BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Riwayat Perusahaan Yamaha Motor Co., Ltd. berdiri pada bulan Juli tahun 1955, dan merupakan
pemisahan dari Nippon Gakki Co., Ltd. ( sekarang disebut Yamaha Corp. ) produsen dan penjual alat musik serta produk elektronik. Yamaha Motor Co., Ltd. selanjutnya disebut Yamaha Motor Company ( YMC ). Misi utama dari YMC adalah untuk “create sustainable value“ dan “improve competitiveness” sementara memenuhi corporate social responsibility-nya ( CSR ). Adapun dengan moto perusahaan yaitu “We Create Kando – Touching Your Heart”, YMC telah berjuang untuk membangun perusahaan yang “menawarkan ketertarikan baru dan lebih memenuhi hidup untuk manusia di seluruh muka bumi.” Kando juga berarti melihat kearah kepuasan konsumen maupun komunitas, sehingga melahirkan merek yang bisa dipercaya. Bagaimanapun , Kando adalah suatu keadaan emosional yang bersifat sementara, jadi perusahaan harus terus menerus melakukan inovasi agar tetap segar. Belief dari YMC adalah bahwa kekuatan kendali dibalik aktifitas perusahaan group YMC adalah hasrat dari seluruh karyawan untuk membawa kepada customer produk dan layanan yang melebihi harapan mereka dengan selalu mencari untuk mewujudkan mimpi dengan teknologi yang inovatif sebagaimana perusahaan
59
60
memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui pekerjaannya. Belief lainnya adalah bahwa YMC dapat membangun suatu hubungan kepercayaan yang lebih kuat dengan seluruh stakeholders dan mengklarifikasikan keterkaitan dari tanggung jawab sosialnya dengan menganggap serius harapan mereka dan bekerja secara tulus untuk memenuhinya. Tahun fiskal 2006 adalah tahun kedua dari rencana manajemen medium-term “NEXT 50 - Phase II” dan tahun yang penting dimana YMC harus mengambil langkah kedepan yang lebih besar berdasarkan dari hasil kerja pada tahun 2005. Kebijakan utama dari “NEXT 50 - Phase II” adalah “untuk mempertahankan menjadi brand yang ‘Only One’ bagi customer dengan memelihara keseimbangan antara value, pendapatan, dan pertumbuhan.” The Yamaha Motor Group will continue to strive to be a global corporate group that meets the expectations and earns the respect of people around the world. ( Sumber : Yamaha Motor Group CSR Report 2006 )
PT Yamaha Kencana Motor Indonesia merupakan bagian dari Yamaha Motor Group. PT Yamaha Motor Kencana Indonesia ( “Yamaha Indonesia” ) pertama kali didirikan pada tanggal 6 Juli 1974, dengan mempuyai slogan ”Semakin di Depan” yang memiliki arti Yamaha Indonesia harus unggul dalam kompetisi produk, kualitas, layanan serta layanan pasca penjualan. Untuk mencapai tujuannya mereka melakukan berbagai cara seperti penelitian dan pengembangan, pengontrolan kualitas, peningkatan jaringan penjualan, servis dan spare part, dan melakukan aktivitas sosial. Penelitian dan pengembangan lebih mengutamakan kebutuha n dan keinginan konsumen, seperti yang kita ketahui sepeda
61
motor sekarang tidak hanya sebagai transportasi dasar namun sekarang segmen sepeda motor bergerak ke ”enjoy” dan ”lifestyle”, karena itu mereka membuat produk skuter matic. Sedangkan untuk pengontrolan kualitas mereka menerapkan dalam pedoman mutu, pedoman ini mengatur semua aspek prosedur, perencanaan, dan instruksi kerja yang mutlak harus dilaksankan dengan tepat, sehingga mutu setiap produk tetap terpelihara. Didalam peningkatan penjualan, servis dan spare part mereka bekerja sama dengan mitra kerja profesional, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. Pengelolaan perusahaan diserahkan pada profesional yang berkualifikasi, dengan pengalaman dan keahlian dibidangnya masing – masing, yang berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik demi kepuasan customer, didorong oleh keyakinan bahwa Yamaha Indonesia hanya akan dapat tumbuh melalui kepuasaan dan kesetiaan customernya.
3.1.1 Filosofi, Visi & Misi Yamaha Motor Group Sejak didirikan, Yamaha Motor Group telah memandang pada “Company Pledge” sebagai panduan dasar korporasi. “Company Pledge” berfokus pada aktivitas karyawan secara individual dan mendefinisikan posisi yang dengannya karyawan memperlakukan dirinya sebagai penduduk korporat yang memenuhi permintaan dan kebutuhan manusia. Pada tahun 1990, suatu Corporate Philosophy dibentuk, yang mendefinisikan Corporate Mission sebagai “We create Kando – Touching Your Heart” dan tujuan
62
dari “offering new excitement and a more fulfilling life for people all over the world.” Corporate Philosophy mencakup Management Principles dan Action Guidelines yang telah diposisikan untuk mencapai Corporate Mission. Yamaha Motor Group akan melanjutkan untuk menggunakan inisiatif dan hasratnya untuk menolong merealisasikan mimpi orang-orang dan selalu menjadi satu-satunya yang mereka cari untuk “the next Kando.” Sebagai tambahan untuk menciptakan Kando bagi Customer, Yamaha Motor Group akan membuat Kando tersebut sebagai inspirasi milik mereka sebagaimana mereka bekerja untuk menciptakan nilai baru.
Gambar 3.1 The “Company Pledge” Kando “Touching Your Heart ” o Sporty o Innovative o Reliable
63
3.1.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan bagan yang memberikan gambaran mengenai kegiatan yang terjadi dalam berjalannya satu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi, dapat diketahui seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan, pembagian tugas, dan tanggung jawab pada masing- masing bagian, serta koordinasi pada setiap bagian. Gambar 3.2 berikut merupakan struktur organisasi Yamaha Indonesia.
64
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Yamaha Indonesia
65
3.1.3 Wewenang dan Tanggung Jawab Secara
garis
besar,
tugas
dan
tanggung
jawab
setiap
bagian
di
Yamaha Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut : •
President Director o Bertindak sebagai pimpinan perusahaan dan berkuasa penuh atas berjalannya perusahaan. o Merumuskan visi misi serta value yang ingin diterapkan dalam rangka mencapai visi misi tersebut. o Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan dan kemajuan perusahaan. o Membuat strategi dan rencana untuk mengembangkan perusahaan. o Merumuskan kebijakan perusahaan. o Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan perusahaan lain. o Memberikan otorisasi terhadap tindakan dan sasaran bisnis dari kegiatan bisnis perusahaan.
•
Vice President Director o Bertindak sebagai pendamping ataupun pengganti President Director pada saat yang dibutuhkan. o Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan dan kemajuan perusahaan. o Bersama sama pihak manajerial membuat strategi dan rencana untuk mengembangkan perusahaan. o Bersama sama pihak manajerial merumuskan kebijakan perusahaan. o Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan perusahaan lain.
66
o Memberikan otorisasi terhadap tindakan dan sasaran bisnis dari kegiatan bisnis perusahaan. •
3-S & Marketing Merupakan fungsi utama yang bertindak sebagai ujung tombak bisnis perusahaan. o Sales & Marketing o Bertanggung
jawab
dalam
melakukan
implementasi
strategi
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan o Bertanggung jawab dalam perluasan jaringan distribusi di seluruh daerah di Indonesia. o Bertanggung jawab dalam pencapaian target penjualan yang diberikan oleh perusahaan §
Direct Distribution System Area ( DDS Area ) •
DDS – Jakarta
•
DDS – Bandung
•
DDS – Semarang
•
DDS – Bali
•
DDS – Jambi
§
Main Dealer Area ( MD Area )
§
Allocation o Bertanggung jawab dalam distribusi baik itu sepeda motor maupun suku cadang.
§
Network & CCS
67
o Bertanggung jawab dalam pengembangan jaringan distribusi, baik itu dalam skala main dealer ataupun dealer. o Bertanggung jawab dalam menjaga, dan mempertahankan kepuasan Customer. §
Instancy o Melakukan pemasaran ke dalam perusahaan-perusahaan ( business to business ).
§
Sales Administration o Bertanggung jawab dalam kelengkapan data-data penjualan yang terjadi setiap bulan di Yamaha o Melakukan analisa penjualan produk-produk Yamaha.
o Promo & PR §
Promotion o Bertanggung jawab dalam melakukan promosi baik itu dalam bentuk pameran, sponsorship ataupun komunitas.
§
Motor Sport o Bertanggung jawab dalam melakukan aktivitas balap.
o Product Marketing §
Marketing Production Plan o Bertanggung jawab dalam mengembangkan produk – produk Yamaha. o Bertanggung
jawab
dalam
melakukan
pemasaran produk-produk Yamaha.
strategi
penjualan
dan
68
o Bertanggung jawab dalam mengatur skedul pembuatan dan promosi sepeda motor Yamaha. o Service §
Control Area o Menangani penambahan bengkel-bengkel yang akan bekerja sama dengan Yamaha.
§
Waranty o Menangani masalah garansi / jaminan baik itu mesin, suku cadang, ataupun masalah dengan kelistrikan.
§
Technical o Menangani masalah yang berkaitan dengan informasi yang akan digunakan oleh Yamaha
§
Education o Bertanggung jawab dalam memberikan training untuk mekanikmekanik yang akan bekerja di Yamaha.
o Sparepart §
Sales & Marketing o Menangani masalah yang berkaitan dengan penjualan dan pemasaran suku cadang yang dilakukan oleh toko-toko yang menjual produk Yamaha.
§
Planning o Bertanggung jawab dalam membuat perencanaan penjualan dan pemasaran suku cadang.
69 •
Finance & Administration o Finance o Bertanggung jawab dalam mengurus alur kas masuk dan keluar ( cash flow ) agar berjalan secara sehat. o Menentukan budget dan memastikan seluruh biaya yang dikeluarkan tidak melampui budget yang ditentukan. o Accounting o Bertanggung jawab dalam menyusun laporan keuangan dan analisis biaya produksi, dll. o HRD o Bertanggung jawab dalam menangani perekrutan pegawai. o Bertanggung jawab dalam mengatur gaji dan biaya yang akan dikeluarkan oleh Yamaha. o Bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi, promosi ataupun pemutusan hubungan kerja. o GA & Legal o Bertanggung jawab dalam menangani hal-hal yang berkaitan dengan hukum. o Menangani permasalahan hukum atau lainnya yang dihadapi oleh Yamaha. o Mengklarifikasi isu yang beredar dan menyangkut kelangsungan bisnis perusahaan.
70
3.1.4 Kunci Keberhasilan Yamaha Indonesia Motor Jepang menjadi perhatian dunia ketika tampak semakin jelas bahwa ada sesuatu yang berbeda mengenai kualitas dan efisiensinya. Juga bertahan lebih lama dibanding motor dari negara lainnya, serta memerlukan jauh lebih sedikit reparasi. Keistimewaannya adalah cara Yamaha Motor Group merancang dan membuat motornya yang memiliki konsistensi pada proses dan produk yang luar biasa. Yamaha Motor Group merancang motornya lebih cepat, dengan tingkat kehandalan yang lebih tinggi, tetapi dengan biaya yang kompetitif. Salah satu kunci keberhasilan Yamaha Indonesia adalah mereka dapat mempertahankan kepercayaan konsumen lewat sisi kualitas produk, servis, dan image seperti digambarkan pada Gambar 3.3 berikut ini.
Customer Management Re-code
Product Management
Brand Management
Gambar 3.3 Re-code Saja Tidak Cukup Melainkan harus Reformasi DNA ( Re-DNA )
71
Hal yang merupakan kunci keberhasilan Yamaha Indonesia adalah melakukan re-code dan reformasi DNA, yaitu melakukan perubahan mendasar pada DNA perusahaan, segalanya yang menggerakan perusahaan. Hal ini dilakukan dengan memaintain ketiga hal berikut ; 1. Customer Management 2. Product Management 3. Brand Management Yamaha Indonesia yakin bahwa customer, produk, serta brand merupakan tiga hal yang menggerakan perusahaan sehingga mereka melakukan reformasi dalam menjaga dan mengembangkan ketiganya. Keberhasilan Yamaha Indonesia dapat dilihat nyata dengan diperolehnya beberapa penghargaan yang diterima antara lain: 1. ICSA 2004-2006 ( 3 tahun berturut – turut ) sebagai The Best Achieving Total Customer Satisfaction. 2. Marketing Award ( tahun 2006 ) sebagai Best of The Best, The Best in Marketing Campaign, The Best Market Driving Company, The Best In Experiental Marketing. 3. Penghargaan TV Ad Monitor untuk iklan Yamaha Jupiter MX yang diselenggarakan oleh MRI. 4. Mendapat Penghargaan ISO 9001:2000.
72
3.1.5 Lingkungan Internal Perusahaan Berikut merupakan beberapa area yang berada di dalam perusahaan; top management, finance, R&D, Purchasing, Manufacturing, Accounting. Seluruh area tersebut mempengaruhi bagian pemasaran dalam melakukan pengambilan keputusan dan penyusunan rencana pemasaran.
Gambar 3.4 Lingkungan Internal Perusahaan Dari Gambar 3.4 di atas dapat dilihat bahwa setiap area dalam perusahaan merupakan suatu kesatuan yang saling terkait secara terintegrasi. Pekerjaan manajemen pemasaran adalah untuk menyusun hubungan dengan customer dengan menciptakan customer value dan satisfaction ( Amstrong, Kotler and Armstrong, Gary, 2004, p107 ).
73
3.1.6 Hubungan antara Yamaha dengan Stakeholdernya Yamaha Motor Group didukung oleh berbagai stakeholder di seluruh dunia, termasuk customernya, pemegang saham/investor, komunitas local, karyawan, supplier/dealer, dan lingkungan. Untuk bertahan dalam memenuhi expectation dari stakeholder dan memenuhi tanggung jawab terhadap lingkungan, perusahaan secara aktif menyokong komunikasi dua-arah dengan stakeholdernya. Melalui komunikasi ini, perusahaan mendapatkan pandangan dan nilai baru dan membangun hubungan kepercayaan yang lebih kuat dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dan mencapai pertumbuhan yang diinginkan. Yamaha Motor Group mendengarkan dan merespon suara dari semua stakeholder di seluruh dunia, sementara menyebarkan informasi dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi dari aktifitas perusahaan. Perusahaan menentukan untuk melanjutkan untuk mempromosikan komunikasi aktif untuk membangun hubungan kepercayaan dengan orang di seluruh dunia. Gambar 3.5 berikut merupakan rincian pemetaan hubungan yang dibina Yamaha dengan seluruh pihak yang mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
74
Gambar 3.5 Hubungan antara Yamaha Motor Group dan Stakeholdernya
75
3.1.7 Corporate Social Responsibility ( CSR ) Perusahaan saat ini berada dibawah tekanan sosial yang meningkat untuk memenuhi CSR. Yang melatarbelakangi trend ini adalah suatu kepedulian yang tinggi terhadap kenyataan bahwa terdapat isu penting untuk dipecahkan di area ekonomi, lingkungan, dan sosial jika ingin mencapai pengembangan budaya manusia dan pemenuhan gaya hidup. Untuk berurusan dengan isu fundamental tersebut, perusahaan menciptakan upaya melingkupi seluruh group secara stabil untuk mengimplementasikan inisiatif CSR dengan menunjuk pada “Company Pledge”, panduan aktivitas perusahaan yang direfleksikan pada konsep CSR Yamaha Motor Group. Masyarakat selalu mengawasi perusahaan dan perusahaan tersebut harus juga mencari jawaban atas harapan masyarakat. Suatu perusahaan menyediakan masyarakat produk dan jasa dengan nilai tambah, dan Yamaha Motor Group percaya bahwa mengambil perilaku penghargaan terhadap penerimaan masyarakat dan pembelajaran dari hubungan perusahaan dengan masyarakat adalah jalur dari pengembangan di masa mendatang yang akan dapat terus bertahan. Sebagai tambahan terhadap “triple bottom line“ dari aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial yang merupakan dasar dari pengembangan yang akan terus bertahan, juga terdapat faktor penting yang keempat, yaitu merupakan aspek etika yang melibatkan masing- masing dan setiap karyawan untuk mempromosikan inisiatif CSR terkait dengan ketiga aspek ini. Perusahaan bertujuan untuk membawa keluar
76
aktivitas yang bertanggung jawab secara sosial sebagai penduduk global berfokus pada keempat aspek tersebut.
Gambar 3.6 Pendekatan Yamaha Motor Group terhadap CSR Inisiatif penerapan CSR pada group Yamaha dibagi menjadi tiga area aktifitas utama sebagai berikut ( Gambar 3.6 ) ; • Melihat pada aksi sosial melalui aktivitas bisnis seha ri- hari, upaya berkelanjutan dilakukan untuk menjaga kecepatan dengan mengubah mimpi customer dan menciptakan Kando melalui pengembangan produk dan menciptakan produk yang menjadi suatu kontribusi sosial. • Dengan penghormatan terhadap tindakan sosial yang terjadi diluar aktivitas bisnis sehari-hari perusahaan, Yamaha terlibat dalam suatu range program yang luas, seperti berkontribusi terhadap promosi budaya olah raga yang berkaitan dengan rugby dan sepakbola, promosi program keselamatan di jalan raya, dan terlibat di berbagai aktivitas sukarela yang bertujuan pada keselarasan dengan komunitas lokal dan lingkungan.
77 • Lebih jauh, program aksi sosial yang melibatkan seluruh group untuk memperkuat daya saing mencakup garansi produk, perlindungan lingkungan, dan “pengendalian internal“ yang melibatkan penempatan perhatian seperti misalnya lapangan pekerjaan dan tenaga kerja.
Gambar 3.7 3 Area Aktifitas Utama dari CSR Yamaha Kerja keras di seluruh group yang melelahkan telah dilakukan untuk menguatkan dominasi perusahaan. Kantor CSR Supervisory didirikan pada Januari 2005 dibawah pengawasan langsung dari President sebagai bagian dari kerja keras untuk menguatkan implementasi siklus aktifitas PDCA ( Plan-Do-Check-Action ) cycle vis-à-vis perusahaan. Misinya mencakup kaji ulang dari kebenaran dan keefektifan aktivitas perusahaan. Suatu CSR Committee yang dikepalai oleh senior executive managing director didirikan pada September 2005. Tugasnya adalah untuk mengawasi komite individual yang sebelumnya telah secara independen mengikuti prakarsa yang berkaitan dengan lingkungan, produk, mempromosikan
pengembangan
risk management, dan pemenuhan, dan
global
dari
CSR.
Fungsinya
mencakup
78
pengembangan strategi CSR dari suatu perspektif grup dan penge lolaan status prestasi untuk aktivitas CSR yang diimplementasikan oleh grup dan masing- masing komite.
Gambar 3.8 Diagram Struktur Promosi CSR Pada tahun 2005, konferensi CSR Committee dilaksanakan pada bulan Juli dan Oktober untuk meninjau ulang status terkini dari CSR di dalam group dan memverifikasi kebijakan CSR perusahaan. Suatu survei juga dilakukan pada aktivitas CSR dari group perusahaan dan upaya lebih jauh dibuat untuk menciptakan struktur promosi CSR perusahaan. ( Sumber : Yamaha Motor Group CSR Report 2006 )
79
3.2
Market Driven “Blue Ocean” Product Reform Story Pada tahun 1977, Yamaha Jepang sudah mengembangkan teknologi skuter
matic yang dinamai Yamaha Passol, dan menggunakan Kaoru Yachigusa sebagai bintang iklannya. Adapun pada Gambar 3.9 berikut adalah rangka Yamaha Passol yang masih beredar di Filipina.
Gambar 3. 9 Generasi Pertama Skuter Matic Yamaha – Passol Pada saat itu, permintaan untuk sepeda motor adalah sebanyak 1,2 juta, dimana 13% diantaranya adalah wanita. Pada saat itu pangsa pasar untuk manual transmission adalah sebesar 70%, dimana sebesar 70% dikuasai oleh Honda, 15% dikuasai Yamaha, dan 5% dikuasai oleh Suzuki. Yamaha tidak menemukan chasm
80
yang cukup kuat pada saat itu sehingga mengurungkan niat untuk mengambil resiko memproduksi Yamaha Passol sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.10 berikut. JEPANG (1977) Demand 1.2 mil, female 13% MT 70%(70%H -Cub, 15% Y-Mate, 5% S-Birdie) YAMAHA PASSOL, Kaoru Yachigusa
Create new Demand Female 13% à 30% (Male expand) MT 70% à AT 70% Demand 1.2 mil à 2.6 mil à H-Share dari 50% à 39% Y- Share dari 28% à 38.7%
CHASM
? Technology Enthusiasts
Visionaries
Pragmatists
Conservatives
Skeptics
However, Price should be positioned at the “Mass” market In order to cross the “chasm”
Gambar 3.10 AT Strategy - Customer Adaptation Life Cycle Pada Gambar 3.11 berikut tercermin persentase pengguna motor berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia. Survei ini dilakukan oleh Yamaha untuk melihat seberapa besar permintaan pasar terhadap kendaraan bermotor Automatic Transmision ( AT ) atau yang disebut motor matic.
81
Gambar 3.11 Motorcycle Customer Profile Ternyata permintaan untuk kendaraan kategori tersebut adalah 87% pria dan 13% wanita, jumlah yang cukup untuk meyakinkan Yamaha memasuki segmen baru tersebut. Dan oleh karena permintaan wanita belum disupport oleh supplier kendaraan bermotor manapun di Indonesia, maka Yamaha memutuskan untuk menjadi pelaku pertama di pasar Indonesia untuk melayani permintaan AT untuk wanita. Strategi yang tergolong blue ocean ini ditujukan untuk memperluas target pasar, dilakukan karena adanya permintaan pasar atas reformasi produk kendaraan bermotor secara umum. Banyak hal yang dilakukan Yamaha untuk menanamkan brand image di ingatan customernya, diantaranya adalah dengan metode pemasaran yang bertumpu pada market education, konsep produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan wanita, manajemen customer yang diperbarui dengan pemotongan jalur
82
distribusi yang bertele-tele dan mengakibatkan pembengkakan biaya operasional, serta melakukan pengelolaan ulang terhadap brand Yamaha.
3.2.1 Konsep Produk Yamaha Mio Yamaha Indonesia merupakan perusahaan yang senantiasa berusaha untuk melihat peluang pasar dan mempelajari setiap kemungkinan dengan seksama. Gambar 3.12 berikut merupakan survei yang dilakukan dalam upaya menyusun strategi pemasaran Yamaha Mio : Why don’t you ride M/C ? Old Female n = 54
Young Female n = 50
Can't ride
12%
Dirty
12%
Uncomfortable
11%
Dirty
11%
Forbidden
10%
Uncomfortable
6%
No License
13%
Cannot afford
Fear of riding Fear of riding
24%
Difficult to ride
26%
Forbidden
46%
Prefer Car
30%
Difficult to ride
46%
Can't ride
42%
Cannot afford
Prefer Car
Dangerous
42%
Dangerous
9% 7% 7%
4% 52%
No License
31%
Gambar 3.12 Survei Wanita untuk Strategi Yamaha Mio ( Sumber : Yamaha in Markplus Workshop 25 Januari 2007 )
Dari hasil survei tersebut, dapat dilihat bahwa sebanyak 42% wanita usia muda dan 46% wanita usia tua menganggap bahwa mengendarai motor berbahaya. 30% wanita usia muda dan 46% wanita usia tua tidak dapat mengendarai kendaraan bermotor roda dua. 26% wanita usia muda dan 13% wanita usia tua menganggap bahwa kendaraan bermotor roda dua sulit untuk dikendarai. Serta 52% wanita usia muda dan 31% wanita usia tua tidak memiliki SIM C.
83
Dari hasil survei tersebut, Yamaha Indonesia meluncurkan Yamaha Mio dengan pertimbangan disesuaikan dengan kodrat wanita, yaitu suatu produk yang lebih ringan, lebih ramping, lebih pendek, lincah, dan yang utama adalah mudah dikendarai. Dapat dilihat dari Gambar 3.13 berikut yang merupakan salah satu pendekatan pemasaran Yamaha Mio.
Gambar 3.13 Yamaha Mio disesuaikan dengan kodrat wanita Yamaha Indonesia juga melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi pasar. Upaya ini dilakukan dengan konsep dasar menekan dan menghilangkan rasa takut orang tua dan anak perempuan dengan cara membangun rasa percaya diri.
Gambar 3.14 VCD Petunjuk Pemilik Mio
84
Untuk produk Yamaha Mio, Yamaha Indonesia menyediakan VCD petunjuk pemilik Mio yang dapat dilihat pada Gambar 3.14 diatas, yakni buku manual dalam bentuk VCD untuk memberi petunjuk cara pemakaian dan perawatan serta untuk menangani masalah- masalah kecil yang dialami pada Yamaha Mio. Pertimbangan penggunaan VCD ini diambil untuk mempermudah wanita yang lebih menyukai halhal yang praktis dan tidak terlalu sulit untuk dimengerti, tentunya penggunaan VCD akan lebih praktis dibandingkan buku manual. Yamaha Mio merupakan salah satu produk Yamaha Indonesia yang berhasil disosialisasikan dan mengambil tempat terbesar di pasar skuter matic, mengambil alih pasar yang sebelumnya dikuasai oleh Kymco sebagai pioneer. Keberhasilan ini disebabkan edukasi pasar yang tak henti- henti dilakukan sehingga Yamaha Mio memperoleh penghargaan sebagai ”Best Value Automatic” pada tahun 2006, yang dapat dilihat pada Gambar 3.15 berikut ini ;
Gambar 3.15 Penghargaan Best Value Automatic dari Majalah Motor Plus 2006 Yamaha Mio adalah salah satu dari sedikit merek skuter matic di Indonesia yang mampu terus- menerus meraup sukses dalam kurun waktu yang singkat dan
85
bertahan lama. Marketing Mix membahas faktor- faktor : price, product, promotion dan place untuk menjawab kebutuhan konsumen dan apa yang bisa ditawarkan Yamaha. Dengan marketing mix saja tidak cukup untuk memenangkan persaingan global, perlu adanya suatu fokus untuk memastikan bahwa apa yang diluncurkan oleh Yamaha tepat seperti apa yang diinginkan pasar. Berikut ini akan dibahas produk Yamaha Mio ditinjau dari marketing mix-nya : 1. Price Yamaha Mio merupakan skuter matic dengan premium class dan Yamaha Mio tidak price sensitive, dengan kata lain walaupun adanya kenaikan inflasi dll, volume penjualan Yamaha tidak menurun. Berikut merupakan penempatan harga untuk produk Yamaha Mio ( on the road ) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya : Tabel 3. 1 Pricing Yamaha Mio Product Name
MIO SPORTY
MIO
Product Category
Automatic
Automatic
Price
Rp 11 200 000,00
Rp 10 475 000,00
Harga On The Road untuk
Harga On The Road untuk
wilayah Jakarta dan sekitarnya
wilayah Jakarta dan sekitarnya
2. Product Berikut merupakan sebaran produk Yamaha Mio yang diluncurkan Yamaha di Indonesia sebagai senjata untuk memenangkan pasar skuter matic:
86
Gambar 3.16 Varian Yamaha Mio •
Tipe mesin: berpendingin udara, 4 langkah SOHC 2-klep
•
Dimensi: P 1,820 mm x L 675 mm x T 1,050 mm.
•
Tinggi tempat duduk 745 mm.
•
Jarak sumbu roda 1.240 mm.
•
Jarak terendah ke tanah 130 mm.
•
Berat kosong 87 kg.
•
Susunan silinder tunggal.
•
Displacement 113.7 cm3.
•
Diameter 50 mm s 57,9 mm langkah.
•
Perbandingan kompresi 8,8:1.
•
Tenaga maksimum 6,54 km ( 8,9 ps ) @ 8.000 rpm.
•
Torsi Maksimum 7,84 N-m ( 0,88 kgf.m ) @ 7.000 rpm
•
Sistem starter elektric and kick
•
Pelumasan wet sump
87 •
Kapasitas oli mesin 0,9 liter
•
Kapasitas bahan bakar 3.7 liter
•
Karburator NCV24x1 ( Keihin )
•
Sistem pengapian DC-CDI
•
Kopling kering, sentrifugal otomatis
•
Transmisi V-belt otomatis
•
Perbandingan rasio gigi 2.399-0.829
•
Tipe frame steel tube
•
Caster/ trail 26.5 derajat/ 100 mm
•
Ukuran ban depan 70/90 - 14 MC 34 P
•
Ukuran ban belakang 80/90 - 14 MC 40 P
•
Sistem pengereman depan/belakang hydraulic single disc/ drum
•
Suspensi depan/ belakang teleskopik
•
Lampu depan 12 V 32 W/ 32 W x 1
Garansi: •
3 tahun/ 36.000 km: mesin ( sesuai ketentuan )
•
2 tahun: kelistrikan ( Rotor, Stator, CDI, Ignition Coil, Motor Starter Assy ).
•
6 bulan/ 6.000 km: umum ( diluar kelistrikan ).
•
SERVIS GRATIS: 4 kali + 2 kali oli mesin.
Produk ini ditujukan untuk Pria atau Wanita yang menyukai sesuatu yang praktis dan mudah digunakan.
88
Produk lainnya yang kemudian diproduksi Yamaha untuk memperkuat posisinya di pasar skuter matic adalah Yamaha Mio Sporty;
Gambar 3.17 Varian Yamaha Mio Sporty •
Tipe mesin: berpendingin udara, 4 langkah SOHC 2-klep
•
AIS ( Air Induction System ) EURO 2 Ready
•
Dimensi: P 1,820 mm x L 675 mm x T 1,050 mm.
•
Tinggi tempat duduk 745 mm.
•
Jarak sumbu roda 1.240 mm.
•
Jarak terendah ke tanah 130 mm.
•
Berat kosong 87 kg.
•
Susunan silinder tunggal.
•
Displacement 113.7 cm3.
•
Diameter 50 mm s 57,9 mm langkah.
•
Perbandingan kompresi 8,8:1.
•
Tenaga maksimum 6,54 km ( 8,9 ps ) @ 8.000 rpm.
•
Torsi Maksimum 7,84 N-m ( 0,88 kgf.m ) @ 7.000 rpm
•
Sistem starter elektric and kick
•
Pelumasan wet sump
89 •
Kapasitas oli mesin 0,9 liter
•
Kapasitas bahan bakar 3.7 liter
•
Karburator NCV24x1 ( Keihin )
•
Sistem pengapian DC-CDI
•
Kopling kering, sentrifugal otomatis
•
Transmisi V-belt otomatis
•
Perbandingan rasio gigi 2.399-0.829
•
Tipe frame steel tube
•
Caster/ trail 26.5 derajat/ 100 mm
•
Ukuran ban depan 70/90 - 14 MC 34 P
•
Ukuran ban belakang 80/90 - 14 MC 40 P
•
Sistem pengereman depan/belakang hydraulic single disc/ drum
•
Suspensi depan/ belakang teleskopik
•
Lampu depan 12 V 32 W/ 32 W x 1
Garansi: •
3 tahun/ 36.000 km: mesin ( sesuai ketentuan )
•
2 tahun: kelistrikan (Rotor, Stator, CDI, Ignition Coil, Motor Starter Assy).
•
6 bulan/ 6.000 km: umum ( diluar kelistrikan ).
•
SERVIS GRATIS: 4 kali + 2 kali oli mesin.
Perbedaan produk Yamaha Mio Sporty ini dari Yamaha Mio yang sebelumnya adalah penggunaan teknologi AIS ( Air Induction System ) EURO 2 Ready yang dapat menunjang kendaraan tersebut agar menjadi lebih sporty dan dapat mencapai kecepatan tinggi.
90
3. Promotion Yamaha merupakan perusahaan yang menggunakan televisi dan kegiatan komunitas untuk mempromosikan produknya. Hal ini terbukti efektif dengan diperolehnya penghargaan untuk pemasaran pada tahun 2006. 4. Place Yamaha menggunakan Bali sebagai target pasar untuk pengujian penjualan produknya. Hal ini menjadi pertimbangan dikarenakan kontur demografi di diaerah tersebut yang cenderung rata dan sangat mendukung untuk penggunaan produk Yamaha Mio. Oleh karena itu, di daerah tersebut motor Mio dapat dengan mudah ditemukan di segala pelosok. Setelah sukses diluncurkan di Bali, Yamaha melakukan pemasaran secara gencar ke kota-kota besar lainnya di Indonesia.
3.2.2 Konsep Pemasaran Yamaha Mio Konsep pemasaran yang dikembangkan untuk Yamaha Mio adalah Kampanye Komunikasi : “A 360 Degree Customer-Centric Approach.” Berikut merupakan praktek pemasaran yang dilakukan oleh Yamaha Indonesia ; • Edukasi terhadap YMKI-MD-SD-sales people-instructor & mechanics tentang Yamaha Mio sebelum meluncurkan Yamaha Mio di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Bali. • Advertising : o Mio TV Ad §
Ver-1 Launch Yamaha Mio : Tessa tidak perlu dijemput Komeng.
91 §
Ver-2 Tessa menjemput Nanda menggunakan Yamaha Mio.
§
Ver-3 Nanda meminta untuk dibelikan Yamaha Mio.
o Mio Print Ad §
Brosur
§
Print Ad Teaser
§
Print Ad
§
Banner
§
Flag chain
§
Billboard & teaser
§
User Manual VCD
o Infotainment §
Fashion show
• Program Radio : o Mio Quiz o Mio Chat o Mio Testimony o Mio Story •
Exhibition Event : o Mall dan pusat komunitas : §
AT Corner
§
Pameran di Mall – Mall
§
Pameran di Carrefour / Giant
§
Pameran di komplek perumahan
92 • Special Event : o Pembuatan SIM secara kolektif o Driving School “Siapa Takut Naik Mio” o Nouvo & Mio Test Drive • Mio Mania : o Mio Modification Contest o Club Gathering; bergabung dengan kampanye pesta GE, melakukan aksi sosial ( contoh: Family Mio Owner Surabaya, Juli 2007 – liputan Imposible Matic ). o Touring o City Show Off o Mechanic Tips • Magazine, Billboard, Giant Banner, Posters o Print : §
Female Tabloid/Magazine
§
Motorcycle magazines
§
Motorcycle tabloids
o Mio 36 billboard : §
5 billboard di Jakarta
§
3 billboard di Jogja
§
3 billboard di Semarang
§
3 billboard di Bandung
§
3 billboard di Surabaya
93 §
5 billboard di Bali
§
1 di setiap ibu kota provinsi : Medan, Padang, Jambi, Palembang, Lampung, Bangka, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, Kendari, Manado, Makasar, Palu.
o Giant Banner : giant banner Yamaha Mio di gerai Yamaha Indonesia. o Posters : dipasang di Ladies Room ( Mirror, Walls ) • Other Physical Customer Experiences o Mio merchandises: tas ransel ( helm ), cermin, sisir, pembersih muka, sarung tangan. o Learn to ride dengan menggunakan instruktur wanita. o Mio Emergency Customer Care Team yang dapat dihubungi melalui SMS o Mio VCD owners manual ( 1st motorcycle VCD )
3.2.3 Customer Management Reform “Kando” Philosophy yang berarti “Touching Your Heart ” diterapkan juga pada proses bisnis untuk mencapai Community and Customer Satisfaction. Customer Focus: 1. SCM Reform: DDS ( Closed to Customer ) yaitu memotong jalur distribusi menjadi bentuk distribusi sebagai berikut ; a. Factory à Sole Distributor à Main Dealer à Sub-Dealers à Channel à Customers
94 b. Factory ( Production & Distribution ) à Dealers ( Marketing & CS )à Customers 2. CS Orientation yaitu dilakukan dengan : a. Phase-1 : CS Awareness-Commitment & Standard Procedure. b. Phase-2 : Implementation. ( Dealers CS Index ) & CS Contribution to increase Sales & Profit. c. Customer Focus Activity : Gathering, Yamaha Club, Touring, Contest, Bikes Days, Free Service. 3. Community Satisfaction yaitu dilakukan sehubungan dengan program CSR yang diterapkan di Indonesia. Diantaranya adalah kegiatan Social Contribution Activity – Yamaha Safety Campaign – Yamaha Forest dan lain- lain.
3.2.4 Brand Management Reform Yamaha sangat berhati-hati terhadap pengelolaan brand- nya. Oleh karena itu, Yamaha melakukan reformasi terhadap pengelolaan brand Yamaha. Untuk menjadi perusahaan yang sempurna, Yamaha membagi pengelolaan brandnya ke dalam empat area dalam Gambar 3.18 berikut ;
95
Gambar 3.18 Spirit for Yamaha Big Family §
Dealer Merupakan penyalur produk Yamaha kepada customer, untuk memperkuat jalur distribusi tersebut, Yamaha senantiasa berusaha untuk membangun kerjasama dan keanggotaan yang kuat terhadap brand Yamaha dengan semua dealernya.
