24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Lokasi Penelitian 3.1.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subiyantoro, 2009: 10 (dalam Amin 2011: 2) menyebutkan bahwa PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusun suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berpa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Model penelitian ini mengacu pada teori Kemmis dan Taggart bahwa penelitian tindakan kelas memberikan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh gagasan dalam tindakan. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK menggunakan model spiral Kemmis dan Targgart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu: perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), implementasi RPP dan observasi, refleksi. Kegiatan perencanaan awal dimulai dari melakukan pendahuluan. Pada
kegiatan
ini
juga
mendiskusikan
cara
melakukan
tindakan
dilakukan
peneliti.
pembelajaran dan bagaimana cara melakukan. Pengamatan
selama
tindakan
penelitian
Pengamatan berdasarkan pedoman observasi yang telah disiapkan. Kejadian-kejadian penting selama proses dibuat pada catatan pembelajaran. Refleksi dilaksanakan peneliti bersama guru. Kegiatan ini berdiskusi untuk memberi makna menerangkan dan menyimpulkan hasil tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan kesimpulan pada kegiatan refleksi ini suatu perencanaan untuk siklus berikutnya dibuat tindakan penelitian dipandang cukup. Evaluasi hasil penelitian dilakukan untuk mengkaji hasil pelaksanaan observasi dan refleksi pada setiap tindakan.
24
25
3.1.2
Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Peneliti mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas 5 SD Negeri 05 Bleboh Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Waktu pelaksanaan penelitiaan ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2012-2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 yang berjumlah 18 anak yang terdiri dari 6 putra dan 12 putri. 1. Waktu Penelitian Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember-Mei 2013 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi : 1) Tahap persiapan (Desember-Februari 2013) Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,
permohonan
izin
serta
survei
disekolah
yang
direncanakan sebagai tempat penelitian. 2) Tahap pelaksanaan (Februari – Maret 2013) Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data. 3) Tahap penyusunan (Maret – Mei 2013) Tahap
pengelolaan
data
dan
konsultasi
yang
diikuti
penyusunan laporan serta persiapan ujian. 3.2 Variabel Penelitian 3.2.1
Variabel Bebas Variabel bebas (Sugiono, 2011: 39) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan model guided discovery. Guided
discovery
merupakan
suatu
model
alternatif
untuk
memfasilitasi siswa belajar secara aktif, menekankan pada pengalaman langsung siswa untuk menemukan prinsip – prinsip atau konsep-konsep,
26
guru menjadi fasilitator dan pembimbing belajar, sementara tugas utama guru adalah mengetengahkan masalah untuk dipecahkan oleh siswa sendiri. 3.2.2
Variabel Terikat Variabel terikat (Sugiono, 2011: 39) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa kelas 5 sifat-sifat cahaya semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Hasil Belajar : Sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
3.3 Rencana Tindakan Model penelitian ini mengacu pada teori Kemmis dan Taggart bahwa penelitian tindakan kelas memberikan cara kerja yang mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh gagasan dalam tindakan. Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK menggunakan model spiral Kemmis dan Targgart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu: perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), implementasi RPP dan observasi, refleksi.
Gambar 2 : Model Spiral dari Kemmis, S dan Mc Taggart, R
27
Siklus I Perencanaan Tindakan a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah. b. Merancang skenario pembelajaran RPP (terlampir) dan menyusun tes yang akan digunakan. c. Menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran diskusi berkelompok dalam pembelajaran guided discovery. d. Merencanakan personal yang akan dilibatkan dalam penelitian yaitu dengan guru kelas yang mengajar pada tempat penelitian dilakukan. e. Merancang tes formatif (terlampir). Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan a. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari atau sama dengan 6 orang siswa. b. Guru menyampaikan materi secara singkat, mendemonstrasikan percobaan yang akan dilakukan, membagikan LKS dan alat peraga pada KD “Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya” kepada tiap-tiap kelompok dan tugasnya adalah mengamati dan melakukan percobaan. tugas guru adalah membimbing. c. Setelah siswa selesai melakukan percobaan adalah mendeskripsikan dan penyimpulan selama percobaan. d. Masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya. e. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan. f. Siswa diberikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima materi dan melaksanakan kegiatan diskusi kelompok. Refleksi Refleksi dilakukan untuk mencatat semua temuan baik kelemahan dan kelebihan yang terdapat pada siklus I, selanjutnya untuk mengadakan perbaikan pada siklus II.
