat-surat resmi, buku harian dan semacamnya, baik yang diterbitikan maupun yang tidak diterbitkan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data tertulis dan foto dokumentasi tentang objek yang diteliti secara akurat mengenai implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proses produksi di Workshop Departemen Machining Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung.
3. Wawancara Dalam melakukan wawancara, dibuat pedoman yang dijadikan acuan dan instrumen wawancara. Berangkat dari fokus permasalahan yang sedang diteliti, sebenarnya kasus ini sedang terjadi di lapangan, maka sangat diperlukan adanya
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
proses pengumpulan data atau informasi yang akurat langsung berhubungan dengan salah satu responden terkait, yaitu Kadep K3LH dan Produktivitas, Ketua P2K3LH Departemen Machining, operator mesin bubut, operator mesin frais, operator mesin grinda, dan operator mesin bor di PT. Dirgantara Indonesia (persero). Hal ini dilakukan agar tidak ada subjektivitas terhadap responden yang satu dengan yang lainnya yang pada dasarnya adalah mempunyai kaitan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam proses wawancara ini secara garis besar ingin mengetahui implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proses produksi di Workshop Departemen Machining Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung.
E. Alat Pengumpul Data Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Karena itu peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Menyadari keterbatasan dari pentingnya objektivitas, keutuhan, dan kevalidan data yang harus dikumpulkan,
maka
peneliti
menggunakan
alat
atau
instrumen
untuk
mengumpulkan data di lapangan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan alat perekam. Untuk lebih mengepetifkan kegiatan tersebut, maka peneliti menyusun pedoman observasi, pedoman wawancara yang di dalamnya terlebih dahulu dirumuskan aspek-aspek apa yang akan diobservasi dari aktivitas tersebut, sehingga akan memudahkan dalam memperoleh data.
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
F. Tahap-Tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengacu kepada apa yang dikemukakan oleh Nasution (1996 : 33), yaitu : (1) Tahap orientasi; (2) Tahap eksplorasi; (3) Tahap member check. 1. Tahap Orientasi Tahap orientasi ini merupakan suatu kegiatan pengenalan atau dapat dikatakan kegiatan adaptasi lingkungan sebagai proses mengenal lingkungan sekitar yang berkaitan dengan fokus penelitian tetapi masih dalam ruang lingkup yang sangat luas dan umum. Orientasi di sini memiliki makna yang sangat luas dan umum, sehingga diperlukan komunikasi yang persuasif dalam pendekatan terhadap lingkungan sekitar dan menuntut inovasi-inovasi komunikasi yang matang. Maksud peneliti hendaknya dapat menempatkan posisi terhadap kondisi dan situasi tertentu. Komunikasi yang baik harus dijalin secara harmonis antara peneliti dengan pihak industri. Peneliti seyogyanya mengadakan komunikasi secara terus menerus dengan baik dengan pihak industri. Pendekatan emosional perlu dilakukan antara peneliti dengan pihak industri agar terjadi hubungan yang harmonis dengan cara menjelaskan posisi peneliti kepada pihak industri, informasi apa saja yang akan diminta atau diajukan oleh penulis, kemudian meyakinkan dan menjamin kerahasiaan pihak industri terhadap informasi yang disampaikan kepada peneliti, meyakinkan bahwa informasi yang disampaikan oleh pihak industri tidak akan mempengaruhi keberadaannya di instansi tempat mereka bekerja.
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
2. Tahap Eksplorasi Tahap eksplorasi merupakan bagian dari tahap pengumpulan data yang sudah tidak bersifat umum, artinya sudah mulai mengarah kepada fokus penelitian. Dalam tahap eksplorasi ini peneliti mencoba mengumpulkan data sebanyak mungkin, baik itu dengan metode observasi partisipatif, dokumentasi, atau dengan wawancara dan mulai disusun secara sistematis. Proses pengumpulan data ini akan banyak membantu dalam proses pencapaian data, baik secara formal maupun informal. Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang akan banyak digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang sifatnya arsip, maksundnya sejumlah data di lapangan yang sulit untuk dipaparkan dalam bentuk angka atau rangkaian kalimat deskriptif sehingga menuntut peneliti untuk melakukan dokumentasi dalam bentuk visualitas.
3. Tahap Member Check Tahap pemeriksaan data atau member check dilakukan untuk mengecek keberadaan data yang diberikan, sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya. Sugiono (2006 : 276) mengemukakan bahwa “Data itu harus diakui dan diterima kebenarannya oleh sumber informasi dan selanjutnya data tersebut juga harus dibenarkan oleh sumber atau informan lain”.
G. Teknik Pengolahan Data Pada penelitian ini, teknik pengolahan data dilakukan untuk mengetahui implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Workshop Departemen
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
Machining Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung. Agar memudahkan dalam menarik kesimpulan, penulis menggunakan cara yaitu dari beberapa item pengamatan dapat ditarik satu kesimpulan dan seterusnya. Uji validitas dari hasil pengataman ini, penulis mengadakan kerjasama dengan ahli di bidang Keselamtan dan Kesehatan Kerja dari SMK Negeri 12 Bandung, P4TK BMTI (Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri) Bandung, dan Departemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) dan Produktivitas PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung.
