BAB III METODE PENELTIAN
3.1
Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model pembelajaran dengan STAD berbantuan Microsoft PowerPoint dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan diskusi kelompok, selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan Microsoft PowerPoint. 1.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Kalicacing 02 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II tahun pelajaran 2013/2014. Adapun rentang waktu digunakan penelitian ini dimulai dari bulan Januari – Maret 2014. 1.1.3 Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
V SD Negeri
Kalicacing 02 Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. 1.2
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian . Variabel bebas dan variable terikat. Variabel bebas dilambangkan dengan X, sedangkan variabel terikat dilambangkan dengan Y.
3.2.1 Variabel Bebas Variabel bebas (variabel X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran STAD berbantuan Microsoft PowerPoint.
32
33
3.2.2
Variable Terikat Variabel terikat (variabel Y) adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar siswa.
3.2.3 Definisi Operasional Model pembelajaran STAD berbantuan Microsoft PowerPoint adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses kerjasama tim, saling mendukung anggota di dalam tim agar mencapai skor yang maksimal dengan berbantuan Microsoft PowerPoint untuk memperjelas presentasi materi pelajaran. Hasil belajar matematika merupakan indikator pencapaian siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan dengan memeperoleh suatu hasil yang berupa nilai atau skor. Perolehan hasil yang telah dicapai siswa menentukan adanya peningkatan atau mungkin penurunan atas kinerja yang selama ini dilakukan meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Minat belajar matematika merupakan aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar. 3.3
Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasi Eksperimental Design. Bentuk eksperimen ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam Quasi Eksperimental Design terdiri dari dua bentuk desain penelitian yaitu Time-Series Desaign dan Nonequivalent Control Group Desaign.
34
Peneliti dalam hal ini menggunakan bentuk design penelitian Nonequivalent Control Group Design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang akan teliti, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok pertama dan kelompok kedua. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok pertama dan kelompok kedua tidak berbeda secara signifikan. Kemudian salah satu kelompok diberi perlakuan khusus (X), dan kelompok yang lain tidak (Y). Kelompok yang diberi perlakuan khusus disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut:
X
Gambar 3.1 Sugiyono, (2010: 11) Keterangan:
3.4
O1
: Keadaan awal kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan
O2
: Keadaan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan
O3
: Keadaan awal kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan
O4
: Keadaan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan
X
: Perlakuan(treatment) yang diberikan
Prosedur Penelitian Adapun tahap-tahap yang akan digunakan peneliti adalah: Tahap Persiapan: 1.
Menentukan subjek penelitian.
2.
Membuat kisi-kisi pretest.
3.
Peneliti membuat instrumen pretest berdasarkan kisi-kisi.
35
4.
Mengujicobakan instrumen pretest dan posttest pada kelas yang telah dipilih yaitu kelas V SD Negeri Salatiga 12.
5.
Menganalisis data hasil instrumen angket dan hasil tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal dan reliabilitas soal.
6.
Melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
7.
Menganalisis hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok tersebut.
3.5
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data 1.
Observasi Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan
untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan Nana Sudjana (2010: 84). Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam aspek afektif dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti pada saat mengajar . 2. Angket Angket/koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk
dijawabnya.
Angket/kuesioner
merupakan
teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden, Sugiyono (2010:1990). Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk
36
mengumpulkan data pada variabel proses pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan Microsoft PowerPoint. Dasar penentuan klasifikasi minat belajar dapat menggunakan jumlah skor jawaban responden dan kelompok responden maupun berdasarkan rerata skor jawaban responden dan kelompok responden. Dalam menentukan/ menyusun klasifikasi minat belajar dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa /responden. Klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa /responden dapat dilakukan dengan langkah-langkah langkah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mencari total skor maksimal (ideal)/ responden Mencari total skor minimal / responden Menentukan jumlah kategori yang diinginkan Menentukan jarak kelas interval (panjang kelas) Menghitung rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi Menyusun klasifikasi derajat minat belajar berdasarkan perhitungan perhitungan yang sudah diakukan
Setelah mengetahui langkah-langkah menentukan klasifikasi minat diatas, maka dilakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan derajat minat siswa sebelum dan sesudah pembelajaran baik di kelas eskperimen maupun di kelas kontrol. Adapun untuk menentukan total skor maksimal (ideal), total skor minimal, dan jarak kelas interval, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: Total skor maksimal (ideal)/ responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir maksimal = 20 butir pernyataan x 4 = 80 Total skor minimal / responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir minimal = 20 x 1 = 20 Jumlah kategori yang diinginkan ada 4 (empat) kategori, yakni kategori minat sangat tinggi, kategori minat tinggi, kategori minat cukup, dan kategori minat kurang. Rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi = (jumlah skor jawaban seluruh siswa ) : (jumlah siswa)
37
Jarak kelas interval = (Total skor maksimal – Total skor minimal) : (Jumlah Kategori) = (80-20) :4 = 60 : 4 = 15 Setelah melakukan perhitungan-perhitungan tersebut, maka disusunlah klasifikasi minat belajar siswa berdasarkan rerata total skor jawaban siswa / responden pada tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Klasifikasi Minat Belajar Siswa Rerata Total Skor Jawaban / Responden 66 – 80 51 – 65 36 – 50 21 – 35
Kategori Minat Sangat tinggi Tinggi Cukup Kurang
3. Tes Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan Djemari Mardapi (2008: 67). Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa, angket di gunakan untuk mengetahui minat siswa dalam belajar dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui
38
tindakan guru dalam penggunaan pembelajaran yang mengunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft PowerPoint di kelas eksperimen. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tindakan Pembelajaran Mengunakan STAD
A 1. 2. 3. 4. 5. B 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. C 15.
Aspek yang diamati Item 1,2,3,4,5 Kegiatan awal Memeriksa kesiapan siswa Melakukan apersepsi Tanya jawab Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan gambaran kegiatan Menyajikan pertanyaan atau masalah. Kegiatan Inti 6,7,8,9,10,11,12,13 Guru menyajikan pertanyaan atau masalah Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah ditulis di papan tulis Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis 1. yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkahlangkah percobaan. Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan. Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. 2. Kegiatan Penutup Guru membimbing siswa dalam membuat 14, 15,16,17 kesimpulan.
39
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Pretest Standar kompetensi
1. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
Kompetensi dasar
Indikator
6.1 Mengidentifikasi sifatsifat bangun datar
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun persegi dan persegi panjang Mengidentifikasi sifat-sifat bangun segitiga Mengidentifikasi sifat-sifat bangun trapesium dan jajargenjang
1, 2, 4, 5, 12, 30
3, 6, 7, 11, 12, 16, 17, 22, 29 8, 9, 13, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26
6
9
10
Mengidentifikasi sifat-sifat lingkaran
15, 28
2
Mengidentifikasi sifat-sifat belah ketupat.
10, 24, 27
3
14
1
Mengidentifikasi sifat-sifat layanglayang
Jumlah soal
Item soal No. item Jumlah pilihan item ganda
30
40
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Posttest Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
6.1 Mengidentifikasi sifatsifat bangun datar
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun persegi dan persegi panjang
3, 8, 15, 25, 26
5
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun segitiga
7, 13, 14,
3
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun trapesium dan jajargenjang
2, 4, 5, 10, 19, 20,
6
Mengidentifikasi sifat-sifat lingkaran
12, 18, 21, 22, 29
5
Mengidentifikasi sifat-sifat belah ketupat.
1, 6, 9, 24, 27
5
Mengidentifikasi sifat-sifat layanglayang
11, 16, 17, 23, 28, 30
6
Jumlah soal
Item soal No. item Jumla pilihan h item ganda
30
41
Tabel 3.5 Kisi –Kisi Instrumen Minat No 1
Aspek yang diamati Perhatian
Indikator
a.
b. c.
2
Ketertarikan
a. b.
c. d. e. 3
Rasa senang
a. b. c. d.
Item Soal Positif Mempunyai perhatian untuk 3,5,6,7, tahu dan mengerti terhadap 21,22, 24 mata pelajaran Matematika. Mempunyai perhatian untuk memahami materi pelajaran. Mempunyai perhatian untuk menyelesaikan soal-soal dalam pelajaran . Antusias dalam belajar. 2,8,12,13, Ada ketertarikan untuk 14,15, 25, menyelesaikan soal-soal 28 pelajaran. Antusias untuk mengulangi pelajaran di rumah. Menunjukkan ketertarikan dalam belajar. Belajar karena ada tugas dari guru. Memahami bahan pelajaran 1,4,11, 20, dengan rasa senang . 29 Belajar tanpa ada paksaan. Belajar karena kebutuhan. Mampu menyelesaikan soalsoal dengan rasa senang.
Item Soal Negatif 23, 10
18, 26, 30
9, 19, 27
3.5.3 Uji Validitas Instrumen Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan Microsoft PowerPoint. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diujicobakan.
42
Menurut Nana Sudjana, (2010: 12) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak menurut Azwar (1999) dalam Duwi Priyatno (2010: 90) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak di sarankan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan standar validitas 0,30. Berikut ini adalah hasil uji validitas instrument angket minat dan hasil belajar siswa ditunjukkan pada tabel 3.5, 3.6 dan 3.7. Tabel 3.6 Validitas Instrumen Soal Pretest Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation
Corrected Item-Total Correlation
Corrected Item-Total Correlation
soal1
.790
soal11
.790
soal21
.314
soal2
.902
soal12
.405
soal22
-.218
soal3
.570
soal13
.460
soal23
-.332
soal4
.446
soal14
.637
soal24
.446
soal5
.408
soal15
.849
soal25
-.195
soal6
.408
soal16
-.241
soal26
-.164
soal7
.353
soal17
.446
soal27
.562
soal8
.519
soal18
.334
soal28
.344
soal9
.837
soal19
.344
soal29
.568
soal10
.568
soal20
.518
soal30
.660
43
Jika dilihat pada tabel di atas, dari 30 soal yang diuji terdapat 5 soal yang di bawah 0,3 yaitu soal nomor 16, 22, 23, 25, dan 26. Untuk lebih ringkasnya dapat dijabarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest Soal Pretest Valid
Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
16, 22, 23, 25, 26
13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 27, 28, 29, 30
Tabel 3.8 Validitas Instrumen Soal Posttest Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation
Corrected Item-Total Correlation
Corrected Item-Total Correlation
soal1
.350
soal11
.527
soal21
.518
soal2
.904
soal12
.756
soal22
-.070
soal3
.344
soal13
.324
soal23
-.116
soal4
.722
soal14
.825
soal24
.136
soal5
.846
soal15
.433
soal25
-.115
soal6
.477
soal16
.492
soal26
.052
soal7
.527
soal17
.904
soal27
-.232
soal8
.060
soal18
.030
soal28
.473
soal9
.527
soal19
.654
soal29
.419
soal10
-.007
soal20
.410
soal30
.354
44
Jika dilihat pada tabel di atas, dari 30 soal yang diuji terdapat 5 soal yang di bawah 0,3 yaitu soal nomor 8, 10, 18, 22, 23, 24, 25, 26, 27. Untuk lebih ringkasnya dapat dijabarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Posttest Soal Posttest Valid
Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14,
8, 10, 18, 22, 23, 24, 25, 26, 27
15, 16, 17, 19, 20, 21, 28, 29, 30
Tabel 3.10 Validitas Instrumen Pernyataan Angket Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation
Corrected Item-Total Correlation
Corrected Item-Total Correlation
angket1
.699
angket11
.471
angket21
.315
angket2
.493
angket12
.489
angket22
.546
angket3
.474
angket13
-.024
angket23
.385
angket4
.749
angket14
.699
angket24
.699
angket5
.710
angket15
.391
angket25
.328
angket6
.624
angket16
.034
angket26
-.032
angket7
-.057
angket17
.630
angket27
.699
angket8
-.049
angket18
-.123
angket28
.090
angket9
.699
angket19
.553
angket29
.342
angket10
.441
angket20
.456
angket30
-.045
45
Setelah diuji menggunakan bantuan SPSS 16 didapatkan hasil bahwa dari 30 soal pernyataan terdapat 22 item pernyataan yang valid. Hai ini ditunjukkan pada Corrected Item - Total Correlation yang menunjukan batas minimum korelasi yaitu 0,3 dapat dilihat pada hasil uji validitas instrument angket minat sebagai berikut. Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Minat Soal Pernyataan Valid
Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 14, 15,
7, 8, 13, 16, 18, 26, 28, 30
17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29
Berdasarkan hasil uji validitas item. Soal pernyataan angket minat sejumlah 30 item, 22 item yang valid dan 8 item yang tidak valid. Sedangkan soal pretest berjumlah 30 item, 25 item yang valid dan 5 item yang tidak valid. Untuk soal posttest berjumlah 30 item, 21 item yang valid dan 9 item yang tidak valid. 3.5.4 Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrument yang handal, konsistensi, dan stabil, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows (statistical product and service solutions). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item
angket minat dan soal yang nantinya akan
46
digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Untuk mengetahui validitas, intrsumen terlebih dahulu diujicobakan di kelas uji coba yaitu di kelas V SD Negeri Salatiga 12 . Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama Nana Sudjana (2010:16). Dapat diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan, Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut : α ≤ 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8
: dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9
: reliabilitas bagus
α > 0,9
: reliabilitas memuaskan
Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai relibilitas yang dapat diterima harus lebih dari 0,7. Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.873
30
Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.861
30
47
Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Keseluruhan Angket Minat Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.848
30
Hasil uji reliabilitas pada tabel 3.11, 3.12 dan 3.13 di atas ditunjukkan pada Cronbach’s Alpha soal pretest besar Alpha 0,873, soal posttest besar Alpha 0,861 dan pada angket minat besar Alpha 0,848. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah termasuk dalam kriteria reliabel memuaskan dan bagus. Data yang termasuk dalam kategori memuaskan dan bagus dapat digunakan untuk penelitian. 3.5.5 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen Menurut Arikunto (2007: 207 - 210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah :
Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal : P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
48
Tabel 3.15 Indeks Kesukaran Soal Pretest Pilihan Ganda Sedang
Mudah 6, 10, 13, 18, 20, 27, 29
1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 19, 30
Sukar
Mudah
Jumlah Sedang
4, 17, 21, 24, 28
7
13
Sukar 5
Tabel 3.16 Indeks Kesukaran Soal Posttes Mudah 7, 9, 11,
Pilihan Ganda Sedang 2, 3, 4, 5, 6
13, 16, 28 12, 14, 17,
Sukar
Mudah
Jumlah Sedang
1, 15, 20, 30
6
10
Sukar 4
21, 29
3.5.6 Uji Normalitas Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan PowerPoint dan nilai siswa pada kelas kontrol yang mengajar menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok dengan pembelajaran langsung. Apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chisquare). Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution.
49
3.5.7 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian digunakan rumus sebagai berikut.
(Sugiyono, 2010;140), hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika dk pembilang
dan dk penyebut
. Uji homogenitas varian
ini bisa menggunakan software SPSS yaitu analyze-comperemean-oneway Anova. 3.6
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelas penelitian. Analisis data uji t dalam penelitian ini menggunakan independent sample t test. Teknik tersebut dipilih karena data dari kedua sampel berasal dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Untuk menganalisa data uji t menggunakan bantuan SPSS for windows 16.00