BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel yang diteliti. Metode yang digunakan adalah survei dengan pendekatan cross sectional, di mana pengambilan sampel dan pengamatan dilakukan pada waktu tertentu yang menggambarkan keadaan saat penelitian.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua alat makan di Rumah Sakit Bhayangkara sebanyak 40 sendok makan, 30 piring makan, 25 mangkuk sayur serta 24 gelas yang diteliti selama tiga hari berturut turut. 2. Sampel Jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan 24 alat makan (8 piring, 6 sendok, 4 mangkuk dan 6 gelas) yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, yang akan ditangani 8 orang tenaga pencuci.
C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : -
Sanitasi dan hygiene pada tenaga pencuci alat makan
b. Variabel Terikat -
Jumlah mikroorganisme pada alat makan
c. Variabel pengganggu -
Pencucian alat makan
-
Penyimpanan alat makan
14
2. Definisi Operasional a. Sanitasi dan Hygiene Kebersihan tenaga pencuci yang dinilai dari kebiasaan mencuci, kebiasaan memakai celemek, sarung tangan, tutup kepala dan masker, kebersihan badan, tidak mempunyai penyakit kulit serta penempatan alat - alat makan. Kondisi Lingkungan yang dinilai kondisi dinding, lantai, ventilasi, persediaan air yang memenuhi persyaratan serta saluran pembuangan air bekas. Skala: Ordinal Kategori : Baik
( 19 –26 )
= 76 %- 100%
Cukup
( 9 - 18 )
= 26 %- 75%
Kurang
( 0 - 8)
= 0 % - 25 %
b. Jumlah Mikroorganisme Banyaknya mikroorganisme yang terdapat pada alat makan yang dihitung dengan metode oles / swab Skala: Rasio Satuan: Koloni/cm2
D. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer a. Wawancara Data mengenai sanitasi dan hygiene tenaga pencuci diambil dengan alat bantu lembar observasi yang dilakukan terhadap petugas pencuci di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. b. Observasi Pengambilan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap responden penelitian saat pencucian alat makan .
15
c. Pemeriksaan Laboratorium Data mengenai adanya mikroorganisme pada alat makan diperoleh melalui pemeriksaan laboratorium, yang dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Semarang. d. Alat-alat, Media dan Reagensia 1) Alat-alat Alat–alat yang dipergunakan dalam pemeriksaan ini antara lain : -
Peralatan makan (piring, gelas, sendok, mangkok) sesudah dicuci atau disanitasi
-
Timbangan, kemampuan sampai 300 gram
-
Labu Erlenmeyer yang berskala
-
Pipet takar 1 cc, 10 cc
-
Petridish ø 9 - 10
-
Lampu spirytus atau lampu gas
-
Inkubator 37 °C dan 55ºC
-
Dot karet ( bulb / spin )
-
Coloni Counter
2) Media dan Reagensia 1.Plate count agar / glukose Yeast Extract agar 2.Quarter Strength Ringer Solotio , air garam 0,85 % Cara pemeriksaan : 1..Pengenceran sampel : •
Pada dasarnya pengenceran dilakukan terhadap
sampel yang
diperkirakan jumlah kumannya banyak ; bertujuan supaya dapat dihitung jumlah koloni tiap – tiap platenya. •
Pengenceran sampel padat : -
Labu Erlenmeyer steril yang berskala ditimbang
-
Sampel diambil secara steril, dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer steril tersebut,
ditimbang sebanyak 10 gram
sampel
16
-
Ditambah
pelarut
sampai
100
cc,
kocok
baik-baik,
pengenceran 10X -
Ambil 1 cc masuk tabung steril yang sudah berisi 9 cc pelarut, kocok baik-baik , pengenceran 100X
-
Ambil 1 cc masuk tabung steril yang sudah berisi 9 cc pelarut, kocok baik-baik, pengenceran 1000 X
-
Begitu seterusnya sampai diperoleh pengenceran yang diperlukan.
•
Pengenceran sampel cair -
Pengambilan sampel dengan pipet takar sebanyak 10 cc, masuk labu erlenmeyer yang steril berskala.
-
Kemudian ditambahkan pelarut sampai 100 cc, dikocok baikbaik, dan diencerkan 10 X.
-
Pengenceran seterusnya lihat pada sampel padat.
2. Penuangan media Plate Count Agar : •
Masing-masing pengenceran sampel diambil 1 cc, dimasukkan masing-masing ke dalam petrie dish steril yang sudah diberi tanda no.sampel, pengenceran dan tanggal pelaksanaan pemeriksaan.
•
Untuk mengetest sterilitas alat, reagensia, ruangan kerja, perlu dibuat plate control yaitu petrir dish diisi pelarut sebanyak 1 cc.
•
Kemudian kepada masing-masing petrie dish yang sudah berisi sampel dan plate control dituangi Plate Count Agar suhu 45 – 50 ºC sebanyak 1 cc.
•
Didiamkan di atas meja sampai agar-agarnya membeku.
•
Kemudian dikumpulkan, dibalik, diinkubasi 37º C 48 jam.
3. Perhitungan Koloni : •
Idealnya jumlah koloni per-plate yang boleh dihitung antara 30 s/d 300 cfu (colony form unit)
•
Koloni besar,kecil,menjalar dianggap berasal dari 1 bacteri
17
•
Penghitungan dapat dilakukan secara manual dengan memberi tanda titik denagan spidol pada petrie dish bagi koloni yang sudah dihitung.
•
Dapat pula digunakan colony counter.
•
Tiap-tiap plate dari pengenceran berbeda dihitung jumlah koloninya.
•
Dengan mengkalikan pengencerannya akan diperoleh angka /jumlah kuman/ bakteri per 1 gram/1cc sampel yang diperiksa.
4. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder diperoleh dari Bagian Instalasi Gizi dan Laundry melalui buku laporan, mengenai gambaran umum lokasi penelitian.
E. Pengolahan dan Analisis Data Metode pengolahan dan analisia data dilakukan dengan menggunakan program komputer, kemudian dianalisis secara : 1. Analisis Deskriptif Analisis dalam bentuk univariat per variabel, dimana variabel hygiene tenaga pencuci, sanitasi, dan jumlah mikroorganisme akan dideskripsikan besarnya mean dan standart deviasi dengan menggunakan tabel frekuensi dan grafik menurut variabel. 2. Analisis Analitik Uji statistik yang digunakan dalam hal ini adalah memakai korelasi “product moment “ yaitu untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio.
18