BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan penelitian berdasarkan obyek penelitian dan sejarah penelitian.
3.1.1 Obyek penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah kelurahan kelapa dua sebagai lokasi penelitian. Yang dimana informasi dan data tesebut dikhususkan pada konsumen yang menggunakan produk pasta gigi Pepsodent merupakan salah satu produk yang diproduksi oleh PT. UNILEVER INDONESIA.
3.1.2 Sejarah Singkat PT.UNILEVER INDONESIA Unilever merupakan perusahaan yang sangat terkenal di Indonesia karena Unilever menjadi pelopor pembentukan usaha multinasional dan perintis pembentukan produk-produk sabun dan bahan makanan untuk pemasaran kebutuhan rumah tangga. Unilever juga merupakan perusahaan yang dipimpin oleh dua perusahaan besar yaitu Unilever Limited yang berpusat di London dan Unilever NV di Rotterdam. Unilever tumbuh dari tiga perusahaan yang mulanya tidak ada
hubungan satu dengan yang lainnya yang dimulai di Inggris dan Belanda pada akhir abad ke 19, kemudian berkembang melayani kelas pertengahan yang jumlahnya terus bertambah. Kini peusahaan diluar Inggris dan Belanda menjadi bagian terbesar dari Unilever. Tumbuh dan berkembangnya PT. Unilever di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan peristiwa-peristiwa bersejarah bangsa Indonesia sendiri. Walaupun Unilever baru memulai kegiatannya di Indonesia pada tahun 1993. Unilever secara resmi menghidupkan kembali usahanya di Indonesia pada bulan April 1967. Persetujuan untuk beroperasi diberikan pemerintah. Bulan September 1967 dengan batasan-batasan yang ditentukan oleh Undang-undang Penanaman Modal Asing (No.1 tahun 1967). Ketentuanketentuan inilah yang menjadi dasar perkembangan Unilever Indonesia. Secara rinci dapat dikemukakan bahwa perseroan didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever Zeep Febrieken di Batavia, disahkan oleh Gouverneur General Van Nederland-Indie dengan keputusan No.14 Tanggal 16 Desember 1933 didaftarkan dikantor Raad Van Justitie Batavia dengan No.302 pada tanggal 22 Desember 1933 dengan diumumkan dalam tambahan No.3 pada Javanshe Conrant tanggal 9 Januari 1934. Nama perseroan diubah menjadi PT. UNILEVER INDONESIA dengan akte notaries Ny. Kartini Mulyadi S.H. dengan tanggal 22 Juli 1980 No. 171 pada tanggal 16 November 1981 perseroan mendapat izin pelaksanaan Pasar Modal No. S1-009/PM/E/1981 untuk menaruhkan 155 sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Tentang Pepsodent Pepsodent adalah pasta gigi yang paling terkenal dan tertua pertama di Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar kemajuran dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembeli meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satu-satunya pasta gigi di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihhan dasar pasta gigi dengan manfaat lengkap.
Program Sekolah Pepsodent dan Pemeriksaan Gigi Gratis Pepsodent adalah satu-satunya merek pasta gigi di Indonesia yang benarbenar menjalankan misinya. Bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kesehatan Pemerintah Indonesia dan diakui oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDG), sejak tahun 1990-an, Pepsodent telah menjalankan Program Sekolah yang hingga tahun 2006 telah menjangkau lebih dari 3,2 juta anak-anak berusia dibawah 12 tahun di seluruh Indonesia dan jumlah ini terus meningkat. Program ini terus meningkatkan kebiasan menyikat gigi secara benar dan semenjak dini untuk mencegah masalah gigi khususnya gigi berlubang. Pepsodent memahami bahwa banyak bagian di Indonesia yang mengalami masalah gigi dan juga dihadapkan pada masalah rendahnya jumlah dokter gigi dan jumlah penduduk itu sendiri. Itulah sebabnya mengapa program pemeriksaan gigi gratis Pepsodent khusus dirancang untuk menjangkau orang-orang ini dengan memberikan perawatan dan pendidikan gigi gratis dengan cara yang
menyenangkan dan memngkinkan untuk dilaksanakan dengan program ini, seluruh keluarga dapat memiliki kebiasaan kesehatan mulut dan gigi yang lebih baik. Ini juga merupakan usaha untuk mendorong rakyat Indonesia mengunjungi dokter gigi secara rutin sebagai dari kebiasaan pencegahan gigi berlubang.