H. Teknik Analisis Data Tahap analisis data yang ditempuh oleh peneliti dalam penelitian ini mengikuti model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Nasution S., (2003: 129), yang membagi analisis tersebut kedalam tiga bagian, yaitu : 1. Reduksi Data Pada prinsipnya reduksi data adalah proses penyaringan data atau proses seleksi data. Diawali dengan proses pemilihan sejumlah data yang dapat diolah dan digabungkan menjadi satu informasi dalam mendukung suatu proses penelitian yang sedang dilaksanakan oleh peneliti. Penyederhanaan sejumlah data sangat penting agar penelitian lebih terfokus terhadap sasaran data-data yang disederhankan tersebut dan lebih mengacu kepada sistem terpusat. Apabila telah terkondisi, maka akan mudah membuat suatu gambaran secara umum. Data-data
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
tersebut selanjutnya akan mudah untuk dilakukan pemilihan dan penentuan data terhadap sejumlah data kasar menjadi informasi yang akurat bagi peneliti.
2. Penyajian Data (Display Data) Penyajian data dilakukan sebagai suatu langkah kongkrit dalam memberikan gambaran mengenai data agar lebih mempermudah dalam memahami data yang telah diperoleh. Penyajian data sangat bervariasi, ada data yang dapat disajiakan dalam bentuk tulisan, tabel, diagram alir atau flow chart, grafik, dan banyak lagi lainnya. Penyajian data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk melihat apa yang sedang terjadi dan apa yang akan kita lakukan sehingga dapat dievaluasi dan dianalisis kembali, kemudian dilanjutkan dengan mengambil tindakan yang dianggap perlu dan memungkinkan dalam proses penarikan kesimpulan.
3. Pengambilan Kesimpulan Dalam pengambilan kesimpulan, peneliti menganalisis serangkaian proses dalam tahap-tahap penelitian dari awal proses sampai akhir proses sehingga datadata tersebut dapat diproses menjadi informasi yang aktual dan dapat dipertanggungjawabkan
keabsahannya.
Peneliti
kemudian
dapat
menyimpulkannya secara objektif dan mendasar tanpa ada rekayasa dan terlepas dari subjektivitas sepihak. Dengan demikian, maka kesimpulan yang diambil dapat dijadikan bukti kongkrit dalam upaya menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan tujuan penelitian yang sedang dilakukan.
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
I. Proses Triangulasi Triangulasi ialah proses mengecek kebenaran data dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari sumber yang satu dengan sumber yang lain tentang hal yang sama. Proses triangulasi dilakukan sebagai usaha untuk melihat lebih tajam hubungan antara berbagai data agar dapat mencegah kesalahan dalam analisis data. Proses triangulasi dapat memperkecil kemungkinan adanya kekurangan data dalam informasi pertama akan mendapat tambahan sebagai data pelengkap. Proses triangulasi dapat dilihat pada gambar 3.1. berikutnya. STAR
FOKUS PENELITIAN
Sumber Data1
Sumber Data 2
Tidak Cocok Ya DATA
END Gambar 3.1 Alur Proses Triangulasi Keterangan : = Garis pembanding/pengecekan = Garis alur/tahapan proses
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sumber Data 3
64
Karena datanya berupa hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara, maka tidak mustahil kata-kata keliru yang tidak sesuai antara yang dibicarakan dengan kenyataan sesungguhnya. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kredibilitas informannya, waktu pengungkapan, kondisi yang dialami dan sebagainya. Maka peneliti melakukan triangulasi terhadap berbagai sumber data tersebut.
J. Memperoleh Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian Dalam penelitian kualitatif, hasil penelitian hendaknya memiliki keabsahan dan tingkat kepervayaan yang tinggi. Untuk menentukan hal tersebut, menurut Nasution S. (2003 : 114), harus memenuhi kriteria sebagai berikut : Kredibilitas (validitas internal), hal ini berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Pertama, peneliti mulai membedakan dan mengumpulkan hal-hal yang bermakna dan yang tidak bermakna untuk memahami
gejala-gejala
tertentu.
Kedua,
mengadakan
triangulasi
yaitu
mencocokan kebenaran data dengan cara membandingkan data satu dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Ketiga, melakukan member check, hal ini dilakukan setelah peneliti mengadakan observasi dan wawancara. Peneliti melakukan penilaian kembali mengenai kesesuaian dan kebenaran data tersebut. Transferbilitas (validitas eksternal), hal ini berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain. Kriteria ini merupakan suatu gambaran atau arahan dari kebijakan pihak perusahaan, ke mana perusahaan akan diarahkan. Menurut Nasution S. (2003: 118) menyatakan bahwa “Bagi peneliti naturalistik, transferbilitas bergantung pada Si pemakai, yakni hingga
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
65
manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dan situasi tertentu”. Dependabilitas, hal ini berkaitan dengan nilai konsistensi hasil penelitian. Apabila dilakukan penelitian ulang maka hasilnya harus tetap sama. Dengan kata lain dependabilitas merupakan konsistensi dari suatu permasalahan. Pada dasarnya permasalahan memiliki sifat unik dan tidak stabil, sehingga akan relatif sulit untuk dikonstruksikan lagi seperti semula. Untuk mengantisipasi hal tersebut dan meyakinkan keabsahan hasil penelitian, maka peneliti harus memeriksa tentang objektivitas dari sesuatu yang diteliti. Konfirmabilitas, kriteria ini berkaitan dengan objektivitas atau kebenaran dari hasil penelitian. Mengingat peneliti memegang peranan utama dalam pengumpulan data, maka tingkat objektifitas sangat bergantung dari sikap objektif peneliti itu sendiri. Dalam hal ini peneliti harus menjungjung tinggi sikap objektivitas dalam upaya memperoleh data-data dan informasi yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Dalam prakteknya konfirmabilitas dilakukan melalui member check, triangulasi, pengamatan ulang terhadap rekaman, verifikasi kepada informan, dan melihat kejadian di lokasi tempat kejadian sebagai bentuk konfirmasi.
Sahrudin, 2009 Implementasi Keselamatan dan Kesehatan .... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu