BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, yaitu rancangan penelitian yang menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok objek (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang informasi sebelum operasi dengan kecemasan pasien pada saat akan dilakukan operasi di RS Kraton Kabupaten Pekalongan. pendekatan penelitian ini adalah cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari antara variabel bebas dan variabel terikat, dengan cara pemberian kuisioner atau pengumpulan data sekaligus pada saat yang sama (Notoatmodjo, 2005).
B. Populasi dan Sampling 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien sebelum operasi yang dirawat di Rumah Sakit Kraton Kabupaten Pekalongan Pekalongan yang ditemukan selama bulan Desember 2010 s/d Febuari 2011 yang berjumlah 47 orang.
2.
Sampel Sampel adalah sebagian dari seluruh obyek yang diteliti dan diangap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien sebelum operasi yang dirawat di RS Kraton Kabupaten Pekalongan. Subyek yang akan dijadikan sampel harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi Adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2005).
21
22
1) Pasien sebelum operasi yang dirawat di RS Kraton Kabupaten Pekalongan. 2) Jenis operasi yang akan dijalani adalah operasi sedang atau besar 3) Kategori operasi adalah elektif, bukan kedaruratan atau urgen 4) Dalam keadaan sadar (dapat berkomunikasi). 5) Berusia ≤ 50 tahun 6) Bersedia menjadi responden . b. Kriteria Eksklusi Adalah kriteria dimana subyek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2005). 1) Pasien dengan kondisi kedaruratan atau urgen. 2) Pasien yang tidak sadar (kasus bedah saraf). 3.
Teknik sampling Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel penelitian. Apabila sampel kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehinga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006).
C. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi
Independent Segala bentuk informasi yang Pengetadiketahui pasien huan tentang tentang persiapan dan informasi prosedur dasar sebelum tindakan operasi operasi
Parameter Informasi Sebelum operasi : tujuan/alasan tindakan operasi 1. Persiapan operasi baik fisik maupun penunjang 2. Situasi/kondisi kamar operasi dan petugas kamar operasi 3. Pengiriman ke kamar bedah, ruang pemulihan 4. Pengobatan setelah bedah. 5. Informed consent tentang sifat, prosedur operasi, resiko operasi, anestesi yang digunakan (kondisi pada periode pasca operasi)
Hasil ukur 1.Skor tertinggi 10 2.Skor terendah 0 Untuk kepentingan diskriptif maka skor: baik:nilai 7,6-10 cukup:nilai 5,6-7,5 kurang:nilai <5,6
Alat ukur
Skala
kuisioner Interval
23
Variabel
Definisi
Dependent
perasaan tidak aman dan kuatir yang timbul karena dirasa akan terjadi sesuatu hal yang tidak menyenangkan pada pasien sebelum operasi di RS Kraton Kabupaten Pekalongan
Kecemasan pasien
Parameter Aspek fisik dan psikis yang meliputi : 1. Perasaan tegang 2. Ketegangan 3. ketakutan 4. Gangguan tidur 5. Gangguan kecerdasan 6. Perasaan depresi 7. Gejala otonomi 8. Gejala sensori 9. Gejala kardiovaskuler 10. Gangguan pernafasan 11. Gangguan gastrointestinal 12. Gangguan urology 13. Gangguan vegetatif 14. Perilaku.
Hasil ukur 1.Skor tertinggi >27 2.Skor terendah >6
Alat ukur
Skala
kuisioner Interval
Untuk kepentingan diskritif maka skor: 1.Tidak cemas <6 2.Cemas ringan=6-14 3.Cemas sedang= 1527 4.Cemas berat>27
D. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Kraton Kabupaten Pekalongan.
E. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Februari sampai dengan 5 Maret 2011.
F. Etika Penelitian 1. Informed Consent Lembar persetujuan responden diberikan kepada calon responden dengan tujuan supaya subyek mengetahui maksud dan tujuan serta dampak pengumpulan data, jika subyek bersedia diteliti maka subyek harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika subyek tidak bersedia diteliti maka peneliti harus tetap menghormati hak klien.
24
2. Anonymity ( Tanpa nama ) Untuk menjaga kerahasiaan subyek maka tidak dicantumkan identitas dari subyek dengan tidak mencantumkan nama dalam lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (kerahasian) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subyek dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang akan disajikan pada hasil penelitian.