Kampanye Pepsodent Untuk Menyikat Gigi pada Malam Hari Survey tentang kebiasan dan sikap menunjukkan hanya sekitar 34% dari rakyat Indonesia yang menyikat gigi mereka sebelum tidur. Bahkan dari penelitian klinis ditemukan bahwa pada perhitungan bakteri di pagi hari jumlahnya berlipat ganda dua kali lebih cepat pada malam hari ketimbang pada waktu lain di siang hari. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri meningkat paling pesat selama malam hari dan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya lubang. Bukti yang ada dewasa ini juga mendukung menyikat gigi dengan pasta gigi dengan berflorida sebelum tidur pada malam hari karena perlindungan tambahan yang diberikannya untuk waktu yang lebih lama pada malam hari. Oleh karena itulah mengapa Pepsodent merasa perlu untuk menggunakan tema Menyikat Gigi pada Malam Hari sebagai kampanye kesehatannya untuk membuat orang Indonesia menyikat gigi mereka sebelum tidur pada malam hari sebagai bagian dari kebiasaan mencegah gigi berlubang.
Inovasi Pada tahun 2006, Pepsodent telah meluncurkan kembai varian lengkap Pepsodent barunya : 1. Pepsodent Complete 12, yang menawarkan manfaat yang lengkap dengan harga terjangkau. Menawarkan manfaat yang lebih banyak kepada para konsumennya sebagai bagian dari upayanya untuk mencapai misinya. 2. Pepsodent Sensitive, yang menawarkan bahan aktif yang menembus gigi untuk membebaskan rasa sakit akibat syaraf yang sensitive didalam gigi dan gusi. 3. Pepsodent Fighter Toothbrush. Dengan semua inovasi baru ini, Pepsodent mencakup seluruh jangkauan perawatan kesehatan mulut para konsumennya.
Fakta Utama • Pepsodent adalah merek terkemuka di sebagian besar Negara Asia dengan Indonesia dan India sebagai pasar terbesar. • Pada tahun 2005 Pepsodent merupakan satu-satunya merek pasta gigi yang diakui oleh FDI, Federasi Gigi Dunia, di samping Asosiasi Dokter Gigi di dalam negeri.
3.2 Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kausal. Penelitian kausal adalah pengertian untuk mengetahui pengaruh satu variabel dengan variable lain atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terkait (dependent variable). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen menentukan dalam loyalitas merek.
3.3 Hipotesis Hipotesa adalah jawaban atau dugaan sementara mengenai masalah yang akan diteliti. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah “Diduga adanya pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek pasta gigi Pepsodent”. Ho
: Tidak terdapat pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek pasta gigi pepsodent.
Ha
: Terdapat pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek pasta gigi pepsodent.
Atau dengan bahasa statistik (Sugiono : 2009) adalah : Jika T hitung ≤ T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika T hitung ≥ T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi ini adalah semua konsumen yang menggunakan pasta gigi pepsodent, kemudian ditentukan sampel dalam penelitian ini adalah warga yang berkelurahan di Kelapa Dua yang menjadi konsumen pasta gigi. Dari populasi
tersebut diambil 100 responden untuk dijadikan sampel, karena menurut jumlah penduduk di Kelurahan Kelapa Dua adalah sebanyak 19.230 orang. Populasi ini adalah semua konsumen yang menggunakan pasta gigi Pepsodent, kemudian ditentukan sampel dalam penelitian ini adalah warga Kelurahan Kelapa Dua tepatnya Rt 002-004 Rw 03 Jln. Hj. Usman, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk yang menjadi konsumen pasta gigi Pepsodent. Dari populasi tersebut diambil 100 responden untuk dijadikan sample. Pedoman menentukan jumlah sempel dengan pendapat Slovin (Husain umar : 2005: 146) : N n
= 1 + (Ne)2
Dimana populasi dari Rt 002-004 sebanyak 2100 Perhitungan jumlah sempel :
2100 n = 1
+ 2100 ( 0,1 ) 2
= 95,4 →dibulatkan 100
Pengambilan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada para masyarakat yang berada dilingkungan sekitar Rt 002-004 Rw 03. Dimana Covenience Sampling yaitu ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkan responden yang siap di akses oleh penelitian.
3.5 Variabel penelitian, Definisi operasional, Indikator dan Pengukuran variable 3.5.1 Variabel Penelitian Sebagian Variabel Bebas (Independent Variable) dalam penelitian yaitu: Kepuasan Konsumen pasta gigi Pepsodent. Sedangkan Variabel Terikat (Dependent Variable) dalam penelitian ini yaitu: Loyalitas Merek. 3.5.2 Definisi Operasional Variable Definisi operasional variabel digunakan untuk memberikan gambaran dan juga penjelasan mengenai beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Tabel 3.5.1 Indikator Variabel Kepuasan Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Variabel
Dimensi Kemudahan
Kepuasan Konsumen
Manfaat
Keunggulan Produk Sumber : Kotler dan Keller (2007:358)
Indikator Kemudahan dalam memperoleh produk Memperoleh produk : 1. Kemampuan dalam membersihkan gigi 2. Tidak memiliki efek samping 3. Kemampuan mencegah gigi berlubang 4. Kemampuan dalam menyegarkan nafas. 1. Kesesuaian harga 2. Kemasan yang menarik 3. Daya tahan 4. Variasi Produk
Tabel 3.5.2 Indikator Variabel Loyalitas Merek Variabel
Dimensi Kebiasaan
Loyalitas Merek
Kecintaan Produk
Ketidaktertarikan terhadap produk lain.