28
Siklus II Perencanaan Tindakan a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus I. b. Merancang kembali skenario pembelajaran RPP (terlampir), tes yang akan digunakan, pedoman observasi dan menyiapkan materi pembelajaran untuk dilaksanakan sebagaimana pada siklus I. c. Merencanakan personal yang akan dilibatkan dalam hal ini yang dipakai masih sama seperti pada siklus I. d. Merancang kembali tes formatif Pelaksanaan tindakan dan Pengamatan a. Guru membentuk siswa menjadi 3 kelompok berpasangan dimana terdapat 6 orang siswa dalam tiap-tiap kelompok. b. Guru menyampaikan materi secara singkat, mendemonstrasikan percobaan yang akan dilakukan, membagikan LKS dan alat peraga pada KD “Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederahana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya” kepada tiap-tiap kelompok dan tugasnya adalah mengamati dan melakukan percobaan. tugas guru adalah membimbing. c. Setelah siswa selesai melakukan percobaan adalah mendeskripsikan dan penyimpulan selama percobaan. d. Setelah
selesai
melakukan
diskusi,
tiap
kelompok
perwakilan
mempresentasikan hasil diskusinya. e. Guru dan siswa membahas hasil diskusi dan menarik kesimpulan. g. Siswa diberikan evaluasi berupa tes formatif setelah siswa menerima materi dan melaksanakan kegiatan diskusi kelompok. Refleksi Pada akhir siklus II ini, melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided discovery hasil dari analisis dicatat bahwa apakah pada tiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar agar siswa lebih baik dan
29
meminimalkan kekurangan-kekurangan yang masih ada. Dengan demikian maka pelaksanaan selanjutnya dapat lebih optimal. Setelah akhir siklus II melalui pembelajaran guided discovery diharapkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri 05 Bleboh Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 meningkat dan potensi siswa dapat ditumbuh kembangkan. 3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes formatif dan rubrik penilaian unjuk kerja. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah teknik tes yaitu dengan memberikan butir-butir soal evaluasi. Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi implementasi RPP. Kisi-kisi lembar observasi implementasi RPP terlampir di halaman 107. Adapun kisi-kisi soal instrumen penelitian disajikan dalam tabel berikut ini.
30
Tabel 2. Kisi-kisi Butir Soal IPA No. 6.
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
Menetapkan alat- 6.1.Mendeskripsikan alat cahaya sifat-sifat cahaya. melalui kegiatan membuat karya/model.
6.2 Membuat suatu karya/model, misal periskop atau lensa dari bahan-bahan sederhana dengan menerapkan sifatsifat cahaya.
Indikator
Item Soal
Menyebutkan sumbersumber cahaya di lingkungan sekitar. Mendeskripsikan sifatsifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari Menunjukkan bahwa cahaya dapat merambat lurus. Membedakan benda yang dapat ditembus oleh cahaya dan benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya. Menjelaskan peristiwa pemantulan cahaya dalam kehidupan seharihari. Mengenal jenis-jenis cermin serta membedakan sifat bayangan dari masingmasing cermin pada peristiwa pemantulan cahaya
4, 11, 15, 21.
Menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya dan akibat dari pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna
1,2,4,5,6,7 ,8,9,13,10, 16, 25
Membuat melalui sederhana.
1, 10, 14, 22. 12, 13, 16.
2, 5, 6, 23.
9, 18, 19, 25.
3, 7, 8, 17, 24.
3,11,12,14 ,15,21,24
periskop 17,18,20,2 percobaan 2, 23
31
3.4.1 Uji Instrumen Penelitian Instrumen penelitian memegang peran penting dalam penelitian kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen yang dipergunakan. Artinya, data yang bersangkutan dapat mewakili dan atau mencerminkan keadaan sesuatu yang diukur pada diri subjek penelitian dan pemilik data. 3.4.1.1 Uji Validitas Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Metode pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya ada dua model yaitu menggunakan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dan uji 2 sisi, atau menggunakan batasan 0,3 daya(Anwar, 1999) (dalam Duwi Priyatno 2010). Menurut Azwar, semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Untuk menguji validitas soal menggunakan program SPSS 16 dan langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Input data item. b. Selanjutnya klik : Analyze>>Scale>>Reliability Analysis Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Reliability Analysis. Pindahkan semua item ke kolom items kemudian klik statistic >>Scale if item deleted>>continue. c. Klik OK 3.4.1.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Instrumen kuisioner yang tidak reliabel maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas
yang
banyak
menggunakan metode
digunakan
pada
Cronbach Alpha.
penelitian
yaitu
Metode pengambilan
32
keputusan pada uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (1992) (dalam Duwi Priyatno : 2010), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Untuk menguji reliabilitas menggunakan program SPSS 16 dan langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Input data yang sama dengan uji validitas. b. Selanjutnya klik : Analyze>>Scale>>Reliability Analysis Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Reliability Analysis. Pindahkan semua item ke kolom items. c. Klik OK 3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penggunaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dinyatakan dapat berhasil meningkatkan hasil belajar apabila 80% dari 18 siswa kelas 5 mendapatkan nilai ≥ 70 sebagai hasil belajar mata pelajaran IPA pada tahap evaluasi akhir sesuai KKM 70. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan teknik statistik sederhana yakni teknik deskriptif komparatif yang merupakan teknik statistik dengan membandingkan hasil penelitian antar siklus.