BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Semen Tonasa Pangkep. Penulis akan melakukan penelitian dengan mendatangi langsung lokasi obyek penelitian untuk mengumpulkan data-data pendukung di dalam penelitian tersebut.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Semen Tonasa Pangkep, yang terletak di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Penulis memilih melakukan penelitian pada PT. Semen Tonasa Pangkep karena merupakan perusahaan perodusen semen terbesar di kawasan Indonesia Timur, yang memiliki banyak karyawan yang bekerja di lapangan dan mengoperasikan mesin-mesin berat berteknologi tinggi, yang secara otomatis memerlukan penerapan sistem manajemen K3 yang terpadu, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan judul penelitian.
3.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melaui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Penelitian yang menggunakan metode survey, tidak harus meneliti seluruh individu dalam populasi yang ada, karena akan membutuhkan biaya yang besar
32
33
dan juga waktu yang lama. Penelitian dapat dilakukan dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel), diharapkan hasil yang diperoleh dapat mewakili sifat atau karakteristik populasi yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah karyawan PT. Semen Tonasa Pangkep pada seluruh departemen yang berkaitan langsung dengan proses produksi, yaitu Departemen Produksi Bahan Baku, Departemen Produksi Terak, Departemen Produksi Semen, dan Departemen Teknik dan Utilitas, yang berjumlah 702 orang. Hal ini dikarenakan bahwa karyawan di keempat departemen tersebut lebih banyak bekerja
dengan
alat-alat
produksi
berteknologi
tinggi
yang
berpotensi
menyebabkan bahaya kecelakaan dan kesehatan kerja apabila tidak digunakan sesuai prosedur operasional. Kemudian dalam menetapkan besarnya sampel (sample size) dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh Slovin dalam Husein Umar (2003 : 146) sebagai berikut :
n=
N 1 + Ne2
. . . . . . . . . . . . . (1)
Dimana : n = ukuran sampel. N = ukuran populasi yaitu karyawan PT. Semen Tonasa Pangkep. e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan. Maka jumlah sampel yang akan diteliti adalah: n=
=
702 1+702(0,1)2
702 1+7,02
34
=
702 8,02
n = 87,5 ≈ 88 orang Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling secara probabilitas dengan menggunakan metode random sampling. Teknik sampling probabilitas dengan metode random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.
3.4 Jenis dan Sumber Data Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.4.1
Jenis Data 1.
Data Kuantitatif Jenis data yang berbentuk angka-angka, seperti data yang dapat dihitung dari survey terhadap karyawan pada PT. Semen Tonasa Pangkep.
2.
Data Kualitatitf Data yang tidak berbentuk angka-angka. Jenis data ini berbentuk informasi secara lisan maupun tertulis dari hasil wawancara dan penelitian kepustakaan mengenai informasi apa saja yang dibutuhkan.
3.4.2
Sumber Data Selain jenis data, dalam penelitian ini juga digunakan beberapa sumber data yaitu :
35
1.
Data Primer Data yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung dengan pimpinan dan staf serta karyawan perusahaan yang berkompeten dan ada kaitannya dengan obyek penelitian ini.
2.
Data Sekunder Data yang diperoleh berupa dokumen perusahaan, literature serta artikel yang relevan dengan objek penelitian. Misalnya buku-buku referensi, jurnal-jurnal umum dan internasional, literature tambahan yang validitasnya dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Guna memperoleh data dan informasi menyangkut materi penulisan ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1.
Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengunjungi secara langsung objek penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
2.
Interview yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan sejumlah karyawan yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
3.
Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen atau arsip yang ada kaitannya dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja dan prestasi kerja karyawan.
4.
Kuesioner yaitu penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan angket pertanyaan kepada sejumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
36
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara lebih rinci, operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Variabel Indikator Kepemimpinan - Manajemen merancang, menerapkan, manajemen dan mengevaluasi prosedur K3 dan - K3 adalah prioritas utama dalam bekerja keterlibatan - Manajemen dan tenaga kerja memiliki karyawan pengetahuan tentang bahaya - Karyawan terlibat dalam seluruh kegiatan K3 Analisis - Melakukan survei awal untuk tempat kerja mengidentifikasi bahaya - Membuat lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan - Menyediakan fasilitas kerja yang lengkap dan menunjang pekerjaan - Menyediakan perlengkapan K3 di lingkungan kerja - Menyediakan alat pertolongan darurat - Melakukan evaluasi secara periodik mengenai pekerjaan dan tempat kerja Pencegahan - Merawat mesin dan tempat kerja dengan dan kontrol baik untuk mencegah terjdinya terhadap kecelakaan bahaya - Mematuhi aturan keamanan dan aturan kesehatan di tempat kerja - Memberikan peringatan kepada siapa saja yang melakukan suatu keslahan disiplin kerja di tempat kerja - Menyediakan alat pelindung diri (APD) - Menggunakan alat pelindung diri (APD) secara disiplin - Menerapkan program kesehatan kerja proaktif - Mengevaluasi dan mengawasi data kesehatan karyawan di tempat kerja Pelatihan K3 - Mengadakan pelatihan khusus untuk ahli K3 dan manajer - Mengadakan pelatihan penggunaan alatalat keselamatan kerja
Rujukan OSHA (1999)
OSHA (1999)
skala Likert Sangat tidak setuju=1 Tidak setuju=2 Kurang setuju=3 Setuju=4 Sangat setuju=5 Likert Sangat tidak setuju=1 Tidak setuju=2 Kurang setuju=3 Setuju=4 Sangat setuju=5
OSHA (1999)
Likert Sangat tidak setuju=1 Tidak setuju=2 Kurang setuju=3 Setuju=4 Sangat setuju=5
OSHA (1999) Dan PP no. 50
Likert Sangat tidak setuju=1 Tidak setuju=2
37
-
Mengadakan pelatihan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran - Mengadakan pelatihan pertolongan pertama dalam kecelakaan - Mengadakan pelatihan evakuasi korban kecelakaan kerja Prestasi kerja - Kualitas kerja, berkaitan dengan karyawan ketepatan, ketrampilan, ketelitian dan kerapian pelakanaan pekerjaan; - Kuantitas kerja, berkaitan dengan pelaksanaan tugas reguler dan tambahan; - Ketangguhan, berkaitan dengan ketaatan mengikuti perintah, kebiasaan mengikuti peraturan, keselamatan, inisiatif, dan ketepatan waktu kehadiran; - Sikap, menunjukkan seberapa jauh tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan serta bagaimana tingkat kerjasama dengan teman atau atasan dalam menyelesaikan pekerjaan. Sumber: dikembangkan untuk penelitian (2013)
Tahun 2012
Kurang setuju=3 Setuju=4 Sangat setuju=5
Flippo (1986) dalam Sariyathi (2003)
Likert Sangat tidak setuju=1 Tidak setuju=2 Kurang setuju=3 Setuju=4 Sangat setuju=5
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat yang digunakan untuk mengukur
variabel penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan variabel
prestasi kerja
karyawan adalah daftar pertanyaan (kuesioner). Data yang diperoleh berupa jawaban dari karyawan terhadap pertanyaan atau butir-butir yang diajukan. Dalam mengembangkan suatu kuesioner yang akan digunakan untuk menilai pengaruh penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan, pengukuran harus benar-benar bebas dari kesalahan acak. Oleh karena itu kuesioner tersebut haruslah (valid) dan andal (reliabel). Untuk itu perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap butirbutir pertanyaan dalam kuesioner agar data yang diperoleh dari pengukuran jika diolah tidak memberikan hasil yang menyesatkan.
38
3.7.1
Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau
kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 148:1998). Perhitungan validitas menggunakan SPSS 15, dengan melihat correted item total correlation, keputusannya apabila r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut valid. Uji validitas ini menggunakan level signifikansi 5%.
3.7.2
Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena intrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 1998:154). Perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS 15, dengan melihat reliability coefficients pada alpha, keputusannya jika r alpha > r tabel maka instrument tersebut dinyatakan reliabel. Uji reliabilitas instrument menggunakan pengujian dengan tingkat signifikan 5%
39
3.8
Analisis Data Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan, makan dalam
penelitian ini digunakan metode analisis sebagai berikut.
3.8.1 Analisis Regersi Berganda Untuk mengetahui pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Prestasi Kerja, maka digunakan analisis regresi berganda. Dari model tersebut dapat diketahui berapa besarnya pengaruh variabel independent terhadap perubahan terhadap variabel dependent. Bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah regresi berganda, (Ronald E. Walpole:1995) adalah sebagai berikut: Yi = α+ b1x1+ b2x2 + b3x3 + b4x4 + є
. . . . . . . . . . . (2)
i=1,2,3,4
Dimana : α
= Konstanta Persamaan Regresi
X1
= Kepemimpinan Manajemen dan Keterlibatan karyawan
X2
= Analisis Tempat Kerja
X3
= Pencegahan dan Kontrol terhadap Bahaya
X4
= Pelatihan K3
Y
= Prestasi Kerja Karyawan
b1 – b4
= Koefisien Regresi
Є
= Kesalahan Acak
3.8.2 Uji Koefisien Korelasi Data yang diperoleh melalui hasil wawancara, studi dokumen, serta hasil dari kuesioner yang telah dibagikan kepada responden diolah dengan
40
menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan hasil data yang diperoleh dengan menggunakan angket menggunakan analisis koefisien Korelasi dengan menggunakan bantuan program SPSS 15. Pada hakekatnya, nilai koefisien korelasi atau r dapat bervarasi dari -1 melalui 0 hingga +1. Bila r = 0 atau mendekati, maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat sama sekali. Bila r = + 1 atau mendekati 1 maka korelasi antara dua variabel dikatakan positif dan sangat kuat sekali. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasinya dikatakan sangat kuat dan negatif. 3.8.3
Uji F Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-
sama terhadap variabel tidak bebas. Tahapan uji F sebagai berikut: 1.
Merumuskan hipotesis H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, tidak ada pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, minimal ada satu pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent.
2.
Menentukan tingkat signifikasi (α) dengan degree of freedom (df)
3.
Membandingkan hasil Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria sebagai berikut: Jika F hitung > F tabel berarti H1 diterima. Jika F hitung ≤ F tabel berarti H0 diterima.
3.8.4
Uji t Digunakan untuk
bebas
mengetahui
mempunyai pengaruh
apakah
hubungan
antara
variabel
yang nyata atau tidak terhadap variabel
41
terikat, maka
dilakukan uji hipotesis. Bentuk pengujiannya adalah sebagai
berikut : H0 : r = 0 ;
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel predikator (Xi) dengan variabel terikat (Yi)
HA : r ≠ 0 ;
artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel predikator (X1) dengan variabel terikat.
Kriteria pengujian adalah: a) Apabila nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi α=0,05 atau 5% maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem K3 terhadap prestasi kerja karyawan. b) Apabila nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi α = 0 , 0 5 a t a u 5% maka H1 ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem K3 terhadap prestasi kerja karyawan.
3.8.5
Uji Koefisien Regresi (R2) Digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat atau yaitu proporsi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara bersama-sama. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
42
3.9
Pengujian Asumsi Klasik Model regresi yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah
menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik.
3.9.1 Uji Multikolinearitas Masalah-masalah yang mungkin akan timbul pada penggunaan persamaan regresi berganda adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang variabel bebasnya berkorelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya. Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor (VIF). Batas dari tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10, maka terjadi problem multikolinearitas. Jika terjadi multikolinearitas akan menimbulkan akibat sebagai berikut : a.
Standar error koefisien regresi yang diperoleh menjadi besar. Semakin besarnya standar error maka semakin erat kolinearitas antara variabel bebas.
b.
Standar error yang besar mengakibatkan confident interval untuk penduga parameter semakin melebar, dengan demikian terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan, yakni menerima hipotesis yang salah.
Tindakan perbaikan model adalah mengeluarkan satu atau lebih variabel independen yang memiliki korelasi yang tinggi dari model regresi.
3.9.2 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
43
normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain: analisis grafik dan analisis statistik. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. a.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal regresi memenuhi asumsi normalitas.
b.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.