§
Employee Employee merupakan semua orang yang berkontribusi langsung terhadap kinerja perusahaan. Suatu perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang senantiasa ada di pikiran dan hati employeenya, oleh karena itu, Yamaha membangun kebanggaan dan luar biasa terhadap brand Yamaha. Satu hari dalam setahun disediakan khusus oleh perusahaan untuk memperkuat hubungan dengan employee dan keluarganya, even yang disebut sebagai ”Yamaha Employee’s Family days” tersebut dibiayai seluruhnya oleh perusahaan dan tidak ada satupun kegiatan operasional yang berlangsung di perusahaan. Kebijakan lainnya yang dibuat untuk mengefektifkan eratnya
96
hubungan tersebut adalah kehadiran seluruh Board of Director dan Manajemen di dalam acara tersebut. §
Customer Yamaha secara berkesinambungan melakukan berbagai upaya membangun pemikiran positif yang jelas dan kuat terhadap brand pada customernya dengan berbagai upaya pemasaran dan product development. Yamaha berkeinginan untuk menciptakan ”Kando” untuk customernya, hal tersebut dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut : o Membangun citra baru dari brand Yamaha §
Konser Dewa di 30 kota di Indonesia.
§
Kebanggaan customer Yamaha yang dimiliki oleh Keluarga Besar Yamaha
§
Memperkuat brand YAMAHA DNA di ASEAN yaitu “Sporty” yang ditanamkan dengan kata-kata “It’s Exciting”. Menanamkan sejak awal bahwa mengendarai Yamaha adalah sangat menarik.
§
Untuk memperkuat brand Yamaha di ASEAN, perusahaan menanamkan Racing sebagai DNA YAMAHA.
o Club Activities §
Yamaha Bikes Days dilakukan sebagai even rutin tahunan.
§
Acara
khusus
untuk
Yamaha
Mio
dilakukan
dengan
mendatangkan Miss Universe & Puteri Indonesia 2004, 2005, dan 2006 ( Gambar 3.19 ) yaitu wanita-wanita yang dianggap
97
luar biasa dan menjadi contoh bagi semua kaum hawa di seluruh dunia dan Indonesia. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa Yamaha berkomitmen terhadap produk Yamaha Mio, yang berkonsentrasi pada pasar wanita sejak awal peluncurannya.
Miss Universe & Puteri Indonesia 2004
Miss Universe & Puteri Indonesia 2005
Miss Universe & Puteri Indonesia 2006
Gambar 3.19 Yamaha - Miss Universe & Puteri Indonesia 2004, 2005, dan 2006 o Touring §
PAN ASEAN YAMAHA Touring Yaitu tur mengelilingi Indonesia – Singapore – Malaysia – Thailand – Vietnam – Philippine dengan menggunakan motor Yamaha. Dengan dilakukannya touring ini, customer akan senantiasa
terikat
dengan
mencintainya. o Customer Gathering §
Yamaha Riders Club
§
Nonton Bareng MotoGP
§
Jupiter Day
brand
Yamaha
dan
sangat
98 §
Sentuh Hati dengan Cinta bersama AA Gym, dilakukan Yamaha untuk memberikan siraman rohani dan membuktikan bahwa Yamaha tidak hanya berorientasi kepada keuntungan semata melainkan juga peduli terhadap pertumbuhan iman.
o Customer Delighted Activities §
Servis Gratis
§
Safety Riding
§
Pembuatan SIM secara kolektif
§
Permainan / Hiburan
§
Kontes Modifikasi yang diliput dan ditampilkan pada acara “ Imposible Matic “ yang disiarkan di ANTEVE hari Minggu.
§
Konsultasi M/C
Segala upaya tersebut membuahkan hasil yang sangat luar biasa, Yamaha meraih penghargaan “The Best in Achieving Total Customer Satisfaction” selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2004 sampai 2006 dari FRONTIER Consulting Group dan Majalah SWA ( Gambar 3.20 ) serta memperoleh marketing award dari Majalah Marketing pada tahun 2006 ( Gambar 3.21 ) :
99
Gambar 3.20 Indonesia Customer Satisfaction Award
Gambar 3.21 Marketing Award 2006 §
Supplier Supplier merupakan kunci supply chain yang mendukung segala proses produksi dan aktivitas operasional yang dibutuhkan Yamaha dalam mengelola bisnisnya. Oleh karena itu, meninjau ulang dan memperkuat kerjasama serta
100
kepemilikan terhadap brand Yamaha merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan Yamaha dalam rangka mendongkrak efektivitas dan produktivitas Yamaha.
3.3
Metodologi Penelitian Gambar 3.22 berikut merupakan kerangka metodologi penelitian yang akan
digunakan dalam membahas permasalahan yang dihadapi oleh Yamaha yang tampak kompleks agar lebih sistematis dan mudah untuk dianalisa.
3.3.1 Penetapan Masalah Riset Penetapan masalah merupakan langkah pertama dan terpenting dalam riset pemasaran. Berdasarkan tujuan atau alasannya, maka riset yang dilakukan ini yakni riset untuk mengidentifikasi masalah. Pertanyaan yang dibuat mencerminkan informasi- informasi yang dibutuhkan untuk menganalisa permasalahan tersebut. Pada thesis ini penetapan masalah juga mengambil beberapa persepi masyarakat yang berkembang. Persepsi masyarakat tersebut menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan masalah riset sebelum akhirnya menjadi kerangka penyusunan thesis.
101
Gambar 3.22 Kerangka Metode Penelitian
3.3.2 Penentuan Disain Riset Penentuan disain riset ini dilakukan secara deskriptif, yakni riset yang bertujuan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam hal ini, diharapkan dengan disain riset ini dapat menggambarkan perilaku konsumen mengenai produk Yamaha Mio.
102
Riset jenis ini membutuhkan jumlah sample besar dan representative, analisis data kuantitatif yang hasil akhirnya sebagai kesimpulan dan merupakan masukan untuk pengambilan keputusan.
3.3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.3.1 Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data survei dilakukan dengan cara: 1. Lokasi ( On Spot ) Survei dilakukan di Jakarta dan di luar Jakarta ( Jawa Barat ) khususnya di bengkel-bengkel sepeda motor, pasar, dan kampus. 2. Mailing List Survei dilakukan dengan perantara internet dengan harapan mempersingkat waktu dan biaya. Responden dapat berasal dari kota-kota di Indonesia. 3. Instrumen Instrumen dalam survei ini adalah kuisioner. 4. Jumlah Sample Dalam penelitian ini kami memutuskan untuk menyebarkan 500 eksemplar kuisioner.
103
3.3.3.1.1 •
Rancangan Kuisioner
Rancangan Pertanyaan Rancangan pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner ini merupakan jenis pertanyaan tertutup dan terstruktur. Dalam pertanyaan tertutup, responden diberikan alternatif jawaban sehingga responden cukup memilih alternative jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. -
Profil Responden Pertanyaan yang diajukan meliputi usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan tingkat pendapatan perbulan. Tujuan dari pertanyaan-pertanyaan ini adalah untuk melihat profil demografi dari responden.
-
Pengetahuan Responden mengenai produk Yamaha Mio Pertanyaan yang diajukan ditujukan sebagai pertanyaan pendahuluan yang secara
garis
besar
menanyakan
kepada
responden
apakah
mereka
menggunakan sepeda motor, dimana mereka membelinya, faktor apakah yang membuat mereka membeli sepeda motor, kekurangan yang dimiliki Yamaha Mio dan apakah mereka setuju bila Yamaha melakukan inovasi teknologi baru. Tujuan dala m pertanyaan-pertanyaan di bab ini, adalah untuk mengetahui dan mengukur seberapa jauh masyarakat umum mengetahui produk Yamaha Mio, dan kebutuhan apakah yang dibutuhkan oleh konsumen sepeda motor Yamaha Mio. Pertanyaan mengenai produk Yamaha Mio hanya
104
dijawab oleh responden yang memiliki dan menggunakan Yamaha Mio demi menjaga validitas data. Pertanyaan ini bersifat langsung dan terarah sehingga kami bisa mengetahui secara valid yang dibutuhkan oleh konsumen sepeda motor Yamaha Mio. -
Adapun tujuan lain dalam pertanyaan ini adalah mengetahui seberapa kuatnya brand Yamaha di mata masyarakat,seberapa efektif promosi yang dilakukan dan apakah harga jual mereka dapat diterima oleh konsumen.
•
Rancangan Skala Dalam kuisioner ini, digunakan rancangan skala yang berbeda menyesuaikan dengan pertanyaan yang diajukan dan harapan yang didapat dari jawaban yang diberikan. Rancangan skala dalam kuisioner ini menggunakan rancangan skala: -
Nominal Merupakan skala yang digunakan sekadar memberi label atau nama dari suatu kategori yang satu dan lainnya tidak bersinggungan. Skala ini digunakan dalam jenis pertanyaan seperti jenis kelamin. Misal : o Pria o Wanita
-
Interval Merupakan skala yang memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak. Kategori yang satu dan lainnya memiliki keterikatan. Skala ini akan digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan responden.
105
Misal : o Sangat setuju o Setuju o Tidak setuju o Sangat tidak setuju •
Rancangan Alat Analisis Rancangan alat analisis yang digunakan menggunakan rancangan kuantitatif. Dimana rancangan kuantitatif bersifat terstruktur atau berpola sehingga ragam data yang diperoleh dari sumbernya ( responden yang ditanyai ) cenderung memiliki pola yang lebih mudah dibaca periset.
3.3.3.2 Pengumpulan Data Sekunder 3.3.3.2.1
Data Internal
Data internal yang tersedia berasal dari dalam perusahaan, berupa : §
Profil Perusahaan
§
Produk dan promosi yang dilakukan perusahaan
3.3.3.2.2
Data Eksternal
Data eksternal berupa data yang berasal dari luar perusahaan, dalam arti yang mengumpulkan atau mempublikasikan data tersebut bukanlah perusahaan yang bersangkutan. Data eksternal yang digunakan dalam penulisan ini diambil melalui media massa dengan perantara internet.
106
3.3.4 Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sample yang dilakukan pada survei lapangan ini menggunakan sistem Probability Sampling, yang dilakukan secara Sampel Acak Sederhana ( Simple Random ). Survei lapangan bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan kebutuhan masyarakat mengenai produk sepeda skuter matic umumnya, produk Yamaha Mio khususnya. Survei merupakan teknik pengumpulan informasi yang didapatkan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang akan di ajukan kepada responden. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dalam penelitian, dan sampel ini dianggap mewakili populasi yang ada.
3.3.5 Penulisan dan Penyampaian Proposal Riset Proposal disampaikan kepada dua pihak yang berkepentingan, yakni Universitas Bina Nusantara program Pasca Sarjana dan pihak Yamaha Indonesia.
3.3.6 Pengumpulan data ( Kerja Lapangan ) Pengumpulan data dalam survei lapangan ini memakan waktu 2 bulan, yakni bulan April 2007 – Mei 2007, dimana sepanjang bulan April 2007 dipergunakan untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner dan bulan Mei 2007 dipergunakan untuk penyebaran dan penarikan hasil kuisioner. Data yang disajikan dalam thesis ini adalah murni hasil kuisioner yang disebar terhadap pengguna motor secara umum.
107
3.3.7 Pengeditan, Penginputan, dan Pengkodean Data Proses ini dilakukan setelah data terkumpul, dimana data tersebut diinput di Microsoft Excell kemudian dikelompokkan dan diberi bobot sehingga tersebut dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
3.3.8 Analisis dan Penginterpretasian Hasil Riset o Proses Analisis Data Dalam menganalisis data menggunakan program Microsoft Excell dalam bentuk grafik. o Penginterpretasian Hasil Analisis Penginterpretasian hasil analisis ini dirangkum dalam sebuah kesimpulan, untuk memudahkan pembaca dalam mengetahui hasil akhir penelitian. Karena hanya mengandalkan data dari hasil kuisioner yang disebarkan kepada konsumen sepeda motor perorangan yang tersebar di beberapa lokasi maka hasil analisis tidak sebanding dengan yang dilakukan oleh Yamaha bersama Markplus.
3.3.9 Penulisan dan Penyampaian Laporan Akhir Penyampaian laporan akhir ini disajikan dalam bentuk laporan thesis dengan penjilidan secara hard cover.