BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian yang Digunakan
3.1.1
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah dana perimbangan dan kinerja keuangan
Pemerintah Kota Cimahi sejak tahun 2008 hingga tahun 2011. Data penelitian berasal dari Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kota Cimahi tahun 2008 hingga tahun 2011.
3.1.2
Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif – asosiatif. Metode penelitian deskriptif (descriptive research) merupakan penelitian terhadap masalah – masalah berupa fakta – fakta saat ini dari suatu populasi (Indriantoro dan Supomo, 2002:26). Sedangkan menurut Sugiyono (2004:11), metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Selain itu, metode penelitian
48
49
itu sendiri merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:2).
3.1.3
Model Penelitian Model penelitian adalah alur yang menghubungkan variabel – variabel
yang digunakan dalam penelitian. Berikut ini adalah gambaran dari model penelitian sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis.
Dana Perimbangan
Kinerja Keuangan
(X)
(Y)
Gambar 3.1 Model Penelitian
3.1.4
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan
keuangan yang berupa Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kota Cimahi tahun 2008 hingga 2011.
50
3.2
Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel
3.2.1
Definisi Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam – macam nilai (Nazir,
2011:123). Sedangkan menurut Sugiyono (2010:31), variabel merupakan segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh
informasi
tentang
hal
tersebut,
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Berikut ini adalah variabel – variabel yang ada di dalam penelitian ini. a. Variabel Independen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Menurut Sugiyono (2010:33), variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah dana perimbangan b. Variabel Dependen. Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono:33). Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja keuangan.
51
3.2.2
Operasionalisasi Variabel Berikut ini adalah operasionalisasi variabel dari penelitian ini. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Dana
Dana perimbangan adalah dana
Dana Perimbangan = Dana
Perimbangan
yang bersumber dari
Bagi Hasil + Dana Alokasi
(X)
pendapatan APBN yang
Umum + Dana Alokasi
dialokasikan kepada daerah
Khusus
Ukuran
Skala
Rp
Rasio
%
Rasio
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka desentralisasi. (Undang – undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah)
Kinerja
Kinerja keuangan pemerintah
Rasio Kemandirian) =
Keuangan
daerah adalah tingkat capaian
[Pendapatan Asli Daerah/
(Y)
dari suatu hasil kerja di bidang
(Bantuan Pemerintah Pusat
keuangan daerah yang meliputi
atau Provinsi & Pinjaman)]x
anggaran dan realisasi PAD
100 %
52
dengan menggunakan indikator keuangan yang ditetapkan melalui suatu kebijakan atau ketentuan perundang – undangan selama satu periode anggaran (Florida, 2006:15).
3.3
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kota Cimahi sejak Kota Cimahi ditetapkan sebagai Kota Administratif. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut (Sugiyono, 2010:116) . Sampel pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kota Cimahi dari tahun 2008 hingga 2011. Berikut ini adalah pertimbangan atas pemilihan sampel tersebut: a. Kemudahan dalam memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian. b. Pemilihan tahun tersebut lebih relevan dengan situasi untuk dilakukannya penelitian, sehingga hasil penelitian yang didapat lebih akurat. c. Laporan Realiasi Anggaran pada periode tahun tersebut telah diaudit.
53
3.4
Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan sumber sekunder sebagai sumber datanya.
Sumber sekunder merupakan sumber
yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2010:193). Berdasarkan sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan cara studi dokumentasi. Yaitu dengan cara mengumpulkan berbagai sumber sekunder yang berupa laporan keuangan daerah dan informasi lainnya. Data penelitian ini diperoleh dari alamat tautan Pemerintah Kota Cimahi (http://www.cimahikota.go.id/). Kemudian data
tersebut diolah menggunakan IBM SPSS Statistics 20.
3.5
Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.5.1
Analisis Data Data yang dianalisis dalam penelitian ini berkaitan dengan hubungan
antara variabel – variabel penelitian. Penulis melakukan proses analisis data dengan meggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics Versi 20. Berikut ini adalah teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini. 3.5.1.1 Analisis Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Menurut Sugiyono (2010:206),
analisa
deskriptif
merupakan
analisis
data
dengan
cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
54
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau digeneralisasi. Pada analisis ini akan dibahas mengenai dana perimbangan dan kinerja keuangan daerah. Analisis deskripstif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai maksimum, nilai minimum, mean, dan standar deviasi.
3.5.1.2 Analisis Asosiatif Selain analisis secara deskriptif, digunakan pula analisis asosiatif. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh dana perimbangan dengan kinerja keuangan daerah. Berikut ini adalah analisis asosiatif yang digunakan dalam penelitian ini. a. Analisis Regresi Sederhana b. Uji Asumsi Klasik c. Koefisien determinasi
3.5.1.2.1
Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana atau regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2010:270). Penelitian ini memiliki dasar – dasar analisis tersebut. Sehingga, penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk menganalisis datanya. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
55
(Sugiyono, 2010:270) Keterangan: Y’
= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a
= Harga Y bila X = 0 (harga konstan).
b
= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X
= Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Apabila dikaitkan dengan penelitian ini, maka dapat dirumuskan:
(Sugiyono, 2010:270) Keterangan: Y’
= Kinerja Keuangan.
a
= Konstanta
b
= Dana Perimbangan.
X
= Koefisien Regresi Dana Perimbangan.
56
3.5.1.2.2
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik pada beberapa buku disebut dengan analisis asumsi klasik. Santoso (2010:121) mengungkapkan bahwa, uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi kriteria ekonometrika, dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi – asumsi yang harus dipenuhi dalam metode Ordinary Least Square (OLS). Terdapat enam asumsi yang diperlukan dalam penaksiran OLS. Terdapat enam asumsi yang diperlukan dalam penaksiran OLS. Berikut ini adalah enam asumsi tersebut. 1. Rata – rata kesalahan pengganggu (e) sama dengan nol. 2. Kesalahan pengganggu berbentuk distribusi normal. 3. Kesalahan pengganggu tidak berkorelasi dengan variabel independen. 4. Tidak adanya autokorelasi antar gangguan (e). 5. Tidak adanya multikolinearitas. 6. Varian kesalahan pengganggu tetap atau homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas).
Pada penelitian ini yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan sampel yang diambil adalah sebesar empat tahun, maka uji asumsi klasik atau analisis asumsi klasik yang digunakan adalah: a. Normalitas Analisis normalitas suatu data ini akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan,
57
berdistribusi normal atau tidak normal (Sunyoto, 2012:119). Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Pada penelitian ini, cara menganalisis normalitas menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov. Uji tersebut bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan pada penelitian. Berikut ini adalah kriteria pengambilan keputusan atas uji Kolmogorov – Smirnov. -
Data berdistribusi normal jika signifikansi > 5%.
-
Data tidak berdistribusi normal jika signifikasi < 5%.
b. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terjadi kesalahan pengganggu (e), mempunyai varians yang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Santoso, 2012:139).
Data
heteroskedastisitas
yang atau
baik data
adalah yang
data
yang
mengalami
tidak
terjadi
homoskedastisitas.
Homoskedastisitas terjadi jika ada pada scatterplot titik – titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mengalami pola yang teratur.
58
3.5.1.2.3
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kemampuan variabel x (variabel independen) mempengaruhi variabel y (variabel terikat). Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan x mempengaruhi y. Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi. Berikut ini adalah rumusan dari koefisien determinasi. [ √[
∑
∑
∑ ∑
][
∑ ] ∑
∑
]
(Suharyadi dan Purwanto, 2011:159)
Dimana: R
: Nilai koefisien korelasi
Σx
: Jumlah pengamatan variabel x
Σy
: Jumlah pengamatan variabel y
Σxy
: Jumlah hasil perkalian variabel x dan y
(Σx2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel x (Σy2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel y (Σy)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel y n
: Jumlah pengamatan y dan x
59
3.5.2
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang digunakan oleh penulis adalah uji t. Uji t
digunakan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh masing – masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Berikut ini adalah rumus untuk memperoleh nilai uji t (t hitung) dengan taraf nyata sebesar 5% untuk uji dua arah (α/2). √ √ (Suharyadi dan Purwanto, 2011:146)
Dimana : t
= nilai t – hitung
r
= nilai koefisien korelasi
n
= jumlah data pengamatan
60
Berikut ini adalah dasar pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan t tabel pada uji t (Suharyadi dan Purwanto, 2011: 191). - Apabila nilai t hitung terletak pada – tα/2 dan tα/2, maka Ho diterima dan H1 ditolak. - Apabila t hitung lebih kecil dari – tα /2 (t hitung < – tα/2) atau t hitung lebih besar dari tα/2 (t hitung > tα/2) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Daerah Menolak Ho (daerah kritis)
Daerah Menolak Ho (daerah kritis) Daerah Tidak Menolak Ho
- tα/2
t α/2
Gambar 3.2 Bentuk Daerah Keputusan Uji t
Adapun perumusan Ho dan Ha-nya adalah: a. Ho : β ≥ 0
Dana perimbangan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan daerah.
b. Ha1 : β1 < 0
Dana perimbangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan daerah.