G. Alat Pengumpulan Data 1. Instrumen penelitian
Pengumpulan data akan dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan
baik, sudah matang, dimana responden tinggal
memberikan jawaban atau dengan memberkan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2005). Instrumen pengetahuan pasien disusun berdasar materi atau bahan informasi sebelum operasi, sedangkan instrumen kecemasan pasien menggunakan instrument berupa kuisioner yang sudah baku yang diterbitkan oleh Hamilton Anxiety Rating Scale (Notoatmodjo, 2005). 2. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat pengukur data. responden diberikan penjelasan tentang maksud dari masing-masing pertanyaan dan selanjutnya diminta untuk memilih jawaban sesuai dengan apa yang mereka ketahui dan sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Setiap responden membutuhkan sekitar 15 – 20 menit dalam mengisi 3 macam kuesioner, yang terdiri dari: a. Kuisioner untuk mengetahui data dan identitas responden yang terdiri dari: jenis kelamin, umur, pendidikan, pengalaman operasi, agama, status perkawinan dan pekerjaan. Sebanyak 7 pertanyaan.
25
b. Kuisioner pengetahuan menggunakan variasi pertanyaan multiple choice yaitu pertanyaan yang menyediakan beberapa jawaban
dan
responden hanya memilih satu diantaranya, sebanyak 10 pertanyaan. c. Kuisioner kecemasan menggunakan variasi pertanyaan
check list ,
yaitu responden bebas untuk memilih jawaban sebanyak mungkin sesuai dengan apa yang terjadi dan dirasakannya, Sebanyak 14 pertanyaan. 3. Skoring pengetahuan dan kecemasan
a. Skoring pengetahuan tentang informasi sebelum operasi Jumlah pertanyaan untuk mengukur variabel pengetahuan tentang informasi sebelum operasi sebanyak 10 buah. Pertanyaan terdiri dari 3 pilihan jawaban yaitu a, b,c. Jawaban pertanyaan yang benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0. Selanjutnya dilakukan penilaian menggunakan rumus : Nilai
=
Setelah
Jumlah skor yang didapat Jumlah skor yang diharapkan variabel
pengetahuan
x 100 %
didapatkan
nilai,
selanjutnya
diklasifikasikan dengan standar kriteria obyektif sebagai berikut: 1) Baik
76 – 100% = 7,6 – 10
2) Cukup
56 – 75 % = 5,6 – 7,5
3) Kurang Baik < 55 % = < 5,6 b. Skoring untuk data kecemasan Setelah data terkumpul, pengolahan data dilakukan dengan pemberian skor penelitian. (Arikunto, 2002). Setelah jawaban terkumpul, diberikan skor sesuai pedoman Halminton Anxiety Rating Scale, yaitu : Skor 0
= Tidak ada gejala sama sekali.
Skor 1
= Satu dari gejala yang ada.
Skor 2
= Separo dari gejala yang ada.
Skor 3
= Lebih dari separo yang ada.
Skor 4
= Semua gejala yang ada.
26
Dari item 1 sampai dengan 14,
observasi dijumlahkan dengan
ketentuan : Skor kurang dari 6
= Tidak ada kecemasan.
Skor 6 sampai dengan 14
= Kecemasan ringan.
Skor 15 sampai dengan 27 = Kecemasan sedang. Skor lebih dari 27
= Kecemasan berat.
4. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas Peneliti melakukan uji validitas menggunakan kuesioner sebelum melakukan penelitian. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang kita ukur, maka perlu diuji dengan uji kolerasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut. Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah tehnik korelasi “person product moment” . dengan rumus : r=
N (∑ XY ) − (∑ X ∑ Y ) [ N ∑ X 2 − (∑ X ) 2 ][∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 ]
Keterangan : X
: Skor tes pertama ( instrument A )
Y
: Skor dari tes kedua ( instrument B )
XY : Hasil dari skor X dengan Y untuk setiap pesponden X²
: Kuadrat skor instrumen A
Y²
: Kuadrat skor instrumen B
Σ
: Tanda jumlah
Uji
validitas dilakukan di RSUD
Kajen Kabupaten Pekalongan
terhadap responden dengan sampel ( N ) : 10 responden, maka derajat kebebasan ( df ): N-2= 10-2=8 dengan taraf signifikansi 5%, maka angka r tabel : 0,632. Hasil uji validitas kuesioner pengetahuan dengan 10 pertanyaan diperoleh r hitung sebesar 0,637-0,908 > 0,632 sehingga seluruh
27
pertanyaan dikatakan valid dan dapat dijadikan pertanyaan pada kuesioner penelitian. b. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat
dipercaya
atau
diandalkan.
Hal
ini
berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. (Notoatmodjo, 2005). Hasil uji reliabilitas terhadap kuesioner variabel pengetahuan diperoleh cronbach’s alpha sebesar 0,954 > 0,632 sehingga dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian.
H. Prosedur Pengumpulan Data
1. Peneliti mengajukan surat permohonan melakukan penelitian kepada Universitas Muhammadiyah Semarang. 2. Peneliti menyerahkan surat pengantar penelitian kepada Bappeda Kabupaten Pekalongan. setelah mendapat surat ijin penelitian dari Bappeda, peneliti meneruskan surat tembusan kepada Direktur RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. 3. Peneliti menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi secara acak. 4. Peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan penelitian kepada responden dan memberikan surat pengantar penelitian. 5. Setelah responden menyatakan setuju untuk dijadikan responden peneliti, peneliti meminta kepada responden untuk mengisi lembar infomed concent. 6. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden sebanyak satu kali untuk diisi sesuai dengan jawban responden dan mengumpulkan dengan cara mengambil kembali setelah selesai dijawab.
28
I.
Analisis Data
1. Langkah-langkah analisa data sebagai berikut : a. Editing Melengkapi, memperjelas, mengecek dan memperbaiki jawaban responden pada kuesioner. Dalam penelitian ini peneliti mengecek jawaban responden pada kuesioner dan semua pertanyaan pada kuesioner telah dijawab oleh responden. b. Coding Coding adalah memberikan kode jawaban secara angka atau kode tertentu sehingga lebih mudah ditabulasi. Peneliti memberikan kode pada kategori variabel pengetahuan dengan kode 1: baik, kode 2: cukup dan kode 3: kurang. Kategori variabel tingkat kecemasan dengan kode 1: tidak ada kecemasan, kode 2: kecemasan ringan, kode 3: kecemasan sedang, kode 4: kecemasan berat dan kode 5: kecemasan berat sekali. c. Processing Processing adalah proses pengolahan data agar dapat dianalisa, peneliti memindahkan nilai hasil jawaban responden pada tabel tabulasi dan melakukan pengolahan data secara komputerisasi dengan program SPSS 15. d. Cleaning Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah diproses apakah ada kesalahan atau tidak. Peneliti memeriksa hasil pengelolaan data dan mengolah kembali hasil penelitian
dan tidak ditemukan
kesalahan dalam memasukan data. 2. Analisis data a. Analisis univariat Dalam analisis data akan disajikan dengan tabel distribusi frekuensi sehingga akan tergambar fenomena yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Analisa univariat merupakan analisis diskriptif untuk data numerik meliputi mean, mode, median, maximum, minimum dan standar deviasi.
29
b. Analisa bivariat Analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005). Peneliti sebelumnya melakukan uji normalitas terhadap data hasil penelitian variabel pengetahuan dan tingkat kecemasan. Hasil uji normalitas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,006 < α: 0,05, sehingga distribusi data dikatakan tidak normal. Uji normalitas terhadap data hasil penelitian variabel tingkat kecemasan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < α: 0,05, sehingga distribusi data tidak normal. Oleh karena itu dalam analisa data dalam penelitian ini menggunakan sperman rank. Hasil analisa diambil dengan kesimpulan : 1) Bila ρ value < α, H0 ditolak, berarti ada hubungan pengetahuan informasi sebelum operasi dengan kecemasan pasien pada saat akan dilakukan operasi di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. 2) Bila ρ value > α, H0 gagal ditolak berarti tidak ada hubungan pengetahuan informasi sebelum operasi dengan kecemasan pasien pada saat akan dilakukan operasi di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan