BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian Lokasi penelitian ini tepatnya di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat, provinsi DKI Jakarta. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Akuntansi yang berstatus aktif di Universitas Mercu Buana tahun 2015.
B. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan atau metode kuantitatif (quantitative approach). Bertujuan untuk menunjukkan apakah terdapat hubungan antarvariabel yang diteliti. Pendekatan kuantitatif menekankan pada adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian, dan melalui suatu hipotesis yang dibangun akan diuji melalui formula statistik dan teknik analisis tertentu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibutuhkan hipotesis yang diajukan dan akan diperoleh signifikansi dari hubungan perceived of cyber fraud, perceived ease of use dan perceived risk terhadap perilaku penggunaan sistem ecommerce. Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh perceived of cyber fraud, perceived ease of use dan perceived risk terhadap perilaku penggunaan sistem e-commerce dengan hipotesis penelitian sebagai berikut:
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
1. Perceived of Cyber Fraud berpengaruh negative terhadap perilaku penggunaan dalam sistem e-commerce 2. Perceived Ease of use berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan sistem e-commerce 3. Perceived Risk berpengaruh negatif terhadap perilaku penggunaan sistem ecommerce Penelitian
ini bertujuan untuk menguji hipotesis
sehingga peneliti
menggunakan desain penelitian kausal, dimana desain penelitian kausal bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen).
C. Definisi dan Operasional Variabel 1. Definisi Variabel Pada bagian ini berisi tentang definisi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen dalam peneltian ini adalah kualitas perceived of cyber fraud, perceived ease of use dan perceived risk yang dilambangkan dengan X. a. Perceived of Cyber Fraud Menurut Kim et al (2008) dan Warr (2000) perceived of cyber fraud adalah pengakuan dan interpretasi seseorang yang melakukan transaksi dalam internet yang rentan terhadap kehilangan uang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
b. Perceived Ease of Use Perceived Ease of Use atau persepsi kemudahan penggunaan merupakan tingkat keyakinan seseorang bahwa dalam menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha yang keras. Meskipun usaha menurut setiap orang bebeda-beda tetapi pada umumnya untuk menghindari penolakan dari pengguna sistem atas sistem yang dikembangkan, maka sistem harus mudah diaplikasikan oleh pengguna tanpa mengeluarkan usaha yang dianggap memberatkan (Davis, 1989).
c. Perceived Risk Perceived Risk atau persepsi risiko adalah adalah identifikasi terhadap resiko yang bisa dialami konsumen sehubungan dengan transaksi menggunakan internet. Pavlou (2003) juga mendefinisikan bahwa persepsi risiko (perceived risk) sebagai kemungkinan kerugian/kehilangan saat memperoleh suatu hasil. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku penggunaan sistem
e-commerce
sebagai
variabel
bebas
(variabel
dependen)
yang
dilambangkan dengan Y. Perilaku (behaviour) adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Perilaku penggunaan teknologi informasi didefinisikan sebagai intensitas atau frekuensi pemakai dalam menggunakan teknologi informasi (Jati, 2012).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
2. Operasionalisasi Variabel Setelah variabel didefinisikan tahap selanjutnya adalah menentukan skala pengukuran variabel tersebut. Berikut ini adalah hubungan antara variabel, indikator dan skala pengukuran: Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Variabel
Skala Pengukuran Saya berpikir bahwa cyber fraud adalah Ordinal masalah serius di masyarakat dan ekonomi Saya berpikir bahwa cyber fraud merugikan dalam transaksi e-commerce Saya takut terhadap cyber fraud dalam transaksi e-commerce saya Saya berpikir bahwa cyber fraud adalah ancaman bagi semua orang di e-commerce Saya berpikir bahwa sangat mudah untuk Ordinal berinteraksi dengan internet Saya berpikir bahwa sangat mudah untuk berbelanja melalui internet (e-commerce) Saya berpikir bahwa sangat mudah untuk memperoleh produk melalui internet Saya berpikir bahwa sangat mudah untuk mempelajari cara untuk mencari produk melalui internet Saya berpikir bahwa e-commerce mudah digunakan Saya akan merasa aman untuk Ordinal Indikator
Perceived of Cyber Fraud (X1)
-
Perceived Ease of Use (X2)
-
Perceived Risk (X3)
-
mengirim informasi melalui internet.
yang
sensitif
- Saya akan merasa aman untuk melakukan transaksi online (e-commerce) - Saya merasa bahwa mencari informasi tentang produk di internet memiliki risiko yang kecil - Saya merasa membeli produk melalui online (e-commerce) memiliki risiko yang kecil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Perilaku Penggunaan Sistem E-commerce (Y)
- Saya berminat menggunakan internet untuk Ordinal membeli produk - Saya berencana menggunakan internet untuk membeli produk dalam beberapa bulan kedepan - Membeli produk dalam internet adalah sesuatu yang saya inginkan - Secara keseluruuhan, saya akan menggunakan internet untuk membeli produk yang saya butuhkan
Sumber : Krisnu Putra Yutadi (2014)
D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercu Buana jurusan akuntansi yang pernah melakukan pembelian atau penjualan melalui sistem e-commerce atau online shopping dan berstatus aktif. Peneliti memilih mahasiswa sebagai populasi karena mahasiswa merupakan pengguna aktif dari teknologi baru serta mahasiswa juga dianggap sebagai konsumen yang sangat berpengaruh terhadap e-commerce (Krisnu Putra Yutadi, 2014). Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian yang akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi sebenarnya. Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode convenience sampling, dimana sample penelitian ini adalah metode pemilihan sampel dari elemen populasi yang yang datanya mudah diperoleh sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dengan biaya yang relatif murah. Metode convenience sampling ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
dipilih sehubungan dengan terbatasnya waktu yang tersedia untuk melakukan penelitian, namun sampel yang didapat memenuhi kaidah statistik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus formula slovin yaitu:
n=
1 + (e)²
Dimana : n = Ukuran sampel N= Ukuran populasi e = error atau tingkat kesalahan yang ditetapkan, namun masih dapat ditolerir (Tingkat kesalahan yang ditetapkan sebesar 10%) Dari penghitungan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin menghasilkan jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa.
E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik survey untuk mendapatkan data opini individu dengan menggunakan alat berupa kuesioner sebagai instrumen utama dalam mengukur variabel-variabel yang akan diukur. Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan Skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Dimana menurut Ruslan (2010:198),
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
skala likert sering disebut sebagai method of summated ratings, yang berarti nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total. Skala ini banyak digunakan karena memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditentukan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Pemberian skornya yaitu sebagai berikut: 1. Sangat Setuju
5
2. Setuju
4
3. Netral
3
4. Tidak Setuju
2
5. Sangat Tidak Setuju
1
Dalam penelitian ini, penulis akan langsung menggunakan Skala Likert untuk dianalisa. Menurut Imam Ghozali (2012:52)
dalam buku Structural
Equation Modeling – Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Program LISREL 8.54: “Skala likert pada dasarnya adalah ordinal. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa itu adalah interval.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Metode statistik deskriptif merupakan pencatatan data yang disertai dengan kalimat, kata maupun gambar untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang diteliti, namun tidak digunakan untuk membuat kesimpulan. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata (mean) untuk selanjutnya ditarik kesimpulan dari rata – rata jawaban responden untuk tiap pertanyaan dari masing – masing variabel.
2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji Validitas untuk mengukur salah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2013:52).Suatu instrumen yang mempunyai validitas tinggi berarti instrumen tersebut valid, sebaliknya jika instrumen mempunyai validitas rendah berarti instrumen tersebut kurang valid. Instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur dan mengungkapkan data dari validitas yang teliti secara tepat. Untuk melakukan uji validitas instrumen penelitian digunakan teknik Pearson Correlation yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor totalnya. Jika korelasi antara skor masing-masing butir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0.05, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya (Imam Ghozali, 2013:50). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konstan dari waktu ke waktu. Untuk menguji tingkat realibilitas konstruk dalam penelitian ini digunakan teknik uji Cronbach Alpha. Suatu
konstruk dikatakan realible jika nilai
Cronbach Alpha > 0.60 (Imam Ghozali, 2013:47).Untuk pengujian ini menggunakan koefisien Cronbach Alpha dari masing-masing instrumen dalam satu variabel. Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut Jika hasil Cronbach Alpha (α) : 1. 0,8 - 1,0
= Reliabilitas baik
2. 0,6 - 0,799
= Reliabilitas diterima
3. < 0,6
= Reliabilitas kurang baik
Untuk pengambilan nilai reliabilitas sebaiknya angka reliabel diatas 0,6 atau nilai Cronbach Alpha diatas 0,6.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
3. Uji Asumsi Klasik Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya dilakukan analisis data. Persyaratan analisis data meliputi Uji Normalitas, Multikolonieritas, dan Heteroskedastisitas. Persyaratan analisis ini dilakukan agar dapat dilakukan Uji Hipotesis. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel independen dan variable independen keduanya mempunyai distrbusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2013:160). Model regresi yang baik adalah model yang memiliki data normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan 3 metode uji yaitu (1) menggunakan uji kolmogorowsmirnov (Uji K-S), (2) grafik histogram, dan (3) kurva penyebaran P-Plot. Dalam uji K-S jika nilai hasil uji K-S > dibandingkan signifikasi 0,05 maka sebaran data tidak menyimpang dan kurvanya normal itu dinamakan uji normalitas. Sedangkan grafik histogram dan pola penyebaran P-Plot merupakan pola penyebaran memiliki garis normal maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanyakorelasi antar variable independen (Imam Ghozali, 2013:105). Uji multikolonieritas menyatakan hubungan antara sesama variabel independen. Asumsi multikolonearitas menyatakan bahwa variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
independen harus terbebas dari gejala multikolonearitas, salah satu langkah untuk memperbaiki model adalah dengan menghilangkan variabel dari model regresi. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi daiantara variabel independen. Uji multikolonearitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu (1) VIF (Variance Inflation Factors) dan (2) nilai Tolerance. Jika tolerance< 0,10 dan nilai VIF >10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2013:106). c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varians dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas (Imam Ghozali, 2013:139). Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik Normal p-p plot dan titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diaginal atau berada jauh dari garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan pada scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
melebar,
dan
menyempit)
maka
diindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jela serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2013:126).
4. Uji Kesesuaian Model a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen yang dilihat melalui Adjusted R Square adalah 1 berarti kuatnya kemampuan fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variable dependen, sebaiknya jika nilainya mendekati angka 0, maka semakin rendah kemampuan fluktuasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2013:87). b. Uji Simultan (Uji F) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas mempengaruhi variabel dependen (Imam Ghozali, 2013:177). Kriteria pengujian : 1. Merumuskan hipotesis dan alternatifnya (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
2. Menentukan tingkat signifikansi dan derajat kesalahan (α) Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 95% atau α= 5% 3. Melakukan uji F dengan cara membandingkan F hitung dengan F table. Dimana nilai F table = F α k (n-k-1) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. 4. Melakukan uji F berdasarkan dengan Probabilitas / sig Jika P value >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika P value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
5. Uji Hipotesis a. Uji Parsial (Uji T ) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2011:178), Mekanisme uji-t adalah sebagai berikut : 1. Nyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternatifnya. (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Pilih tarif nyata tingkat signifikansi (α) Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% atau α=5% 3. Melakukan uji t dengan metode perbandingan antara t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel = t
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
(H0 diterima, Ha ditolak) apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. (H0 ditolak, Ha diterima) apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. 4. Melakukan uji t dengan dasar probabilitas / sig (H0 diterima, Ha ditolak) apabila sig > 0,05 (H0 ditolak, Ha diterima) apabila sig < 0,05 b. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk menguji pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Analisis dalam penelitian ini dilakukanan teknik analisis regresi linear berganda. Analisis dipilih dalam penelitian ini karena memiliki variabel independen lebih dari satu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran secara langsung koefisien regresi atau besarnya pengaruh
masing – masing
variabel independen (bebas) yaitu Perceived of Cyber Fraud (X1), Perceived Ease of Use (X2) dan Perceived Risk (X3), terhadap variabel dependen (terikat) Perilaku Penggunaan Sistem E-commerce (Y) menggunakan Analisis regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Y = a + β₁ X1 + β₂ X2 +β3 X3+ e Dimana : Y
=
Perilaku penggunaan sistem e-commerce
a
=
Konstanta
β₁+β₂+β3
=
Koefisien Variabel X
X₁
=
Perceived of cyber fraud
X₂
=
Perceived ease of use
X3
=
Perceived risk
e
=
Error
http://digilib.mercubuana.ac.id/