Indikator 1. Pembelian ulang 2. Tidak menggunakan merek lain 1. Rekomendasi produk 2. Tidak memperhatikan harga dalam memperoleh produk 3. Kepuasan terhadap kinerja produk 4. Tidak tertarik pada merek lain Tidak memiliki keinginan mencoba produk lain.
Sumber : Kotler dan Keller (2007:358)
3.6 Skala Pengukuran Dalam melakukan suatu hasil penelitian sangat diperlukan adanya pengukuran sebagai dasar atas batasan-batasan agar dalam penelitian ini tidak menyimpang jauh dari permasalahan yang dibahas. Pengukuran terhadap Variable dilakukan dengan menggunakan Skala Likert yang menggunakan metode pengukuran dengan Skala Ordinal yaitu angka-angka yang dinilai berdasarkan tingkatan sebagai berikut : 1. Angka 5 menyatakan Sangat Setuju
(SS)
2. Angka 4 menyatakan Setuju
(S)
3. Angka 3 menyatakan Kurang Setuju
(KS)
4. Angka 2 menyatakan Tidak Setuju
(TS)
5. Angka 1 menyatakan Sangat Tidak Setuju
(STS)
3.7 Metode Pengumpulan Data Adapun pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini dengan : 1. Field Research (Riset Lapangan) Dalam riset lapangan ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan (kuesioner) yang akan diajukan kepada responden yang menjadi objek penelitian. Dengan jawaban memilih yang telah disediakan oleh penulis. 2. Library Research (Studi Kepustakaan) Adapun
untuk
menunjang
penelitian
ini
maka
penulis
mengumpulkan bahan-bahan yang bersumber dari kepustakaan dengan maksud agar pembahasan dan pemecahan masalah dalam penelitian ini bersifat ilmiah dan objektif serta dapat dipertanggung jawabkan. Bahan penelitian kepustakaan tersebut meliputi buku-buku pemasaran 3.8 Jenis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data primer dan sekunder. Adapun jenis data yang digunakan yaitu : 3.8.1 Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan peneliti kepada responden. 3.8.2 Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari pihak-pihak lain yang telah dilakukan penelitian pada objek yang sama, yaitu data perusahaan seperti sejarah perusahaan.
3.9 Metode Analisis Data Metode analisis data yang akan digunakan penulis dalam menganalisa adalah : 1. Deskritif
Kuantatif,
yaitu
metode
statistika
yang
digunakan
untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi . Penyajian data dapat berbentuk table,diagram,ukuran,dan gambar . 2. Analisis Regresi Linear Sederhana Metode analisis regresi linear dapat dihitung dengan rumus : Y = a + bX Dimana : Y : Loyalitas Merek X : Kepuasan Konsumen b : Koefisien regresi yang ditaksir a : Konstanta
3.10 Uji Hipotesis Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel Independen (X) berpengaruh nyata terhadap variabel dependent (Y) Dengan menggunakan rumus : t =
r n−2 (1 − r 2 )
Pengambilan keputusan : Jika t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t hitung < t tabel , maka Ha diterima dan Ha ditolak
Nilai t ditemukan bedasarkan tingkat signifikansi ( α ), tingkat signifikansi yang penulis gunakan adalah sebesar 0,05 atau 5 % dan derajat kebebasan (df = n – 2) yang besarnya tergantung sempel (Sugiyono:2005). Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Program for Social Science). Dimana setelah daftar kuesioner terisi dan terkumpul, maka data mentah tersebut diolah melalui empat tahapan yaitu: Editing, Coding, Tabulating dan Analizing. Pada tahap editing, data mentah diedit terlebih dahulu guna melengkapi kelengkapan, konsistensi, dan standarisasi satuan angka yang terdapat dalam daftar kuesioner. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi & menghilagkan keraguan. Coding merupakan pemberian angka atau kode pada setiap pertanyaan. Kegiatan ini untuk tabulating data. Tabulating adalah memasukan data kedalam tabel dan mengatur angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori kegiatan ini bertujuan untuk menghindari kesimpang siuran dan memudahkan analisa data. Analizing merupakan pengelompokan, membuat uraian, memanipulasi, serta menyingkat data sehingga mudah dibaca. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap suatu yang diteliti, mencari arti yang lebih luas dan menghubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada.